Jenis Media: Regional

  • Juwita Diduga Dirudapaksa, Keluarga Korban Minta Dilakukan Tes DNA Temuan Sperma di Rahim Korban – Halaman all

    Juwita Diduga Dirudapaksa, Keluarga Korban Minta Dilakukan Tes DNA Temuan Sperma di Rahim Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU –  Advokasi Untuk Keadilan (AUK) Juwita yang dikomandoi Muhamad Pazri dan sejumlah advokad lain meminta agar ada pemeriksaan sperma yang dilakukan di rahim Juwita.

    Pazri mengatakan keluarga korban meminta dilakukan tes DNA terhadap sperma yang ditemukan tersebut. 

    Diketahui, Juwita diduga dibunuh oleh pacarnya,  oknum TNI AL Balikpapan Kelasi Satu J alias Jumran. 

    “Pasalnya berdasarkan keterangan dari dokter forensik, sperma tersebut diketahui memiliki volume yang besar. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang asal-usul sperma tersebut, sehingga pihak keluarga mengusulkan untuk melakukan tes DNA guna memastikan pemilik sperma tersebut,” ujarnya. 

    Ia mengatakan Tes DNA ini dianggap penting guna memperjelas siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini. 

    “Namun, tes DNA yang dimaksud memerlukan fasilitas forensik yang lebih lengkap, yang saat ini tidak tersedia di Kalimantan Selatan, oleh karena itu, kuasa hukum mengusulkan agar tes DNA tersebut dilakukan di luar daerah, seperti di Surabaya atau Jakarta, untuk memastikan hasil yang lebih akurat dan tuntas,” jelasnya. 

    Pihak kuasa hukum berharap agar penyidik dapat melakukan penyidikan yang lebih komprehensif ke depannya, dengan fokus pada beberapa petunjuk baru yang diberikan oleh keluarga korban.

    “Salah satu usulan yang disampaikan oleh kuasa hukum adalah untuk memeriksa kembali rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian,” ujar Pazri. 

    Pazri mengatakan hal ini termasuk CCTV yang mencatat rute perjalanan korban, tempat menitipkan motor dan kondisi tempat kejadian perkara (TKP). 

    “Kami menilai bahwa pengecekan ini penting untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai kronologi kejadian,” terangnya. 

    Ia pun berharap langkah-langkah ini dapat membantu mempercepat proses penyidikan dan membawa kejelasan lebih lanjut dalam mengungkap fakta-fakta di balik kasus ini. 

    “Hasil hasil otopsi yang dipaparkan kakak ipar korban kasus ini adalah pembunuhan. Otopsi itu kan intinya adalah untuk kepentingan penyidikan ternyata pada saat berhadapan dengan dokter forensik itu kakak ipar korbannya sempat merekam pembicaraan dari dokter forensik yang menjelaskan yang pada intinya kesimpulan dari dokter adalah pembunuhan,” ujarnya. 

    Ia mengatakan jadi Kesimpulan otopsinya adalah pembunuhan,  yang kedua hasil otopsinya itu lagi adanya memar lebam di kemaluan korban, dugaan kita juga sebelum dia dibunuh.

    Oknum TNI diduga rudapaksa korban

     Muhamad Pazri mengatakan pelaku sempat merudapaksa korban sebanyak dua kali sebelum menghabisi nyawa korban.

    “Berdasarkan alat bukti, kami sampaikan bahwa korban mengalami kekerasan seksual, ini adalah pemerkosaan,” katanya.

    Ia menyebutkan peristiwa pertama terjadi pada rentan waktu 25-30 Desember 2024, peristiwa kedua terjadi pada 22 Maret 2025 tepat pada hari jasad korban ditemukan.

    “Pada September 2024, korban dan pelaku berkenalan lewat media sosial, kemudian komunikasi, lalu tukaran nomor telepon, hingga akhirnya pada rentan waktu 25-30 Desember pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel di Banjarbaru,” jelasnya.

    Ia mengatakan pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel karena kelelahan setelah kegiatan, kemudian korban tanpa menaruh curiga bersedia memesankan kamar penginapan di salah satu hotel di Banjarbaru.

    “Setelah itu, pelaku menyuruh korban menunggu, setelah datang pada hari itu, pelaku membawa korban masuk ke dalam kamar dan mendorong ke tempat tidur, pelaku sempat memiting korban sebelum merudapaksa di dalam kamar tersebut,” ujarnya.

    Ia mengatakan semua kejadian ini diceritakan korban kepada kakak iparnya pada 26 Januari 2025, korban menunjukkan bukti video pendek, bahkan ada beberapa foto,” tuturnya. 

    “Bukti di dalam video yang berdurasi sekitar 5 detik itu, korban merekam pelaku sedang mengenakan celana dan baju setelah melakukan aksinya, saat itu korban ketakutan sehingga rekaman video itu bergetar,” ujarnya.

    Terkait dugaan rudapaksa tersebit, pihak Denpomal Banjarmasin belum bersedia memberikan keterangan resmi kepada awak media. Namun, terduga pelaku J ini yang sebelumnya berdinas di Lanal Balikpapan sudah diserahkan Denpomal Balikpapan kepada Denpomal Banjarmasin untuk ditahan pada Jumat, (28/03/2025) malam.

     

     

     

    (Penulis: Stanislaus Sene) 

     

    dan

    Fakta Baru Kasus Pembunuhan Juwita Jurnalis Banjarbaru, Kuasa Hukum: Ada Dugaan Kekerasan Seksual

     

  • Dermaga Rindu hingga Terapi Lumpur, Ribuan Pengunjung Padati Wisata Bahari Kejawanan Cirebon pada Libur Lebaran 2025

    Dermaga Rindu hingga Terapi Lumpur, Ribuan Pengunjung Padati Wisata Bahari Kejawanan Cirebon pada Libur Lebaran 2025

    Namun, kata dia, memasuki H+2 jumlah pengunjung sampai jam 12 siang sudah mencapai 5000 orang. Jumlah tersebut diprediksi terus mengalami peningkatan lebih banyak dibanding pengunjung tahun lalu sebanyak 40.000 orang.

    Pria yang akrab disapa Yofan tersebut mengaku, pada perjalanannya WBK Cirebon terus memberikan hal baru kepada pengunjung. Tahun ini, pengunjung dapat menikmati treking mangrove yang ada di sekitar Pantai Kejawanan.

    “Di treking mangrove ada dermaga rindu selain menikmati keindahan dan suasana sejuk pohon mangrove pengunjung juga bisa mengabadikan momennya dengan foto terbaik mereka,” ujarnya.

    Menurut Yofan, rata-rata pengunjung mulai memadati WBK Cirebon pada pagi pukul 08.00, siang pukul 13.00, dan sore menjelang malam pukul 18.00 WIB. Namun demikian, pada libur lebaran tahun ini, pengunjung semakin ramai pada siang hari.

    Sementara itu, di WBK Cirebon, pengunjung dapat menikmati wahana perahu jeti, ayunan, dermaga love WBK, dermaga rindu hingga terapi lumpur. Ia menyebutkan, tiket masuk Wisata Bahari Kejawanan Cirebon pada libur lebaran tidak berubah yakni Rp5.500 per orang termasuk asuransi.

    “Jam prime time saat libur biasanya pagi dan sore tapi ini pengunjung masih membludak menikmati siang hari karena banyak menikmati treking mangrove dan kebetulan cuacanya pas tidak hujan jadi mereka rela datang lebih awal,” ujarnya.

  • Angkut Penumpang Saat Libur Lebaran di Puncak, Sopir Angkot Ini Mengaku Tidak Terima Uang Kompensasi – Halaman all

    Angkut Penumpang Saat Libur Lebaran di Puncak, Sopir Angkot Ini Mengaku Tidak Terima Uang Kompensasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Dadang, seorang sopir angkot tetap beroperasi selama libur lebaran 2025 di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat.

    Dadang mengaku tidak menerima uang kompensasi Rp1,5 juta sebagai pengganti pemasukan selama tidak beroperasi saat hari Lebaran 2025.

    Dadang awalnya mengaku hanya membawa penumpang carteran atau sewa.

    “Ke Pasar Cisarua, ziarah ke belakang pasar, (nganter) tetangga,” ujarnya kepada wartawan di Simpang Gadog, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Rabu (2/4/2025).

    Di samping itu, salah satu alasanya tetap beroperasi yaitu karena tidak mendapat kompensasi pengganti libur operasional tersebut.

    Ia mengaku tidak menerima kompensasi karena tidak mengetahui prosedur untuk mendapatkannya.

    “Kalau seumpamanya yang dapet kebagian. (Saya) Engga, pengen dapet tapi kan engga tau peraturannya,” katanya.

    Antisipasi macet

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil kebijakan meniadakan angkutan kota (Angkot) selama libur lebaran 2025 di jalur Puncak Bogor.

    Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kemacetan di jalur Puncak Bogor dengan meliburkan operasional angkot.

    Sebagai penggantinya, para sopir angkot diberikan kompensasi senilai Rp1,5 juta untuk menggantikan penghasilannya selama tidak beroperasi.

    Namun rupanya hal tersebut tak berjalan mulus, pasalnya masih terdapat angkot yang terpantau beroperasi di jalur Puncak Bogor.

    Meski jumlahnya bisa dibilang sedikit, namun kebijakan tersebut nampaknya dikangkangi oleh oknum sopir angkot.

     

     

    Penulis: Muamarrudin Irfani

  • Momen Haru Keluarga Warga Binaan Bertemu Anaknya Lebaran Bersama di Rutan Kelas I Cirebon

    Momen Haru Keluarga Warga Binaan Bertemu Anaknya Lebaran Bersama di Rutan Kelas I Cirebon

    “Kami berikan 45 menit agar mereka bisa lebih lama bercengkerama dengan keluarga,” ujar Redy.

    Dalam layanan ini, keluarga diperbolehkan membawa makanan khas Lebaran seperti opor ayam dan ketupat. Namun, hanya makanan siap saji yang diizinkan masuk sesuai prosedur keamanan.

    Selain itu, setiap pengunjung harus melalui proses pendaftaran, pemeriksaan administrasi, serta pemeriksaan barang bawaan sebelum bertemu warga binaan.

    “Kami pastikan semua warga binaan dapat merasakan kebersamaan dengan keluarga tanpa terkecuali di hari yang penuh berkah ini,” tambahnya.

    Redy mengatakan, antusiasme keluarga warga binaan terhadap layanannya sangat baik. Tercatat jumlah kunjungan warga binaan Rutan Kelas 1 Cirebon pada hari pertama mencapai 848 orang.

    Pada hari pertama, tercatat 244 warga binaan yang dikunjungi keluarganya. Di hari kedua jumlah kunjungan 642 dari 198 warga binaan, sementara hari ketiga sebanyak 335 pengunjung.

    “Kami lakukan pelayanan kunjungan khusus lebaran selama 3 hari sejak Senin tanggal 31 sampai hari ini. Maksimal pengunjung 1 warga binaan 5 orang,” ujarnya.

    Ia memastikan, layanan kunjungan tersebut sudah ditentukan oleh pemerintah pusat dengan waktu 3 hari dan durasi 45 menit. Redy mengaku jam layanan kunjungan saat pada momen lebaran 2025 berbeda dengan hari biasa.

    Jika hari biasa waktu kunjungan dibatasi hanya sampai pukul 12.00 WIB siang. Pada momen lebaran waktu kunjungan hingga sore hari pukul 15.00 WIB.

    “Ini juga komitmen kami memberikan pelayanan terbaik dan kami belum libur lebaran sama keluarga karena kami dahulukan warga binaan dan warga masyarakat sebagai bentuk komitmen kami memberikan layanan terbaik,” pungkas Redy.

  • Momen Haru Keluarga Warga Binaan Bertemu Anaknya Lebaran Bersama di Rutan Kelas I Cirebon

    Momen Haru Keluarga Warga Binaan Bertemu Anaknya Lebaran Bersama di Rutan Kelas I Cirebon

    “Kami berikan 45 menit agar mereka bisa lebih lama bercengkerama dengan keluarga,” ujar Redy.

    Dalam layanan ini, keluarga diperbolehkan membawa makanan khas Lebaran seperti opor ayam dan ketupat. Namun, hanya makanan siap saji yang diizinkan masuk sesuai prosedur keamanan.

    Selain itu, setiap pengunjung harus melalui proses pendaftaran, pemeriksaan administrasi, serta pemeriksaan barang bawaan sebelum bertemu warga binaan.

    “Kami pastikan semua warga binaan dapat merasakan kebersamaan dengan keluarga tanpa terkecuali di hari yang penuh berkah ini,” tambahnya.

    Redy mengatakan, antusiasme keluarga warga binaan terhadap layanannya sangat baik. Tercatat jumlah kunjungan warga binaan Rutan Kelas 1 Cirebon pada hari pertama mencapai 848 orang.

    Pada hari pertama, tercatat 244 warga binaan yang dikunjungi keluarganya. Di hari kedua jumlah kunjungan 642 dari 198 warga binaan, sementara hari ketiga sebanyak 335 pengunjung.

    “Kami lakukan pelayanan kunjungan khusus lebaran selama 3 hari sejak Senin tanggal 31 sampai hari ini. Maksimal pengunjung 1 warga binaan 5 orang,” ujarnya.

    Ia memastikan, layanan kunjungan tersebut sudah ditentukan oleh pemerintah pusat dengan waktu 3 hari dan durasi 45 menit. Redy mengaku jam layanan kunjungan saat pada momen lebaran 2025 berbeda dengan hari biasa.

    Jika hari biasa waktu kunjungan dibatasi hanya sampai pukul 12.00 WIB siang. Pada momen lebaran waktu kunjungan hingga sore hari pukul 15.00 WIB.

    “Ini juga komitmen kami memberikan pelayanan terbaik dan kami belum libur lebaran sama keluarga karena kami dahulukan warga binaan dan warga masyarakat sebagai bentuk komitmen kami memberikan layanan terbaik,” pungkas Redy.

  • Ibu Hamil yang Hendak Melahirkan Terjebak One Way Puncak Bogor, Akhirnya Diantar Polisi ke Klinik – Halaman all

    Ibu Hamil yang Hendak Melahirkan Terjebak One Way Puncak Bogor, Akhirnya Diantar Polisi ke Klinik – Halaman all

    Polisi memberikan pengawalan kepada ibu hamil yang sempat terjebak macet one way di Puncak Bogor. Ibu hamil tersebut diantarkan ke klinik

    Tayang: Kamis, 3 April 2025 01:22 WIB

    Dok Satlantas Polres Bogor

    WANITA HAMIL- Seorang ibu hamil yang menumpangi Honda Jazz bernomor polisi B 1260 EKZ terjebak arus one way di jalur Puncak Bogor saat libur lebaran 2025, Rabu (2/4/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Seorang ibu hamil yang menumpangi Honda Jazz bernomor polisi B 1260 EKZ terjebak arus one way di jalur Puncak Bogor saat libur lebaran 2025, Rabu (2/4/2025).

    Ibu hamil tersebut akan melahirkan. Dalam situasi yang darurat tersebut, lalu lintas di jalur Puncak Bogor sedang diberlakukan one way arah atas.

    Beruntung, anggota kepolisian dari satuan Brimob dan Satlantas Polres Bogor sigap membukakan jalan.

    Bahkan kendaraan yang ditumpangi oleh wanita hamil tersebut mendapat pengawalan hingga ke klinik dengan cepat.

    Pengawalan dilakukan dari Simpang Pasar Cisarua hingga ke klinik yang berada di Jalan Raya Hankam, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

    Kasatlantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama Ganda Permana mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.40 WIB, Rabu (2/4/2025).

    “Anggota merespon dengan cepat dengan melakukan pengawalan menuju lokasi persalinan. Karena lokasi tersebut berada di jalur bawah dan situasi ibu tersebut sedang darurat, maka pengawalan tetap dilaksanakan dan melakukan kordinasi di setiap titik penjagaan Personel Sat Lantas Polres Bogor agar perjalanan menuju lokasi persalinan berjalan dengan aman dan lancar,” ujarnya, Rabu (2/4/2025).

    Penulis: Muamarrudin Irfani

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Anggota Polres Tasikmalaya Wafat Setelah Bertugas Menyiapkan PSU Pilkada Tasikmalaya

    Anggota Polres Tasikmalaya Wafat Setelah Bertugas Menyiapkan PSU Pilkada Tasikmalaya

    Liputan6.com, Tasikmalaya – Aipda Anumerta Gugun Gunawan Panit Intelkam Polsek Cibalong, Polres Tasikmalaya, Jawa Barat, wafat akibat terlibat kecelakaan lalu lintas, setelah sebelumnya menjalankan tugas di lapangan.

    “Almarhum wafat dalam pengabdian untuk bangsa dan negara,” kata Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah, Rabu (3/4/2025) pagi.

    Menurutnya, Aipda Gugun gugur menjalankan tugas pengecekan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS), untuk pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Tasikmalaya 2025.

    “Almarhum terlibat kecelakaan selepas mengecek lokasi yang akan digunakan pembuatan TPS kemudian memantau Pelantikan PPK di Kecamatan Cibalong,” papar dia.

    Diketahui, Aipda Gugun terlibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Sukaraja tepatnya di Desa Sirnajaya, Sukaraja. Sepeda motor yang dikendarainya oleng dan terjatuh saat menyalip di jalanan menikung dan menurun cukup tajam.

    “Kebetulan dari arah depan muncul angkutan umum yang dikendarai Jajang Nurjaman hingga korban terlindas,” papar dia.

    Akibat musibah itu, Aipda Gugun mengalami luka serius di kepala. Sebelumnya, Aipda Gugun sempat dilarikan ke puskesmas terdekat, tetapi nyawanya tidak tertolong.

    “Almarhum dikenal sebagai anggota yang berdedikasi, dia begitu konsen dalam menjakankan tugas, rajin bekerjanya,” ujar dia.

    Sementara itu, sopir angkutan masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Tasikmalaya. Jenazah almarhum akhirnya dikebumikan di pemakaman umum daerah Rancaekek Bandung.

    “Pagi ini dimakamkan di Bandung, mohon doanya untuk almarhum semoga husnul khatimah,” kata dia.

    Hal senada disampaikan Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus. Atas nama lembaga Kepolisian Daerah Jawa Barat, ia menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa salah satu prajurit terbaik di wilayah hukum Polres Tasikmalaya.

    “Kami atas nama Kapolda Jabar menyampaikan belasungkawa, Alhamarhum wafat dalam menunaikan tugas,” ujar dia.

  • Arus Balik Lebaran 2025: Pemudik Mulai Padati Gerbang Tol Pelabuhan Bakauheni Malam Ini

    Arus Balik Lebaran 2025: Pemudik Mulai Padati Gerbang Tol Pelabuhan Bakauheni Malam Ini

    Liputan6.com, Lampung – Arus balik Lebaran 2025 mulai menunjukkan peningkatan signifikan. Ribuan pemudik memadati Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, pada Rabu malam (2/4/2025). Antrean panjang kendaraan juga tampak mengular di pintu masuk Tol Bakauheni, meski hujan deras mengguyur kawasan tersebut.

    Berdasarkan pantauan di lokasi, arus kendaraan terus berdatangan sejak pukul 18.00 WIB. Meski cuaca kurang bersahabat, pemudik tetap berupaya memasuki pelabuhan untuk menyeberang ke Pulau Jawa.

    Meski terjadi lonjakan kendaraan, aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni masih berjalan lancar. 

    General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syamsudin mengungkapkan bahwa kepadatan kendaraan telah terjadi sejak siang hari.

    “Sejak siang tadi memang sudah terjadi peningkatan volume kendaraan. Pada malam ini, antrean kendaraan semakin terlihat di pintu masuk pelabuhan,” ujarnya, Rabu (2/4/2025).

    Untuk mengantisipasi lonjakan arus balik, pihak ASDP telah menyiapkan berbagai skema pengaturan kendaraan. Syamsudin menjelaskan bahwa Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) dan Pelabuhan Wika mulai beroperasi guna mengurai kepadatan di Pelabuhan Bakauheni.

    “Kami sudah menyiapkan strategi untuk arus balik ini. Kendaraan golongan 7, 8, dan 9 tetap dialihkan ke Pelabuhan BBJ, sementara kendaraan golongan 5B dan 6B akan mulai dipindahkan ke sana mulai besok. Dengan begitu, kepadatan di Pelabuhan Bakauheni bisa berkurang,” jelasnya.

    Terkait peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi hujan dalam sepekan ke depan, Syamsudin mengakui bahwa kondisi cuaca dapat berdampak pada kelancaran arus balik.

    “Hujan deras tentu akan berpengaruh terhadap operasional di lapangan. Namun, kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pemudik yang akan kembali ke Pulau Jawa,” tuturnya.

    Puncak arus balik Lebaran 2025 diprediksi akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Para pemudik diimbau untuk mempersiapkan perjalanan dengan baik, termasuk memperhatikan informasi cuaca dan kondisi lalu lintas sebelum menuju pelabuhan.

  • Ada Aktivitas di Segmen Seulimeum Sesar Sumatera, Pemicu Gempa M5,4 di Banda Aceh

    Ada Aktivitas di Segmen Seulimeum Sesar Sumatera, Pemicu Gempa M5,4 di Banda Aceh

    Liputan6.com, Bandung – Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sesar normal pada segmen Seulimeum, Sesar Sumatera yang terbentuk akibat adanya zona tarikan pada sistem sesar mendatar, jadi pemicu gempa bumi berkekuatan M 5,4 pada kedalaman 10 km di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh 30 Maret 2025, pukul 09.58 WIB.

    Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, kondisi wilayah di sekitar lokasi pusat gempa bumi pada umumnya berupa dataran pantai yang dibatasi oleh perbukitan bergelombang hingga terjal pada bagian timur – Tenggara.

    “Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi,” ujar Wafid, Bandung, Minggu (30/3/2025).

    Berdasarkan data Badan Geologi daerah tersebut tersusun oleh tanah lunak (kelas E) dan tanah sedang (kelas D) pada morfologi dataran pantai, serta tanah keras (kelas C) pada morfologi perbukitan.

    Wafid mengatakan daerah sekitar lokasi pusat gempa bumi tersusun oleh endapan Kuarter berupa aluvial Pantai dan Sungai, serta batuan rombakan gunung api muda dan sebagian telah mengalami pelapukan.

    “Endapan Kuarter pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi,” terang Wafid.

    Selain itu pada morfologi perbukitan yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

    Wafid merekomendasikan bangunan di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan dan harus dilengkapi dengan jalur serta tempat evakuasi.

    “Oleh karena wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Besar tergolong rawan gempa bumi terutama bersumber dari Sesar Sumatera, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural,” ungkap Wafid.

    Wafid mengaku belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa bumi ini. Menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiskas (BMKG) guncangan gempa bumi dirasakan di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar pada skala IV MMI (Modified Mercalli Intensity).

    Sedangkan, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi.

    “Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat,” terang Wafid.

    Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

    Menurut informasi dari BMKG lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 95,47 BT dan 5,63 LU, berjarak sekitar 18 km timur laut Kota Banda Aceh, dengan magnitudo (M 5,4) pada kedalaman 10 km.

    Berdasarkan data The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 95,347 BT dan 5,434 LU dengan magnitudo (M 5,1) pada kedalaman 10 km.

    Sementara informasi dari GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 95,49 BT dan 5,49 LU, dengan magnitudo (M 5,2) pada kedalaman 10 km.

     

    Pohon Bertumbangan Menutup Jalan, Kapolres Pemalang Turun Tangan

  • Arus Balik: Akses Bangkalan-Sampang Padat Merayap

    Arus Balik: Akses Bangkalan-Sampang Padat Merayap

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kepadatan arus lalu lintas terjadi di sejumlah titik di akses jalan Bangkalan – Sampang. Bahkan kenaikan volume kendaraan terjadi sejak pagi hingga sore hari.

    Salah satu pengendara, Umar mengatakan dirinya terjebak macet di Jalan Raya Tanah Merah. Bahkan, akibat kemacetan itu kendaraannya tak bergerak di Jalan Raya Tanah Merah.

    “Rencananya mau ke Sampang. Ini tadi 30 menitan belum gerak masih di Tanah Merah,” ungkapnya, Rabu (2/4/2025).

    Ia mengatakan, terdapat petugas kepolisian di sepanjang akses jalan Bangkalan – Sampang. Namun, kemacetan tak terhindarkan akibat tingginya volume kendaraan yang melintas.

    “Dua arah macetnya sama. Baik dari arah Sampang ke Bangkalan dan sebaliknya,” imbuhnya.

    Diperkirakan kemacetan akan terus terjadi hingga hari ke 7 lebaran atau bertepatan dengan lebaran ketupat. Sebab, di sepanjang jalan Bangkalan – Sampang terdapat beberapa titik pasar tumpah yang mengakibatkan kemacetan semakin parah.[sar/aje]