Jenis Media: Regional

  • Viral di Medsos, Pria di Palembang Ditelanjangi dan Diikat Setelah Tertangkap Mencuri
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Maret 2025

    Viral di Medsos, Pria di Palembang Ditelanjangi dan Diikat Setelah Tertangkap Mencuri Regional 29 Maret 2025

    Viral di Medsos, Pria di Palembang Ditelanjangi dan Diikat Setelah Tertangkap Mencuri
    Tim Redaksi
    P
    ALEMBANG, KOMPAS.com
    – Potongan video seorang pria diikat di
    tiang listrik
    dan ditelanjangi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @palembangterkini.official.
    Dalam video tersebut, pria itu berdiri telanjang tanpa sehelai pakaian. Ia kemudian diikat di tiang listrik dan menjadi tontonan warga.
    Berdasarkan penelusuran, pria yang diikat tersebut diketahui bernama
    Febriansyah
    .
    Ia ditangkap warga saat mencuri satu speaker di toko elektronik yang terletak di Jalan Brigjen Hasan Kasim, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni,
    Palembang
    , Sumatera Selatan, Jumat (28/3/2025).
    Kapolsek Kalidoni AKP Trisopa Melawijaya mengatakan, aksi
    pencurian
    tersebut dilakukan Febriansyah bersama seorang rekannya yang sedang buron.
    Mulanya, korban yang diketahui bernama Andre merasa curiga dengan kedatangan pelaku bersama rekannya.
    Ketika dilihat dari rekaman CCTV, pelaku ternyata mengambil satu speaker yang ada di luar toko.
    Andre kemudian keluar toko dan meneriaki pelaku sehingga membuat Febriansyah langsung kabur melarikan diri. Nahas, saat akan kabur, Febriansyah terjatuh dari motor.
    Sementara itu, rekannya berhasil melarikan diri.
    “Karena kesal, warga kemudian langsung memukuli dan menelanjangi pelaku ini,” kata Trisopa, Sabtu (29/3/2025).
    Tak hanya dipukuli, pelaku kemudian diikat oleh warga di tiang listrik. Namun, ia berpura-pura pingsan agar warga berhenti memukulinya.
    “Setelah itu, petugas datang dan langsung membawa pelaku untuk dilakukan pemeriksaan,” ujar Kapolsek.
    Saat ini, pelaku Febriansyah telah ditahan dan menjalani pemeriksaan oleh penyidik.
    Ia terancam dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman penjara selama lima tahun.
    “Kami masih mencari keberadaan temannya yang buron,” jelas Trisopa.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Banjir Kebumen, 7 Kecamatan Terendam dan 11 Desa Terdampak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Maret 2025

    Update Banjir Kebumen, 7 Kecamatan Terendam dan 11 Desa Terdampak Regional 29 Maret 2025

    Update Banjir Kebumen, 7 Kecamatan Terendam dan 11 Desa Terdampak
    Tim Redaksi

    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kebumen sejak Jumat (28/3/2025) sore hingga malam menyebabkan banjir di berbagai wilayah.
    Salah satu dampak banjir terparah terjadi di Kelurahan Panjatan, Kecamatan Karanganyar, akibat jebolnya tanggul Sungai Karanganyar.
    Luapan air menggenangi jalur utama mudik Lebaran, tepatnya di depan Toko Besi Mega Baja hingga Hotel Aman Karanganyar.
    Genangan air sepanjang 500 meter tersebut menyebabkan kemacetan lalu lintas dan menyulitkan mobilitas warga.
    Banyak para pemudik menjadi korban karena terhenti tidak bisa melewati banjir.
    Polres Kebumen yang awalnya fokus mengamankan jalur mudik segera mengalihkan perhatian ke penanganan korban banjir hingga situasi aman.
    Polisi juga mengevakuasi warga yang terjebak banjir.
     
    Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri bersama Pejabat Utama (PJU) Polres Kebumen turun langsung ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi warga yang terdampak, Jumat.
    Dalam proses evakuasi, Kapolres Kebumen tampak menggendong seorang balita yang berhasil diselamatkan dan dibawa ke tempat yang lebih aman.
    “Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, wilayah Kebumen masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari ke depan. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor,” ujarnya, Sabtu (29/3/2025).
    Di lokasi lain, tanggul Sungai Kemit di Desa Arjosari, Kecamatan Adimulyo, juga jebol pada Jumat malam, mengakibatkan banjir besar di Dukuh Pesirian.
    Akibatnya, sekitar 300 warga terpaksa mengungsi ke Balai Desa Arjosari untuk menyelamatkan diri.
    Menurut keterangan warga, tanggul mulai jebol sekitar pukul 18.00 WIB, saat masyarakat tengah berbuka puasa.
    Air dengan cepat merendam permukiman, mencapai ketinggian hingga 1,5 meter di beberapa titik.
    Di dekat lokasi tanggul yang jebol, air bahkan hampir mencapai atap rumah, memaksa warga untuk segera dievakuasi.
    “Kami telah menerjunkan personel untuk membantu proses evakuasi. Upaya penanganan terus dilakukan bersama BPBD dan relawan agar kondisi dapat segera membaik,” tambah dia.
    Data dari Polres Kebumen mencatat bahwa hujan deras yang mengguyur pada Jumat sejak pukul 15.00 WIB telah menyebabkan banjir di 7 kecamatan, dengan total 11 desa terdampak.
     
    Selain itu, bencana tanah longsor dan pohon tumbang juga terjadi di beberapa titik, memperparah dampak cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas guna menghindari risiko yang lebih besar.
    “Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus berkoordinasi untuk menangani dampak banjir dan memastikan bantuan bagi korban dapat tersalurkan dengan baik,” tutup Kapolres.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Oknum TNI AL Diduga Rencanakan Pembunuhan Jurnalis Juwita, Dieksekusi di Mobil, KTP Dihancurkan – Halaman all

    Oknum TNI AL Diduga Rencanakan Pembunuhan Jurnalis Juwita, Dieksekusi di Mobil, KTP Dihancurkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Prajurit TNI Angkatan Laut berpangkat Kelasi Satu berinisial J, diduga melakukan pembunuhan berencana terhadap jurnalis di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, bernama Juwita.

    Hal itu diungkap Ketua Tim Advokasi untuk Keadilan (AUK) Juwita, M Pazri.

    Paszri pun membeberkan sejumlah indikasi adanya dugaan pembunuhan berencana tersebut. 

    “Tadi kami sama-sama mendengar, baik dari keluarga dan kami tim kuasa hukum bahwa yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan pembunuhan berencana.”

    “Berencananya dari mau berangkat, beli tiket dengan nama orang lain, KTP dihancur-hancur dan sebagainya,” terang Pazri usai mendampingi keluarga korban memberikan keterangan kepada penyidik di Denpom Lanal (Pomal) Banjarmasin, Sabtu (29/3/2025), dikutip dari BanjarmasinPost.co.id.

    Pazri mengatakan, Juwita diduga dieksekusi oleh terduga pelaku di dalam mobil yang disewanya. 

    Berdasarkan informasi terhimpun, hasil autopsi terhadap jasad Juwita diketahui mengalami patah tulang pada bagian leher.

    “Ada sewa mobil, dan dalam mobil eksekusinya,” ungkapnya.

    Pazri juga mengatakan, dalam kasus ini, terduga pelaku sudah mengakui perbuatannya.

    “Dua bukti permulaan kalau menurut kami selaku kuasa hukum dan keluarga korban sudah terpenuhi. Dan yang paling kuat adalah adanya pengakuan dri pelaku,” jelasnya.

    Meski demikian, hingga kini belum diketahui secara pasti apa motif pembunuhan itu. 

    “Untuk motif masih dalam proses penyidikan,” katanya.

    Diketahui, kematian Juwita sempat diisukan sebagai kasus kecelakaan tunggal. 

    Namun, setelah diusut, dijumpai sejumlah kejanggalan yang mengarah pada dugaan pembunuhan. 

    J dan Juwita Berencana Menikah

    Juwita dan terduga pelaku, J, diketahui berencana menikah. 

    Bahkan, terduga pelaku juga telah melamar korban.

    Hal ini disampaikan oleh kakak Juwita, Subpraja Ardinata.

    Namun, di momen bahagia tersebut, Subpraja menuturkan J disebutnya justru tidak hadir.

    Dia mengungkapkan kekasih Juwita hanya diwakili oleh keluarganya, yaitu ibu dan kakaknya.

    Kendati demikian, Subpraja tidak membeberkan alasan J sampai tidak hadir dalam acara lamaran tersebut.

    “Bahkan, sudah ada prosesi lamaran kemarin. Posisi lamaran itu, yang bersangkutan (Kelasi J) tidak hadir, diwakilkan informasinya, mamaknya dan abangnya,” katanya, dikutip dari YouTube tvOne, Kamis (27/3/2025).

    Subpraja mengungkapkan hal tersebut membuat keluarganya tidak mengetahui sosok maupun pribadi dari J akibat tidak hadir saat prosesi lamaran.

    Bahkan, selama mereka berpacaran, Subpraja mengungkapkan dirinya selaku kakak Juwita juga belum pernah melihat sosok J.

    “Kalau saya pribadi tidak mengenal dengan pelaku. Kalau saudari saya atau adik saya memang sudah mengenal,” jelasnya.

    Subpraja mengatakan setelah proses lamaran tersebut, keluarganya juga telah mempersiapkan untuk pernikahan Juwita dengan J.

    Dia menuturkan prosesi pernikahan bakal digelar pada Mei 2025 mendatang. Hanya saja, Subpraja tidak mengetahui tanggal pasti pernikahan adiknya tersebut.

    “Dari kami pribadi, memang sudah ada mempersiapkan (prosesi pernikahan) sedikit demi sedikit,” tuturnya.

    “Rencananya bulan Mei (pernikahan) tapi tanggal pastinya saya nggak tahu,” sambung Subpraja.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Oknum TNI AL Diduga Rencanakan Pembunuhan Terhadap Jurnalis Juwita, Eksekusi Dilakukan Dalam Mobil, 

    (Tribunnews.com/Milani/Yohannes Liestyo) (BanjarmasinPost.co.id/Frans Rumbon)

  • Wali Kota Depok Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Pengamat Nilai Keliru karena Dibeli Pakai APBD

    Wali Kota Depok Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Pengamat Nilai Keliru karena Dibeli Pakai APBD

    Wali Kota Depok Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Pengamat Nilai Keliru karena Dibeli Pakai APBD
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai bahwa kebijakan
    Wali Kota Depok
    , Supian, Suri yang mengizinkan aparatur sipil negara (
    ASN
    )-nya mudik menggunakan mobil dinas adalah langkah yang keliru.
    Agus mengatakan, mobil dinas dibeli dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sehingga tak seharusnya digunakan untuk kepentingan pribadi.
    “Jadi ini itu di mana-mana mobil dinas dibeli dengan APBN atau APBD, dan diperuntukkan hanya untuk pulang pergi ke kantor atau ke tempat yang urusannya dinas. Tidak boleh dipakai untuk urusan keluarga ke mana-mana, apalagi dipakai orang lain dipinjamkan,” ujar Agus saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (29/3/2025).
    Selain itu, menurut Agus, jika terjadi kerusakan mobil dinas memiliki anggaran perawatan dari APBD.
    “Kalau untuk keluar kota untuk Lebaran ya jangan, nanti yang nanggung
    sparepart
    kalau rusak siapa? Masa negara?” katanya.
    Oleh karena itu, Agus berharap agar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bisa memberikan sanksi kepada Wali Kota Depok atas kebijakannya yang keliru tersebut.
    “Karena itu kan Walikota, ya gubernurnya aja (yang memberikan sanksi). Ya Dedi aja cukup (untuk memberikan saksi),” ujar Agus.
    Sebelumnya, Wali Kota Depok mengungkapkan alasannya mengizinkan ASN di pemerintah kota Depok menggunakan mobil dinas untuk
    mudik lebaran
    .
    Supian mengatakan, mobil dinas yang digunakan untuk mudik bentuk apresiasi pengabdian kepada mereka selama menjadi ASN.
    “Enggak semua dari mereka (ASN) punya kendaraan, jadi diharapkan itu bisa membantu sebagai apresiasi pengabdian mereka selama ini, sehingga kami izinkan,” kata
    Supian Suri
    saat dihubungi pada Jumat, 28 Maret 2025.
    Dia juga menerangkan bahwa mobil dinas yang dimiliki beberapa pejabat ASN menjadi tanggung jawab melekat meski mereka bepergian.
    Hal itu yang menjadi salah satu dasar Supian Suri mengizinkan pegawainya menggunakan mobil dinas untuk mudik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wali Kota Depok Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Pengamat Nilai Keliru karena Dibeli Pakai APBD

    Wali Kota Depok Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Pengamat Nilai Keliru karena Dibeli Pakai APBD

    Wali Kota Depok Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Pengamat Nilai Keliru karena Dibeli Pakai APBD
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai bahwa kebijakan
    Wali Kota Depok
    , Supian, Suri yang mengizinkan aparatur sipil negara (
    ASN
    )-nya mudik menggunakan mobil dinas adalah langkah yang keliru.
    Agus mengatakan, mobil dinas dibeli dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sehingga tak seharusnya digunakan untuk kepentingan pribadi.
    “Jadi ini itu di mana-mana mobil dinas dibeli dengan APBN atau APBD, dan diperuntukkan hanya untuk pulang pergi ke kantor atau ke tempat yang urusannya dinas. Tidak boleh dipakai untuk urusan keluarga ke mana-mana, apalagi dipakai orang lain dipinjamkan,” ujar Agus saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (29/3/2025).
    Selain itu, menurut Agus, jika terjadi kerusakan mobil dinas memiliki anggaran perawatan dari APBD.
    “Kalau untuk keluar kota untuk Lebaran ya jangan, nanti yang nanggung
    sparepart
    kalau rusak siapa? Masa negara?” katanya.
    Oleh karena itu, Agus berharap agar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bisa memberikan sanksi kepada Wali Kota Depok atas kebijakannya yang keliru tersebut.
    “Karena itu kan Walikota, ya gubernurnya aja (yang memberikan sanksi). Ya Dedi aja cukup (untuk memberikan saksi),” ujar Agus.
    Sebelumnya, Wali Kota Depok mengungkapkan alasannya mengizinkan ASN di pemerintah kota Depok menggunakan mobil dinas untuk
    mudik lebaran
    .
    Supian mengatakan, mobil dinas yang digunakan untuk mudik bentuk apresiasi pengabdian kepada mereka selama menjadi ASN.
    “Enggak semua dari mereka (ASN) punya kendaraan, jadi diharapkan itu bisa membantu sebagai apresiasi pengabdian mereka selama ini, sehingga kami izinkan,” kata
    Supian Suri
    saat dihubungi pada Jumat, 28 Maret 2025.
    Dia juga menerangkan bahwa mobil dinas yang dimiliki beberapa pejabat ASN menjadi tanggung jawab melekat meski mereka bepergian.
    Hal itu yang menjadi salah satu dasar Supian Suri mengizinkan pegawainya menggunakan mobil dinas untuk mudik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Oknum Polisi di Sukabumi Selingkuhi Istri Orang, Kini Ditahan Propam
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        29 Maret 2025

    Oknum Polisi di Sukabumi Selingkuhi Istri Orang, Kini Ditahan Propam Bandung 29 Maret 2025

    Oknum Polisi di Sukabumi Selingkuhi Istri Orang, Kini Ditahan Propam
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Pria berinisial HM (39) yang merupakan oknum anggota Kepolisian Polsek Cisaat Polres
    Sukabumi
    Kota harus berhadapan dengan Propam Polres
    Sukabumi Kota
    .
    Sebab, HM kedapatan berselingkuh dengan istri orang lain.
    Kasi Propam Polres Sukabumi Kota, AKP Sumarno, mengungkap bahwa HM kini telah diamankan oleh pihaknya.
    Pihaknya juga memeriksa HM sebagai tindakan awal.
    “Untuk oknum yang disangkakan dan dilaporkan oleh warga, hari ini sudah kami amankan dan dalam proses pemeriksaan sebagai langkah awal kami melakukan tindakan terhadap anggota yang melakukan pelanggaran,” kata AKP Sumarno dalam keterangan rilis yang diterima
    Kompas.com
    via WhatsApp, Sabtu (29/3/2025) siang.
    Terhadap HM kini telah diterapkan patsus atau penempatan khusus dan tengah menjalani proses pemeriksaan.
    “Sesuai dengan kewenangan yang diatur, kami mengamankan yang bersangkutan langsung dan secara otomatis jabatan dicopot. Selama belum ada proses sidang atau sambil menunggu sidang, status yang bersangkutan adalah pengawasan Propam dan itu melekat setiap hari di kami,” lanjut Sumarno.
    Sebelumnya, kasus dugaan perzinahan dan atau perbuatan cabul dilaporkan HRM ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polres Sukabumi Kota pada Kamis (13/3/2025).
    HRM mengaku menjadi korban usai istri sahnya diduga berselingkuh dengan salah seorang yang merupakan oknum anggota kepolisian.
    Kasus dugaan perzinahan dan atau pencabulan tersebut kini ditangani Unit Perempuan dan Anak Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ngabuburit Bersama Sherly dan Bima, Hiu Paus Jinak di Gorontalo

    Ngabuburit Bersama Sherly dan Bima, Hiu Paus Jinak di Gorontalo

    Liputan6.com, Gorontalo – Menjelang waktu berbuka puasa, banyak masyarakat mencari destinasi menarik untuk ngabuburit. Salah satu lokasi unggulan di Gorontalo adalah Desa Wisata Botubarani, tempat wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan hiu paus jinak di habitat aslinya.

    Terletak di Kabupaten Bone Bolango, sekitar 20-30 menit dari pusat Kota Gorontalo, Botubarani menawarkan pengalaman unik bagi pecinta wisata bahari.

    Dengan tarif mulai dari Rp100 ribu, pengunjung bisa menikmati sensasi melihat dan berenang bersama hiu paus (Rhincodon typus), ikan terbesar di dunia yang dikenal ramah terhadap manusia.

    Hiu paus yang sering muncul di perairan Botubarani hanya mengonsumsi plankton, udang kecil, dan ikan-ikan berukuran kecil. Meski berukuran raksasa, mereka tergolong hewan yang jinak dan tidak berbahaya bagi manusia.

    Menurut Iman Tilahunga, anggota Tim Monitoring Hiu Paus, spesies ini merupakan filter-feeder yang hanya memakan makanan berukuran maksimal 20 cm.

    “Jika ada makanan yang lebih besar, hiu paus akan mengeluarkannya kembali,” jelasnya.

    Sejak tahun 2016, sebanyak 60 individu hiu paus telah teridentifikasi di perairan Botubarani. Masyarakat sekitar sering memberi julukan Sherly dan Bima kepada beberapa individu hiu paus yang kerap muncul di area tersebut.

    “Sherly sebenarnya bukan satu individu, tetapi lebih kepada istilah yang digunakan warga untuk menyebut hiu paus yang sering terlihat,” kata Iman.

    Meskipun jinak, wisatawan dilarang menyentuh hiu paus demi menjaga keseimbangan ekosistem. Selain berisiko bagi kesehatan manusia, interaksi fisik dapat menyebabkan stres pada hewan tersebut.

    “Ada laporan wisatawan mengalami gatal-gatal setelah menyentuh hiu paus. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kulit hiu paus mengandung bakteri tertentu yang bisa memicu reaksi alergi,” ujar Sukirman, salah satu pegiat konservasi laut di Gorontalo.

    Selain itu, sentuhan manusia dapat mengganggu kenyamanan hiu paus. “Jika setiap hari ada ratusan wisatawan yang menyentuh mereka, tentu itu akan menjadi gangguan serius,” tambahnya.

    Desa Wisata Botubarani tidak hanya menawarkan interaksi langsung dengan hiu paus, tetapi juga menjadi contoh sukses wisata berbasis konservasi.

    Kesadaran masyarakat dalam menjaga ekosistem laut serta peran aktif dalam pemantauan keberadaan hiu paus menjadi nilai tambah bagi destinasi ini.

    Bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berbeda saat ngabuburit Ramadhan, mengunjungi Botubarani bisa menjadi pilihan tepat.

    Pesona laut Gorontalo dan keberadaan hiu paus jinak menjadikan destinasi ini sebagai daya tarik utama yang tidak boleh dilewatkan. Segera rencanakan perjalanan Anda dan nikmati pesona wisata bahari di Gorontalo!

     

    2 Warga Kebumen Jadi Korban Keganasan Ombak Pantai Selatan di Muara Sungai Lukulo

  • Akhirnya Ngaku, J Oknum TNI AL Diduga Sudah Berencana Bunuh Jurnalis Juwita – Halaman all

    Akhirnya Ngaku, J Oknum TNI AL Diduga Sudah Berencana Bunuh Jurnalis Juwita – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota TNI Angkatan Laut (AL), Kelasi Satu inisial J (23), diduga telah merencanakan aksi pembunuhan terhadap kekasihnya, Juwita (25), wartawati media online di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

    Dugaan pembunuhan berencana tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Advokasi Untuk Keadilan (AUK) Juwita, Dr M Pazri SH MH, setelah mendampingi keluarga korban memberikan keterangan kepada penyidik di Denpom Lanal (Pomal) Banjarmasin, Sabtu (29/3/2025).

    “Tadi kami sama-sama mendengar, baik dari keluarga dan kami tim kuasa hukum bahwa yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan pembunuhan berencana,” kata Pazri kepada awak media, Sabtu, dilansir BanjarmasinPost.co.id.

    Pazri juga mengungkapkan, dugaan kuat mengarah ke pembunuhan berencana tersebut diketahui dari beberapa indikasi.

    “Berencananya dari mau berangkat, beli tiket dengan nama orang lain, KTP dihancur-hancur dan sebagainya,” jelasnya.

    Menurut Pazri, korban Juwita diduga dieksekusi atau dihabisi oleh terduga pelaku di dalam mobil.

    “Ada sewa mobil, dan dalam mobil eksekusinya,” sebutnya.

    Disinggung mengenai motif pembunuhan yang dilakukan oleh J, Pazri mengaku belum mengetahui secara pasti.

    “Untuk motif masih dalam proses penyidikan,” ucapnya.

    Pazri juga membeberkan J telah mengakui perbuatannya.

    “Dua bukti permulaan kalau menurut kami selaku kuasa hukum dan keluarga korban sudah terpenuhi. Dan yang paling kuat adalah adanya pengakuan dari pelaku,” jelasnya.

    Nasib Kelasi Satu J

    Terkait penanganan kasus ini, J akan menjalani proses hukum di Denpom Lanal Banjarmasin setelah sempat diamankan Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lanal Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

    Sebagaimana diketahui, J berdinas di TNI AL selama kurang lebih 4 tahun dan baru 1 bulan bertugas di Lanal Balikpapan.

    Terbaru, J sudah diserahkan oleh Pomal Balikpapan ke Pomal Banjarmasin pada Jumat (28/3/2025).

    “Terduga pelaku ini kan anggota Lanal Balikpapan, dan sudah kami serahkan ke Pomal Banjarmasin tadi malam,” ujar Komandan Detasemen Polisi Militer Lanal (Dandenpomal) Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, saat ditemui di Pomal Banjarmasin, Sabtu, dilansir BanjarmasinPost.co.id.

    Ronald memastikan, status perkara awalnya tahap penyelidikan sudah ditingkatkan menjadi proses penyidikan.

    Dengan demikian, proses penyidikan ditangani oleh penyidik dari Pomal Banjarmasin.

    “Kami sudah serahkan terduga pelaku sekaligus barang bukti yang menguatkan. Jadi dari tingkat penyelidikan sudah ditingkatkan ke penyidikan. Silakan nanti konfirmasi ke penyidik,” tandasnya.

    Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pembunuhan terhadap Juwita kontributor Newsway.co.id yang bertugas di wilayah Banjarbaru dan Martapura ini terungkap setelah jasad korban ditemukan di tepi jalan arah Kiram dari akses Jalan Gunung Kupang, Banjarbaru, pada Sabtu (22/3/2025) pukul 14.57 WITA.

    Pada pagi harinya, Juwita sempat pamit kepada keluarganya untuk berangkat ke arah Guntung Payung. 

    Nahas, dengan kondisi helm masih terpasang, korban justru ditemukan tergeletak di sebelah sepeda motornya pada Sabtu siang hari.

    Korban sempat dicurigai meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.

    Tetapi dengan beberapa kejanggalan, belakangan terkuak Juwita tewas diduga karena dibunuh oleh calon suaminya, J.

    Luka di dagu, lebam di punggung, dan leher belakang korban, memunculkan spekulasi bahwa kematian Juwita bukan sekadar kecelakaan tunggal.

    Terlebih, dompet dan ponsel Juwita hilang, meskipun sepeda motornya tetap berada di tempat kejadian perkara (TKP).

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Oknum TNI AL Diduga Rencanakan Pembunuhan Terhadap Jurnalis Juwita, Eksekusi Dilakukan Dalam Mobil

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (BanjarmasinPost.co.id/Frans Rumbon)

  • Gula Semut, Pemanis Sehat dari Kelapa yang Naik Daun

    Gula Semut, Pemanis Sehat dari Kelapa yang Naik Daun

    Liputan6.com, Yogyakarta – Kelapa telah lama dikenal sebagai tanaman serbaguna yang mampu menghasilkan berbagai produk turunan bernilai tinggi. Salah satu inovasi terbaru yang semakin populer adalah gula semut.

    Gula semut merupakan varian gula kelapa berbentuk bubuk yang diproses secara alami tanpa bahan pengawet. Produk ini juga menjadi peluang ekonomi menjanjikan bagi petani kelapa.

    Gula semut memiliki keunggulan dari segi kandungan gizi dibandingkan gula pasir biasa. Produk ini mengandung mineral penting seperti zat besi, kalium, dan zinc, serta kaya akan antioksidan dan serat pangan.

    Nilai tambah lainnya terletak pada indeks glikemik yang lebih rendah. Hal ini membuatnya lebih aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

    Kandungan inulin dalam gula semut berperan sebagai serat yang membantu mengontrol kadar gula darah sekaligus meningkatkan kesehatan sistem pencernaan. Dari perspektif ekonomi, transformasi nira kelapa menjadi gula semut mampu meningkatkan nilai tambah produk hingga 50 persen.

    Kenaikan nilai ini berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Fakta ini dibuktikan oleh keberhasilan Koperasi Tani Mulya Sejahtera dari Kulon Progo, Yogyakarta, yang telah mengekspor gula semut organik ke beberapa negara termasuk Malaysia dan Kanada.

    Gula semut Indonesia telah menembus pasar ekspor ke berbagai negara. Selain Malaysia dan Kanada, produk ini juga diminati di Jepang, Korea Selatan, serta beberapa negara Eropa yang sangat memperhatikan produk-produk organik.

    Proses produksi gula semut relatif sederhana. Dimulai dari penyadapan nira kelapa yang benar untuk mendapatkan kualitas terbaik.

    Kemudian, dilakukan proses pemasakan dan pengkristalan secara tradisional. Teknik pengolahan yang tepat akan menghasilkan gula semut dengan tekstur halus, warna cokelat muda, dan rasa yang khas tanpa perlu tambahan bahan pengawet.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Pemudik Naik Sepeda dari Bekasi ke Gunungkidul, Gowes 4 Hari 5 Malam – Halaman all

    Pemudik Naik Sepeda dari Bekasi ke Gunungkidul, Gowes 4 Hari 5 Malam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mudik merupakan tradis yang dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Lebaran, tak terkecuali Sandi Setiawan, warga Gunungkidul, Yogyakarta.

    Uniknya, Sandi menempuh perjalanan mudik Lebaran 2025 dari Bekasi, Jawa Barat menuju Gunungkidul menggunakan sepeda.

    Ini bukan kali pertama Sandi mengayuh sepeda dari Bekasi ke Gunungkidul saat mudik Lebaran.

    Sejak 2016, Sandi selalu mudik mengayuh sepeda.

    Meski harus memakan Waktu lama, namun ia mengaku menikmati perjalanannya.

    “Saya mudik pakai sepeda gowes, pertama karena hobi, kedua karena ekonomis,” kata Sandi saat tiba di Jalan Pantura, Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (27/3/2025), dilansir TribunJateng.com.

    Jika menggunakan bus rute Bekasi-Gunungkidul, Sandi harus merogoh kocek Rp550 ribu sampai Rp600 ribu.

    Namun, dengan mengayuh sepeda, biaya yang dikeluarkan Sandi untuk perjalanan mudiknya tidak sampai menyentuh nominal tersebut.

    Untuk menekan biaya, Sandi memilih beristirahat  di masjid karena gratis. Di sana ia bisa menumpang mandi dan mencuci baju.

    “Jadi saya bawa bekal baju untuk cuci kering pakai. Istirahat di masjid karena umum dan keamanan terjamin,” ungkapnya.

    Disebutkannya, perjalanan mudik dari Bekasi ke Gunungkidul menggunakan sepeda membutuhkan waktu selama 4 hari 5 malam.

    “Alhamdulillah sepanjang jalan lancar, jalannya juga halus,” katanya.

    Untuk keamanannya selama di perjalanan, Sandi membawa sejumlah perlengkapan, di antaranya helm, sarung tangan, kacamata, dan masker.

    Ia juga memasang lampu depan dan belakang di sepeda, serta di bagian helm.

    Selama perjalanan ia juga memakai kaus lengan Panjang untuk melindungi tubuhnya dari sengatan matahari.

    Ia sendiri lebih senang perjalanan malam, karena tidak panas.

    “Yang terpenting adalah niat dan tekad, saya sendiri istirahat tiap satu jam sekali. Per jam, minum 10 menit lalu jalan lagi, dan itu terus kontinyu,” terangnya, dikutip dari TribunBanyumas.com.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sosok Sandi Setiawan Mudik dari Bekasi ke Gunung Kidul Pakai Sepeda Gowes, Ini Alasannya dan di TribunBanyumas.com dengan judul Kecanduan Mudik Kayuh Sepeda, Sandi Nikmati Perjalanan dari Bekasi ke Gunung Kidul 4 Hari 5 Malam

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com, TribunBanyumas.com/Fajar Bahruddin Achmad)