Lonjakan Kendaraan ke Malioboro Capai 2.000 per Jam, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
Kendaraan yang masuk ke kawasan
Malioboro
, Kota Yogyakarta pada 2 April 2025 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan hari sebelumnya.
Pada Rabu 2 April 2025, jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan Malioboro tercatat rata-rata 1.500 sampai 2.000 per jam.
“Dari pengamatan kita untuk perbandingan hari ini dengan kemarin, itu terjadi kenaikan yang signifikan,” ujar Kasat Lantas Polresta Yogyakarta, AKP Alvian Hidayat saat ditemui di Pos Teteg, Malioboro, Rabu (2/04/2025).
Alvian menyampaikanm pada 1 April 2025 rata-rata per jam kendaraan yang masuk ke Malioboro di bawah 1.500 kendaraan.
Hari ini data sampai dengan pukul 16.00 WIB rata-rata stabil di 1.500 hingga 2.000 per jam.
“Kemarin rata-rata per jam itu masih di kisaran 1.500 ke bawah, untuk hari ini rata-rata sudah cukup stabil di 1.500, bahkan tadi pagi maupun sore ini cukup signifikan di kisaran 1.500 sampai 2.000. Ini sudah menandakan bahwa ada terjadi peningkatan,” ucapnya.
Diungkapkan Alvian, khusus kawasan Malioboro biasanya memang akan ramai dikunjungi wisatawan pada sore dan malam hari.
Wisatawan pada pagi dan siang hari cenderung memilih untuk mengunjungi destinasi wisata di wilayah Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo.
Terkait kondisi ke depan untuk kawasan Malioboro, lanjut Alvian masih akan melihat kondisi volume kendaraan di pintu masuk ke wilayah Yogyakarta yakni Prambanan, Tempel dan Jalan Wates.
Di saat tiga titik tersebut masih banyak kendaraan yang masuk, maka kemungkinan besar di wilayah Kota Yogyakarta masih akan terjadi peningkatan jumlah kendaraan pengunjung.
“Kemarin kita mendapat informasi bahwa terjadi peningkatan di tiga titik tersebut, sehingga menjadi warning untuk kita yang di kota, pasti nanti sebagian besar masuk ke wilayah kota, karena kalau belum ke Malioboro ini belum sah ke Yogya. Walaupun mau ke Gunungkidul, Bantul, ke Sleman tetap ada satu waktu menyempatkan ke Malioboro,” tuturnya.
Namun demikian, diprediksi peningkatan jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan Malioboro masih akan terjadi hingga dua hari ke depan.
“Menurut prediksi kami bersama dengan Dishub itu, satu, dua hari ke depan masih akan ada kenaikan, atau minimal stabil,” ungkapnya.
Rekayasa lalu lintas juga sudah diberlakukan. Kendaraan dari Jembatan Kleringan diarahkan melewati Stadion Kridosono terlebih dahulu sebelum masuk ke wilayah Malioboro.
“Kita terapkan rekayasa untuk menambah spare waktu berputar (Stadion Kridosono), sehingga yang masuk ke arah Malioboro atau Pasar Kembang ini, waktunya agak ditambah,” ungkapnya.
Dari pengamatan Kompas.com pada pukul 16.30 WIB jalan menuju Malioboro maupun ke arah Pasar Kembang tampak dipadati kendaraan pengunjung. Kendaraan yang hendak masuk ke kawasan Malioboro tampak di dominasi pelat luar daerah.
Beberapa petugas Kepolisian hingga Dinas Perhubungan tampak sibuk mengatur arus lalu lintas agar tidak sampai terjadi kemacetan.
“Terjadi kepadatan sehingga adanya perlambatan, Alhamdulilah sejuah ini roda masih tetap berputar tidak ada yang sampai stag,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Regional
-
/data/photo/2025/04/02/67ed3403e0885.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lonjakan Kendaraan ke Malioboro Capai 2.000 per Jam, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas Yogyakarta 2 April 2025
-

Lonjakan Wisatawan ke Sarangan, Diprediksi Capai 15.000 Pengunjung
Magetan (beritajatim.com) – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Magetan, Joko Trihono, mengungkapkan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sarangan pada siang hingga sore hari pada Rabu (2/4/2025). Prediksi menunjukkan bahwa jumlah pengunjung bisa mencapai 15.000 orang pada hari ini.
Menurut Joko Trihono, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pola kunjungan wisatawan. Salah satunya adalah wisatawan yang menyesuaikan keberangkatan mereka dengan kondisi lalu lintas.
“Mungkin mereka memantau kepadatan lalu lintas terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk naik ke Sarangan. Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa sebagian wisatawan memilih berkunjung ke destinasi luar negeri sehingga baru naik ke Sarangan pada siang hari,” ungkapnya.
Selain itu, banyak wisatawan yang terlebih dahulu bersilaturahmi dengan keluarga sebelum berangkat ke kawasan wisata. “Setelah berkunjung ke saudara, mereka baru naik ke Sarangan untuk menginap. Kami akan segera mengecek tingkat okupansi hotel di kawasan ini,” tambah Joko.
Peningkatan jumlah pengunjung juga diantisipasi dengan sistem buka tutup di beberapa titik guna mengatur kepadatan di dalam area wisata.
“Kami hanya menerapkan buka tutup sementara untuk mengantisipasi kepadatan. Setelah situasi lebih tertata, akses akan kembali dibuka,” jelasnya.
Dari data yang ada, jumlah wisatawan pada hari sebelumnya mencapai 11.000 orang, dan angka ini diprediksi akan meningkat menjelang akhir pekan.
“Hari Jumat kemungkinan terjadi sedikit penurunan, namun Sabtu diperkirakan akan meningkat lagi,” tambahnya.
Dengan lonjakan wisatawan ini, pemerintah daerah terus berupaya mengelola arus kunjungan agar tetap kondusif dan wisatawan dapat menikmati pengalaman yang nyaman di Sarangan. [fiq/aje]
-

Sepi Penumpang, Layanan Trans Bangkalan Perlu Dievaluasi?
Bangkalan (beritajatim.com) – Transportasi bus antar kecamatan di Bangkalan atau biasa disebut Trans Bangkalan kini masih minim peminat. Bahkan, warga banyak yang tidak mengetahui adanya layanan transportasi tersebut.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bangkalan, Akhmad Roniyun Hamid. Ia mengatakan, hingga saat ini pengoperasian layanan Trans Bangkalan masih sepi penumpang.
“Iya memang kami akui masih sepi peminat,” ujarnya, Rabu (2/4/2025).
Ia menambahkan, untuk menarik minat masyarakat, pihaknya akan mengubah rute Trans Bangkalan agar lebih efektif.
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Bangkalan Fadhur Rosi hingga saat ini Trans Bangkalan masih minim penumpang. Sebab, mayoritas tidak mengetahui adanya layanan itu.
“Sangat banyak masyarakat yang tidak mengetahui adanya layanan tersebut,” ungkapnya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala daerah untuk membahas tentang penghapusan layanan tersebut. Meski begitu, ia meminta pemerintah penyisakan dua unit bus agar bisa terintegrasi dengan bus TransJatim.
“Ya kami sudah lakukan koordinasi terkait hal itu. Untuk unit bus bisa digunakan untuk hal lain dan bisa menyisakan dua unit untuk tetap terintegrasi dengan TransJatim,” pungkasnya.[sar/aje]
-

Panduan Lengkap Cara Pakai Google Maps Saat Arus Balik Lebaran 2025, Hindari Tersesat di Perjalanan – Halaman all
Panduan Lengkap Cara Pakai Google Maps Saat Arus Balik Lebaran 2025, Hindari Tersesat di Perjalanan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut ini panduan lengkap cara memakai Google Maps saat Arus Balik Lebaran 2025. Pemudik harus bisa memanfaatkan Google Maps supaya tidak tersesat di perjalanan.
Sebab, jika tidak dapat menggunakan secara maksimal, malah pemudik bisa tersesat di perjalanan.
Hal ini seperti yang dialami pemudik di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Tiga mobil pemudik mencoba menghindari kepadatan arus di Jalan Lingkar Ambarawa Kabupaten Semarang.
Namun, mereka malah tersesat karena menggnakan Google Maps. Sehingga mobil yang dipergunakan masuk area persawahan.
Panduan Lengkap Cara Pakai Google Maps
Google Maps adalah salah satu aplikasi peta digital terpopuler yang kini banyak digunakan oleh pengguna di seluruh dunia.
Aplikasi yang dikembangkan oleh Google ini menawarkan berbagai fitur canggih yang memudahkan pengguna dalam mencari rute perjalanan, menemukan lokasi, dan memantau kondisi lalu lintas secara real-time.
Selain tersedia di perangkat komputer, Google Maps juga dapat diakses melalui aplikasi yang dapat diunduh pada smartphone berbasis Android dan iOS, yang menjadikannya pilihan utama saat melakukan perjalanan jauh, terutama saat momen mudik Lebaran.
Dengan fitur navigasi yang sangat membantu, Google Maps memudahkan pengguna untuk menemukan arah menuju tujuan, menghindari kemacetan, dan meminimalkan waktu tempuh selama perjalanan.
Bagi Anda yang berencana melakukan perjalanan mudik, mengandalkan Google Maps dapat memberikan kenyamanan dan keakuratan dalam memilih rute perjalanan terbaik.
Misalnya, Anda bisa memanfaatkan fitur rute alternatif untuk menghindari jalan-jalan yang terjebak kemacetan atau terkena perbaikan jalan.
Hasil tangkapan layar Google Maps (TribunMuria.com/Mazka Hauzan Naufal)
Fitur tambahan seperti “Traffic” atau kondisi lalu lintas yang real-time juga sangat bermanfaat, terutama pada musim mudik Lebaran ketika volume kendaraan meningkat. Google Maps akan memberikan informasi mengenai kemacetan dan menyediakan alternatif jalur yang lebih lancar.
Tak hanya itu, aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk mencari tempat makan, SPBU, hingga tempat peristirahatan yang ada di sepanjang perjalanan.
Namun, meski Google Maps sangat berguna, tetap perlu kehati-hatian dalam menggunakannya.
Terkadang, aplikasi ini dapat mengarahkan pengemudi ke jalur yang lebih sepi dan kurang dikenal, terutama di daerah-daerah terpencil.
Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memeriksa kondisi jalan secara langsung dan menggunakan pertimbangan pribadi, agar tidak tersasar atau terjebak di jalan yang tidak aman.
Jika Anda ingin memastikan perjalanan mudik Lebaran Anda berjalan lancar, pastikan untuk memahami cara penggunaan Google Maps dengan baik. Pastikan juga smartphone Anda memiliki koneksi internet yang stabil dan daya baterai yang mencukupi, mengingat penggunaan GPS dan aplikasi peta membutuhkan sumber daya yang cukup besar.
Sebelum melaksanakan perjalanan mudik, sangat disarankan untuk melakukan update aplikasi Google Maps terlebih dahulu, serta memeriksa peta secara keseluruhan. Ini akan membantu Anda memahami rute yang akan dilalui, sehingga bisa meminimalisir kesalahan navigasi saat perjalanan.
Merencanakan Perjalanan dengan Google Maps
– Di Google Maps, klik Save yang ada di menu paling bawah.
– Klik Reservations, kamu akan melihat daftar pemesanan mendatang yang dibuat dan ditarik Maps dari email di Gmail.
– Pilih item untuk reservasi lebih lanjut, termasuk tanggal dan lokasi.
– Kamu juga bisa mencari ‘my reservations’ di kontak pencarian Google Maps untuk melihat daftar apa yang dipesan.
Bagikan Lokasi dengan Google Maps
Google Maps juga punya fitur berbagi lokasi, ini cara menggunakannya:
– Klik ikon profil di Google Maps dan tekan Location Sharing.
– Klik Share Location, pilih dengan siapa ingin berbagi lokasi dan berapa lama ingin membagikannya.
– Tekan Share, Google Maps akan mengirimkan lokasi ke orang yang ingin dibagikan.
– Jika ingin melihat lokasi orang lain, klik ikon orang di bagian atau window dan ketuk Request.
-
/data/photo/2025/04/02/67ed1e85475f7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Fenomena Anomali Arus Mudik di Tol Solo-Yogyakarta 2025 Regional
Fenomena Anomali Arus Mudik di Tol Solo-Yogyakarta 2025
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
–
Kepadatan arus kendaraan
di ruas
Tol Solo-Yogyakarta
mengalami fenomena anomali pada H+3 Lebaran 2025.
Polda Jawa Tengah
mencatat adanya lonjakan kendaraan yang masuk ke Yogyakarta justru meningkat setelah puncak arus mudik.
Brigjen Pol Sonny Irawan, Dirlantas Polda Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa fenomena ini kemungkinan besar disebabkan oleh tingginya aktivitas mudik lokal dalam rangka perayaan Syawalan.
“Peningkatan ini terjadi hanya di wilayah aglomerasi, seperti Semarang, Kendal, dan Demak, yang memperlihatkan keseimbangan antara kendaraan yang masuk dan keluar pada jam-jam tertentu,” kata Sonny, Rabu (2/4/2025).
Sebagai respons terhadap anomali ini, Polda Jawa Tengah menerapkan sejumlah rekayasa lalu lintas.
Salah satunya adalah mengubah arah lalu lintas di Tamanmartani, di mana jalur yang sebelumnya digunakan untuk arus balik kini dialihkan untuk mengakomodasi kendaraan yang menuju Yogyakarta.
Selain itu, sterilisasi jalur juga dilakukan untuk memastikan kelancaran arus kendaraan di Jalur Arteri Klaten-Yogyakarta, yang kapasitas jalannya lebih kecil dibandingkan tol.
“Kami harus menyesuaikan pola rekayasa karena volume kendaraan yang menuju Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan yang ke arah Solo,” tambah Sonny.
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa arus kendaraan di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung juga menunjukkan tren yang tidak biasa.
Pada siang hari, kendaraan yang masuk dan keluar tampak berimbang, dengan arus masuk didominasi kendaraan dari wilayah barat, sementara arus keluar lebih banyak berasal dari aglomerasi Semarang dan sekitarnya.
Polda Jawa Tengah mengimbau para pemudik untuk memperhatikan informasi
rekayasa lalu lintas
yang diberlakukan, serta menyesuaikan waktu perjalanan guna menghindari titik-titik kepadatan.
Langkah antisipasi ini diharapkan mampu mengurai kemacetan dan menjaga kelancaran arus lalu lintas di wilayah Jawa Tengah pasca-Lebaran 2025.
Pintu Gerbang Tol Kalikangkung Semarang, Jawa Tengah, menjadi salah satu titik perhatian yang perlu diperhatikan oleh para pemudik.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Waspada! Ini Prediksi Puncak Kepadatan Arus Balik Lebaran 2025
Surabaya (beritajatim.com) – Bagi masyarakat Jawa Timur yang merayakan Lebaran 2025 di kampung halaman, penting untuk merencanakan perjalanan pulang dengan matang agar terhindar dari kemacetan.
Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat selama Libur Lebaran 2025 yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Badan Litbang Kompas, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada dua hari, yakni Sabtu, 5 April 2025 (H+4) dan Minggu, 6 April 2025 (H+5).
Masyarakat dihimbau agar waspada lantaran setiap tahun, arus balik Lebaran selalu menjadi tantangan bagi pemudik, terutama yang menggunakan jalur darat seperti Tol Trans-Jawa, Jalur Pantura, serta jalur alternatif lainnya.
Kepadatan kendaraan diperkirakan meningkat signifikan pada dua hari puncak tersebut, yang bisa menyebabkan waktu tempuh lebih lama dan risiko kelelahan di perjalanan.
Menurut data Kementerian Perhubungan, jumlah kendaraan yang kembali ke kota-kota besar, seperti Surabaya, Malang, dan Sidoarjo, akan meningkat drastis pada puncak arus balik.
Ditambah lagi, kendaraan pribadi masih menjadi moda transportasi utama bagi pemudik, meski ada opsi transportasi umum seperti kereta api dan bus antarkota.
Tips Menghindari Kemacetan Saat Arus Balik
Agar perjalanan tetap nyaman dan aman, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
-Atur Jadwal Balik Lebih Awal atau Setelah Puncak Arus Balik
Jika memungkinkan, hindari perjalanan pada tanggal 5–6 April 2025. Alternatif terbaik adalah kembali lebih awal atau menunggu hingga arus lalu lintas lebih terkendali.-Manfaatkan Jalur Alternatif
Selain jalan tol utama, pemudik bisa menggunakan jalur alternatif yang lebih lengang. Pastikan untuk menggunakan aplikasi navigasi seperti Google Maps atau Waze guna mendapatkan informasi real-time mengenai kondisi lalu lintas.-Gunakan Transportasi Umum
Jika belum membeli tiket transportasi umum, segera lakukan pemesanan. Kereta api dan bus dapat menjadi pilihan yang lebih nyaman dibandingkan menghadapi kemacetan di jalan tol.-Pantau Informasi Lalu Lintas Secara Berkala
Ikuti perkembangan informasi dari media sosial resmi Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dan Polda Jatim untuk mengetahui kondisi terkini di jalan raya.-Siapkan Kendaraan Secara Optimal
Pastikan kendaraan dalam kondisi prima dengan melakukan pemeriksaan mesin, rem, serta bahan bakar sebelum memulai perjalanan jauh.-Istirahat yang Cukup dan Jangan Paksakan Diri
Jika perjalanan panjang tidak bisa dihindari, pastikan untuk beristirahat setiap 2–3 jam agar tetap fokus dan menghindari kelelahan yang berpotensi berbahaya.Dengan meningkatnya volume kendaraan saat arus balik Lebaran 2025, perencanaan perjalanan menjadi hal yang sangat penting.
Mengatur waktu perjalanan dengan baik, memilih jalur alternatif, serta memanfaatkan informasi lalu lintas dapat membantu pemudik menghindari kemacetan dan memastikan perjalanan yang lebih nyaman dan aman. [fyi/aje]



