Jenis Media: Regional

  • Simak, Bacaan Doa Salat Kafarat Jumat Terakhir Ramadan dan Tata Caranya

    Simak, Bacaan Doa Salat Kafarat Jumat Terakhir Ramadan dan Tata Caranya

    Umat muslim yang telah melaksanakan salat kafarat dianjurkan untuk berdzikir dengan membaca istigfar sebanyak sepuluh kali, membaca salawat nabi sebanyak 100 kali, membaca basmalah, hamdalah, dan syahadat, lalu mengakhiri dengan doa kafarat tiga kali.

    Adapun berikut ini bacaan doa salat kafarat yang dianjurkan untuk dibaca setelah melaksanakan salatnya:

    اللَّهُمَّ يَا مَنْ لَا تَنْفَعُكَ طَاعَتِي وَلَا تَضُرُّكَ مَعْصِيَتِي تَقَبَّلْ مِنَى مَا لَا تَنْفَعُكَ وَاغْفِرْ لِي مَا لَا تَضُرُّكَ يَا مَنْ إِذَا وَعَدَ وَفَى وَإِذَا تَوَاعَدَ تَجَاوَزَوَعَفَا اِغْفِرْ لِي لِعَبْدٍ ظَلَمَ نَفْسَهُ وَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ بَطْرِ الْغِنَى وَجَهْدِ الفَقْرِ إِلهِي خَلَقْتَنِي وَلَمْ أَكُنْ شَيْئًا وَرَزَقْتَنِي وَلَمْ أَكُنْ شَيْئًا وَارْتَكَبْتُ الْمَعَاصِي فَإِنِّي مُقِرٌّ لَكَ بِذُنُوبِي فَإِنْ عَفَوْتَ عَنِّى فَلَا يَنْقُصُ مِنْ مُلْكِكَ شَيْئًا وَإِنْ عَذَبْتَنِي فَلَا يَزِيدُ فِي سُلْطَانِكَ شَيْئًا. اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَجِدُ مَنْ تُعَذِّبُهُ غَيْرِي لَكِنِي لَا أَجِدُ مَنْ يَرْحَمْنِي سِوَاكَ فَاغْفِرْ لِي مَا بَيْنِي وَبَيْنَكَ وَمَا بَيْنَ خَلْقِكَ ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَيَا رَجَاءَ السَّابِلِينَ وَيَا أَمَانَ الْخَائِفِينَ إِرْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ الْوَاسِعَةِ أَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أُلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. أَمِينَ.

    (Allâhumma yâ man lâ tanfa’uka thâʻati walâ tadhurruka ma’shiyati taqabbal minnî mâ lâ tanfa’uka waghfirli mã lâ tadhurruka yâ man idzâ wa’ada wafa wa idzā tawa’ada tajāwaza wa’afâ ighfirli li’abdin zhalama nafsahu wa as’aluka. Allâhumma innî a’ûdzu bika min bathril ghina wa jahdil faqri ilâhi khalaqtanî wa lam aku syai’an wa razaqtanî wa lam aku syai’an wartakabtul ma’ashî fa’innî muqirrun laka bi-dzunûbi. Fa in ‘afauta ‘anni falâ yanqushu min mulkika syai’an wa’in ‘adzdzabtanî falā yazîdu fi sulthânika syai’an. Allâhumma innaka tajidu man tu’adzdzibuhu ghairî lakinnî lâ ajidu man yarhamnî siwaka faghfir li må baini wa bainaka wamâ baia khalqika irhamni ya arhamar rahimîna wa yâ raja’as sa’ilina wa yâ amânal khâ’ifina irhamnî birahmatikal wâsi’ati anta arhamur rahimîn yâ rabbal ‘alamin. Allahummaghfir lil mu’minîna wal mu’minâti wal muslimîna wal muslimâti wa tabi’ bainana wa bainahum bil khairâti rabbighfir warham wa anta khairur rahimîn wa shallallahu ‘ala sayidinâ Muhammadin wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallama tasliman katsiran walhamdu lillahi rabbil ‘alâmîn, âmîn)

    Artinya: “Ya Allah, yang mana segala ketaatanku tiada artinya bagi-Mu dan segala perbuatan maksiatku tiada merugikan-Mu. Terimalah diriku yang tiada artinya bagi-Mu. Dan ampunilah aku yang mana ampunan-Mu itu tidak merugikan bagi-Mu. Ya Allah, apabila Engkau berjanji pasti Engkau tepati janji-Mu. Dan apabila Engkau mengancam, maka Engkau mau mengampuni ancaman-Mu. Ampunilah hamba-Mu ini yang telah menyesatkan diriku sendiri. Aku telah Engkau beri kekayaan dan aku mengumpat pada saat aku Engkau beri miskin. Wahai Tuhanku, Engkau ciptakan aku dan aku tak berarti apa pun. Dan Engkau beri aku rezeki sekalipun aku tak berarti apa-apa. Dan aku melakukan perbuatan semua maksiat dan aku mengaku kepada-Mu dengan segala dosa-dosaku. Apabila Engkau mengampuniku, itu tidak mengurangi keagungan-Mu sedikit pun, dan apabila Engkau siksa aku, maka itu tidak akan menambah kekuasaan-Mu, wahai Tuhanku, bukankah masih banyak orang yang akan Engkau siksa selain aku. Namun, bagiku hanya Engkau yang dapat mengampuniku. Ampunilah dosa-dosaku kepada-Mu. Dan ampunilah segala kesalahanku di antara aku dengan hamba-hamba-Mu. Ya Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih dan tempat pengaduan semua pemohon dan tempat berlindung bagi orang yang takut. Kasihanilah aku dengan ampunan-Mu yang luas. Engkau Yang Maha Pengasih dan Penyayang dan Engkaulah yang memelihara seluruh alam yang ada. Ampunilah segala dosa-dosa orang mukmin dan mukminat, muslimin dan muslimat, dan satukanlah aku dengan mereka dalam kebaikan. Wahai Tuhanku, ampunilah dan kasihilah. Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan rahmat kesejahteraan serta keselamatan yang berlimpah semoga selalu tercurahkan atas junjungan kami, Nabi Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, Amin”

  • Nasib Tragis Bocah 8 Tahun di Nganjuk, Tewas saat Main Petasan dengan Kakaknya – Halaman all

    Nasib Tragis Bocah 8 Tahun di Nganjuk, Tewas saat Main Petasan dengan Kakaknya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Nganjuk – Seorang bocah berusia 8 tahun, Febrian Akbar Kurnia, meninggal dunia akibat ledakan petasan saat bermain di Dusun Ngronggot Wetan, Desa Ngronggot, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

    Menurut Kasi Humas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto, insiden tersebut terjadi pada Selasa, 25 Maret 2025, sekitar pukul 13.30 WIB.

    Saat itu, korban sedang bermain petasan bersama kakaknya di jalan pematang sawah.

    “Benar telah terjadi peristiwa seorang anak meninggal dunia akibat terkena ledakan petasan,” ungkap Supriyanto dalam konfirmasi pada Rabu, 26 Maret 2025.

    Supriyanto menjelaskan, petaka bermula ketika korban mengambil petasan yang sebelumnya dinyalakan oleh kakaknya.

    Setelah diambil dan dibuang, petasan tersebut tidak meledak.

    Namun, karena penasaran, korban mendekati dan menggenggam kembali petasan itu.

    “Korban menggosok-gosok mercon tersebut hingga akhirnya meledak. Ledakan petasan itu menyebabkan luka serius pada bagian tubuh korban,” jelasnya.

    Setelah ledakan, korban segera dilarikan ke sebuah klinik untuk mendapatkan pertolongan medis.

    Sayangnya, nyawa Febrian tidak dapat diselamatkan.

    Penyelidikan Lanjutan

    Tim Polsek Ngronggot dan Inafis Polres Nganjuk telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan barang bukti, serta meminta keterangan dari saksi-saksi.

    Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh Polsek Ngronggot untuk memastikan kronologi kejadian dan menelusuri asal-usul petasan yang digunakan.

    (TribunMadura.com/Danendra Kusuma)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Dua Bocah yang Terseret Arus Sungai Bedadung Jember Ditemukan Tewas – Halaman all

    Dua Bocah yang Terseret Arus Sungai Bedadung Jember Ditemukan Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JEMBER – Insiden tragis menimpa dua bocah di Sungai Bedadung, Jember, Jawa Timur. 

    Abdul Qodari (16) dan Aliful Imam (13) ditemukan tewas usai terseret arus deras sungai.

    Keduanya ditemukan tim SAR di hari ketiga pencarian.

    Peristiwa tragis bermula ketika lima anak pergi mencari ikan di sungai setelah sholat subuh. 

    Dari lima anak tersebut, tiga memutuskan untuk mandi dan menyelam di sungai.

    Sayangnya, dua di antaranya terseret arus, sementara satu anak berhasil menyelamatkan diri.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Widodo Julianto, mengungkapkan bahwa pencarian berlangsung selama tiga hari.

    Abdul Qodari ditemukan sejauh lebih dari tiga kilometer dari lokasi awal hanyut, sementara Aliful Imam ditemukan di muara Pancer Puger, yang berjarak lebih jauh.

    “Anak-anak sering kali menganggap sungai sebagai tempat bermain tanpa menyadari potensi bahaya yang mengintai.

    Arus deras dan kedalaman yang tidak merata bisa menjadi ancaman serius,” kata Widodo.

    Orangtua memiliki peran penting dalam mengawasi anak-anak mereka, terutama ketika berada di lingkungan yang berisiko seperti sungai. (Tribun Jatim/Imam Nawawi) 

     

  • Curhatan Juwita Sebelum Ditemukan Tewas, Keluhkan Watak Calon Suami – Halaman all

    Curhatan Juwita Sebelum Ditemukan Tewas, Keluhkan Watak Calon Suami – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebelum ditemukan meninggal dunia di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025) lalu, jurnalis Juwita sempat curhat dengan rekan kerjanya.

    Diketahui, Juwita tewas karena diduga dibunuh oleh kekasihnya berinisial J, anggota TNI AL dengan pangkat Kelasi Satu.

    Rekan kerja Juwita, Devi Farah Diba menceritakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat mengeluh sifat J.

    Saat itu, keduanya tengah nongkrong dan korban memamerkan foto berdua dengan latar biru.

    “Pas kita nongkrong bareng, Ju (sapaan akrab Juwita) sempat pamerin foto bareng J dan Ju minta doa juga dan nasihat jelang menikah,” ungkapnya. 

    Mengutip Banjarmasin Post, Devi menyebut korban jarang cerita mengenai calon suaminya.

    Namun, saat itu, Juwita mengeluh karena J merupakan orang yang temperamental dan gampang cemburu.

    Korban bahkan harus melaporkan semua aktivitasnya di rumah pada J.

    “Jadi segala aktivitas Ju di rumah harus dilaporkan dan dengan siapa,” tuturnya.

    Sementara itu, antara Juwita dan J hendak menikah pada bulan Mei 2025.

    Kakak Juwita, Subpraja Ardinata menceritakan, selama proses menuju pernikahan, ia merasa ada keanehan.

    Keanehan tersebut terjadi pada saat proses lamaran.

    Karena, saat lamaran hanya orang tua J saja yang datang dan J tak hadir.

    “Bahkan, sudah ada prosesi lamaran kemarin.”

    “Posisi lamaran itu, yang bersangkutan (Kelasi J) tidak hadir, diwakilkan informasinya, mamaknya dan abangnya,” ujar Subpraja.

    Subpraja bahkan belum pernah bertemu dengan J.

    “Kalau saya pribadi tidak mengenal dengan pelaku. Kalau saudari saya atau adik saya memang sudah mengenal,” jelasnya.

    Subpraja menjelaskan setelah prosesi lamaran tersebut, keluarga sudah mempersiapkan untuk pernikahan Juwita dengan J.

    “Dari kami pribadi, memang sudah ada mempersiapkan (prosesi pernikahan) sedikit demi sedikit.” 

    “Rencananya bulan Mei (pernikahan), tapi tanggal pastinya saya nggak tahu,” sambung Subpraja.

    Diketahui, Juwita ditemukan tewas di pinggir jalan di kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada Sabtu (22/3/2025) lalu.

    Ia diduga dibunuh oleh J, kekasihnya sendiri.

    Namun, keberadaan J yang berpangkat Kelasi Satu ini masih menjadi misteri.

    Pasalnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, dari laporan yang ia terima, Kelasi J tidak meninggalkan satuannya di Lanal Balikpapan sejak Senin (17/3/2025).

    “Apakah betul Kelasi J itu pelakunya? Ini baru informasi awal dari pihak keluarga, karena memang J diketahui adalah pacar korban. Kita harus menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kristomei dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).

    Kini, J menjalani pemeriksaan intensif oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) di Lanal Balikpapan, Kalimantan Timur.

    Kristomei meminta masyarakat untuk bersabar dan jangan berasumsi terlebih dahulu.

    “Mohon bersabar, jangan berasumsi terlebih dahulu. Jika ternyata J tidak bersalah, tentu kita tidak ingin ada pihak yang dirugikan akibat opini yang berkembang,” tambahnya.

    Apabila memang benar J adalah pelaku pembunuhannya, maka akan dihukum seberat-beratnya.

    “Kalau memang terbukti dia pelakunya, tidak ada ampun. Hukum seberat-beratnya akan dijatuhkan,” tegas Kristomei.

    Sementara itu, Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X Febry Aceng Loda mengatakan bahwa proses penyelidikan terhadap kasus ini sudah final.

    “Proses pengumpulan data, bukti dan petunjuk-petujuk sudah dilakukan,” ujarnya, dikutip dari TribunBanjarbaru.com.

    Ia menambahkan, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan POM AL terkait masalah ini.

    “Koordinasi dengan POM AL besok,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Keluhkan Perilaku J Oknum TNI AL, Ini Curhat Juwita ke Rekan Jurnalis Banjarbaru Sebelum Meninggal

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto/Gita Irawan)(BanjarmasinPost.co.id, Stanislaus Sene)

  • Nasib Susanti di Ujung Tanduk, Pilih Hukuman Mati atau Bayar Denda Rp120 M, Terjerat Kasus di Saudi – Halaman all

    Nasib Susanti di Ujung Tanduk, Pilih Hukuman Mati atau Bayar Denda Rp120 M, Terjerat Kasus di Saudi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Karawang – Susanti, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Karawang, terancam hukuman mati setelah terjerat kasus pembunuhan di Arab Saudi.

    Keluarganya kini berharap pemerintah dapat membantu membebaskan Susanti dari ancaman tersebut.

    Susanti dijadwalkan akan dieksekusi setelah Idulfitri 2025.

    Ayahnya, Mahpud, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, belum ada kabar baik yang diterima dari pemerintah Indonesia.

    “Belum ada kabar baiknya, saya sangat berharap pemerintah bisa membebaskan,” ujar Mahpud saat dihubungi oleh Tribun Jabar.

    Harapan untuk Kebebasan

    Mahpud mendengar bahwa keluarga majikan Susanti, yang anaknya tewas, sulit dihubungi.

    Ia berharap ada kemurahan hati dari mereka untuk membantu membebaskan Susanti dari hukuman mati.

    “Saya yakin Susanti tidak melakukan pembunuhan. Dia saat itu baru berusia 16 tahun,” tegas Mahpud.

    Susanti merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan pergi ke Arab Saudi sebagai TKW pada tahun 2012.

    “Dia pergi untuk menjadi tulang punggung keluarga. Adiknya saat ini baru duduk di SMP,” jelas Mahpud.

    Keluarga terkejut ketika mendengar kabar bahwa Susanti terlibat dalam kasus pembunuhan.

    Peluang Pembebasan

    Mahpud menyatakan bahwa ada peluang bagi Susanti untuk bebas jika keluarga mereka membayar diyat (denda) sebesar Rp 120 miliar kepada keluarga majikannya.

    “Saya hanya ingin anak saya kembali pulang,” harap Mahpud.

    Keluarga Susanti kini menunggu kepastian dan bantuan dari pemerintah untuk menyelamatkan nyawa anaknya.

    (TribunCirebon.com/Cikwan Suwandi)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pria di Ogan Ilir Sumsel Tewas Dibunuh di Hadapan Istri, Berawal Dari Perselisihan di Tempat Kerja – Halaman all

    Pria di Ogan Ilir Sumsel Tewas Dibunuh di Hadapan Istri, Berawal Dari Perselisihan di Tempat Kerja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, OGAN ILIR – Novriansyah (30) meregang nyawa di hadapan istrinya setelah berkelahi melawan dua orang di Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (26/3/2025).

    Novriansyah meregang nyawa setelah ditusuk menggunakan pisau oleh pelaku.

    Hingga kini polisi masih memburu dua pelaku yang identitasnya sudah dikantongi.

    Kronologis Kejadian

    Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo mengungkap penganiayaan berat yang menewaskan Novriansyah terjadi di depan rumah korban di Desa Ibul Besar II, Kecamatan Pemulutan.

    “Korban meninggal dunia dianiaya oleh pelaku bernama Wily dan Wen,” kata Bagus melalui keterangan tertulis, Jumat (28/3/2025).

    Kronologis pembunuhan berawal saat korban hendak keluar rumah pada hari kejadian.

    Di depan rumah, sudah menunggu dua pelaku dan perkelahian antara ketiganya terjadi.

    Berdasarkan keterangan saksi mata, korban dan kedua pelaku sebelumnya terlibat permasalahan di tempat kerja.

    “Menurut keterangan istri korban, memang sebelumnya ada permasalahan sehingga terjadi perkelahian di tempat kerja. Korban kerja sebagai buruh,” ungkap Bagus.

    Istri korban yang menyaksikan suaminya tergeletak berdarah-darah, meminta tolong kepada warga.

    Diketahui korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Palembang BARI.

    “Korban kena luka tusuk di dada sebelah kiri dan punggung,” ujar Bagus.

    Satreskrim Polres Ogan Ilir dan Polsek Pemulutan kini sedang memburu para pelaku.

    “Kami sudah tahu identitas keduanya. Insya Allah dapat diungkap perkara ini,” kata Bagus.

    Tangis Ibu Korban

    Sur (65) tak kuasa menahan tangis melihat anaknya, Novriansyah sudah tak bernyawa di kamar jenazah RSUD Bari Palembang, Rabu (26/3/2025). 

    Sri mengatakan, awal ia tidak mengetahui jika anaknya sudah meninggal dunia.

    Saat itu ia ditelepon pihak keluarga istrinya (mertua-red) mengabarkan jika anaknya sedang berada di RS Bari.

    “Saat itu pak, saya ditelepon mertua anak saya cuma mengabarkan agar saya ke RS bari sebab anak saya ada di rumah sakit,” ungkapnya, Kamis (27/3/2025) siang. 

    Lanjutnya, setelah mendapat telepon  ia langsung pergi ke RS Bari, Palembang untuk melihat langsung kondisi sang anak. 

    “Ketika sampai di RS Bari. Perawat bilang anak saya sudah meninggal dunia. Saat itu saya histeris, dan panik pak,” katanya. 

    Bahkan saat ketika ditanya penyebabnya, sambung Sur, ia hingga kini tidak tahu penyebab anaknya bisa meninggal dunia.

    “Penyebabnya anak saya meninggal dunia, sampai sekarang tidak tahu pak apa, ” katanya.  

    Sur juga mengatakan, jika anaknya tersebut diduga dibunuh di daerah Pemulutan.

    “Anak saya memang ikut dengan mertuanya di Pemulutan, anak saya bekerja serabutan di sana,” ucapnya. 

    Sementara, Hendri Teman Korban yang mengantar Jenazah Novri ke RS Bari mengatakan jika korban meninggal dunia akibat berkelahi dengan temannya inisial B.

    “Kami menemukan korban sudah tergeletak di belakang, dan langsung saya bawa ke Rumah sakit, katanya berkelahi dengan B yang juga temannya, ” katanya. 

    Terkait masalahnya, Hendri mengaku tidak tahu kenapa bisa terjadi perkelahian antara korban dan pelaku. 

    “Tidak tahu apa masalahnya, yang saya tahu mereka teman, kemudian saat korban sedang mengasuh anak tiba-tiba didatangi pelaku dan terjadi perkelahian,” ucapnya. 

    (Tribunsumsel.com/ andyka wijaya/ agung dwipayana)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Diduga Kalah Duel, Novriansyah Warga Palembang Ditemukan Tewas di Ogan Ilir, Ibunya Nangis Histeris

  • Intip, 6 Self Care yang Bermanfaat untuk Dibeli Menggunakan THR

    Intip, 6 Self Care yang Bermanfaat untuk Dibeli Menggunakan THR

    Liputan6.com, Bandung – Melakukan perawatan diri atau self care merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional. Meluangkan waktu untuk merawat diri bukanlah bentuk egoisme tetapi justru merupakan investasi jangka panjang agar tetap sehat dan produktif.

    Menjaga diri melalui self care dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari mengatur pola makan yang sehat, tidur yang cukup, hingga rutin berolahraga. Kesehatan fisik yang baik akan memberikan energi yang cukup untuk menjalani aktivitas harian.

    Selain itu, menerapkan kebiasaan hidup sehat dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperpanjang usia. Self care juga mencakup perawatan kesehatan mental dengan mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti bermeditasi, melakukan hobi, dan lain-lain.

    Tanpa perhatian terhadap kesehatan mental seseorang bisa lebih rentan terhadap kecemasan, kelelahan emosional, bahkan depresi. Oleh karena itu, memahami batasan diri dan tahu kapan harus beristirahat adalah langkah penting dalam menjaga keseimbangan hidup.

    Bentuk self care juga beragam ada yang bahkan sederhana seperti membaca buku, berjalan santai di alam, atau sekadar mematikan ponsel untuk beberapa saat juga bisa memberikan manfaat besar.

    Dengan menerapkan self care secara konsisten seseorang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Merawat diri bukan hanya sekadar pilihan, tetapi kebutuhan agar tetap sehat, bahagia, dan mampu menjalani kehidupan dengan lebih baik.

    Adapun ketika mendapatkan THR atau Tunjangan Hari Raya bisa juga dimanfaatkan untuk keperluan self care tetapi harus diperhatikan kembali apakah barang tersebut benar bermanfaat atau tidak.

  • Hormati Puasa, Umat Hindu Lombok Gelar Pawai Ogoh-ogoh Penuh Toleransi

    Hormati Puasa, Umat Hindu Lombok Gelar Pawai Ogoh-ogoh Penuh Toleransi

    Mataram, Beritasatu.com – Lebih dari seratus ogoh-ogoh dengan berbagai rupa dan kreasi membanjiri jalan utama Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947, Jumat (28/3/2025). 

    Pawai ogoh-ogoh ini dilepas langsung oleh Gubernur NTB LM Iqbal didampingi Wali Kota Mataram Mohan Roliskana, serta tokoh-tokoh agama dan masyarakat Hindu Lombok.

    Kemeriahan pawai terlihat dari antusiasme masing-masing peserta yang berasal dari berbagai banjar (komunitas) Hindu di seluruh Pulau Lombok, termasuk Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Utara, dan Kota Mataram. Setiap peserta mendapatkan kesempatan untuk menampilkan kreativitas mereka dalam mengarak ogoh-ogoh yang merupakan representasi dari Bhuta Kala (energi negatif).

    Gubernur NTB LM Iqbal menyampaikan apresiasi atas kelancaran dan semangat toleransi yang ditunjukkan selama pawai berlangsung, terutama karena kegiatan ini dilaksanakan di tengah bulan suci Ramadan.

    “Meskipun kegiatan pawai ogoh-ogoh ini berlangsung di tengah-tengah bulan Ramadan, saya melihat di sepanjang jalan, umat Hindu memberikan penghormatan terhadap umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa,” ujar Gubernur Iqbal.

    Lebih lanjut, gubernur menilai upacara pawai ogoh-ogoh dan rangkaian Tribrata Catur Nyepi yang akan dimulai pada malam harinya, masyarakat NTB dapat menunjukkan kepada dunia tentang nilai-nilai perdamaian, toleransi antar umat beragama, dan solidaritas yang kuat.

    “Mari kita tunjukkan dan buktikan kepada dunia bahwa kita warga NTB adalah warga yang cinta damai, yang memahami artinya toleransi umat beragama, warga yang memahami apa artinya solidaritas antar sesama warga NTB,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTB I Wayan Karioka menjelaskan pawai ogoh-ogoh ini merupakan wujud kreativitas anak-anak muda Hindu di Lombok. 

    “Ada seratus lebih ogoh-ogoh, jadi secara skala merupakan kreativitas anak-anak muda. Dan ini bagaimana kita melakukan pembersihan menjelang Hari Raya Nyepi, jadi dua hal itu sejalan dan beraktivitas,” kata I Wayan Karioka.

    Untuk tahun ini, tema yang diangkat dalam pawai ogoh-ogoh adalah “Manawe Sewe” dan “Mandawe Sewe”, yang memiliki inti makna pelayanan.. 

  • 4 Hero dengan Skin Terbanyak di Mobile Legends

    4 Hero dengan Skin Terbanyak di Mobile Legends

    Liputan6.com, Yogyakarta – Skin hero di Mobile Legends tidak hanya membuat karaktermu terlihat lebih keren secara visual. Ternyata, skin juga memberikan keuntungan dalam pertarungan dengan menambahkan 8 poin physical dan magical damage.

    Dari 128 hero di Mobile Legends ada yang memiliki skin dengan jumlah terbanyak. Mengutip dari berbagai sumber, berikut empat hero dengan koleksi skin terbanyak di Mobile Legends:

    1. Gusion

    Gusion menjadi hero yang paling banyak akan skin di Mobile Legend dengan total 15 skin yang tersedia. Koleksi skinnya sangat beragam dan menawarkan berbagai pilihan menarik bagi para pemain.

    Dari 15 skin tersebut, 11 merupakan skin utama sedangkan empat lainnya adalah painted skin yang merupakan variasi warna dari skin yang sudah ada. Keberagaman koleksi skin Gusion mencakup skin hasil kolaborasi dengan brand terkenal, skin kategori collector yang langka, hingga skin kategori legend. Gusion juga memiliki dua skin starlight.

    2. Lesley

    Lesley menempati posisi kedua dalam daftar hero dengan skin terbanyak di Mobile Legend dengan total 14 skin. Dari jumlah tersebut, 11 di antaranya merupakan skin utama, sementara 3 lainnya adalah painted skin yang menawarkan variasi warna dari skin yang sudah ada.

    Skin covenant milik Lesley juga akan segera dirilis. Skin terbaru ini tidak akan tersedia melalui pembelian langsung, melainkan dijual dalam format event pass dengan harga yang cukup terjangkau yaitu 349 diamonds.

    3. Claude

    Claude, salah satu hero di permainan Mobile Legends, memiliki banyak pilihan skin. Totalnya ada 14 skin yang bisa dipakai.

    Dari jumlah itu, 11 adalah skin biasa, sementara 3 lainnya adalah painted skin. Skin terbaru yang didapatkan Claude adalah skin M6 dan M6 Prime pada 18 November 2024 lalu.

    4. Chou

    Chou, salah satu hero Fighter di Mobile Legends, memiliki 13 skin yang bisa digunakan. Jumlah ini menempatkannya di urutan keempat dalam daftar hero dengan skin terbanyak.

    Dari 13 skin tersebut, 11 adalah skin normal, sementara 2 lainnya adalah painted skin. Skin terbaru Chou adalah ECHO M4 World Championship 2023, yang dirilis pada 21 Agustus 2023. Skin ini merupakan hasil kolaborasi dengan juara M4 World Championship 2023.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Polda Riau Inisiasi Aksi Tanam Pohon, Melindungi Tuah Menjaga Marwah – Halaman all

    Polda Riau Inisiasi Aksi Tanam Pohon, Melindungi Tuah Menjaga Marwah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DUMAI – Ketua Yayasan Tumbuh sekaligus founder dari Tumbuh Institute, Rocky Gerung menghadiri prosesi penanaman pohon yang diinisiasi oleh Polda Riau, Kamis (27/3/2025).

    Penanaman pohon yang digagas langsung oleh Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan ini mengambil tema ‘Melindungi Tuah Menjaga Marwah’.

    Menurut Irjen Herry, menamam pohon bukan sekadar menanam kehidupan, tetapi juga menjaga kelestarian alam, melindungi tuah negeri, dan merawat Marwah budaya.

    “Dengan langkah kecil ini, kita berharap Riau semakin hijau, sejuk, dan lestari,” ujar Irjen Herry sesaat sebelum melakukan aksi tanam bibit pohon di Dumai.

     
    Selain untuk penghijauan, aksi penanaman pohon kali ini juga berangkat dari rapat dengan Kemenkopolkam yang meminta wilayahi Riau untuk mulai siaga dengan pergantian musim dari penghujan ke kemarau.

    Hal ini lantaran saat musim kemarau potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) cukup tinggi di wilayah Riau. 

    Selain merugikan masyarakat dan mengganggu kesehatan karena kabut asap, sering kali Karhutla yang gagal ditangani menjadi problem negara tetangga, khususnya Malaysia dan Singapura yang secara geografis berdekatan dengan Provinsi Riau.

    “Kegiatan ini menyadarkan kita untuk siaga supaya ke depan tidak ada lagi ekspor asap ke negara tetangga sehingga membuat citra negara kita tercoreng di mata internasional,” jelas Kapolda.

    Gubernur Riau Abdul Wahid mengatakan, aksi penanaman bibit pohon hari ini diharapkan juga menjadi momen menghidupkan bibit-bibit yang baru terhadap kecintaan masyarakat terhadap Provinsi Riau. 

    “Memang di Sumatera ini, Riau, Jambi, dan Palembang menjadi wilayah yang rawan dengan bencana Karhutla. KIta tidak mau bencana di tahun-tahun lalu terulang kembali hingga siang pun tidak ada sinar matahari karena tertutup kabut asap,” ujar Gubernur Abdul.

    Gubernur berharap, masyarakat dapat memanahi dan berkomitmen bersama dengan seluruh stakeholder terkait untuk bersatu padu mencegah bencana Karhutla kembali terjadi di Negeri Lancang Kuning Riau dan aksi tanam pohon ini bisa membuat Riau makin hijau dan asri.

    Founder Tumbuh Institute Rocky Gerung juga berharap aksi tanam pohon kali ini dapat membawa berkah bagi Provinsi Riau.

    “Semua hal yang kita tumbuhkan dari hati nurani ini akan menjadi berkah pada manusia yang bahkan mereka tidak paham tentang etika lingkungan akhirnya mengerti bahwa hanya dengan menanam kita bisa memuliakan bumi,” ujar Rocky.

    Rocky menilai, Dumai sebagai lokasi yang dipilih untuk aksi tanam pohon kali ini adalah tempat yang sangat mulia untuk memulai suatu percakapan tentang lingkungan karena Dumai langsung berbatasan dengan mereka yang kesal dengan Indonesia karena bencana Karhutla.

    Versi Rocky, menanam adalah merawat oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak untuk tidak selesai dengan hanya menanam.

    “Bahkan bila dirasa perlu, masyarakat diberikan insentif untuk ikut menanam dan merawat pohon hingga bertumbuh hingga manfaat dari tumbuhnya pohon tersebut dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

    “Kita harus bisa pastikan apa yang kita tanam itu bertumbuh dan kewadahannya itu sampai ke langit,” kata Rocky Gerung.