Jenis Media: Regional

  • Ribuan Pengunjung Tumpah Ruah Menikmati Sajian Hiburan Sawah Legar Hegar Garut

    Ribuan Pengunjung Tumpah Ruah Menikmati Sajian Hiburan Sawah Legar Hegar Garut

    Liputan6.com, Garut – Ribuan pengunjung lokal menumpahkan keceriaannya di kawasan wisata Sawah Legar Hegar Resort (Salegar), Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada hari ketiga liburan Idul Fitri 1446H/2025.

    Kehadiran salegar dengan fasilitas kolam renang, play ground, mini zoo, kafe, dan resort serta panorama alam sekitar yang masih asri dengan hamparan sawahnya, menjadi magnet baru wisata di Garut.

    “Hari ini paling banyak memang dari pengunjung lokal, paling jauh mungkin dari Jakarta dan Bandung,” ujar Owner Salegar Atep Aminudin Azis, Rabu (2/4/2025). 

    Menurutnya, kehadiran area wisata Salegar yang tengah naik daun saat ini, menjadi magnet baru bagi warga untuk menikmati sajian wisata yang yang murah meriah, dengan harga yang sesuai dengan dompet masyarakat.

    “Kalau hari biasa tiket hanya Rp15 ribu untuk kolam renang, dan play ground Rp30 ribu, kalau momen besar seperti saat ini mulai Rp25 ribu sampai Rp40 ribu,” papar dia.

    Menyajikan wisata alam yang cukup digemari warga seperti kolam renang dengan air jernih yang diganti setiap hari, kemudian wahana play ground yang menantang adrenalin, serta mini zoo yang dikemas untuk anak-anak, mampu memberikan hiburan meriah bagi pengunjung.

    “Alhamdulillah pengunjung hari ini cukup banyak, mereka tampak nyaman tidak ada trouble,” ujar dia bangga.

    Selama liburan berlangsung, nampak ribuan pengunjung terlihat asik menikmati suasana, bahkan beberapa di antaranya sengaja membawa makanan sendiri dari rumahnya, untuk melaksanakan ‘botram’ atau makam bersama keluarga di alam bebas.

    “Kelihatannya kalau masyarakat dari pedesaan paling ramai di kolam renang, kemudian kalau remaja menikmati suasana kafe termasuk resto, semuanya bisa dinikmati di sini,” ungkap dia.

    Meskipun berdekatan di area hijau pesawahan, dia menyatakan konsep utama Salegar tetap mempertahankan alam sekitar.

    “Komitmen kami tidak merusak alam sebab ini lahan sendiri, kita tanami hijauan, kita juga tidak merusak lingkungan setempat,” ujar dia.

     

  • Pendakian Gunung Rinjani Kembali Dibuka, Wisatawan Mohon Patuhi SOP!

    Pendakian Gunung Rinjani Kembali Dibuka, Wisatawan Mohon Patuhi SOP!

    Jakarta, Beritasatu.com – Jalur pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat resmi dibuka kembali mulai Kamis (3/4/2025), setelah ditutup sejak 1 Januari 2025. Pendaki diingatkan untuk mematuhi aturan dan menjaga keindan alam.

    “Saya ingin memberikan kabar gembira bahwa pada tanggal 3 April, para pecinta alam, para pendaki gunung dapat kembali menikmati keindahan Gunung Rinjani,” kata Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dikutip dari Antara.

    Penutupan jalur pendakian Gunung Rinjani sebelumnya dilakukan berdasarkan peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta adanya pemulihan ekosistem di kawasan gunung api tertinggi kedua di Indonesia itu.

    Raja Juli mengatakan jalur pendakian Gunung Rinjani diputuskan untuk dibuka kembali agar para pecinta alam dan pendaki bisa menikmati lagi keindahan Rinjani. Ia meminta para pendaki untuk terus mematuhi SOP pendakian dan mengikuti aturan dari Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

    “Mohon tetap tidak berkompromi terhadap keamanan dan keselamatan, ikuti terus perintah, aturan dari kawan-kawan kami di Taman Nasional Gunung Rinjani,” ujar Menhut.

    Tidak hanya itu, dia juga mengimbau para pendaki agar tidak membuang sampah sembarangan. Hal itu bertujuan agar seluruh pihak ikut menjaga keindahan alam Gunung Rinjani.

    “Jangan sampai Gunung Rinjani kita yang indah justru nanti terkenal karena gunungan sampah, akibat para pendaki nakal yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Sekali lagi selamat mendaki Gunung Rinjani,” ujarnya.

    Sebagai informasi, pengumuman akan kembali dibukanya jalur pendakian Gunung Rinjani sendiri telah dilakukan sejak Maret 2025. Semua jalur pendakian resmi di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dibuka, yakni jalur Senaru, Torean, Sembalun, Timbanuh, Tetebatu, dan Aik Berik.

  • Warga Manado Dikejutkan dengan Guncangan Gempa Bumi M6,0 di Ternate

    Warga Manado Dikejutkan dengan Guncangan Gempa Bumi M6,0 di Ternate

    Liputan6.com, Manado – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo M5,9 mengguncang Ternate, Maluku Utara pada, Kamis (3/4/2025), pukul 06:03 Wita. Guncangan gempa ini juga dirasakan warga di Kota Manado, Sulut.

    “Kami terkejut dengan guncangan gempa yang terjadi. Meski durasinya hanya sebentar, namum cukup membuat kami was-was,” ujar Mikael Labaro, warga Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulut.

    Meski terkejut saat gempa mengguncang, namun warga masih memilih bertahan di dalam rumah karena durasi gempa yang singkat.

    “Kami masih tetao berada di dalam rumah, sambil menunggu perkembangan situasinya,” ujarnya.

    Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,21° LU ; 126,69° BT.

    “Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 121 Km arah barat daya Pulau Doi, Maluku Utara pada kedalaman 42 km,” ujarnya.

    Dia mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik.

    “Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Manado, Bitung, Ternate dan Jailolo dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah,” tuturnya.

    Daryono mengatakan, terasa juga getaran seakan- akan truk berlalu. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

    “Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo M4,9,” ujarnya.

    Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.Menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

     

     

  • Urai Macet di Jalur Limbangan, Polisi Sudah 12 Kali Terapkan One Way di Jalur Nagreg
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        3 April 2025

    Urai Macet di Jalur Limbangan, Polisi Sudah 12 Kali Terapkan One Way di Jalur Nagreg Bandung 3 April 2025

    Urai Macet di Jalur Limbangan, Polisi Sudah 12 Kali Terapkan One Way di Jalur Nagreg
    Tim Redaksi
    BANDUNG,KOMPAS.com –
    Polisi menerapkan rekayasa arus lalu lintas one way dari di
    jalur Nagreg
    , Kabupaten Bandung pada H+3 atau Kamis (3/4/2025).
    Diketahui polisi telah menerapkan rekayasa one way sebanyak 12 kali untuk menguras kepadatan yang ada di arus lalu lintas Limbangan Kabupaten Garut, Jawa Barat.
    Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Jabar, AKBP Eti Haryati mengatakan, rekayasa arus lalu lintas one way di
    Jalur Nagreg
    berlangsung hanya selama 30 menit.
    “Ini merupakan one way panjang, dimulai dari Limbangan sampai Cikaledong Nagreg,” katanya ditemui di Pos Pelayanan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung.
    Eti mengungkapkan, sejak H+1 volumen kendaraan di Limbangan, Kabupaten Garut yang mengarah ke Bandung mengalami peningkatan volume kendaraan.
    Hal serupa juga terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, yang mana jalur tersebut masih satu arus dengan Limbangan dan Cikaledong, Nagreg.
    Rekayasa arus lalu lintas itu, kata dia, merupakan kerjasama antara Polresta Bandung, Polres Garut dan Polres Tasikmalaya.
    “Jadi ini kita tarik kendaraan dari arah dari arah Tasikmalaya menuju Bandung, sementara yang di arah sebaliknya kita tahan dulu selama 30 menit,” ujar dia.
    Menurutnya, tak menutup kemungkinan rekayasa arus lalu lintas di jalur Nagreg akan kembali dilakukan, melihat volume kendaraan dsri Selatan Jawa Barat seperti Garut dan Tasikmalaya masih terbilang padat.
    “Ini kami masih melihat kendaraan yang ada di arah Tasikmalaya menuju Bandung. Saat ini kami memprioritas kendaraan dari arah Timur menuju ke Barat arah Bandung,” ujar Eti.
    Meski sudah dua belas kali menerapkan rekayasa arus lalu lintas, Eti mengaku dirinya meminta agar pengendara bersabar saat petugas menerapkan one way.
    “Kami menggunakan public acces, tentunya untuk memberikan kepada pengguna jalan khususnya yang menunggu selama 30 menit. Jadi public acces ini untuk menyampaikan informasi dan manfaat dari one way,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tol Cipali "One Way" dari Km 188-Km 70 Kamis Sore, Arus Balik Melonjak
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        3 April 2025

    Tol Cipali "One Way" dari Km 188-Km 70 Kamis Sore, Arus Balik Melonjak Bandung 3 April 2025

    Tol Cipali “One Way” dari Km 188-Km 70 Kamis Sore, Arus Balik Melonjak
    Tim Redaksi
    CIREBON, KOMPAS.com –
    Korlantas Mabes Polri bersama Astra Tol Cipali resmi menerapkan kebijakan sistem satu arah di Kilometer 188 Gerbang Palimanan Tol Cipali, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis (3/4/2025) pukul 16.25 WIB.
    Sistem satu arah ini diberlakukan dari KM 188 hingga KM 70 di Cikampek Utama.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, petugas gabungan dari Kepolisian dan Astra Tol Cipali melakukan
    flag off
    atau bendera pelepasan sistem satu arah.
    Kendaraan yang semula berada di jalur B, dipindahkan sebagian ke Jalur A, dan dikawal oleh dua mobil PJR Polda Jabar yang bergerak menuju arah Jakarta.
    Kasat Lantas Polresta Cirebon, Kompol Mangku Anom Sutrisno, menjelaskan bahwa penerapan sistem satu arah ini diperlukan karena pergerakan pemudik dari arah Provinsi Jawa Tengah menuju Jakarta sudah melonjak.
    “Pergerakan kendaraan sudah meningkat, 5.000 kendaraan per jam. Ini jadi indikator kebijakan penerapan sistem satu arah,” kata Anom di lokasi usai melepas kendaraan pemudik.
    Anom menambahkan bahwa sistem satu arah yang diterapkan hari ini bersifat lokal di Provinsi Jawa Barat, tepatnya di sepanjang Kilometer 188 hingga Kilometer 70 Cikampek Utama.
    Penerapan sistem ini juga dilakukan secara situasional, disesuaikan dengan perkembangan kondisi lalu lintas.
    Ardam Rafif Trisilo, Kepala Bagian Komunikasi Astra Tol Cipali, menyampaikan bahwa hingga pukul 15.00 WIB, sudah ada sebanyak 29.900 kendaraan melaju ke Jakarta.
    Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan dengan jumlah kendaraan kemarin pada waktu yang sama, yang tercatat sekitar 18.200 kendaraan.
    Penerapan rekayasa arus lalu lintas ini, kata Ardam, dapat berubah sesuai dengan diskresi dari kepolisian.
    Ia juga menghimbau agar para pengguna jalan selalu menjaga keselamatan berkendara.
    “Dalam rekayasa lalu lintas one way, pengguna jalan juga dihimbau untuk tetap menjaga batas kecepatan kendaraan, yakni minimal 60 km/jam dan maksimal 100 km/jam,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan Capai 900 Meter

    Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan Capai 900 Meter

    Liputan6.com, Lumajang – Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mpdl) kembali erupsi, dengan tinggi letusan mencapai 900 meter di atas puncak pada Kamis pagi (3/4/2025)

    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Kamis pagi 3 April 2025, pukul 07.09 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian Kamis (3/4/2025)

    Kata dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 144 detik.

    Aktivitas Gunung Semeru pada 2 April 2025 pukul 00.00-24.00 WIB tercatat mengalami 44 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitude 12-23 mm dengan  lama gempa 79-278 detik, kemudian tiga kali gempa guguran dengan amplitude 2-4 mm dan lama gempa 52-147 detik.

    Selanjutnya, pengamatan kegempaan juga mencatat 14 kali gempa embusan dengan amplitude 2-7 mm dan lama gempa 58-98 detik, satu kali harmonik dengan amplitude 6mm dan lama gempa 127 detik, serta tujuh kali gempa tektonik jauh dengan amplitude 4-18 mm, S-P 13-56 detik, dan lama gempa 37-135 detik.

    Sigit menjelaskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status waspada Gunung Semeru, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

    Kemudian, di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

    Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.

    “Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

  • Arah ke Pantai Anyer Ditutup, Kendaraan Diminta Sabar Menunggu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 April 2025

    Arah ke Pantai Anyer Ditutup, Kendaraan Diminta Sabar Menunggu Regional 3 April 2025

    Arah ke Pantai Anyer Ditutup, Kendaraan Diminta Sabar Menunggu
    Tim Redaksi
    SERANG, KOMPAS.com –
    Sejumlah kendaraan yang menuju Kawasan
    Pantai Anyer
    , Serang, Banten, terpaksa memutar balik di simpang tiga Jalan Lingkar Selatan (JLS), Ciwandan, Cilegon.
    Hal ini terjadi akibat penerapan
    sistem one way
    dari Simpang Teneng Cinangka hingga JLS yang diberlakukan sejak pukul 16.00 hingga 18.00 WIB.
    Pantauan
    Kompas.com
    pada Kamis (3/4/2025) pukul 16.30 WIB, petugas kepolisian dan dinas perhubungan telah menutup jalan dan mengarahkan pengendara untuk menggunakan jalur alternatif lain.
    Pengumuman melalui pengeras suara disampaikan untuk memberitahukan situasi tersebut.
    “Kami dari
    Polres Cilegon
    memberitahukan bahwa sementara waktu jalur menuju Pantai Anyer ditutup karena sedang diberlakukan sistem one way dari Simpang Teneng,” ungkap petugas polisi melalui pengeras suara.
    Petugas juga meminta pengendara untuk bersabar menunggu hingga pukul 18.00 WIB, meskipun ada kemungkinan sistem tersebut dapat diakhiri lebih cepat tergantung pada situasi di dalam kawasan Pantai Anyer.
    “Mohon sabar menunggu,” tambah petugas.
    Meskipun harus menunggu, banyak pengendara yang tetap memilih untuk menunggu dengan mematikan mesin kendaraan mereka.
    Sejumlah pengendara terlihat duduk di trotoar, sementara beberapa lainnya menunggu di warung kopi sambil membeli makanan dan minuman.
    Salah satu pengendara, Adji Setiaji (29), mengaku sudah mengetahui bahwa sistem one way akan diterapkan pada setiap momen libur Lebaran.
    Warga Anyer ini menyatakan tidak mempermasalahkan kebijakan tersebut demi kelancaran lalu lintas secara keseluruhan.
    “Kemarin juga ada one way, sekarang kena, kejebak, tapi ditunggu saja. Engga lama juga biar gak macet di dua jalur,” kata Adji Setiaji.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Rumah di Ngangkruk Karanganyar Terendam Banjir, Pemilik Pilih Bertahan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 April 2025

    2 Rumah di Ngangkruk Karanganyar Terendam Banjir, Pemilik Pilih Bertahan Regional 3 April 2025

    2 Rumah di Ngangkruk Karanganyar Terendam Banjir, Pemilik Pilih Bertahan
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com –
    Dua rumah di dusun Ngangkruk RT 04/RW 14 Selokaton, Gondangrejo,
    Karanganyar
    terendam air saat
    hujan deras
    yang mengguyur kawasan tersebut, Kamis (3/4/2025) siang. Saluran air yang sempit diduga menjadi penyebab terjadinya
    banjir
    .
    Ketua RT 04 Ngangkruk, Eko Sarwoko saat dihubungi mengungkapkan bahwa hujan deras terjadi di wilayahnya sekitar pukul 13:00 WIB dan menyebabkan dua rumah terendam banjir.

    Hujan deras
    sekali tidak seperti biasanya. Dua rumah terendam air,” kata dia.
    Menurut Eko, tinggi air sempat mencapai 100 cm atau sampai pusar orang dewasa. Namun demikian, pemilik rumah memilih untuk bertahan guna menyelamatkan harta bendanya.
    Menurut Eko, hal ini tidak lepas dari fakta bahwa banjir ini baru pertama kali terjadi.
    Karena itu, tidak ada langkah preventif yang dilakukan.
    “Pemilik rumah tadi menyelamatkan barang-barangnya. Tidak mengungsi karena kondisi saat hujan deras. Dan ini banjir berangsur mulai surut,” kata dia.
    Eko memprediksi, selain karena curah hujan yang sangat tinggi, dua rumah yang terendam air berada di dataran rendah. Di sisi lain saluran air tidak mampu menampung debit air yang tinggi.
    “Ada gorong-gorong di belakang rumah itu tidak mampu menampung debit air,” papar dia.
    Eko menambahkan, sejauh ini belum ada tindakan dari Pemerintah Desa setempat mengingat banjir baru pertama kali terjadi.
    “Sejauh ini belum ada tindakan dari Pemerintah Desa setempat. Kalau ingin dibenahi ya itu di gorong-gorong itu,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Taman Safari Indonesia 2 Prigen Siagakan Penjaga AntisipasI Pengunjung Turun Mobil 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 April 2025

    Taman Safari Indonesia 2 Prigen Siagakan Penjaga AntisipasI Pengunjung Turun Mobil Surabaya 3 April 2025

    Taman Safari Indonesia 2 Prigen Siagakan Penjaga AntisipasI Pengunjung Turun Mobil
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com
    – Taman Safari Indonesia (TSI) 2 Prigen, Jawa Timur, mengintensifkan pengawasan di setiap exhibit satwa menyusul lonjakan pengunjung yang signifikan.
    Pihak pengelola menugaskan keeper di setiap area untuk memastikan
    keamanan pengunjung
    dan kenyamanan satwa.
    “Setiap hari memang sudah ada keepernya, namun untuk
    liburan Lebaran
    yang ramai seperti ini, kami tingkatkan pengawasannya di setiap exhibit satwa,” ungkap
    Kurniawan Yusuf
    , Head Of Sales & Marketing The Grand
    Taman Safari Prigen
    dan Baobab Safari Resort, Kamis (03/04/2025).
    Yusuf menjelaskan bahwa selama liburan Lebaran tahun ini, jumlah pengunjung di TSI 2 Prigen melonjak hingga tiga kali lipat dibandingkan hari biasa, mencapai lebih dari 10.000 orang.
    Hal ini memaksa pihaknya mengantisipasi secara ketat demi keamanan pengunjung, terutama di area Safari Adventure, di mana pengunjung dapat berkeliling menggunakan mobil di kawasan satwa dari berbagai belahan dunia.
    “Selain keselamatan pengunjung, kenyamanan hewan juga kami perhatikan, seperti pada exhibit singa, harimau, dan kuda nil,” tambahnya.
    Pihak TSI 2 Prigen juga melakukan pemantauan maksimal setelah beredarnya video yang menunjukkan pengunjung turun dari kendaraan di area Safari Adventure, khususnya di exhibit kuda nil.
    Manajemen Taman Safari Prigen menekankan bahwa tindakan tersebut sangat berbahaya dan melanggar peraturan yang ada.
    Kejadian itu terjadi ketika pengunjung mencoba berinteraksi lebih dekat dengan satwa hippo di habitatnya.
    “Pada saat kejadian, tim lapangan dengan sigap mengamankan situasi dan mengarahkan pengunjung untuk kembali ke dalam kendaraan,” ujar Erwina Lemuel, General Manager The Grand Taman Safari Prigen Jawa Timur.
    Erwina menegaskan bahwa sebagai lembaga konservasi, Taman Safari Prigen berkomitmen untuk memprioritaskan keselamatan pengunjung dan satwa.
    Oleh karena itu, beberapa peraturan dasar diberlakukan di area Safari Adventure, di antaranya larangan keluar dari kendaraan, larangan membuka kaca di zona karnivora, serta pemantauan ketat oleh tim khusus di beberapa titik.
    “Kami memahami antusiasme pengunjung yang datang ke Taman Safari Prigen, terutama untuk berinteraksi dengan satwa.”
    “Namun, kami tetap menekankan pentingnya mengikuti peraturan yang berlaku demi keselamatan pengunjung dan kesejahteraan satwa.”
    “Kepatuhan terhadap aturan ini sangat penting agar pengalaman safari tetap aman, nyaman, dan edukatif bagi semua pihak,” tegasnya.
    Sebelumnya, Taman Safari Indonesia (TSI) 2 Prigen mendadak ramai diperbincangkan setelah video dua pengunjung yang nekat turun dari mobil di area hippo beredar di media sosial.
    Dalam video tersebut, dua remaja terlihat turun dari mobil putih berplat nomor L 1205 MN dan mendekat untuk memotret kuda nil di kolamnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1 Polisi Tewas Tertembak di Wajah Saat Bentrok Warga Desa di Maluku Tengah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 April 2025

    1 Polisi Tewas Tertembak di Wajah Saat Bentrok Warga Desa di Maluku Tengah Regional 3 April 2025

    1 Polisi Tewas Tertembak di Wajah Saat Bentrok Warga Desa di Maluku Tengah
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com –
    Bentrokan antarwarga kembali pecah di Kabupaten
    Maluku Tengah
    , Maluku, Kamis (3/4/2025).
    Kali ini bentrokan melibatkan warga Desa Sawai dan warga Dusun Rumaholat di Kecamatan Seram Utara.
    Informasi yang dihimpun Kompas.com, ketegangan antara warga Desa Sawai dan warga Dusun Rumaholat mulai terjadi sejak Kamis pagi.
    Puncaknya pada siang harinya, kedua kelompok warga terlibat saling serang.
    Akibat bentrok tersebut, dua warga dilaporkan terluka dan seorang anggota polisi bernama Husni Abdullah berpangkat Aipda tewas setelah tertembak di bagian wajah.
    Selain menimbulkan korban jiwa, bentrokan tersebut juga menyebabkan rumah-rumah warga hangus dibakar.
    Sejauh ini, belum diketahui pasti apa penyebab bentrokan tersebut terjadi.
    Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir mengonfirmasi adanya
    bentrokan warga
    tersebut.
    “Informasi sementara yang saya terima ada satu dari pihak polisi yang kena (korban), tapi info validnya nanti Kapolres yang sampaikan, mereka yang lebih berhak,” katanya kepada Kompas.com via telepon, Kamis sore.
    Setelah mendapatkan informasi tersebut, Zulkarnain dan Kapolres Maluku Tengah AKBP Hardi Meladi, Dandim 1502 Masohi Letkol M Yusuf Aksa, dan sejumlah pejabat pemkab lainnya langsung bergegas menuju Desa Sawai untuk menenangkan situasi.
    Mereka telah berada di Seram Utara Barat dan bertemu dengan Raja Wahai serta tokoh-tokoh yang ada di Desa Wahai.
    “Dalam pertemuan tadi saya sudah sampaikan dan mengimbau agar semua menahan diri dan bisa mengambil peran untuk menenangkan situasi,” katanya.
    Ia juga meminta pemerintah desa dan para tokoh dari kedua belah pihak dapat mengingatkan warganya agar dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan berbagai isu yang dapat membuat situasi semakin tidak terkendali.
    “Kita lagi berusaha agar suasana ini bisa segera kondusif dan kami juga ingatkan kepada tokoh-tokohnya untuk mengingatkan masyarakat supaya bisa menahan diri biar situasi bisa cepat kondusif,” ungkapnya.
    Adapun terkait bentrokan tersebut, pihak kepolisian hingga kini belum memberikan keterangan resmi.
    Kabid Humas Polda Maluku dan Kapolres Maluku Tengah yang dikonfirmasi berulang kali oleh Kompas.com juga belum merespons.
    Sebelumnya bentrokan antar warga terjadi di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah pada Senin (31/3/2025).
    Bentrokan yang melibatkan warga Desa Tulehu dan Desa Tial itu menyebabkan seorang warga Tulehu tewas dan dua lainnya terluka parah.
    Sedangkan seorang warga Desa Tial terluka akibat terkena tusukan benda tajam.
    Adapun bentrokan kedua kelompok warga ini dipicu oleh aksi penganiayaan yang dilakukan tiga warga Tulehu terhadap seorang warga Desa Tial yang tidak terima ditegur saat melintasi Desa Tial dengan sepeda motor.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.