Jenis Media: Regional

  • Organisasi Sayap Golkar PP AMPG Bagikan Bantuan di Deli Serdang Sumut, Said Sampaikan Pesan Bahlil – Halaman all

    Organisasi Sayap Golkar PP AMPG Bagikan Bantuan di Deli Serdang Sumut, Said Sampaikan Pesan Bahlil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,  DELI SERDANG – Ketua Umum Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) Datuk H Said Aldi Al Idrus menyampaikan pesan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia.

    Pesan itu disampaikannya ketika AMPG menggelar bakti sosial dengan memberikan 1.000 paket Sembako kepada masyarakat dan anak yatim di Kabupaten Deli Serdang Sumatera utara, Kamis (27/3/2025), beberapa hari menjelang Lebaran.

    Menurut Said, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kepedulian sosial dan menyambung silaturahmi, terutama di bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.

    “Baksos ini merupakan harapan Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia agar momentum Ramadan 1446 H ini dapat memperkuat silaturahmi serta kepedulian terhadap sesama. Bantuan juga diberikan kepada kader-kader Golkar yang membutuhkan,”ujar Said Aldi.

    Dalam acara kemarin, terlihat hadir Waketum PP AMPG ,M Rahmadian Shah yang juga anggota DPRD Sumatera Utara, anggota DPRD Medan El Barino Shah, Ketua DPD AMPG Sumut Dedi Dermawan Milaya, tokoh masyarakat, ulama dan pengurus OKP,Ormas,Pemuda pancasila,Remaja masjid,Rempala indonesia dan Kelompok pemuda binaan AMPG,

    Said Aldi juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini dipantau dan mendapatkan apresiasi dari Ketum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia dan Ketua DPD I Partai Golkar Sumut H. Musa Rajekshah.

    “Terima kasih kita ucapkan atas dukungan dan apresiasi dari Pak Bahlil dan Pak Musa Rajekshah. Insya allah, DPD I AMPG Sumut mendoakan agar Pak Bahlil dan Pak Musa Rajekshah diberikan kesehatan dan tetap kuat dalam menjalankan amanah,” imbuh Dedi dermawan yang juga Ketua Bidang Pemuda DPD partai Golkar Sumatera utara,

    Dedi Dermawan Milaya, Ketua DPD AMPG Sumut, Yang Juga korwil Pengurus Pusat  PP AMPG mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian sosial dan semangat berbagi yang sangat penting dalam masyarakat.

    “Kita harus selalu berbagi dan peduli terhadap sesama, terutama di bulan suci Ramadan seperti ini,” kata Demi Dermawan Milaya.

    Buka puasa di Kamboja

    Awal pekan ini, Said Aldi Al Idrus juga menghadiri undangan buka puasa bersama Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, di Phnom Penh pada Senin (24/3/2025).

    Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 6.000 tokoh masyarakat Islam Kamboja serta 100 pimpinan NGO dunia.

    Dalam kesempatan itu, Said Aldi menyampaikan salam hormat dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, serta Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.

    “Kami membawa salam hangat dan hormat dari Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia kepada Perdana Menteri Hun Manet serta seluruh masyarakat Kamboja yang hadir di acara ini,” ujar Said Aldi, seperti dalam keterangan yang diterima, Selasa (25/3/2025).

    Pertemuan ini menjadi momen penting bagi PP AMPG dalam memperkuat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Kamboja, khususnya dalam membangun sinergi di kalangan pemuda dan komunitas Islam di kedua negara.

    Selain menghadiri acara buka puasa, Ketum PP AMPG juga berinteraksi dengan para pemimpin NGO dari berbagai negara, membahas isu-isu strategis terkait pemuda, kepemimpinan, dan kerja sama internasional.

    “Kami berharap hubungan antara pemuda Indonesia dan Kamboja semakin erat, baik dalam bidang sosial, keagamaan, maupun ekonomi. Semoga momentum Ramadan ini menjadi berkah bagi kita semua dalam memperkuat persatuan dan kerja sama,” tambahnya.

  • 2
                    
                        8 Tahun Tak Keluar Rp 1 Pun untuk Mudik, Begini Trik Driver Ojol Bawa Keluarganya
                        Surabaya

    2 8 Tahun Tak Keluar Rp 1 Pun untuk Mudik, Begini Trik Driver Ojol Bawa Keluarganya Surabaya

    8 Tahun Tak Keluar Rp 1 Pun untuk Mudik, Begini Trik Driver Ojol Bawa Keluarganya
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com – 
    Yongki Ari (28) bersama keluarganya bisa menghemat jutaan rupiah saat pulang ke kampung halaman berkat program mudik gratis.
    Sehari-hari, Yongki bekerja sebagai driver ojek
    online
    (ojol) di Sidoarjo, Jawa Timur. Ia telah menjadi peserta setia program mudik gratis setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri selama delapan tahun.
    Warga asli Magetan ini kini menetap di Sidoarjo setelah menikah.
     
    Bagi Yongki, mudik ke kampung halaman adalah momen yang paling dinantikan setiap Lebaran.
    “Saya ikut delapan tahunan sejak Gubernur Jatim Pak Soekarwo,” kata Yongki saat ditemui
    Kompas.com
    menjelang keberangkatan Mudik Gratis
    Pemkab Sidoarjo
    2025, Jumat (28/3/2025).
    Menurut dia, program ini sangat membantu dari segi ekonomi. Dengan mudik gratis, ia bisa menghemat biaya perjalanan hingga jutaan rupiah.
    Jika menggunakan transportasi umum seperti bus, biaya pergi pulang yang harus dikeluarkan sekitar Rp 300.000 per orang.
    Sementara, Yongki biasanya mudik bersama lima anggota keluarganya sehingga total biaya yang bisa dihemat cukup besar.
    “Ikut mudik setiap tahun karena hemat banget. Terus nyaman karena dikawal kepolisian,” ujarnya.
    Perjalanan dari Sidoarjo ke Magetan melalui jalur tol biasanya memakan waktu sekitar dua jam.
    Selama perjalanan, Pemkab Sidoarjo juga menyediakan parsel dan
    snack
    sebagai bekal bagi peserta mudik.
    “Kalau perjalanan malam, kadang ada nasi,” imbuhnya.
    Yongki mengaku tak memiliki kekhawatiran selama mengikuti program ini. Ia percaya kendaraan yang digunakan sudah diperiksa secara menyeluruh demi keselamatan penumpang.
    “Dari
    event
    pemerintah itu pasti sebelumnya kondisinya kendaraan sudah dicek dan selayak mungkin untuk keselamatan
    driver
    dan penumpang,” terangnya.
    Bahkan, saat mudik, Yongki tetap mengenakan jaket ojol kebanggaannya.
    Kebahagiaannya semakin bertambah karena baru saja menerima tunjangan hari raya (THR) dari aplikator ojek
    online
    .
    “Kemarin mendapat THR pertama kali dari Grab sebesar Rp 500.000, jadi lebih hemat lagi bisa untuk kebutuhan yang lain,” ungkapnya.
    Tak hanya memanfaatkan Mudik Gratis, Yongki juga akan mengikuti program Balik Gratis yang disediakan oleh Pemkab Magetan untuk perjalanan kembali ke Sidoarjo.
    “Iya ikut Balik Gratis juga nanti dari Pemkab Magetan,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keluarga Sudah Siapkan Pernikahan Juwita dan Anggota TNI AL, Kini Pupus usai Korban Tewas Dibunuh  – Halaman all

    Keluarga Sudah Siapkan Pernikahan Juwita dan Anggota TNI AL, Kini Pupus usai Korban Tewas Dibunuh  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kakak kandung Juwita (23), Subpraja Ardinata, mengungkapkan kejanggalan hubungan asmara korban dengan oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL), Kelasi Satu J.

    Diketahui, Juwita ditemukan tewas di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025).

    Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, mengungkapkan Kelasi Satu J merupakan pelaku pembunuhan Juwita.

    Hal itu dikatakannya dalam konferensi pers, Rabu (26/03/2025). 

    Sementara itu, Subpraja Ardinata membenarkan sang adik telah dilamar oleh Kelasi Satu J.

    Bahkan, pihak telah sedikit demi sedikit mempersiapkan pernikahan Juwita dan Kelasi Satu J yang merupakan anggota TNI AL.

    “Untuk pihak keluarga kami pribadi sudah ada mempersiapkan (pernikahan Juwita) sedikit demi sedikit,” ucap Subpraja, Kamis (27/3/2025).

    Namun, kini rencana serta persiapan pernikahan itu pupus setelah Juwita ditemukan tewas di di kawasan Gunung Kupang pada Sabtu.

    Subpraja mengatakan dirinya dan keluarga besar memang tidak mengenal lebih lanjut sosok Kelasi Satu J, walaupun pelaku telah melamar sang adik.

    “Kalau saya pribadi tidak mengenal dengan pelaku. Kalau adek saya (Juwita) emang sudah kenal bahkan mau sudah ada prosesi lamaran kemarin,” ujar Subrapraja Ardinata, dilansir BanjarmasinPost.co.id.

    Tak hanya Subpraja, keluarga besarnya juga tidak tahu hubungan antara Juwita dengan J.

    Kelasi Satu J Tak Datang ke Acara Lamaran 

    Kakak Juwita juga menyebut Kelasi Satu J tak datang di acara lamaran.

    Lamaran tersebut hanya dihadiri oleh ibu dan kakak J saja.

    “Posisi lamaran itu yang bersangkutan tidak hadir, diwakilkan oleh yang diinformasikan itu keluarganya, mamanya sama abangnya,” imbuh Subpraja.

    Beredar Foto Berlatar Biru Korban dan Diduga Kelasi Satu J

    Bersamaan dengan menggaungnya kasus pembunuhan ini, beredar foto Juwita dengan terduga oknum TNI Kelasi Satu J.

    Foto keduanya portrait dan berlatar biru.

    WARTAWATI JUWITA DIBUNUH – Foto diduga pelaku pembunuhan dan korban wartawan online di Banjarbaru. Ternyata, jurnalis Juwita diduga dibunuh oleh oknum TNI AL yang bertugas di Balikpapan, Kalimantan Timur yang merupakan sang pacar dan akan menikah dalam waktu dekat. Juwita diduga dibunuh Oknum TNI AL. (Foto via BanjarmasinPost.com)

    Kasus pembunuhan wartawati Juwita ini masih dalam tahap penyelidikan. 

    Mayor Laut Ronald Ganap menegaskan pelaku telah diamankan oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lanal Balikpapan.

    Pelaku juga akan menjalani proses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku, dilansir Kompas.com.

    “Kami mohon kesabaran rekan-rekan media terkait perkembangan penyidikan ini. Terduga pelaku saat ini sudah diamankan, dan penyelidikan terus dilakukan secara intensif. Kami memastikan bahwa proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.

    Penyidik terus mendalami kronologi kejadian dan mencari bukti tambahan. 

    Pihaknya menambahkan mengingat tempat kejadian perkara berada di luar wilayah hukum Lanal Balikpapan, penyelidikan juga dilakukan secara koordinatif dengan pihak kepolisian setempat. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Wartawati Banjarbaru Juwita Diduga Dibunuh Oknum TNI AL, Ternyata Pelaku dan Korban Akan Menikah

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (BanjarmasinPost.co.id/Stanislaus Sene) (Kompas.com)

  • Polres Bantul Rekayasa Lalin ke Pantai Parangtritis Saat Libur Lebaran

    Polres Bantul Rekayasa Lalin ke Pantai Parangtritis Saat Libur Lebaran

    Bantul, Beritasatu.com – Polres Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) menuju kawasan wisata Pantai Parangtritis selama libur Lebaran 2025. Rekayasa lalin ini bersifat situasional dan akan diterapkan sesuai kondisi di lapangan.

    Kepala Seksi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyatakan, rekayasa lalin di kawasan wisata Pantai Parangtritis ini bertujuan mengantisipasi kepadatan kendaraan.
    “Rekayasa lalu lintas untuk libur Idulfitri ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di area wisata,” ujar Jeffry.

    Rekayasa arus lalin bagi pengunjung dari arah Bantul menuju Pantai Parangtritis akan diarahkan melewati tempat pemungutan retribusi (TPR) Parangtritis. Di simpang empat Depok, kendaraan dari arah utara hanya boleh belok kiri menuju Jalan Parangtritis, sedangkan kendaraan dari arah barat dan timur hanya diperbolehkan melaju lurus.

    Pengunjung diwajibkan masuk melalui TPR Parangtritis dan keluar melalui Jalan Samas untuk menghindari kepadatan.

    “Arus kendaraan yang keluar dari kawasan objek wisata Pantai Parangtritis akan diarahkan dari simpang tiga Hotel Gandung ke barat, menuju Pantai Depok. Kendaraan dari arah Pantai Depok akan dialihkan ke barat atau Jalan Samas ke utara melalui simpang empat Depok,” jelas Jeffry.

    Polres Bantul juga menyiagakan personel untuk mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi kemacetan panjang. “Jadi apabila terjadi kepadatan, rekayasa lalin akan diberlakukan,” tegasnya.

    Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bantul turut memasang rambu petunjuk arah tambahan di jalur alternatif guna mengantisipasi kepadatan selama Operasi Ketupat Progo 2025.

    Kanit Kamsel Satlantas Polres Bantul Ipda Joko Tri Hasbianto mengungkapkan, enam rambu tambahan telah dipasang, salah satunya di simpang sempalan Pundong.

    “Ketika terjadi kepadatan di Jalan Parangtritis, kendaraan pribadi (selain bus atau kendaraan besar) dengan tujuan ke Parangtritis diarahkan melewati Jalan Sempalan Pundong,” katanya.

    Rambu petunjuk arah tambahan juga dipasang di simpang tiga Soko, simpang tiga Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), simpang tiga Pengklik, Bundaran Srandakan, serta simpang tiga Piyungan.

    “Kami berkolaborasi dengan Dishub memasang rambu di simpang tiga Pengklik, mengarahkan kendaraan ke kanan menuju Jalan Samas untuk ke Yogyakarta,” jelas Joko Tri.

    Hal serupa diterapkan di Bundaran Srandakan dan simpang tiga Piyungan. Di Piyungan, misalnya, rambu petunjuk mengarahkan kendaraan dari utara (Prambanan) ke kanan menuju Yogyakarta dan ke kiri ke Gunung Kidul.

    Menurut Joko Tri, pemasangan rambu ini bertujuan membantu masyarakat dalam menentukan arah perjalanan serta mengurai kepadatan lalu lintas di jalur-jalur utama. “Juga untuk mengurai arus lalu lintas agar tidak menumpuk di satu titik jalur tertentu,” tandasnya terkait rekayasa lalin di kawasan wisata Pantai Parangtritis yang dilakukan Polres Bantul.
     

  • ART di Lumajang Curi Emas Rp16 Miliar, Bayar Mahal Dukun Santet untuk Bunuh Majikan, tapi Tak Mempan – Halaman all

    ART di Lumajang Curi Emas Rp16 Miliar, Bayar Mahal Dukun Santet untuk Bunuh Majikan, tapi Tak Mempan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.CO – S (47), seorang asisten rumah rangga (ART) asal Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, nekat mencuri emas milik majikannya, Leo Tanoyo (71).

    Tak tanggung-tanggung, S mencuri emas batangan milik majikannya seberat 10 kilogram, yang punya nilai jual mencapai Rp16 miliar.

    Saat melancarkan aksinya, S mengajak serta tukang kebun di rumah majikannya, yakni KA (37), serta tetangganya, AJ (53).

    “Dalam melancarkan aksinya, modus tersangka S yakni menduplikat kunci brankas dan kunci lemari korban.”

    “Kunci itu diduplikat tanpa sepengetahuan siapapun,” kata Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar kepada SuryaMalang.com, Selasa (25/3/2025).

    Aksi pencurian emas batangan itu telah dijalankan tersangka sejak September 2018.

    Ketiga tersangka membagi tugas sesuai kesempatan yang didapat ketika bekerja di rumah korban.

    S yang merupakan ART memantau keadaan dan isi rumah majikannya.

    Ia yang hafal letak kunci di rumah tersebut diam-diam menduplikasi kunci lemari tempat penyimpanan emas korban.

    Sementara KA, membantu memastikan keadaan tepat untuk melakukan pencurian.

    Mereka pun mulai mencuri emas batangan milik majikannya secara bertahap.

    “Aksi pertama dilakukan pada September 2018, di mana mereka berhasil mengambil dua keping emas.”

    “Hasil penjualan emas tersebut dibagi dengan skema 60 persen untuk S dan 40 persen untuk KA,” terang Kapolres.

    Selanjutnya, pada November 2018, mereka kembali melancarkan aksinya dan mencuri satu keping emas.

    Karena takut aksinya ketahuan, S berupaya membunuh majikannya dengan membayar dukun santet.

    S pun meminta tolong AJ untuk mencarikan ukun santet agar majikannya terbunuh secara gaib.

    AJ pun meminta bayaran yang cukup mahal kepada S untuk mencarikan dukun santet itu.

    Permintaan AJ itu membuat S mencuri emas majikannya lagi untuk membayar dukun santet.

    Dari yang awalnya hanya enam batang menjadi 13 batang.

    Tak hanya sekali, AJ meminta uang lagi kepada S karena usaha dukun terus-menerus gagal untuk membunuh majikan S dengan metode santet.

    “Karena gelisah takut ketahuan, S berinisiatif menyantet majikannya, tapi karena tidak meninggal dunia setelah disantet, AJ meminta uang lagi buat bayar dukun lagi.”

    “Sampai akhirnya emas yang dicuri mencapai 13 batang atau setara 10 kilogram,” ungkap Alex, dilansir Kompas.com.

    Namun ternyata AJ hanya memanfaatkan S untuk meraup keuntungan.

    Sebab, saat pelaku ditangkap polisi,barang bukti yang diamankan dari AJ lebih banyak dari pelaku lainnya.

    Adapun barang bukti itu adalah 7 unit mobil, 3 batang emas, dan perhiasan emas berupa kalung dan gelas.

    “Barang bukti paling banyak ditemukan dari tersangka AJ, walaupun yang melakukan pencurian ini ibu S,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul ART dan Tukang Kebun Kolaborasi Nyuri Emas Senilai 16 Miliar, Sewa Jasa Dukun untuk Bunuh Majikan

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, SuryaMalang.com/Mohammad Erwin, Kompas.com/Miftahul Huda)

  • 4
                    
                        Jalur Pantura Cirebon bak Semut, Perjalanan Biasanya 7 Jam, Kini Molor 14 Jam
                        Bandung

    4 Jalur Pantura Cirebon bak Semut, Perjalanan Biasanya 7 Jam, Kini Molor 14 Jam Bandung

    Jalur Pantura Cirebon bak Semut, Perjalanan Biasanya 7 Jam, Kini Molor 14 Jam
    Editor
    KOMPAS.com –
    Kepadatan arus mudik di Jalur Pantura Kota Cirebon semakin meningkat menjelang Lebaran, tepatnya pada H-3 atau Jumat (28/3/2025).
    Pantauan di Simpang Empat Pemuda sekitar pukul 05.30 WIB menunjukkan ribuan kendaraan, terutama sepeda motor, melintas beriringan seperti barisan semut.
    Meskipun padat, kecepatan rata-rata kendaraan roda dua masih berada di kisaran 40-50 km/jam.
    Kemacetan semakin terasa ketika pemudik berhenti di lampu lalu lintas, menyebabkan antrean kendaraan yang mengular hingga ratusan meter.
    Bastian (32), seorang pemudik tujuan Purbalingga, Jawa Tengah, merasakan kepadatan lalu lintas dari Bekasi hingga Cirebon.
    “Dari Bekasi ke Purbalingga, Jawa Tengah, berangkat dari Bekasi jam 22.00 WIB, kena macet di Karawang, lumayan panjang juga sih,” ujarnya saat ditemui di Simpang Empat Pemuda, Jumat (28/3/2025).
    Biasanya, perjalanan dari Bekasi ke Purbalingga hanya memakan waktu sekitar tujuh jam, namun kali ini, setelah hampir 14 jam, ia baru sampai Indramayu.
    “Pemudik sudah mulai banyak, biasanya sampai Purbalingga itu sekitar tujuh jam, kalau sekarang hampir 14 jam baru sampai Indramayu,” tambahnya.
    Menurut data dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon, sejak pukul 00.00 hingga 05.00 WIB, tercatat sekitar 25.594 kendaraan melintas di Jalur Arteri Cirebon dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah.
    Mayoritas merupakan sepeda motor, sekitar 24.000 unit, sementara kendaraan pribadi tercatat sekitar 700 unit.
    “Kondisi arus lalu lintas masih ramai lancar, kecepatan antara 40 kilometer per jam sampai 50 kilometer per jam, masih tergolong ramai lancar,” ujar Asep Sudrajat, Petugas Traffic Control (TC) Dishub Kota Cirebon.
    Sementara itu, penerapan sistem one way di ruas Tol Cipali KM 72 hingga GT Kalikangkung KM 414 menyebabkan peningkatan volume kendaraan di Jalur Arteri dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta.
    “Sesuai prediksi, keramaian kendaraan memang terjadi pada hari ini sampai malam nanti,” tambahnya.
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Bak Semut, Jalur Pantura Makin Padat, Pemudik: Perjalanan Bekasi-Cirebon 14 Jam
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi 51 Warga Karanganyar Keracunan Hidangan Buka Puasa, Dinkes Usut Penyebab – Halaman all

    Kronologi 51 Warga Karanganyar Keracunan Hidangan Buka Puasa, Dinkes Usut Penyebab – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut kronologi 51 warga Desa Wukirsawit, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) diduga mengalami keracunan massal. 

    Kasus dugaan keracunan massal ini bermula dari kegiatan buka puasa bersama pada Selasa (25/3/2025).

    Acara bukber itu bersamaan dengan Aqiqah warga setempat.

    Camat Jatiyoso Haryanto mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi di RT 02, RW 04 Dusun Swadine, Desa Wukirsawit.

    “Keracunan makanan itu terjadi setelah pelaksanaan buka bersama sekaligus Aqiqah warga setempat di Masjid Al Amin,” kata Haryanto, Rabu (26/3/2025), dilansir TribunSolo.com.

    Haryanto menyebut ada 51 orang yang mengalami keracunan.

    Masing-masing korban adalah warga RT 2 dan RT 03, Desa Wukirsawit.

    “Sebanyak 39 orang menjalani rawat jalan, 9 orang rawat inap dan 3 orang menjalani homecare,” paparnya.

    Sebelum mengalami keracunan, para korban mengonsumsi tongseng kambing dan aneka makanan ringan seperti tahu bakso, roti kukus, serta risol.

    Pengolahan tongseng, tahu bakso, dan roti kukus dilakukan di rumah pemilik acara.

    Sedangkan, pengolahan makanan ringan risol dilakukan di Desa Beruk.

    “Para korban yang keracunan dilakukan penanganan medis dengan pemberian obat penanganan pertama, serta sampel makanan diambil dan dicek di Lab Kesehatan,” ungkap Haryanto.

    “Alhamdulillah, saat ini kondisi warga semakin membaik,” lanjutnya.

    Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Wukirsawit, Sutarmo mengatakan bahwa ada sekitar 150 orang yang menghadiri acara bukber berujung petaka itu menjadi korban.

    Sebanyak 27 orang diantaranya bahkan harus menjalani rawat inap.

    “Awal mula kronologi warga saya Warto pulang dari jakarta dan menggelar Aqiqah, kemudian daging dari aqiqah itu dimasak untuk buka bersama di masjid,” jelas Sutarmo.

    Menurut Sutarmo, efek keracunan mulai terasa setelah menjalankan salat tarawih.

    Sutarmo mengungkapkan bahwa warga yang mengonsumsi hidangan itu, merasakan mual dan mulas di perut serta diare.

    “Setelah yang makan daging kambing itu pada ngeluh muntah mual buang air besar,  kemudian ketahuan saya,” sebut Sutarmo.

    “Saya dan pak Kadus membawa warga kami satu per satu tak bawa ke rumah sakit terdekat mayoritas di Matesih sebagian di klinik Jatiyoso sampai malam ini semua belum ada yang pulang masih di rawat inap, ” tandasnya.

    Dinkes Periksa Penyebab

    Terbaru, 28 korban yang dirawat inap itu sudah makin membaik. 

    Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar pun sudah turun tangan menangani kasus dugaan keracunan massal ini. 

    Kepala Dinkes Kabupaten Karanganyar, Purwati mengatakan bahwa kasus keracunan ini sudah diselidiki dan sampel makanan juga sudah dicek lab guna memastikan penyebab.

    Hasil lab disebut akan keluar pada Sabtu (29/3/2025) besok. 

    “Kita ambil sampel makanan untuk dicek lab kesehatan,” ujar Purwati, Rabu malam, dilansir TribunSolo.com.

    “Sementara tidak ada yang kritis, namun ada dirawat inap dan sudah ada yang boleh pulang,” imbuhnya.

    Purwati menyebutkan bahwa keracunan massal terjadi pada dua RT dengan jumlah peserta 190 orang.

    Tetapi, yang menjalani rawat inap ada 28 orang.

    “Ada dua RT sekira 190 kemudian yang dirawat inap 28 orang. Kalau keracunan memang banyak harus kita tangani, dengan kami sudah menerjunkan tim ke lokasi yaitu tim gerak cepat untuk menangani kasus ini,” terang Purwati.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Total 28 Orang Dirawat Inap Gegara Kasus Keracunan Massal di Karanganyar, Kondisi Membaik

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)

  • 128.678 Pemudik Gunakan Angkutan Umum Tiba di Yogyakarta

    128.678 Pemudik Gunakan Angkutan Umum Tiba di Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Arus mudik di Yogyakarta mengalami lonjakan signifikan pada Kamis (27/3/2025). Sejak Minggu (23/3/2025), sebanyak 128.678 pemudik yang menggunakan transportasi umum seperti kereta api, bus, dan pesawat telah tiba di Yogyakarta.

    Berdasarkan data yang diperoleh dari CCTV dengan fitur counting people di Posko Operasi Ketupat Progo 2025 Polda DIY, tercatat sebanyak 128.678 pemudik telah tiba di Yogyakarta hingga saat ini.

    Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Ihsan mengungkapkan, kepadatan arus mudik melalui transportasi umum tidak kalah tinggi dibandingkan dengan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.

    “Pemudik tersebut terpantau dari Bandara YIA, Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan, dan Terminal Giwangan,” ujarnya.

    Dari berbagai moda transportasi yang digunakan, Stasiun Tugu Yogyakarta menjadi titik kedatangan paling padat dengan total 54.127 pemudik.

    “Kemudian diikuti dari Bandara YIA dengan total 35.107 orang, disusul dari Stasiun Lempuyangan dengan 33.928 orang, dan terakhir dari Terminal Giwangan sebanyak 5.516 orang,” tambah Ihsan.

    Dengan meningkatnya jumlah pemudik, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati selama perjalanan.

    “Selain itu, patuhi peraturan atau imbauan petugas untuk menghindari terjadinya kerumunan serta pastikan barang bawaan dalam pengawasan Anda,” pesannya.

    Kepolisian terus memantau dan memastikan kelancaran pemudik tiba di Yogyakarta.

  • Kenangan Dosen tentang Juwita, Wartawati yang Tewas Diduga Dibunuh Oknum TNI – Halaman all

    Kenangan Dosen tentang Juwita, Wartawati yang Tewas Diduga Dibunuh Oknum TNI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepergian Juwita, seorang jurnalis muda asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dalam sebuah kasus tragis menyisakan duka mendalam bagi banyak pihak, termasuk mantan dosennya, MS Shiddiq.

    Juwita tewas diduga dibunuh oknum TNI AL berinisial Kelasi Satu J.

    Perempuan muda, yang dikenal sebagai sosok pemalu namun cerdas, tewas dalam insiden yang kini menjadi sorotan publik.

    Sebagai akademisi yang pernah mengajar Juwita di Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin (Uniska MAB) sebelum berpindah ke Universitas Al Azhar Indonesia, Shiddiq mengenang mahasiswinya itu sebagai individu yang berdedikasi dan penuh empati.

    “Juwita mungkin tampak pemalu di kelas, tapi ia memiliki kecerdasan dan ketekunan luar biasa. Ia juga tak ragu membantu teman-temannya yang kesulitan memahami materi kuliah,” ujar Shiddiq, Kamis (27/3/2025).

    Juwita tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga menunjukkan bakatnya dalam dunia jurnalistik.

    Sejak masih kuliah, ia aktif meliput berita dan beberapa kali meminta izin kepada dosennya untuk melakukan tugas liputan.

    “Ia pernah meminta saran kepada saya tentang bagaimana menjadi wartawan yang baik. Dari berita-berita yang ia tulis, terlihat jelas bahwa ia punya passion di bidang ini,” tambahnya.

    Namun, masa depan Juwita terhenti secara tragis.

    Ia yang berencana menikah pada Mei dengan seorang anggota TNI AL justru kehilangan nyawanya dalam kasus yang kini memunculkan pertanyaan besar tentang perlindungan jurnalis di tengah risiko kekerasan yang semakin nyata.

    Shiddiq menegaskan pentingnya transparansi dari TNI dalam menangani kasus ini.

    “Tindakan kekerasan terhadap jurnalis adalah ancaman bagi kebebasan pers dan demokrasi. TNI harus memberikan respons yang tegas.”

    “Memastikan investigasi berjalan menyeluruh, dan menghukum pelaku tanpa pandang bulu,” tegasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Demo Tolak UU TNI yang Terus Berlanjut, tapi DPR Abai

    Demo Tolak UU TNI yang Terus Berlanjut, tapi DPR Abai

    Demo Tolak UU TNI yang Terus Berlanjut, tapi DPR Abai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Massa kembali menggelar demonstrasi menolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (TNI) di depan Gedung DPR/MPR RI, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).
    Peserta aksi tiba secara bertahap, menggunakan pakaian serba hitam, penutup wajah, hingga pelindung kepala.
    Begitu tiba, massa langsung menempelkan sejumlah stiker di
    barrier
    beton yang melintang di gerbang utama Gedung DPR/MPR RI.
    Bukan hanya itu, sejumlah poster turut ditempelkan di pilar dan tiang-tiang area gerbang masuk kantor parlemen tersebut.
    Poster, stiker, hingga selebaran itu berisi ekspresi serta keresahan terhadap situasi sosial dan politik di Tanah Air.
    Pemicu utamanya adalah Revisi Undang-Undang (RUU) TNI yang disahkan menjadi UU TNI melalui rapat paripurna DPR RI, Kamis (20/3/2025).
    Massa khawatir dwifungsi TNI yang pernah terjadi pada era Orde Baru akan terulang di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 
    Salah satu stiker yang menggambarkan kondisi Ibu Pertiwi menyinggung Sapta Marga, kode kehormatan sekaligus pedoman bagi TNI dalam menjalankan tugas dan kehidupan sehari-hari.
    “Negara ini asanya Pancasila, bukan Sapta Marga!” demikian bunyi salah satu stiker berlatar biru muda tersebut.
    Melalui aksi ini, massa menuntut DPR RI mencabut UU TNI. Massa meminta seruan “kembalikan TNI ke barak” terealisasi.
    Massa tidak ingin lagi TNI terlibat dalam urusan politik atau pemerintahan sipil, serta fokus pada tugas utamanya, yaitu mempertahankan negara.
    Selain menolak pengesahan RUU TNI, massa juga menyoroti RUU Polri yang dikabarkan sedang dibahas anggota parlemen.
    “Buka mata, UU TNI dan RUU Polri mengancam keselamatan kita semua. #semuabisadiculik,” demikian bunyi narasi pada stiker berwarna merah tersebut.
    Menuju petang, massa aksi semakin ramai. Massa memadati gerbang masuk Gedung DPR/MPR RI, menyampaikan orasi, hingga membakar ban.
    Jalan Gatot Subroto arah Semanggi, Jakarta Selatan, menuju Slipi, Jakarta Barat pun sempat ditutup. Hal yang sama juga berlaku untuk Tol Dalam Kota dengan arah serupa.
    Begitu juga dengan ikrar Sumpah Pemuda dan tembang “Buruh Tani” yang turut dikumandangkan. Tidak lupa, massa mengangkat tangan kiri sebagai simbol perlawanan.
    Namun, tak ada satu pun perwakilan DPR RI yang menemui massa aksi. Oleh karenanya, massa menaiki pagar dan menembakkan petasan ke arah polisi yang tengah berjaga di dalam area kantor parlemen.
    Polisi pun langsung menembakkan
    water cannon
    melalui kendaraan taktis yang telah disiapkan. Beberapa peserta aksi lantas menyingkir dari pagar.
    Namun, tak lama, massa kembali mendekat. Mereka kompak mengeluarkan payung agar
    water cannon
    tak langsung mengenai badan.
    Momen buka puasa di depan Gedung DPR RI sore itu pun sempat diiringi dentuman petasan. Tak berselang lama, sekitar pukul 18.30 WIB, mobil taktis datang dari arah Slipi untuk membubarkan massa.
    Polisi menyusuri Jalan Gatot Subroto hingga Jembatan Ladokgi, menembakkan
    water cannon
     agar massa bubar. 
    Namun, tindakan ini mendapat perlawanan dari peserta aksi.
    Beberapa demonstran sempat menembakkan petasan dan melemparkan molotov ke arah polisi. Massa juga meneriakkan “revolusi” dan “alerta” sambil melempar berbagai benda ke
    water cannon
    milik polisi.
    “Woy, gue bayar pajak!” teriak salah satu peserta aksi.
    Meski mendapat perlawanan, polisi terus merangsek mendekat ke arah massa.
    Sementara itu, peserta aksi perlahan mundur sambil melemparkan berbagai barang ke arah polisi yang berupaya membubarkan mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.