Jenis Media: Regional

  • Kemenag DIY Pantau Hilal 1 Syawal 1446 H di POB Syekh Belabelu

    Kemenag DIY Pantau Hilal 1 Syawal 1446 H di POB Syekh Belabelu

    Bantul, Beritasatu.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar rukyatul hilal untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah. Kegiatan tersebut berlangsung pada Sabtu (29/3/2025) sore di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Belabelu, Parangtritis, Bantul.

    Pemantauan dimulai pukul 16.00 WIB hingga matahari terbenam. Sebelum kegiatan rukyat, Kanwil Kemenag DIY mengadakan edukasi kepada masyarakat yang hadir mengenai pemantauan hilal.

    Rukyatul hilal dilakukan untuk memastikan posisi hilal pada saat matahari terbenam. Hasil pemantauan ini, bersama dengan hasil pengamatan di daerah lain, akan menjadi dasar sidang isbat oleh Kementerian Agama untuk menetapkan jatuhnya 1 Syawal.

    Dalam pengamatan hilal ini, Kanwil Kemenag DIY melibatkan Badan Hisab Rukyat (BHR) yang terdiri dari 10-15 personel. Mereka adalah pegawai Kanwil Kemenag DIY dan praktisi rukyatul hilal.

    Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan BMKG, perguruan tinggi, organisasi masyarakat Islam, dan Pengadilan Agama.

    Kegiatan rukyatul hilal tidak hanya berlangsung di DIY, tetapi juga dilakukan di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini memastikan pengambilan keputusan yang akurat dan seragam mengenai penetapan awal Syawal.

    Pemantauan hilal di POB Syekh Belabelu, salah satu lokasi strategis di DIY, menjadi bagian penting dalam tradisi penentuan hari besar Islam di Indonesia.

  • Momen Haru Pertemuan Bocah Hilang dengan Ibu di Rest Area Pekalongan – Halaman all

    Momen Haru Pertemuan Bocah Hilang dengan Ibu di Rest Area Pekalongan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang bocah bernama Amizan berhasil ditemukan oleh petugas Polres Pekalongan, setelah terpisah dari orang tuanya di rest area KM 338A, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, saat arus mudik.

    Peristiwa ini terjadi pada Kamis (27/3/2025) malam, di mana petugas pos pam rest area menemukan Amizan yang mengenakan rompi hijau dan kaus pink.

    “Benar, malam itu petugas pos pam rest area KM 338A menemukan bocah dengan ciri-ciri memakai rompi warna hijau dan kaos warna pink,” ujar Kasubsi Penmas Iptu Suwarti, Sabtu (29/3/2025).

    Setelah penemuan, petugas segera menginformasikan kepada pengunjung melalui pengeras suara di area rest area.

    “Kami informasikan penemuan ini melalui pengeras suara, menyebutkan namanya dan juga ciri-cirinya,” kata Iptu Wartip.

    Tak lama setelah pengumuman tersebut, orang tua Amizan datang ke pos pengamanan dan momen haru pun tercipta saat sang ibu bertemu kembali dengan anaknya.

    Sang ibu mengaku panik dan bingung ketika menyadari anaknya hilang.

    “Bingung, panik, dan menangis. Alhamdulillah saya mendengar pengumuman dari pos pengamanan dan langsung berlari menuju pos,” ungkapnya.

    Iptu Wartip mengimbau kepada para pemudik yang membawa anak kecil untuk selalu mengawasi anak-anak mereka.

    “Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan keselamatan saat melakukan perjalanan, terutama selama periode arus mudik seperti saat ini,” pungkasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hilal Sulit Terlihat di Mataram, Lebaran 2025 Diprediksi Jatuh Senin

    Hilal Sulit Terlihat di Mataram, Lebaran 2025 Diprediksi Jatuh Senin

    Mataram, Beritasatu.com – Tim rukyatul hilal yang terdiri dari pemerintah, tokoh agama, dan akademisi di Mataram menghadapi tantangan signifikan dalam menentukan awal Syawal 1446 Hijriah pada hari ini, Sabtu (29/3/2025).

    Kepala Stasiun Geofisika Mataram Sumawan menyampaikan, peluang untuk melihat hilal sangat kecil karena posisi bulan masih berada di bawah cakrawala atau infuk.

    “Hari ini kita melakukan pengamatan hilal, tetapi peluang untuk melihatnya sangat kecil karena bulan masih berada di bawah cakrawala atau infuk,” ujar Sumawan saat memberikan keterangan terkait pengamatan hilal di Mataram, Sabtu (29/3/2025).

    Sumawan menjelaskan, bulan diperkirakan akan terbenam lebih dahulu dibandingkan matahari. Matahari dijadwalkan terbenam pada pukul 18.21 Wita, sementara bulan akan terbenam lebih awal pada pukul 18.13 Wita. Perbedaan waktu terbenam ini semakin memperkecil kemungkinan terlihatnya hilal.

    “Kami berpendapat bahwa kemungkinan besar Ramadan akan digenapkan menjadi 30 hari. Dengan demikian, 1 Syawal 1446 H kemungkinan besar jatuh pada hari Senin,” lanjut Sumawan.

    Selain posisi bulan yang kurang mendukung, kondisi cuaca di Mataram pada sore hari ini juga tidak bersahabat. Sumawan mengungkapkan bahwa sebelumnya terjadi hujan dan saat ini langit masih mendung dengan angin bertiup cukup kencang.

    Kondisi ini semakin mempersulit upaya tim rukyat dalam mengamati hilal, meskipun menggunakan alat bantu optik.

    “Cuaca di Mataram sempat hujan, sekarang mendung, dan anginnya cukup kencang,” kata Sumawan.

    Data ketinggian hilal yang dipublikasikan menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah, termasuk Indonesia, berada pada area dengan ketinggian hilal negatif atau sangat rendah pada 29 Maret 2025.

    Ketinggian hilal positif menandakan bulan berada di atas horizon saat matahari terbenam, sedangkan ketinggian negatif berarti bulan masih di bawah horizon.

    Peta ketinggian hilal untuk wilayah Indonesia pada Sabtu (29/3/2025) mengonfirmasi kondisi ini. Sebagian besar wilayah Indonesia menunjukkan ketinggian hilal yang sangat rendah atau negatif saat matahari terbenam, memperkuat prediksi bahwa hilal kemungkinan besar tidak akan terlihat pada hari ini.

    Sebaliknya, peta ketinggian hilal untuk Minggu (30/3/2025) menunjukkan kondisi yang jauh lebih baik, dengan ketinggian hilal positif dan lebih tinggi di sebagian besar wilayah dunia, termasuk Indonesia. Hal ini semakin mendukung perkiraan bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah kemungkinan besar akan jatuh pada hari Senin.

    Meskipun prediksi dari Stasiun Geofisika Mataram dan analisis data ketinggian hilal mengarah pada kemungkinan 1 Syawal jatuh pada hari Senin, kepastian resmi mengenai penetapan awal Syawal 1446 Hijriah akan diumumkan oleh pemerintah melalui sidang isbat yang akan digelar malam ini. Hasil sidang isbat akan menjadi keputusan final yang diikuti oleh seluruh umat Islam di Indonesia.
     

  • Hilal 1 Syawal Tak Terlihat di Balikpapan, Ramadan Digenapkan 30 Hari

    Hilal 1 Syawal Tak Terlihat di Balikpapan, Ramadan Digenapkan 30 Hari

    Balikpapan, Beritasatu.com – Pemantauan yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Kimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Kementerian Agama Balikpapan, Kalimantan Timur, masih belum berhasil melihat keberadaan hilal 1 Syawal atau Idulfitri 2025. 

    Bahkan berdasarkan perhitungan pihak BMKG, hilal bakal terlihat seusai buka puasa sehingga puasa Ramadan kemungkinan bakal digenapkan jadi 30 hari.

    Kepala Geofisika BMKG Balikpapan, Rasmid, mengatakan, berdasarkan hitungan dari BMKG Balikpapan, konjungsi atau ijtima hilal bakal terpantau pada pukul 18.58 Wita selama 38 detik atau setelah buka puasa.

    Pasalnya, jadwal buka puasa di Kota Balikpapan pada Sabtu (29/3/2025), terjadi pada pukul 18.23 Wita 

    “Berdasarkan hisab dari BMKG, pada 29 Maret 2025 ini, konjungsi atau posisi matahari, bulan, dan bumi sejajar, itu kan awalnya konjungsi atau ijtima. Itu terjadi pukul 18.58 Wita selama 38 detik,” kata Rasmid.

    Dengan kondisi hilal yang terpantau seusai buka puasa, maka kemungkinan besar Ramadan 2025 bakal digenapkan menjadi 30 hari.

    Dengan demikian, maka 1 Syawal diprediksi akan jatuh pada Senin (31/3/2025). Namun, keputusan penetapan 1 Syawal 1446 H akan diserahkan ke pemerintah melalui sidang isbat.

    Sementara, data pantauan hilal 1 Syawal di Kota Balikpapan akan diserahkan ke Pemerintah pusat sebagai bahan pembahasan sidang isbat.

  • Longsor Terjang Kebumen di 7 Desa, Berikut Perinciannya…
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Maret 2025

    Longsor Terjang Kebumen di 7 Desa, Berikut Perinciannya… Regional 29 Maret 2025

    Longsor Terjang Kebumen di 7 Desa, Berikut Perinciannya…
    Tim Redaksi

    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kebumen pada Jumat (28/3) sore hingga saat ini telah menyebabkan berbagai bencana alam, termasuk banjir dan tanah longsor.
    Berdasarkan laporan dari Pusdalops PB BPBD Kabupaten Kebumen, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan longsor pada 7 titik di 7 desa di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah.
    Humas BPBD Kabupaten Kebumen Heri Purwanto mengatakan, hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di lima kecamatan.
     
    Pertama, longsor di Desa Kedungjati, Kecamatan Sempor, menutup akses jalan penghubung Klopogodo-Poh Kumbang.
    “Tanah longsor juga terjadi di Desa Grengeng dan Giripurno (Kecamatan Karanganyar), Desa Peniron (Pejagoan), serta Desa Tirtomoyo dan Tegalrejo (Poncowarno). Sementara itu, Desa Karanggayam juga melaporkan tanah longsor yang menutup beberapa akses jalan,” kata Heri dalam keterangan resminya, Sabtu (28/3/2025).
    Berikut data update lokasi tanah longsor di Kebumen:
    1. Desa Kedungjati
    1. Desa Grenggeng
    2. Desa Giripurno
    1. Desa Peniron
    2. Desa Tegalrejo
    1. Desa Karanggayam
    Tim gabungan dari BPBD Kebumen, TNI, Polri, Satpol PP Damkar, serta berbagai relawan seperti PMI, SAR Elang Perkasa, dan Banser/Bagana, telah dikerahkan untuk evakuasi dan penanganan bencana.
    “Itu data sampai pagi tadi Sabtu (29/3/2025) nanti sore bisa kita
    update
    lagi. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berlanjut,” kata Heri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Heroik Pria Disabilitas Selamatkan Wanita Melahirkan di Sungai

    Kisah Heroik Pria Disabilitas Selamatkan Wanita Melahirkan di Sungai

    Lombok Timur, Beritasatu.com – Aksi heroik Sahrul, pria disabilitas dengan kedua tangan buntung menyelamatkan seorang perempuan berinisial YN (18) yang melahirkan bayi seorang diri di pinggir sungai menuai pujian. Kejadian ini terjadi di Desa Selebung Ketangga, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (29/3/2025). 

    Cerita Sahrul yang merupakan ketua Self-Help Group (SHG) Sopoq Angen Selebung Ketangga selama ini aktif memberi pendampingan hukum kepada warga disabilitas korban kekerasan seksual. 

    YN termasuk orang dengan disabilitas psikososial (ODDP) yang mengalami kekerasan seksual dalam empat bulan terakhir. Dia hamil akibat diperkosa hingga melahirkan bayi.

    SHG Sopoq Angen telah mempersiapkan berbagai kebutuhan persalinan YN, termasuk popok, tempat tidur bayi, bedak, selimut, dan perlengkapan lainnya, sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.

    Sejak pagi hari, Sahrul bersama Atik, seorang kader Desa Selebung Ketangga telah berupaya membawa YN ke puskesmas terdekat lantaran kandungannya sudah memasuki masa persalinan. 

    Namun, karena belum menunjukkan tanda-tanda melahirkan yang signifikan, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah. Tak disangka, ketika YN hendak pergi ke sungai untuk buang air besar, ia mengalami kontraksi hingga melahirkan tanpa bantuan medis.

    Ketika ditemukan oleh warga, YN telah melahirkan seorang bayi perempuan. Tetapi, kondisi kritis karena ari-ari bayi masih tertahan di dalam tubuh wanita itu. Warga yang panik segera mencari bantuan medis. 

    Beberapa bidan desa yang datang ke lokasi kejadian tidak berani mengambil tindakan medis lebih lanjut karena khawatir akan risiko pendarahan hebat yang dapat mengancam nyawa YN dan bayi.

    Dalam kondisi genting itu, Sahrul langsung membopong tubuh YN yang lemah walau kedua tangannya tidak sempurna. Kemudian YN dibopong ke jalan utama desa. Begitu ambulans tiba, YN langsung dibawa ke puskesmas dengan didampingi Sahrul. 

    Setelah mendapatkan penanganan medis, YN dan bayinya dinyatakan sehat. Sahrul yang mendampingi perawatan YN mengaku lega.

    “Kami hanya ingin memastikan ibu dan bayinya selamat. Saya tidak berpikir soal keterbatasan fisik saya, yang penting dia bisa segera ditolong,” ujar pria disabilitas itu.

    Kisah Sahrul menolong perempuan disabilitas tersebut melahirkan dengan cepat menyebar dan menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang di Lombok Timur.

    Kisah ini membuktikan kemanusiaan dan keberanian sejati tidak ditentukan oleh kondisi fisik seseorang, melainkan oleh ketulusan niat dan tindakan nyata yang dilakukan untuk membantu orang lain. 

    Sahrul telah menunjukkan semangat solidaritas dan kepedulian dapat mengatasi segala keterbatasan.

    Cerita pilu dialami YN, perempuan disabilitas yang menjadi korban kekerasan seksual menyoroti pentingnya penguatan perlindungan terhadap kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas di Nusa Tenggara Barat. 

    Kasus ini juga menjadi pengingat akan perlunya peningkatan kesadaran dan penanganan yang lebih baik terhadap korban kekerasan seksual, terutama bagi kaum disabilitas.

  • Cerita Sandi Mudik Gunakan Sepeda dari Cikarang ke Gunungkidul, Tempuh Perjalanan 4 Hari
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        29 Maret 2025

    Cerita Sandi Mudik Gunakan Sepeda dari Cikarang ke Gunungkidul, Tempuh Perjalanan 4 Hari Yogyakarta 29 Maret 2025

    Cerita Sandi Mudik Gunakan Sepeda dari Cikarang ke Gunungkidul, Tempuh Perjalanan 4 Hari
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Kayuhan sepeda
    Sandi Setyawan
    agak sedikit tersendat saat naik di Bundelan Hills, Ngawen,
    Gunungkidul
    , DI Yogyakarta, Sabtu (29/3/2025) siang.
    Sandi sudah bersepeda dari
    Cikarang
    menuju rumah mertuanya di Jurang Jero, Ngawen, selama 4 hari, 4 malam.
    Setelah melewati tanjakan, ia langsung turun ke kanan melewati jalan kecil di kanan kiri lahan persawahan padi.
    Sepeda dengan tulisan “mudik santai ke-6
    Cikarang

    Gunungkidul
    ” di depan dan belakang akhirnya sampai ke rumah sederhana dengan pemandangan yang indah.
    Di sana, mertua, istrinya, dan anak sudah menunggu.
    Setelah melepas lelah sejenak, Sandi bercerita kepada awak media.
    “Saya berangkat Selasa (25/3/2025) selepas maghrib, dan sampai hari ini, jam 14.30 WIB,” kata Sandi saat ditemui di Ngawen, Sabtu.
    Sandi mengatakan, dirinya berangkat melalui jalur Pantai Utara Jawa melewati Cirebon, Pemalang, Semarang, Boyolali, Cawas, menuju Ngawen.
    Pria yang memiliki hobi bersepeda ini memilih bersepeda untuk mudik, sementara anak dan istrinya menggunakan mobil.
    Selama perjalanan, ia memilih untuk bersepeda di malam hari.
    Siangnya digunakan untuk mencuci pakaian, istirahat, dan mengisi ulang aki yang digunakan untuk penerangan dan alat pemutar lagu di sepedanya.
    Sepeda berwarna hitam itu dipenuhi lampu, baik di frame hingga di helmnya yang juga diberikan lampu.
    Untuk isi tas, ia membawa pakaian, alat pembenahan sepeda, dan peralatan mandi.
    “Jadi bajunya itu dicuci kering lalu disimpan, dan besok digunakan lagi. Jadi cuci kering pakai,” kata Sandi.
    Dalam perjalanan, ia mengaku bahwa yang paling berat adalah di wilayah Semarang, Jawa Tengah, karena di sana banyak tanjakan ekstrem.
    Selama perjalanan empat hari empat malam, dirinya hanya menghabiskan uang kurang dari Rp 400.000.
    “Kalau makan hanya 2 kali sehari, paling banyak untuk minum,” kata dia.
    Sandi mengatakan, dirinya mudik bersepeda sejak 2016 lalu, sempat berhenti selama 3 tahun. Total sudah 6 kali dirinya mudik menggunakan sepeda dengan jarak tempuh sekitar 600 kilometer.
    “Kalau siang atau hujan, istirahat. Karena kalau pakai jas hujan, di luar basah, di dalam kering, itu bahaya untuk kesehatan,” kata dia.
    “Nanti pulangnya pada 5 April 2025, sepedanya dipaketin, pulang naik mobil,” kata Sandi.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penyidikan Kasus Pembunuhan Jurnalis Wanita oleh Oknum TNI AL Kini Diusut Denpom Lanal Banjarmasin – Halaman all

    Penyidikan Kasus Pembunuhan Jurnalis Wanita oleh Oknum TNI AL Kini Diusut Denpom Lanal Banjarmasin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penyidikan kasus pembunuhan wartawati bernama Juwita (23) oleh oknum  TNI AL kini dilakukan oleh Denpom Lanal Banjarmasin.

    Pasalnya, Polres Banjarbaru dan Polda Kalsel telah menyerahkan berkas hasil penyelidikan kasus ini ke Denpom Lanal Banjarmasin.

    “Pada hari ini, kami baru saja melaksanakan gelar terkait kasus rekan kita almarhumah Juwita, dan telah dilaksanakan penyerahan berkas serta barang bukti kepada Pom Lanal Banjarmasin,” kata Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan, Kombes Pol Adam Erwindi, Sabtu (29/3/2025), dikutip dari Banjarmasinpost.co.id.

    Polda Kalsel dan Pom Lanal Banjarmasin bekerja sama untuk memastikan proses penyerahan berkas berjalan lancar.

    “Penyidikan akan dilaksanakan oleh pihak Lanal Banjarmasin, dan kami berharap proses ini dapat berjalan dengan lancar,” lanjutnya.

    Akan tetapi, terkait dengan apakah sudah ditetapkan nama tersangka dalam kasus ini, pihak berwenang belum bisa menyampaikannya.

    “Kami mohon rekan-rekan wartawan untuk bersabar, hasil penyidikan akan segera disampaikan,” ujar Kombes Adam.

    “Saat ini, kami sudah menyerahkan berkas dan barang bukti, dan kasus ini sudah masuk ke tingkat penyidikan,” pungkasnya.

    Hal senada juga diungkapkan oleh Komandan PM Lanal Balikpapan Mayor Laut Ronald Ganap yang mengonfirmasi bahwa berkas kasus ini telah dilimpahkan ke pihaknya.

    “Berkas kasus ini sudah kami terima, dan Lanal Banjarmasin, akan segera melaksanakan penyidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenarannya,” ujar Ronald.

    Lanal Banjarmasin berwenang menangani kasus ini lebih lanjut karena lokasi dan waktu kejadian berada di wilayah hukum Lanal Banjarmasin.

    “Pihak kepolisian dan TNI akan terus bekerja sama untuk memastikan bahwa kasus ini ditangani dengan serius dan transparan, demi keadilan bagi almarhumah Juwita,” ujar Mayor Laut Ronald.

    Diberitakan sebelumnya, jurnalis asal Banjarbaru, Juwita ditemukan tergeletak tak bernyawa di kawasan Gunung Kupang pada Sabtu (22/3/2025).

    Ternyata ia merupakan korban pembunuhan kekasihnya sendiri, yang merupakan anggota TNI AL bernama Jumran.

    Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali ikut angkat bicara mengenai kasus ini.

    Ali memastikan bahwa proses hukum terhadap pelaku tersebut akan dilakukan secara transparan.

    Jenderal bintang 4 tersebut menegaskan bahwa anggotanya tersebut akan dihukum berat apabila terbukti melakukan pembunuhan.

    “Pokoknya kalau proses hukum (akan) transparan dan dihukum berat,” kata Jenderal Bintang Empat tersebut di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (27/3/2025).

    Menurut Ali hukuman bagi pelaku akan ditentukan oleh pengadilan. 

    Ia menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada proses peradilan

    “Ya nanti pengadilan yang menentukan,” tegasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Polisi Serahkan Berkas dan Barang Bukti Pembunuhan Jurnalis Juwita ke Denpom Lanal Banjarmasin

    (Tribunnews.com/Rakli/Taufik Ismail) (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus Sene)

  • Warga Negeri Wakal Maluku Tengah Rayakan Idul Fitri Sabtu 29 Maret 2025

    Warga Negeri Wakal Maluku Tengah Rayakan Idul Fitri Sabtu 29 Maret 2025

     

    Liputan6.com, Maluku – Meski pemerintah belum menetapkan 1 Syawal secara resmi, warga Negeri Wakal di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, sudah menggelar Shalat Id pada Sabtu (29/3/2025) dan merayakan Idul Fitri.

    Kepala Pemerintahan Negeri Wakal Ahaja Suneth menjelaskan, pelaksanaan shalat Idul Fitri lebih awal di daerah mereka sudah menjadi tradisi. “Kami selalu melaksanakan shalat Idul Fitri lebih awal karena kami juga memulai puasa Ramadhan lebih awal, berdasarkan perhitungan hisab yang dilakukan oleh leluhur kami,” kata Suneth di Ambon, Sabtu.

    Berdasarkan pantauan, warga mulai berdatangan ke Masjid Nurul Awal Wakal sejak pukul 07.00 WIT. Para jemaah, baik laki-laki maupun perempuan, duduk tertib dan mengikuti shaf yang sudah disusun.

    Saking banyaknya jemaah, sebagian terpaksa melaksanakan salat di halaman masjid atau di luar pagar, sementara jamaah perempuan ditempatkan di bagian belakang masjid.

    Salat Idul Fitri di Wakal dipimpin oleh Imam Masjid Nurul Awal, Ahmad Lewaru, yang juga memberikan hutbah. Untuk menjaga kelancaran dan keamanan acara, Polsek Leihitu juga menurunkan belasan anggota polisi, dibantu oleh sejumlah anggota TNI.

    Menurut Suneth, para tokoh agama dan penghulu Masjid Nurul Awal tidak menggunakan alat canggih untuk menentukan awal Ramadhan dan Syawal, melainkan mengandalkan kalender tua dan perhitungan bulan yang sudah terbukti akurat. “Misalnya, jika 1 Ramadhan jatuh pada hari Kamis, maka 1 Syawal pasti jatuh pada hari Sabtu,” jelasnya.

    Meski menggunakan metode tradisional, sistem yang mereka terapkan terbukti memiliki ketepatan yang tinggi dalam menentukan hari-hari penting dalam kalender Islam.

    Sebelumnya, warga Muslim Wakal memulai puasa 1 Ramadhan 1446 Hijriah pada Kamis, 27 Februari 2025. Sehingga hari ini tepat merupakan pelaksanaan hari raya Idul Fitri menurut penetapannya.

    Sementara itu pada tahun ini Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar Sidang Isbat (Penetapan) 1 Syawal 1446 Hijriah pada Minggu 30 Maret 2025.

  • Pengalaman Pemudik Lewat Tol Prambanan-Tamanmartani, Pemandangan Indah View Gunung Merapi
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        29 Maret 2025

    Pengalaman Pemudik Lewat Tol Prambanan-Tamanmartani, Pemandangan Indah View Gunung Merapi Yogyakarta 29 Maret 2025

    Pengalaman Pemudik Lewat Tol Prambanan-Tamanmartani, Pemandangan Indah View Gunung Merapi
    Tim Redaksi

    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Jalan Tol Yogyakarta-Solo segmen
    Prambanan-Tamanmartani
    resmi dibuka secara fungsional untuk mendukung arus
    mudik Lebaran 2025
    .
    Pembukaan fungsional ini bertujuan untuk mengurangi beban kendaraan di Gerbang Tol Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.
    Sejak dibuka hingga 29 Maret 2025, jumlah kendaraan pemudik yang keluar dari exit tol fungsional Tamanmartani mengalami peningkatan signifikan untuk per jamnya.
    Salah satu pemudik, Nur Wahyudi, membagikan pengalamannya saat melintasi tol Yogyakarta-Solo segmen Prambanan-Tamanmartani.
    “Saya sama keluarga dari Bekasi, lalu ke Sragen dan ini ke Yogya,” ujar Wahyudi saat ditemui di sebuah warung dekat exit tol fungsional Tamanmartani, Sleman, Sabtu (29/03/2025).
    Wahyudi menyampaikan bahwa perjalanan dari Sragen, Jawa Tengah menuju Yogyakarta melalui jalan tol tersebut lebih cepat dibandingkan tahun lalu.
    “Lebih bagus sih maksudnya, jadi mempermudah perjalanan, lebih mempercepat juga daripada harus lewat jalan bawah. Tadi sekitar 30 menit dari Sragen,” tuturnya.
    KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Nur Wahyudi pemudik asal Bekasi saat akan kembali melanjutkan perjalanan usai beristirahat di warung dekat exit tol fungsional Tamanmartani, Sleman. Wahyudi dan keluarga ke Yogyakarta dengan melintasi Jalan Tol Yogya-Solo segmen Prambanan – Tamanmartani.
    Meskipun saat ini masih berstatus fungsional, Wahyudi menilai jalan tol segmen Prambanan – Tamanmartani sudah nyaman untuk dilalui oleh kendaraan.
    Selain mempercepat perjalanan, Wahyudi juga mengungkapkan keindahan pemandangan sepanjang jalan.
    “Indah sih, bagus (pemandangannya). Dari jalan tol menuju ke sini indah perjalanannya, maksudnya ditemani indahnya Gunung Merapi,” pungkasnya.
    Pembukaan fungsional jalan tol ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi pemudik selama periode Lebaran 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.