Jenis Media: Regional

  • Kapolda Riau Tindak Tegas Pembakar Hutan untuk Jadi Lahan Perkebunan

    Kapolda Riau Tindak Tegas Pembakar Hutan untuk Jadi Lahan Perkebunan

    Dumai, Beritasatu.com – Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan akan menindak tegas para pelaku yang nekat dan sengaja membakar hutan untuk membuka lahan perkebunan.

    Hal ini disampaikan Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan ketika menghadiri apel gelar pasukan dan perlengkapan, serta penanaman pohon antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Bandara Pinang Kampai, Kota Dumai, Riau, Kamis (27/3/2025).

    “Kita menyiapkan sumber daya tentang bagaimana penegakan hukum untuk pelaku-pelaku karhutla atau pembakaran hutan dan lahan tersebut. Saya sudah koordinasi dengan Kajati Riau apabila ada kasus kebakaran hutan dan lahan agar segera kita duduk bersama untuk dibawa ke pengadilan,” tegas Irjen Herry Heryawan.

    Dijelaskan Irjen Herry, pihaknya menyiagakan sebanyak 1.300 personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, BPBD, Manggala Agni, dan masyarakat peduli api (MPA) serta relawan lainnya untuk mencegah karhutla.

    Tujuannya untuk menunjukkan komitmen dalam mencegah dan memberantas kasus karhutla. “Kita turun langsung, komplain bukan hanya masyarakat Riau tetapi di negara tetangga kita. Kita tunjukkan bahwa kita sudah berkomitmen melakukan langkah-langkah mitigasi upaya preventif kalau nantinya ini terjadi kita lebih cepat untuk mengatasinya,” ujar Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan.

    Dia menegaskan upaya pencegahan karhutla lebih diutamakan guna menghindari dampak kabut asap yang dapat merugikan masyarakat dan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, kebakaran hutan dan lahan telah menjadi masalah yang berulang, terutama di wilayah Provinsi Riau, dampaknya meluas ke berbagai sektor, termasuk kesehatan masyarakat, ekonomi, transportasi, dan hubungan diplomatik dengan negara-negara tetangga,” katanya.

    Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid mengungkapkan, Pemprov Riau bersama Forkopimda telah siap siaga dalam mengantisipasi potensi karhutla saat musim kemarau panjang.

    “Mulai 1 April nanti mulai berlaku kesiapsiagaan ini hingga November,” kata Abdul Wahid.

    Dia mengungkapkan, ada tiga daerah di Riau yang rawan karhutla, yakni Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Siak. Untuk menimbulkan kesadaran masyarakat akan bahaya karhutla, Pemprov Riau dan Forkopimda akan mengagendakan Jambore Karhutla.

    “Kita bikin Jambore menyadarkan mulai dari anak-anak agar kita sadar bagaimana untuk menjaga alam supaya tidak ada kebakaran ini lah kita ingin bangkitkan semangat kebersamaan itu hingga ke lapisan bawah,” tutur Wahid.

    Kegiatan ini dihadiri oleh akademisi Rocky Gerung. Rocky menilai upaya Pemprov Riau, Polda dan Forkopimda sudah maksimal dan terorganisasi.

    “Semua upaya harus berorientasi kepada amdal. Amdal itu harus dikembalikan kepada masyarakat. Ini serius, kebakaran hutan pasti terjadi tetapi sekarang kita pastikan bahwa keterlibatan masyarakat sipil untuk menjaga hutan. Ada peralatan, petugas dan lain-lain, tetapi kalau nurani tidak bicara maka percuma, itu penting,” tandasnya.

    Selain Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan Gubernur Riau Abdul Wahid, turut hadir Wakil Gubernur SF Hariyanto, Wakapolda Brigjen Jossy Kusumo, dan sejumlah pejabat Forkopimda Riau, Kota Dumai, Kabupaten Siak serta Kabupaten Bengkalis.

  • 1
                    
                        Kadis Kominfo Terlibat Korupsi Rp 1,8 M, Bobby: Makanya Jangan Aneh-aneh
                        Medan

    1 Kadis Kominfo Terlibat Korupsi Rp 1,8 M, Bobby: Makanya Jangan Aneh-aneh Medan

    Kadis Kominfo Terlibat Korupsi Rp 1,8 M, Bobby: Makanya Jangan Aneh-aneh
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Gubernur Sumatera Utara
    Bobby Nasution
    angkat bicara terkait penetapan tersangka Kadis Kominfo Sumut, Ilyas Sitorus, dalam kasus korupsi pembangunan perpustakaan digital senilai Rp 1,8 miliar.
    Bobby awalnya mengatakan telah mengetahui informasi tersebut.
    “Sudah tahu, baru dilaporkan kemarin sore sama pak Sekda,” ujar Bobby singkat usai melepas mudik gratis di Stasiun Kereta Api
    Medan
    , Kamis (27/3/2025).
    Bobby lalu tidak berkomentar panjang; dia hanya mengatakan bahwa apa yang dialami Ilyas merupakan konsekuensi dari perbuatannya.
    Dia pun mengimbau ke jajarannya untuk tidak melakukan perbuatan yang “aneh-aneh”.
    “Makanya, jangan korupsi lah, jangan yang aneh-aneh dan jangan pungli-pungli,” ujar mantan wali kota Medan tersebut.
    Sebelumnya, Kepala Kejaksaan Negeri Batu Bara, Oppon Beslin Siregar, mengatakan bahwa kasus yang menjerat Ilyas terjadi pada tahun 2021.
    Kala itu, dia masih menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara.
    Kemudian, dia menangani proyek pengadaan software perpustakaan digital dan media pembelajaran SD dan SMP.
    “Bahwa IS (Ilyas Sitorus) dalam kegiatan (proyek) dimaksud bertindak sebagai KPA/Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK),” ujar Oppon dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/3/2025).
    Oppon belum mendetailkan bagaimana cara Ilyas melakukan korupsi, namun mereka mengatakan telah memiliki dua alat bukti.
    “Dan bahwa berdasarkan penghitungan ahli dalam kegiatan (proyek tersebut) ditemukan kerugian keuangan negara sebesar Rp 1,8 miliar,” ujarnya.
    Kata Oppon, akibat perbuatannya, Ilyas disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 18 Subs Pasal 3 Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 18 UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1 Juta Mobil Tinggalkan Jakarta, Puncak Arus Mudik Diprediksi Besok

    1 Juta Mobil Tinggalkan Jakarta, Puncak Arus Mudik Diprediksi Besok

    Bekasi, Beritasatu.com – PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat hampir 1 juta kendaraan telah meninggalkan wilayah Jabodetabek dalam periode mudik Lebaran 2025. Lonjakan volume kendaraan terutama terjadi ke arah timur Jawa melalui Tol Trans Jawa. Puncak arus mudik diprediksi terjadi besok, Jumat (28/3/2025)

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, arus lalu lintas atau kendaraan dari arah Jakarta menuju Cikampek, KM 15, Kota Bekasi, Jawa Barat, terlihat ramai lancar pada Kamis (27/3/2025) malam. Kecepatan kendaraan melaju 70 kilometer per jam. 

    Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, sejak H-5 Lebaran atau 21 Maret hingga 27 Maret, tercatat hampir 1 juta kendaraan keluar dari Jakarta. 

    Dari jumlah tersebut, 49% kendaraan mengarah ke timur Jawa, dengan 60 persen di antaranya melewati Gerbang Tol Cikampek Utama.

    “Lalu sisanya memang ke Kalihurip Utama, Kampung Bandung. Sementara itu, 21% kendaraan menuju selatan melalui Gerbang Tol Ciawi ke arah Bogor, dan 29% lainnya ke arah Merak,” jelas Lisye, Kamis (27/3/2025) terkait prediksi puncak arus mudik.

    Ia menambahkan, volume kendaraan meningkat 13% dibandingkan kondisi normal. Pergerakan kendaraan di Gerbang Tol Cikampek Utama sendiri telah melampaui 70% dari kondisi normal, menandakan peningkatan signifikan arus mudik.

    “Puncak arus mudik diprediksi terjadi besok, Jumat (28/3/2025), dan kemungkinan masih tinggi hingga Sabtu (29/3),” tambahnya.

  • Kakak Beradik Luka Bakar Serius akibat Ledakan Petasan yang Diproduksi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 Maret 2025

    Kakak Beradik Luka Bakar Serius akibat Ledakan Petasan yang Diproduksi Surabaya 27 Maret 2025

    Kakak Beradik Luka Bakar Serius akibat Ledakan Petasan yang Diproduksi
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com
    – Dua orang di Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten
    Kediri
    , Jawa Timur, mengalami
    luka bakar
    serius akibat
    ledakan petasan
    yang terjadi pada Kamis (27/3/2025).
    Korban adalah kakak beradik, Maringga Dwi Anggi Anggara (27) dan adik tirinya, Fananda Tri Wahyu (13), yang kini menjalani perawatan di rumah sakit dengan luka bakar mencapai 40 persen.
    Seorang warga setempat, Suyoko, mengungkapkan bahwa insiden tersebut tidak hanya menyebabkan luka pada korban, tetapi juga merusak rumah tempat tinggal mereka.
    “Terutama atap rumah, banyak yang hancur. Kerusakan mencapai 80 persen,” ujar Suyoko saat dihubungi Kompas.com.
    Menurut Suyoko, saat kejadian, kedua korban berada di rumah sendirian karena orang tua mereka tidak ada di tempat.
    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kediri, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Fauzy Pratama, menjelaskan bahwa ledakan tersebut terjadi akibat korban memproduksi petasan.
    “Penyelidikan awal menunjukkan bahwa peristiwa itu terjadi karena korban memproduksi atau membuat petasan,” ujarnya.
    Dari dampak kerusakan yang ditimbulkan, diduga korban meracik petasan dengan menggunakan obat petasan dalam jumlah yang cukup banyak.
    Namun, pihak kepolisian belum dapat memastikan jumlah dan asal usul bahan tersebut karena kondisi korban yang belum memungkinkan untuk diperiksa.
    “Saat ini, mereka masih dirawat di ICU,” tambah AKP Fauzy.
    AKP Fauzy mengingatkan masyarakat untuk menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran agar tidak terulang.
    Ia menegaskan bahwa pembuatan dan perdagangan petasan sangat berbahaya.
    “Kami menegaskan masyarakat agar tidak melakukan hal yang sama. Membuat petasan apalagi memperdagangkan, sebab risikonya bisa mengakibatkan kematian,” tegasnya.
    Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kepemilikan, penyimpanan, dan penggunaan petasan merupakan pelanggaran hukum sesuai dengan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
    “Ini adalah peringatan serius bagi masyarakat,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • "One Way" Ditunda, Gerbang Tol Kalikangkung Padat Merayap Dilewati 28.840 Kendaraan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Maret 2025

    "One Way" Ditunda, Gerbang Tol Kalikangkung Padat Merayap Dilewati 28.840 Kendaraan Regional 27 Maret 2025

    “One Way” Ditunda, Gerbang Tol Kalikangkung Padat Merayap Dilewati 28.840 Kendaraan
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com

    Arus lalu lintas
    kendaraan di pintu keluar Gerbang Tol (GT) Kalikangkung padat merayap, dilewati lebih dari 28 ribu kendaraan pada Kamis (27/3/2025).
    Tercatat dari pagi pukul 06.00 hingga 20.00 WIB, sejumlah 28.840 kendaraan melewati lajur keluar
    GT Kalikangkung
    dari Jakarta menuju arah Semarang – Solo.
    Sedangkan kendaraan yang masuk melalui GT Kalikangkung menuju arah Kendal/Jakarta sebanyak 8.909 kendaraan pemudik.
    Kendati demikian, Kepala Pos Pengamanan Tol Kalikangkung,
    Sujid Riyanto
    , mengatakan,
    One Way Nasional
    belum bisa diterapkan lantaran
    arus lalu lintas
    kendaraan masih lancar dan ramai.
     
    “Untuk
    one way
    kemungkinan baru bisa diterapkan kalau angka sudah di atas 3.000 sampai 4.000 selama 3 jam berturut-turut. Itupun kita menunggu dari pusat dan situasi di lapangan,” ucap Sujid kepada
    Kompas.com
    , Kamis (27/3/2024).
    Selain itu, Sujid menyebut,
    one way
    nasional akan diterapkan jika arus kendaraan dari Cikatama perlintasan per jamnya mencapai angka 6.000 hingga 8.000 kendaraan.
    Namun, hingga saat ini, volume arus lalu lintas kendaraan di Tol Kalikangkung masih di bawah 3.000 per jam.
    Sehingga, rekayasa penerapan
    one way
    belum bisa dilakukan. “Iya, arus lalu lintas di Gerbang Tol Kalikangkung lancar,” ujar dia.
    Kendati demikian, Sujid mengimbau kepada seluruh pemudik agar tetap tertib dalam berlalu lintas, dan tidak lupa memastikan kesehatan tubuh maupun kendaraan.
     
    “Patuhi lalu lintas di depan, pastikan kondisi kesehatan fit. Apabila lelah, silakan bisa beristirahat di tempat rest area yang sudah ditentukan. Dan pastikan kendaraan dalam keadaan sehat dan stabil,” pungkas Sujid.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Saat Anak-anak Ceria Berburu Bibibi pada Pengujung Ramadhan 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 Maret 2025

    Saat Anak-anak Ceria Berburu Bibibi pada Pengujung Ramadhan Surabaya 27 Maret 2025

    Saat Anak-anak Ceria Berburu Bibibi pada Pengujung Ramadhan
    Tim Redaksi
    PROBOLINGGO, KOMPAS.com
    – Puluhan anak warga Desa Kebonagung, Kraksaan, Kabupaten
    Probolinggo
    , Jawa Timur, dengan wajah ceria mendatangi rumah-rumah warga pada Kamis (27/3/2025) siang.
    Mereka berpartisipasi dalam tradisi berburu bibibi, sebuah kegiatan sedekah yang dilakukan oleh warga kepada
    anak-anak
    pada tanggal 27 Ramadhan.
    Anak-anak
    berusia antara 4 hingga 12 tahun itu mengenakan pakaian bermain dan bergerombol menyusuri gang untuk mengunjungi sekitar 60 rumah di desa tersebut.
    Meskipun beberapa di antara mereka tetap menjalankan puasa, momen bibibi ini menjadi salah satu yang paling ditunggu-tunggu selama bulan Ramadhan.
    Tradisi ini menjadi pelengkap dari angpau yang biasanya diberikan saat silaturahmi Idul Fitri.
    “Assalamualaikum. Bibibi, Om. Bibibi, Tante,” teriak anak-anak memanggil penghuni rumah saat tiba di depan rumah mereka.
    Para tuan rumah pun memahami tradisi ini dan segera mengambil sejumlah lembar uang kertas.
    Dengan senyum, mereka membagikan uang kertas mulai dari Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, hingga Rp 20.000.
    Suasana menjadi riuh ketika anak-anak yang menerima lembaran rupiah tersebut berteriak dan tertawa kegirangan.
    Salah satunya adalah Aqila, bocah berusia sembilan tahun, yang merasa sangat senang setelah menerima total uang Rp 30.000 dari berburu bibibi.
    “Hore. Aku dapat Rp 30.000. Nanti bisa buat beli cokelat dan permen karet,” ungkap Aqila dengan semangat.
    Oktavia (38), salah satu warga Kebonagung, menjelaskan bahwa
    tradisi bibibi
    telah menjadi kebiasaan di desanya dan juga desa-desa lain di Kabupaten Probolinggo.
    “Bibibi adalah momen berbagi sedekah kepada anak-anak di bulan Ramadhan. Anggaplah hadiah dari warga kepada anak-anak yang berpuasa. Kami sisihkan sebagian rezeki untuk anak-anak,” ujar Oktavia.
    Tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan antarwarga, tetapi juga memberikan kebahagiaan bagi anak-anak di bulan suci Ramadhan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penjelasan Eks Hibisc Tagih Janji Kompensasi ke Dedi Mulyadi: Kami Terombang-ambing…
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        27 Maret 2025

    Penjelasan Eks Hibisc Tagih Janji Kompensasi ke Dedi Mulyadi: Kami Terombang-ambing… Bandung 27 Maret 2025

    Penjelasan Eks Hibisc Tagih Janji Kompensasi ke Dedi Mulyadi: Kami Terombang-ambing…
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com

    Gubernur Jawa Barat
    terlihat kesal dan marah saat didatangi puluhan mantan
    pegawai Hibisc
    Fantasy di Puncak Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (27/3/2025).
    Para eks pegawai Hibisc ini hendak menagih janji kompensasi pembongkaran tempat mereka bekerja. Sebab,
    Dedi Mulyadi
    pernah menyampaikan janji tersebut dalam sebuah video.
    Janji itu rencananya diberikan hari ini. Namun, Dedi Mulyadi justru memarahi seorang para mantan pegawai Hibisc tersebut.
    Sabila dan Septian yang berani datang menghampiri Dedi di dalam mobil langsung bertanya.
    Saat itu, Dedi hendak pulang seusai melihat kondisi bangunan Hibisc yang telah rata dengan tanah.
    Emosi Dedi tiba-tiba memuncak ketika ditagih janji kompensasi. Dia lalu mengarahkan telunjuknya ke Sabila dan Septian.

    Dengerin
    dulu, bukan urusan videonya (janji kompensasi). Saya membantu kompensasi Anda yang
    nganggur
    di sini, tetapi saya minta tanggung jawab moral Anda, bantu
    nanam
    pohon di sini,” ucap Dedi dengan mata melotot.
    Sabila dan Septian yang mewakili rekan-rekan kerjanya pun hanya terdiam. Keinginan untuk mendapat kepastian kompensasi pun berubah menjadi kekecewaan.
    Septian mengatakan bahwa 207 pekerja kehilangan pekerjaan imbas pembongkaran.
    Karena itu, mereka hanya ingin kepastian kompensasi yang sebelumnya disampaikan Dedi menyusul pembongkaran oleh Menteri Lingkungan Hidup.
    “Hari ini kami ke sini untuk menagih janji itu, tetapi (dibalas) argumennya malah penanaman pohon, jadi, kami harus terlibat dulu penanaman baru dapat katanya. Coba kalau dari awal ada
    statement gitu
    mungkin kami juga langsung ikut
    nanem
    ,” tuturnya.
    Menurut dia, janji kompensasi tidak dibarengi dengan rencana harus menanam pohon. Hal itu tidak pernah disampaikan sebelumnya oleh Dedi Mulyadi.
    Septian menyebut, penanaman pohon hanya melibatkan pekerja proyek atau segelintir orang dari Hibisc.
    Ia dan Sabila menyayangkan argumen Dedi yang hanya marah-marah. Seharusnya, kata dia, dari awal tak perlu berjanji, cukup mengajak menanam pohon. Para pekerja otomatis mengambil pekerjaan tersebut.
    “Kemarin juga kami terombang-ambing,
    nyari
    info pengambilan kompensasi itu, dananya kami
    ngambil
    ke siapa, mekanismenya kayak
    gimana
    , ditransfer atau berupa uang tunai atau
    gimana
    ,” tuturnya.
    “Kami
    nanya
    ke anggota dewan, enggak ada data, kami
    nanya
    ke kades, enggak ada data. Kami mau tanya siapa lagi, sedangkan manajemen sudah bubar per tanggal 9, sejak Hibisc tutup manajemen udah bubar. Nah kami tuh udah enggak punya pegangan apa-apa,” ucapnya.
    “Namun, pas kami
    nanya
    nih bilangnya enggak ada. Makanya teman-teman kecewa ya gara-gara enggak ada
    statement
    harus ikut menanam pohon dulu. Kan janjinya tanggal 27 sekarang. Kami menagih hak-hak kami doang sih,” sambungnya.
    Saat ditanya soal jumlah kompensasi, Septian dan rekannya tak pernah bertanya. Sebab, kata dia, para pekerja langsung bersyukur setelah mendengar adanya kompensasi setelah tempat kerja dibongkar.
    “Kami kepikiran dapat kompensasi saja itu udah bersyukur banget. Nah, ini 3 hari mau Lebaran, enggak punya apa-apa,
    nganggur
    , tetapi malah ada
    statement
    begitu (dari Dedi),” tuturnya.
    “Kita juga di balik itu bersyukur kalau memang ada lapangan kerjaan bercocok tanam. Jadi poin di sini berkumpul, kami menagih yang dijanjikan. Kalau dari Hibisc itu terakhir tanggal 9 terakhir kami dibayar. Patokan kami sih di videonya (janjinya),” ucap Septian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dilarang Dipakai Mudik, Kendaraan Dinas Pemkab Banyumas Dikandangkan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Maret 2025

    Dilarang Dipakai Mudik, Kendaraan Dinas Pemkab Banyumas Dikandangkan Regional 27 Maret 2025

    Dilarang Dipakai Mudik, Kendaraan Dinas Pemkab Banyumas Dikandangkan
    Tim Redaksi
    BANYUMAS, KOMPAS.com
    – Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas diimbau untuk tidak menggunakan
    kendaraan dinas
    untuk keperluan mudik atau keperluan pribadi lainnya selama
    libur Lebaran
    .
    Libur tersebut berlangsung dari Jumat, 28 Maret 2025, hingga Senin, 7 April 2025, dan selama periode ini, seluruh kendaraan dinas diminta untuk dikandangkan.
    Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas,
    Agus Nur Hadie
    , menekankan pentingnya aturan ini.
    “Selama libur Lebaran, saya mengimbau kepada seluruh ASN untuk tidak menggunakan kendaraan dinas untuk keperluan mudik,” kata Agus kepada wartawan pada Kamis (27/3/2025).
    Namun, ada pengecualian bagi beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) yang tetap harus menjalankan tugas selama libur Lebaran.
    OPD tersebut antara lain Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).
    ASN di OPD tersebut diperbolehkan menggunakan kendaraan dinas untuk menjalankan tugasnya.
    “Meskipun libur, beberapa OPD tetap harus menjalankan tugas untuk memantau kelancaran arus mudik, memastikan lampu penerangan jalan menyala, jalan tidak rusak, dan lainnya,” ujar Agus.
    Agus juga mengingatkan para ASN untuk tidak membolos dan kembali bekerja tepat waktu setelah menjalani libur panjang Lebaran.
    “Setelah libur yang cukup lama, penting bagi ASN untuk kembali bekerja dengan semangat baru dan kedisiplinan yang tinggi,” ujar Agus.
    Ia menambahkan, tidak ada alasan bagi ASN untuk tidak berangkat usai libur panjang, kecuali alasan sakit atau keadaan tertentu.
    “Tidak ada alasan bagi ASN untuk membolos kecuali karena alasan sakit atau keadaan tertentu. Kami berharap kinerja ASN lebih efektif dan produktif setelah liburan panjang ini,” tutup Agus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemprov Papua Tengah Terapkan Kebijakan Baru, 90 Persen Pegawai Honorer OAP
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Maret 2025

    Pemprov Papua Tengah Terapkan Kebijakan Baru, 90 Persen Pegawai Honorer OAP Regional 27 Maret 2025

    Pemprov Papua Tengah Terapkan Kebijakan Baru, 90 Persen Pegawai Honorer OAP
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com

    Gubernur Papua Tengah
    , Meki Nawipa, resmi menerbitkan Surat Edaran Nomor 800.1/146-2/SET yang mengatur pengelolaan
    pegawai non-ASN
    /kontrak di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Tengah untuk tahun 2025.
    Dalam surat edaran tersebut, Meki menegaskan bahwa setiap organisasi perangkat daerah (OPD) diwajibkan mengalokasikan 90% pegawai non-ASN/kontrak untuk
    orang asli Papua
    (OAP) dan 10% untuk non-OAP.
    “Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat asli Papua dalam sektor pemerintahan daerah,” kata Meki dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Kamis (27/3/2025).
    Lebih lanjut, Meki menjelaskan bahwa bagi perangkat daerah yang telah memiliki surat keputusan (SK) gubernur mengenai tenaga pegawai non-ASN/kontrak, pembayaran upah hanya dapat dilakukan hingga Maret 2025.
    Setelah itu, mereka harus melakukan revisi jumlah pegawai sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
    “Bagi perangkat daerah yang belum mengeluarkan SK Gubernur terkait tenaga non-ASN/kontrak, mereka diwajibkan untuk menyusun SK yang mengacu pada aturan tersebut,” ujarnya.
    Kebijakan ini diambil dalam rangka optimalisasi pengelolaan tenaga kerja non-ASN di Papua Tengah serta meningkatkan partisipasi masyarakat asli dalam pemerintahan.
    “Surat edaran ini menjadi pedoman bagi seluruh kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Tengah dalam mengelola pegawai non-ASN/kontrak ke depan,” ungkap mantan Bupati Paniai itu.
    Meki menambahkan bahwa keputusan Gubernur Papua Tengah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan orang asli Papua (OAP) melalui kebijakan afirmatif di sektor ketenagakerjaan.
    “Dengan menerapkan sistem kuota 90% untuk OAP, diharapkan semakin banyak masyarakat asli Papua yang mendapatkan kesempatan bekerja di pemerintahan daerah,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Otak Pembunuhan Wartawan di Karo Divonis Penjara Seumur Hidup, Bebas Ginting Ambruk Sebelum Sidang – Halaman all

    Otak Pembunuhan Wartawan di Karo Divonis Penjara Seumur Hidup, Bebas Ginting Ambruk Sebelum Sidang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KARO – Otak pembunuhan yang menewaskan wartawan Rico Sempurna Pasaribu bersama tiga anggota kelurganya di Karo, Sumatera Utara, divonis hukuman penjara seumur hidup.

    Hukuman tersebut dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri Kabanjahe dalam sidang yang digelar Kamis (27/3/2025).

    Dua terdakwa yang divonis hukuman penjara seumur hidup dalam kasus pembunuhan tersebut yakni Bebas Ginting dan Yunus Syahputra Tarigan.

    Keduanya terbukti secara sah merupakan orang yang memiliki niatan untuk melakukan perencanaan pembakaran rumah almarhum Sempurna Pasaribu hingga menyebabkan empat orang meninggal dunia.

    Majelis hakim menilai perbuatan kedua terdakwa sangat sadis dan selama persidangan terdakwa memberikan keterangan yang berbelit-belit. 

    “Menimbang bahwa perbuatan terdakwa sangat sadis, bukan hanya menghilangkan nyawa Sempurna Pasaribu saja, melainkan nyawa istri, anak dan cucunya. Dan menjatuhkan pidana penjara seumur hidup,” ucap Hakim Anggota Arief Kurniawan membacakan putusannya.

    Majelis hakim menyatakan perbuatan terdakwa sesuai dengan Pasal 340 KUHPidana tentang Pembunuhan secara berencana.

    Bahkan, pada saat membacakan pertimbangan pemberian vonis, Majelis Hakim menilai kedua terdakwa tidak memiliki hal-hal yang meringankan. 

    Sementara untuk terdakwa Rudi Apri Sembiring dijatuhkan hukuman 20 tahun penjara.

    Tim Majelis Hakim yang diketuai Adil Matogu Frangky Simarmata ini dalam amar putusannya melihat Rudi secara sah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana secara bersama-sama. 

    Dimana, Rudi memiliki peran bersama Yunus Syahputra Tarigan membeli bahan bakar minyak untuk selanjutnya menyiramkan ke rumah Sempurna Pasaribu hingga membakarnya.

    “Memutuskan terdakwa yang telah sah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana secara bersama-sama dengan pasal 340 KUHP. Dengan menjatuhkan vonis terhadap terdakwa dengan pidana 20 tahun penjara,” ujar Adil.

    Bebas Ginting Ambruk Sebelum Sidang

    Seperti diketahui sidang beragenda pembacaan putusan tersebut sempat molor.

    Pasalnya, sejak baru akan dimulai proses persidangan seorang terdakwa yaitu Bebas Ginting tiba-tiba ambruk saat akan dibawa ke ruang sidang Pengadilan Negeri Kabanjahe. 

    Amatan www.tribun-medan.com, setelah ambruk Bebas Ginting langsung dibawa ke ruang tahanan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

    Tak lama berselang, tim medis dari RSU Kabanjahe tiba di Pengadilan Negeri Kabanjahe mengecek kesehatan pria yang dikenal dengan panggilan Bulang ini. 

    Setelah diskors selama satu jam, akhirnya Majelis Hakim memutuskan untuk membuka kembali persidangan. 

    Namun, hingga semua Majelis Hakim, Jaksa Penuntut Umum, dan penasehat hukum tiba di ruangan Bebas Ginting belum juga dibawa ke ruang sidang. 

    Saat dibukanya sidang, untuk mengetahui terkait kondisi kesehatan Bebas Ginting Majelis Hakim meminta keterangan dari tim medis untuk memastikan apakah Bebas Ginting bisa kembali mengikuti persidangan.

    Dari keterangan tim medis dari RSU Kabanjahe Jenda Ngena br Tarigan, mengungkapkan berdasarkan pemeriksaan kesehatan Bebas Ginting disarankan agar beristirahat sementara waktu. 

    “Kami tidak bisa memberikan rekomendasi apakah bisa atau tidak lanjut sidang. Tapi dari pemeriksaan dengan ciri-ciri hipertensi, kami menyarankan agar beristirahat dulu,” ujar Jenda. 

    Mendengar keterangan dari tim medis, pihak Majelis Hakim ternyata masih tetap seperti pendirian awalnya jika sidang dengan agenda pembacaan tuntutan tetap dilanjutkan.

    Dikatakan Hakim Ketua Adil Matogu Frangky Simarmata, sesuai dengan aturannya pembacaan tuntutan masih bisa dilakukan meskipun terdakwa tidak hadir. 

    “Ya meskipun terdakwa tidak bisa hadir, kami dari tim Majelis Hakim sudah memutuskan tetap membacakan putusan sesuai dengan peraturan yang ada,” katanya. 

    Diketahui,  dalam undang-undang 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

    Pasal 12 ayat (2) menyatakan jika Majelis Hakim bisa tetap membacakan tuntutan meskipun terdakwa tidak dapat hadir.

    Sehingga, Majelis Hakim tetap melanjutkan persidangan.

    Seperti diketahui wartawan Rico Sempurna Pasaribu dipastikan terbakar dalam keadaan hidup bersama tiga anggota keluarganya ketika rumahnya dibakar dua eksekutor pada Kamis (27/6/2024) dini hari.

    Diketahui saat jasad Sempurna Pasaribu ditemukan kondisinya cukup memprihatinkan, usus korban disebut terburai.

    Sempurna Pasaribu diketahui tewas terpanggang bersama tiga anggota keluarganya yakni sang istri Elfrida Ginting (48), sang anak Sudi Investi Pasaribu (12), serta sang cucu Loin Situngkir (2).

    Keempat korban meninggal dunia setelah rumah yang mereka huni di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara dibakar Rudi Apri Sembiring (R) dan Yunus Syahputra Tanjung (Y).

    Kepastian korban meninggal terbakar hidup-hidup terungkap dari hasil autopsi yang diungkap Dokter Forensik RS Bhayangkara TK II Medan, dr Ismurizal SpF.

    Ismurizal mengungkap sejumlah fakta terkait kematian Sempurna Pasaribu dan 3 anggota keluarganya.

    Pertama, keempat korban masih hidup sebelum akhirnya meninggal terbakar.

    Fakta ini diperkuat dengan temuan jelaga di saluran pernafasan dan pencernaan keempat korban.

    “Keempat korban masih hidup sebelum meninggal terbakar. Keempatnya menghirup material kebakaran dikuatkan dengan ditemukannya jelaga di dalam tubuh korban,” kata dr Ismurizal, Senin (8/7/2024).

    Kedua, keempat korban mengalami luka bakar maksimal dengan tingkatan atau grade 6.

    Fakta ini terungkap dari hasil pemeriksaan organ dalam tubuh para korban.

    Organ di dalam tubuh korban sudah keluar di beberapa bagian tubuhnya.

    Ketiga, kondisi kepala keempat korban meletus dan tulang patah, yang menandakan luka korban cukup maksimal akibat terbakar.

    Fakta tersebut didapat dengan tidak ditemukannya urine di tubuh korban karena tubuh jenazah sudah menyatu.

    Dalam kasus ini, Polda Sumut menetapkan tiga tersangka.

    Otak kasus pembakaran, Bebas Ginting ditangkap setelah menjalani pemeriksaan.

    Polda Sumut mengungkap dua eksekutor membakar rumah Rico Sempurna Pasaribu cuma dibayar Rp 2 juta.

    Uang pun dibagi dua, masing-masing eksekutor Yunus Syahputra Tarigan (SYT) dan Rudi Apri Sembiring cuma mendapat Rp 1 juta per orang untuk membakar rumah Rico.

    (Tribunmedan.com/ Muhammad Nasrul/ Tribunnews.com)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Vonis Pembunuh Wartawan di Karo, Bulang dan Yunus Divonis Penjara Seumur Hidup, Rudi 20 Tahun