Jenis Media: Regional

  • Sambut Wisatawan Saat Libur Lebaran, Banyuwangi Siapkan Berbagai Atraksi Budaya Hingga Wisata Kuliner

    Sambut Wisatawan Saat Libur Lebaran, Banyuwangi Siapkan Berbagai Atraksi Budaya Hingga Wisata Kuliner

    Liputan6.com, Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi diprediksi akan menjadi jujugan wisata selama libur panjang lebaran 2025. Berbagai atraksi wisata disiapkan untuk menyambut kehadiran para wisatawan. “Berbagai atraksi wisata seni budaya telah disiapkan selama libur lebaran. Kami juga meminta agar hotel maupun destinasi wisata berkolaborasi dengan seniman untuk menyuguhkan atraksi wisata di tempat masing-masing. Karena itu kami minta semua pelaku wisata bersiap diri. Mari berikan kesan yang baik dan menarik pada para wisatawan, agar mereka kembali berwisata ke Banyuwangi,” kata Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Selasa (25/3/2025).

    Selama Libur Lebaran, ada atraksi yang menarik. Seperti Barong Ider Bumi, yakni upacara bersih desa di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, yang digelar setiap 2 Syawal. Selain itu juga ada Seblang Olehsari. Penari yang telah “ditunjuk” untuk menari Seblang selama 5 – 7 hari setiap hari di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah.

    Selain itu, menurut Wabup di Banyuwangi wisatawan juga bisa menikmati wisata kuliner. Banyak sekali spot-spot kuliner yang bisa didatangi. Mulai dari Fish Market di Pantai Ancol, seafood juga biasa dicari Pantai Boom di Pelabuhan rakyat, Pantai Blimbingsari, hingga di Pulau Merah.

    Belum lagi banyak spot-spot kuliner yang menawarkan citarasa otentik makanan khas Banyuwangi. Mulai Pecel Pitik, Rujak Soto, Nasi Tempong, hingga Pecel Rawon yang banyak ditemui di kota-kota. Kalau di daerah selatan ada Ayam Pedas yang sangat khas di sana. “Banyuwangi juga memiliki destinasi yang komplit, mulai dari gunung hingga pantai,” kata Mujiono.

    Ada Gunung Ijen yang sudah ditetapkan jadi jejaring internasional Geopark UNESCO, Taman Gandrung Terakota – ada 1000 patung terakota gandrung yang terletak di lereng Ijen. 

  • Mahasiswa di Makassar Gelar Aksi Damai Dukung Pengesahan UU TNI

    Mahasiswa di Makassar Gelar Aksi Damai Dukung Pengesahan UU TNI

    Liputan6.com, Makassar – Puluhan massa dari Aliansi Rakyat Pengawal Demokrasi menggelar aksi damai di kawasan Fly Over, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, pada Sabtu (29/3/2025). Aksi itu dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pengesahan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI). 

    Dalam aksi damai tersebut, puluhan massa membentangkan spanduk yang bertuliskan ‘Aksi Damai Mendukung UU TNI. TNI Kuat, Negara Kuat, dan TNI untuk Rakyat’. Mereka juga melakukan orasi secara bergantian yang menyatakan dukungan terhadap UU TNI. 

    “Kami hadir di sini untuk menyuarakan dukungan penuh terhadap pengesahan UU TNI. Kami percaya bahwa dengan aturan yang jelas, TNI dapat semakin kuat dalam menjaga keutuhan negara dan membantu rakyat,” kata pemimpin aksi, Muhammad Amrin Aril dalam orasinya, Sabtu (29/3/2025). 

    Amrin Aril juga membacakan pernyataan sikap yang menegaskan dukungan penuh terhadap pengesahan RUU TNI menjadi Undang-Undang serta mempercayai kompetensi TNI untuk menduduki jabatan yang telah diatur dalam RUU TNI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, serta menegaskan bahwa bersama rakyat, TNI dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat. 

    “Kami mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh kelompok tertentu yang berupaya memecah belah persatuan bangsa,” ucapnya. 

    Aksi yang berlangsung damai tersebut berakhir pada pukul 16.55 Wita tanpa insiden yang mengganggu ketertiban. Aliansi Rakyat Pengawal Demokrasi berharap dengan adanya dukungan ini, pengesahan Revisi UU TNI dapat segera terealisasi demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.

    Revisi Undang-Undang no. 34 tahun 2004 tentang TNI, akhirnya disahkan DPR menjadi Undang-Undang. DPR menjamin, dalam UU TNI ini tidak ada dwifungsi ABRI seperti yang dikhawatirkan banyak pihak. Namun, kenapa pengesahan UU TNI ini terkesan buru-buru, …

  • Kronologi Batu Besar Menggelinding Timpa Rumah Warga di Prambanan, Dinding Dapur Jebol – Halaman all

    Kronologi Batu Besar Menggelinding Timpa Rumah Warga di Prambanan, Dinding Dapur Jebol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah batu berukuran besar menggelinding dari bukit dan menimpa dapur rumah warga di Ngrau RT 0115 Cepit, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat (28/3/2025).

    Peristiwa ini terjadi saat hujan deras mengguyur daerah tersebut.

    Batu yang berdiameter 120 sentimeter tersebut jatuh dari ketinggian sekira 50 meter.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, menjelaskan meskipun insiden ini menyebabkan kerusakan pada dinding dapur rumah, beruntung tidak ada korban jiwa. 

    “Tidak ada korban jiwa. Kerugian dinding (dapur) batako jebol,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, Sabtu (29/3/2025). 

    Peristiwa ini terjadi sekira pukul 20.00 WIB.

    BPBD Kabupaten Sleman menerima laporan mengenai bencana tersebut pada pukul 22.05 WIB.

    Makwan menyatakan, pihaknya telah melakukan asesmen dampak kejadian dan memberikan bantuan logistik serta peralatan.

    Rencananya akan dilaksanakan gotong-royong bersama warga untuk menyingkirkan batu sekaligus membersihkan puing bangunan yang rusak.

    Kerusakan yang terjadi tidak hanya pada dinding dapur, tetapi juga meliputi peralatan dapur yang rusak dan struktur bangunan yang patah.

    Meskipun insiden ini menimbulkan kekhawatiran, Makwan menegaskan potensi longsor susulan di lokasi belum terdeteksi.

    “Untuk potensi longsor susulan belum terdeteksi. Karena mau ngecek naik belum bisa, jalan terjal dan informasi dari Pak RW banyak ular,” jelasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Jendela Jejake, Ciri Khas Arsitektur Rumah Betawi yang Jadi Simbol Romantisme Tempo Dulu

    Jendela Jejake, Ciri Khas Arsitektur Rumah Betawi yang Jadi Simbol Romantisme Tempo Dulu

    Liputan6.com, Jakarta – Bagi masyarakat Betawi, jendela bukan sekadar lubang udara. Jendela telah menjadi saksi bisu kisah cinta yang dapat dilihat dari keberadaan jendela jejake di era Betawi tempo dulu.

    Mengutip sari Seni & Budaya Betawi, era Betawi tempo dulu menjadikan jendela sebagai media utama bagi para jejaka untuk menyampaikan perasaan kepada pujaan hati. Dari sanalah nama jendela jejake (bujang) berasal.

    Romantisme dan ekspresi kasih sayang orang Betawi tempo dulu sangat berbeda dengan era sekarang. Dahulu, jejaka harus meminta izin dan menunjukkan sikap baik pada ayah sang gadis sebelum sekadar berbincang dengan gadis pujaan.

    Ayah para gadis mayoritas memiliki sikap ketegasan yang menjadi bagian dari refleksi nilai-nilai Islam yang terinternalisasi dalam nilai dan tradisi masyarakat Betawi. Oleh sebab itu, para jejaka hanya bisa berbincang dari luar dengan dibatasi jendela jejake. Mereka tak diperkenankan membawa keluar anak gadis pemilik rumah.

    Saat berkunjung ke rumah si gadis, ada beberapa etika bertamu yang harus dilakukan jejake. Laki-laki akan ‘ngglancong’ bersama-sama kawannya dan berkunjung ke rumah calon istrinya.

    Hal ini tidak dilakukan secara langsung, tetapi melalui jendela bujang atau jejake. Si laki-laki akan duduk atau tiduran di peluaran (ruang depan), sedangkan si perempuan ada di dalam rumah mengintip dari balik jendela.

    Adapun untuk si gadis, ada syarat khusus yang harus dilakukan, yakni dilarang duduk di trampa (ambang pintu). Masyarakat Betawi memegang teguh ‘perawan dilamar urung, laki-laki dipandang orang’, yang artinya perempuan susah bertemu jodoh dan laki-laki bisa disangka berbuat jahat.

    Ada juga istilah ngebruk, yaitu laki-laki yang berani melangkahi trampa rumah (terutama rumah yang ada anak gadisnya). Jika ia melakukan ngebruk, maka ia harus menikahi gadis yang tinggal di rumah tersebut.

    Jendela jejake kemudian berkembang menjadi salah satu ciri khas rumah Betawi. Jendela ini memiliki bukaan besar pada bagian dinding.

    Terkadang, jendela tidak berdaun sama sekali. Biasanya jendela ini berbahan kayu nangka atau sawo.

    Jendela jejake yang berdaun biasanya juga dilengkapi dengan balustrade atau kisi. Selain agar pandangan mata penghuni kamar bisa terbentang luas ke luar, balustrade juga berfungsi mencegah orang yang tidak diundang masuk ke dalam.

    Dahulu, balustrade pada jendela jejake terbuat dari kayu yang dicat dengan warna kuning dan hijau. Kemudian mulai dikenal kusen besi seiring masuknya Belanda ke Batavia.

    Penulis: Resla

  • Pawai Ogoh-ogoh di Gunungkidul Jadi Simbol Toleransi Beragama

    Pawai Ogoh-ogoh di Gunungkidul Jadi Simbol Toleransi Beragama

    Gunungkidul, Beritasatu.com – Umat Hindu di Gunungkidul, Yogyakarta, turut merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1947 dengan menggelar pawai ogoh-ogoh pada Jumat (28/3/2025). 

    Pawai ogoh-ogoh di Gunungkidul ini menarik perhatian banyak warga, baik dari umat Hindu maupun agama lain, yang tumpah ruah di sepanjang jalan kabupaten untuk menyaksikan arak-arakan empat ogoh-ogoh yang diiringi kesenian budaya setempat.

    Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Gunungkidul menyampaikan, setelah upacara tawur agung di Candi Prambanan, umat Hindu di Kapanewon Ngawen langsung menggelar pawai adat ogoh-ogoh. Tradisi ini telah menjadi bagian dari agenda kebudayaan yang rutin diadakan di Gunungkidul setiap menjelang Nyepi.

    “Ini adalah momen luar biasa. Toleransi beragama terjaga dengan baik. Umat Hindu melaksanakan catur brata penyepian, sementara umat muslim menjalani ibadah puasa. Esensi keduanya sama, yakni untuk mendapatkan kesucian jiwa,” ujar Ketua PHDI Gunungkidul, Purwanto.

    Kapolres Gunungkidul AKBP Ary Murtini juga menyoroti pentingnya kebersamaan dan solidaritas antarumat beragama di wilayah ini.

    “Pawai ogoh-ogoh di Gunungkidul ini bukan hanya untuk umat Hindu, tetapi menjadi simbol keberagaman yang dirayakan bersama. Semakin beragam, semakin kuat semangat Bhinneka Tunggal Ika,” kata Ary Murtini.

  • Sempat Dilarang Ayah saat Panjat Tower Sutet Sambil Bawa Kain, ML Ditemukan Tewas Tergantung – Halaman all

    Sempat Dilarang Ayah saat Panjat Tower Sutet Sambil Bawa Kain, ML Ditemukan Tewas Tergantung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG – ML (38), warga Tepuan Sungai Ogan Belakang, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Jakabaring, Palembang Sumsel ditemukan tewas tergantung di tower sutet, Kamis (27/3/2025). 

    Sebelum ditemukan tewas tergantung, ayah korban, Teguh (67) sempat melarang korban yang saat itu memanjat tower sutet dengan membawa kain.

    “Sempat saya larang pak. Tetapi korban tidak mendengarkan saya,” ungkap Teguh kepada petugas piket Reskrim dan Polsek SU I.

    Bukannya turun dari tower sutet, ML malah semakin tinggi memanjat tower sutet tersebut.

    Sang ayah Teguh lalu memberitahukan peristiwa ini kepada istri korban dan Pak RT setempat.

    “Saya beritahukan RT, dan istri korban. Lalu kami melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian,” ungkapnya. 

    Hingga petugas datang ke TKP (tempat kerja perkara), korban sudah dalam keadaaan meninggal dunia dalam posisi tergantung di tower sutet. 

    “Setelah kita mendapatkan laporan, kita langsung mendatangi TKP, dan mengevakuasi korban, ” ungkap Kapolsek SU I Palembang AKP Hery. 

    Berdasarkan keterangan dari keluarga korban, pelaku sudah mengalami sakit lama yang tidak kunjung sembuh.

    Setelah diobati korban sempat diruqiyah namun tidak ada perubahan.

    “Hingga akhirnya korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri,” ungkapnya. 

    DISCLAIMER:

    Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

    Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

    Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.

    Kontak bantuan

    Bunuh diri bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

    Apabila Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

    Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

    Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

    Hubungi layanan kesehatan jiwa atau konseling terdekat. Kemenkes RI menyediakan Call Center 24 jam di 1500-567 atau layanan pesan singkat di 081281562620. Jangan menyerah, ada orang-orang yang peduli dan siap membantu Anda. 

  • Usulan Lokasi Sekolah Rakyat, Pemda Jabar Bidik Empat Tempat

    Usulan Lokasi Sekolah Rakyat, Pemda Jabar Bidik Empat Tempat

    Herman menyebutkan kehadiran Sekolah Rakyat merupakan kesempatan bagi daerah untuk mengakselerasi pengentasan kemiskinan melalui sektor pendidikan.

    Demikian dikatakan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman saat konsolidasi terkait persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (20/3/2025).

    Hadir dalam rapat konsolidasi tersebut para Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Sosial Kabupaten dan Kota se-Jabar.

    Herman menyebut, hingga saat ini sudah ada sembilan Pemda Kabupaten dan Kota yang melakukan tindak lanjut dan mengajukan lokasi untuk Sekolah Rakyat.

    Sembilan daerah itu adalah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar.

    “Saya mohon kepada 18 kabupaten dan kota lainnya agar secepatnya menindaklanjuti dan mengajukan lahan atau bangunan untuk berdirinya Sekolah Rakyat ini,” ucap Herman.

    Ia juga menyebut, kesempatan kali ini agar tidak disia-siakan pemerintah daerah karena akan didukung total Pemerintah Pusat lewat kementerian/lembaga terkait kurang lebih Rp100 miliar per unit Sekolah Rakyat.

    “Ini opportunity karena Sekolah Rakyat akan di- support Pemerintah Pusat jadi anak-anak kita mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dari keluarga miskin atau miskin ekstrem akan disekolahkan oleh pemerintah dan di- back up dari A sampai Z, ini kan luar biasa,” tuturnya.

    “Semuanya difasilitasi pemerintah dan pendidikannya juga diperhatikan langsung oleh Bapak Presiden RI,” sambungnya.

    Dari hasil rapat dengan Kementerian Sosial RI dan stakeholders lainnya pada Rabu (19/3) di Jakarta, kata Herman, dengan sistem boarding atau menginap, Sekolah Rakyat diekspektasikan kualitasnya dapat melampaui sekolah konvensional.

    “Sebab ada indikasi kemiskinan ditularkan, biasanya bapak dan ibunya miskin, maka anak-anaknya juga ikut miskin. Misalnya, anak geng motor rata-rata dari kalangan middle low memang tidak semua begitu, tapi fenomenanya cukup kental,” katanya.

    “Sehingga ini harus dikatrol, anak-anaknya di- boarding -kan di Sekolah Rakyat,” imbuh Herman.

    Herman menegaskan, Pemdaprov Jabar berkomitmen menyukseskan Sekolah Rakyat, maka ia mendorong Pemda Kabupaten/Kota agar mempunyai visi serupa.

    “Yang penting dipersiapkan dulu, diusulkan kepada Pemerintah Pusat,” tandas Herman.

    Pemdaprov Jabar juga telah menyiapkan empat lokasi berupa bangunan, di mana dua lokasi sudah pada kondisi siap untuk dipergunakan, yakni bangunan Bina Siswa di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, dan Wyata Guna, Kota Bandung.

    Selain itu, Pemdaprov Jabar juga mempersiapkan tiga lokasi lain berupa tanah, yakni di Kawasan Ujung Jaya dan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, dan di kawasan Gedebage, Kota Bandung.

    “Kita akan bikin Sekolah Rakyat di sana. Kami mohon tiap kabupaten/kota segera mengusulkan. Diharapkan secepatnya,” ucapnya.

    “Karena yang jadi peserta kan warga di daerah. Jadi misalkan dengan anggaran daerah tidak terjangkau, maka akan dijangkau oleh Pemerintah Pusat,” ungkap Herman.

    Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jabar Andrie Kustira Wardana juga mengisyaratkan agar pengusulan bangunan atau lahan oleh kabupaten/kota segera dilakukan.

    “Sekolah Rakyat ini akan di- support sepenuhnya oleh Pemerintah Pusat,” ujar Andrie.

     

  • Warga Negeri Kataloka di Seram Timur Salat Idulfitri Hari Ini

    Warga Negeri Kataloka di Seram Timur Salat Idulfitri Hari Ini

    Ambon, Beritasatu.com – Sebagian warga Negeri Kataloka, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, pada hari ini, Sabtu (29/3/2025), telah melaksanakan salat Idulfitri 1446 Hijriah. Salat tersebut dilaksanakan setelah mereka menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh yang dimulai pada 27 Februari hingga 28 Maret 2025.

    Masyarakat di Negeri Kataloka dan 12 desa administratif di wilayah ini memiliki cara tersendiri dalam menentukan awal puasa hingga Hari Raya Idulfitri atau 1 Syawal. 

    Secara umum, masyarakat di Negeri Kataloka dan Desa Namalean menggunakan metode hisab atau perhitungan bulan di langit untuk menentukan awal Ramadan.

    Metode tersebut diyakini akurat sesuai dengan posisi bulan. Warga menghitung bulan Syakban selama 15 hari di langit dan kemudian menghitung mundur untuk menentukan 1 Ramadan, yang jatuh tepat pada 27 Februari 2025. 

    Dengan demikian, pada 28 Maret 2025, mereka telah menjalani puasa selama satu bulan penuh, dan pada hari ini, Sabtu (29/3/2025) mereka melaksanakan salat Idulfitri 1446 Hijriah.

    Pada kesempatan tersebut, khatib Miju Rumonin menyampaikan, Idulfitri harus dijadikan sebagai momentum evaluasi diri. 

    “Idulfitri ini seharusnya kita jadikan sebagai momen untuk evaluasi diri,” ujarnya.

    Lebih lanjut, khatib juga mengimbau agar umat muslim saling memaafkan pada Hari Raya Idulfitri, melepaskan segala beban, dan menuju kemenangan. 

    “Kita harus kembali menjadi hamba yang baik bagi sesama manusia,” jelasnya.

    Di Negeri Kataloka dan 12 desa administratif di wilayah ini memiliki cara tersendiri dalam menentukan awal puasa dan Idulfitri, hal tersebut dilakukan sejak lama oleh masyarakat setempat. Meskipun berbeda dengan pemerintah dan Lebaran lebih awal, tetapi warga sekitar tetap tentram serta saling menghormati satu sama lainnya.

  • Motif Pria di Bengkulu Bunuh Anak Kandung yang Masih 3 Tahun, Parang Diamankan dari Rumah Pelaku – Halaman all

    Motif Pria di Bengkulu Bunuh Anak Kandung yang Masih 3 Tahun, Parang Diamankan dari Rumah Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang ayah di Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Bengkulu berinisial HN (35) ditangkap usai membunuh anak kandungnya sendiri yang berusia tiga tahun.

    Kasat Reskrim Polres Lebong, AKP Rabnus Supandi mengatakan HN dapat dijerat pasal pembunuhan berencana.

    “Bisa jadi, tapi sekarang kita jerat dengan pasal 338, tapi kemungkinan ada berencananya atau mengarah ke 340, akan kita dalami lagi,” ungkapnya, Jumat (28/3/2025), dikutip dari TribunBengkulu.com.

    Awalnya, HN menjemput korban dari rumah mantan istrinya kemudian menggorok leher korban.

    HN ditangkap di tempat pelariannya di Kabupaten Rejang Lebong. 

    Berdasarkan hasil penyelidikan, motif pembunuhan yakni sakit hati ajakan rujuk ditolak.

    Korban meninggal karena kekurangan darah serta oksigen.

    Barang bukti yang diamankan yakni senjata tajam jenis parang.

    “Kita juga mengamankan parang yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban.” 

    “Untuk selanjutnya kita akan proses sesuai hukum yang berlaku,” tandasnya.

    Kapolres Lebong AKBP Agoeng Ramadhan, mengatakan kasus pembunuhan terjadi di rumah HN pada Kamis (27/3/2025).

    Selama ini korban tinggal bersama ibunya, JA (37) di Desa Karang Anyar, Kecamatan Lebong Tengah.

    Korban sempat menolak ketika dijemput HN, namun tetap diajak keluar.

    “Korban tinggal bersama ibunya, tapi waktu kejadian memang dijemput ayahnya, untuk sekarang kita masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku,” tuturnya.

    Kasus pembunuhan terungkap setelah JA mendapat kabar anaknya tewas dibunuh.

    HN ditangkap pada Jumat (28/3/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

    “Tak sampai 1×24 jam terduga pelaku berhasil kita amankan,” imbuhnya.

    Petugas kepolisian menembak kaki HN karena berupaya melarikan diri.

    “Iya tindakan tegas terukur karena dia berusaha melarikan diri,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunBengkulu.com dengan judul Kronologi Batita di Lebong Bengkulu Tewas Mengenaskan Dibunuh Ayah Kandung

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunBengkulu.com/Rizki Wahyudi)

  • Kabupaten Bandung Berminat Kembangkan Wisata Langit Gelap, Apa Itu?

    Kabupaten Bandung Berminat Kembangkan Wisata Langit Gelap, Apa Itu?

    Sementara itu, Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN, Emanuel Sungging Mumpuni menambahkan, astrowisata dapat diajukan untuk mendapatkan sertifikasi dari International Dark Sky Association.

    “Hal ini tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan di Kabupaten Bandung. Sehingga, kita dapat melihat bintang di langit malam dengan mata telanjang. Namun, hal ini membutuhkan dukungan Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk mencegah polusi cahaya dan membangun taman langit gelap,” jelas Sungging.

    Pada pertemuan itu, Sungging menghubungkan kejadian astronomi yang bisa dikaitkan dengan pelestarian budaya Sunda.

    “Kejadian astronomi ini erat kaitannya dengan cerita rakyat atau legenda di Tanah Sunda, sehingga dapat menambah nilai astrowisata dari sisi kebudayaan. Dengan semakin kaya materi, diharapkan astrowisata dapat lebih menarik perhatian masyarakat dengan tetap melindungi lingkungan dan langit malam,” ungkap Sungging.

    Sedangkan perwakilan dari Pusat Unggulan Sains Data Astronomi dan Polusi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia, Judhistira Aria Utama, memaparkan bahwa Kabupaten Bandung bisa dijadikan tempat untuk studi kasus taman langit gelap.

    “Kabupaten Bandung berpotensi untuk dijadikan tempat pengamatan astronomi, karena masih ada daerah yang minim pencahayaan. Objek wisata ini memiliki banyak informasi yang dapat disampaikan kepada wisatawan untuk memperkaya wawasan dan mengedukasi sehingga dapat menambah nilai edukasi,” tutur Judhistira.

    Rencananya kegiatan Astrowisata oleh Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, bakal diadakan di Sunan Ibu, Kabupaten Bandung pada 23-24 Agustus 2025 sebagai bentuk kegiatan memperingati Hari Antariksa.

    Dalam peringatan tersebut, terdapat kampanye untuk mencegah dan mengurangi polusi cahaya serta pemantauan fenomena astronomi milky way.