Jenis Media: Regional

  • Nasib 2 Oknum TNI Pelaku Pengeroyokan Anggota Polisi di Muna Barat, 6 Warga jadi Tersangka – Halaman all

    Nasib 2 Oknum TNI Pelaku Pengeroyokan Anggota Polisi di Muna Barat, 6 Warga jadi Tersangka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak tiga anggota polisi di Muna Barat, Sulawesi Tenggara menjadi korban pengeroyokan saat mengamankan malam takbiran pada Senin (31/3/2025).

    Para korban berinisial Bripda H, Bripda AMP, dan Briptu RS telah menjalani perawatan karena mengalami luka-luka.

    Polres Muna menetapkan enam warga sipil sebagai tersangka pengeroyokan.

    Dua oknum TNI Angkatan Darat juga terlibat pengeroyokan dan telah diamankan di Denpom Kendari.

    Kedua oknum TNI itu adalah Serda AN anggota Den Intel Korem Palu, serta Pratu R, anggota Kodim Kendari.

    Kasi Intel Korem 143 Haluoleo Kendari, Kolonel Inf Gatot Teguh Waluyo, menyatakan kedua oknum TNI akan ditindak tegas sesuai aturan militer.

    Pihaknya tidak mentolerir adanya pengeroyokan meski pelaku mengaku salah paham.

    “Intinya ada kesalahpahaman terkait permasalahan itu, untuk anggota tetap akan diproses sesuai aturan yang ada,” katanya, Selasa (1/4/2025).

    “Tadi Kapolda dan Danrem langsung turun kelapangan menyelesaikan hal tersebut,” sambungnya.

    Saat ini, Pratu R masih menjalani pemeriksaan sedangkan Serda AN dibawa ke Kendari.

    “Kita gak ada ragu-ragu untuk memproses anggota yang salah. Yang dari Palu besok pagi dibawa ke Kendari dan dijemput personel dari korem Palu,” pungkasnya.

    Dandenpom XIV/3 Kendari, Letkol CPM Haryadi Budaya Pela, belum mengonfirmasi dua oknum TNI yang terlibat pengeroyokan dalam kondisi mabuk atau tidak.

    Minum Miras

    Kasi Humas Polres Muna, Ipda Baharuddin, mengatakan para tersangka telah mengakui perbuatannya dan melakukan penganiayaan dalam kondisi mabuk.

    “Hasil pemeriksaan mereka mengaku seperti itu, kalau sebelum kejadian mereka sempat minum minuman keras (miras),” paparnya, Rabu (2/4/2025), dikutip dari TribunnewsSultra.com.

    Kasus ini berawal ketika salah satu tersangka menggeber motor di depan Mapolsek Tiworo kemudian diamankan petugas kepolisian.

    Lantaran tak terima temannya ditangkap, para tersanka mendatangi kantor polisi.

    Dua oknum TNI terlibat dalam aksi pengeroyokan di Mapolsek Tiworo.

    “Karena hal tersebut bukan merupakan kewenangannya (memeriksa oknum TNI),” tandasnya.

    Sebelumnya, Kapolres Muna, AKBP Indra Sandy Purnama Sakti, menjelaskan ada tiga anggota polisi yang menjadi korban pengeroyokan.

    Pihaknya telah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi.

    “Termasuk mengambil keterangan dan mengamankan sembilan orang yang diduga ikut melakukan pengeroyokan,” tuturnya.

    Dari sembilan saksi, enam di antaranya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Sultra.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Danrem 143/Halu Oleo Pastikan Tidak Melindungi Oknum TNI yang Diduga Aniaya Polisi di Muna Barat

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunnewsSultra.com/La Ode Ahlun Wahid)

  • Siapa Sangka, 3 Sosok Besar Ini Jadi Pengisi Suara Kambing di Film JUMBO

    Siapa Sangka, 3 Sosok Besar Ini Jadi Pengisi Suara Kambing di Film JUMBO

    Liputan6.com, Yogyakarta – Film animasi asli Indonesia, JUMBO, masih tayang di bioskop Tanah Air. Di tengah meriahnya sambutan para penikmat film Indonesia, terkuak fakta mencengangkan terkait pengisi suara kambing dalam film tersebut.

    Bukan sembarang pengisi suara, tiga sosok besar yang mengisi suara karakter kambing dalam film JUMBO merupakan sosok-sosok besar yang dikenal di dunia perfilman Indonesia. Siapa saja?

    1. Ganindra Bimo

    Aktor film Ganindra Bimo menjadi salah satu pengisi suara karakter kambing dalam film JUMBO. Ia mengisi suara Mbeeek, seekor kambing yang cool dengan poni cetarnya.

    Sebelum terlibat dalam film animasi garapan Visinema, Ganindra Bimo sudah beberapa kali terlibat dalam film produksi Visinema. Beberapa di antaranya adalah Mencuri Raden Saleh (2022); Jagat Arwah (2022); Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang (2023); serta 13 Bom di Jakarta (2023).

    2. Chicco Jerikho

    Pengisi suara kambing dalam film JUMBO selanjutnya adalah Chicco Jerikho. Ia mengisi suara Mbeek, seekor kambing yang gaul.

    Chicco Jerikho juga sudah beberapa kali terlibat dalam film produksi Visinema, seperti Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014), Filosofi Kopi (2017), Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2020), serta Ben & Jody (2022).

    3. Angga Dwimas Sasongko

    Siapa sangka, sang pendiri dan CEO Visinema juga terlibat sebagai salah satu pengisi suara kambing di film JUMBO. Angga Dwimas Sasongko yang juga dikenal sebagai sutradara kondang ini mengisi suara Mbek, si kambing yang imut.

    Penulis: Resla

  • 2
                    
                        "Wisata Jokowi" Sedot 1.500 Pengunjung Per Hari 
                        Regional

    2 "Wisata Jokowi" Sedot 1.500 Pengunjung Per Hari Regional

    “Wisata Jokowi” Sedot 1.500 Pengunjung Per Hari
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com –
    Kehadiran Presiden ke-7 Joko Widodo (
    Jokowi
    ) di rumahnya yang terletak di Jl. Kutai No. 1, Sumber,
    Solo
    , telah menarik perhatian
    wisatawan
    , terutama selama momen
    Lebaran
    tahun ini.
    Setiap harinya, lebih dari 1.000 orang datang untuk bersalaman dan berfoto dengan Jokowi.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    dari 2 hingga 4 April 2025, antrean di depan rumah Jokowi terus mengular.
    Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, menyatakan bahwa sejak hari kedua Lebaran, pengunjung dari luar Soloraya mulai berdatangan.
    “Jumlahnya mencapai 1.500-an lebih,” ujarnya.
    Syarif menjelaskan bahwa pada hari pertama Lebaran, pengunjung mayoritas berasal dari warga sekitar Sumber.
    “Mulai hari Lebaran pertama, menurut pemantauan saya, banyak dari warga tetangga terutama di sekeliling Sumber dan sekitarnya,” kata dia saat diwawancarai.
    Pada hari ketiga Lebaran, jumlah pengunjung semakin meningkat.
    “Karena mungkin pemikiran saya kemarin sudah bersama keluarga dan sanak saudara, sehingga banyak masyarakat yang ingin berkunjung ke rumah Pak Jokowi untuk bersalaman dan bersilaturahmi,” tambahnya.
    Berdasarkan pantauan, masyarakat mulai berdatangan sejak pukul 07:30 WIB dan terus bertambah menjelang waktu shalat zuhur.
    Antrean terus mengular hingga waktu shalat ashar.
    Menjelang maghrib, pihak keamanan, baik Paspampres maupun Kepolisian, membubarkan antrean.
    “Kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin datang ke rumah Pak Jokowi agar disesuaikan waktunya, jangan terlalu malam dan jangan terlalu pagi. Insya Allah, Bapak pasti akan berkenan menerima warga untuk bersalaman dan berfoto,” ujar Syarif.
    Salah seorang pengunjung, Levika (28) asal Tangerang, datang bersama keluarga besarnya untuk bertemu Jokowi.
    Ia mengungkapkan bahwa ibunya adalah salah satu penggemar berat Jokowi. “Ibu saya fans berat, sama nenek. Jadi kami mau menyenangkan orang tua. Kami sengaja pengin ketemu Pak Jokowi, sudah di Solo tiga hari,” ungkapnya.
    Levika, yang sedang hamil, juga mengaku ingin dipeluk oleh Jokowi.
    “Tadi di dalam salim foto. Bahagia sih sudah bisa salim. Ngidam juga, pengennya tadi peluk tapi tidak bisa,” tuturnya.
    Fenomena kunjungan yang terjadi di kediaman Jokowi menarik perhatian Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto.
    Ia menyebut lokasi rumah Jokowi sebagai destinasi wisata baru di Kota Solo.
    “Saya ke sini ingin membuktikan, waktu di retret itu kata Wali Kota Solo ada destinasi wisata favorit baru, namanya ‘
    Wisata Jokowi
    ‘. Ternyata ke sini benar, ada ‘Wisata Jokowi’. Warga dari berbagai daerah datang ke sini,” ujar Bima.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Kendaraan Terseret Longsor di Jalur Mojokerto – Batu Membawa Penumpang

    Dua Kendaraan Terseret Longsor di Jalur Mojokerto – Batu Membawa Penumpang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Hari kedua, Jumat (4/4/2025) pencarian korban longsor wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto dilakukan. Dipastikan mobil pikap yang terseret longsor membawa penumpang.

    Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengatakan, upaya pencarian korban di hari pertama, Kamis (3/4/2025) baru menemukan satu korban. “Kami baru mendapatkan satu orang, untuk mobil minibus. Sudah kami temukan dan sudah kita evakuasi serta identifikasi,” ungkapnya.

    Jenazah korban yang ditemukan yakni Masjid Zatmo Setio (31) warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga korban. Namun diduga masih ada korban lain yang berada di minibus maupun pikap.

    “Ada dua kendaraan yakni jenis pikap dan minibus, jenis pikap sudah kita temukan ada di bawah dan hari ini semoga semua berjalan dengan lancar. Kami mohon doanya proses evakuasi semoga segera cepat selesai dan di mobil pikap ini betul, di dalamnya (mobil pikap) ada pengemudi dan penumpangnya,” jelasnya.

    Namun pihaknya belum bisa memastikan jumlah korban yang berada di dalam mobil pikap tersebut. Pihaknya meminta waktu untuk bekerja mencari keberadaan para korban dari dua kendaraan yang terseret material longsor di jalur alternatif Mojokerto – Batu pada, Kamis (3/4/2025) kemarin.

    “Masih ada korban yang ada di dalam. Jumlahnya saya mohon waktu, izinkan kami bekerja sehingga informasi yang saya berikan adalah sebuah kepastian yang hal itu merupakan suatu kebenaran,” tegasnya.

    Sebelumnya, longsor terjadi di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (3/4/2025). Akibatnya, jalur alternatif Mojokerto – Batu tertutup material longsor dan pohon tumbang sehingga jalur alternatif tersebut ditutup sementara.

    Ada dua mobil yang terseret longsor yakni mobil jenis pikap dan minibus. Upaya pencarian hingga Kamis petang membuat hasil, sopir minibus yakni Masjid Zatmo Setio (31) warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo berhasil ditemukan. [tin/kun]

  • Wisatawan dari Jakarta Nyaris Tenggelam di Pantai Parangtritis

    Wisatawan dari Jakarta Nyaris Tenggelam di Pantai Parangtritis

    Bantul, Beritasatu.com – Seorang wisatawan dari Jakarta nyaris tenggelam saat bermain air di Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul, Kamis (3/4/2025) sore. Beruntung, petugas dari Satlinmas Rescue Istimewa di lokasi berhasil menyelamatkan korban.

    Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry mengatakan, kejadian bermula sekitar pukul 17.00 WIB ketika korban Petter, warga Tambora, Jakarta Barat, tengah bermain air bersama keluarganya yang berjumlah delapan orang. Mereka tiba di pantai sekitar pukul 16.00 WIB dan mulai bermain air setengah jam kemudian.

    “Tanpa disadari, korban berenang terlalu ke tengah dan masuk ke area arus balik berbahaya yang kerap terjadi di kawasan pantai selatan, Akibatnya, ia terseret arus dan nyaris tenggelam,” ujar Jeffry, Jumat (4/4/2025).

    Dua anggota Satlinmas Rescue Istimewa, yang sedang bertugas di kawasan itu segera bergerak cepat setelah melihat situasi darurat tersebut. Keduanya berenang ke arah korban dan berhasil menarik Petter ke tepi Pantai Parangtritis dalam keadaan selamat.

    Setelah berhasil diselamatkan, Petter segera diberikan edukasi dan imbauan oleh petugas mengenai bahaya bermain air terlalu ke tengah, khususnya di area rawan arus balik.

    Tim rescue juga melakukan pendataan dan memastikan kondisi korban dalam keadaan baik sebelum akhirnya ia kembali bergabung bersama keluarganya.

    Petugas mengimbau bagi wisatawan agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di kawasan pantai, terutama memperhatikan rambu-rambu keselamatan serta imbauan dari petugas di lapangan. Pantai Parangtritis dikenal memiliki ombak dan arus laut yang kuat, sehingga kewaspadaan sangat diperlukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
     

  • Pencarian Korban Longsor di Jalur Mojokerto-Batu, 420 Personel Gabungan Diterjunkan

    Pencarian Korban Longsor di Jalur Mojokerto-Batu, 420 Personel Gabungan Diterjunkan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak 420 orang personel gabungan diterjunkan dalam pencarian korban longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Kondisi cuaca juga mendukung untuk dilakukan upaya pencarian.

    Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengatakan, fokus di hari kedua mencari korban dari dua kendaraan yang terseret longsor pada, Kamis (3/4/2025) kemarin. “Saat ini, alhamdulillah cuaca mendukung dan saya berharap cuaca tetap mendukung,” ungkapnya, Jumat (4/4/2025).

    Masih kata Kapolres, kondisi kontur tanah di lokasi longsor sangat labil. Sebelum melaksanakan evakuasi dan pencarian korban di hari kedua, pihaknya juga bekerja sama dengan BMKG, Tahura R Soerjo, Basarnas untuk memastikan kondisi di lapangan terkait keselamatan tim gabungan SAR yang akan bekerja.

    “Kondisi di atas sudah dilakukan pengecekan oleh anggota yang ada di atas, saat ini memungkinkan untuk dilaksanakan evakuasi. Fokus kita mencari keberadaan korban dulu karena kita masih antisipasi jika terjadi longsor lagi. Ada 420 orang personel yang dilibatkan dalam upaya evakuasi dan pencarian korban,” katanya.

    Sebanyak 420 orang personel gabungan tersebut terdiri dari TNI/Polri, Basarnas, SAR dan Potensi Relawan. Pihaknya juga dibantu BKO dari Brimob, Samapta, anjing pelacak untuk memastikan keberadaan korban di lokasi longsor. Kapolres menjelaskan, jika tim gabungan masih melakukan upaya pencarian para korban.

    Sebelumnya, longsor terjadi di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (3/4/2025). Akibatnya, jalur alternatif Mojokerto – Batu tertutup material longsor dan pohon tumbang sehingga jalur alternatif tersebut ditutup sementara.

    Ada dua mobil yang terseret longsor yakni mobil jenis pikap dan minibus. Upaya pencarian hingga Kamis petang membuat hasil, sopir minibus yakni Masjid Zatmo Setio (31) warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo berhasil ditemukan. [tin/kun]

  • Pelaku Wisata Magetan Desak Evaluasi Rekayasa Lalu Lintas di Sidorejo, Ini Kata Satlantas

    Pelaku Wisata Magetan Desak Evaluasi Rekayasa Lalu Lintas di Sidorejo, Ini Kata Satlantas

    Magetan (beritajatim.com) – Kebijakan rekayasa lalu lintas di Simpang 3 Sidorejo selama libur Lebaran kembali menuai keluhan dari para pelaku wisata di Magetan. Sistem buka-tutup yang diterapkan dinilai tidak efektif karena menghambat akses wisatawan ke destinasi lain selain Telaga Sarangan, menyebabkan penurunan jumlah kunjungan yang signifikan.

    Salah satu pengelola wisata, Edy Sukocahyono dari Taman Wisata Genilangit, mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung ke tempatnya selama tiga hari libur Lebaran hanya mencapai sekitar 1.500 orang, jauh dari harapan.

    “Rekayasa lalu lintas yang paling efektif itu sebelum pandemi COVID-19. Saat itu, penyekatan dilakukan di depan Polsek Plaosan, dan wisatawan diarahkan ke selatan secara bertahap jika Telaga Sarangan penuh. Kebijakan tiga tahun terakhir ini kurang tepat,” ujar Edy, Kamis (3/4/2025).

    Menurutnya, ketika Telaga Sarangan mencapai kapasitas maksimal, wisatawan seharusnya dialihkan ke destinasi lain seperti Genilangit, Alastuwo, dan Wonomulyo. Namun, kebijakan saat ini justru membuat wisatawan diputar balik di Simpang 3 Sidorejo, sehingga banyak dari mereka memilih kembali ke kota daripada melanjutkan perjalanan.

    “Kami meminta evaluasi. Pengalihan arus seharusnya dilakukan di pertigaan depan Polsek Plaosan agar wisatawan tetap bisa menuju destinasi lain, bukan malah dipaksa kembali,” tegasnya.

    Keluhan serupa juga disampaikan oleh Teguh Hariyanto, pengelola Bumi Perkemahan Alastuwo. Ia menilai kebijakan lalu lintas yang berlaku saat ini menyebabkan wisatawan hanya terpusat di Telaga Sarangan, tanpa ada upaya untuk mendistribusikan kunjungan ke lokasi lain.

    “Setiap tahun, wisatawan yang datang ke Magetan selalu difokuskan ke Telaga Sarangan. Padahal, jika terjadi kepadatan, mereka bisa diarahkan ke destinasi alternatif. Sayangnya, ini tidak dilakukan,” kata Teguh.
    Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Magetan menunjukkan lonjakan pengunjung di Telaga Sarangan selama tiga hari pertama libur Lebaran 2025

    • 1 April 2025: 11.004 pengunjung
    • 2 April 2025: 17.811 pengunjung
    • 3 April 2025: 16.834 pengunjung

    Melihat lonjakan ini, para pelaku wisata berharap pemerintah segera mengevaluasi rekayasa lalu lintas di Sidorejo agar wisatawan lebih mudah mengakses destinasi alternatif. Mereka menyesalkan kondisi saat ini, di mana lonjakan wisatawan tidak bisa diserap maksimal oleh Magetan, tetapi justru menguntungkan daerah tetangga seperti Tawangmangu, Jawa Tengah.

    “Masih ada sisa waktu libur tiga hari, kami berharap ada kebijakan yang lebih baik agar wisatawan juga mampir ke lokasi wisata lain di Magetan, bukan hanya ke Telaga Sarangan,” pungkas Edy.

    Menanggapi keluhan ini, Kasat Lantas Polres Magetan, AKP Ade Andini, menegaskan bahwa kebijakan ini bukanlah bentuk penutupan permanen, melainkan langkah strategis untuk mengurai kepadatan lalu lintas di masa libur Lebaran.

    “Kami sudah mengundang instansi dan stakeholder terkait untuk membahas rekayasa lalu lintas ini. Jadi perlu digarisbawahi, ini bukan penutupan total, apalagi permanen. Ini hanya bersifat situasional untuk mengatur arus kendaraan agar tidak menumpuk, demi kenyamanan semua pihak,” ujar AKP Ade.

    Ia menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh pemilik tempat wisata dan para pelaku wisata, baik yang berada di kawasan Sarangan maupun Poncol. Tujuannya adalah agar mereka memahami maksud dari kebijakan tersebut dan bisa turut serta menyosialisasikannya kepada pengunjung.

    “Langkah ini tidak hanya ditujukan untuk satu kelompok saja, tapi untuk kepentingan seluruh masyarakat. Kami berusaha memberikan yang terbaik agar lalu lintas tetap lancar dan masyarakat merasa aman serta nyaman saat merayakan Lebaran,” tambahnya.

    Dengan adanya sinergi antara pihak kepolisian, pemerintah daerah, dan pelaku wisata, diharapkan arus kendaraan di jalur wisata Magetan, khususnya di sekitar Sarangan dan sekitarnya, dapat lebih tertata dan tidak menimbulkan kemacetan yang berlarut-larut. [fiq/beq]

  • Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang Wafat

    Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang Wafat

    Liputan6.com, Jakarta – Uskup kedua Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang menghembuskan nafas terakhir pada Jumat (4/4/2025) pukul 06.20 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan dalam usia 78 tahun.

    Informasi yang dihimpun, Mgr Petrus Turang menderita penyakit komplikasi dan dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan.

    Jenazah almarhum sesuai rencana akan diberangkatkan ke Kupang pada Sabtu, 5 April 2025 dan selanjutnya disemayamkan di Gereja Kristus Raja Katedral Kupang.

    Almarhum Mgr. Petrus Turang yang lahir di Sulawesi Utara, 23 Februari 1947 menjabat Uskup Agung Kupang sejak 10 Oktober 1997 hingga 9 Maret 2024.

    Sebelum menjabat Uskup Agung Kupang menggantikan Mgr. Gregorius Monteiro, Mgr. Petrus Turang sempat menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif PSE-KWI.

    Beliau ditahbiskan menjadi Uskup Koajutor Keuskupan Agung Kupang oleh Uskup Agung Jakarta Kardinal Julius Darmaatmadja, SJ, didampingi Pro-Nuncio Apostolik untuk Indonesia bergelar Uskup Agung Tituler Bellicastrum Mgr. Pietro Sambi dan Uskup Agung Kupang saat itu Mgr. Gregorius Monteiro, SVD pada 27 Juli 1997 dengan motto Episkopalnya: “Pertransiit Benefaciendo” (Kis. 10:38).

    Pastor Paroki St. Yoseph Pekerja Penfui, RD Krispinus Saku menyampaikan beberapa imbauan dan informasi terkait kedatangan jenazah Mgr Petrus Turang di Kupang pada Sabtu (5/4/2025), pukul 10.00 Wita.

    Pertama, mohon seluruh umat untuk mempersembahkan doa untuk keselamatan beliau.

    Kedua, besok (Sabtu, 5 April 2025) seluruh umat, khususnya wilayah 7, 8, 9, 10, 11 dan Stasi YMY Liliba untuk menjemput jenazah beliau dengan berdiri sambil berdoa sepanjang jalan dari bandara menuju jembatan Liliba.

    “Kita berdiri dengan mengambil sisi kiri dari arah bandara. Umat Kuasi Paroki St. Petrus-Paulus Oesapa dan umat Kuasi Paroki St. Andreas Lasiana akan menempati sisi kanan,” kata RD Krispinus

  • 3 Korban Longsor Jalur Mojokerto – Batu Berhasil Dievakuasi

    3 Korban Longsor Jalur Mojokerto – Batu Berhasil Dievakuasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Petugas SAR gabungan kembali berhasil mengevakuasi korban longsor wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Tiga korban di dalam mobil pikap berhasil dievakuasi.

    “Alhamdulillah untuk proses evakuasi hari ini, kami berhasil mengevakuasi tiga korban yang berada di mobil pikap tepat di pukul 09.25 WIB. Ketiganya dibawa ke RSUD Sumberglagah,” ungkap Komandan Tim Intel (Dantim) Basarnas Surabaya, Nur Hadi Santoso, Jumat (4/4/2025).

    Ketiga korban yakni Ahmad Fiki Muzaki (28), Fitria Handayani (27) dan Mikaila FZ (3,5). Ketiganya merupakan satu keluarga yakni pasangan suami-istri (pasutri) dan satu anak warga Dusung Urung-urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

    “Untuk selanjutnya Tim SAR Gabungan yang berada di area Mojokerto, standby menunggu arahan dari teman-teman Tim SAR Gabungan yang ada di Malang apabila dibutuhkan kita membantu area yang berikutnya. Total korban masih belum kita ketahui, yang pasti sudah terkonfirmasi 3 korban berada di pikap,” katanya.

    Masih kata Dantim, pihaknya belum mengetahui jumlah korban yang berada di mobil minibus. Pihaknya menjelaskan jika Tim SAR Gabungan kesulitan melakukan upaya pencarian lantaran medan lantaran kontur tanah yang masih labil akibat longsor jika terjadi longsor susulan.

    “Belum ada informasi yang masuk ke kita ada roda dua yang menjadi korban dalam longsor kemarin. Kita fokus ke dua unit mobil yang terseret longsor,” jelasnya.

    Sebelumnya, longsor terjadi di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (3/4/2025). Akibatnya, jalur alternatif Mojokerto – Batu tertutup material longsor dan pohon tumbang sehingga jalur alternatif tersebut ditutup sementara.

    Ada dua mobil yang terseret longsor yakni mobil jenis pikap dan minibus. Upaya pencarian hingga Kamis petang membuat hasil, sopir minibus yakni Masjid Zatmo Setio (31) warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo berhasil ditemukan. [tin/aje]

  • Tragis, Kecelakaan di Jalan Andalas Kota Gorontalo Renggut 2 Nyawa

    Tragis, Kecelakaan di Jalan Andalas Kota Gorontalo Renggut 2 Nyawa

    Liputan6.com, Gorontalo – Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia di Jalan Aryo Katili, Kelurahan Paguyaman, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Kamis (3/4/2025).

    Kapolresta Gorontalo Kota Kombes Pol Dr. Ade Permana melalui Kasat Lantas AKP Octalya Saka, mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 04.50 Wita dini hari.

    Jalan Aryo Katili, yang juga dikenal sebagai Jalan Andalas, dalam kondisi gelap karena lampu penerangan jalan tidak kala itu nyaris tidak berfungsi.

    “Kecelakaan terjadi ketika sepeda motor Honda Scoopy putih yang dikendarai oleh RP (21), warga Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, menabrak sebuah mobil yang terparkir di bahu jalan,” jelas AKP Octa.

    Mobil yang tertabrak diketahui milik seorang warga yang hendak melaksanakan salat subuh.

    Tak berselang lama, pemilik mobil mendengar suara benturan keras dan saat diperiksa, menemukan sepeda motor dalam kondisi ringsek serta dua korban terpental di aspal.

    “Akibat benturan tersebut, penumpang sepeda motor, RSCHU (32), warga Amurang, meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara pengendara RP sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong,” tambahnya.

    Kasat Lantas AKP Octa mengimbau masyarakat agar selalu memperhitungkan kecepatan, jarak, serta situasi lalu lintas saat berkendara.

    Ia juga mengingatkan agar tidak mengemudi dalam keadaan mengantuk atau di bawah pengaruh alkohol, demi keselamatan bersama.

    “Kepolisian terus berupaya menciptakan lingkungan lalu lintas yang aman dan tertib. Dukungan serta kesadaran masyarakat dalam mematuhi aturan berkendara sangat dibutuhkan untuk mencegah kecelakaan,” tutup AKP Octa.

    Korban tewas akibat gempa dahsyat bermagnitudo 7,9 di Myanmar pada Jumat (28/3) terus bertambah, mencapai 2.056 jiwa, sementara 3.900 orang terluka dan 270 lainnya masih hilang.