Jenis Media: Regional

  • Simak, Bacaan Niat Puasa Qadha dan Keutamaannya

    Simak, Bacaan Niat Puasa Qadha dan Keutamaannya

    Maka dari itu umat muslim yang memiliki utang berpuasa Ramadan wajib untuk segera menggantikannya dengan menjalankan puasa Qadha. Mengganti puasa Ramadan bisa dilakukan pada hari Senin, Kamis, atau di hari-hari lainnya yang tidak diharamkan berpuasa.

    Melansir dari Umsu berikut ini adalah niat puasa qadha yang bisa dibacakan:

    نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

    (Nawaitu sahuma ghadin an qadha’i fardhi syahri Ramadhana lillahi ta’ala)

    Artinya: “Saya niat berpuasa puasa qadha Ramadan esok hari karena Allah SWT”.

    Sementara itu untuk umat muslim yang ingin melaksanakan puasa qadha Ramadan digabungkan dengan puasa Senin-Kamis maka bisa membacakan niat berikut:

    1. Niat puasa qadha Ramadan di hari Senin

    نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمَاضِي، الَّذِي عَلَيَّ فَرْضٌ، صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمُتَبَقِّي مِنْهُ، فِي هَذَا الْيَوْمِ الْمُبَارَكِ الْمُصَادِفِ الاثْنَيْنِ، لِلَّهِ تَعَالَى

    (Nawaitu shauma shahri Ramadan al-maadi, alladhi alayya fardhun, shauma shahri Ramadan al-mutabaqqi minhu, fi hadza al-yawmi al-mubarak al-musadiq al-ithnayn, lillahi ta’ala)

    Artinya: “Saya niat berpuasa puasa qadha Ramadan tahun lalu, yang belum saya ganti, pada hari ini yang bertepatan dengan hari Senin yang mulia, karena Allah Ta’ala”

    2. Niat puasa qadha Ramadan di hari Selasa

    نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمَاضِي، الَّذِي عَلَيَّ فَرْضٌ، صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمُتَبَقِّي مِنْهُ، فِي هَذَا الْيَوْمِ الْمُبَارَكِ الْمُصَادِفِ الثُّلَاثَاءِ، لِلَّهِ تَعَالَى

    (Nawaitu shauma shahri Ramadan al-maadi, alladhi alayya fardhun, shauma shahri Ramadan al mutabaqqi minhu, fi hadza al yawmi al mubarak al musadiq al thulatha, lillahi ta’ala)

    Artinya: “Saya niat berpuasa puasa qadha Ramadan tahun lalu, yang belum saya ganti, pada hari ini yang bertepatan dengan hari Selasa yang mulia, karena Allah Ta’ala”

  • Boyong Keluarga Besar, Gubernur Jatim Pilih Libur Lebaran di Pulau Tabuhan Banyuwangi

    Boyong Keluarga Besar, Gubernur Jatim Pilih Libur Lebaran di Pulau Tabuhan Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengisi libur lebaran bersama anak, cucu dan keluarga, di Pulau Tabuhan Kabupaten Banyuwangi, Kamis (3/4/2025). Pulau Tabuhan merupakan pulau kecil yang terletak di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Pulau ini memiliki pasir putih serta aneka ragam jenis biota laut di pinggir pantai, sehingga cocok untuk liburan keluarga.

    Di Pulau Tabuhan bersama keluarga, Khofifah menghabiskan waktu bermain pasir, melepas puluhan anakan penyu atau tukik, dan lainnya. Kegiatan ini dilakukan Gubernur Khofifah sebagai bentuk edukasi kepada anggota keluarga akan pentingnya  pelestarian lingkungan. 

    “Alhamdulillah bisa membawa keluarga berkunjung ke Pulau Tabuhan – Banyuwangi sekaligus ikut melepas puluhan tukik. Harapannya, anakan penyu yang dilepas bisa tumbuh di laut lepas sekaligus menyelamatkan penyu dari kepunahan,” imbuhnya.

    Untuk mencapai Pulau Tabuhan, Khofifah bersama keluarga naik kereta api menuju Banyuwangi. Kemudian naik Kapal Phinisi untuk tiba di Pulau Tabuhan. Gubernur Khofifah menyatakan merasa bahagia bisa ikut andil dalam konservasi penyu, termasuk pelepasan tukik atau bayi penyu ke alam bebas. Ke depannya, ia berharap bisa melakukan hal yang sama di wilayah pantai lainnya di Jawa Timur dengan melibatkan elemen masyarakat secara luas. “Penyu ini termasuk hewan dilindungi. Maka, ekosistem penyu harus kita jaga bersama. Senang sekali bisa berkontribusi bagi kelestarian penyu di Pulau Tabuhan,” katanya.

    Menurutnya, kegiatan melepas tukik ke laut lepas ini sejalan dengan Jatim Lestari yang terdapat pada Nawa Bhakti Satya. Yang mana Jatim Lestari itu programnya untuk menjaga kelestarian alam dan menekankan pada keberlanjutan lingkungan. Gubernur Khofifah juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi menjaga kelestarian dan lingkungan laut. “Apa yang kita lakukan hari ini untuk ekosistem alam, tentunya sebagai upaya untuk memberikan perlindungan habitat dan melestarikan populasi tukik,” katanya.

  • Istri Pencuri Ayam yang Tewas Dihajar Massa Tak Tahu Motif Suaminya Mencuri: Saya Masih Pegang Uang – Halaman all

    Istri Pencuri Ayam yang Tewas Dihajar Massa Tak Tahu Motif Suaminya Mencuri: Saya Masih Pegang Uang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SUBANG –  Yeni, seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Subang, Jawa Barat, mengaku tidak tahu alasan suaminya, Taryana mencuri.

    Walau hidup mereka pas-pasan, Yeni mengaku masih memegang uang buat lebaran. Kebutuhan dapur juga masih ada.

    Taryana, terduga pencuri ayam, tewas akibat dihajar massa di depan Kantor Desa Gandasoli Kecamatan Tanjungsiang Subang, Selasa(1/4/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Taryana dihajar karena mencuri ayam.

    Taryana, memiliki seorang Istri bernama Yeni dan 1 orang anak perempuan masih berstatus pelajar SD.

    Namun sebelum menikah dengan Yeni, Taryana sempat memiliki istri dan bercerai dengan mempunyai 3 anak.

    Berdasarkan pengakuan Yeni, suaminya sebelum mencuri ayam kemarin, sempat juga dulu terpergoki sedang mencuri kencur di kebun.

    “Saya sama sekali tidak tahu motif suami saya mencuri untuk apa? Dan uang yang dikasih ke saya juga saya tak pernah tahu uang dapat dari mana. Sekalipun tak punya kerjaan tetap tapi dia selalu ngasih nafkah walaupun tak seberapa,” kata Yeni saat berbincang dengan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di kediamannya, Jumat (4/4/2025) pagi.

    Yeni juga mengaku saat lebaran, dirinya dan keluarga untuk kebutuhan dapur stok masih ada seperti beras dan juga makanan.

    “Di hari lebaran, saya masih pegang uang Rp300 ribu, beras juga masih ada dan sama sekali tak terdesak oleh kebutuhan dapur,” ucapnya.

    Yeni juga mengaku Dedi Mulyadi bahwa dirinya terlilit utang Bank Emok yang mencapai puluhan juta rupiah.

    “Saya punya utang bank emok pak Gubernur, totalnya ada 3 bank dan jumlahnya mencapai sekitar Rp30 juta,” ungkap Yeni kepada Dedi Mulyadi.

    “Tidak tahu juga alasan suami saya mencuri untuk apa, mungkin juga untuk bantu buat setor bank Emok,” ucapnya.

    Lanjut Yeni, dirinya dulu sempat jualan gorengan, modalnya dari pinjaman bank emok.

    “Tapi dagang gorengan hanya cukup untuk setor bank Emok saja, kadang itu juga masih kurang,” katanya.

    Yeni juga mengucapkan terima kasih atas empati dari pak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang sudah bersedia mengunjungi kediamannya.

    “Terima kasih atas kepedulian pak Gubernur, terima kasih atas santunan yang diberikan, semoga apa yang diberikan Pak Gubernur ini bisa bermanfaat untuk modal usaha kedepan menghidupi anak saya,” katanya.

    Yeni juga mengaku dirinya telah mengikhlaskan kematian suaminya, sebagai bagian dari takdir Allah SWT.

    “Saya ikhlas, mungkin itu jalan terbaik dari Allah untuk suami saya, sekalipun harus meninggal secara tragis dihakimi massa secara keji,” ucapnya.

    Yeni juga meminta, proses hukum tetap harus ditegakkan karena bagaimanapun perbuatan main hakim sendiri tidak dibenarkan secara hukum apalagi sampai menghilangkan nyawa orang.

    “Saya minta hukum harus ditegakkan, untuk memberikan efek jera agar kejadian tersebut tidak terulang dikemudian hari,” pungkasnya

    Sementara itu Camat Tanjungsiang, Agus Saepulah mengucapkan terima kasih atas perhatiannya kepada warganya yang baru saja tertimpa musibah.

    “Terima kasih Pak Gubernur yang sudah memberikan perhatian, kepada warga kami yang baru saja tertimpa musibah,” ucapnya.

    Pak gubernur juga selain berkunjung ke kediaman keluarga korban, juga memberikan santunan.

    “Tadi selain berkunjung, Pak Gubernur juga memberikan bantuan untuk istri korban dan juga akan melunasi utang-utangnya ke 3 Bank Emok” katanya.

    Selain itu tak hanya keluarga korban, rencananya, keluarga para pelaku main hakim sendiri yang berjumlah 8 orang juga akan diberikan santunan di kediaman pak Gubernur di Lembur Pakuan dalam beberapa hari kedepan.

    Polisi tangkap 8 pelaku

    Polres Subang telah meringkus 8 orang yang melakukan aksi main hakim sendiri terhadap pencuri ayam hingga tewas tersebut.

    “Sebanyak 8 warga yang menjadi aktor atau dalang aksi main hakim sendiri terhadap seorang pencuri ayam hingga tewas telah berhasil kami ringkus,” kata Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, Kamis (3/4/2025).

    Delapan pelaku pengeroyokan diantaranya GM (33), YS (26), INA (21) AR (22) NBP (25) NR (24), K (27), dan TS (24). Semuanya merupakan warga setempat.

    Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya termasuk luka tembak senapan angin hingga membuat korban tewas seketika di TKP.

    “Adapun hasil autopsi pada tubuh korban, korban mengalami luka akibat benda tumpul di kepala, memar pada kelopak mata, luka lecet pada pelipis kanan, hidung, pipi, dagu, remuk rahang bawah, pendarahan pada bagian dalam kepala, otak besar dan otak kecil, pembekuan darah selaput otak yang menyebabkan korban tewas,” tuturnya.

    Polisi masih terus melakukan penyelidikan dan pengembangan terhadap kasus aksi main hakim sendiri kepada pelaku pencuri ayam. 

    “Kedelapan tersangka saat ini mendekam di sel tahanan Mapolres Subang dan terancam, pasal 170 ayat 2 dan 3 KUHP Pidana dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara,” tegasnya.

    Selain mengamankan 8 tersangka pelaku pengeroyokan, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti.

    “Adapun barang bukti yang diamankan di TKP di antaranya 1 balok Kayu, Sebatang, Bambu, senapan angin kaliber 4,5 mm, pakaian korban” ucapnya.

    Kronologis

    Kejadia tersebut berawal saat korban terpergok mencuri ayam di kandang ayam milik sebuah perusahaan ternak pada Selasa (1/4/2025) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

    “Korbandi pergoki sedang mencuri ayam di kandang oleh tersangka YS dan INA, kemudian oleh kedua tersangka tersebut korban dikejar dan ditangkap, dipukuli dan diteriaki maling,” ungkap Ariek Indra Sentanu .

    Setelah diteriaki maling, warga berdatangan dan langsung dan ikut memukuli pelaku pencuri ayam tersebut.

    “Korban terduga pelaku pencuri ayam tersebut dari TKP kemudian diseret sejauh 500 meter ke Kantor Desa Gandasoli dengan cara digotong tangan dan kaki diikat,” katanya.

    Setiba di Kantor Desa Gandasoli, korban ditelanjangi dan kembali dipukuli ramai-ramai oleh warga setempat.

    “Korban digebukin menggunakan bambu, balok kayu, dan menembak betis korban menggunakan senapan angin sebanyak 3 kali,” ucapnya.

    Setelah korban meninggal di depan Kantor Desa Gandasoli, korban langsung ditinggalkan begitu saja.

    “Polisi dari Satreskrim Polres Subang yang datang ke TKP menemukan korban sudah tak bernyawa dan langsung membawanya ke rumah sakit untuk diautopsi,” katanya.

    Kapolres  Subang AKBP Ariek Indra Sentanu berharap kasus main hakim sendiri ini yang terakhir di Subang.

    “Ingat ini negara hukum, siapapun yang main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan apalagi sampai menghilangkan nyawa korban, tentunya  akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

     

     

    Penulis: Ahya Nurdin

    dan

    Pencuri Ayam Dikeroyok Hingga Tewas, Polres Subang Tangkap 8 Pelaku Main Hakim Sendiri

     

  • Antisipasi Lonjakan Arus Balik, Polda Lampung Siapkan Buffer Zone di Rest Area

    Antisipasi Lonjakan Arus Balik, Polda Lampung Siapkan Buffer Zone di Rest Area

    Liputan6.com, Lampung – Polda Lampung telah menyiapkan sejumlah strategi guna mengantisipasi lonjakan kendaraan saat arus balik Lebaran 2025. Kapolda Lampung, Irjen Pol. Helmy Santika menyebutkan bahwa terdapat peningkatan signifikan jumlah pemudik, terutama pengendara sepeda motor, sejak H+1 hingga H+3 Lebaran di Pelabuhan Bakauheni. Meski demikian, jumlah kendaraan masih dalam batas normal dan belum mencapai ambang batas yang ditetapkan. “Kami telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi menghadapi puncak arus balik yang diperkirakan terjadi pada 5, 6, dan 7 April,” ujar Irjen Pol Helmy Santika.

    Salah satu strategi yang diterapkan adalah penggunaan rest area sebagai buffer zone untuk menampung kendaraan jika terjadi kepadatan. “Selain menjadi tempat istirahat, rest area juga difungsikan sebagai titik skrining tiket. Dengan demikian, kendaraan yang memasuki Pelabuhan Bakauheni dipastikan telah memiliki tiket penyeberangan,” jelas Helmy.

    Selain itu, Polda Lampung akan menerapkan sistem penundaan (delay system) jika antrean kendaraan mencapai Kilometer 4. Hingga saat ini, menurut dia, belum terjadi penumpukan atau antrean yang mengkhawatirkan. Untuk mengakomodasi pemudik, lima rest area di ruas tol telah disiapkan dengan kapasitas hingga 2.000 kendaraan. Di jalur arteri, beberapa lokasi juga disiapkan, seperti Gelanggang Olahraga (GOR) Way Handak di Lintas Tengah dan Rumah Makan Tiga Saudara, yang mampu menampung hingga 1.000 kendaraan sebelum melanjutkan perjalanan.

    Di sisi lain, ASDP dan KSOP telah menyiapkan kapal tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. “Jika terjadi kepadatan, tiga dermaga akan dioperasikan untuk sistem bongkar muat cepat (TBB). Selain itu, truk akan diarahkan ke Pelabuhan Wika Beton setiap 12 jam guna mengurangi kepadatan di Pelabuhan Bakauheni,” pungkasnya.

  • Kapolda Jatim Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran terjadi Sabtu dan Minggu

    Kapolda Jatim Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran terjadi Sabtu dan Minggu

    Liputan6.com, Banyuwangi – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto memprediksi puncak arus balik diperkirakan terjadi masa akhir libur lebaran, yakni Sabtu (5/3/2025) dan Minggu (6/3/2025). Hal itu disampaikan Kapolda Jatim saat meninjau Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (4/4/2025). “Kami prediksi puncak arus mudik mulai Sabtu-Minggu, untuk itu kami imbau para pemudik untuk bijak dalam berkendara, apalagi dengan anomali cuaca yang saat ini terjadi,” kata Irjen Nanang.

    Kapolda mengimbau masyarakat tetap waspada dan selalu mengecek kondisi kendaraan. “Pastikan kendaraan kondisi baik, termasuk kondisi fisik pengendara,” katanya.

    Ia juga minta masyarakat patuh aturan lalu lintas dan mengikuti petunjuk dan arahan petugas di lapangan. Peningkatan volume kendaraan, memungkinkan petugas merekayasa arus lalu lintas untuk menghindari perambatan di titik tertentu. Berdasarkan pantauannya, dibandingkan tahun lalu ada penurunan baik arus mudik dan arus balik. Ia menyarankan masyarakat memilih waktu terbaik untuk kembali. “Silakan diikuti arahan yang diberikan petugas di lapangan, karena sudah dilalui kajian yang sudah dievaluasi, gladi dan disosialisasikan kepada masyarakat,” ungkapnya.

    Sementara Bupati Ipuk menyampaikan agar para pemudik tetap berhati-hati selama perjalanan balik. Selain padatnya lalu lintas saat arus balik, juga kondisi cuaca yang kurang bersahabat akhir-akhir ini bisa beresiko bagi pengguna jalan. “Kami mohon semua pengendara khususnya roda dua untuk tetap berhati-hati dan waspada apalagi di tengah kondisi cuaca yang ekstrim akhir-akhir ini. Kalau ngantuk silakan beristirahat dulu di pos-pos yang telah disediakan. Tetap hati-hati dan semoga selamat sampai tujuan,” kata Ipuk.

  • Keluarga Korban Longsor Pacet Seperti Mendapat Firasat

    Keluarga Korban Longsor Pacet Seperti Mendapat Firasat

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Madjid Zatmo Setio (30), warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Ia bersama enam anggota keluarganya menjadi korban jiwa dalam insiden tanah longsor di jalur Pacet-Cangar pada Kamis (3/4/2025).

    Charisun, sepupu Madjid, mengungkapkan kesedihannya karena kehilangan keluarganya dalam sekejap di momen Lebaran Idul Fitri. “Keluarga Madjid berniat berkunjung ke rumah saudara di Bumiaji, Batu, setelah sebelumnya bersilaturahmi di Sidoarjo,” ujarnya usai pemakaman pada Jumat (4/4/2025).

    Menurut Charisun, sebelum kejadian, almarhum Madjid menunjukkan tanda-tanda yang tidak biasa. Ia yang biasanya ceria dan suka bercanda, terlihat murung saat bersilaturahmi dengan keluarga.

    “Hari itu wajahnya pucat dan lebih banyak menyendiri. Saya tidak tahu apakah itu firasat,” tuturnya lirih.

    Kedatangan jenazah korban longsor Pacet di Kabupaten SIdoarjo.

    Sore harinya, kabar tanah longsor di jalur Pacet-Cangar mulai tersebar di media sosial. Namun, keluarga belum menyangka bahwa salah satu korban adalah Madjid dan keluarganya. Kebenaran terungkap saat aparat kepolisian datang ke rumah keluarga di Sukodono untuk mengonfirmasi identitas korban.

    Jenazah Madjid beserta enam anggota keluarganya tiba di rumah duka pada Kamis malam. Keluarga semakin terpukul setelah mengetahui bahwa korban terdiri dari istri Madjid, dua anaknya, kedua orang tuanya, serta ibu mertuanya.

    Seperti diketahui, tujuh korban satu keluarga asal Desa Klopohsepuluh Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Terdiri dari Madjid Zatmo Setio (30), Rani Anggraeni (28), Syahrul Nugroho Rangga Setiawan (6 tahun), Putri Qiana Ramadhani (2 tahun) keduanya anak pasangan Madjid dengan Rani, H. Wahyudi (71), Hj. Jainah (61) atau orang tua Madjid dan Saudah (70) ibu kandung Rani. (isa/but)

  • Jaga Silaturahmi, Desa-desa di Bantul Gelar Kesenian Tradisi dan Lomba

    Jaga Silaturahmi, Desa-desa di Bantul Gelar Kesenian Tradisi dan Lomba

    “Dulu banyak sekali lombanya, mulai lari keliling kampung, tarik tambang, maupun sepakbola sarung. Namun lima tahun terakhir suasananya kurang meriah karena fokus kegiatan terbagi di Agustusan,” kata Dukuh Kembanggede, Widiyanto.

    Dikatakannya, sebelumnya di wilayah Dusun Kembanggede di bulan Agustus sama sekali tidak dilaksanakan berbagai ajang kegiatan menyambut kemerdekaan. Jadi semua kegiatan dilaksanakan sesudah lebaran. Hal ini bertujuan untuk memberi kesempatan pemudik mengenang masa lalu kehidupan di Kembanggede serta mengenalkan kehidupan tempat kelahirannya kepada anak-anak.“Jadi dulu, para pemudik antusias mengikuti perlombaan. Ini juga menjadi ajang silaturahmi, karena di tiga hari sebelumnya warga sibuk mengunjungi kerabatnya,” katanya.

    Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena kondisi perekonomian tengah menurun sehingga tidak banyak pemudik yang pulang kampung. Gelaran Kembanggede FunFes#4 tahun ini hanya bisa mengumpulkan dana Rp12 juta. Tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai lebih dari Rp16 juta.

    Widi, panggilan akran Widiyanto mengakui saat ini tengah terjadi pergeseran nilai dengan acara tahunan ini. Banyak anak-anak muda, yang sebagai panitia pelaksana seperti enggan, karena mereka harus memikirkan pula kegiatan Agustusan. Sedangkan generasi tua, menginginkan tradisi ini tetap ada.

    Ia mengaku dalam waktu dekat akan mengevaluasi dengan mengumpulkan pemuda dan sesepuh padukuhan untuk menentukan masa depan tradisi yang dinilai banyak warga menjadi ajang terbaik untuk berkumpul dan silaturahmi.

    Salah satu pemudik asal Jakarta, Rahma mengakui tahun ini greget perlombaan dinilai kurang dibandingkan sebelum-sebelumnya. Dirinya bersama keluarga setiap tahunnya pulang ke Kembanggede salah satunya untuk ikut berpartisipasi. “Mungkin banyak warga Kembanggede di perantauan yang tahun ini belum bisa mudik. Jadi suasananya kurang greget,” ujarnya.

    Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Imam Pratanadi saat dihubungi mengapresiasi berbagai gelaran kesenian tradisi maupun kegiatan di pedesaan. Menurutnya hal ini akan menjadi nilai tambah bagi pariwisata karena akan menjadi hiburan alternatif bagi wisatawan selama libur lebaran. “Besok juga akan digelar Festival Klangenan Bantul 2025, di Embung Imogiri 1, Dusun Karang Kulon, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri. Berbagai kegiatan ini terus kita promosikan ke wisatawan,” tutupnya.

  • Arus Mudik Balik, Jumlah Penumpang Turun di Stasiun Malang Melonjak Drastis

    Arus Mudik Balik, Jumlah Penumpang Turun di Stasiun Malang Melonjak Drastis

    Malang (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat peningkatan signifikan jumlah penumpang yang turun di Stasiun Malang selama tiga hari terakhir masa arus balik Lebaran 2025.

    Berdasarkan data resmi, jumlah penumpang yang datang di stasiun tersebut melebihi jumlah penumpang yang berangkat, menandakan pergerakan balik pemudik ke kota asal setelah liburan Idulfitri.

    Pada 2 April 2025, tercatat 3.149 penumpang naik dan 3.982 penumpang turun di Stasiun Malang. Kemudian pada 3 April, jumlah penumpang naik sebanyak 3.282 orang, sementara yang turun mencapai 4.244. Sedangkan pada 4 April, hingga pukul 09.00 WIB, penumpang yang naik berjumlah 2.931 orang, dan penumpang turun mencapai 4.150 orang.

    “Fenomena ini menandakan bahwa masyarakat yang sebelumnya berangkat di masa arus mudik kini mulai kembali ke tempat tinggal untuk melanjutkan aktivitas seperti bekerja atau bersekolah. Stasiun Malang menjadi salah satu titik kedatangan utama bagi para pemudik yang kembali dari berbagai daerah,” ujar Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif.

    Mayoritas penumpang yang datang ke Malang menggunakan kereta api jarak jauh seperti KA Malioboro Ekspres dari Purwokerto, KA Tawang Alun dari Stasiun Ketapang Banyuwangi, dan KA Jayabaya dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta.

    Menyikapi meningkatnya jumlah kedatangan penumpang, PT KAI Daop 8 Surabaya memastikan seluruh layanan operasional berjalan lancar, aman, dan nyaman. Koordinasi intensif dilakukan bersama petugas keamanan, tenaga pelayanan, serta pihak terkait lainnya agar arus balik Lebaran dapat berlangsung tertib tanpa kendala.

    “Menjelang berakhirnya masa libur Lebaran, diharapkan seluruh penumpang dapat kembali ke aktivitas sehari-hari dengan selamat dan membawa pengalaman perjalanan yang menyenangkan bersama kereta api, khususnya di masa angkutan Lebaran 2025 ini,” ujar Luqman.

    Tak lupa, pihak KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengguna jasa kereta api yang telah mempercayakan perjalanan mereka selama masa angkutan Lebaran.

    “PT KAI Daop 8 mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan atas kepercayaan dan pilihannya menggunakan layanan kereta api selama masa angkutan Lebaran 2024. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran operasional, termasuk TNI/Polri, relawan dari Satgas Pramuka, dan komunitas pecinta kereta api yang turut serta dalam pelayanan di stasiun,” imbuh Luqman.

    Puncak arus balik diperkirakan akan terus berlanjut hingga Minggu, 6 April 2025, dengan Stasiun Malang tetap menjadi tujuan utama para pemudik dari berbagai kota di Indonesia. [luc/ian]

  • Arus Mudik Balik, 84 Ribu Kendaraan Terpantau Melintas di ASTRA Infra Toll Road Jombang-Mojokerto

    Arus Mudik Balik, 84 Ribu Kendaraan Terpantau Melintas di ASTRA Infra Toll Road Jombang-Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Memasuki arus balik Lebaran 2025, terpantau arus lalu lintas di ruas tol ASTRA Infra kembali mengalami peningkatan di sebagian ruas. Hingga Kamis (3/4/2025) kemarin, sebanyak 84 ribu kendaraan melintas di ASTRA Infra Toll Road Jombang-Mojokerto.

    Head of Business & Relations ASTRA Infra Toll Road Jombang – Mojokerto, Muhammad Abdul Aziz mengatakan, di hari ke tiga Lebaran 2025, terpantau lalu-lintas lancar di kedua arah. “Tercatat sekitar 84 ribu kendaraan melintas, jumlah ini lebih tinggi di banding hari normal,” ungkapnya, Jumat (4/4/2025).

    Aziz menjelaskan, jumlah tersebut lebih tinggi 220 persen dibandingkan lalu-lntas harian normal dan menurun sebesar 5,9 persen dibandingkan periode Lebaran tahun lalu. Namun jumlah tersebut menurun dari hari sebelumnya, di Lebaran kedua sebanyak 85.59 kendaraan dan Lebaran ketiga sebanyak 85.018 kendaraan.

    “ASTRA Infra mengimbau kepada pengguna jalan untuk memastikan kecukupan bahan bakar kendaraan saat hendak melakukan perjalanan balik terutama sebelum melintasi titik-titik rawan kepadatan. Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi kepadatan rest area di tengah periode arus balik Lebaran 2025,” himbaunya.

    Di tengah kondisi cuaca yang tak menentu, ASTRA Infra juga kembali mengimbau pemudik untuk dapat menjaga batas kecepatan kendaraan serta mewaspadai bahaya aquaplaning. Selain itu, bila rest area penuh pengguna jalan juga diimbau untuk tidak menggunakan atau berhenti di bahu jalan tol kecuali dalam keadaan darurat.

    “Pastikan kecukupan saldo kartu uang elektronik, untuk menghindari bertambahnya antrean kendaraan akibat kendaraan dengan saldo kurang dan menghambat perjalanan kendaraan lain,” pungkasnya. [tin/ian]

  • Polisi Ponorogo Bantu Perbaiki Motor Pemudik yang Mogok

    Polisi Ponorogo Bantu Perbaiki Motor Pemudik yang Mogok

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, mengimbau para pemudik untuk memeriksa kondisi kendaraan sebelum melakukan perjalanan arus balik Lebaran 2025. Imbauan ini disampaikan menyusul insiden mogoknya sepeda motor seorang pemudik di jalur Ponorogo–Madiun.

    “Kami sudah siagakan petugas dan teknisi di sejumlah titik rawan untuk membantu pemudik yang mengalami gangguan kendaraan. Tetap waspada dan pastikan motor atau mobil dalam kondisi prima sebelum jalan,” tegas AKBP Andin, Jumat (4/4/2025).

    Kepedulian aparat kepolisian terhadap pemudik, terlihat nyata saat sebuah sepeda motor mengalami kerusakan di tengah jalan di jalur Ponorogo-Madiun. Sepeda motor tersebut dikendarai oleh Ismianto, pemudik asal Blora yang sedang dalam perjalanan kembali ke Pondok Pesantren Nurul Akbar, Babadan, Ponorogo.

    Rantai motor Ismianto putus mendadak saat Ia melintasi jalan protokol. Dalam kondisi panik dan kebingungan karena tak menemukan bengkel yang buka di tengah suasana Lebaran, Ia menghubungi rekannya, Ahmad Yunus.

    “Saya langsung ke lokasi setelah dapat kabar, tapi bingung juga karena semua bengkel tutup. Untung ada polisi yang bantu,” kata Ahmad Yunus.

    Petugas Polres Ponorogo yang tengah berjaga di pos pelayanan segera mendatangi lokasi. Dengan cekatan, mereka membantu memperbaiki motor dan mencarikan rantai pengganti. Bahkan, ban cadangan juga diberikan secara gratis kepada pemudik tersebut.

    Langkah cepat dan penuh empati dari petugas ini mendapat apresiasi dari warga sekitar dan para pengguna jalan lainnya. Di tengah padatnya arus balik, kehadiran polisi yang responsif bukan hanya menciptakan rasa aman, tapi juga menumbuhkan kepercayaan publik terhadap layanan kepolisian. [end/but]