Jenis Media: Regional

  • Warga di Enam Titik Rempang dan Galang Dapat Pemeriksaan Kesehatan dan Gelaran Pasar Murah – Halaman all

    Warga di Enam Titik Rempang dan Galang Dapat Pemeriksaan Kesehatan dan Gelaran Pasar Murah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BATAM  – Warga di enam titik di Pulau Rempang dan Galang, Batam, Kepulauan Riau mendapat edukasi dan layanan pemeriksaan kesehatan yang berlangsung dari 24 Maret hingga 27 Maret 2025.

    Enam titik tersebut yakni Sembulang, Rempang Cate, Rumah Relokasi Sementara Warga Rempang Eco City di Sagulung dan Tembesi, Perumahan Rempang Eco City di Tanjung Banon, serta RSKI Pulau Galang.

    Selain edukasi kesehatan, warga juga bekesempatan mendapatkan kebutuhan mereka lewat gelaran pasar murah.

    Rangkaian kegiatan yang diinisasi PT Makmur Elok Graha (MEG) bersama Artha Graha Peduli (AGP) ini diawali dengan penyuluhan kesehatan gratis, di mana warga diberikan edukasi mengenai pencegahan penyakit seperti hipertensi serta praktik enam langkah mencuci tangan yang benar.

    Setelah itu, masyarakat berkesempatan membeli paket sembako bersubsidi dengan harga terjangkau, sehingga membantu meringankan beban ekonomi menjelang Lebaran.

    Pelaksana Kegiatan Sosialisasi Kesehatan AGP 2025, Fuad Hidayat, menuturkan kalau antusiasme warga semakin meningkat, seiring dengan kepastian kepemilikan Sertifikat Hak Milik (SHM) serta rutinnya kegiatan sosial dari perusahaan.

    “Kami terus berkomitmen mendukung masyarakat, tidak hanya dengan edukasi kesehatan tetapi juga melalui bantuan nyata seperti Pasar Murah. Kami bersyukur melihat kebersamaan yang terus tumbuh di antara warga dan perusahaan,” ujarnya dikutip Jumat (28/3/2025).

    Respon positif datang dari masyarakat yang merasakan langsung manfaat dari kegiatan ini.

    Nek Leha, warga Sembulang yang kini tinggal di Perumahan Rempang Eco City, mengungkapkan rasa syukurnya.

    “Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan ini membuat kami lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Terima kasih juga untuk Pasar Murah yang sangat membantu kami,” ujarnya.

    Amelia, warga Ulu Buton, Rempang, juga mengapresiasi peran perusahaan tersebut dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

    “Karyawan perusahaan selalu hadir membantu saat ada warga yang sakit atau mengalami kecelakaan. Kehadiran mereka begitu berarti bagi kami, dan kami mendukung pembangunan Rempang untuk masa depan yang lebih baik,” katanya.

    Di sisi lain, Baidah, warga Sembulang, Pasir Merah, yang masih memiliki pandangan berbeda terkait relokasi, tetap hadir dalam acara ini sebagai bentuk silaturahmi.

    “Saya memang menolak pindah, tapi saya ingin tetap menjaga hubungan baik dengan perusahaan. Kegiatan ini sangat membantu kami, dan saya menghargai upaya yang dilakukan,” ungkapnya.

    Sementara itu, Rizani, RW Dapur 3, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. 

    “Pasar Murah ini sangat membantu warga kami, terutama menjelang Lebaran. Ditambah dengan pemeriksaan kesehatan gratis, ini benar-benar bermanfaat bagi kami semua,” ujarnya.

    Nur, warga Pasir Panjang yang kini menetap di rumah relokasi sementara di BCP, menilai relokasi Rempang sebagai program terbaik di Indonesia.

    “Baru ini saya melihat program relokasi yang terbaik. Kami merasa sangat terbantu,” katanya.

     

  • Jelang Lebaran, 17.000 Penumpang Turun di Pelabuhan Murhum Baubau
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        28 Maret 2025

    Jelang Lebaran, 17.000 Penumpang Turun di Pelabuhan Murhum Baubau Makassar 28 Maret 2025

    Jelang Lebaran, 17.000 Penumpang Turun di Pelabuhan Murhum Baubau
    Tim Redaksi
     
    BAUBAU, KOMPAS.com –
    Pada
    puncak arus mudik
    , sekitar 2.000 penumpang yang menggunakan kapal pelayaran nasional (Pelni) KM Dobonsolo turun di
    pelabuhan Murhum

    Baubau
    , Sulawesi Tenggara, Jumat (28/3/2025) sore.
    Hingga H-3 lebaran Idul Fitri, sudah sekitar 17.000 penumpang arus mudik turun di
    pelabuhan Murhum Baubau
    .
    Menurut Kepala Cabang Pelni Baubau, Djasman, hari ini merupakan puncak arus mudik di pelabuhan Murhum Baubau.
    ”Penumpang yang menggunakan kapal KM Dobonsolo dari arah Jakarta Surabaya Makassar yang turun ada sekitar 1993 penumpang, ini sudah merupakan salah satu puncak arus mudik,” kata Djasman saat ditemui di Pelabuhan, Jumat (28/3/2025).
    Dari pantauan di lapangan, kapal KM Dobonsolo tiba di pelabuhan Murhum Baubau sekitar pukul 15.15 Wita.
    Ribuan penumpang kemudian keluar dari dua pintu tangga di dek 4.
    Selain itu, untuk menghindari berdesak-desakan penumpang saat turun, KM Dobonsolo juga mempersilahkan keluar melalui pintu keluar masuk mobil.
    Menurut Djasman, selama bulan Ramadhan, lebih banyak penumpang yang turun dibandingkan dengan penumpang yang naik ke kapal.
    “Memang selama bulan Ramadhan ini banyak penumpan yang turun di pelabuhan Baubau daripada yang berangkat perbedaannya ada sekitar 60 persen, ini sudah sekitar 17.000 arus mudik yang turun di pelabuhan Murhum Baubau,” ujarnya.
    Sementara itu, Yanti, seorang penumpang yang naik dari Surabaya mengaku sangat senang bisa mudik lebaran di kampung halamannya di Kabupaten Buton.
    “Sudah dua tahun saya tidak pulang lebaran, dan pulang lebaran kali ini bersama keluarga meski capek rasanya sangat senang sekali,” ucap Yanti.
    Yanti mengaku sudah memesan tiket Pelni jauh-jauh hari sebelum lebaran agar bisa merayakan hari raya di kampungnya.
    Demikian pula penumpang lain dari Makassar, Rolly, yang terpaksa mudik mendekati hari lebaran.
    “Tadinya mau pulang lebih awal, tapi karena masih banyak pekerjaan jadinya bisa dapat tiket di tanggal 27 dari Makassar, dan itu memang pas, karena beberapa hari lagi sudah lebaran,” kata Rolly. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kontras Sesalkan Sikap Kekerasan Aparat Saat Tangani Demo Tolak RUU TNI di Kediri 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Maret 2025

    Kontras Sesalkan Sikap Kekerasan Aparat Saat Tangani Demo Tolak RUU TNI di Kediri Regional 28 Maret 2025

    Kontras Sesalkan Sikap Kekerasan Aparat Saat Tangani Demo Tolak RUU TNI di Kediri
    Tim Redaksi
    Kediri, KOMPAS.com
    – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) Surabaya mengecam tindakan represif aparat kepolisian Kota Kediri, Jawa Timur, saat mengamankan aksi unjuk rasa penolakan Rancangan Undang-undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) pada Kamis (27/3/2025) malam.
    Kepala Biro Kampanye dan Mobilisasi
    KontraS Surabaya
    , Shafira Noor Adlina, mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat.
    “Selain itu, KontraS Surabaya juga menyayangkan terdapat beberapa anggota massa aksi yang menjadi korban
    kekerasan aparat
    ,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (28/3/2025).
    Dari informasi yang diterima, beberapa peserta aksi mengalami luka di bagian kepala dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
    Luka-luka tersebut terpaksa dijahit agar tidak semakin parah.
    Pihak kepolisian berdalih bahwa mereka membubarkan aksi tersebut karena situasi sudah membahayakan dan mengganggu ketertiban umum.
    Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kediri Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bramastyo, menyatakan bahwa pengamanan dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
    “Kami sudah lakukan sesuai SOP, ada negosiator. Tapi ternyata peserta aksi melakukan tindakan yang membahayakan dengan pelemparan, kemudian kembang api, dan molotov,” ungkap AKBP Bramastyo kepada wartawan setelah pengamanan demo.
    Pengamanan unjuk rasa itu melibatkan berbagai unsur, termasuk kepolisian, Brimob, dan TNI.
    Aksi yang dilakukan oleh massa Aliansi Sekartaji, yang merupakan gabungan elemen mahasiswa, buruh, masyarakat sipil, dan pelajar, berlangsung di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kediri di Jalan Mayor Bismo dan berakhir ricuh.
    Situasi memanas dengan adanya ledakan petasan, dan polisi menggunakan kendaraan taktis water cannon untuk memaksa peserta unjuk rasa mundur.
    Selain itu, personel polisi juga melakukan penyisiran di gang-gang dan bangunan yang diduga menjadi tempat persembunyian peserta aksi.
    Dalam insiden tersebut, sebanyak 21 peserta aksi ditangkap oleh polisi, dengan beberapa di antaranya mengalami luka.
    Setidaknya terdapat dua korban yang terluka serius hingga harus mendapatkan jahitan di kepala.
    Penggunaan kekerasan dalam pengamanan unjuk rasa tersebut dinilai berlebihan, mengingat dampaknya yang menyebabkan jatuhnya korban luka.
    Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Al-Amin, yang mendampingi para korban, mengungkapkan bahwa mereka telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan penanganan medis.
    “Usai pengobatan, semua korban luka sudah pulang semua,” ujar Direktur LBH Al-Amin, Taufik Hidayah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Rob Ganggu Arus Mudik di Jalur Pantura Semarang-Demak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Maret 2025

    Banjir Rob Ganggu Arus Mudik di Jalur Pantura Semarang-Demak Regional 28 Maret 2025

    Banjir Rob Ganggu Arus Mudik di Jalur Pantura Semarang-Demak
    Tim Redaksi

    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Arus kendaraan di jalur
    Pantura
    Semarang-Demak, Jawa Tengah, tersendat akibat banjir rob di Sayung, pada Jumat (28/3/2025) malam.
    Kapolsek Genuk Semarang, Kompol Rismanto, mengatakan bahwa hingga saat ini petugas kepolisian masih melakukan penanganan di lapangan.
    “Tersendat karena dampak rob,” kata Rismanto saat dikonfirmasi, Jumat (28/3/2025).
    Berdasarkan laporan yang diterima Rismanto, hingga pukul 20.28 WIB, arus kendaraan masih padat, terutama di Simpang Genuksari.
    “Tim urai dari Polsek Genuk masih melakukan penanganan,” ujarnya.
    Untuk kendaraan yang berencana melintasi Pantura Sayung, Kabupaten Demak, Polsek Genuk telah mengarahkan pengendara melalui jalur alternatif.
    “Lewat jalur alternatif Woltermongisdi – Ratan Cilik – Onggorawe – Demak,” ungkap Rismanto.
    Spanduk imbauan juga sudah dipasang oleh pihak kepolisian untuk memberikan arahan kepada para pengendara.
    Rismanto mengimbau agar pengguna jalan selalu berhati-hati saat berkendara, terutama bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor.
    “Karena cuaca hujan, jalan licin, kalau tidak memungkinkan silakan istirahat di tempat yang aman,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengakuan Subpraja, Kakak Juwita Tewas Dibunuh Oknum TNI AL, Keluarga Sudah Siapkan Pernikahan – Halaman all

    Pengakuan Subpraja, Kakak Juwita Tewas Dibunuh Oknum TNI AL, Keluarga Sudah Siapkan Pernikahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Subpraja Ardinata, kakak Juwita wartawati yang tewas dibunuh oleh oknum TNI AL Kelasi I berinisial J di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, memberikan pengakuannya.

    Ia menyebut, keluarga pertama kali mendapatkan informasi tewasnya Juwita bukan dari pihak kepolisian maupun TNI.

    Melainkan dari berita online yang membuat informasi tewasnya Juwita.

    Korban diketahui ditemukan tewas di jalan ke Desa Kiram, Kecamatan Karangintan, Kabupaten Banjar, Sabtu (23/3/2025) sekira pukul 14.57 Wita.

    “Melihat dari berita online di WhatsApp,” kata Subpraja, dikutip dari kanal YouTube tvOne, Jumat (28/3/2025).

    Subpraja melanjutkan ceritanya, usai kejadian, keluarga mendatangi rumah sakit tempat jasad Juwita dievakuasi.

    Mulai dari sini, Subpraja sudah merasa janggal dengan tewasnya korban.

    Sempat beredar kabar, Juwita tewas karena kecelakaan tunggal.

    “Setelah kami melihat kejanggalan di rumah sakit.”

    “Sepengetahuan saya tidak sesuai dengan pernyataan ada kecelakaan atau apa itu,” tegasnya.

    Subpraja dalam kesempatannya mengaku tidak mengetahui sosok dari pelaku berinisial J tersebut.

    Bahkan, selama korban dan pelaku berpacaran, Juwita belum memperkenalkan J kepada Subpraja.

    Subpraja juga tidak mengetahui berapa lama keduanya menjadi sepasang kekasih.

    “Kalau saya pribadi tidak mengenal dengan pelaku,” katanya.

    Meskipun demikian, beberapa anggota keluarga sudah mengetahui hubungan asmara pelaku dan korban.

    Subpraja bercerita, sebelum Juwita tewas, sudah ada prosesi lamaran antara pelaku dan korban.

    Akan tetapi, saat lamaran, pelaku tidak datang secara langsung ke rumah Juwita.

    “Lamaran yang bersangkutan tidak hadir, diwakilkan mamaknya dan abangnya,” kata Subpraja.

    Keluarga kemudian mempersiapkan acara pernikahan antara Juwita dengan pelaku.

    “Kalau di rumah pihak keluarga sudah mempersiapkan sedikit demi sedikit (pernikahan),” tambahnya.

    Terakhir, Subpraja mengaku belum mengetahui motif J tega membunuh calon istrinya itu.

    Ia mendapatkan informasi dari pihak terkait, kasus masih didalami.

    “Itu masih didalami, saya tidak bisa memastikan juga, masih tahapan yang berwenang.”

    “Harapannya semoga cepat terungkap saja,” tandas Subpraja.

    PEMBUNUHAN WARTAWATI – Press konfrence terkait kasus pembunuhan, Rabu (26/3/2025). Seorang anggota TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang bertugas di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur diduga terlibat dalam kasus pembunuhan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, di Mako Lanal Balikpapan. (Tribunkaltim.co/Dwi Ardianto)

    Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap membenarkan telah menangkap J.

    Oknum TNI AL itu diduga telah membunuh Juwita.

    J menghabisi korban, pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

    “Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J (23) terhadap korban saudari Juwita (25),” ucapnya, dikutip dari TribunKaltim.com.

    Mayor Laut (PM) Ronald melanjutkan, J sudah Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lanal Balikpapan guna pemeriksaan lebih lanjut.

    Adapun motif pembunuhan hingga kini masih misteri.

    Selain itu, belum diketahui hubungan apa antara terduga pelaku dengan Juwita.

    “Kami masih mendalami hubungan antara korban dan tersangka serta motif di balik kejadian ini,” kata Mayor Laut (PM) Ronald.

    Pihak Dan Denpom Lanal Balikpapan berjanji mengusut kasus ini secara tuntas.

    Publik juga diminta bersabar karena proses hukum masih berjalan.

    “Kami masih mendalami hubungan antara korban dan tersangka serta motif di balik kejadian ini.”

    “Kami mohon kesabaran rekan-rekan media, dan perkembangan lebih lanjut akan segera kami sampaikan,” tambahnya.

    Sedangkan terkait status oknum TNI AL berinisial J, kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Mayor Laut (PM) Ronald juga memastikan J akan dihukum seadil-adilnya, jika terbukti bersalah dari hasil pendalaman.

    “Jika terbukti bersalah, tersangka akan menerima sanksi serta hukuman yang setimpal sesuai hukum yang berlaku,” imbuhnya.

    Terakhir, Mayor Laut (PM) Ronald tidak lupa memohon maaf atas kejadian ini.

    TNI AL turut berduka cita atas tewasnya Juwita.

    “Kami atas nama TNI Angkatan Laut mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Kami juga memohon maaf atas kejadian ini,” tandasnya.

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunKaltim.co/Dwi Ardianto)

  • 3
                    
                        Dedi Mulyadi Minta Maaf Usai Marah dan Semprot Eks Pegawai Hibisc Puncak
                        Bandung

    3 Dedi Mulyadi Minta Maaf Usai Marah dan Semprot Eks Pegawai Hibisc Puncak Bandung

    Dedi Mulyadi Minta Maaf Usai Marah dan Semprot Eks Pegawai Hibisc Puncak
    Editor
    KOMPAS.com –
    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta maaf usai memarahi sejumlah mantan pegawai Hibisc Puncak Bogor, Kamis (27/3/2025).
    Permintaan maaf itu disampaikan Dedi Mulyadi lewat akun Instagramnya @dedimulyadi71.
    “Maafkan agak nge-gass, tapi yakinklah saya sangat sayang kepada kalian semua,”
    ujar Dedi dikutip dari akun Instagramnya, Jumat (28/3/2025).
    Adapun awal mula kemarahan Dedi terjadi saat dia didatangi sejumlah mantan pegawai Hibisc Fantasy di Puncak Bogor, Jawa Barat, Kamis.
    Saat itu, Dedi bersama tim konten video hendak pulang seusai melihat kondisi bangunan Hibisc Fantasy yang telah dibongkar.
     
    Puluhan eks pegawai yang nasibnya terluntang-lantung itu kemudian datang hendak menagih janji kompensasi yang bakal diberikan Dedi Mulyadi.
    Namun, Dedi Mulyadi menegur mereka karena hal tersebut.
    “Saya kasih bantuan kepada Anda asal mau bantu menanam pohon,” ucap Dedi dengan nada tinggi.
    Salah satu mantan pegawai Hibisc menanggapi pernyataan Dedi. Eks pegawai yang memakai kerudung menagih janji Dedi Mulyadi yang disampaikan dalam video beberapa waktu lalu.
    Pada video itu, diketahui Dedi menyebut akan memberi kompensasi bagi pekerja yang terdampak pembongkaran Hibisc.
    Dedi lalu menegaskan bahwa ini bukan perkara apa yang disampaikan di dalam video. Saat itu pula Dedi langsung terlihat kesal dan marah.
    “Dengerin dulu, bukan urusan videonya. Saya membantu kompensasi Anda yang nganggur di sini, tetapi saya minta tanggung jawab moral Anda,” ucap Dedi dengan wajah yang memerah serta nada tinggi.
     
    Dalam perbincangan dengan Kompas.com, Dedi mengatakan alasan utama kemarahan tersebut bukan sekadar soal uang, melainkan sikap dan empati yang dinilainya kurang dari mereka.
    Dedi tidak menyukai orang yang bersikap elitis dan kurang memiliki empati.
    Dedi menjelaskan, insiden bermula ketika ia menawarkan kompensasi kepada para mantan pegawai Hibisc dengan syarat mereka menanam pohon.
    Namun, respons yang diterima justru membuat dirinya geram.
    “Saya tidak suka orang yang tidak punya empati, seolah-olah dia adalah kelas elite. Waktu saya bilang saya transfer, nanti kamu tanam pohon satu batang saja, dia malah mengatakan tidak ada permintaan menanam pohon di lokasi bekas Hibisc,” ujar Dedi.
    Menurutnya, permasalahan utama bukanlah uang, melainkan rasa kepedulian terhadap sesama.
    Dedi menyoroti bagaimana pekerja lain rela menanam pohon demi mendapatkan kompensasi, sementara mantan pegawai Hibisc justru meminta hak tanpa usaha.
    “Saya paling nggak suka orang yang berlagak luar biasa. Ini bukan perkara uang, tapi ingin melihat empati. Masak yang lain bekerja dan akhirnya dapat uang, sementara ada yang ongkang-ongkang dan tetap minta THR?” tambahnya.
    Dedi menyesalkan bahwa ada orang-orang yang tidak menunjukkan kepedulian terhadap rekan-rekannya yang bekerja keras.
    Ia membandingkan dengan pekerja lain yang tetap mau bekerja meskipun memiliki latar belakang pendidikan rendah.
    “Maksud saya, kok kamu itu nggak punya empati? Orang lain menanam pohon karena pendidikan rendah, tapi mereka tetap bekerja. Ini ada orang yang hanya berpangku tangan dan tiba-tiba minta THR,” ungkapnya.
    Meski kesal, Dedi tetap akan memberikan kompensasi kepada mantan pegawai tersebut dengan meminta nomor rekening mereka.
    Namun, ia berharap mereka menyadari bahwa pemberian tersebut seharusnya diimbangi dengan sikap peduli terhadap sesama.
    “Walau saya marah, tetap saya minta nomor rekening. Saya tuh pengennya dia punya empati ke rekannya yang menanam pohon. Saya marah bukan karena ditagih uang, bukan perkara uang, tapi soal apakah dia punya empati atau tidak,” ujar Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BREAKING NEWS: Banjir Rendam Rel Kereta Api di Batang, Arus Mudik Jalur Utara Terganggu – Halaman all

    BREAKING NEWS: Banjir Rendam Rel Kereta Api di Batang, Arus Mudik Jalur Utara Terganggu – Halaman all

    Banjir yang melanda pada Jumat (28/3/2025) pukul 18.10 WIB menyebabkan genangan air di kilometer 50+3, mengakibatkan sejumlah kereta api terhambat.

    Tayang: Jumat, 28 Maret 2025 20:25 WIB |
    Diperbarui: Jumat, 28 Maret 2025 20:30 WIB

    KAI/Krisbiyantoro

    BANJIR RENDAM REL KERETA API – Kondisi beberapa rel kereta api terendam banjir di Batang, Jawa Tengah, pada Minggu (27/1/2019). Terkini, banjir kembali merendam rel kereta api di kilometer 50+3 jalur hulu hilir petak jalan Plabuan-Krengseng, Kabupaten Batang, Jawa tengah pada arus mudik Lebaran 2025, Jumat (28/3/2025).   

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perjalanan kereta api di jalur utara Jawa Tengah terganggu setelah rel di petak Plabuan-Krengseng, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terendam banjir.

    Banjir yang melanda pada Jumat (28/3/2025) pukul 18.10 WIB menyebabkan genangan air di kilometer 50+3, mengakibatkan sejumlah kereta api terhambat.

    “Diinformasikan terdapat genangan air di kilometer 50+3 jalur hulu hilir petak jalan Plabuan-Krengseng, Kabupaten Batang pada Jumat, 28 Maret 2025 pukul 18.10 WIB. Saat ini jalur tersebut belum dapat dilalui kereta api dan masih dalam penanganan petugas,” tulis akun resmi KAI di X(twitter), dikutip Jumat(28/3/2025).

    Dampak banjir ini mulai terasa dengan adanya keterlambatan beberapa perjalanan kereta api, antara lain:

    Kereta Api Kamandaka (196) di Stasiun Plabuan terlambat ± 24 menit.
    Kereta Api Kaligung (215) di Stasiun Krengseng terlambat ± 16 menit.
    Kereta Api Airlangga (271) di Stasiun Weleri terlambat ± 7 menit.
    Kereta Api Brantas (7016A) di Stasiun Plabuan terlambat ± 19 menit.

    PT KAI melalui akun resminya di X (Twitter) memberikan informasi bahwa jalur tersebut saat ini belum dapat dilalui oleh kereta api dan sedang dalam penanganan petugas.

    Mereka juga mengimbau para pemudik untuk bersabar dan memberikan pembaruan lebih lanjut terkait situasi di lapangan.

    “Kami memohon maaf atas kelambatan perjalanan kereta api atas kondisi ini. Update tentang kondisi di lapangan, akan disampaikan di kesempatan berikutnya. Terima kasih,” tulis PT KAI.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 5
                    
                        Palembang Lawan Stigma Willie Salim dengan 300 Kg Rendang Tandingan
                        Regional

    5 Palembang Lawan Stigma Willie Salim dengan 300 Kg Rendang Tandingan Regional

    Palembang Lawan Stigma Willie Salim dengan 300 Kg Rendang Tandingan
    Editor
    KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, memasak 300 kilogram rendang sapi di Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, sebagai bentuk pembuktian bahwa citra kota tetap baik, menyusul kontroversi rendang yang melibatkan konten kreator
    Willie Salim
    pada 18 Maret 2024.
    “Hari ini masak 300 kilogram rendang di Benteng Kuto Besak Palembang berlangsung secara tertib, menjadi bukti bahwa citra Palembang yang dianggap tercoreng akibat kasus rendang konten kreator Willie Salim, adalah tidak benar,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin, di Palembang, Kamis (27/3/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Ia mengatakan acara ini sukses berkat persiapan yang matang, menunjukkan bahwa Palembang adalah kota yang tertib.
    Berbeda dengan kegiatan Willie Salim yang tidak berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan tidak mendapatkan izin resmi.
    Sementara, Asisten II Setda Palembang, Isnaini Madani, menambahkan bahwa masyarakat Palembang menjunjung tinggi kedisiplinan dan saling menghormati.
    Hal ini tidak seperti yang digambarkan di konten Willie Salim di man warga berebut hingga 200 kg rendang yang dimasak Willie disebut hilang diambil warga sebelum matang.
     
    “Masyarakat Palembang penuh dengan sopan santun dan ketertiban. Kita buktikan bahwa masyarakat Palembang sejak masa kesultanan sudah beradab, punya rasa disiplin dan perjuangan,” katanya.
    Acara memasak rendang ini melibatkan berbagai pihak, seperti Persatuan Chef Profesional Indonesia (PCPI), Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI), HIPMI, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel), Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, termasuk selebgram Richard Lee.
    Selain rendang sapi, juga dimasak 1.000 kilogram ayam kecap, makanan khas Palembang.
     
    Sebanyak 4.000 kupon disiapkan agar warga bisa menukarkan makanan tersebut.
    Sebelumnya diberitakan, pada 18 Maret 2024, Willie Salim memasak 200 kilogram rendang di lokasi yang sama untuk dibagikan kepada warga.
    Namun, saat ia meninggalkan tempat sejenak, rendang tersebut habis diambil warga, yang kemudian viral di media sosial dan memunculkan stigma negatif terhadap Palembang.
    Willie Salim kemudian dilaporkan ke polisi oleh sejumlah pihak karena dianggap membuat konten settingan dan mencemarkan nama baik Kota Palembang.
    Namun, Willie membantah bahwa konten tersebut settingan.
    Menanggapi hal ini, Sultan Palembang Darussalam, YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja kemudian meminta Willie Salim menjalani tradisi tepung tawar sebagai bentuk permintaan maaf sesuai adat Melayu Palembang.
    Sebagian artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul: Marwah Palembang Pulih, Ribuan Warga Antusias Antre Rendang dan Ayam Kecap di BKB
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seorang Anggota TNI Tewas Dikeroyok di Sentani Papua, Korban Alami Sejumlah Luka Tusuk – Halaman all

    Seorang Anggota TNI Tewas Dikeroyok di Sentani Papua, Korban Alami Sejumlah Luka Tusuk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Serka Richard Lodowik Baransano, anggota TNI yang bertugas sebagai Ba Timintel Korem 172/PWY tewas dalam insiden kekerasan yang terjadi di sebuah Cafe, Jalan Hawai, Kelurahan Sentani Kota, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

    Peristiwa pengeroyokan yang menewaskan Serka Richard Lodowik terjadi, Jumat (28/3/2025) sekitar pukul 04:15 WIT dini hari di Cafe Sisil.

    Korban dikeroyok dan ditikam hingga meninggal dunia di lokasi kejadian. 

    Berdasarkan data dihimpun, kejadian tersebut disebabkan pelaku dan korban dalam keadaan pengaruh minuman keras.

    Korban meninggal akibat luka tusuk di bagian perut kanan, dua luka tusuk di pinggang kiri, luka tusuk di pinggang kanan, dan luka tusuk di pinggang bagian belakang.

    Saksi NL yang merupakan pemilik cafe mengungkap peristiwa bermula saat korban bernyanyi dalam kondisi mabuk bersama tiga rekannya.

    Korban kemudian menanyakan terkait sisa waktu sewa room.

    Tetapi kedua orang kasir fokus bermain handphone dan tidak merespons pertanyaan korban.

    Korban tiba-tiba melakukan pemukulan terhadap kedua orang kasir.

    Hal tersebut memicu seorang teman kasir tersebut berinisial IA terselut dan terjadi perkelahian.

    Penjaga cafe lantas memanggil teman-temannya yang lain dan melakukan pengeroyokan terhadap Serka Richard Lodowik Baransano.

    Korban sempat berlari menyelamatkan diri keluar dari Cafe Sisil, kemudian dikejar penjaga cafe.

    Korban terus dikeroyok dan ditikam menggunakan benda tajam hingga membuat korban tak berdaya.

    Piket Patroli Polres Jayapura tiba di lokasi kejadian, selanjutnya membawa Serka Richard Lodowik Baransano menuju RSUD Yowari.

    Korban dinyatakan meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.

    Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian di cafe tersebut dan mengamankan tiga orang untuk dimintai keterangan.

    Hingga berita ini tayang Tribun-Papua.com masih melakukan konfirmasi kepada pihak terkait soal kebenaran kejadian itu.

     

    Penulis: Marselinus Labu Lela

  • Cerita Aan Saat Terima Bansos dari Siswa Setukpa Lemdiklat Polri Sukabumi

    Cerita Aan Saat Terima Bansos dari Siswa Setukpa Lemdiklat Polri Sukabumi

    Liputan6.com, Sukabumi – Siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdiklat Polri Angkatan 54 Tahun 2025 Gelombang 1 menggelar kegiatan bakti sosial dengan menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat di Kota dan Kabupaten Sukabumi. 

    Kegiatan ini dipusatkan di Kantor Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, dan di kantor Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (22/3/2025).

    Salah seorang warga, Aan (60), mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan sosial yang diberikan. Seraya menahan tangis, ia pun mengucapkan harapan kebaikan yang sama kepada pihak kepolisian. “Sembako, kue, sama mie, ya alhamdulillah, jazakallah, terima kasih banyak, mudah-mudahan diganti lagi rezekinya lebih dari ini panjang umur banyak rezeki mudah mudahan rezekinya selalu dibesarkan untuk pak polisi, bapak kepala polisi, senang banget, iya membantu,” ujar Aan.

    Aan juga mengeluhkan kondisi harga sembako yang tinggi, terutama beras. Ia tinggal bersama cucu, anak, dan suaminya yang berjumlah 4 orang. Ia menuturkan bahwa bantuan ini sangat membantu meringankan beban hidupnya. Terlebih di tengah kondisi suaminya yang sedang sakit. “Iya mahal banget khususnya beras, beras 1 kg itu ada yang Rp18 ribu ada yang Rp20 ribu, iya alhamdulillah terbantu. Tinggal sama cucu sama anak suami, 4 orang, sehari seliter setengah, kalau puasa ini pada makan kalau sehari-hari mah lebih cuman makan doang, enggak jajan apa-apa, ada yang satu kan enggak kerja,” ungkapnya.