Jenis Media: Regional

  • Daop 6 Yogyakarta Berangkatkan 22.092 Penumpang H-1 Lebaran 2025

    Daop 6 Yogyakarta Berangkatkan 22.092 Penumpang H-1 Lebaran 2025

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Menjelang Hari Raya Idulfitri atau H-1 Lebaran 2025, PT KAI Daop 6 Yogyakarta telah memberangkatkan total 204.677 penumpang hingga 30 Maret 2025 pukul 13.00 WIB. Sementara itu, total penjualan tiket selama periode angkutan Lebaran mencapai 360.019 tiket, atau 86% dari total kapasitas yang disediakan sebanyak 418.122 kursi.

    Pada Minggu, 30 Maret 2025, suasana di stasiun-stasiun Daop 6 Yogyakarta masih ramai dengan keberangkatan 17.454 pelanggan dan kedatangan 21.092 pelanggan. Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, KAI Daop 6 menambah satu KA tambahan relasi Yogyakarta-Gambir (KA 10121) yang mulai beroperasi pada hari ini dengan keberangkatan perdana pukul 00.25 WIB dari Stasiun Yogyakarta. KA tambahan ini akan beroperasi hingga 13 April 2025.

    Puncak Arus Balik dan Penjualan Tiket Tertinggi

    Puncak arus balik diprediksi terjadi pada Minggu, 6 April 2025, dengan jumlah tiket terjual mencapai 23.800. Penjualan tiket masih berlangsung dan angka ini dapat bertambah.

    Berikut lima hari dengan penjualan tiket KA Lebaran tertinggi per 30 Maret 2025:
    1. 6 April 2025-23.800 tiket
    2. 5 April 2025-23.529 tiket
    3. 3 April 2025-23.239 tiket
    4. 4 April 2025-22.854 tiket
    5. 7 April 2025-22.078 tiket

    Selama masa angkutan Lebaran, KAI Daop 6 mengoperasikan 37 perjalanan kereta api jarak jauh per hari. Dengan kapasitas total mencapai 418.122 kursi, KAI berupaya menyediakan transportasi yang andal, nyaman, dan tepat waktu bagi para pelanggan.

    Fasilitas Face Recognition untuk Kemudahan Boarding

    Untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, KAI Daop 6 menyediakan fasilitas face recognition di tiga stasiun utama: Yogyakarta, Lempuyangan, dan Solo Balapan. Teknologi ini memungkinkan pelanggan melakukan boarding tanpa perlu menunjukkan tiket cetak atau kartu identitas sehingga proses keberangkatan menjadi lebih cepat dan praktis.

    “KAI mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang memilih kereta api sebagai moda transportasi utama saat mudik Lebaran 2025. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan guna memastikan perjalanan yang selamat, nyaman, dan berkesan bagi setiap pelanggan,” ujar Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih.

  • Rental iPhone di Semarang Meningkat Saat Ramadan, Mayoritas Penyewa Adalah Perempuan – Halaman all

    Rental iPhone di Semarang Meningkat Saat Ramadan, Mayoritas Penyewa Adalah Perempuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG –  Bulan Ramadan membawa berkah kepada rental atau persewaan iPhone di Semarang, Jawa Tengah.

    Bahkan ada yang melakukan memesan (booking) hingga 5 April 2025 atau saat setelah Lebaran.

    Jika biasanya jam-jam ramai penyewaan iPhone saat bulan puasa ini pada saat sore hari menjelang waktu berbuka puasa, namun mendekati Lebaran sejumlah tanggal setelah perayaan hari kemenangan juga sudah dipesan.

    Jika hari biasa selama sebulan sekira 20 unit yang keluar, namun saat Ramadan bisa sampai dua kali lipat unit yang keluar.

    Hal itu dikatakan oleh Pegawai Persewaan iPhone Nusantara, Ahmad Muzali.

    Dia menjelaskan, ada 10 unit yang tersedia dan jumlah penyewa lebih ramai saat bulan puasa saat sore hari mendekati jam berbuka.

    “Kebanyakan yang sewa itu anak muda kalau saat bulan Ramadan, karena event-event seperti bukber banyak.”

    “Jadi banyak yang sewa.”

    “Sempat semua unit keluar semua,” ujarnya di Persewaan iPhone Nusantara Jalan Jolotundo 1 RT 03 RW 02 Siwalan, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Minggu (30/3/2025).

    Dia mengatakan, saat Ramadan ini untuk rata-rata usia penyewa iPhone adalah kalangan Gen Z, yakni usia 17 hingga 22 tahun yang didominasi perempuan.

    Penyewa melakukan sewa perjam, juga ada yang harian untuk kebutuhannya.

    Untuk persewaan iPhone tergantung tipenya, tentu untuk harga iPhone keluaran terbaru lebih mahal dibanding lainnya.

    Untuk harga berkisar belasan ribu rupiah hingga Rp 20 ribu perjam.

    Dalam paket penyewaan terdapat unit, softcase, charger, dan pouch.

    Untuk melakukan penyewaan biasanya menggunakan ijazah, akte, KTP, atau KK sebagai jaminan.

    “Mendekati Lebaran sampai 5 April 2025 ada yang booking sudah 5 sampai 6unit.”

    “Ada yang booking sampai berhari-hari juga.”

    “Ada yang 2 atau 3 hari.”

    “Kebanyakan ambilnya pada 31 Maret 2025,” jelasnya. 

    Selain Lebaran, hari libur juga banyak yang melakukan persewaan iPhone.

    Namun tetap profit cuan lebih tinggi saat bulan Ramadan.

    Sedangkan hari biasa, iPhone disewa oleh para pekerja seperti fotografer wedding atau wisuda.

    Selain itu juga pelaku UMKM yang ingin membuat foto katalog pada produknya. (*)

    Penulis: Rezanda Akbar D

  • Mau Salat Id Dimana? Cek 49 Lokasi Yang Disiapkan Muhamadiyah Kota Semarang

    Mau Salat Id Dimana? Cek 49 Lokasi Yang Disiapkan Muhamadiyah Kota Semarang

    Berikut daftar lengkap 49 lokasi penyelenggaraan salat Idul Fitri 1446 H Muhammadiyah Kota Semarang pada hari Senin, tanggal 31 Maret 2025, mulai pukul 06:00 WIB.

    PCM Banyumanik

    1. Pelataran ADA Swalayan Jl. Setiabudi – Imam/Khotib : Drs. J.Thanthowi Ghanie, SH, MH.

    2. Lapangan Bumirejo Pudakpayung – Imam/Khotib : Ir. Ghomsony

     

    PCM Candisari I

    3. Masjid Raya Candi lama – Imam/Khotib : Drs. KH. Gunarto Muhsin

    4. Masjid Ar Rohman. Jl. Jangli. Tk ABA 20 – Imam/Khotib : Supandi

    5. Masjid Muharram. Jl. Kenarisari – Imam/Khotib : Mukhamad Aliun. M. Pd

    6. Masjid Nurul Huda, SDM 16 – Imam/Khotib : Muhromin

    7. Masjid Al Hidayah Jl. Jangli Raya – Imam/Khatib : H. Suparno, S.Ag, M.Si

     

    PCM Candisari II

    8. Lapangan parkir ex wonderia – Imam/Khotib : Dr. H. AM Jumai M.M.

    9. Masjid Mujahidin Mrican Jl Tentara Pelajar 87 – Imam/khotib : Hanafi Siregar, S.H.I.

     

    PCM Gajah Mungkur

    10. Halaman SD Sampangan 02 Jl Menoreh Tengah X – Imam/Khotib : Dr. dr Muchlis Achsan SpePD

    11. Halaman Kantor PDAM Kota Semarang, Jl Kelud Raya – Imam/Khotib : Drs H Mukhlas Maksum

     

    PCM Gayamsari

    12. Pelataran Perumahan Padepokan Ganesha – Imam/Khotib : H. Rijal Wahid Rizkillah, Lc., M.Ag.

    13. Masjid Al Muqorrobin, jln.beruang dlm barat – Imam/Khotib : H.Rohmat Suprapto,S.Ag.MSI

     

    PCM Genuk

    14. Halaman masjid At Taqwa Dong biru -I mam : Amr Fatih Fauzan Al hafidz, khotib : Masluri

     

    PCM Gunungpati I

    15. Masjid Riyadhus Sholikhin Sabrangan Plalangan – Imam/Khotib : Miftachul Ulum

     

    PCM Gunungpati II

    16. Masjid: At-Taqwa Patemon – Imam: Arfan Al hafidz, Khotib:Drs Kasmui MSi

     

    PCM Mijen

    17. Masjid Al Kautsar Wonolopo – Imam/Khotib : Bambang Pronocitro

    18. Masjid Mujahidin kampus SMP/SMA Muh Mijen – Imamۧ/khotib : Ahmad Yusuf Isnan

    19. Masjid Al Iman Cangkiran – Imam/khotib : Imam Sumarno

    20. Halaman Durian Kholil Bubakan – Imam: Achmad AR, Khotib : KH. Soewarso

    21. Halaman Mushola Miftahul Jannah Polaman – Imam: Yusuf Aldy Atmoko, Khotib : Firman Widyatmoko

     

    PCM Ngaliyan

    22. Masjid Al-Muhajirin Wonosari – Imam/khotib KH. Farhan Fathoni

    23. Ngaliyan Square Jl. Dr. Hamka – Imam/Khotib Dr. H. M. Nasih M.Si.

    24. Balai Diklat KemunHam Jawa Tengah – Imam/Khotib Dr. H. Karnadi Hasan M.Pd

    25 Halaman Masjid At-Taqwa 2 Wates – Imam/Khatib: H. Kholid Winandar, S.Ag.

     

    PCM Pedurungan

    26. Halaman Masjid Baitussolihin, Jl. Muwardi Timur, Imam/Khotib : Suwardi, S.Pd

    27. Halaman Masjid Nurul Qomariyah. JL. Zebra Tengah – Imam/khotib : Ahmad Dahlan

    28. Halaman Masjid Luqmanul Hakim, Jl. Parang Kusumo I Tlogosari Kulon – Imam / Khotib : Mirza Nurdin Nugroho, S.E.

    29. Halaman Masjid At Taqwa, Jl. Purwomukti Raya No. 48A – Imam/Khotib: Rosyid Ridlo, S. Pd.

    30. Area Parkir Trans Mart Penggaron. Jl. Brigjen Sudiarto -Imam/Khotib : Drs. H. Agus Supriyadi, M.Ag

     

    PCM Semarang Barat

    31. Lapangan Parkir Taksi Jl. Pamularsih – Imam/khotib : Yakub Indra Kusnawan, S.Pd.I

    32. Masjid Al Muhajirin Karangayu – Imam/Khotib : Yuliansyah Mahsyar

    33. Halaman Masjid Baitul Iman Manyaran – Imam/Khatib : Drs. H. Nurbini, MSI.

    34. Masjid Darussalam Salaman Mloyo – Imam/Khatib: M. Burhan Khaerudin

     

    PCM Semarang Tengah

    35. Masjid At-Taqwa Indraprasta No 37 – Imam/Khotib : Dr. H. Ahmad Furqon M.Ag

     

    PCM Semarang Utara

    36. Masjid Taqwa Bandarharjo-Imam/khotib : Djajuli

    37. Lapangan Eros – Imam/khotib : Bagiyo widodo

    38. Masjid Mujahidin Purwosari – Imam/khotib : Abdullah Muhajir

    39. Masjid Al Fattah Plombokan – Imam/khotib : Fariansah S.H.

    40. Masjid Asy Syifa Klinik Unimus Dadapsari – Imam/khatib : Sarmadi, SAg., M.Pd.I

     

    PCM Tugu

    41. Halaman SMP Muhammadiyah 09 Mangkang Wetan Tugu – 

    Imam/khotib : Fahmi Arifudin Nazar, SE

     

    PCM Semarang Selatan

     

    42. Masjid At-Taqwa Bani Muslim – Imam & Khotib : H. Suharno, S.Pd

    43. Halaman Parkir RS Roemani Muhammadiyah Semarang – 

    Imam/Khotib : Arifin, S.Ag

    44. Masjid Assalam Wonodri – Imam/Khotib : H. Muhammad Afif, S.Pd

    45. Masjid Husnul Khatimah, Jl. Wonodri Krajan II -Imam/Khotib : dr. Muhamad Hidayat Santosa SpPD

     

    PCM Semarang Timur

    46. Lapangan Taman Lansia RW 02 Kel Rejosari – Imam/khotib : Prof. Dr. Ahwan Fanani, MAg, MSi

    47. Lapangan Taman Maluku Kel Karangtempel – Imam/khotib : Prof. Dr. H. Djamaludin Darwis, MA

     

    PCM Tembalang I

    48. Masjid. Taqwa Muhammadiyah Jateng (UNIMUS) -Imam/khotib: Prof. Dr. Budi Santoso

     

    PCM TEMBALANG II

    49. Halaman Masjid Saubari Bening Hati Muhammadiyah -Imam/Khatib : Prof. Dr. H. Munasik., M.Sc

  • Jemaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa Salat Idulfitri Pada Hari Minggu, Begini Penjelasannya – Halaman all

    Jemaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa Salat Idulfitri Pada Hari Minggu, Begini Penjelasannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, GOWA –  Jemaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan melaksanakan Salat Idulfitri 1446 H pada Minggu (30/3/2025) di Masjid Baitul Muqadis.

    Jemaah yang tinggal di Kampung Butta Ejayya, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa itu mengenakan jubah hitam dan sorban khas yang digulung di kepala, sebuah ciri yang melekat pada komunitas ini.

    Usai Salat Id, Pimpinan An-Nadzir, Ustadz Samiruddin Pademmui, menyampaikan ceramah yang menjelaskan alasan mereka menetapkan 1 Syawal lebih awal dibanding ketetapan pemerintah.

    Menurut Ustadz Samiruddin, penentuan dilakukan melalui pengamatan bulan serta tanda-tanda alam. 

    Ia menjelaskan bahwa mereka mengamati tiga purnama pada tanggal 14, 15, dan 16 Ramadan, serta tiga hari terakhir di bulan Ramadan, yakni tanggal 27, 28, dan 29.

    Fenomena gerhana bulan dan gerhana matahari yang terjadi tahun ini menjadi bagian dari pertimbangan mereka.

    “Alhamdulillah, Ramadan kali ini sangat istimewa karena terjadi dua fenomena alam, yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari. Gerhana bulan adalah tanda bahwa bulan telah purnama sempurna, sementara gerhana matahari di akhir Ramadan menandakan perpisahan bulan,” ujar Ustadz Samiruddin.

    Berdasarkan pengamatan ini, mereka meyakini bahwa bulan telah berganti dan 1 Syawal telah tiba.

    Selain metode tradisional, Jamaah An-Nadzir juga menggunakan aplikasi sebagai alat bantu dalam menentukan awal dan akhir bulan.

    Perbedaan Penetapan Lebaran dengan Pemerintah

    Pemerintah telah menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriyah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    Namun, bagi Jamaah An-Nadzir, keputusan mereka merayakan Idul Fitri lebih awal merupakan keyakinan yang telah dijalankan selama bertahun-tahun.

    Di tengah perbedaan ini, suasana Lebaran tetap berlangsung dengan damai dan khidmat di tengah komunitas mereka.

    Anak-anak berlarian dengan wajah ceria, sementara para jemaah saling bersalaman dan bermaafan, menandai hari kemenangan yang mereka yakini telah tiba.

     

  • Simak, Inspirasi 25 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri untuk Teman Kerja

    Simak, Inspirasi 25 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri untuk Teman Kerja

    17. Idulfitri mengajarkan kita untuk saling memaafkan tanpa harus menunggu kesempatan. Jadi, izinkan saya memohon maaf atas segala kesalahan. Selamat Lebaran!

    18. Seperti cahaya fajar yang menandakan awal yang baru, Idulfitri adalah kesempatan untuk memulai dengan hati yang lebih bersih. Mohon maaf lahir dan batin.

    19. Tak ada hubungan yang sempurna, tetapi selalu ada ruang untuk saling memaafkan. Di hari yang suci ini, saya mengucapkan Selamat Idulfitri, mohon maaf lahir dan batin.

    20. Seiring gema takbir berkumandang, mari kita sucikan hati, kuatkan silaturahmi, dan terus melangkah bersama menuju kesuksesan. Selamat Hari Raya Idulfitri!

    21. Keikhlasan dalam bekerja dan ketulusan dalam berteman adalah dua hal berharga. Semoga Idulfitri ini memperkuat keduanya. Mohon maaf lahir dan batin.

    22. Di dunia kerja, kita selalu saling membantu dan mendukung. Namun, pasti ada salah kata dan perbuatan. Di hari yang fitri ini, mari saling memaafkan dan kembali bersinergi.

    23. Idulfitri mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati datang dari hati yang bersih dan pikiran yang positif. Mari kita terus maju bersama! Selamat Lebaran.

    24. Kesuksesan tidak hanya diukur dari pencapaian, tetapi juga dari ketulusan dalam menjalin hubungan. Selamat Idulfitri! Semoga kita terus bekerja dengan semangat dan kebersamaan.

    25. Semoga Idulfitri ini membawa banyak keberkahan bagi kita semua, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Mohon maaf lahir dan batin, dan selamat menikmati hari kemenangan!

  • Pesantren di Perbatasan Jember-Bondowoso Ini Rayakan Idul Fitri Lebih Awal Sehari dari Penetapan Pemerintah

    Pesantren di Perbatasan Jember-Bondowoso Ini Rayakan Idul Fitri Lebih Awal Sehari dari Penetapan Pemerintah

    Liputan6.com, Jember – Pondok Pesantren Mahfilud Dluror yang ada di Desa Suger, Kecamatan Jelbuk menggelar salat Idul Fitri pada hari ini, Minggu (30/3/2025) atau sehari lebih awal dari versi yang ditetapkan pemerintah. 

    Meski berlebaran lebih awal sehari, jumlah puasa yang dijalani pesantren ini tetap 30 hari, seperti halnya lebaran versi pemerintah. Sebab, Pondok Pesantren Mahfilud Dluror menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan pada 28 Februari 2025, atau sehari lebih awal dari versi pemerintah. 

    Penetapan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Mahfilud Dluror ini tidak hanya diikuti oleh santri dan juga warga yang ada di Desa Suger, Jember. Namun juga sejumlah desa yang ada di Kecamatan Maesan, Bondowoso. Sebab, Desa Suger merupakan desa di Jember yang berbatasan langsung dengan Bondowoso. 

    Penetapan awal puasa dan Idul Fitri maupun Idul Adha yang berbeda dengan versi pemerintah, bukan hal baru bagi santri dan masyarakat di sekitar Pondok Pesantren Mahfilud Dluror. 

    Menurut KH Ali Wafa, pemimpin pesantren, pihaknya memiliki dasar perhitungan tersendiri dalam menetapkan awal puasa dan lebaran. Yakni berdasarkan sistem perhitungan (hisab) yang merujuk pada kitab Najhatul Majalis, karya Syaikh Abdurrahman As-Sufuri Asy-Syafii. Sistem tersebut bernama sistem Khumasi.

    “Di pesantren ini, insyaallah sudah dilakukan sejak tahun 1911, saat pesantren ini didirikan oleh kakek saya, KH Muhammad Sholeh. Beliau berguru kepada KH Abdul Hamid Misbat, dari Pondok Pesantren Banyuanyar, Madura,” tutur Lora Ali Wafa, Minggu (30/3/2025)

    Kata Khumasi yang dalam bahasa Indonesia berarti lima, merujuk pada cara menetapkan awal puasa dan lebaran selisih lima hari dari penetapan tahun sebelumnya. Sistem ini dikemukakan oleh Imam Ja’far Ash-Shodiq, salah satu keturunan Nabi Muhamamd SAW.

    “Kitab Najhatul Majalis ini setebal 246 halaman, isinya berbagai hal seputar fiqh (hukum Islam), tak hanya soal awal puasa dan lebaran,” papar KH Ali Wafa.

    Karena menggunakan perhitungan tanpa melihat bulan (rukyatul hilal), KH Ali Wafa sudah dapat menetapkan awal bulan Ramadan dan Syawal lama. 

    “Saya biasa berijtihad untuk menghitung penetapan awal puasa dan Syawal untuk jangka waktu 8 tahun,” tutur pria yang juga akrab disapa Lora Ali.

    Lora merupakan panggilan kehormatan dalam masyarakat Madura untuk menyapa putra kiai atau tokoh agama.

     

    Menilik Ritual Salat Idul Fitri Penganut Islam Aboge di Banyumas

  • Kronologis Anggota Polisi dan Satu Warga Sipil Tewas Ditikam Keamanan Karaoke di Rohil Riau – Halaman all

    Kronologis Anggota Polisi dan Satu Warga Sipil Tewas Ditikam Keamanan Karaoke di Rohil Riau – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU –  Seorang anggota polisi bernama Bripka Lestari Candra (39) di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau tewas ditikam di tempat hiburan malam (THM), Sabtu (29/3/2025) malam.

    Bripka Lestari diketahui bertugas di Polsek Sinaboi. Selain Lestari, satu warga sipil bernama Herman (30) juga tewas akibat menjadi korban penikaman.

    Keduanya sempat dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.

    Selain korban tewas, satu orang lainnya yakni Dedi (49), mengalami luka serius akibat ditikam.

    Pelaku yang merupakan orang keamanan setempat, pria berinisial MK (39), disebut menggunakan senjata tajam menyerang ketiga korban.

    Informasi dihimpun kejadian berada di tempat karaoke bernama See You di Jalan Utama I, Komplek Buh Me He (BMH), Kelurahan Bagan Barat, Bagansiapiapi, sekitar pukul 21.00 WIB.

    Padahal, tempat hiburan diharuskan tutup selama bulan Ramadan.

    Namun karena diduga kurang pengawasan, tempat hiburan tersebut masih saja buka hingga akhirnya terjadi peristiwa berdarah.

    Kasat Reskrim Polres Rohil, AKP Putu Adi Juniwinata, saat dikonfirmasi menyebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.

    “Pelaku diamankan di Polda Riau. Untuk motif sedang dilakukan pendalaman. Apabila sudah terang nanti dilakukan rilis. Untuk meninggal di THM itu tidak benar,” katanya kepada Tribun, Sabtu (30/3/2025) pagi.

    Polisi dalami motif pelaku

    Polisi masih mendalami motif petugas keamanan terlibat perkelahian dengan anggota polisi dan warga tersebut.

    Pelaku ini sudah diamankan oleh Polda Riau.

    Kasat Reskrim Polres Rohil, AKP Putu Adi Juniwinata, saat dikonfirmasi menyebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.

    “Pelaku diamankan di Polda Riau. Untuk motif sedang dilakukan pendalaman. Apabila sudah terang nanti dilakukan rilis. Untuk meninggal di THM itu tidak benar,” katanya kepada Tribun, Sabtu (30/3/2025) pagi.

    Keterangan saksi

    Berdasarkan keterangan saksi Sayuti (55) warga Jalan Poros Sungai Nyamuk Kecamatan Sinaboi yang ikut rombongan ke lokasi, kejadian bermula dari para korban dan saksi pergi ke tempat karaoke.

    Mereka berangkat dari sebuah kedai tuak di Jalan Danau Biru Kepenghuluan Bagan Jawa Kecamatan Bangko sekitar pukul 20.30 WIB.

    Saat Bripka Lestari Candra bersama korban lainnya dan saksi Lili (28) tiba di tempat karaoke tersebut, mereka ditegur penjaga gerbang  tempat karaoke tersebut.

    MK menegur karena Rinto menggunakan kendaraan roda dua dengan knalpot brong dengan mengatakan pelan-pelan bawa motor.

    Mendengar pernyataan pelaku tersebut, antara para korban dan pelaku sempat terjadi perkelahian namun akhirnya berhenti karena dilerai oleh saksi Lili. 

    Selanjutnya saksi Lili duduk di parkiran menunggu Bripka Candra Lestari dan korban lainnya yang menjumpai pelaku di Pos Penjagaan pintu masuk komplek. 

    Kemudian ia  mendapat kabar dari orang yang tidak diketahui jika Bripka Candra Lestari beserta 2 korban lainnya mengalami penikaman dan sudah dilarikan ke RSUD Pratomo Bagansiapiapi.

    Pasca kejadian, massa mendatangi lokasi hiburan malam tersebut.  

    Polsek Bangko yang berjaga menutup pagar dan melarang warga memasuki area Tempat Kejadian Perkara (TKP) demi mengendalikan situasi.

     

    Penulis: Rizky Armanda

    dan

    Polisi Dalami Motif Pelaku Penikaman Anggota Polisi dan Dua Warga Sipil di Rohil

    dan

    DETIK-DETIK Anggota Polisi dan Satu Warga Tewas Ditikam Penjaga Tempat Karaoke di Rohil

  • Kisah Rebana dan Belajar Keberagaman dari Pemuda Abe Pantai Jayapura

    Kisah Rebana dan Belajar Keberagaman dari Pemuda Abe Pantai Jayapura

    Liputan6.com, Jayapura – Rebana merupakan alat musik tradisional yang memiliki makna sebagai simbol budaya, kebersamaan, dan syiar Islam. Rebana menjadi bagian pendidikan spiritual dan budaya.

    Bagi pemuda di Abe Pantai, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, rebana bukanlah alat musik yang asing buat mereka. Di saat sebagian besar anak muda gemar memainkan game di ponsel pintarnya, bagi pemuda di Abe Pantai, bermain rebana justru lebih mengasyikan.

    “Dengan bermain rebana, kita juga banyak bertemu teman, bahkan bisa ngobrol apapun juga. Ya, sedikit banyak juga ngobrol soal game,” kata Ketua Remaja Masjid Jami Al Fatah Abe Pantai, Riski Ramadhan Waroy, pemuda berdarah campuran Selayar–Serui yang tinggal di Kampung Abe Pantai.

    Bermain rebana menjadi waktu yang ditunggu banyak pemuda di kampung ini. Waktu latihan biasanya dilakukan setiap hari Sabtu. 

    “Yang aktif saat ini ada 15 orang, tapi yang ada di dalam grup ada 30-an orang,” jelasnya. 

    Riski menjelaskan ada tiga generasi yang paham cara menabuh rebana. Generasi tua yang saat ini tersisa tinggal 10 orang. “Kami bersyukur, generasi tua, kitorang (kami) pu (punya)  tete-tete (kakek) ini yang  kadang masih ikut main, melatih kita dan mengajarkan bagaimana cara menabuh rebana yang baik,” katanya.

    Generasi yang saat ini ikut bermain rebana juga sudah banyak menyentuh anak-anak yang masih belajar di sekolah dasar.

    Riski berkisah, anak muda yang memainkan rebana juga dari berbagai suku di Indonesia, mulai dari Fakfak, Biak, Kepulauan Yapen, Selayar, Buton, Bugis, dan Mamberamo Raya.

    Bahkan, pemuda di Abe Pantai sudah turun temurun bermain rebana sejak nenek moyang mereka. 

    Bukan secara kebetulan pula, Kampung Abe Pantai memiliki masjid tertua kedua di Kota Jayapura. Namanya Masjid Jami Al Fatah Abe Pantai. Masjid ini dibangun oleh keluarga berdarah Kei pada 1943, tepatnya saat Belanda masih menguasai Tanah Papua. Masjid ini dibangun karena banyaknya keluarga muslim di Abe Pantai dan belum memiliki tempat ibadah.

    Masjid inilah yang digunakan pemuda di Abe Pantai untuk tempat berkumpul dan bermain rebana.

    “Dengan bermain rebana juga mengajarkan kita bertoleransi dengan keberagaman suku yang ada di Abe Pantai. Sampai sekarang kami tetap menjaga kebersamaa itu,” Riski menambahkan. 

  • Tren Pencurian Jelang Lebaran era Kolonial Belanda, Bodo Syawal Udan Maling

    Tren Pencurian Jelang Lebaran era Kolonial Belanda, Bodo Syawal Udan Maling

    Saban tahun menjelang lebaran, berita kriminal seperti pencurian selalu menghiasi sejumlah koran-koran berbahasa Belanda. Berikut ini adalah berita pencurian jelang lebaran di sejumlah daerah pada masa Kolonial Belanda.

    Koran De Locomotief, terbitan 30 Oktober 1874 memberitakan terjadi upaya pencurian selama enam hari berturut-turut di Kampung Tawang Bugisan, Semarang, Jawa Tengah. Petugas keamanan sigap menggagalkan pencurian meski pelakunya tak berhasil ditangkap.

    Surat kabar berkantor di Semarang itu menggambarkan maraknya pencurian jelang lebaran dengan mengutip pepatah Bodo Syawal Udan Maling, kira-kira berarti Lebaran Jadi Musim Maling. Kepala desa setempat diimbau aktif menjaga keamanan kampung guna mencegah pencurian.

    Koran De Indische Courant pada edisi 18 November 1937 menuliskan, pemerintah perlu melakukan upaya pencegahan meningkatnya kasus kejahatan jelang lebaran di Surabaya. Kepolisian bahkan menangkap gelandangan yang dianggap dapat membuat suasana kota tidak aman saat lebaran yang jatuh pada 5 Desember.

    De Locomotief pada 30 November 1937 mengabarkan jelang lebaran aksi pencurian marak terjadi di kampung-kampung di Nganjuk, Jawa Timur. Maling menggasak peralatan pertanian, hasil panen, pakaian, vas sampai lukisan. Barang-barang tersebut dinilai mudah dijual sehingga pencurinya bisa cepat mendapat uang.

    Pemberitaan sejumlah koran-koran Belanda itu menggambarkan bahwa meningkatnya angka kriminalitas jelang lebaran telah terjadi sejak masa lalu. Pasca kemerdekaan, isu keamanan berupa maraknya peristiwa kejahatan jelang momen Idul Fitri pun terus berlanjut.

     

  • Pondok Pesantren di Pandeglang Banten Tetapkan Lebaran Pada 1 April 2025, Ini Tanggapan Wakil Bupati – Halaman all

    Pondok Pesantren di Pandeglang Banten Tetapkan Lebaran Pada 1 April 2025, Ini Tanggapan Wakil Bupati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG – Iing Andri Supriadi, Wakil Bupati Pandeglang Provinsi Banten menanggapi Pondok Pesantren Riyadus Sholihin yang menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada tanggal Selasa, 1 April 2025. 

    Iing mengatakan perbedaan bukan menjadi persoalan terhadap keyakinan. 

    “Perbedaan bukan persoalan, tinggal dikembalikan dengan keyakinan masing-masing,” katanya dalam pesan singkat, Minggu (30/3/2025).

    Meksipun begitu, Iing berharap pada momentum Hari Raya Idulfitri ini bisa dijadikan saran membangun dan menguatkan tali silaturrahmi.

    “Harapan saya, momentum Hari Raya ini kita jadikan sarana bersilaturahmi dengan keluarga dan semua pihak, sekaligus momen untuk saling memaafkan. Karena kesempurnaan hanya milik Allah,” pungkasnya. 

    Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Agama RI telah memutuskan bahwa Lebaran Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin 31 Maret 2025.

    Hal itu sama seperti yang ditetapkan oleh Muhammadiyah.

    Sebelumnya, Pondok Pesantren Riyadus Sholihin di Kampung Pabuaran, Desa Cadasari, Kecamatan Cadasari, Pandeglang, memutuskan Lebaran Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Selasa 1 April 2025.

    Demikian hal itu disampaikan pimpinan Pondok Pesantren Riyadus Sholihin, Muhammad Mahfud. 

    “Kampung Pabuaran cadasari Pandeglang Banten, mengumumkan 1 syawal 1446 Hijriah, jatuh pada hari Selasa 1 April 2025,” ujarnya dalam pesan singkat, Minggu (30/3/2025).

    Muhammad Mahfud mengungkapkan, tolak ukur pihaknya memutuskan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, yaitu dengan cara menggunakan metode Rukyatul Hilal. 

    Dikarenakan, tanggal 1 Hijriah tidak lebih dari 24 derajat pada saat melihat hilal dan harus di antara 11 sampai 24.

    “Itu alasan kami memutuskan 1 Syawal 1446 Hijriah,” katanya. 

    “Karena tidak ada satu elat 2 hukum menurut negara, dan tidak ada satu kasus 2 vonis,” ujarnya. 

     

    Penulis: Misbahudin