Jenis Media: Regional

  • Ingatkan Hati-hati di Jalan, Pesan Terakhir Orang Tua Korban Longsor di Jalur Mojokerto – Batu

    Ingatkan Hati-hati di Jalan, Pesan Terakhir Orang Tua Korban Longsor di Jalur Mojokerto – Batu

    Mojokerto (beritajatim.com) – Orang tua salah satu korban longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto mengingatkan untuk hati-hati di jalan. Lantaran ban mobil pikap yang dikendarai sudah tipis.

    Ketiga korban yakni Ahmad Fiki Muzaki (28), Fitria Handayani (27) dan Mikaila FZ (3,5). Ketiganya merupakan satu keluarga yakni pasangan suami-istri (pasutri) dan satu anak warga Dusung Urung-urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto yang mengendarai mobil pikap saat longsor terjadi.

    Keluarga korban, Jafat (24) mengatakan, jika korban pamit hendak silaturahmi ke sanak saudara. “Pamit mau ke Blitar, Tulungagung terus ke Trenggalek. Itu rencananya, mau halal bi halal, silaturahmi. Itu sudah dibilangi sama ayahnya, hati-hati bannya tipis, pelan-pelan saja,” ungkapnya, Jumat (4/4/2025).

    Pihak keluarga mencoba menghubungi korban sekira pukul 13.00 WIB, namun Handphone (HP) milik korban tidak bisa dihubungi. Baik pesan melalui WhatsApp (WA) maupun sambungan telepon juga tidak tersambung. Pihak keluarga mendapat kabar dari Kepala Desa (Kades) Jati Jejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

    “Sekitar jam 4 sore, dikabari Pak Lurah nopol kendaraan. Pak Lurah memastikan apakah nopol tersebut, ternyata benar nopolnya. Terus barang bawaannya yang dievakuasi itu benar, tiga orang. Mas Ahmad, Mbk Vivi sama Kaila anaknya sekitar 3 tahun. Suaminya orang Trenggalek, perempuan orang Urung-urung,” katanya.

    Selama ini, pasangan muda tersebut berdomisili di Dusun Urung-urung, Desa Jati Jejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Namun korban setiap harinya kerja di Gresik. Menurutnya, korban baru kali ini lewat jalur alternatif Mojokerto – Batu tersebut. “Baru kali ini, lewat sini. Iya mau halal bi halal, silaturahmi. Iya sudah diingatkan untuk hati-hati di jalan,” tegasnya.

    Sekedar diketahui, total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 10 korban tersebut berada di dua mobil yang berbeda melintas saat terjadi longsor yakni pikap dan minibus.

    Dua kendaraan jenis pikap dan minibus tersebut terseret material longsor saat melintas di jalur alternatif Mojokerto – Batu pada, Kamis (3/4/2025) kemarin. Pikap membawa tiga orang dengan sopir, sementara minibus membawa tujuh orang dengan sopir. Sopir minibus lebih dilu dievakuasi pada pencarian hari pertama.

    Sementara sembilan korban dari kedua kendaraan berhasil ditemukan dan dievakuasi di hari kedua pencarian. Tiga korban di dalam mobil pikap dievakuasi sekira pukul 09.25 WIB dan enam korban di dalam minibus berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan sekira pukul 11.00 WIB. [tin/kun]

  • Penasihat Kapolri Pantau Langsung Posko Mudik KSPSI di Sumedang Jawa Barat – Halaman all

    Penasihat Kapolri Pantau Langsung Posko Mudik KSPSI di Sumedang Jawa Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang juga Penasihat Kapolri Andi Gani Nena Wea meninjau langsung Posko Mudik KSPSI di Rancaekek, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (4/4/2025). 

    Dalam tinjauannya, Andi Gani didampingi pengurus KSPSI.

    Ia berdialog langsung dengan petugas Posko Mudik dari Brigade Tanggap Bencana KSPSI. 

    “Saya sangat salut kepada anggota Brigade Tanggap Bencana KSPSI yang rela mengorbankan waktu liburannya untuk membantu sesama dan ini dilakukan setiap tahun mudik Lebaran,” kata Andi Gani, Jumat (4/4/2025). 

    Andi Gani memastikan Anggota Brigade Tanggap Bencana KSPSI sangat profesional memiliki sertifikasi pelatihan resmin dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). 

    “Jadi, mereka terlatih dalam penanganan kondisi apapun,” ujarnya. 

    Andi Gani menjelaskan tahun ini KSPSI menyiapkan 3 Posko Mudik di tiga titik yaitu Karawang, Purwakarta, dan Sumedang.

    Untuk tahun depan, KSPSI berencana akan menambah Posko Mudik di Brebes, Semarang, dan Surabaya. 

    “Total akan ada 6 Posko Mudik KSPSI untuk membantu masyarakat di perjalanan arus mudik tahun depan,” ungkapnya. 

    Sementara, Koordinator Posko Mudik KSPSI di Sumedang, Guruh, mengaku sangat senang bisa membantu masyarakat yang melakukan perjalanan mudik. 

    Guruh mengatakan setiap hari total ada 8 petugas yang siaga di Posko Mudik KSPSI.

    Adapun Posko Mudik KSPSI menyiapkan minuman mineral dan makanan ringan untuk pemudik yang ingin beristirahat. 

    “Posko Mudik KSPSI akan berlangsung sampai H+7 Lebaran,” ucapnya. 

    Untuk diketahui, Brigade Tanggap Bencana KSPSI telah berpengalaman dalam segala penanganan musibah yang melanda Tanah Air.

    Diantaranya gempa Aceh, gempa Lombok, gempa Palu, banjir, dan pertolongan darurat lainnya.

     

     

  • Material Longsor Belum Dibersihkan, Jalur Mojokerto – Batu Masih Ditutup

    Material Longsor Belum Dibersihkan, Jalur Mojokerto – Batu Masih Ditutup

    Mojokerto (beritajatim.com) – Meski berhasil mengevakuasi 10 korban longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jumat (4/4/2025) namun material longsor belum selesai dibersihkan. Sehingga jalur alternatif Mojokerto – Batu tersebut masih ditutup

    Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengatakan, cuaca di sekitar lokasi longsor akan turun hujan saat siang menjelang sore sehingga proses pembersihan material longsor belum bisa dilakukan. “Cuaca di sini, di atas jam 12 sering terjadi hujan sehingga proses pembersihan akibat longsor belum bisa dilakukan,” ungkapnya.

    Menurutnya jika dilakukan pembersihan material longsor berupa lumpur, batu dan pohon dikhawatirkan akan berdampak akibat pembersihan. Pihaknya akan melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan TNI, Tim Basarnas, Perhutani, Tahura R Soerjo dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Mojokerto.

    “Yang paling penting adalah operasi kemanusiaan ini meniadakan korban jiwa berikutnya. Step pertama adalah mengevakuasi korban yang teridentifikasi dua unit mobil, sudah selesai dilaksanakan dan alhamdulillah berjalan lancar dan tidak ada kendala. step berikutnya adalah pembersihan material longsor,” katanya.

    Kapolres menjelaskan, jalur alternatif Mojokerto – Batu, lokasi longsor terjadi tersebut merupakan jalan provinsi sehingga rakor akan digelar. Rakor digelar untuk memastikan kontur tanah, kondisi aliran di atas, pohon yang ada jika dilakukan evakuasi dan evaluasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda.

    “Evaluasi dari BMKG diharapkan bisa memberikan identifikasi kepada kami karena Perhutani sudah menyampaikan curah hujan tinggi sehingga kami butuh backup dari BMKG untuk memastikan operasi kemanusiaan berjalan. Kami mohon kerjasamanya, semoga kegiatan dapat berjalan secepatnya. Keselamatan yang kita utamakan,” tegasnya.

    Total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 10 korban tersebut berada di dua mobil yang berbeda melintas saat terjadi longsor yakni pikap dan minibus.

    Dua kendaraan jenis pikap dan minibus tersebut terseret material longsor saat melintas di jalur alternatif Mojokerto – Batu pada, Kamis (3/4/2025) kemarin. Pikap membawa tiga orang dengan sopir, sementara minibus membawa tujuh orang dengan sopir. Sopir minibus lebih dilu dievakuasi pada pencarian hari pertama.

    Sementara sembilan korban dari kedua kendaraan berhasil ditemukan dan dievakuasi di hari kedua pencarian. Tiga korban di dalam mobil pikap dievakuasi sekira pukul 09.25 WIB dan enam korban di dalam minibus berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan sekira pukul 11.00 WIB. [tin/kun]

  • 1
                    
                        Bantah Potong Uang Kompensasi Dedi Mulyadi, Dishub: Itu Keikhlasan Sopir
                        Bandung

    1 Bantah Potong Uang Kompensasi Dedi Mulyadi, Dishub: Itu Keikhlasan Sopir Bandung

    Bantah Potong Uang Kompensasi Dedi Mulyadi, Dishub: Itu Keikhlasan Sopir
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menegaskan bahwa pemotongan uang kompensasi bagi sopir angkot di kawasan Puncak Bogor, bukan dilakukan oleh petugas Dishub, melainkan bentuk keikhlasan dari para sopir sendiri.
    Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, menyebut bahwa tidak ada paksaan dalam pemberian uang tersebut.
     
    Menurutnya, para sopir awalnya secara sukarela menyerahkan uang kepada Kelompok Koperasi Serba Usaha (KKSU).
    “Tadinya sopir memberikan seikhlasnya ke KKSU, tetapi kemudian berkembang, ada pemotongan Rp 200.000,” kata Dadang saat ditemui di Pos Dishub Gadog, Puncak Bogor, Jumat (4/4/2025).
    Ia menjelaskan bahwa simpang siur informasi di media sosial yang menyebut adanya pemotongan oleh Dishub atau Organda tidak benar.
    Hal tersebut, menurutnya, terjadi karena miskomunikasi antar pihak.
    “Terkait informasi yang di luar yang simpang siur dalam artian dari mulai Organda, Dishub, dengan KKSU, dan pemilik kendaraan kita sudah sepakat bahwa yang tersampaikan oleh kemarin di sampaikan ke Gubernur itu sama sekali tidak benar. Hal ini karena mis komunikasi,” ujarnya.
    Total dana sebesar Rp 11,2 juta yang sebelumnya dikumpulkan dari para sopir telah dikembalikan sepenuhnya.
    “Sekarang hari ini kita sudah saksikan semua bahwa yang potongan Rp 200.000, Rp 100.000, dan Rp 50.000, yang jumlahnya Rp 11,2 juta sudah diserahkan kembali ke sopir. Ini murni dari KKSU langsung yang kemarin ada pungutan itu ternyata itu keikhlasan dari sopir,” ujar Dadang.
    Sebelumnya diberitakan, sejumlah sopir angkot di Bogor menyampaikan keluhannya kepada Gubernur Jabar Dedi Mulyadi karena uang kompensasi agar tidak beroperasi selama arus mudik dan balik Lebaran 1446 Hijriah dipotong sebesar Rp 200.000 per kepala oleh oknum petugas.
    Dedi Mulyadi memberikan uang kompensasi kepada sopir angkot, kusir delman, penarik becak hingga pengemudi ojek sebesar Rp 3 juta per orang.
    Kompensasi itu diberikan dalam dua tahap dengan rincian, uang tunai Rp 1 juta dan paket sembako senilai Rp 500.000 yang dibagikan dua tahap, sebelum dan sesudah Lebaran.
    Dedi meminta, para sopir angkot tidak perlu khawatir karena dirinya akan mengganti kerugian akibat ulah oknum petugas Dishub Organda dan KKSU.
    “Untuk sopir angkot yang dipotong jangan cemas ya, saya akan siapkan Rp 200.000 lagi sebagai uang pengganti,” ujarnya dalam rekaman yang video yang diterima Kompas.com, Jumat (4/4/2025).
    Dedi juga akan membawa kasus pemotongan uang yang dilakukan oleh oknum petugas Organda dan KKSU ini ke ranah hukum.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Arus Balik Lebaran di Kediri Mulai Meningkat, Kapolres Lakukan Patroli Roda Dua

    Arus Balik Lebaran di Kediri Mulai Meningkat, Kapolres Lakukan Patroli Roda Dua

    Kediri (beritajatim.com) – Memasuki hari keempat Lebaran 2025, arus kendaraan di sejumlah ruas jalan utama dalam wilayah hukum Polres Kediri Kota mulai mengalami peningkatan. Untuk memastikan kelancaran lalu lintas, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji turun langsung melakukan patroli menggunakan sepeda motor, Jumat (4/4/2025).

    Peningkatan volume kendaraan terpantau cukup signifikan, terutama di kawasan simpang empat Semampir yang menjadi jalur utama keluar Kota Kediri. Mobil pribadi dan sepeda motor dengan nomor polisi luar daerah mendominasi lalu lintas di ruas Jalan Mayor Bismo dan Mataram Barat yang mengarah ke utara, menuju Surabaya.

    “Tingkat kepadatan volume kendaraan semakin bertambah, karena sebagian di antaranya adalah masyarakat yang melakukan silaturahmi Lebaran ke rumah kerabatnya. Jadi bukan hanya pemudik saja,” kata AKBP Bramastyo Priaji.

    Ia menambahkan, sebagian pemudik memilih kembali lebih awal guna menghindari kemacetan di kota-kota besar. Diprediksi, puncak arus balik akan terjadi pada tanggal 5 dan 6 April 2025. “Libur tahun hari raya tahun ini lebih panjang, ada sebagian yang balik lebih awal, ada juga yang belakangan,” jelasnya.

    Dalam patroli tersebut, AKBP Bramastyo juga sempat berinteraksi langsung dengan para pengendara. Ia mengimbau agar para pengguna jalan tetap berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas selama perjalanan.

    “Kami tadi juga memberikan himbauan kepada pengendara R-2 yang hendak keluar Kota, kalau sudah merasa lelah agar beristirahat di Pospam ataupun Posyan,” ujarnya.

    Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan, Polres Kediri Kota telah menyiapkan strategi khusus. Petugas akan melakukan pengaturan lalu lintas secara manual di beberapa persimpangan yang rawan terjadi penumpukan kendaraan.

    “Karena volume kendaraan dari masing-masing jalur berbeda-beda. Dengan pengaturan manual oleh tim urai, sehingga arus lalin bisa dipercepat,” imbuh AKBP Bramastyo.

    Adapun titik-titik yang menjadi fokus pemantauan meliputi simpang empat Alun-Alun, simpang empat Mrican, simpang empat Bence, dan simpang empat Semampir. Kapolres memastikan pengaturan manual akan terus dilakukan bila terjadi peningkatan volume kendaraan. “Kami melakukan pengaturan manual di persimpangan jika arus lalin mengalami kepadatan,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Kerajaan Kush Memiliki Lebih Banyak Piramida Dibandingkan Mesir Kuno, Begini Faktanya

    Kerajaan Kush Memiliki Lebih Banyak Piramida Dibandingkan Mesir Kuno, Begini Faktanya

    Liputan6.com, Yogyakarta – Piramida sering dikaitkan dengan Mesir kuno. Akan tetapi ternyata ada kerajaan lain yang memiliki jumlah piramida lebih banyak.

    Kerajaan ini bernama kerajaan Kush. Kerajaan ini terletak di wilayah Nubia yang membentang di sepanjang Sungai Nil.

    Mengutip dari berbagai sumber, kerajaan Kush merupakan kerajaan Afrika sub-Sahara tertua, yang terletak di Sudan utara. Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 2500–1500 SM.

    Wilayah ini kini menjadi bagian dari Sudan. Mesir kuno memiliki sekitar 118 hingga 138 piramida, sedangkan kerajaan Kush memiliki antara 200 hingga 255 piramida.

    Perbedaan utama antara piramida Mesir dan Kush terletak pada ukuran dan bentuknya. Piramida Mesir, seperti Piramida Giza, terkenal dengan ukurannya yang besar dan struktur yang megah.

    Sementara itu, piramida Kush berukuran lebih kecil dengan puncak yang runcing menyerupai pensil. Meskipun lebih banyak, piramida Kush tidak sepopuler piramida Mesir karena ukurannya yang lebih sederhana.

    Fungsi piramida di kedua kerajaan ini sama, yaitu sebagai makam untuk orang-orang terhormat, termasuk raja dan bangsawan. Akan tetapi, tradisi penguburannya berbeda.

    Di Mesir kuno, proses mumifikasi dimulai dengan pengangkatan organ dalam tubuh. Selanjutnya, jenazah dikeringkan menggunakan natron, sejenis garam alami.

    Tahap terakhir adalah membalut tubuh dengan kain linen yang telah direndam resin. Berbeda dengan Mesir, kerajaan Kush menerapkan proses pengawetan jenazah yang lebih sederhana dan tidak selalu melakukan mumifikasi secara lengkap.

    Kerajaan Kush dan Mesir Kuno memiliki hubungan yang rumit, termasuk persaingan dan konflik. Meskipun penguasa Kush juga menyandang gelar Firaun seperti di Mesir, budaya dan tradisi mereka tetap memiliki ciri khas.

    Kerajaan Kush mengadopsi berbagai unsur keagamaan dari Mesir kuno, termasuk pemujaan dewa-dewa seperti Amun dan Isis, yang kemudian diintegrasikan ke dalam sistem kepercayaan lokal. Dalam bidang arsitektur, pengaruh Mesir terlihat pada pembangunan kuil dan piramida, khususnya di kota Meroe.

    Tradisi pemakaman Kush juga menyerupai Mesir, termasuk pembangunan piramida sebagai makam dan praktik pengawetan jenazah, meskipun dengan proses yang lebih sederhana. Bahasa yang digunakan di Kush, dikenal sebagai Meroitik yang memiliki kemiripan dengan hieroglif Mesir.

    Akan tetapi hingga kini sebagian besar naskahnya masih belum terpecahkan. Salah satu keunikan peradaban Kush adalah peran aktif perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, perdagangan, dan keagamaan.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Pelaku Pungli Jembatan Berbayar di Pantai Carita Ditangkap Saat Minta Uang ke Wisatawan

    Pelaku Pungli Jembatan Berbayar di Pantai Carita Ditangkap Saat Minta Uang ke Wisatawan

    Liputan6.com, Pandeglang – Saat masyarakat menikmati libur Idul Fitri, ada saja yang mengambil kesempatan untuk mendapat uang lebih dengan cara curang. Seperti yang dilakukan DR (30), dia menaruh jembatan berbayar senilai Rp5 ribu untuk sekali lewat.

    Jembatan berbayar Rp5 ribu itu ada di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, yang dipadati ribuan wisatawan setiap harinya. Pelaku, ditangkap Ditreskrimum Polda Banten saat pelaku memintai uang ke masyarakat pada Jumat siang, 4 April 2025, sekitar pukul 13.00 WIB.

    “Modus punglinya meminta bayaran Rp5 ribu untuk setiap orang yang menyeberang di atas jembatan bambu,” ujar Ditreskrimum Polda Banten, Kombes Pol Dian Setyawan, Jumat (4/4/20205).

    Pelaku ditangkap usai polisi mendapat keresahan dari masyarakat, mengenai keresahan wisatawan yang merasa dijebak saat melintas jembatan bambu untuk menyeberang di atas sungai kecil.

    Wisatawan yang tidak tahu melintas begitu saja, tetapi di ujung jembatan sudah ada yang berjaga dan dimintai bayaran sebesar Rp5 ribu.

    “Pelaku sudah melakukan aksi selama 3 hari, uang hasil pungli sejumlah sekitar Rp400 ribu telah habis digunakan untuk keperluan sehari-hari,” terangnya.

  • Lonjakan Arus Balik Diprediksi Terjadi Akhir Pekan Ini di Terminal Pandaan Pasuruan

    Lonjakan Arus Balik Diprediksi Terjadi Akhir Pekan Ini di Terminal Pandaan Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Lonjakan arus balik mudik Lebaran diperkirakan akan terjadi pada Sabtu dan Minggu akhir pekan ini di Terminal Tipe A Pandaan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Terminal Pandaan, Mega Perwira Doniwati, pada Jumat (4/4/2025).

    Menurut Mega, saat ini arus penumpang yang keluar masuk terminal sudah menunjukkan tren penurunan. Penurunan ini diperkirakan berlangsung secara bertahap sekitar 1 hingga 3 persen setiap harinya.

    “Untuk lonjakan arus balik kami perkirakan besok akan terjadi di hari sabtu dan minggu. Tapi meski ramai datanya cenderung turun karena beberapa masyarakat sudah balik sebelumnya,” ungkap Mega.

    Meski data menunjukkan penurunan secara harian, Mega menegaskan bahwa secara keseluruhan jumlah kendaraan dan penumpang yang masuk ke Terminal Pandaan tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. Hal ini membuat pihak terminal meningkatkan pengawasan, khususnya terkait kelengkapan surat dan administrasi kendaraan yang masuk.

    Data yang dihimpun oleh beritajatim.com menunjukkan bahwa pada H+3 Lebaran tahun 2024 lalu, jumlah kendaraan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang masuk ke Terminal Pandaan mencapai 92 unit per hari. Sementara pada periode yang sama tahun 2025 ini, jumlahnya meningkat menjadi 95 unit per hari.

    Untuk jumlah penumpang, pada H+3 Lebaran tahun 2024 tercatat sebanyak 693 orang. Sedangkan pada tahun 2025 ini jumlah pengunjung melonjak hingga 720 orang.

    “Kedatangan pengunjung paling banyak di Terminal Tipe A Pandaan ini terjadi pada H+2 lebaran yang mencapai 720 pengunjung. Jika dibandingkan dengan tahun kemaren naik 10 persen,” tutupnya. [ada/beq]

  • Sopir Angkot Ngadu Uang Kompensasi Disunat Rp200 Ribu, Dedi Mulyadi: Saya Minta Polisi Menangkap! – Halaman all

    Sopir Angkot Ngadu Uang Kompensasi Disunat Rp200 Ribu, Dedi Mulyadi: Saya Minta Polisi Menangkap! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sopir angkot di Kabupaten Bogor, mengaku uang kompensasi dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, disunat oknum.

    Seorang sopir angkot bernama Emen mengatakan, potongan itu dibuat seolah-olah iuran seikhlasnya dari para sopir angkot. Namun, iuran itu dipatok Rp200 ribu.

    Sebelum Lebaran 2025, Dedi Mulyadi menyerahkan secara simbolis kompensasi untuk sopir angkot.

    Kompensasi itu dari Bank Jabar Peduli dan Baznas.

    Adapun total bantuan yang diberikan senilai Rp1 juta dan sembako senilai Rp500 ribu.

    “Ini kan bantuannya bukan dari saya, satu bantuan dari Bank Jabar Peduli, kedua bantuan dari Baznas.”

    “Total nilainya Rp1 juta dalam bentuk uang. Rp500 ribu dalam bentuk paket makanan pokok, kan gitu. Terus yang terjadi seperti apa?” kata Dedi Mulyadi, dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Jumat (4/4/2025).

    Kepada Gubernur Jawa Barat, Emen pun menceritakan soal pemotongan uang bantuan yang diterima sopir angkot.

    “Yang terjadi, kan uang Rp1 juta ya. Bilangnya yang mungut itu keikhlasan tapi keikhlasannya itu ditarget Rp200 ribu,” ucap Emen.

    Mendengar hal itu, Dedi Mulyadi lantas menanyakan siapa pihak yang melakukan pemotongan uang bantuan tersebut.

    “Berarti dipotong Rp200 ribu? Yang motongnya siapa?” tanya Dedi Mulyadi.

    Emen menuturkan, pemotongan itu dilakukan oleh oknum pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Organisasi Angkutan Darat (Organda), dan KKSU.

    Menurut Dedi Mulyadi, seharusnya uang bantuan itu diberikan oleh Dishub kepada para sopir angkot.

    “Yang terjadi pemotongan Rp200 ribu. Dari Dishub (Kabupaten Bogor), Organda sama KKSU,” ungkap Emen.

    Emen pun mengaku tak tahu uang itu akan dipergunakan untuk apa. Ia hanya menuruti permintaan tersebut.

    “Makanya kita nanya buat apa uangnya, kalau kita tahu jelas mah gak apa-apa,” jelasnya.

    Dedi Mulyadi terus mencecar aliran uang tersebut dan siapa pelakunya.

    “Kita cuma diminta Rp200 ribu, semuanya. Kita nyerahin Rp4 juta, Ketua KKSU yang terima uang, Pak Nandar,” sebutnya.

    Dedi Mulyadi menyebut, apa yang dilakukan oknum tersebut merupakan aksi premanisme.

    Ia pun akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

    “Itu preman yang berbaju seragam. Nanti kalau kemudian saya proses, saya minta polisi menangkap orang-orang yang motonginnya, Bapak bersedia jadi saksi?” terang Dedi Mulyadi.

    “Siap,” tegas Eman.

    “Ya udah saya backup, saya mau minta ini proses hukum saja,” timpal Dedi Mulyadi.

    Sementara itu, Sekretaris DPC Organda Kabupaten Bogor, Haryandi, membantah adanya pemotongan uang kompensasi untuk sopir angkot.

    Berdasarkan hasil penelusurannya, hal tersebut merupakan inisiatif dari sejumlah pengurus komunitasnya masing-masing.

    “Itu tidak benar adanya, tetapi betul ada anggota kami di lapangan menerima sejumlah uang sebagai ucapan terima kasih.”

    “Yang sifatnya seikhlasnya dari beberapa para pengurus paguyuban atau komunitas,” terangnya, Kamis (3/4/2025), dilansir TribunnewsBogor.com.

    Haryandi mengungkapkan, uang yang terkumpul sebagai ucapan terima kasih tanpa dipatok dari para sopir angkot itu berjumlah Rp3,2 juta.

    Ia pun menegaskan, jika dalam menghimpun uang tersebut tanpa ada paksaan.

    Selain itu, kata dia, tidak semua sopir angkot memberikan uang yang disebutnya sebagai ucapan terima kasih tersebut.

    Disebut uang ucapan terima kasih lantaran timnya telah membantu proses pendataan dalam Waktu singkat setelah kebijakan kompensasi bagi sopir angkot itu diterapkan.

    “Sekali lagi, kami dari Organda Kabupaten Bogor menyatakan bahwa hal pemotongan tidak benar adanya.”

    “Tetapi hanya menerima imbalan terima kasih sesuatu yang sekali lagi sifatnya sukarela,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Diduga Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot di Puncak Bogor, Organda: Sebagai Ucapan Terimakasih

    (Tribunnews.om/Nanda Lusiana, TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

  • Minum Teh Setelah Makan Bisa Hambat Penyerapan Zat Besi, Ini Penjelasannya

    Minum Teh Setelah Makan Bisa Hambat Penyerapan Zat Besi, Ini Penjelasannya

    Liputan6.com, Yogyakarta – Kebiasaan minum teh setelah makan ternyata dapat mengganggu penyerapan nutrisi, khususnya zat besi dari makanan. Kandungan tanin dalam teh dapat mengikat zat besi non-heme, yaitu jenis zat besi yang berasal dari sumber nabati seperti bayam, kangkung, dan kacang-kacangan.

    Ikatan ini menyebabkan tubuh kesulitan menyerap zat besi tersebut. Padahal, zat besi merupakan mineral penting yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan pencegahan anemia.

    Mengutip dari Journal of Applied Toxicology dan International Journal of Molecular Sciences, tanin dalam teh tidak hanya memengaruhi penyerapan zat besi, tetapi juga dapat mengurangi penyerapan mineral lain seperti magnesium dan zinc. Meskipun bermanfaat sebagai antioksidan, polifenol dalam teh juga dapat menghambat penyerapan nutrisi jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan.

    Oleh karena itu, mengonsumsi teh sebaiknya diberi jeda setelah makan untuk memaksimalkan penyerapan gizi. Meskipun dapat mengganggu penyerapan nutrisi, teh sebenarnya memiliki banyak manfaat kesehatan jika dikonsumsi pada waktu yang tepat.

    Teh hijau misalnya, yangmengandung antioksidan epigallocatechin gallate (EGCG) yang efektif melawan radikal bebas. EGCG merupakan senyawa polifenol utama dalam teh hijau dengan berbagai potensi manfaat kesehatan.

    Selain EGCG, teh hijau juga mengandung katekin yang berperan dalam metabolisme lemak. Akan tetapi, efek katekin pada pembakaran lemak tidak bersifat instan seperti yang sering dipercaya.

    Teh juga mengandung L-theanine, senyawa yang berperan dalam mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi. Untuk memperoleh manfaat optimal, teh sebaiknya dikonsumsi tanpa tambahan gula.

    Konsumsi teh juga perlu dihindari bersamaan dengan makanan kaya zat besi atau mineral lainnya agar tidak mengganggu penyerapan nutrisi. Kebiasaan minum teh di sela waktu makan, seperti tradisi afternoon tea di Inggris, bisa menjadi alternatif untuk menghindari gangguan penyerapan nutrisi.

    Afternoon tea adalah tradisi minum teh dan camilan di sore hari. Tradisi ini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Inggris dan sering dilakukan dalam suasana formal.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun