Jenis Media: Regional

  • 5 Fakta Jiraiya dalam Anime Naruto yang Jarang Orang Ketahui

    5 Fakta Jiraiya dalam Anime Naruto yang Jarang Orang Ketahui

    Liputan6.com, Yogyakarta – Jiraiya dikenal sebagai salah satu ninja terkuat dari desa Konoha. Bersama Orochimaru dan Tsunade, dia membentuk trio legendaris sannin yang disegani.

    Selain ahli dalam pertarungan, Jiraiya berperan penting sebagai mentor Naruto Uzumaki dan mengajarinya berbagai teknik ninja. Karakter ini mengakhiri hidupnya secara heroik setelah bertarung melawan Pain, pemimpin organisasi kriminal Akatsuki.

    Sebelum gugur, Jiraiya sempat menyampaikan informasi penting tentang musuh kepada Naruto, warisan terakhirnya untuk sang murid. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima fakta tentang Jiraiya yang jarang orang ketahui:

    1. Sannin Legendaris

    Jiraiya dikenal luas baik di dalam maupun luar Konoha sebagai salah satu dari tiga sannin legendaris. Julukan sannin (artinya tiga ninja) diberikan kepada Jiraiya bersama dua rekannya, Orochimaru dan Tsunade, setelah mereka bertahan hidup dalam pertempuran melawan Hanzo Salamander dari Amegakure.

    Ketiganya merupakan murid langsung dari Hokage Ketiga, Hiruzen Sarutobi, yang melatih mereka sejak masih kecil. Meski berasal dari angkatan yang sama, ketiga sannin memiliki keahlian dan kepribadian yang berbeda.

    Jiraiya dikenal sebagai ahli ninjutsu dan spesialis teknik elemen api serta katak, Orochimaru menguasai berbagai teknik terlarang, sementara Tsunade unggul dalam teknik medis. Reputasi mereka sebagai sannin membuat nama Konoha semakin disegani di dunia ninja.

    2. Tidak Punya Official Rank di Manga

    Berbeda dengan kebanyakan shinobi di dunia Naruto yang memiliki pangkat resmi seperti genin, chunin, atau jonin, Jiraiya justru tidak memiliki ranking resmi dalam manga. Statusnya hanya dikenal sebagai sannin, gelar kehormatan yang diberikan kepada tiga ninja legendaris Konoha.

    Fakta ini cukup mengejutkan mengingat pengalaman dan kemampuan Jiraiya yang jauh melebihi level jonin biasa. Kemungkinan besar, dia melewatkan ujian kenaikan pangkat karena lebih sering menjalani misi rahasia di luar desa.

    Selain itu, gelar sannin sendiri sudah menjadi bukti kehebatannya sehingga ranking formal dianggap tidak diperlukan. Meski tanpa pangkat resmi, Jiraiya tetap diakui sebagai salah satu ninja terkuat Konoha.

    3. Sering Berkelana Sendirian

    Sebagai seorang ninja pengembara, Jiraiya lebih banyak menghabiskan waktunya di luar Konoha dibandingkan di dalam desa. Kebiasaan ini membuat kehadirannya di kampung halaman menjadi sangat jarang.

    Pola hidup nomaden tersebut menjadi salah satu alasan mengapa dia tidak memiliki ranking resmi dalam sistem administrasi ninja Konoha. Aktivitas pengembaraan Jiraiya bukan tanpa tujuan.

    Selama berkelana, dia menjalankan berbagai misi rahasia, mengumpulkan intelijen penting, sekaligus menulis seri novel yang kemudian terkenal di seluruh dunia ninja. Perjalanannya ke berbagai negara juga memberinya kesempatan untuk mengembangkan teknik baru dan memperluas jaringan informan.

     

  • Menggema di Penjuru Kota, Koko’o Gorontalo Sambut Idulfitri dengan Keunikan Budaya

    Menggema di Penjuru Kota, Koko’o Gorontalo Sambut Idulfitri dengan Keunikan Budaya

    Liputan6.com, Gorontalo – Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail bersama Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie secara resmi melepas ribuan peserta tradisi koko’o di depan Rumah Jabatan Gubernur, Minggu dini hari (30/3/2025).

    Tradisi khas Ramadan ini mengambil rute dari Rumah Jabatan Gubernur hingga Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo.

    Koko’o adalah alat musik tradisional berbahan bambu yang menyerupai kentongan dan dimainkan dengan cara dipukul. Tradisi ini telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat Gorontalo sebagai penanda waktu sahur selama bulan suci Ramadan.

    “Malam ini kita bersama-sama membunyikan koko’o sebagai bagian dari kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Ini adalah momentum sahur terakhir Ramadan 1446 Hijriah yang penuh makna,” ujar Gubernur Gusnar dalam sambutannya.

    Antusiasme masyarakat dalam pelaksanaan koko’o sangat tinggi. Ribuan peserta, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, turut serta dalam tradisi ini. Mereka berjalan kaki, menggunakan kendaraan roda dua, hingga menaiki mobil kontainer yang dihiasi dengan berbagai ornamen khas Gorontalo.

    “Ramadan akan segera berakhir. Mari kita bersama-sama memohon agar amalan puasa kita diterima oleh Allah Swt. Semoga kita diberi kesempatan untuk bertemu kembali dengan Ramadan 1447 Hijriah,” tambah Gusnar.

    Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie menegaskan bahwa tradisi koko’o perlu terus dilestarikan agar tetap menjadi bagian dari identitas budaya Gorontalo. Bahkan, ke depan tradisi ini akan dikembangkan menjadi agenda wisata religi.

    “Koko’o adalah warisan budaya yang patut kita banggakan. Insya Allah tahun depan kita akan menyelenggarakan Festival Koko’o agar tradisi ini semakin dikenal luas dan menjadi daya tarik wisata religi di Gorontalo,” ungkap Idah.

    Sebagai penutup, Gubernur Gusnar Ismail mewakili Pemerintah Provinsi Gorontalo, keluarga, dan pribadi, menyampaikan ucapan selamat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah kepada seluruh masyarakat.

    “Minal Aidin Walfaizin, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah Swt. dan dapat menyambut Idulfitri dengan penuh kebahagiaan,” tutupnya.

     

    Tradisi Unik Usai Tarawih Penganut Aboge di Masjid Saka Tunggal Banyumas

  • Mengenal Museum Ranggawarsita, Destinasi Wisata Edukasi di Semarang

    Mengenal Museum Ranggawarsita, Destinasi Wisata Edukasi di Semarang

    Liputan6.com, Bandung – Mengunjungi museum masih menjadi ide menarik bagi keluarga yang ingin menikmati wisata edukasi sekaligus menghibur. Museum menawarkan pengalaman unik yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga menambah wawasan.

    Dengan berbagai koleksi sejarah, budaya, hingga sains membuat museum menjadi tempat ideal bagi anak-anak maupun orang dewasa untuk belajar secara interaktif. Selain sebagai tempat edukasi, museum juga menawarkan hiburan yang menarik.

    Banyak museum kini menghadirkan teknologi canggih seperti augmented reality (AR) dan instalasi seni digital yang membuat pengalaman berkunjung semakin seru. Beberapa museum bahkan menyediakan area bermain interaktif untuk anak-anak.

    Salah satu daya tarik utama museum adalah harga tiket yang relatif terjangkau dibandingkan dengan tempat wisata lainnya. Dengan biaya yang ekonomis, pengunjung bisa menikmati berbagai koleksi dan fasilitas yang tersedia.

    Beberapa museum bahkan menawarkan tiket masuk gratis atau diskon khusus bagi pelajar dan keluarga menjadikannya pilihan wisata yang ramah di kantong. Museum bisa menjadi tempat yang tepat untuk mempererat hubungan keluarga.

    Melalui pengalaman bersama orang tua dan anak-anak bisa berdiskusi tentang sejarah, seni, atau ilmu pengetahuan yang mereka temui. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan ikatan keluarga tetapi juga merangsang rasa ingin tahu anak terhadap dunia di sekitarnya.

    Adapun bagi masyarakat Semarang, terdapat satu destinasi wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi yaitu Museum Ranggawarsita.

  • Kepala Desa Klapanunggal Bogor Minta Maaf Terkait Surat Edaran Permintaan THR Rp165 Juta – Halaman all

    Kepala Desa Klapanunggal Bogor Minta Maaf Terkait Surat Edaran Permintaan THR Rp165 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Ade Endang Saripudin, kepala Desa Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meminta maaf terkait surat edaran permintaa tunjangan hari raya (THR).

    Edaran tersebut berisi permohonan permintaan tunjangan hari raya (THR) Rp165 juta kepada perusahaan akan digunakan menggelar halalbihalal pada Jumat (21/3/2025) di Kantor Desa Klapanunggal.

    Setelah surat edarannya beredar luas di media sosial, Ade Endang Saripudin pun langsung membuat video klarifikasi.

    Dalam video tersebut, Ade Endang Saripudin meminta maaf atas kegaduhan yang telah diperbuatnya menjelang hari raya Idul Fitri 1446 H ini.

    “Saya mengaku salah dan memohon maaf kepada para pihak yang kurang berkenan,” katanya.

    Ade Endang Saripudin menjelaskan jika surat edaran tersebut tidak bersifat memaksa, kendati demikian ia pun mengaku akan menarik kembali surat edaran tersebut.

    “Maksud dari surat tersebut hanya bersifat himbauan, mohon kepada para pengusaha untuk menghiraukan yang sudah terlanjur beredar, dan saya akan menarik surat himbauan tersebut,” katanya.

    Inspektorat turun tangan

    Tiga lembar surat edaran tersebut terdiri dari kalimat permohonan pada halaman depan lengkap dengan kop surat resmi pemerintah desa, kemudian halaman penjelasan terkait acara, dan halaman rincian anggaran.

    Anggaran yang dibutuhkan menggelar acara tersebut pun mencapai Rp165 juta dengan anggaran terbesarnya dialokasikan untuk uang saku atau THR sebanyak 200 amplop sebesar Rp100 juta.

    Surat edaran itupun dilengkapi oleh tanda tangan Kepala Desa Klapanunggal yaitu Ade Endang Saripudin.

    Merespons hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jantika angkat bicara.

    Ajat Rochmat Jatnika mengatakan akan mengambil langkah-langkah dalam menindaklanjuti surat edaran yang mencoreng nama Pemerintah Kabupaten Bogor tersebut.

    “Saya memerintahkan kepada Inspektorat Kabupaten Bogor untuk menangani permasalahan ini, sehingga dapat diperoleh satu informasi yang lebih tegas dan langkah-langkah yang bisa meningkatkan kewibawaan pemerintah Kabupaten Bogor ke depan,” ujarnya, Minggu (30/3/2025).

    Di samping itu, Ajat Rochmat Jatnika pun menegaskan jika Pemerintah Kabupaten Bogor telah mengeluarkan edaran terkait pelarangan permintaan THR.

    Surat edaran tersebut ditandatangi oleh Bupati Bogor pada 24 Maret 2025.

    “Secara eksplisit di dalamnya bagi ASN, atau perangkat desa dan yang memang melayani masyarakat untuk tidak melakukan permintaan THR,” katanya.

    Penulis: Muamarrudin Irfani

    dan

    Kades Klapanuggal Bogor Minta THR Rp165 Juta ke Pengusaha, Sekda Minta Inspektorat Turun Tangan

  • Perayaan Idulfitri 2025 di Sulut, BMKG Prediksi Terjadi Cuaca Ekstrem

    Perayaan Idulfitri 2025 di Sulut, BMKG Prediksi Terjadi Cuaca Ekstrem

    Liputan6.com, Manado – Umat Islam merayakan Idulfitri pada, Senin (31/3/2025). Sementara itu, pihak BMKG Sulut memprediksi bahwa cuaca ekstrem bakal terjadi hingga perayaan Hari Raya Lebaran tersebut.

    Perayaan Idulftiri ini bakal diawali dengan salat id yang tersebar di 152 titik di 11 kecamatan yang ada di Kota Manado. Sedangkan Gubernur Sulut Yulius Selvanus diagendakan akan hadir di Lapangan Sparta Tikala Manado yang merupakan salah satu lokasi salat id.

    “Gubernur akan hadir di Lapangan Sparta Tikala Manado pada Senin pagi,” ungkap pihak protokoler Setdaprov Sulut, Minggu (30/3/2025) malam.

    Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga mewaspadai potensi cuaca ekstrem hingga beberapa hari ke depan di Sulut.

    “BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 31 Maret 2025,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Lasut.

    Dia mengatakan hingga periode tersebut diperkirakan cuaca ekstrem dapat terjadi di beberapa daerah hingga sebagian besar wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Sulut.

    Karena itu dia berharap warga tetap waspada dan berhati-hati apabila melakukan aktivitas saat cuaca ekstrem, karena dapat menyebabkan banjir, tanah longsor ataupun pohon tumbang.

    “BMKG berharap warga mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang,” kata Astrid.

    Dia mengatakan, pada 31 Maret 2025, cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di Kabupaten Minahasa, Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

     

    Ngeri, Detik-detik Puting Beliung Memporakporandakan SPBU Ambarawa

  • Muhammadiyah Siapkan 1.414 Lokasi Salat Idulfitri 1446 H di Yogyakarta

    Muhammadiyah Siapkan 1.414 Lokasi Salat Idulfitri 1446 H di Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) telah menyiapkan 1.414 lokasi salat Idulfitri yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Yogyakarta. Persiapan tersebut bekerja sama dengan pimpinan daerah Muhammadiyah (PDM), pimpinan cabang Muhammadiyah (PCM), dan pimpinan ranting Muhammadiyah (PRM).

    Hal itu dilakukan setelah PWM DIY menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, sesuai Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2025.

    Beberapa lokasi Salat Idulfitri di Kota Yogyakarta antara lain:
    1. Alun-Alun Kidul
    2. Pelataran Masjid Gede Kauman
    3. Halaman Taman Budaya
    4. Lapangan Minggiran
    5. Halaman Dalem Suryowijayan
    6. Lapangan UNY/Eks SGO
    7. Halaman SMAN 7 Pugeran
    8. Halaman Sewandanan Puro Pakualaman
    9. Kompleks Stadion Mandala Krida
    10. Lapangan ASRI
    11. Lapangan Mancasan
    12. Halaman Masjid Danoedjo As-Sudairi, Jalan Jogonegaran
    13. Halaman Balai RK Sutodirjan
    14. Kompleks Perumahan BTN
    15. Halaman Kantor Kementerian
    16. Halaman STAIMS
    17. Halaman SD Netral C
    18. Jalan Kampung Notoyudan
    19. Lapangan Krupukan RW 03 Jlagram
    20. Lapangan Karang Prenggan Kotagede
    21. Lapangan Tenis Green House
    22. Halaman Masjid Al Irsyad Karanganyar
    23. Halaman Parkir Purawisata
    24. Halaman SDN Pujokusuman
    25.Masjid Al Wihdah Nyutran
    26. Halaman Pendopo Tamansiswa
    27. Masjid Al Ikhlas Mergangsan Lor
    28. Masjid Tamtama Prawirotaman
    29. Halaman SDN Tahunan
    30. Lapangan Tenis Masjid Al Amin Keparakan Kidul

    Selain di Kota Yogyakarta, PWM DIY juga menyiapkan lokasi salat Idulfitri di Sleman dengan 314 lokasi, Kulon Progo 209 lokasi, Bantul 288 lokasi, Gunungkidul 377 lokasi.

    Masyarakat di Yogyakarta diimbau untuk memanfaatkan lokasi-lokasi ini guna menunaikan salat Idulfitri secara berjemaah dengan khusyuk dan tertib.

  • Gudang di Pulau Kangean Sumenep Terbakar, Mobil dan Traktor Turut Hangus

    Gudang di Pulau Kangean Sumenep Terbakar, Mobil dan Traktor Turut Hangus

    Sumenep (beritajatim.com) – Sebuah kebakaran hebat terjadi di Dusun Sabuwa, Desa Pajenangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep. Gudang penyimpanan milik Hasan, ludes terbakar.

    “Gudang itu berisi elpiji, padi, kipas padi, traktor. Semuanya habis terbakar,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Minggu (30/03/2025).

    Kebakaran itu terjadi ketika istri pemilik gudang memasak ‘kamboya’ (jajanan khas Pulau Kangean : red) menggunakan kayu bakar, untuk suguhan Lebaran. Pada saat bersamaan, Siti Sauda tengah menuangkan BBM jenis pertalite ke botol-botol 1 liter untuk dijual kembali.

    “Karena yang masak dan yang ngisi pertalite ini berdekatan, api langsung menyambar dan membakar gudang. Bahkan barang-barang yang ada di sekitar gudang seperti mobil, juga ikut terbakar,” ungkap Widiarti.

    Akibat kebakaran itu, kerugian material mencapai Rp 150 juta, meliputi mobik pikap Suzuki Carry dengan kerugian Rp 45.000.000, traktor dengan kerugian Rp 28.000.000, padi 9 Karung dengan kerugian Rp 2.000.000, elpiji 3 kg sebanyak 30 tabung, dan kipas padi dengan kerugian Rp 1.500.000. (tem/but)

  • Ronjok Sayak, Tradisi Masyarakat Bengkulu dalam Meyambut Idulfitri

    Ronjok Sayak, Tradisi Masyarakat Bengkulu dalam Meyambut Idulfitri

    Liputan6.com, Bengkulu – Ronjok sayak adalah tradisi Lebaran yang berkembang di Bengkulu. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat suku Serawai.

    Suku Serawai adalah suku bangsa terbesar kedua di Bengkulu. Mereka sebagian besar mendiiami Kabupaten Bengkulu Selatan, yaitu Kecamatan Sukaraja, Seluma, Talo, Pino, Kelutum, Manna, dan Seginim.

    Adapun ronjok sayak biasanya dilaksanakan saat malam takbiran. Ini adalah tradisi membakar batok kelapa kering yang ditumpuk setinggi satu meter.

    Hal ini sesuai dengan nama sayak yang digunakan pada tradisi ini yang berarti batok kelapa. Kemeriahan ronjok sayak dalam menyambut Idulfitri setara dengan pawai obor, pesta kembang api, maupun festival lainnya.

    Tradisi membakar batok kelapa ini dikenal dengan nama bakar gunung api. Beberapa orang melaksanakannya saat malam takbiran, tetapi versi lain mengatakan bahwa tradisi ini juga dilakukan pada tanggal ke-27 Ramadan.

    Hampir setiap halaman rumah di Bengkulu membakar gunung batok ini. Tak hanya satu, ada juga yang membakar lebih dari satu gunung batok.

    Masing-masing masyarakat bersiap membakar gunung batok di halaman rumahnya. Lalu setelah isya, mereka mulai membakarnya secara serentak.

    Meski kemeriahannya mirip dengan pesta kembang api, tetapi ronjok sayak tak dilakukan dengan sorak sorai dan tawa kebahagiaan. Ronjok Sayak justru dilaksanakan dengan penuh khidmat.

    Selama pembakaran gunungan batok, mereka akan memanjatkan doa-doa. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat suku Serawai yang menganggap aktivitas membakar gunung batok sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan.

    Mereka juga percaya bahwa ronjok sayak bisa menjadi penghubung doa-doa yang dikirimkan untuk arwah keluarga dan leluhur yang telah tiada. Tradisi yang sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun lalu ini masih dilestarikan hingga sekarang.

    Penulis: Resla

  • Antisipasi Konvoi Malam Takbiran, Kapolres Tuban Siagakan Titik Rawan

    Antisipasi Konvoi Malam Takbiran, Kapolres Tuban Siagakan Titik Rawan

    Tuban (beritajatim.com) – Untuk mengantisipasi kemacetan, konvoi, dan potensi kecelakaan lalu lintas saat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Polres Tuban menyiapkan pengamanan di sejumlah titik rawan.

    Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsuddin, mengungkapkan bahwa pengamanan ini akan difokuskan di pos pengamanan, pos pelayanan, serta ruas jalan strategis seperti Ringroad dan area lain yang berpotensi mengalami kepadatan.

    “Langkah ini dilakukan untuk menghindari potensi kemacetan saat malam takbiran hingga puncak perayaan Idul Fitri. Selain itu, juga sebagai upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas dan potensi gesekan antar kelompok saat konvoi,” ujar AKBP Oskar, Minggu (30/3/2025).

    Ia menegaskan bahwa momen kemenangan Idul Fitri seharusnya tidak diwarnai dengan provokasi atau kejadian yang dapat menimbulkan korban jiwa maupun kerugian lainnya.

    “Jangan jadikan momen Idul Fitri ini sebagai pemicu masalah atau bahkan menimbulkan korban akibat konvoi dan gesekan antar kelompok,” tegasnya.

    Selain menempatkan personel di titik rawan, Kapolres juga menginstruksikan seluruh Polsek jajaran untuk memberikan pengamanan kepada masyarakat selama perayaan malam takbiran. Ia meminta para petugas turun langsung ke lapangan untuk memastikan situasi tetap kondusif.

    “Kami mengimbau kepada jajaran Polsek untuk melakukan patroli serta memberikan imbauan secara humanis kepada masyarakat yang merayakan takbiran,” tambahnya.

    Lebih lanjut, pihak kepolisian juga telah melakukan sosialisasi melalui media dan penyebaran flyer guna mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ketertiban. Namun, bagi masyarakat yang tetap melakukan pelanggaran lalu lintas, kepolisian akan menindak tegas dengan pemberian tilang dan penyitaan kendaraan yang digunakan secara tidak semestinya.

    “Meski demikian, pendekatan persuasif dan humanis tetap menjadi prioritas dalam memberikan imbauan kepada masyarakat,” pungkasnya. [ayu/but]

     

     

  • Oknum TNI AL Terduga Pembunuh Wartawati Juwita Sempat akan Melarikan Diri? Disebut Hancurkan KTP – Halaman all

    Oknum TNI AL Terduga Pembunuh Wartawati Juwita Sempat akan Melarikan Diri? Disebut Hancurkan KTP – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ketua Tim Advokasi Untuk Keadilan (AUK) Juwita, M Pazri menyebut sudah ada bukti kuat bahwa oknum anggota TNI AL Kelasi 1 J diduga melakukan pembunuhan berencana pada wartawati asal Banjarbaru, Juwita.

    Hal itu dikatakan pazri usai mendampingi keluarga korban memberikan keterangan kepada penyidik di Denpom Lanal (Pomal) Banjarmasin, hari ini Sabtu (29/3/2025).

    “Tadi kami sama-sama mendengar, baik dari keluarga dan kami tim kuasa hukum bahwa yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan pembunuhan berencana,” ujar Pazri kepada awak media.

    Ditambahkan juga oleh Pazri bahwa dugaan kuat mengarah ke pembunuhan berencana tersebut diketahui dari beberapa indikasi.

    “Berencananya dari mau berangkat, beli tiket dengan nama orang lain, KTP dihancur-hancur dan sebagainya,” terangnya.

    Pazri juga mengapresiasi tim penyidik dalam hal ini Pomal Banjarmasin maupun juga dari Pomal Balikpapan yang sudah mengungkap perkara ini secara transparan.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada penyidik yang benar-benar profesional dan transparan. Kami juga mengetahui bahwa terduga pelaku sudah ditahan,” ujarnya.

    Oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL) Kelasi 1 J akhirnya mengakui telah membunuh calon istrinya, yakni wartawati asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Juwita (23).

    Pazri juga menyebut terdapat dua bukti yang membuat kasus pembunuhan itu semakin terang benderang.

    “Dua bukti permulaan kalau menurut kami selaku kuasa hukum dan keluarga korban sudah terpenuhi. Dan yang paling kuat adalah adanya pengakuan dari pelaku,” ujarnya.

    Selain itu pihaknya juga menyebut bahwa Kelasi 1 J diduga kuat melakukan pembunuhan secara berencana. 

    “Tadi kami sama-sama mendengar, baik dari keluarga dan kami tim kuasa hukum bahwa yang dituduhkan kepada terduga pelaku adalah terkait dengan pembunuhan berencana,” ujar Pazri, mengutip BanjarmasinPost.com.

    Soal dugaan kuat pembunuhan berencana ini diketahui dari beberapa indikasi.

    “Berencananya dari mau berangkat, beli tiket dengan nama orang lain, KTP dihancur-hancur dan sebagainya,” terangnya

    Pazri juga membeberkan bahwa korban Juwita pun diduga dieksekusi atau dihabisi oleh terduga pelaku di dalam mobil.

    Mobil yang digunakan oknum TNI AL Kelasi 1 J, diduga merupakan mobil rental.

    “Ada sewa mobil, dan dalam mobil eksekusinya,” ungkapnya.

    Rekan Sebut Juwita Sempat Curhat soal Tabiat Oknum TNI AL

    Diberitakan sebelumnya, Juwita (23), sempat curhat pada rekannya terkait tabiat oknum anggota TNI AL, Kelasi 1 J.

    Diketahui, Juwita ditemukan tewas di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025).

    Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, mengungkapkan Kelasi Satu J merupakan pelaku pembunuhan Juwita.

    Hal itu dikatakannya dalam konferensi pers, Rabu (26/03/2025). 

    Rekan kerja Juwita, Devi Farah Diba awalnya menyebut sebenarnya Juwita memang jarang bercerita soal kekasihnya tersebut, Kelasi 1 J.

    Namun di suatu momen akhirnya Juwita pernah mengeluhkan tabiat Kelasi 1 J.

    Kepada Devi, Juwita mengatakan bahwa Kelasi 1 J memiliki tabiat cemburuan dan temperamental.

    Bahkan, dia harus melaporkan semua aktivitasnya di rumah pada J.

    WARTAWATI DIBUNUH – Sosok Kelasi Satu J (kiri), anggota TNI AL Lanal Balikpapan, yang diduga membunuh seorang wartawati bernama Juwita (kanan) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (22/3/2025). Pihak Lanal Balikpapan telah mengonfirmasi Kelasi Satu J merupakan pelaku pembunuhan Juwita, tetap Mabes TNI memberikan keterangan berbeda. (Istimewa via Kompas.com/BanjarmasinPost.com)

    “Jadi segala aktivitas Ju di rumah harus dilaporkan dan dengan siapa,” tuturnya, mengutip BanjarmasinPost.com.

    Devi juga mengungkap bahwa Juwita juga sempat memamerkan foto dirinya bersama Kelasi 1 J dengan latar biru dari case ponselnya.

    “Pas kita nongkrong bareng, Ju (sapaan akrab Juwita.red) sempat pamerin foto bareng J dan Ju minta doa juga dan nasihat jelang menikah,” ungkapnya. 

    Keluarga Sudah Siapkan Pernikahan Juwita dan Anggota TNI AL

    Sementara itu kakak kandung Juwita, Subpraja Ardinata, mengungkapkan kejanggalan hubungan asmara korban dengan oknum anggota TNI AL, Kelasi Satu J.

    Sementara itu, Subpraja Ardinata membenarkan sang adik telah dilamar oleh Kelasi Satu J.

    Bahkan, pihak telah sedikit demi sedikit mempersiapkan pernikahan Juwita dan Kelasi Satu J yang merupakan anggota TNI AL.

    “Untuk pihak keluarga kami pribadi sudah ada mempersiapkan (pernikahan Juwita) sedikit demi sedikit,” ucap Subpraja, Kamis (27/3/2025).

    Namun, kini rencana serta persiapan pernikahan itu pupus setelah Juwita ditemukan tewas di di kawasan Gunung Kupang pada Sabtu.

    Subpraja mengatakan dirinya dan keluarga besar memang tidak mengenal lebih lanjut sosok Kelasi Satu J, walaupun pelaku telah melamar sang adik.

    “Kalau saya pribadi tidak mengenal dengan pelaku. Kalau adik saya (Juwita) emang sudah kenal bahkan mau sudah ada prosesi lamaran kemarin,” ujar Subrapraja Ardinata, dilansir BanjarmasinPost.co.id.

    Tak hanya Subpaja, keluarga besarnya juga tidak tahu hubungan antara Juwita dengan J.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Wartawati Banjarbaru Juwita Diduga Dibunuh Oknum TNI AL, Ternyata Pelaku dan Korban Akan Menikah dan dengan judul Keluhkan Perilaku J Oknum TNI AL, Ini Curhat Juwita ke Rekan Jurnalis Banjarbaru Sebelum Meninggal

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (BanjarmasinPost.co.id/Stanislaus Sene) (Kompas.com)