Jenis Media: Regional

  • Apa Itu Halal Bihalal? Tradisi Pengikat Silaturahmi Khas Indonesia yang Punya Makna Mendalam

    Apa Itu Halal Bihalal? Tradisi Pengikat Silaturahmi Khas Indonesia yang Punya Makna Mendalam

    Secara bahasa, ‘halal’ dalam konteks halal bihalal memiliki arti yang lebih luas daripada sekadar ‘diperbolehkan’. Ia merujuk pada tindakan ‘mengurai benang kusut’, ‘menjernihkan air keruh’, atau ‘melepaskan ikatan yang membelenggu’. KBBI mendefinisikannya sebagai acara maaf-maafan setelah Ramadhan.

    Dari perspektif fiqih, halal bihalal dimaknai sebagai upaya menjadikan perbuatan atau sikap yang sebelumnya dianggap berdosa (haram) menjadi diampuni dan diterima (halal) melalui taubat, penyesalan, dan permintaan maaf. Hal ini selaras dengan ajaran Al-Qur’an yang menekankan pentingnya ‘halal yang thayyib’, sesuatu yang halal dan baik.

    Banyak hadits Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya silaturahmi dan saling memaafkan, yang menjadi inti dari tradisi halal bihalal. Hadits-hadits tersebut mendorong umatnya untuk menyelesaikan perselisihan dan menjaga hubungan baik antar sesama. Dengan demikian, halal bihalal sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya persatuan dan perdamaian.

  • Kronologi Penemuan Mayat Sejoli dalam Mobil di Surabaya, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all

    Kronologi Penemuan Mayat Sejoli dalam Mobil di Surabaya, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Warga Surabaya digemparkan oleh penemuan dua orang yang tewas di dalam mobil Toyota Innova hitam di tengah Jalan Ngagel Jaya Utara, Gubeng, pada Selasa (1/4/2025) pagi. 

    Kejadian ini menarik perhatian karena kondisi mobil yang ditemukan masih menyala, dengan AC dan lampu sein dalam keadaan aktif.

    Kronologi penemuan bermula saat sekitar pukul 08.40 WIB, tim medis Pemkot Surabaya menerima laporan tentang dua orang yang tidak sadarkan diri dalam mobil.

    Setelah tiba di lokasi dan melakukan pemeriksaan, tim memastikan bahwa kedua korban telah meninggal dunia.

    Temuan ini kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian, yang segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Korban pria diidentifikasi sebagai HAB (26), warga Petemon, Sawahan, Surabaya, ditemukan di kursi pengemudi.

    Sementara itu, korban wanita, QV (23), warga Kedung Baruk, Rungkut, Surabaya, ditemukan di kursi penumpang depan.

    Polisi menduga keduanya adalah pasangan bukan suami istri karena memiliki alamat berbeda pada kartu identitas mereka.

    Saat petugas tiba, mesin mobil masih dalam keadaan menyala, AC tetap beroperasi, dan lampu sein berkedip di sisi kiri, seolah memberikan sinyal belok.

    Mobil tersebut diduga telah berhenti di lokasi sejak Minggu (30/3/2025), berdasarkan kesaksian seorang asisten rumah tangga (ART) yang tinggal di sekitar tempat kejadian.

    Pada awalnya, ART yang melihat mobil mengira pengemudi hanya berhenti sejenak namun karena mobil tetap di tempat yang sama selama lebih dari satu hari tanpa ada pergerakan, ia mulai curiga.

    ART kemudian memberitahukan tetangga, pengurus RT, dan satpam setempat, yang akhirnya memutuskan untuk memeriksa kondisi dalam mobil.

    Setelah diketuk dan tidak ada respons, mereka segera menghubungi pihak berwenang.

    Penyelidikan Awal dan Dugaan Penyebab Kematian

    Kapolsek Gubeng, Kompol Eko Sudarmanto, menyebutkan bahwa dugaan awal penyebab kematian korban adalah keracunan gas berbahaya di dalam kabin mobil.

    Namun, kepastian mengenai hal ini masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan di Kamar Mayat RSUD dr. Soetomo Surabaya.

    Meski demikian, hasil visum luar dari Tim Inafis Polrestabes Surabaya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau bekas luka mencurigakan pada tubuh korban.

    Barang berharga mereka, termasuk ponsel, uang, dan perhiasan, masih berada dalam mobil dan melekat pada tubuh korban, mengindikasikan bahwa tidak ada unsur tindak pidana dalam kejadian ini.

    Pihak kepolisian juga mengamankan kendaraan sebagai barang bukti guna mendukung penyelidikan lebih lanjut.  (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

  • Sumut Kehilangan Ratusan Ribu Hektare Hutan, Ini Penyebabnya

    Sumut Kehilangan Ratusan Ribu Hektare Hutan, Ini Penyebabnya

    Liputan6.com, Medan – Bencana ekologis yang terjadi di Sumatera Utara (Sumut) dari tahun ke tahun tidak terlepas dari peningkatan kerusakan lingkungan. Upaya pencegahan dan penindakan atas eksploitasi sudah dilakukan, namun masih perlu penguatan.

    Hal tersebut diungkapkan Direktur Green Justice Indonesia, Panut Hadisiswoyo. Dikatakannya, banyak kawasan hutan dan areal penting yang memiliki fungsi perlindungan ekosistem mengalami perubahan akibat kejahatan lingkungan, sehingga mengakibatkan bencana ekologis.

    “Nah, perubahan yang terjadi karena adanya aktivitas ilegal. Ini tindakan yang merugikan ekosistem. Kami menilai banyaknya bencana ekologis akibat kejahatan lingkungan,” kata Panut, dalam diskusi dan buka puasa bersama, Kamis, 27 Maret 2025.

    Dijelaskan Panut, penting memahami peran hukum dalam menangani kejahatan lingkungan. Pelanggaran lingkungan, tidak hanya dilakukan oleh individu atau korporasi. Tetapi juga bisa melibatkan negara jika memberikan izin eksploitasi tanpa mempertimbangkan dampak ekologisnya.

    “Ini berkaitan erat dengan pelanggaran hak asasi manusia, hak lingkungan, serta hak satwa,” jelasnya.

    Diungkapkannya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengidentifikasi beberapa kategori utama kejahatan lingkungan, seperti kejahatan terhadap satwa liar, penggunaan lahan secara ilegal, eksploitasi sumber daya yang melanggar hukum, serta pencemaran lingkungan.

    “Untuk kategori kejahatan ini banyak terjadi di Indonesia, khususnya di Sumut, di mana deforestasi dan perdagangan ilegal satwa liar terus meningkat,” ungkapnya

    Berdasarkan data, luas kawasan hutan di Sumut mencapai sekitar 3,3 juta hektare dengan berbagai kategori seperti Hutan Lindung (HL), Hutan Produksi (HP), Areal Penggunaan Lain (APL), dan lain sebagainya.

    Dalam perjalananya, sebut Panut, Sumut kehilangan tutupan hutan hingga ratusan ribu hektare. Menurutnya, laju derorestasi di Sumut saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Tidak bisa dipungkiri, bencana ekologis yang terjadi akibat menurun dan berubahnya fungsi kawasan untuk berbagai kepentingan.

    “Bencana ekologis dan kejahatan lingkungan sangat terkait. Data BPBD Sumut, sepanjang 2024, Sumut mengalami 677 kejadian bencana ekologis, yakni banjir, longsor, dan cuaca ekstrem,” bebernya.

     

  • Barong Ider Bumi 2025 di Banyuwangi, Ritual Sakral Digelar Khidmat di Tengah Hujan

    Barong Ider Bumi 2025 di Banyuwangi, Ritual Sakral Digelar Khidmat di Tengah Hujan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Ritual adat Barong Ider Bumi 2025 kembali digelar dengan khidmat di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (1/4/2025). Meski diguyur hujan, tradisi yang rutin dilaksanakan setiap 2 Syawal ini tetap ramai dikunjungi masyarakat yang ingin menyaksikan prosesi sakral tersebut.

    Sebagai bagian dari perayaan Lebaran di Banyuwangi, Barong Ider Bumi menjadi daya tarik utama bagi warga setempat maupun wisatawan. Ritual ini diyakini memiliki kekuatan untuk menolak bala dan telah dijalankan secara turun-temurun oleh masyarakat Desa Kemiren.

    Tokoh masyarakat adat Desa Kemiren, Suhaimi, menjelaskan bahwa ritual Barong Ider Bumi pertama kali dilakukan sekitar tahun 1840-an. Kala itu, Desa Kemiren dilanda wabah yang menyebabkan banyak korban jiwa serta gagal panen akibat serangan hama. Dalam menghadapi situasi sulit tersebut, sesepuh desa meminta petunjuk kepada leluhur mereka, Mbah Buyut Cili. Dalam mimpinya, Mbah Buyut Cili mendapat petunjuk agar warga mengadakan arak-arakan Barong keliling kampung sebagai upaya penolak bala.

    “Ritual diawali dengan doa yang dipanjatkan oleh para tokoh pelestari Barong di petilasan Buyut Cili,” ungkap Suhaimi. Barong dalam tradisi ini digambarkan sebagai sosok makhluk bermahkota dengan sayap yang dipercaya mampu melindungi desa dari marabahaya.

    Kepala Desa Kemiren, Arifin, mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya ritual tahun ini meskipun dalam kondisi hujan. “Meski dalam kondisi hujan, kami tetap bersyukur karena hujan juga anugerah dari Yang Maha Kuasa,” ujarnya.

    Saat gamelan mulai dimainkan, barong siap diarak keliling desa dengan iringan masyarakat yang mengenakan pakaian adat. Arak-arakan dimulai dari sisi timur Desa Kemiren menuju bagian barat, menempuh jarak sekitar 2 km. Sepanjang perjalanan, tokoh adat melakukan tradisi sembur uthik-uthik, yaitu menebarkan sekitar 999 koin logam yang dicampur dengan beras kuning dan berbagai macam bunga sebagai simbol penolak bala.

    Sebagai penutup rangkaian ritual, masyarakat menggelar selamatan kampung dengan menyajikan kuliner tradisional khas Banyuwangi, tumpeng pecel pitik. Hidangan ini dibuat dari ayam kampung muda yang dipanggang utuh, kemudian disuwir dan dicampur dengan bumbu khas yang terdiri dari cabai rawit, terasi, daun jeruk, gula, serta parutan kelapa muda.

    “Keunikan dan nilai budaya yang terkandung dalam ritual Barong Ider Bumi menjadikannya warisan leluhur yang terus dipertahankan. Selain sebagai bagian dari tradisi, acara ini juga menjadi magnet wisata yang memperkaya keberagaman budaya Banyuwangi,” jelas Arifin.

    Wisatawan asal Surabaya, Dian Eka Putri Nasution (25), mengaku atmosfer kekeluargaan dalam ritual tersebut sangat terasa. “Yang paling saya suka adalah kendurinya. Semua duduk bersama, makan bersama di jalanan desa. Rasanya hangat dan sangat membumi. Ini pengalaman yang tidak bisa saya temukan di kota,” pungkasnya. [alr/beq]

  • Gunung Merapi Muntahkan 12 Guguran Lava Sejauh 1.700 Meter

    Gunung Merapi Muntahkan 12 Guguran Lava Sejauh 1.700 Meter

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Gunung Merapi, yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanis. Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada periode pengamatan 2 April 2025 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 12 kali memuntahkan guguran lava pijar.

    “Teramati 12 kali guguran lava Gunung Merapi ke arah barat daya, yakni ke Kali Krasak dan Bebeng, dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter,” ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan resminya, Rabu (2/4/2025).

    Laporan kegempaan menunjukkan adanya peningkatan aktivitas vulkanis, di antaranya 41 kali gempa guguran dengan amplitudo 2 mm hingga 6 mm (durasi 38,31 detik hingga 169,27 detik), 48 kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 2 mm hingga 8 mm (durasi 8,94 detik hingga 13,82 detik), dan dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2 mm hingga 6 mm (durasi 32,68 detik hingga 93,28 detik).

    Saat ini, status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga. BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam zona berbahaya, yang mencakup sektor selatan-barat daya (Sungai Boyong radius maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 7 km), dan sektor tenggara (Sungai Woro maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km).

    Selain guguran lava, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG) dan lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi. Dampak abu vulkanis juga perlu diantisipasi. Jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas vulkanis, BPPTKG akan segera mengevaluasi kembali status Merapi.

  • 8
                    
                        Warga Ukraina Dirampok Pegawai Hotel Tempatnya Menginap di Gorontalo
                        Regional

    8 Warga Ukraina Dirampok Pegawai Hotel Tempatnya Menginap di Gorontalo Regional

    Warga Ukraina Dirampok Pegawai Hotel Tempatnya Menginap di Gorontalo
    Tim Redaksi
    GORONTALO, KOMPAS.com
    – Tim Rajawali
    Polresta Gorontalo
    Kota bersama Personil Polsek Kota Timur berhasil mengungkap kasus tindak pidana pencurian yang terjadi di salah satu hotel di Kota Gorontalo.
    Polisi dalam waktu kurang dari 24 jam berhasil mengamankan pelaku pencurian mata uang asing milik
    warga Ukraina
    .
    Sang pencuri ini adalah pegawai hotel tempat korban menginap.
    Kapolresta Gorontalo Kota Kombes Ade Permana melalui Kasat Reskrim AKP Akmal Novian Reza mengatakan, kasus ini dapat diungkap setelah pihaknya menerima laporan pencurian uang di salah satu kamar hotel pada Selasa (1/4/2025), pukul 12.00 Wita.
    Setelah menerima laporan ini, polisi melakukan penyelidikan dengan mengambil keterangan dari korban yang merupakan warga negara Ukraina dan beberapa saksi.
    Dari hasil pemeriksaan ini, mengarah pada salah satu karyawan hotel.
    “Setelah mengidentifikasi, Tim Rajawali mengamankan RH (19), warga Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo,” kata AKP Akmal, dalam keterangannya, Rabu (2/4/2025).
    Dari pengakuan RH, ia mengambil uang asing yang tersimpan di dalam
    safe deposit box
    di dalam kamar hotel.
    “RH mengambil uang di dalam brankas dengan cara mengambil kunci duplikat dan membuka
    box safe deposit
    yang terisi mata uang Amerika, mata uang Turki, dan mata uang Arab Saudi,” ujar Akmal.
    Barang bukti yang diamankan polisi berupa tiga lembar pecahan 100 dollar mata uang Amerika, satu lembar pecahan 200 Lira, satu lembar pecahan 100 Lira, satu lembar pecahan 50 Lira mata uang Turki, dan satu lembar pecahan 5 Dirham mata uang Arab Saudi.
    Jika dikonversi ke mata uang rupiah, seluruh uang yang diambil RH ini sebesar Rp 6.624.000.
    Saat ini, RH dan barang bukti ini sudah diamankan polisi untuk penyidikan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Mengapa Pemudik Lebaran Tahun Ini Menurun?
                        Megapolitan

    4 Mengapa Pemudik Lebaran Tahun Ini Menurun? Megapolitan

    Mengapa Pemudik Lebaran Tahun Ini Menurun?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada Lebaran 2025 jumlah pemudik menurun.
    Beberapa pihak menyebut
    penurunan pemudik
    Lebaran tahun ini terjadi karena masalah ekonomi masyarakat Indonesia.
    Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik pada tahun ini atau Lebaran 1446 Hijriah hanya mencapai 146,48 juta orang.
    Angka ini turun sekitar 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta orang.
    Selain itu, data Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) memperkirakan perputaran uang selama libur Lebaran 2025 hanya mencapai Rp 137,975 triliun.
    Angka ini lebih rendah dibandingkan 2024 yang mencapai Rp 157,3 triliun.
    Kemenhub memperkirakan jumlah pemudik sebanyak 193,6 juta orang pada Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 Hijriah.
    Angka tersebut mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
    Perkiraan ini berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bersama Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi.
    Menteri Perhubungan saat itu, Budi Karya Sumadi mengatakan, perkiraan jumlah pemudik 2024 meningkat dibandingkan Lebaran 2023 yang mencapai 123,8 juta orang.
    “Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta,” kata Budi, dalam keterangan tertulis, Selasa (12/3/2024).
     
    Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menduga jumlah pemudik yang menurun pada tahun 2025 ini dikarenakan
    faktor ekonomi
    .
    Menurut Rano, hal tersebut membuat warga memilih merayakan Lebaran di Jakarta dibandingkan pulang kampung.
    “Memang enggak banyak yang pulang kampung. Mungkin saja karena faktor ekonomi, atau memang mereka ingin Lebaran di Jakarta saja, jadi banyak faktor,” kata Rano Karno dalam kegiatan open house yang digelar di Warung Bang Doel, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2025).
    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, merespons soal turunnya jumlah pemudik Lebaran 2025 yang diduga ada kaitannya dengan situasi ekonomi nasional.
    Menurut Muhaimin, pemerintah sudah memberikan banyak bantuan dan stimulus untuk mendukung ekonomi warga.
    Ia yakin berbagai stimulus pemerintah bisa membantu perbaikan ekonomi secara umum.
    “Ya, stimulus sudah terus dikeluarkan. Bantuan-bantuan langsung kita percepat, termasuk berbagai skenario sudah disiapkan,” ujar Cak Imin usai mengikuti shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025).
    Cak Imin berharap ekonomi Indonesia dapat diperbaiki, tetapi hal paling penting adalah kerja sama seluruh elemen masyarakat.
    “Insya Allah (bisa bantu perbaikan ekonomi). Yang paling penting kita bahu-membahu menyadari beratnya tantangan, terutama akibat global, khususnya akibat kebijakan Amerika Serikat,” lanjutnya.
    Cak Imin menambahkan, kebersamaan masyarakat, pemerintah, dan para tokoh juga harus terus dijaga untuk saling bantu menghadapi kesulitan ekonomi.
    Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti jumlah pemudik Lebaran 2025 yang diprediksi mengalami penurunan.
    Hal ini diduga disebabkan oleh kesulitan ekonomi yang dirasakan masyarakat, tak terkecuali kelompok kelas menengah.
    “Saat ini perekonomian memang sedang menghadapi tantangan yang sedemikian rupa,” ujar Puan dalam keterangan resminya, Rabu (26/3/2025).
    “Kondisi ini mencerminkan kesulitan ekonomi yang semakin dirasakan masyarakat, termasuk oleh kelompok kelas menengah,” sambung dia.
    Melihat kondisi tersebut, Puan pun meminta pemerintah untuk memastikan
    bantuan sosial
    (bansos) bagi masyarakat menjelang Lebaran terdistribusi tepat waktu.
    Dia juga berharap bansos tersebut tepat sasaran, dalam rangka mengurangi beban kebutuhan masyarakat menjelang hari Lebaran 2025.
    “Apalagi sebentar lagi Lebaran, pastinya ada banyak kebutuhan yang dirasakan rakyat. Jangan biarkan masyarakat kecil menanggung semua beban ini sendirian. Pemerintah harus hadir dengan solusi nyata dan langkah konkret,” kata Puan.
     
    Meskipun pemudik menurun, jumlah kendaraan di Jakarta telah berkurang.
    Saat Lebaran, Senin (31/3/2025), gemuruh kota Jakarta seolah tertelan bumi.
    Momen Lebaran 2025 kembali menghadirkan pemandangan kontras yang selalu dinanti, yakni jalanan Jakarta yang lengang.
    Hiruk pikuk kendaraan dan aktivitas warga Jakarta yang biasanya mendominasi setiap sudut kota, kini berganti dengan keheningan.
    Pantauan di berbagai ruas jalan utama sejak pagi hari menunjukkan pemandangan yang tak biasa.
    Jalan-jalan arteri yang akrab dengan kemacetan, seperti Jalan Sudirman dan MH Thamrin, tampak lapang.
    Beberapa warga terlihat memanfaatkan kesempatan ini untuk berolahraga santai atau sekadar mengabadikan momen di ikon kota seperti Bundaran HI, tanpa perlu berdesakan dengan kendaraan.
    Kondisi serupa juga terasa di kawasan lain.
    Jalan Tendean yang biasanya padat merayap, kini hanya sesekali dilewati kendaraan.
    Kontrasnya begitu terasa dibandingkan hari-hari kerja yang penuh dengan deru mesin dan klakson bersahutan imbas lalu lintas yang padat.
    Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.638.643 kendaraan telah keluar meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 hingga H-2 Lebaran 2025 yang jatuh pada periode Jumat-Sabtu (21-29 Maret 2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mudik ke Ciamis, Ibu Asal Pengalengan dan Bayinya Umur 4 Bulan Ditinggal Suami di Masjid Tasikmalaya – Halaman all

    Mudik ke Ciamis, Ibu Asal Pengalengan dan Bayinya Umur 4 Bulan Ditinggal Suami di Masjid Tasikmalaya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kronologi seorang ibu dan anaknya berumur 4 bulan ditinggalkan suaminya di Masjid Kaum Ciawi, tepatnya wilayah Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (1/4/2025) pagi.

    Dede (35) asal Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, awalnya berangkat dari rumahnya menuju Ciamis bersama suami dan anaknya berumur 4 bulan.

    Saat melewati kawasan Gentong, pasangan suami istri tersebut sempat menginap di Masjid Kaum Ciawi, Tasikmalaya.

    Tapi pada pukul 06.00 WIB pagi, dirinya kaget sang suami sudah tidak ada. 

    Dede bersama anaknya tersebut tertinggal sehingga kebingungan mencari keberadaan suaminya tersebut.

    Dirinya bersama anaknya tersebut ditemukan oleh anggota Polres Tasikmalaya Kota yang sedang berpatroli di wilayah Kadipaten.

    Menanggapi hal ini, Kepala Pos Terpadu Ampera AKP Asep Saefulloh menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan informasi ada seorang pemudik bersama bayinya yang ditinggalkan suaminya di Masjid wilayah Ciawi.

    Kemudian pihaknya bersama anggota langsung menemui sang ibu yang tengah kebingungan mencari keberadaan suaminya tersebut.

    “Kami pos terpadu Ampera Polres Tasikmalaya kota bahwa membenarkan, bahwa tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB, mendapatkan informasi dari anggota polsek ciawi yang sedang melaksanakan patroli bertemu dengan ibu-ibu yang sedang menggendong bayi usia diperkirakan 4 bulan,” ucap pria yang menjabat sebagai Kapolsek Pagerageung ketika ditemui wartawan.

    AKP Asep menjelaskan awalnya mereka bertanya kepada anggota mau ke polsek yang terdekat. 

    Kebetulan anggota tengah patroli dan langsung menyerahkan ke pos terpadu ampera.

    “Sehingga kami mengambil inisiatif karena bertanya, si ibu tersebut berangkat dari pengalengan itu mau mudik ke ciamis,” jelasnya.

    Bahkan pihak Polres Tasikmalaya Kota mengambil inisiatif memfasilitasi, karena bayinya ingin minum susu, dan si ibunya belum makan.

    “Kami sudah memfasilitasi kegiatan tersebut demi kemanusiaan diantarkan melalui travel ke alamat rumahnya di pangalengan,” ucap AKP Asep.

    AKP Asep mengatakan, korban tidak tahu alamat rumah suaminya yang ada di Ciamis sehingga pihaknya mengantarkan kembali si ibunya ke daerah asalnya ke Pangalengan Kabupaten Bandung menggunakan travel.

    “Si ibu berangkat dibonceng oleh suaminya menggunakan roda dua dari arah Pangalengan menuju Ciamis, dan keduanya sempat menginap di Masjid Kaum Ciawi. Saat bangun, istrinya bingung karena suaminya sudah tidak ada,” pungkasnya.

    Korban mengaku tak ada masalah apapun dengan suaminya.

    “Yang jelas kami juga belum mengetahui penyebabnya, saat ditanyakan pun tidak ada percekcokan rumah tangga, dan keduanya berangkat dari Pangalengan baik-baik saja,” tuturnya.

     

  • Mengenal Plajau, Mirip Kacang Namun Keluarga Mangga

    Mengenal Plajau, Mirip Kacang Namun Keluarga Mangga

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sebuah buah eksotis asal Kalimantan memperlihatkan keunikan botanis yang menarik perhatian. Plajau, yang termasuk dalam keluarga anacardiaceae atau suku mangga-manggaan, memiliki karakteristik tersendiri.

    Mengutip dari berbagai sumber, meskipun memiliki rasa dan penampilan yang mirip kacang-kacangan, plajau secara taksonomi masih terkait erat dengan mangga. Keunikan ini membuat buah yang juga dikenal dengan nama pelanjau atau djuping ini menjadi objek kajian menarik dalam dunia botani dan kuliner.

    Wilayah persebaran plajau terbatas di kawasan hutan Kalimantan, terutama di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Pohon penghasil buah ini tumbuh secara alami di ekosistem hutan tropis.

    Buah ini mengandung protein lengkap dengan keseluruhan asam amino esensial. Struktur gizinya mencakup protein, lemak, karbohidrat, dan kadar air yang seimbang.

    Bentuk biji Plajau sangat mirip dengan almond, menambah daya tarik tersendiri. Para peneliti di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Pontianak, telah mulai mengeksplorasi potensi pengolahan Plajau.

    Proses diversifikasi pangan telah menghasilkan berbagai produk turunan, salah satunya adalah tepung plajau. Tepung ini dapat digunakan dalam pembuatan biskuit, sosis, kue, dan produk pangan lainnya.

    Di habitat aslinya, plajau memiliki peran ekologis yang penting. Buah ini menjadi salah satu sumber pangan favorit bagi satwa hutan Kalimantan.

    Burung enggang dan orangutan tercatat sebagai konsumen utama buah ini di kawasan hutan. Keunikan plajau terletak pada kombinasi karakteristiknya yang membingungkan.

    Meskipun memiliki rasa dan tekstur yang mirip kacang-kacangan, buah ini secara botanis masih tergolong dalam suku anacardiaceae. Struktur genetik yang unik membuat plajau memiliki karakteristik yang berbeda dari kerabat terdekatnya dalam suku mangga-manggaan.

    Rasa gurih yang mirip kacang menjadi daya tarik tersendiri dari produk ini. Hal ini sekaligus membedakannya dari buah-buahan lain di kawasan tropis Indonesia.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Cara Cek Status Penerima PIP Kemdikbud Dikdasmen

    Cara Cek Status Penerima PIP Kemdikbud Dikdasmen

    Syarat utama untuk menjadi penerima PIP adalah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP). Program ini ditujukan untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar dapat mengakses pendidikan yang layak. PIP diberikan kepada siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA/SMK, termasuk peserta didik jalur nonformal.

    Selain melalui situs web, informasi mengenai PIP juga dapat diperoleh melalui pihak sekolah atau Dinas Sosial setempat. Jangan ragu untuk menghubungi pihak-pihak terkait jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut atau mengalami kendala dalam proses pengecekan status penerima PIP.

    Dengan adanya perubahan situs resmi dan peningkatan layanan, diharapkan proses pengecekan status penerima PIP menjadi lebih mudah dan transparan. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bantuan pendidikan ini tepat sasaran dan dapat membantu siswa kurang mampu meraih cita-cita pendidikan mereka.