Jenis Media: Regional

  • Takbir Keliling di Bantul Dilarang Gunakan Pengeras Suara

    Takbir Keliling di Bantul Dilarang Gunakan Pengeras Suara

    Bantul, Beritasatu.com – Menjelang malam takbiran Lebaran 2025, Polres Bantul mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan dalam surat edaran (SE) bupati Bantul terkait pelaksanaan takbir keliling.

    Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari menyampaikan, takbiran sebaiknya dilakukan secara khidmat di masjid atau musala dengan tetap menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.

    “Dalam SE bupati Bantul, takbir keliling hanya diperbolehkan dalam radius lingkungan Kapanewon setempat,” ujar Novita, Minggu (30/3/2025).

    Salah satu poin utama dalam imbauan tersebut adalah larangan melewati jalan protokol Kabupaten Bantul, khususnya di Jalan Jenderal Sudirman dari perempatan Gose hingga perempatan Klodran.

    “Peserta takbir keliling diminta mematuhi larangan ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

    Selain itu, penggunaan pengeras suara juga diatur agar tidak mengganggu masyarakat. Sound system hanya diperbolehkan untuk syiar Idulfitri dengan tingkat kebisingan yang sesuai ketentuan.

    Peserta takbir keliling juga dilarang membawa senjata tajam, minuman keras, petasan, kembang api, serta barang-barang lain yang berpotensi membahayakan.

    “Dilarang membawa petasan atau kembang api yang bisa memicu provokasi,” tegas Novita.

    Kendaraan yang digunakan juga harus laik jalan, memiliki STNK resmi, dan tidak menggunakan knalpot brong. Pelaksanaan takbir keliling di Bantul akan dibatasi hingga pukul 23.00 WIB, dan peserta diimbau segera pulang tanpa membunyikan pengeras suara.

  • Jabar Siapkan Mesin Insinerator untuk Hadapi Lonjakan Sampah usai Lebaran
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        30 Maret 2025

    Jabar Siapkan Mesin Insinerator untuk Hadapi Lonjakan Sampah usai Lebaran Bandung 30 Maret 2025

    Jabar Siapkan Mesin Insinerator untuk Hadapi Lonjakan Sampah usai Lebaran
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyiapkan mesin insinerator untuk menanggulangi penumpukan sampah di Kota Bandung pascalebaran.
    Selain itu, dalam penanganannya, Pemprov Jabar juga menggandeng Pemkot Bandung dan TNI AD agar bisa berjalan optimal.
    Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar
    Herman Suryatman
    mengatakan, Pemkot Bandung akan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) sebagai operatornya.
    Sedangkan TNI AD menyiapkan tempat atau lokasi penampungan sampahnya.
    “Pemda Kota Bandung akan menyiapkan kelompok masyarakat dan dukungan operasional sebagai pengelola, Pemprov Jabar membantu dengan mesin insinerator. Sedangkan Secapa menyediakan tempat dan pengamanan,” kata Herman dalam keterangan resminya, Minggu (30/3/2025).
    Dia mengaku telah mendiskusikan penanganan sampah ini dengan Wali Kota Bandung, M Farhan, beberapa waktu lalu.
    Menurut Herman, penanganan sampah ini harus disiapkan jauh-jauh hari, mengingat setiap tahun terjadi penumpukan sampah rumah tangga setelah hari raya Idul Fitri.
    “Pokok bahasannya terkait
    pengelolaan sampah
    di Kota Bandung. Jangka pendeknya, menjelang dan selama Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, kita atur ritase pengangkutan sampah,” katanya.
    “Jangka menengah dan panjangnya, kita optimalkan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga dan lingkungan,” tambah Herman.
    Herman menilai, langkah kolaboratif ini diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Bandung. “Terutamanya dalam menghadapi lonjakan produksi sampah saat perayaan Idul Fitri,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Selingkuh saat Suami Merantau, IRT di Kupang Buang Bayinya ke Rumah Tetangga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Maret 2025

    Selingkuh saat Suami Merantau, IRT di Kupang Buang Bayinya ke Rumah Tetangga Regional 30 Maret 2025

    Selingkuh saat Suami Merantau, IRT di Kupang Buang Bayinya ke Rumah Tetangga
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Fatuleu, Kabupaten Kupang,
    Nusa Tenggara Timur
    (NTT), menangkap seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial AS (31) karena membuang bayinya di rumah tetangga.
    AS membuang bayi hasil hubungan
    perselingkuhan
    dengan seorang kakek berusia 66 tahun berinisial DS.
    “Pelakunya sudah kita tangkap tadi malam dan dibawa ke Polsek,” kata Kepala
    Polsek Fatuleu
    , Inspektur Polisi Satu (Iptu) Markus Tameno, kepada
    Kompas.com
    , Minggu (30/3/2025).
    Markus menuturkan, penangkapan itu bermula ketika adanya kasus pembuangan bayi yang masih hidup di tempat cuci piring belakang rumah warga Desa Kiuoni, Kecamatan Fatuleu, bernama Eben Suan, pada tanggal 27 Maret 2025 lalu.
    Pihak Polsek menyelidiki kasus itu dengan memeriksa sejumlah saksi.
    Kemudian, pada Sabtu, 29 Maret 2025, petang, Iptu Markus Tameno menerima informasi bahwa pembuang bayi itu adalah seorang IRT asal Desa Kiuoni.
    Menindaklanjuti informasi tersebut, tim gabungan yang terdiri dari Kapolsek Fatuleu, Camat Fatuleu, anggota piket Polsek Fatuleu, dan petugas medis Puskesmas Fatuleu berangkat menuju Desa Kiuoni menggunakan mobil ambulans milik Puskesmas Fatuleu.
    Tiba di lokasi pada pukul 18.30 Wita, tim langsung mengumpulkan keterangan dari AS serta saksi-saksi lainnya.
    Selain itu, tim juga mengamankan barang bukti yang diduga digunakan saat proses persalinan hingga pembuangan bayi.
    Pada pukul 19.35 Wita, AS bersama barang bukti dan kakek DS sebagai ayah bayi itu dibawa ke Markas Polsek Fatuleu untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    “Ibu dari bayi tersebut berinisial AS, seorang ibu rumah tangga, dan berdomisili di RT 009/RW 005, Dusun III, Desa Kiuoni, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang. Sementara itu, laki-laki yang diduga sebagai ayah biologis bayi adalah DS, seorang petani berusia 66 tahun yang juga tinggal di alamat yang sama,” ungkap Markus.
    Markus menyebut, suami sah AS adalah AT yang saat ini sedang merantau di Pulau Kalimantan.
    Sejumlah barang bukti telah diamankan dari lokasi kejadian, di antaranya sebuah linggis, satu karung berwarna kuning, satu lembar sarung lipat, serta plasenta atau ari-ari yang dibungkus dengan rok merah.
    Kepada polisi, AS mengaku melahirkan bayinya pada Rabu, 26 Maret 2025, sekitar pukul 21.00 Wita di rumah kebunnya yang berjarak sekitar 25 meter dari rumah tinggalnya.
    Dia melahirkan tanpa bantuan orang lain.
    Setelah melahirkan, AS bersama bayinya beristirahat di lokasi tersebut tanpa sepengetahuan orang lain.
    Pada Kamis, 27 Maret 2025, sekitar pukul 04.00 Wita, AS membawa bayinya yang terbungkus kain menuju rumah Eben Suan.
    Di sana, ia mengambil plastik hitam dan kardus bekas yang disimpan di belakang rumah, memasukkan bayinya ke dalam plastik tersebut, lalu meletakkannya di atas tempat cuci piring.
    Setelah itu, AS kembali ke rumahnya, meninggalkan bayi tersebut hingga akhirnya ditemukan oleh Eben Suan dan istrinya pada pagi hari.
    Informasi mengenai ibu kandung bayi diperoleh melalui kerja sama antara Polsek Fatuleu, pihak kecamatan, aparat desa, dan masyarakat setempat yang melakukan pencarian sejak bayi tersebut ditemukan.
    AS dan DS diduga menjalin hubungan perselingkuhan.
    DS juga masih memiliki hubungan keluarga dengan suami sah AS.
    Motif sementara dari tindakan AS membuang bayinya diduga karena rasa malu dan takut jika perselingkuhannya diketahui oleh sang suami.
    Saat ini, barang bukti dan DS telah diamankan di Mapolsek Fatuleu untuk proses hukum lebih lanjut.
    Sebelumnya diberitakan, warga Dusun III, Desa Kiuoni, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, dihebohkan dengan penemuan seorang bayi perempuan yang ditinggalkan di dalam kardus bekas, Kamis (27/3/2025) dini hari.
    Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi terbungkus kain cokelat dan plastik hitam di area tempat cuci piring rumah milik Eben Hangri Suan (50).
    Penemuan bayi itu kemudian dilaporkan ke polisi di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Fatuleu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Cabai Rawit di Merauke Tembus Rp 200.000 Per Kg

    Harga Cabai Rawit di Merauke Tembus Rp 200.000 Per Kg

    Merauke, Beritasatu.com – Menjelang Lebaran 2025, harga sejumlah bahan pokok di Merauke mengalami lonjakan signifikan. Cabai rawit dan daun seledri menjadi komoditas dengan lonjakan harga tertinggi.

    Berdasarkan pantauan harga bahan pokok di Pasar Wamanggu, Merauke, pada Minggu (30/3/2025), harga cabai rawit yang sebelumnya Rp 150.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 200.000. Sementara itu, cabai merah keriting yang sebelumnya dijual Rp 140.000 per kilogram kini mencapai Rp 180.000.

    Salah satu pengunjung pasar, Yunny mengaku tetap membeli cabai rawit meski harganya tinggi. Menurutnya, membeli dalam jumlah kilogram lebih menguntungkan dibanding membeli secara eceran.

    “Cabai ini saya butuhkan untuk keperluan sehari-hari dan juga warung,” ujar Yunny.

    Selain cabai, harga daun seledri juga mengalami lonjakan drastis. Daun seledri yang sebelumnya dijual Rp 150.000 per kilogram kini melonjak hingga Rp 400.000. Bahkan, harga eceran per ikat yang sebelumnya Rp 10.000 kini naik menjadi Rp 50.000.

    Meski harga cabai rawit dan daun seledri naik, permintaan tetap tinggi menjelang Lebaran. Para pembeli harus berebut stok yang tersedia meskipun harga terus meningkat.

  • Jelang Lebaran, Warga Samarinda Keluhkan Motor Rusak usai Isi BBM di Sejumlah SPBU
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Maret 2025

    Jelang Lebaran, Warga Samarinda Keluhkan Motor Rusak usai Isi BBM di Sejumlah SPBU Regional 30 Maret 2025

    Jelang Lebaran, Warga Samarinda Keluhkan Motor Rusak usai Isi BBM di Sejumlah SPBU
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com
    – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, sejumlah warga
    Samarinda
    mengeluhkan kerusakan pada sepeda motor mereka setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis
    Pertamax
    di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (
    SPBU
    ) di kota tersebut pada Minggu (30/3/2025).
    Keluhan ini ramai beredar di media sosial, dengan banyak warga yang menceritakan pengalaman serupa.
    Warga mengeluhkan motor mereka mengalami masalah seperti mesin brebet, kehilangan tenaga saat melewati tanjakan, hingga kerusakan pada komponen
    fuel pump
    .
    Banyak dari mereka terpaksa membawa motor ke bengkel untuk perbaikan.
    Tio (27), salah seorang warga, mengaku mengalami masalah pada motornya setelah mengisi Pertamax di SPBU kawasan Sambutan, Samarinda, pada Jumat (28/3/2025).
    Padahal, motor yang ia gunakan masih tergolong baru, belum genap satu tahun sejak pembelian.
    “Tiba-tiba gas motor naik turun setelah mengisi BBM. Mesin brebet, padahal baru saja isi Pertamax di SPBU Sambutan. Uang malah habis untuk perbaikan di bengkel, padahal sebentar lagi Lebaran,” ujar Tio, saat diwawancara di bengkel oleh Kompas.com.
    Tio menambahkan, mesin motornya brebet saat gas mencapai kecepatan 20-30 km/jam.
    Ia berharap pihak terkait dapat memberikan ganti rugi atas kejadian ini. “Kita ini om mau merayakan Lebaran, bukan malah ngeluarin duit untuk baikin motor baru,” katanya.
    Keluhan serupa juga disampaikan oleh Arhan (26).
    Setelah membawa motornya ke bengkel, ia harus mengeluarkan biaya Rp 500.000 untuk mengganti fuel pump.
    “Hampir semua motor yang ada di bengkel mengalami masalah yang sama. Saya mengisi BBM di SPBU kawasan Kesuma Bangsa,” ungkapnya.
    Arhan berharap pihak terkait segera menyelesaikan masalah ini.
    “Kami berharap tidak ada lagi kejadian seperti ini. Jangan sampai kami membeli BBM di tempat yang tepercaya, tapi malah mendapatkan bensin oplosan. Ini merugikan seluruh warga Samarinda,” tegasnya.
    Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak SPBU maupun instansi terkait.
    Warga berharap pihak berwenang segera melakukan investigasi dan mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini, serta memberikan ganti rugi kepada konsumen yang dirugikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Dedi Mulyadi Berdinas di 5 Keresidenan Jabar, Ini Alasannya
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        30 Maret 2025

    Gubernur Dedi Mulyadi Berdinas di 5 Keresidenan Jabar, Ini Alasannya Bandung 30 Maret 2025

    Gubernur Dedi Mulyadi Berdinas di 5 Keresidenan Jabar, Ini Alasannya
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    memutuskan untuk berdinas di lima
    kantor wilayah
    yang mewakili karakter setiap budaya yang ada di Jabar.
    Dia beralasan, untuk berkantor di kelimanya yang merepresentasikan lima
    karakter budaya
    , yakni Priangan Garut, Priangan Bandung Raya, Cirebon, Purwakarta, dan Wilayah Bogor (Sunda Betawi).
    Adapun sebutan untuk kantor gubernur di lima wilayah tersebut adalah Bale Pakuan Padjadjaran di Wilayah Bogor, Bale Sri Baduga di Wilayah Purwakarta, Bale Jaya Dewata di Wilayah Cirebon, Bale Dewa Niskala di Wilayah Priangan Garut, dan Bale Pakuan di Wilayah Bandung Raya.
    “Jawa Barat memiliki lima karakter budaya, yaitu Priangan Garut, Priangan Bandung Raya, Cirebon, Purwakarta, dan Wilayah Bogor (Sunda Betawi),” katanya dalam keterangan resminya, Minggu (30/3/2025).
    Sebelumnya, kata dia, kelima daerah ini pada masa lampau dikenal sebagai wilayah karesidenan atau wilayah administratif di bawah gubernur.
    Adapun alasan dirinya untuk kembali berdinas di lima kantor tersebut adalah guna memperkuat pelayanan dan akses masyarakat.
    Oleh sebab itu, eks kantor karesidenan tersebut kini diaktifkan kembali sebagai kantor wilayah gubernur, agar memudahkan Dedi untuk menjalankan pemerintahannya.
    “Nah, eks kantor karesidenan itu kini saya aktifkan sebagai kantor wilayah gubernur. Tujuannya agar daerah yang berada di wilayah tersebut memiliki akses yang lebih dekat untuk berhubungan dengan gubernur,” ucap Dedi.
    “Di kantor wilayah itu juga tersedia staf layanan masyarakat,” tambahnya.
    Dia menambahkan, masing-masing kantor wilayah ini melayani sedikitnya tiga hingga lima kabupaten dan kota yang berdekatan.
    “Guna memastikan pelayanan pemerintahan lebih merata dan mudah diakses oleh masyarakat,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Arus Lalu Lintas Mulai Lancar, One Way Km 414 Hingga Km 459 Resmi Ditutup  – Halaman all

    Arus Lalu Lintas Mulai Lancar, One Way Km 414 Hingga Km 459 Resmi Ditutup  – Halaman all

    Penutupan one way lokal dilakukan dari Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang hingga Km 459

    Tayang: Minggu, 30 Maret 2025 12:19 WIB

    handout

    ONE WAY SEMARANG-SOLO – PT Jasamarga Transjawa Tol dan polisi memberlakukan arus kendaraan satu arah atau one way di tol Semarang-Solo, Jumat (28/3/2025). One way mulai dilakukan pukul 09.14 WIB di H-3 Lebaran 2025. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Arus lalu lintas di Jalan Tol Trans Jawa pada H-1 lebaran atau Minggu (30/3/2025) mulai lancar, membuat PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menutup one way lokal di wilayah Jawa Tengah.

    Penutupan one way lokal dilakukan dari Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang hingga Km 459 Salatiga Jalan Tol Semarang-Solo pukul 07.03 WIB.

    Vice President Corporate Secretary and Legal JTT Ria Marlinda Paallo, menyebut one way lokal Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang sampai Km 442 Bawen sempat diperpanjang hingga KM 459 Salatiga Jalan Tol Semarang-Solo pukul 17.13 WIB pada Sabtu (29/3/2025).

    “Sejak pukul 07.03 WIB, atas diskresi Kepolisian, JTT menutup one way Lokal berdasarkan pertimbangan volume kendaraan yang telah lancar sehingga kedua arah dapat kembali dilalui pengguna jalan tol,” ungkap Ria melalui keterangan resmi, Minggu (30/3/2025). 

    Terpantau volume lalu lintas kendaraan baik arah Solo maupun Jakarta pada Ruas Jalan Tol Semarang Seksi A, B, C ramai lancar. 

    PT Jasamarga Transjawa Tol mengimbau pengguna jalan agar mengantisipasi perjalanan sebelum menggunakan jalan tol, mengisi daya dan BBM serta saldo uang elektronik cukup.

    “Jika lelah berkendara dapat beristirahat di tempat istirahat yang telah disediakan. Selalu berhati-hati dan patuhi rambu-rambu lalu lintas,” imbuh Ria.

    Saat pengguna jalan mengalami kendala di perjalanan, diharapkan segera menghubungi layanan One Call Center 24 jam Jasa Marga di nomor 14080 untuk rusa tol Jawa Marga Group dan mengunduh aplikasi Travoy 4.5 untuk mendapatkan informasi terkini. 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ternyata Ini Alasan Gempa Myanmar Tak Berdampak ke Indonesia

    Ternyata Ini Alasan Gempa Myanmar Tak Berdampak ke Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 7,7 yang melanda Myanmar hingga mengguncang Thailand dan China tidak berdampak terhadap aktivitas kegempaan di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, hal ini dikarenakan beberapa faktor utama yang menjadikan gempa tersebut tidak mudah memicu gempa di wilayah Indonesia.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, perbedaan sumber gempa menjadi alasan utama. Jalur sesar sagaing yang memicu gempa di Myanmar tidak berlanjut ke wilayah Indonesia.

    “Jaraknya cukup jauh dari Indonesia. Ujung selatan jalur sesar sagaing hingga Pulau Sabang memiliki jarak sekitar 1.256 kilometer,” ujar Daryono, Minggu (30/3/2025).

    Dikatakan Daryono, setiap segmen sumber gempa mengalami rilis energi secara mandiri tanpa saling memicu. Setiap segmen memiliki besaran laju geser (slip-rate) dan akumulasi tegangan masing-masing. Apabila akumulasi medan tegangan melampaui batas elastisitas batuan, barulah terjadi pergeseran tiba-tiba yang mengakibatkan gempa.

    Ia juga menegaskan, tidak ada konsep atau teori yang menyatakan bahwa gempa dapat saling memicu atau merambat dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Beberapa aktivitas gempa yang terjadi dalam waktu dan jarak berdekatan sebenarnya tidak memiliki keterkaitan. Apabila terjadi gempa yang berdekatan dalam jarak dan waktu, hal tersebut lebih bersifat kebetulan daripada saling berhubungan.

    Daryono menambahkan, hubungan antara gempa hanya berlaku untuk gempa utama dan gempa susulan. Pemicuan antar gempa bersifat statis, yang umumnya terjadi dalam jarak sangat dekat, misalnya gempa susulan (aftershocks) setelah gempa utama (mainshock).

    Teori pemicuan gempa secara dinamis memang memungkinkan, tetapi hanya berlaku pada gempa yang sangat dekat atau memiliki persyaratan kompleks tertentu. Transfer tegangan dinamis ini terjadi dalam skala yang lebih kecil dan melemah seiring bertambahnya jarak, sehingga sulit untuk menjelaskan secara empiris bahwa satu gempa dapat memicu gempa lain yang terjadi di lokasi jauh.

    Berdasarkan faktor-faktor tersebut, ia menegaskan aktivitas tektonik di zona sesar sagaing tidak serta-merta memengaruhi wilayah Indonesia. Indonesia memiliki sistem sumber gempa sendiri, baik dari sesar aktif maupun zona subduksi yang menjadi sumber utama aktivitas seismik.

    Meskipun gempa Myanmar tidak berdampak langsung terhadap Indonesia, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi gempa di wilayahnya masing-masing. Sebagai langkah mitigasi, masyarakat yang tinggal di dekat jalur sesar aktif disarankan untuk membangun rumah dengan standar tahan gempa.

  • Tradisi Kosaran, "Mudik" ke Makam Leluhur Jelang Idul Fitri
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        30 Maret 2025

    Tradisi Kosaran, "Mudik" ke Makam Leluhur Jelang Idul Fitri Surabaya 30 Maret 2025

    Tradisi Kosaran, “Mudik” ke Makam Leluhur Jelang Idul Fitri
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com

    Tradisi kosaran
    , yang merupakan bentuk “mudik” ke
    makam leluhur
    , kembali dilaksanakan di
    Desa Gadu Barat
    , Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep.
    Kegiatan ini dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri, di mana warga membersihkan dan merawat makam keluarga.
    Pada Minggu (30/3/2025), Khairil Anas terlihat menyeka keringat di dahi dan lehernya sambil melanjutkan pengecatan nisan yang belum selesai.
    Dia adalah cucu Marfuah, salah satu warga yang aktif dalam tradisi ini.
    Di sampingnya, Narendra Errabbani, atau Rendra, cicit Marfuah, juga turut membantu dengan semangat.
    Anas menjelaskan bahwa kosaran berasal dari bahasa Madura yang berarti membersihkan.
    “Kalau di desa kami,
    tradisi kosaran
    masih terjaga dengan baik. Biasanya setiap Jumat Legi, sore,” ungkap Anas.
    Dalam pelaksanaannya, setiap keluarga membawa alat pembersih seperti sapu lidi, arit, dan serokan sampah, serta nasi bungkus untuk dinikmati bersama setelah bersih-bersih dan berdoa.
    Selama bulan Ramadhan, tradisi kosaran dilakukan lebih intensif, dimulai dari tiga hingga satu hari menjelang Idul Fitri.
    Selain menyapu daun kering dan mencabuti rumput, warga juga mengecat makam para leluhur mereka.
    “Kalau yang mampu, kadang ada yang sampai ganti nisan leluhurnya saat menjelang hari raya,” tambah Anas.
    Marfuah menegaskan bahwa tradisi kosaran merupakan upaya untuk menjaga silaturrahmi dan mengingat silsilah leluhur.
    “Dengan (tradisi) kosaran, minimal kita tahu nenek dan buyut kita siapa, dari mana, dan sekarang keturunannya ada di mana saja,” ujarnya.
    Marfuah berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan oleh generasi muda.
    “Semoga yang muda-muda bisa menjaga tradisi ini. Semuanya akan ‘mudik’ ke tempat ini,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Status Waspada, Gunung Dukono Meletus Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1,8 Km
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Maret 2025

    Status Waspada, Gunung Dukono Meletus Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1,8 Km Regional 30 Maret 2025

    Status Waspada, Gunung Dukono Meletus Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1,8 Km
    Tim Redaksi
    HALMAHERA UTARA, KOMPAS.com
    – Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono melaporkan bahwa gunung di Kabupaten Halmahera Utara,
    Maluku Utara
    , itu mengalami
    erupsi
    pada Minggu (30/3/2025).
    “Telah terjadi erupsi
    Gunung Dukono
    , Maluku Utara pada tanggal 30 Maret 2025 pukul 11:50 WIT, dengan tinggi kolom abu teramati 1.800 meter di atas puncak atau 2.887 meter di atas permukaan laut (Mdpl),” ungkap Kepala PGA Dukono, Sarjan Roboke, dalam keterangannya, Minggu siang.
    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tengara.
    Sarjan menjelaskan bahwa letusan gunung setinggi 1.087 Mdpl ini terekam di seismogram dengan amplitudo 34 milimeter dan durasi 68,02 detik.
    Sementara itu, jarak titik kegiatan dengan pemukiman penduduk diperkirakan 10-15 kilometer. ”
    Erupsi
    masih berlangsung saat laporan sedang dibuat,” kata Sarjan.
    Sedangkan tingkat aktivitas Gunung Dukono masih berada di level II atau Waspada.
    Oleh karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Dukono, serta pengunjung atau wisatawan, agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati kawah Malupang Warirang dalam radius 4 kilometer.
    Selain itu, mengingat letusan dengan
    abu vulkanik
    secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap.
     
    “Maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” imbaunya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.