Jenis Media: Regional

  • 7 Penyebab Pembuluh Darah Pecah, Kondisi yang Dialami Titiek Puspa

    7 Penyebab Pembuluh Darah Pecah, Kondisi yang Dialami Titiek Puspa

    Liputan6.com, Yogyakarta – Penyanyi senior Titiek Puspa dikabarkan baru saja dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pecah pembuluh darah. Ia menjalani perawatan intensif di ruang ICU usai operasi.

    Menurut sang manajer, Mia, Titiek Puspa tiba-tiba pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Ternyata, penyebabnya adalah pecah pembuluh darah, sehingga langsung dilakukan operasi.

    Saat ini, Titiek Puspa sedang masa pemulihan usai menjalani operasi. Lalu, apa saja penyebab pembuluh darah pecah?

    Mengutip dari Siloam Hospitals, pembuluh darah adalah salah satu bagian paling penting dalam tubuh manusia. Salah satu fungsinya adalah untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

    Sama halnya dengan organ tubuh lainnya, pembuluh darah juga bisa mengalami gangguan berupa pembuluh darah pecah. Perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah bisa muncul di bawah permukaan kulit dengan tanda-tanda fisik berupa bercak berwarna kemerahan, kecokelatan, atau keunguan yang disebut juga dengan purpura. Apa saja penyebabnya?

    1. Cedera 

    Cedera, seperti terjatuh atau terbentur, juga bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler yang berfungsi memfasilitasi pertukaran nutrisi dan oksigen dengan limbah dan karbon dioksida. Kondisi ini membuat sel darah merah bocor dan terkumpul di bawah kulit, sehingga memicu timbulnya memar.

    Umumnya, memar pada kulit tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar dua hingga empat minggu. Namun, memar yang disertai dengan rasa nyeri, kemampuan gerak terbatas, dan pembengkakan, perlu diwaspadai karena kondisi ini bisa menjadi tanda-tanda keseleo.

    2. Perdarahan Subkonjungtiva 

    Perdarahan subkonjungtiva adalah kondisi saat pembuluh darah kecil di bawah permukaan bening (konjungtiva) mata pecah. Darah yang bocor tersebut tidak dapat diserap dengan cepat oleh konjungtiva, sehingga terperangkap di area tersebut. Umumnya, kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak merah di bagian putih mata. Selama tidak terasa nyeri atau memengaruhi fungsi penglihatan, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih dua minggu.

    3. Diabetes 

    Diabetes dapat menyebabkan pembuluh darah pecah di sekitar organ mata. Hal ini terjadi karena diabetes dapat meningkatkan kadar gula darah di bagian mata, sehingga menimbulkan komplikasi yang disebut dengan retinopati diabetik.

    Kondisi ini berbeda dengan perdarahan subkonjungtiva. Pecahnya pembuluh darah di retina akibat diabetes dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan menurunkan tingkat ketajaman penglihatan.

     

  • Tumis Cengkaruk, Olahan Bunga Durian Khas Betawi

    Tumis Cengkaruk, Olahan Bunga Durian Khas Betawi

    Liputan6.com, Jakarta – Tumis cengkaruk merupakan kuliner khas Betawi yang kerap hadir saat musim durian tiba. Makanan ini dibuat dari bunga durian sebagai bahan dasar.

    Mengutip dari Seni & Budaya Betawi, kehadiran tumis cengkaruk tak lepas dari keahlian masyarakat betawi dalam bercocok tanam. Sejak dahulu, masyarakat Betawi memang dikenal sebagai masyarakat agraris yang mampu memanfaatkan lahan untuk menanam berbagai jenis tanaman, mulai dari buah, sayur, tanaman hias, hingga obat-obatan.

    Dari beberapa tanaman yang mereka tanam, salah satu yang paling menonjol adalah buah durian. Menariknya, mereka tak hanya memanfaatkan buahnya, melainkan juga bunganya.

    Bunga durian memiliki putik berwarna putih cerah dengan panjang sekitar 4-5 cm. Pada bagian mahkota bunga ini berwarna putih kecokelatan.

    Oleh masyarakat Betawi, bunga tersebut dinamakan karuk. Ketika diolah menjadi makanan, olahan bunga karuk dinamakan tumis bunga karuk atau cengkaruk.

    Dahulu, anak-anak era 1980-an kerap berburu karuk saat musim durian. Pukul 03.00 hingga waktu Subuh, bunga durian banyak berjatuhan. Saat itulah, anak-anak berburu bunga durian.

    Anak-anak memungut bunga yang masih segar dan semerbak. Setelah terkumpul, mereka akan memberikannya kepada emak atau ibu di rumah untuk dimasak. Tak jarang, ada juga anak-anak yang memilih untuk menjual hasil bunga yang mereka kumpulkan ke pasar.

    Selain bunga durian, tumis cengkaruk juga dibuat dengan menggunakan bahan-bahan pelengkap lainnya, seperti ikan teri maupun petai. Cara memasak tumis cengkaruk mirip dengan olahan tumis pada umumnya.

    Pertama-tama, cabai, bawang merah, dan bawang putih yang sudah diiris ditumis hingga harum. Setelahnya, masukkan daun salam, daun jeruk, dan laos.

    Kemudian, baru masukkan bunga durian yang sudah dicuci dan direbus terlebih dahulu. Tak lupa, masukkan teri medan yang sudah digoreng garing.

    Selanjutnya, beri air secukupnya dan bumbui masakan, lalu masak hingga matang. Tumis cengkaruk khas Betawi siap disajikan.

    Penulis: Resla

  • Misteri Keberadaan J, Oknum TNI AL Diduga Bunuh Juwita, Disebut Tak Keluar Satuan sejak 17 Maret – Halaman all

    Misteri Keberadaan J, Oknum TNI AL Diduga Bunuh Juwita, Disebut Tak Keluar Satuan sejak 17 Maret – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang jurnalis perempuan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Juwita (23) ditemukan tewas di Gunung Kupang, Kecamatan Cempaka, Sabtu (22/3/2025) sore.

    Diduga, Juwita dibunuh oleh anggota TNI AL berinisial J yang merupakan kekasihnya sendiri.

    Namun, keberadaan J yang berpangkat Kelasi Satu ini masih menjadi misteri.

    Pasalnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, dari laporan yang ia terima, Kelasi J tidak meninggalkan satuannya di Lanal Balikpapan sejak Senin (17/3/2025).

    “Apakah betul Kelasi J itu pelakunya? Ini baru informasi awal dari pihak keluarga, karena memang J diketahui adalah pacar korban. Kita harus menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kristomei dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).

    Kini, J menjalani pemeriksaan intensif oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) di Lanal Balikpapan, Kalimantan Timur.

    Kristomei meminta masyarakat untuk bersabar dan jangan berasumsi terlebih dahulu.

    “Mohon bersabar, jangan berasumsi terlebih dahulu. Jika ternyata J tidak bersalah, tentu kita tidak ingin ada pihak yang dirugikan akibat opini yang berkembang,” tambahnya.

    Apabila memang benar J adalah pelaku pembunuhannya, maka akan dihukum seberat-beratnya.

    “Kalau memang terbukti dia pelakunya, tidak ada ampun. Hukum seberat-beratnya akan dijatuhkan,” tegas Kristomei.

    Sementara itu, Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda mengatakan bahwa proses penyelidikan terhadap kasus ini sudah final.

    “Proses pengumpulan data, bukti dan petunjuk-petujuk sudah dilakukan,” ujarnya, dikutip dari TribunBanjarbaru.com.

    Ia menambahkan, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan POM AL terkait masalah ini.

    “Koordinasi dengan POM AL besok,” ungkapnya.

    Ia juga menuturkan bahwa dari pihak kepolisian belum ada penetapan tersangka pembunuhan.

    “Belum (Penetapan tersangka), karena kemarin itu dari pihak Lanal yang sudah melaksanakan Konferensi Pers,” ujarnya.

    Selain itu, motif dan beberapa orang terduga pelaku yang ikut terlibat juga masih dalam penyelidikan.

    “Intinya, rekan-rekan mohon bersabar karena tahapannya terus berjalan. Besok kita serahkan berkas-berkas ke POM AL,” jelasnya. 

    Diwartakan sebelumnya, Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, mengonfirmasi bahwa ada anggotanya yang terlibat dalam kasus ini.

    “Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum Lanal Balikpapan berinisial J berusia 23 tahun terhadap korban saudari Juwita berusia 25 tahun.”

    “Peristiwa ini terjadi pada Sabtu 22 Maret 2025 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan,” kata Ronald.

    Mengutip Banjarmasin Post, J telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan.

    Ia menuturkan, penyidik masih mendalami kronologi kejadian karena lokasi peristiwa di luar wilayah hukum Lanal Balikpapan.

    “Kami mohon kesabaran rekan-rekan media terkait perkembangan penyidikan ini. Terduga pelaku saat ini sudah diamankan dan penyelidikan terus dilakukan secara intensif.”

    “Kami memastikan proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan,” tegasnya.

    Ronald menambahkan, J sendiri baru berdinas di Lanal Balikpapan selama satu bulan.

    Penyidik juga masih menelusuri keberadaan J di Banjarbaru, apakah dalam perjalanan pribadi atau sedang bertugas.

    “Kami juga memohon maaf atas kejadian ini dan memastikan bahwa jika terbukti bersalah, terduga pelaku akan menerima sanksi serta hukuman yang setimpal sesuai hukum,” ujar Dandenpom Lanal Balikpapan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Penyelidikan Lengkap, Kasus Pembunuhan Juwita Wartawati Banjarbaru Segera Diungkap Polisi

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto/Gita Irawan)(BanjarmasinPost.co.id, Stanislaus Sene)

  • Titiek Puspa, Legenda Musik Indonesia, Jalani Operasi Darurat

    Titiek Puspa, Legenda Musik Indonesia, Jalani Operasi Darurat

    Liputan6.com, Jakarta – Penyanyi dan aktris legendaris Indonesia, Titiek Puspa, dirawat intensif di ruang ICU setelah menjalani operasi darurat pada 27 Maret 2025. Operasi tersebut dilakukan karena pecahnya pembuluh darah. Kabar ini disampaikan langsung oleh manajernya, Mia, kepada publik, seraya meminta doa untuk kesembuhan sang legenda.

    Titiek Puspa, yang lahir dengan nama Sudarwati pada 1 November 1937 di Tanjung, Kalimantan Selatan, telah berkontribusi besar bagi dunia musik dan perfilman Indonesia selama puluhan tahun.

    Nama besar Titiek Puspa bukan hanya sekedar nama, melainkan representasi dari dedikasi dan bakat luar biasa di industri hiburan Tanah Air. Perjalanan panjangnya dimulai dari kontes bintang radio, hingga akhirnya ia dikenal luas dengan nama panggung Titiek Puspa, yang diambil dari nama panggilannya dan nama ayahnya, Puspowidjojo.

    Kiprahnya yang gemilang telah menghasilkan banyak karya musik abadi, dua di antaranya bahkan dinobatkan sebagai lagu Indonesia terbaik sepanjang masa oleh Rolling Stone Indonesia. Selain bernyanyi, Titiek Puspa juga aktif membintangi sejumlah film dan sinetron.

    Penghargaan atas jasa dan kontribusi Titiek Puspa bagi Indonesia begitu besar. Pada tahun 2020, wajahnya bahkan diabadikan dalam seri perangko Indonesia. Sukses di dunia hiburan, Titiek Puspa juga telah membina rumah tangga dengan sutradara Mus Mualim dan dikaruniai dua orang anak, Petty Tunjungsari dan Ella Puspasari.

    Hingga tahun 2008, ia diketahui bertempat tinggal di Jakarta Selatan. Perjuangannya melawan penyakit juga menginspirasi banyak orang. Setelah sebelumnya berhasil melawan kanker serviks pada tahun 2024, kini ia kembali berjuang melawan penyakit yang baru saja dideritanya.

  • Jurnalis Diduga Dibunuh Oknum TNI AL, Polisi: Motif Masih Diselidiki

    Jurnalis Diduga Dibunuh Oknum TNI AL, Polisi: Motif Masih Diselidiki

    Banjarbaru, Beritasatu.com – Kasus kematian Juwita, seorang jurnalis wanita media online di Banjarbaru, yang diduga tewas dibunuh oknum TNI AL berinisial J, masih belum menemukan titik terang. Hingga kini, polisi belum mengungkap motif di balik dugaan pembunuhan tersebut.

    Kasus ini mendapat atensi langsung dari Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan. Kapolda memastikan penyelidikan masih berlangsung.

    “Segala petunjuk masih dikumpulkan, termasuk hasil visum. Kami mohon waktu agar proses penyelidikan berjalan lancar tanpa gangguan,” ujar Kapolda, Jumat (28/3/2025).

    Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda, mengungkapkan pihaknya telah mengumpulkan berbagai bukti dan akan segera berkoordinasi dengan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal).

    “Rencananya besok kami akan berkoordinasi dengan Pomal,” kata AKBP Pius.

    Meski Denpomal Balikpapan menyebut ada dugaan keterlibatan J, seorang anggota TNI AL berpangkat Kelasi I dari Lanal Balikpapan, polisi belum menetapkan tersangka. Motif di balik kematian Juwita, jurnalis yang diduga dibunuh oknum TNI AL juga masih menjadi misteri.

    “Kami masih menyelidiki motifnya. Jika sudah ada perkembangan, akan kami sampaikan,” tambahnya.

    Hingga saat ini, lima saksi telah diperiksa dalam penyelidikan kasus ini. Polisi masih mengumpulkan bukti tambahan sebelum melanjutkan proses hukum lebih lanjut.

    “Jika semua bukti sudah lengkap, kami akan serahkan ke penyelidikan lebih lanjut,” pungkas AKBP Pius terkait penyelidikan dugaan pembunuhan jurnalis Banjarbaru oleh oknum TNI AL.

  • Barisan Antrean Diserobot, Pemudik Ricuh di Pelabuhan Merak

    Barisan Antrean Diserobot, Pemudik Ricuh di Pelabuhan Merak

    Liputan6.com, Banten – Kericuhan kecil sempat terjadi di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Jumat siang (28/3/2025). Sejumlah pemudik pejalan kaki yang sudah 4 jam mengantre untuk bisa menyeberang ke Bakauheni protes lantaran antreannya diserobot pemudik lainnya. Adu mulut pun sempat terjadi sebelum akhirnya petugas ASDP turun tangan memperbaiki keadaan. 

    “Kerja sama dari petugas ASDP Merak, harusnya ada yang stanby, jadi malah kita yang pada emosi jadinya,” kata Sri Wahyuni, seorang pemudik tujuan Lampung, seperti dikutip dari laporan Liputan6 SCTV.

    Bukan tanpa sebab dirinya emosi, pasalnya dia dan para pemudik yang lain sudah mengantre lama dari belakang, namun tiba-tiba ada yang menyerobot barisan di depan.

    “Kita capek ngantre dari belakang, kenapa ada yang langsung masuk dari depan nyerobot, kan gak baik itu juga. Harusnya ada bantuan,” katanya lagi.

    Sebelumnya antrean penumpang di Dermaga 6 Pelabuhan Merak, Banten, yang hendak memasuki kapal penyeberangan membeludak pada Kamis malam.

    Petugas dari PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP) yang melayani para pemudik nampak kewalahan mengatur antrean kendaraan.

    Adapun pada hari biasa, gerbang masuk menuju kapal dari Dermaga 6 hanya melayani penumpang eksekutif. Namun sejak arus mudik, semua dermaga dijadikan reguler.

    Antrean yang semula terdiri dari tiga baris menjadi tak karuan lantaran para penumpang berebutan masuk. Petugas sempat memperingatkan  penumpang yang menyerobot antrean pemudik yang sedari awal mengantre sesuai baris.

    “Di sini sudah penuh, sesak. Masih bisa pindah ke (pintu) reguler. Kasihan yang dari tadi antre jadi sesak-sesakan. Apalagi ada anak-anak, ada nenek-nenek juga ini,” kata petugas sambil menyorot antrean menggunakan senter.

    Para penumpang pun nampak terburu-buru berebut tempat terbaik di dalam kapal penyeberangan tanpa menghiraukan imbauan petugas.

    Beberapa anak yang terhimpit antrean memanggil orang tua mereka. “Mama mama,” kata salah seorang anak.

    Demikian pun beberapa orang tua yang berhasil melewati pintu masuk mencari anak mereka yang sempat lepas dari pantauan.

    “Anak saya mana, anak saya mana,” kata seorang ibu yang tidak sadar anaknya berada tepat di belakangnya.

    Tepat pada pukul 23.15 WIB, antrean di pintu Dermaga 6 sudah mulai kosong lantaran Kapal Batumandi yang bakal menyeberangkan para penumpang itu segera berlabuh sebelum pukul 24.00 WIB.

     

  • Tinjau Renovasi Pasar Terban, Wapres Gibran Bagikan Buku Anak

    Tinjau Renovasi Pasar Terban, Wapres Gibran Bagikan Buku Anak

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau progres renovasi Pasar Ayam Terban di Yogyakarta, Jumat (28/3/2025). Setibanya di lokasi, Gibran disambut oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang kemudian mendampinginya untuk melihat langsung perkembangan proyek tersebut.

    “Tadi kami mengecek progres pembangunan. Saat ini sudah mencapai 61%. Pak Wapres juga memberikan arahan agar pasar tetap bersih dengan pemeliharaan (maintenance) yang baik,” ujar Hasto kepada Beritasatu.com.

    Kunjungan Gibran disambut hangat oleh para pedagang dan warga sekitar. Banyak yang ingin berjabat tangan, bahkan mengabadikan momen dengan foto bersama Wakil Presiden.

    Tak hanya meninjau pasar, Wapres Gibran juga membagikan buku cerita kepada anak-anak yang ada di Pasar Terban.

    “Dikasih buku sama Pak Gibran buat belajar. Baru pertama kali bertemu Pak Gibran, senang sekali,” ujar Tri Palupi, salah satu warga Terban.

    Sebelum mengunjungi Pasar Terban, Gibran menghadiri upacara Tawur Agung Kesanga di pelataran Candi Prambanan. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947, yang bertujuan untuk membersihkan alam semesta dari energi negatif sebelum memasuki Tahun Baru Saka.

    Kunjungan Wapres Gibran ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memantau pembangunan daerah serta menjaga keberagaman budaya dan tradisi masyarakat Indonesia.

  • Gara-gara Tak Terima Ditegur saat Main Petasan, Pria Bacok Tetangga di Jember, Pelaku Kini Buron – Halaman all

    Gara-gara Tak Terima Ditegur saat Main Petasan, Pria Bacok Tetangga di Jember, Pelaku Kini Buron – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Jember – Seorang pria berinisial F diburu polisi setelah diduga membacok tetangganya, Ahmadi (27), di Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, Jember.

    Insiden ini terjadi pada Rabu, 26 Maret 2025, sekitar pukul 01.30 WIB.

    Kapolsek Semboro, Iptu Andrias Suryo Rubedho, menjelaskan bahwa peristiwa ini berawal dari teguran yang diberikan Ahmadi kepada F, yang saat itu sedang bermain petasan bersama empat temannya.

    Teguran tersebut disampaikan pada Minggu, 23 Maret 2025, sekitar pukul 23:00 WIB, karena banyaknya anak kecil di sekitar lokasi.

    “Korban menegur terlapor karena bunyi petasan yang mengganggu,” ujar Andrias.

    Teguran ini membuat F merasa tersinggung, dan pada Senin dini hari, dia bersama temannya, Rio Rendra dan Yudha, mencari keberadaan Ahmadi.

    Penganiayaan

    Setelah bertemu, F dan teman-temannya langsung menganiaya Ahmadi. “Pelaku membawa sebilah pisau dan mengarahkan senjata tajam tersebut ke tangan kiri korban,” kata Andrias.

    Akibat serangan tersebut, Ahmadi mengalami luka robek di tangan dan kakinya.

    Saat ini, Ahmadi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi Jember akibat luka bacok tersebut.

    Polisi kini sedang memburu pelaku yang melarikan diri setelah kejadian.

    “Kami sedang mencari pelaku karena setelah membacok korban, dia langsung kabur,” imbuh Andrias.

    Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melapor jika melihat tindakan kekerasan serupa, demi menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.

    (TribunJatim.com/Imam Nawawi)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • H-3 Lebaran, Harga Cabai Rawit di Yogyakarta Capai Rp 100.000 Per Kg

    H-3 Lebaran, Harga Cabai Rawit di Yogyakarta Capai Rp 100.000 Per Kg

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Mendekati Lebaran sejumlah harga kebutuhan pokok sudah merangkak naik, seperti halnya di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Saat ini harga cabai rawit sudah menembus di angka Rp 100.000 per kilogram, naik drastis dari harga normal di angka Rp 65.000 per kilogram.

    Hal yang sama juga terjadi pada harga cabai keriting merah yang kini sudah menembus Rp 75.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 50.000 per kilogram. Kemudian cabai keriting hijau yang turut naik menjadi Rp 30.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 25.000 per kilogram. Sementara untuk jenis sayuran lain seperti bunga kol, buncis, wortel dan lainnya juga mengalami kenaikan berkisar antara Rp 1.000 hingga Rp 2.000.

    “Menjelang Lebaran ini kenaikan cukup signifikan terutama cabai rawit yang sekarang Rp 100.000,” kata Ida Habibah, penjual sayuran di Pasar Beringharjo kepada Beritasatu.com, Jumat (28/3/2025).

    Pedagang dan masyarakat berharap pemerintah bisa segera menurunkan harga-harga di pasaran termasuk cabai rawit supaya masyarakat bisa membeli bahan pokok dengan harga yang terjangkau saat hari raya Idulfitri.

  • Polisi di Maluku Tak Dipecat meski Terbukti Berselingkuh 3 Tahun, Ini Penjelasan Polda – Halaman all

    Polisi di Maluku Tak Dipecat meski Terbukti Berselingkuh 3 Tahun, Ini Penjelasan Polda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota Ditresnarkoba Polda Maluku, Brigpol Ikhsan Soumena, hanya disanksi mutasi alih-alih dipecat meski telah terbukti melakukan perselingkuhan dengan wanita lain bernama Ara Tiara.

    Padahal, di saat yang bersamaan, Brigpol Ikhsan juga sudah memiliki istri sesama anggota Polri bernama Brigpol Sherly.

    Akibat sanksi ringan ini, mantan suami Tiara, Rachmad Hamza, sempat menggelar aksi di depan kantor Polda Maluku yang tidak puas akan keputusan dari sidang kode etik yang telah digelar, Rabu (26/3/2025).

    Adapun Rachmad sembari membawa poster bertuliskan ‘Korban Butuh Keadilan Polri, Jangan Tebang Pilih’.

    Terkait keputusan tidak dijatuhkannya sanksi pemecatan terhadap Brigpol Ikhsan, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Areis Aminulla, buka suara.

    Mulanya, dia menjelaskan kronologi perselingkuhan Brigpol Ikhsan dengan Tiara yang berawal dari penggerebekan di sebuah hotel pada Agustus 2023 lalu.

    Adapun hal tersebut dilakukan oleh istri dari Brigpol Ikhsan.

    Kemudian, Areis menjelaskan, Brigpol Sherly mencabut laporan pidana dan berujung perdamaian dengan Brigpol Ikhsan.

    Sementara, sosok yang melaporkan Brigpol Ikhsan ke ranah kode etik adalah Rachmad.

    Tak cuma itu, Areis juga mengungkapkan Rachmad turut meminta ganti rugi hingga Rp300 juta kepada Brigpol Ikhsan sebelum sidang etik digelar.

    Namun, permintaan tersebut tidak bisa dipenuhi oleh Brigpol Ikhsan.

    Kendati sudah membeberkan kronologi hingga terkait pelaporan, Areis tidak menjelaskan hal-hal yang menyebab Brigpol Ikhsan hanya disanksi mutasi.

    Dia justru menyingguns status Rachmad yang telah bercerai dengan Tiara dan menikah lagi.

    Rachmad Protes Brigpol Ikhsan hanya Dimutasi, Sebut Putusan Sidang Etik Lelucon

    Dalam protesnya, Rachmad merasa dirinya tidak diperlakukan dengan adil imbas putusan ringan yang dijatuhkan Komisi Kode Etik Polri (KKEP) terhadap Brigpol Ikhsan.

    POLISI SELINGKUH – Rachmad Hamza merasa keadilannya diinjak-injak dan menggelar aksi protes seorang diri di depan Markas Polda Maluku, Rabu (26/3/2025). Aksinya tersebut buntut hasil sidang kode etik Anggota Ditresnarkoba Brigpol. Ikhsan Soumena yang hanya dihukum mutasi setelah terbukti melakukan perselingkuhan dengan mantan istrinya, Ara Tiara pada tahun 2023 lalu. Adapun mereka juga tertangkap basah berselingkuh saat istri Brigpol Ikhsan, Brigpol Sherly melakukan penggerebekan di sebuah hotel.

    “Kapolda Maluku pernah berkoar tidak ada pandang bulu bagi anggota polisi yang melanggar kode etik. Mana buktinya?  Saya ini korban, dan saya merasa diperlakukan tidak adil,” seru Rachmad dengan nada geram kepada awak media yang meliput aksinya, dikutip dari Tribun Ambon pada Jumat (28/3/2025).

    Dia pun menganggap putusan dari KKEP tehradap Brigpol Ikhsan adalah lelucon.

    Pasalnya, Rachmad merasa tidak percaya bahwa putusan tersebut dijatuhkan meski berbagai bukti perselingkuhan sudah diserahkan.

    Ditambah, Brigpol Ikhsan dan Tiara tertangkap basah melakukan perselingkuhan oleh Brigpol Sherly pada Agustus 2023 lalu.

    “Istri saya berselingkuh dengan dia hampir dua tahun! Dan keputusannya hanya mutasi? Ini lelucon! Kasus perzinahan dan perselingkuhan seharusnya dipecat!  Pak Kapolri, Pak Kapolda, saya korban! Saya tidak terima keputusan ini!” tegasnya dengan nada meninggi.

    Rachmad merasa hukum telah tumpul di hadapan oknum polisi yang jelas-jelas melanggar etika profesi.

    Ia menuntut transparansi dan pengusutan ulang kasus ini.

    “Saya sebagai masyarakat biasa merasa tertindas. Hukum ini tidak adil, harus ada transparansi. Seluruh masyarakat, tolong bantu saya! Kerja kepolisian kali ini tidak benar. Saya sebagai masyarakat biasa sangat dirugikan,” pintanya.

    Sebagai informasi, sidang vonis terhadap Brigpol Ikhsan digelar pada Kamis (20/3/2025) lalu.

    Sementara, hasil sidang yang tertuang dalam Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) diterima Rachmad pada Senin (24/3/2025).

    Selain mutasi, Brigpol Ikhsan juga disanksi demosi selama dua tahun dan menyatakan tindakan yang bersangkutan adalah tercela.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Ambon dengan judul “Polda Akui Brigpol Soumena Tak Dipecat Meski Terbukti Selingkuh, Picu Protes Pria Berkacamata Hitam”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Ambon/Jenderal Louis MR)