Jenis Media: Regional

  • Teknik Mudah Mengembalikan Kondisi Uang Kusut Seperti Baru

    Teknik Mudah Mengembalikan Kondisi Uang Kusut Seperti Baru

    Liputan6.com, Yogyakarta – Tradisi memberi uang saku atau angpao saat Lebaran kerap meninggalkan uang dalam kondisi kusut dan tidak rapi. Akan tetapi, ada cara praktis untuk mengembalikan uang-uang tersebut ke kondisi semula tanpa merusak keabsahannya.

    Mengutip dari berbagai sumber, momen Lebaran identik dengan tradisi saling memberi uang saku atau yang dikenal dengan istilah angpao. Uang-uang tersebut sering kali terkumpul dalam keadaan kusut akibat dilipat atau disimpan dalam waktu lama.

    Banyak orang kemudian mencari cara untuk membuat uang tersebut terlihat lebih rapi dan layak edar kembali. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan memanfaatkan mesin cuci.

    Langkah pertama adalah mengumpulkan uang-uang kusut yang ingin diperbaiki. Uang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mesin cuci dengan pengaturan putaran singkat.

    Proses ini bertujuan untuk membersihkan kotoran yang menempel sekaligus melonggarkan lipatan pada uang. Setelah dikeluarkan dari mesin cuci, uang direndam dalam air bersih selama satu jam.

    Gunakan deterjen secukupnya agar proses pembersihan lebih optimal. Perendaman membantu meluruhkan kotoran yang membandel serta melonggarkan serat kertas uang.

    Usai direndam, uang dibilas dengan air mengalir hingga bersih dari sisa deterjen. Tahap selanjutnya adalah penjemuran.

    Uang dijemur dalam waktu singkat di tempat teduh untuk menghindari paparan sinar matahari langsung yang berlebihan. Selama penjemuran, uang harus diawasi agar tidak terbang atau hilang tertiup angin.

    Proses terakhir adalah menyetrika uang yang sudah kering. Sebelum disetrika, uang dialasi dengan kertas untuk mencegah kontak langsung dengan permukaan besi panas.

    Suhu setrika diatur pada tingkat sedang agar tidak merusak serat uang. Hasilnya, uang akan terlihat lebih rapi dan mendekati kondisi baru.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Dedi Mulyadi Ungkap Penyegelan Eiger Camp karena Ada Kerawanan Bencana
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Maret 2025

    Dedi Mulyadi Ungkap Penyegelan Eiger Camp karena Ada Kerawanan Bencana Regional 31 Maret 2025

    Dedi Mulyadi Ungkap Penyegelan Eiger Camp karena Ada Kerawanan Bencana
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    mengungkapkan penyegelan proyek wisata Eiger Camp di lereng Gunung Tangkuban Parahu, Bandung Barat, karena ada potensi kerawanan bencana.
    “Saya pun kemarin sidak ke lapangan, kalau menurut saya, itu kan posisinya paling tinggi ya, kebun teh yang paling ujung dan (ada) bangunan beton gitu loh, artinya ada potensi kerawanan bencana,” kata dia di Bandung, Minggu (30/3/2025) malam, seperti dikutip
    Antara.
    Terkait perizinan, dari sisi aspek normatif dirinya melihat ada izin tertulis yang ditempel di lokasi oleh pihak Eiger, walau Bupati Bandung Barat mengaku belum melihat barcode perizinan proyek tersebut.
    Meski begitu, dia menegaskan, harus ada pertimbangan tentang dampak pada masa mendatang, mengingat setelah terjadi bencana tidak akan bisa dibedakan antara proyek yang berizin dan tidak.
    “Karena yang tidak ada izin belum tentu juga jaminan tidak ada bencana. Demikian juga yang ada izin juga belum tentu jaminan tidak ada bencana. Karena bencana itu bisa terjadi kapan saja,” ujarnya.
    Penyegelan itu, kata dia, untuk menghentikan sementara waktu proses pembangunan Eiger Camp dan memberi kesempatan kepada tim pakar melakukan evaluasi secara ilmiah.
    “Ditutup dulu, saya minta dihentikan dulu. Nanti tim pakar bekerja, biarkan nanti yang mempertanggungjawabkan aspek studinya adalah pakar, apakah itu rawan bencana atau tidak. Bukan saya, bukan dinas teknis karena nanti sudut pandangnya kepentingan dan tidak objektif,” katanya.
    Sebelumnya, perusahaan alat-alat petualangan, Eiger, mengklaim dokumen perizinan Eiger Camp di sekitar kaki Gunung Tangkuban Parahu di Sukawana, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat sudah lengkap dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
    Penyusun dokumen amdal Eiger Camp dari PT Mitra Reka Buana, Jemy Septendi, mengatakan perizinan Eiger Camp sudah diproses sejak jauh hari dan mengikuti semua prosedur yang diamanatkan peraturan.
    “Dokumen dan perizinan lengkap, termasuk dokumen amdal. Koefisien dasar bangunan juga hanya dua persen dari izin yang diberikan,” ujar Jemy di Bandung, Jumat (28/3).
    Hal ini, sehubungan dengan penampakan foto pembukaan lahan, tepatnya di Desa Karyawangi.
    Foto tersebut memperlihatkan kegiatan proyek pembukaan lahan berisi kegiatan penggalian serta pengurukan untuk pembuatan jalan serta bangunan-bangunan.
    Luas lahan yang dibuka tersebut diperkirakan 5 hektare lebih. Foto memperlihatkan lokasi tanaman teh karena tangkapan kamera kontras dengan kondisi di sekeliling yang disebut terkait proyek Eiger Camp.
    Dokumen perizinan proyek Eiger Camp beredar di aplikasi percakapan WhatsApp.
    Terdapat delapan dokumen mulai dari pengajuan izin ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), pengesahan site plan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, analisis dampak lingkungan, dokumen analisis dampak lalu lintas (andalalin) hingga surat persetujuan bangunan gedung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tips Cegah Penyakit Menular pada Anak di Hari Raya Idul Fitri Regional 31 Maret 2025

    Tips Cegah Penyakit Menular pada Anak di Hari Raya Idul Fitri
    Tim Redaksi
     

    GORONTALO, KOMPAS.com –

    Idul Fitri
    yang penuh suka cita menjadi momen berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Namun, di tengah kehangatan silaturahmi, ancaman penyakit menular pada anak-anak, terutama bayi dan balita, patut diwaspadai.
    Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
    Gorontalo
    Anang S Otoluwa mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan menghindari kontak fisik langsung dengan anak-anak guna mencegah penyebaran penyakit.
    Imbauan ini disampaikan karena potensi peningkatan interaksi dan mobilitas masyarakat selama Idul Fitri.
    Kontak erat seperti mencium pipi atau tangan anak-anak, dapat menjadi media penularan berbagai penyakit, terutama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), flu, batuk, pilek, hingga penyakit yang lebih serius.
    “Kami mengerti bahwa menunjukkan kasih sayang adalah hal yang wajar saat bertemu dengan anak-anak. Namun, dalam situasi di mana potensi penularan penyakit meningkat, kita perlu mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat,” kata Anang S Otoluwa, Minggu (30/3/2025).
    Lebih lanjut, Anang menjelaskan bahwa sistem kekebalan tubuh bayi dan balita masih belum sempurna sehingga mereka lebih rentan terhadap serangan virus dan bakteri.
    Orang dewasa yang tampak sehat pun bisa saja menjadi carrier atau pembawa penyakit tanpa menunjukkan gejala.
    “Kita tidak pernah tahu kondisi kesehatan setiap orang yang datang bersilaturahmi. Untuk itu, langkah paling aman adalah dengan meminimalisir kontak langsung dengan anak-anak, terutama ciuman,” tegasnya.
    Selain menghindari ciuman, Anang Otoluwa juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan beberapa hal berikut selama lebaran, yaitu:
    “Perhatikan kebersihan makanan dan minuman. Pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak bersih dan terjaga kehigienisannya,” ujar Anang Otoluwa.
    Jika anak menunjukkan gejala sakit seperti demam, batuk, pilek, atau gangguan kesehatan lainnya segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan.
    Anang berharap masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan aman dan sehat.
    “Mari kita tunjukkan kasih sayang kepada buah hati kita dengan cara yang lebih bijak, yaitu dengan melindungi mereka dari potensi penularan penyakit,” pungkasnya.
    Dengan kesadaran dan tindakan pencegahan bersama ini, Anang Otoluwa yakin dapat memastikan kesehatan dan kebahagiaan anak-anak di hari yang fitri ini.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Top 5 News: Arus Mudik Lebaran 2025 Turun hingga Salat Id Raja Saudi

    Top 5 News: Arus Mudik Lebaran 2025 Turun hingga Salat Id Raja Saudi

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah pemberitaan pada Minggu (30/3/2025) masuk kategori terpopuler atau top 5 news. Berita terkait turunnya arus mudik Lebaran 2025 menjadi perbincangan hangat pembaca.

    Berita lainnya yang masuk kategori terpopuler, yakni salat Id Raja Arab Saudi di Istana Al-Salam, tata cara salat Idulfitri yang benar, 1,6 juta kendaraan tinggalkan Jabodetabek selama periode Lebaran 2025, hingga one way tol Cikampek hingga GT Kalikangkung dihentikan.

    Top 5 News Beritasatu.com

    1. H-1 Lebaran 2025, Arus Mudik Tol Cipali Turun 52%

    Memasuki H-1 Lebaran 2025 atau Idulfitri 1446 Hijriah, ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) mengalami penurunan volume kendaraan yang signifikan. Astra Tol Cipali mencatat hingga pukul 18.00 WIB, sebanyak 40.600 kendaraan melintas dari Jakarta menuju Cirebon.

    Sustainability Management & Corporate Communications Dept Head Astra Tol Cipali Ardam Rafif Trisilo mengungkapkan, angka tersebut turun 52% dibandingkan volume lalu lintas pada Sabtu (29/3/2025) jam yang sama.

    Pantauan Beritasatu.com di kilometer (km) 72 menunjukkan, arus lalu lintas di Tol Cipali ramai lancar dan cenderung lengang. Kendaraan pemudik dapat melintas dengan kecepatan normal sekitar 80 hingga 100 km per jam pada H-1 Lebaran 2025.

    2. Idulfitri 2025: Raja Saudi Salat Id di Istana Al-Salam

    Jutaan umat Muslim pada sejumlah negara di  dunia, pada Minggu (30/3/2025), merayakan Hari Raya Idulfitri 2025. Di Arab Saudi, Raja Salman melakukan salat Id di Istana Al-Salam di Jeddah.

    Sementara salat Id di Makkah atau tepatnya di Masjidil Haram dipimpin oleh Sheikh Sudais. Ia menginspirasi jutaan umat Muslim dengan lantunan ayat suci yang syahdu saat perayaan Idulfitri dimulai pada Minggu pagi.

    Raja Salman bin Abdulaziz memimpin salat Id sebagai tanda berakhirnya bulan suci Ramadan.

    3. Tata Cara Salat Idulfitri yang Benar, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Artinya

    Selain berita terkait arus mudik Lebaran 2025, berita lainnya, setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, umat Islam mengawali hari kemenangan ini dengan salat Idulfitri atau salat Id.

    Salat Idulfitri adalah ibadah sunah yang dilaksanakan pada hari raya Idulfitri, tepatnya pada 1 Syawal setelah sebulan berpuasa di bulan Ramadan. Salat ini dilakukan secara berjemaah dan terdiri dari dua rakaat.

    Pelaksanaan salat Idulfitri biasanya dilakukan di masjid, lapangan, atau tempat terbuka lainnya dengan melibatkan banyak jemaah. Berikut ini niat dan tata cara salat Idulfitri.

    4. Lebih dari 1,6 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek H-2 Lebaran 2025

    PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.638.643 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada periode H-10 hingga H-2 Idulfitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025, yaitu pada Jumat-Sabtu (21-29 Maret 2025).

    Jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek ini naik 25,6% dibanding lalu lintas normal sebanyak 1.305.019 kendaraan dan 0,9% lebih tinggi dari arus mudik Lebaran 2024 atau 1.623.417 kendaraan.

    5. One Way Nasional Tol Cikampek hingga KM 414 GT Kalikangkung Dihentikan

    Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memberhentikan pelaksana one way nasional dari km 70 Tol Cikampek sampai dengan km 414 GT Kalikangkung. Dengan dihentikannya one way nasional di Tol Cikampek, saat ini lalu lintas normal kedua arah.

    Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri  Irjen Pol Agus Suryonugroho menyampaikan sampai saat ini kondisi lalu lintas sangat terkendali lancar. Pelaksanaan one way nasional pada arus mudik Lebaran 2025 bersifat situasional sesuai dengan diskresi kepolisian.

    Demikian top 5 news Beritasatu.com, di antaranya terkait arus mudik Lebaran 2025.

  • Masak Kamboya untuk Lebaran, Pickup, Traktor, hingga Sapi Terbakar di Kepulauan Sumenep
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        31 Maret 2025

    Masak Kamboya untuk Lebaran, Pickup, Traktor, hingga Sapi Terbakar di Kepulauan Sumenep Surabaya 31 Maret 2025

    Masak Kamboya untuk Lebaran, Pickup, Traktor, hingga Sapi Terbakar di Kepulauan Sumenep
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com –
    Sebuah gudang penyimpanan barang milik seorang warga di Dusun Sabuwa, Desa Pajenangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten
    Sumenep
    , Jawa Timur, hangus terbakar, Minggu (30/3/2025).
    Kebakaran gudang milik Hasan (59) ini menyebabkan Pickup Carry, Traktor, sembilan karung padi, Elpiji 3 kilogram sebanyak 30 buah, kipas padi dan seekor sapi terbakar.
    Kepala Dusun (Kadus) Sabuwa, Suhannan (39) mengungkapkan bahwa kebakaran terjadi istri pemilik gudang, Sauda (55), sedang memasak jajanan
    kamboya
    untuk
    lebaran
    .
    Di saat yang bersamaan, dirinya juga sedang mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite ke dalam botol satu liter, yang lokasinya tidak jauh dari tempat kamboya dimasak.
    “Jadi api cepat membesar,” kata Suhannan, Senin (31/3/2025).
    Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Sumenep, AKP Widiarti membenarkan kejadian yang menyebabkan kerugian hingga ratusan juta tersebut.
    Menurutnya, saat istri korban memasak kamboya menggunakan kayu bakar, lokasinya terlalu berdekatan dengan pengisian bensin di area gudang penyimpanan barang-barang itu.
    Sehingga api cepat membesar dan menghanguskan barang-barang yang disimpan dalam gudang milik korban yang sehari-hari berprofesi sebagai petani.
    “Saat istri korban memasak jajanan kamboya, jaraknya terlalu berdekatan dengan tempat mengisi BBM ke botol itu,” ungkap Widiarti.
    Rencana, BBM jenis pertalite yang diisikan ke dalam botol satu liter untuk dijual kembali. Namun rencana itu gagal karena keburu terbakar.
    Korban sempat menghitung kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran itu. Total kerugian materiil mencapai Rp 150 juta.
    Saat kebakaran terjadi, warga sempat kesulitan untuk memadamkan api karena proses pemadaman dilakukan dengan alat seadanya.
    Hingga kini di wilayah kepulauan tidak pernah ada tim pemadam kebakaran. Di samping itu, jarak dari kecamatan menuju lokasi kejadian juga cukup jauh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ribuan Umat Islam Padati Masjid Raya Al-Aqsha Merauke untuk Shalat Idul Fitri 1446 H
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Maret 2025

    Ribuan Umat Islam Padati Masjid Raya Al-Aqsha Merauke untuk Shalat Idul Fitri 1446 H Regional 31 Maret 2025

    Ribuan Umat Islam Padati Masjid Raya Al-Aqsha Merauke untuk Shalat Idul Fitri 1446 H
    Tim Redaksi
    MERAUKE, KOMPAS.com
    – Sejak pagi pukul 05.30 WIT, ribuan umat Islam telah berdatangan ke
    Masjid Raya Al-Aqsha
    , Merauke, untuk mengikuti shalat
    Idul Fitri
    1446 Hijriah pada Senin (31/03/2025).
    Kabupaten Merauke, Papua Selatan, yang berada di ujung timur Indonesia, menjadi salah satu daerah yang lebih dulu melaksanakan shalat Idul Fitri 1446 H dibandingkan wilayah lain di Indonesia.
    Antrean panjang kendaraan tampak memenuhi Jalan Raya Brawijaya dan Jalan Raya Parakomando, seiring dengan semakin banyaknya jemaah yang datang untuk beribadah.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, jemaah mulai berdatangan sejak pukul 05.30 hingga pukul 07.15 WIT.
    Kepadatan terjadi di dalam masjid, halaman parkir, hingga ke luar pagar dan sepanjang jalan raya.
    Meski demikian, semangat umat untuk melaksanakan shalat Idul Fitri tetap tinggi.
    Shalat Idul Fitri 1446 H di Masjid Raya Al-Aqsha dimulai pukul 07.07 WIT, mundur dari jadwal yang ditetapkan panitia, yakni pukul 06.00 WIT.
    Meski demikian, para jemaah tetap sabar menunggu dimulainya ibadah dengan penuh antusias dan kekhusyukan.
    Shalat Idul Fitri 1446 H dipimpin oleh Imam Ustaz H. Fajar Fatihuddin, sedangkan khotbah disampaikan oleh
    Gus Adib Fuad
    .
    Dalam khotbahnya, Gus Adib Fuad mengingatkan umat Islam untuk senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
    “Allah SWT mewajibkan umat-Nya untuk mengingat dan merenungi hari-hari besar Allah SWT,” terang Gus Adib dalam khotbahnya, Senin.
    Beliau juga menegaskan bahwa Idul Fitri merupakan hari kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
    “Kewajiban berpuasa memiliki tujuan agar kita menjadi pribadi yang bertakwa. Takwa adalah kepastian yang dijanjikan oleh Allah SWT,” lanjut dia.
    “Yang harus kita renungi adalah ketika kita melakukan puasa Ramadhan, kita harus melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan. Dengan demikian, ibadah puasa kita tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya serta meningkatkan kualitas keimanan dan akhlak,” tutupnya.
    Untuk memastikan kelancaran pelaksanaan
    sholat Idul Fitri
    , pengamanan dilakukan di pintu utama masjid sejak pukul 05.30 WIT.
    Petugas gabungan yang terdiri dari Polres Merauke, Satlantas Polres Merauke, satu regu Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Merauke, DPC Pemuda Batak Bersatu Kabupaten Merauke, dan Pramuka Peduli Kabupaten Merauke turut serta dalam menjaga ketertiban.
    Meskipun terjadi kepadatan, pelaksanaan shalat Idul Fitri berlangsung dengan khidmat dan lancar.
    Umat Islam yang hadir tetap menjaga ketertiban dan mengikuti rangkaian ibadah dengan penuh kekhusyukan.
    Perayaan Idul Fitri tahun ini menjadi momentum bagi seluruh umat Islam untuk kembali kepada fitrah dan meningkatkan kualitas ibadah serta hubungan antarsesama.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rekomendasi 5 Destinasi Desa Wisata di Semarang

    Rekomendasi 5 Destinasi Desa Wisata di Semarang

    Liputan6.com, Semarang – Kehadiran desa wisata di beberapa wilayah di Indonesia menyuguhkan daya tarik berbeda di setiap daerah. Hal ini pula yang menjadi keunggulan di beberapa desa wisata yang ada di Semarang, Jawa Tengah.

    Tak hanya menawarkan suasana asri khas pedesaan, kehadiran desa wisata juga menyuguhkan keunikan tradisi dan atraksi budaya khas yang mereka miliki. Mengutip dari Visit Jateng, berikut rekomendasi destinasi desa wisata Semarang:

    1. Desa Wisata Jamalsari

    Desa Wisata Jamalsari berlokasi di Kedungpane, Mijen, Kota Semarang. Desa wisata ini bisa diakses menggunakan kendaraan pribadi.

    Pengunjung dapat menikmati berbagai keseruan di desa ini, mulai dari mencoba spot selfie dengan pemandangan Waduk Jatibarang, wisata perahu, tari tradisional, dan masih banyak lagi. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Desa Wisata Jamalsari adalah saat matahari berada di ufuk barat karena di sini merupakan tempat terbaik melihat sunset di Semarang.

    2. Desa Wisata Jatirejo

    Desa Wisata Jatirejo di Semarang menawarkan wisata kerajinan berupa kolang-kaling. Desa wisata ini menjadi salah satu pusat pengrajin kolang-kaling terbesar di Kota Semarang.

    Mayoritas masyarakat di desa ini berprofesi sebagai perajin kolang-kaling. Setidaknya ada 20 orang yang masih aktif mengolah kolang-kaling dengan cara tradisional.

    3. Desa Wisata Kandri

    Desa Wisata Kandri terletak di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Nama desa wisata ini mulai populer sejak adanya Festival Kandri.

    Desa wisata ini merupakan salah satu desa wisata yang memiliki potensi beragam, mulai dari seni, alam, budaya, dan hasil bumi. Untuk menuju ke sini pun aksesnya sudah cukup mudah, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum seperti Trans Semarang.

    Pengunjung bisa mencoba berbagai aktivitas menarik di Desa Wisata Kandri, seperti outbond hingga menyaksikan tarian maupun kesenian lainnya. Tak jauh dari sini juga ada wisata Gua Kreo dan wisata perahu.

    4. Desa Wisata Wonolopo

    Desa Wisata Wonolopo berjarak sekitar 45 menit dari pusat Kota Semarang. Lokasi tepatnya berada di Desa Wonolopo, Mijen, Kota Semarang.

    Desa wisata ini memang tak banyak diketahui wisatawan karena tempatnya yang berada di pinggiran kota. Meski demikian, Desa Wisata Wonolopo memiliki potensi yang sangat besar dalam dunia pariwisata, seperti wisata kebun durian, kerajinan gedebok pisang, pembuatan sapu ijuk, kampung jamu gendong, serta banyaknya budidaya jamur. Wisatawan juga bisa ikut belajar dan menyelami aktivitas masyarakat lokalnya yang masih tergolong tradisional.

    5. Desa Wisata Lerep

    Selain di Semarang, di Kabupaten Semarang juga ada desa wisata yang wajib dikunjungi. Adalah Desa Wisata Lerep di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

    Lokasi desa wisata ini dekat dengan Gunung Ungaran, sehingga menawarkan suasana desa yang sejuk dan asri khas pedesaan. Pengunjung dapat menemukan tempat wisata yang tersembunyi di desa wisata ini, seperti Air Terjun Indrokilo hingga Embung Lerep.

    Saat akhir pekan, masyarakat di Desa Wisata Lerep biasanya menggelar pasar kuliner. Mereka akan menjajakan berbagai makanan dan jajanan tradisional yang akan menambah pengalaman berwisata yang menyenangkan.

    Penulis: Resla

  • Shalat Idul Fitri di Masjid Kubah Timah Pangkalpinang, Jalan Ditutup untuk Saf Jemaah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Maret 2025

    Shalat Idul Fitri di Masjid Kubah Timah Pangkalpinang, Jalan Ditutup untuk Saf Jemaah Regional 31 Maret 2025

    Shalat Idul Fitri di Masjid Kubah Timah Pangkalpinang, Jalan Ditutup untuk Saf Jemaah
    Tim Redaksi
    PANGKALPINANG, KOMPAS.com –

    Shalat Idul Fitri
    1446 H di Kota
    Pangkalpinang
    , Kepulauan Bangka Belitung akan dipusatkan di Masjid Agung Kubah Timah dengan jadwal sesuai ketentuan pemerintah pusat yaitu pada Senin (31/3/2025).
    Ruas jalan di depan masjid ikonik tersebut akan ditutup sementara karena digunakan sebagai lokasi saf terdepan.
    Kabag Kesra Pemkot Pangkalpinang Haris Munandar mengatakan, luasan masjid mencapai 5.000 meter persegi dengan daya tampung diperkirakan 3.000 – 4.000 jemaah.
    “Dari biasanya di Lapangan Merdeka, sekarang dilaksanakan di
    Masjid Kubah Timah
    . Seperti tahun lalu banyak jemaah yang datang, karena banyak juga perantau yang pulang jadi Jalan Sudirman di depan masjid sepakat kita tutup dulu,” kata Haris saat dihubungi, Minggu (30/3/2025).
    Haris menjelaskan, seluruh jemaah perempuan akan berada di dalam ruangan kubah dan bagian teras.
    Sementara jemaah laki-laki akan ditempatkan di area parkir, halaman dan saf terdepan di ruas jalan yang berdekatan dengan rumah dinas wali kota dan gereja Protestan.
    “Imam kemungkinan berada di dekat pos jaga yang dekat rumah dinas. Sesuai koordinasi kami dengan Dinas Perhubungan, PDAM dan Kepolisian jalannya memang digunakan untuk
    shalat Ied
    ,” jelas Haris.
    Para jemaah diimbau untuk datang lebih awal dengan jadwal ibadah sudah dimulai pukul 06.30 WIB.
    “Kalau bisa sudah berwudhu dari rumah, bawa sajadah masing-masing, datang lebih pagi dan cari tempat terbaik. Kami sudah bagi untuk yang di dalam kubah memang khusus perempuan,” ujar Haris.
    Sedangkan untuk malam takbiran, Pemkot Pangkalpinang tidak mengagendakan pawai keliling.
    “Pawai takbiran off dulu, mengingat situasi saat ini. Seperti di Masjid Kubah Timah takbiran kita arahkan di masjid saja, jadi tidak hanya paginya, malamnya diramaikan dengan takbiran sekalian check sound peralatan,” pungkas Haris.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Semeru 3 Kali Alami Erupsi Senin Pagi, Letuskan Abu Setinggi 800 Meter 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        31 Maret 2025

    Gunung Semeru 3 Kali Alami Erupsi Senin Pagi, Letuskan Abu Setinggi 800 Meter Surabaya 31 Maret 2025

    Gunung Semeru 3 Kali Alami Erupsi Senin Pagi, Letuskan Abu Setinggi 800 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com –

    Gunung Semeru
    di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada hari pertama
    Idul Fitri
    atau Senin (31/3/2025).
    Pos pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan, sejak pukul 00.00 – 05.30 WIB, terjadi tiga kali erupsi.
    Erupsi pertama terjadi pukul 01.04 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 800 meter di atas puncak kawah mengarah ke timur dan timur laut.
    Selanjutnya, erupsi kembali terjadi pukul 04.14 WIB, dengan letusan asap tebal setinggi 800 meter mengarah ke timur laut.
    Disusul, erupsi pukul 05.15 WIB dengan kolom letusan berintensitas tebal setinggi 400 meter mengarah ke timur laut dan timur.
    “Terjadi
    erupsi Gunung Semeru
    pada hari Senin, 31 Maret 2025 pukul 04.14 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 800 meter diatas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulis, Senin (31/3/2025).
    Sebagai informasi, pada Minggu (30/3/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 54 kali.
    Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbaunya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Lebaran di Bandung, Salat Id di Gasibu Lalu Open House di Gedung Pakuan – Halaman all

    Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Lebaran di Bandung, Salat Id di Gasibu Lalu Open House di Gedung Pakuan – Halaman all

    Gubernur Jabar Dedi Mulyadi rayakan Lebaran di Bandung, mulai dari Salat Id di lapangan Gasibu lanjut open house di Gedung Pakuan.

    Tayang: Senin, 31 Maret 2025 05:52 WIB

    Tribunnews.com/ Taufik Ismail

    LEBARAN 2025 – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai mengikuti pelantikan Kepala Daerah di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). Dedi Mulyadi rayakan Lebaran di Bandung, mulai dari Salat Id di lapangan Gasibu lanjut open house di Gedung Pakuan. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membocorkan agenda dirinya saat Lebaran hari pertama hari ini, Senin (31/3/2025).

    Orang nomor satu di Jabar itu bakal merayakan Lebaran di Bandung, Jawa Barat.

    kata Dedi Mulyadi, untuk salat Id atau Idulfitri dia akan melaksanakan di Gasibu, Kota Bandung.

    “Terus solat ied-nya di Gasibu depan Gedung Sate,” kata Dedi Mulyadi melalui akun medsosnya, Minggu (30/3/2025).

    Kemudian Dedi Mulyadi menyampaikan untuk warga Jawa Barat yang ingin silaturahmi di hari Idulfitri nanti.

    Dia mempersilahkan warga umum untuk yang ingin bersilaturahmi datang ke Gedung Pakuan.

    Namun warga yang bersilaturahmi harus datang pagi-pagi karena waktunya yang terbatas.

    “Setelah itu warga yang mau silaturahmi bisa ke Gedung Pakuan jam 08.00 sampai dengan 09.45,” kata Dedi Mulyadi.

    “Dan jam 09.45 sampai jam 11.15 itu buat mitra kerja Pemerintah Provinsi Jabar. Jadi warga lebih dulu,” sambung Dedi.

     

    Dedi Mulyadi mengisi malam takbiran dengan menghadiri acara di Gedung Pakuan, Kota Bandung.

    Acara itu merupakan acara festival tabuh bedug yang meramaikan Idulfitri 2025 ini.

    “Buat warga Jabar kalau ditanya malam nanti di mana, saya malam nanti di Gedung Pakuan, ada festival ngadulag atau nabeuh bedug dari 19.30 sampai 21.30,” kata Dedi Mulyadi melalui akun medsosnya, Minggu (30/3/2025).

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini