Jenis Media: Regional

  • Bone Bolango Kembali Gelar Pawai Obor, Simbol Syukur Mencapai Akhir Ramadhan

    Bone Bolango Kembali Gelar Pawai Obor, Simbol Syukur Mencapai Akhir Ramadhan

    Liputan6.com, Gorontalo – Ratusan warga Bone Bolango mulai dari anak-anak hingga orang dewasa mengikuti pawai obor hingga menerangi jalanan di malam terakhir Ramadhan.

    Tradisi ini menjadi simbol rasa syukur umat Muslim di Gorontalo detik-detik akhir Ramadhan serta ungkapan kebahagiaan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.

    Pawai obor yang berlangsung meriah ini merupakan warisan budaya yang terus dijaga oleh masyarakat Bone Bolango.

    Para peserta membawa obor menyusuri jalan-jalan utama sambil melantunkan sholawat, menciptakan suasana penuh kekhidmatan dan kebersamaan.

    Salah satu peserta, Rahmat (32), mengungkapkan kebahagiaannya bisa kembali mengikuti tradisi ini.

    “Pawai obor selalu menjadi momen spesial. Selain menambah semarak malam malam-malam terakhir Raamadhan, juga mempererat kebersamaan warga dalam menyambut Idul Fitri,” kata Rahmat.

    Sementara itu, Siti Ibrahim (27), warga lainnya, menilai pawai obor sebagai wujud tradisi yang harus terus dilestarikan.

    “Ini bukan sekadar pawai, tapi juga bagian dari warisan budaya yang mengingatkan kita pada kebersamaan dan makna Ramadhan,” katanya.

    Pemerintah Kabupaten Bone Bolango turut mendukung kegiatan ini dengan memastikan keamanan dan kelancaran jalannya pawai.

    Aparat kepolisian dan petugas keamanan setempat dikerahkan untuk menjaga ketertiban selama acara berlangsung.

    Bupati Bone Bolango, Ismet Mile, menegaskan bahwa tradisi ini harus terus dijaga dan menjadi agenda tahunan pemerintah daerah.

    “Kami, pemerintah, berkomitmen menjaga tradisi ini agar tetap lestari dan menjadi bagian dari identitas budaya Bone Bolango,” tandasnya saat melepas pawai obor tersebut.

  • 2
                    
                        Pertamina Nyatakan Darurat Level I karena Tak Bisa Pasok BBM ke Bengkulu
                        Regional

    2 Pertamina Nyatakan Darurat Level I karena Tak Bisa Pasok BBM ke Bengkulu Regional

    Pertamina Nyatakan Darurat Level I karena Tak Bisa Pasok BBM ke Bengkulu
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke
    Pelabuhan Pulau Baai
    pada Sabtu (29/3/2025).
    Kunjungan ini dilakukan setelah Pertamina mengumumkan status
    darurat level I
    di pelabuhan tersebut akibat kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) gagal merapat di dermaga karena pendangkalan alur.
    Sejak Sabtu (28/3/2025), keadaan darurat level satu telah diberlakukan.
    Menanggapi situasi ini, Helmi meminta masyarakat tidak panik, mengingat pemerintah sedang mengupayakan langkah-langkah penanganan yang diperlukan.
    “Tadi kami rapat dengan Pelindo dan Pertamina telah menandatangani keadaan darurat, maka hari ini kami akan mengambil tindakan agar tidak terjadi
    kelangkaan BBM
    ,” ujar Helmi dalam keterangan tertulisnya.
    Helmi menambahkan bahwa pihaknya akan membentuk tim tanggap darurat dan menugaskan fungsi-fungsi terkait untuk mengambil langkah-langkah penanggulangan selama berlangsungnya musibah.
    Ini termasuk menyiapkan alternatif proses penyandaran dan unloading kargo kapal tanker secara aman.
    “Dalam menghadapi musibah ini, Executive GM Regional Pertamina Sumbagsel telah menginstruksikan seluruh tim tanggap darurat dan tim PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel untuk tetap mengutamakan faktor keselamatan, serta berkoordinasi, baik di internal perusahaan maupun dengan stakeholder eksternal, dalam mengambil langkah-langkah efektif untuk meminimalisasi adanya kelangkaan BBM,” ujar Helmi.
    Gubernur juga mengimbau masyarakat Provinsi Bengkulu tidak membeli BBM secara berlebihan, yang dapat menimbulkan kepanikan.
    “Kita telah mengambil langkah agar tidak terjadi kelangkaan BBM,” tutup Helmi.
    Sebelumnya, pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai juga menyebabkan layanan transportasi menuju Pulau Enggano terhenti.
    Kapal Ferry Pulo Telo yang biasa melayani warga Enggano tidak dapat keluar dari kolam pelabuhan akibat sedimentasi pasir yang parah, sehingga ratusan pemudik menuju Pulau Enggano terpaksa batal diberangkatkan.
    Helmi telah mengirimkan surat kepada Menteri Perhubungan untuk meminta penanganan cepat terhadap kondisi kritis alur pelabuhan.
    Ia meminta agar Menteri Perhubungan menugaskan PT Pelindo untuk mempercepat pengerukan alur
    pelabuhan Pulau Baai
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Tegur Komandan Koramil Gara-gara Pakai Rompi Eiger: Bapak di Sini Jaga atau Apa? – Halaman all

    Dedi Mulyadi Tegur Komandan Koramil Gara-gara Pakai Rompi Eiger: Bapak di Sini Jaga atau Apa? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap proyek Eiger Camp yang berlokasi di kaki Tangkuban Perahu, saat melakukan kunjungan ke lokasi tersebut.

    Dalam kunjungan itu, perhatian Dedi Mulyadi tertuju pada rompi yang dikenakan oleh Danramil setempat, yang membuatnya mengira bahwa proyek tersebut dijaga oleh prajurit TNI.

    Dedi Mulyadi datang ke proyek Eiger Camp yang terletak di lahan kebun teh milik PTPN dan menemukan bahwa proyek ini sudah memiliki izin dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

    “Kita sudah menuju lokasi, pembangunan sudah berjalan, dan saya lihat ada izinnya tuh. Izin yang dikeluarkan wilayah Bandung Barat,” katanya.

    Namun, Dedi Mulyadi menyoroti masalah yang lebih mendalam terkait kemudahan pemerintah dalam memberikan izin bagi pengusaha untuk menggarap lahan alam.

     

    “Yang jadi masalah adalah soal mudahnya pemerintah mengeluarkan izin pada area yang memiliki tingkat risiko longsor dan perubahan kontur tanah. Ini adalah kelemahan birokrasi saat ini,” tegasnya.

    Ia menambahkan, wilayah tersebut seharusnya tidak diubah menjadi bangunan dan tetap dibiarkan sebagai kebun teh.

    Sesampainya di Eiger Camp, Dedi Mulyadi disambut oleh Danramil yang mengenakan rompi hitam merek Eiger. “Iya pak, itu Eiger,” kata Dedi sambil menunjuk rompi yang dikenakan Danramil.

    Dalam suasana yang sedikit mencengangkan, Dedi bertanya, “Jadi gimana ini pak? Bapak di sini jaga?”

    Danramil kemudian menjelaskan bahwa ia hanya memantau proyek tersebut karena viral di media sosial.

    Dedi Mulyadi sempat bingung dan menjawab, “Oh kirain saya jaga. Tapi izinnya sudah ada yah kelihatannya.”

    “Kurang paham juga,” jawab Danramil ke Dedi Mulyadi.

    Melansir Tribun Jabar, izin proyek Eiger Camp telah diurus sejak tahun 2021, dengan total delapan dokumen izin yang diperlukan, termasuk dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).

    Jemy Septendi, penyusun dokumen AMDAL dari PT Mitra Reka Buana, menegaskan bahwa perizinan Eiger Camp sudah diproses sesuai prosedur yang ditetapkan.

    “Dokumen dan perizinan lengkap, termasuk dokumen AMDAL dan Analisis Dampak Lingkungan. Koefisien dasar bangunan juga hanya 2,” ungkapnya.

    Kunjungan Dedi Mulyadi ini tidak hanya menyoroti isu perizinan, tetapi juga menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan keberlanjutan alam di tengah maraknya pembangunan.

    Dalam suasana yang penuh ketegangan, Dedi Mulyadi mengingatkan bahwa keputusan yang diambil hari ini akan berdampak pada generasi mendatang.

    “Kita harus bertanggung jawab atas keputusan yang kita ambil hari ini, demi masa depan yang lebih baik,” tutupnya.

    Polemik tempat wisata Eiger Adventure Land Puncak Bogor

    Eiger Adventure Land berlokasi di Desa Sukagalih, Megamendung, Kabupaten Bogor.

    Tempat rekreasi berkedok ekowisata ini dibangun di lahan seluas 326 hektare tepat di kaki Gunung Gede Pangrango.

    Ridwan Kamil ikut dalam acara pelatakan batu pertama atau ground breaking Eiger Adventure Land tahun 2021 lalu, tepatnya 23 Oktober.

    ia sangat membanggakan proyek itu karena dinilai bakal mengundang banyak wisatawan dan menjadi contoh bagi pengusaha lain untuk membuat tempat usaha tanpa merusak alam.

    Secara bangga Ridwan Kamil mengklaim jembatan gantung di Eiger Adventure Land akan menjadi yang terpanjang sedunia yakni 530 meter.

    Kini proyek Ronny yang diizinkan Ade Yasin, diresmikan Ridwan Kamil dan didukung Sandiaga Uno itu justru membuat Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menangis.

    Demul tak kuasa menahan air mata ketika melihat hutan lindung dibabat sampai gundul.

    Tanah serta pohon yang mestinya asri menjadi daerah resapan air kini diganti bangunan.

    Bahkan saat Dedi Mulyadi bersama rombongan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, masih ada kegiatan konstruksi.

    “Perizinannya bisa dicabut tidak ? Itu kan hutan lindung, kenapa gundul dan banyak bangunan ?” kata Dedi Mulyadi.

    Ditjen Gakkum LH, Rasio Ridlo Sani mengatakan akan meninjau ulang izin dari Eiger Adventure Land.

    Lalu siapa pemilik Eiger Adventur Land Puncak ?

    Dia adalah Ronny Lukito.

    Ronny menjabat sebagai Chairman PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI).

    Ia merupakan pendiri brand Eiger.

    Ronny Lukito kelahiran Bandung pada 15 Januari 1962, dia anak ketiga dari enam bersaudara.

    Ayah ibunya bernama Lukito dan Kumiasih.

    Dia keturunan Buton, Sumatera dan Jakarta.

    Sumber: Tribun Bogor

  • Kronologi Polisi Temukan Petasan Raksasa Bergambar Prabowo-Gibran di Bangkalan – Halaman all

    Kronologi Polisi Temukan Petasan Raksasa Bergambar Prabowo-Gibran di Bangkalan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN – Agak lain, Satreskrim Polres Bangkalan menemukan dua petasan raksasa bergambar Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Gibran pada Jumat (28/3/2025). 

    Selain itu, polisi juga menyita sedikitnya 1.319 petasan hanya dalam kurun waktu sekitar 10 jam dari tiga TKP berbeda.

    Tiga lokasi itu yakni di  Kecamatan Kamal, Kecamatan Arosbaya, dan Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada 25-26 Maret 2025.

    Dari perkara penyalahgunaan bahan peledak itu, polisi mengamankan 10 orang pelaku. 

    Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono membenarkan anak buahnya mendapati ada dua petasan bergambar Prabowo-Gibran yang menyita perhatian.

    Dua mercon itu, satu di antaranya memiliki panjang 115 Cm atau 1 meter lebih diameter 25 Cm dan satu mercon lainnya berukuran panjang 60 Cm meter, memiliki lingkaran seukuran tubuh pria dewasa. 

    Dua buah mercon raksasa itu sudah terpasang bahan peledak, tinggal memasang sumbu.

    Kertas pada petasan yang digunakan bergambar foto Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat momen pencalon Presiden-Wakil Presiden lengkap dengan nomor urut 2, sebagaimana dalam pelaksanaan Pilpres 2024 lalu.

    Kertas bergambar foto Prabowo-Gibran juga tampak pada beberapa petasan berukuran sedang.

    “Dari tiga TKP, kami menetapkan 10 orang sebagai tersangka karena menyimpan bahan peledak mercon. Baik itu masih berupa bahannya maupun mercon yang sudah siap diledakkan,” ungkap Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono didampingi Kasat Reskrim AKP Hafid Dian Maulidi.

    Barang bukti sebanyak 1.319 petasan itu terdiri dari 920 buah mercon sreng, 53 buah mercon berukuran besar, dan 346 buah mercon berukuran sedang.

    Sementara bahan pembuat petasan yang disita terdiri dari 16 Kg serbuk mesiu atau obat mercon, 5,5 Kg serbuk potassium, 10 Kg serbuk arang, 2 Kg serbuk sendawa mercon, dan 608 buah gulungan kertas.

     

    Gerebek 3 Lokasi

    Hendro menjelaskan, penggerebekan diawali dari TKP Desa Kebun, Kecamatan Kamal pada 25 Maret 2025 sekitar pukul 14.00 WIB.

    Satu orang ditetapkan sebagai tersangka, berinisial TM (59). Hasil penggeledahan rumah, personil satreskrim menyita sejumlah 800 mercon sreng, 50 buah mercon berukuran besar, 30 buah mercon berukuran sedang.

    Selanjutnya, ada 12 bungkus serbuk mesiu, 2 buah bak berisi serbuk mesiu, 5 bungkus serbuk potassium, 5 Kg serbuk arang, 2 Kg serbuk sendawa, 7 lembar kertas warna abu-abu, satu alat pengisi obat pendorong.

    Selang sekitar 10 jam kemudian atau pada Rabu (26/3/2025) sekitar pukul 01.00 WIB, personil satreskrim menggerebek TKP kedua di Desa Dlemer, Kecamatan Arosbaya. Sebanyak 8 orang digulung, terdiri dari MH (31), warga Desa Dlemer yang berperan sebagai penyedia bahan peledak.

    Sementara 7 orang lain berperan membantu pembuatan mercon. Ketujuh tersangka itu terdiri dari  empat warga Desa Dlemer masing-masing berinisial SR (24), BS (21), RA (18), dan AA (21).

    Adapun 3 tersangka lainnya yakni, FR (25), warga Desa Batonaong, Kecamatan Arosbaya, NRI (19), warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, AMN (20), warga Desa Mangkon, Kecamatan Arosbaya.

    Dari TKP kedua itu, polisi menyita barang bukti berupa kantong plastik berisi serbuk mercon, 8 lembar kertas sumbu, 316 mercon 1 mercon berukuran diameter 25 Cm dengan panjang 115 Cm, 1 buah mercon berukuran diameter 23 Cm dengan panjang 60 Cm.

    30 menit kemudian, polisi menggerebek TKP ketiga di Desa Kompol, Kecamatan Geger dan menetapkan satu tersangka berinisial, KE (32) dengan barang bukti berupa 50 paks mercon berukuran panjang 8 Cm dengan diameter 2 Cm, 80 paks mercon sreng ukuran 14 Cm, 40 paks mercon sreng ukuran 9 Cm, dan 1 paks petasan berukuran panjang 22 Cm dengan diameter 5 Cm.

    Barang bukti lain yang disita berupa 1,5 Kg bubuk aluminium powder, 0,5 Kg bubuk potassium, 5 Kg bubuk arang, 3 lembar kertas sumbu, 1 bendel sumbu, 6 buah lakban, 1 timbangan elektrik, dan 1 buah ayakan.

    “Pertama kali penggerebekan di Kecamatan Kamal. Berlanjut lanjut dini hari, tim kami mengamankan 8 tersangka di Desa Dlemer yang di antaranya sebagai pembuat mercon berukuran besar. Penggerebekan berakhir di Desa Kompol Kecamatan Geger,” jelas Hendro.

    Ia menegaskan, penggerebekan hingga mengamankan 10 orang tersangka atas perkara penyalahgunaan bahan peledak itu merupakan tindakan yang kelima. 
    Dengan harapan, masyarakat pada malam lebaran atau takbiran tidak perlu membuat mercon karena sangat berbahaya.

    “Menyimpan serbuk dan membuat mercon sangat bahaya karena tidak memiliki kompetensi yang dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga dapat membahayakan keselamatan orang lain. Apabila ingin membeli, silahkan untuk mercon yang aman, sudah dijual di beberapa warung resmi,” pungkas Hendro.

    Dalam perkara ini, polisi menerapkan Pasal 1 Ayat (1) Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Penyalahgunaan Bahan Peledak dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau 20 tahun

     

  • 6 Tips Mengelola Berat Badan Setelah Lebaran untuk Tubuh dan Pola Hidup Sehat

    6 Tips Mengelola Berat Badan Setelah Lebaran untuk Tubuh dan Pola Hidup Sehat

    Liputan6.com, Bandung – Setelah menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan banyak orang merasakan perubahan dalam pola makan dan berat badan mereka. Beberapa berhasil menurunkan berat badan ada juga yang justru mengalami kenaikan berat badan.

    Kondisi tersebut bisa terjadi karena pola makan yang diterapkan selama bulan Ramadan. Oleh karena itu, mengelola berat badan setelah Lebaran bisa menjadi tujuan penting agar tubuh tetap sehat dan bugar.

    Salah satu langkah awal dalam mengelola berat badan setelah Lebaran adalah dengan kembali ke pola makan yang seimbang. Setelah terbiasa dengan porsi makan lebih kecil selama Ramadan penting untuk tidak langsung kembali ke kebiasaan makan berlebihan.

    Mengonsumsi makanan bergizi seperti sayur, buah, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks dapat membantu menjaga keseimbangan energi dalam tubuh. Selain menjaga pola makan, olahraga juga menjadi kunci utama dalam mengelola berat badan.

    Setelah Ramadan, banyak orang merasa tubuhnya menjadi lebih ringan dan bersemangat untuk kembali beraktivitas fisik. Melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau yoga dapat membantu membakar kalori serta meningkatkan metabolisme tubuh.

    Jika memungkinkan, olahraga yang lebih intens seperti lari atau latihan kekuatan juga dapat dijadikan pilihan untuk hasil yang lebih maksimal. Mengontrol asupan gula dan lemak juga penting diperhatikan.

  • Jemaah Dakwah Syariah dan Khilalafah Gelar Salat Idulfitri Pagi Ini

    Jemaah Dakwah Syariah dan Khilalafah Gelar Salat Idulfitri Pagi Ini

    Samarinda, Beritasatu.com – Ratusan umat muslim dari kelompok dakwah Syariah dan Khilalafah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menggelar salat Idulfitri 1446 Hijriah lebih awal pada Minggu (30/3/2025) pagi. Ratusan jemaah itu melaksanakan salat Idulfitri di gedung olahraga di kawasan jalan Diponegoro, Kota Samarinda, karena menganut paham rukyatul hilal secara global.

    Sejak pukul 07.00 Wita, jemaah yang terdiri dari anak-anak hingga orang tua terus berdatangan memadati lapangan olahraga ini.

    Penanggung jawab Khilalafah Hamdani mengatakan memang seharusnya perayaan Idulfitri bagi seluruh umat muslim digelar secara serempak sehingga kebahagiaan bisa dirayakan secara bersama-sama.

    “Ketentuan yang insyaallah paling baik, paling maslahat bagi seluruh kaum muslimin mestinya mereka dalam satu kesatuan hari yang sama, dengan rukyatul hilal global istilahnya,” kata Hamdani kepada Beritasatu.com saat ditemui seusai pelaksanaan salat Idulfitri.

    Menurut Hamdani, alasan rukyatul hilal global jadi pedoman karena di sejumlah negara posisi hilal telah terpantau cukup jelas dengan posisi cukup tinggi. Selain itu, mereka memiliki pandangan umat muslim di dunia ini menempati bumi yang sama dan dengan hilal atau bulan yang sama. 

    “Namun kami tetap menghormati perbedaan waktu perayaan Idulfitri yang terjadi pada 2025 ini. Kami menilai perbedaan pandangan adalah hal yang wajar dalam agama Islam,” lanjutnya.

    Seusai melaksanakan salat Idulfitri, ratusan jemaah ini menutupnya dengan kegiatan bersalam-salaman untuk saling memaafkan.

  • Kabur dari Puskesmas, Mama Muda di Bangka Pilih Lahiran di Kebun Karet, Simpan Bayi di Jok Motor – Halaman all

    Kabur dari Puskesmas, Mama Muda di Bangka Pilih Lahiran di Kebun Karet, Simpan Bayi di Jok Motor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mama muda berusia 19 tahun inisial AP di Bangka Belitung kabur dari Puskesmas Riausilip, pilih melahirkan di kebun karet dibantu ibunya inisial YI (43).

    Bayi malang yang lahir di tengah kebun karet itu dimasukkan ke dalam karung, disimpan di jok motor. 

    AP mengalami pendarahan hebat lalu kembali dibawa ke Puskesmas Riausilip.

    Sementara bayinya yang masih merah dibiarkan di dalam jok motor hingga akhirnya meninggal dunia pada Jumat (28/3/2025) malam

    Kini AP dan ibunya YI (43) harus berurusan dengan Polsek Riausilip Polres Bangka.

    Mereka menjalani pemeriksaan di Unit PPA Sat Reskrim Polres Bangka pada Sabtu (29/3/2025).

    Keduanya diduga melakukan pembunuhan bayi yang baru dilahirkan di Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka.

     

    Mama Muda AP Melahirkan di Kebun Karet, Bayi Disimpan di Jok Motor hingga Tewas 

    Polsek Riausilip Polres Bangka mengungkap kasus dugaan pembunuhan bayi yang baru dilahirkan di Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka. 

    Dalam kasus ini, dua orang yang terlibat, AP (19) dan ibunya YI (43), saat ini masih menjalani pemeriksaan di Unit PPA Sat Reskrim Polres Bangka pada Sabtu (29/3/2025).

    Bayi perempuan tersebut ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dalam jok motor pada Jumat (28/3/2025) malam.

    Sebelumnya, AP yang sedang menjalani perawatan medis di Puskesmas Riausilip diketahui meninggalkan puskesmas tanpa izin untuk menuju ke perkebunan karet di Desa Silip, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka guna melahirkan bayi yang dikandungnya.

    Dalam proses persalinan tersebut, AP dibantu oleh ibunya, YI. 

    Setelah bayi lahir, mereka memasukkannya ke dalam karung dan menyembunyikannya di jok motor. 

    AP yang mengalami pendarahan kemudian kembali ke Puskesmas Riausilip untuk mendapatkan perawatan.

    Anggota Polsek Riausilip yang mendatangi Puskesmas Riausilip akhirnya berhasil mendapatkan keterangan AP bahwa bayi disembunyikan dalam jok motor. 

    Saat dicek bayi tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia.

    “Masih menjalani pemeriksaan baik ibu bayi maupun orangtuanya tekait ditemukan bayi yang sudah tak bernyawa dalam jok motor,” kata AKP Ogan Arif Teguh Imani Kasat Reskrim Polres Bangka seizin Kapolres Bangka AKBP Deddy Dwitiya Putra.

     

    Warga Curiga

    Awalnya Polsek Riausilip mendapatkan laporan dari warga yang curiga melihat dua wanita menggunakan motor diperkebunan karet di Desa Silip Kecamatan Riausilip Kabupaten Bangka pada Jumat (28/3/2025). 

    Saat itu warga tersebut sempat melihat seorang membawa karung sementara wanita lainnya terlihat masih mengenakan infus. 

    Saat ditanya hanya menjawab bahwa mereka pasien Puskesmas Riausilip. 

    Anggota Polsek Riausilip kemudian mendatangi Puskesmas Riausilip dan memang mendapati AP yang mendapatkan perawatan karena mengalami pendarahan. 

    Menurut pihak Puskesmas Riausilip awal AP dirawat karena sakit lain namun saat rawat inap pergi tanpa izin dan kembali lagi dalam kondisi pendarahan setelah melahirkan. 

    Anggota Polsek Riausilip dan Tim Medis Puskesmas Riausilip kemudian mengintrogasi AP dan YI guna mengetahui keberadaan bayi yang baru dilahirkan. Pengakuan mengejutkan bahwa bayi tersebut disimpan dalam jok motor. 

    Anggota Polsek Riausilip dan Tim Medis Puskesmas kemudian bergegas mengecek motor dan benar ditemukan bayi sudah tak bernyawa dibungkus karung dalam jok motor.

     

    Bayi Meninggal Karena Kesulitan Bernapas

    Mendapati hal tersebut Polsek Riausilip berkoordinasi dengan Sat Reskrim Polres Bangka. 

    Tim identifikasi Sat Reskrim Polres kemudian melakukan pengecekan luar tubuh bayi. 

    Tidak ditemukan tanda tanda penganiyaan ditubuh bayi. Selain itu Tim Identitifikasi juga melakukan olah TKP dilokasi bayi dilahirkan.

    “Jenis kelamin bayi perempuan dugaan sementara meninggal akibat kesulitan bernapas karena ditubuh bayi tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan,” kata AKP Ogan.

     

    Kronologi Bayi Ditemukan Tewas di Jok Motor

    Warga Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), digemparkan dengan penemuan bayi tak bernyawa di dalam boks motor.

    Motor tersebut terparkir di halaman Puskesmas Riausilip, Jumat (28/3/2025) malam.

    Bayi tersebut diduga dilahirkan oleh AP (19) di kebun karet dengan bantuan ibunya, YI (43), warga Desa Berbura, Kecamatan Riausilip. 

    Tragisnya, bayi yang diduga lahir dalam kondisi hidup itu dimasukkan ke dalam karung dan disimpan di jok motor hingga akhirnya tewas.

    Berikut kronologi lengkap kejadian berdasarkan keterangan pihak kepolisian Sat Reskrim Polres Bangka dan Polsek Riausilip: 

    Pada Jumat sekira pukul 21.00 WIB Piket Regu 1 dan Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Bangka mendapatkan laporan dari Polsek Riau Silip terkait terjadinya laporan dugaan pembunuhan bayi di Kecamatan Riausilip Kabupaten Bangka 

    Mendapat laporan tersebut Piket Regu 1 dan Unit Identifikasi mendatangi lokasi dan melakukan cek TKP dan pemeriksaan terhadap saksi- saksi. 
    Berdasarkan keterangan yang didapat berhasil di temukan sejumlah fakta.

    1. Pada Jumat tanggal 28 Maret 2025 sekira pukul 19.30 WIB warga bernama Muhammad Amin melihat ada dua orang perempuan yang satu di antaranya diduga melahirkan bayi di hutan karet di Desa Silip Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka.

    2. Saat itu saksi Muhammad Amin mendatangi dua perempuan tersebut yakni AP (19) dan ibunya, YI (43) menanyakan perihal kenapa ada disitu. Pasalnya saksi mendengar ada suara tangisan bayi dan melihat ada bercak darah di tanah.

    3. Ketika itu YI menjawab mereka baru dari rumah sakit, ditambah ada jarum dan selang infus yang masih melekat di tangan AP.

    4. Curiga dengan AP dan YI, saksi Muhammad Amin melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Riau Silip.

    5. Pukul 20.00 WIB personil Polsek Riausilip melakukan pengecekan ke TKP yang adalah kebun karet. Memang ditemukan ada bercak darah di atas tanah yang menempel pada dedaunan pohon karet.

    6. Pukul 20.15 personil Polsek Riau Silip mendatangi Puskesmas Riau Silip untuk mencari informasi terkait orang yang akan /baru melahirkan.

    7. Pukul 22.00 wib personil Polsek Riau Silip mendapatkan info ada 2 orang wanita berada di IGD Puskesmas Riau Silip salah satunya mengalami pendarahan habis melahirkan.

    8. Pukul 22.05 wib personil Polsek Riausilip mendatangi Puskesmas Riau Silip dan benar berdasarkan keterangan pelapor 2 orang wanita tersebut adalah orang yang ia temui di hutan karet tersebut.

    9. Pukul 22.30 wib setelah ditanyakan kepada pelaku bayi tersebut disimpan didalam jok motor Beat hitam list merah miliknya yang terparkir di Halaman Puskesmas Riau Silip. Saat dicek ternyata benar ada bayi dibungkus karung dalam box motor tersebut dalam keadaan meninggal dunia.

    Hasil pemeriksaan Tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Bangka bayi yang meninggal dunia tersebut berjenis kelamin perempuan, berat 3.550 gram dan panjang 51 cm.

    Adapun barang bukti yang diamankan yakni sepeda motor honda beat warna hitam list merah, Karung berwana putih kotor dan KTP milik pelaku.

    Saat ini AP dan YI masih menjalani pemeriksaan di Unit PPA Sat Reskrim Polres Bangka. 

    Sementara bayi perempuan yang meninggal dunia sudah dikebumikan di TPU Dusun Bernai pada Sabtu (29/3/2025). 

    (tribun network/thf/Bangkapos.com)

  • Intip, 9 Ide Kreatif untuk Mendapat Cuan di Pasca Hari Raya Lebaran

    Intip, 9 Ide Kreatif untuk Mendapat Cuan di Pasca Hari Raya Lebaran

    Liputan6.com, Bandung – Masyarakat Indonesia saat ini tengah menantikan perayaan Hari Raya Idulfitri yang akan berlangsung dalam beberapa hari lagi. Adapun setelah perayaan tersebut banyak orang memilih untuk menghabiskan waktu dengan banyak kegiatan.

    Mulai dari berlibur bersama keluarga atau kembali ke kampung halaman setelah sekian lama. Namun, bagi sebagian orang yang jeli melihat peluang bisnis momen pasca Lebaran justru menjadi kesempatan emas untuk meraih keuntungan.

    Selain itu, meningkatnya aktivitas masyarakat setelah Lebaran menciptakan berbagai peluang usaha yang dapat dimanfaatkan baik di sektor kuliner, jasa, maupun penjualan produk tertentu yang banyak dibutuhkan setelah hari raya.

    Adapun salah satu satu bisnis yang cukup menjanjikan setelah Lebaran adalah bisnis kuliner. Selain itu, jasa cuci kendaraan dan laundry juga mengalami peningkatan permintaan pasca-Lebaran.

    Pasalnya setelah perjalanan mudik yang jauh banyak kendaraan yang memerlukan perawatan ekstra mulai dari pencucian hingga perbaikan ringan. Begitu pula dengan jasa laundry karena banyak keluarga yang kembali dari kampung halaman membawa tumpukan pakaian kotor.

    Tak hanya itu, industri pariwisata juga mengalami lonjakan pasca-Lebaran sebab banyak keluarga yang baru bisa menikmati waktu liburan setelah selesai bersilaturahmi. Oleh karena itu, usaha di bidang perjalanan wisata cukup menjanjikan.

    Misalnya jasa penyewaan kendaraan hingga jasa pemandu wisata menjadi sangat menjanjikan. Melansir dari beberapa sumber, berikut ini bisa jadi inspirasi beberapa peluang bisnis pasca Lebaran.

  • Puncak Mudik Lebaran 2025, 25.820 Penumpang Diberangkatkan dari Daop 6

    Puncak Mudik Lebaran 2025, 25.820 Penumpang Diberangkatkan dari Daop 6

    Yogyakarta, Beritasatu.com – PT KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat rekor pemberangkatan 25.820 penumpang kereta api dalam sehari pada puncak arus mudik Lebaran 2025 yang terjadi Jumat (28/3/2025). Jumlah ini menjadi capaian tertinggi selama periode pra-Lebaran.

    Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih mengatakan, untuk memastikan kelancaran mudik, pihaknya menyediakan hingga 417.122 tempat duduk kereta api jarak jauh selama 21 Maret hingga 11 April 2025.

    “Hingga 29 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, tiket KA Jarak Jauh telah terjual sebanyak 349.410 atau sekitar 84% dari total kapasitas,” ungkapnya kepada Beritasatu.com, Sabtu (29/3/2025).

    Penjualan tiket KA lokal tercatat mencapai 27.333 tiket, dengan tingkat okupansi 39% dari total tiket yang disediakan sebanyak 70.906.

    Pada 29 Maret pukul 07.00 WIB, tiket KA jarak jauh terjual 15.510 dalam sehari. Angka tersebut masih akan terus bertambah karena penjualan masih berlangsung pada mudik Lebaran 2025.

    KAI Daop 6 mengoperasikan 37 perjalanan kereta api jarak jauh per hari selama masa angkutan mudik Lebaran 2025, dengan tambahan satu KA relasi Yogyakarta-Gambir per 30 Maret 2025.

    Selain itu, tersedia 12 perjalanan tambahan untuk rute favorit demi memenuhi tingginya permintaan. KAI Daop 6 mengimbau pelanggan membawa dokumen identitas resmi dan tiket perjalanan untuk memperlancar proses boarding.

    “Pelanggan juga dapat memanfaatkan teknologi face recognition di tiga stasiun, yaitu Yogyakarta, Lempuyangan, dan Solo Balapan,” tambah Feni.

    KAI Daop 6 mengapresiasi kepercayaan masyarakat dalam memilih kereta api sebagai transportasi utama untuk mudik Lebaran 2025. “Kami terus berkomitmen meningkatkan layanan agar perjalanan pelanggan tetap aman, nyaman, dan berkesan,” tutupnya.

  • Tampang Pria Medan Keji Siksa Anak Kekasih hingga Tewas Empedunya Pecah Terancam 15 Tahun Penjara – Halaman all

    Tampang Pria Medan Keji Siksa Anak Kekasih hingga Tewas Empedunya Pecah Terancam 15 Tahun Penjara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pria Medan, Zul Iqbal (38) kini tersangka dan ditahan di Polrestabes Medan karena menganiaya hingga tewas bocah 3 tahun inisial AYP yang adalah anak kekasihnya sendiri. 

    Zul Iqbal ditangkap setelah polisi menemukan bukti yang cukup, di antaranya keterangan saksi hingga hasil autopsi. Meski awalnya dia mengelak telah menyiksa korban selama 3 hari.

    Saat ini tersangka sudah ditahan dan terancam kurungan penjara selama 15 tahun kurungan.

    Zul Iqbal dijerat dengan Pasal 80 Ayat 3 jo 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan hukuman 15 tahun penjara.

    Meski demikian, polisi masih berupaya supaya bisa menjerat tersangka dengan Pasal lainnya agar hukumannya diperberat.

    “Hukuman 15 tahun penjara. Mudah-mudahan ada pemberatan. Ini kita ungkap menggunakan scientific identification. Jadi langkah pertama yang kita lakukan sudah sangat tepat.” kata Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan, Sabtu (29/3/2025).

     

    Kronologi Kasus Balita Tewas di Tangan Kekasih Ibunya

    Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan menerangkan, kasus ini bermula ketika pihaknya menerima laporan dari keluarga korban pada 27 Maret 2025, seorang bocah tewas tak wajar setelah dititipkan ibunya kepada kekasihnya bernama Zul Iqbal.

    Pihak korban menerangkan, AYP dititipkan sejak Sabtu 22 Maret hingga Selasa 25 Maret.

    Namun sekembalinya ke rumah, AYP demam dan ada banyak memar di tubuhnya.

    Sempat dirawat ke rumah sakit, namun AYP meninggal dunia pada Selasa 25 Maret 2025 sore.

    “Karena sudah dimakamkan dan korban masih umur 3 tahun yang sangat rentan dengan proses alami perusakan sel-selnya, maka tanggal 28 dilakukan ekshumasi dan hasil ekshumasinya adalah terdapat luka memar,”kata Kombes Gidion Arif Setyawan, Sabtu (29/3/2025).

    Gidion menerangkan, hasil autopsi didapat setelah pihaknya membongkar makam korban pada Jumat 28 Maret 2025.

    Hasilnya, ditemukan bekas luka akibat penyiksaan di dahi kiri, memar di kelopak mata, luka memar pada bibir, luka memar pada lengan, memar jempol kanan, jempol kiri.

    Selanjutnya memar tungkai atas kiri, bawah kiri, tungkai bawah kanan, dada kiri memar, luka lecet punggung kaki kanan, memar punggung kiri serta empedunya pecah.

    Ditambah kemerahan pada tenggorokan bisa disebabkan kekerasan karena ditemukan resapan darah, lambung berwarna putih isinya ada kemerahan di otot.

    Zul Iqbal diduga menyiksa korban dengan cara memukul, menendang perut, kemudian korban diangkat menggunakan handuk dengan posisi handuk dililit ke leher.

    Selain itu, pelaku juga memukul korban menggunakan batang sapu hingga berdarah.

    Pelaku sempat tak mengakui perbuatannya, namun belakangan ia mengaku telah menyiksa korban.

    BALITA TEWAS DIANIAYA – Tampang Zul Iqbal (38) tersangka pembunuhanan terhadap AYP (3) anak dibawah lima tahun (Balita) di Kota Medan, Sabtu (29/3/2025). Zul menyiksa korban kurang lebih selama 3 hari menggunakan tangan, handuk dan batang sapu. Polrestabes Medan merilis penangkapan tersangka Zul Iqbal (38) pelaku penganiayaan anak dibawah lima tahun (Balita) hingga tewas, Sabtu (29/3/2025). Hasil penyelidikan Polisi, korban disiksa pelaku yang merupakan kekasih ibu korban hingga sekujur tubuh lebam, empedunya pecah. (TribunMedan.com/Fredy Santoso)

    Zul Iqbal menyiksa korban dengan cara memukul, menendang perut, kemudian korban diangkat menggunakan handuk dengan posisi handuk dililit ke leher.

    Selain itu, pelaku juga memukul korban menggunakan batang sapu hingga berdarah.

    “Tadinya gak ngaku, setelah kita konfirmasi dengan scientific dia menggunakan handuk. membawa anak sambil digantung menggunakan handuk dari kamar mandi sampai kaki tergantung, itu yang membuat tulang lehernya patah.”

     

    Penjelasan Ibu Korban

    Mengenakan kemeja hijau, Pia (32) mendatangi Polrestabes Medan menyaksikan konferensi pers yang dilakukan Polisi terkait pembunuhan anaknya, AYP (3).

    Anaknya tewas diduga disiksa Zul Iqbal (38) yang merupakan kekasihnya.

    Didampingi rekannya, Ibu korban sempat adu mulut dengan Zul Iqbal lantaran pelaku kerap berdalih ketika ditanya.

    Ibu korban menceritakan awal mula anak satu-satunya tewas diduga disiksa kekasihnya.

    Pia mengungkapkan, tiga gigi anaknya berderet copot hingga seakar-akarnya.

    Selain itu, dua gigi lainnya goyang dan nyaris copot juga.

    Pia menduga lepasnya gigi anaknya akibat dihajar terduga pelaku.

    “Kemudian saya lihat itu giginya copot 3, goyang 2 atas bawah,” kata Pia.

    Pia menceritakan kronologi anaknya dititipkan pada Zul Iqbal.

    Awalnya, Sabtu 22 Maret lalu Zul Iqbal datang ke rumahnya menjemput AYP.

    Ketika dijemput, kondisi AYP sehat, mulus tanpa luka apapun.

    “Waktu dijemput pada hari Sabtu 22 Maret, pagi dijemput pelaku itu tidak ada luka sama sekali mulus tanpa cacat,”kata Pia, di Polrestabes Medan, Sabtu (29/3/2025).

    Pia mengaku mengenal Zul Iqbal sejak Oktober tahun 2024 lalu, dan keduanya menjalin hubungan asmara.

    Ia beralasan menitipkan anaknya karena tersangka juga memiliki anak yang sudah saling kenal dengan korban.

    Keesokan harinya, Minggu 23 Maret, Pia mengaku sempat mau menjemput anaknya, namun dilarang.

    Alasan tersangka, AYP demam dan akan dirawat oleh kakaknya sampai sembuh (diduga istri sahnya).

    “Hari Minggu mau saya jemput, tetapi pelaku menyatakan kalau korban ini sedang demam dan akan diurus kakaknya.” singkat Pia.

    Tiga hari kemudian, tepatnya Selasa 25 Maret dinihari Pia menjemput anaknya.

    Disinilah korban demam dan ditemukan sejumlah luka memar di tubuhnya.

    Karena demam tak kunjung reda, Pia membawa AYP ke rumah sakit.

    Namun nahas, nyawanya tak tertolong lagi dan korban dinyatakan meninggal dunia pada Selasa 25 Maret sore.

    “Karena kembung dikasih obat, ternyata dia muntah,” ucap Pia.

    Dokter sempat bilang AYP meninggal akibat penyumbatan usus.

    Namun Pia dan keluarganya tak terima dan melapor ke Polrestabes Medan pada Kamis 27 Maret karena meyakini anaknya disiksa kekasihnya.

    Keesokan harinya, Jumat 28 Maret, Polisi pun melakukan ekshumasi atau bongkar makam untuk autopsi jenazah supaya mengetahui penyebab pasti kematiannya.

    “Setelah digali polisi memang ada kekerasan berturut-turut,” singkatnya.