Jenis Media: Regional

  • Aktivitas Vulkanik Gunung Gede Meningkat, Asap Putih Membumbung Setinggi 100 Meter Dari Kawah – Halaman all

    Aktivitas Vulkanik Gunung Gede Meningkat, Asap Putih Membumbung Setinggi 100 Meter Dari Kawah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI – Aktivitas vulkanik Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat menunjukkan adanya peningkatan.

    Terkini Gunung Gede terus mengeluarkan asap, membumbung tinggi hingga mencapai 100 meter dari puncak.

    Selain itu, gempa tektonik di Gunung Gede pun terus terjadi.

    Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau situasi Gunung Gede di Jawa Barat. 

    Gunung Gede menunjukkan adanya aktivitas gempa vulkanik yang signifikan sejak 1 April 2025. 

    Berdasarkan pemantauan pada Jumat, 04 April terhitung pukul 00.00 – 24.00 WIB dari Pos Gunung api (PGA) Gede di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yang dilansir dari website https://magma.esdm.go.id sebagai berikut:

    – Pengamatan Visual 

    Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. 
    Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak. 
    Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah tenggara.

    – Klimatologi

    Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah tenggara. Suhu udara sekitar 19-22°C.

    – Pengamatan Kegempaan

    2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 14-50 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 105-207 detik.

    – Rekomendasi

    Masyarakat, pengunjung dan wisatawan tidak menuruni, mendekati dan bermalam di Kawah Gunung Gede dalam radius 600 meter dari kawah Wadon.

    Catatan aktivitas Kegempaan :

    Vulkanik Dalam: 47 kali
    Tektonik Lokal: 1 kali 
    Tektonik Jauh: 6 kali
    Totnilo : 1 Kali 

    Sebelumnya, Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyampaikan bahwa lonjakan aktivitas kegempaan Gunung Gede cukup signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya.

    “Pada tanggal 1 April 2024, dalam rentang pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, terjadi peningkatan gempa Vulkanik Dalam (VA) hingga mencapai 21 kejadian. Sebagai perbandingan, rata-rata kejadian Gempa Vulkanik Dalam di Gunung Gede selama periode 1-31 Maret 2024 hanya berkisar 0-1 kali per hari,” kata Wafid di Bandung, Selasa (1/4/2025).

    Menurutnya, peningkatan aktivitas ini menunjukkan adanya tekanan yang meningkat di dalam tubuh Gunung Gede, yang berpotensi menyebabkan letusan freatik atau hembusan gas berbahaya jika konsentrasinya terlalu tinggi. 

    Meski aktivitas meningkat, PVMBG belum menaikkan status Gunung Gede dari Level I (Normal). 

    “Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental hingga 1 April 2024 pukul 10.00 WIB, aktivitas vulkanik Gunung Gede masih berada pada Level I (Normal),” ujar 

    Kami mengimbau masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tidak menuruni, mendekati, atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon,” jelasnya.

    Untuk diketahui, Terakhir erupsi Gunung Gede terjadi pada 1957 dari Kawah Ratu, dengan kolom letusan mencapai 3.000 meter di atas puncak. 

    Penulis: Dian Herdiansyah

  • 7
                    
                        Senja Kala LuLu Hypermarket…
                        Megapolitan

    7 Senja Kala LuLu Hypermarket… Megapolitan

    Senja Kala LuLu Hypermarket…
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kejayaan
    LuLu Hypermarket
    di Indonesia tampaknya mulai meredup. Gerai-gerai ritel asal Uni Emirat Arab ini, yang dulu dielu-elukan karena menyerap produk lokal untuk pasar ekspor, kini ramai diperbincangkan karena indikasi penutupan massal.
    Pernyataan warganet di media sosial memicu perhatian publik. Mulai dari gerai di QBIG BSD City yang disebut hampir kosong, hingga cabang Cakung yang rak-raknya tak lagi terisi dan udara panas karena AC yang tak menyala.
    Diskon besar-besaran hingga 80 persen menjadi penanda terakhir eksistensi yang kian memudar.
    Kejayaan yang pernah dirayakan Presiden Jokowi
    Saat LuLu membuka gerai pertamanya di Cakung pada Mei 2016, Presiden Joko Widodo hadir langsung meresmikannya.
    Kala itu, Jokowi menyoroti peran strategis LuLu dalam mengekspor produk petani lokal ke pasar internasional.
    “Ada 165
    outlet
    yang tersebar di Asia dan Timur Tengah dan tahun 2014 lalu sudah mengekspor produk Indonesia lebih dari 50,2 juta dollar AS,” ujar Jokowi, kala itu.
    Bahkan, setelah tak lagi menjabat, Jokowi sempat mengunjungi kembali LuLu di Abu Dhabi pada Februari 2025.
    Ia menyampaikan harapan agar produk unggulan seperti alpukat dari Kendal bisa menembus pasar ekspor lewat jaringan LuLu.
    “Ada kecocokan permintaan untuk buah alpukat yang bisa kita pasok dengan kualitas unggul,” tulisnya di media sosial.
    Namun, semangat ekspansi itu kini berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan.
    Di Cakung, rak-rak kosong dan area yang gelap menjadi pemandangan umum.
    Produk yang tersisa hanya barang kebutuhan rumah tangga, beberapa dekorasi musiman, dan sisa-sisa alas kaki serta pakaian yang dijual dengan harga miring.
    Karyawan pun mulai merasa gelisah. Dadang (bukan nama sebenarnya), salah satu staf, mengaku belum mendapat kejelasan soal kelanjutan operasional.
    “Belum tahu sih, belum ada info dari manajemen,” ujarnya.
    Lebih dari itu, ketidakpastian makin terasa karena kini jumlah karyawan tetap tinggal dua orang, sementara sisanya hanya anak magang.
    “Banyak juga yang menunggu kejelasan gitulah, yang karyawan tetap juga deg-degan,” tuturnya.
    Kini, bukan hanya pelanggan yang kehilangan tempat berbelanja, tapi juga karyawan yang menghadapi masa depan tanpa kepastian.
    Nasib LuLu Hypermarket di Indonesia pun tinggal menunggu waktu—seiring rak yang perlahan dikosongkan dan lampu-lampu yang padam satu per satu.
    (Reporter: Febryan Kevin Candra Kurniawan, Dian Erika Nugraheny | Editor: David Oliver Purba, Gloria Setyvani Putri, Sakina Rakhma Diah Setiawan)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gerakan Wisata Bersih, Apa Itu?

    Gerakan Wisata Bersih, Apa Itu?

    Liputan6.com, Yogyakarta – Memasuki masa libur panjang selama Lebaran, salah satu hal yang penting untuk dilakukan adalah Gerakan Wisata Bersih (GWB). Selain menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, kebersihan juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

    Mengutip dari laman Kemenpar RI, untuk memperkuat ekosistem pariwisata yang bersih dan sehat, Kementerian Pariwisata menginisiasi Gerakan Wisata Bersih. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kebersihan, terutama pada peningkatan kualitas pengelolaan sampah dan kebersihan toilet di destinasi pariwisata.

    Gerakan Wisata Bersih terbentuk karena munculnya paradigma baru pembangunan pariwisata, yaitu sustainable tourism dan regenerative tourism. Dua hal tersebut berfokus pada pengelolaan pariwisata yang terintegrasi dengan pelestarian bagi generasi mendatang.

    Konsep GWB melibatkan wisatawan, pelaku usaha pariwisata, masyarakat, dan pemerintah. Sektor-sektor tersebut bertanggung jawab ikut memelihara destinasi wisata.

    Adapun empat tujuan utama GWB adalah competitiveness, sustainability, regenerative, dan inclusivity. Competitiveness adalah meningkatkan kinerja ekonomi sektor pariwisata dengan meningkatkan kemampuan destinasi untuk menarik para wisatawan.

    Sementara itu, tujuan sustainability memastikan pariwisata berdampak pada ekonomi, sosial, lingkungan, dan kebudayaan. Tujuan ini berlaku untuk masa sekarang maupun masa depan.

    Adapun regenerative memastikan sektor pariwisata berkontribusi pada keberlanjutan dan pelestarian alam dan budaya. Terakhir, tujuan inclusivity pada Gerakan Wisata Bersih bertujuan agar pengembangan pariwisata dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

    Penulis: Resla

  • Hari Ini Gunung Semeru 4 Kali Erupsi, Letusan Abu Paling Tinggi 900 Meter

    Hari Ini Gunung Semeru 4 Kali Erupsi, Letusan Abu Paling Tinggi 900 Meter

    Lumajang (beritajatim.com) – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi, Sabtu (5/4/2025).

    Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan, sejak pukul 00.53 sampai 07.50 WIB sudah terjadi empat kali erupsi dengan ketinggian bervariasi. Letusan erupsi tertinggi dilaporkan mencapai ketinggian 900 meter dari puncak.

    Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.53 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 600 meter di atas puncak. Letusan itu memunculkan kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut.

    Selanjutnya erupsi kembali terjadi pada pukul 02.05 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 600 berinsitas tebal menuju arah utara dan berwarna putih hingga kelabu.

    Tepat pukul 03.57 WIB erupsi dilaporkan kembali terjadi dengan tinggi kolom abu teramati 800 meter di atas puncak. Akibat letusan itu, kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ikut terbentuk dan menuju arah utara.

    Kemudian, erupsi keempat dilaporkan terjadi pada pukul 07.50 WIB dengan tinggi kolom abu sejauh 900 meter.

    “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter berdurasi selama 115 detik,” terang Petugas PPGA Semeru Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/4/2025) pagi.

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudhi Cahyono menjelaskan, belum ada laporan dampak erupsi yang diterima dari warga bermukim.

    Meski begitu, warga utamanya penambang pasir diimbau untuk tidak melakukan aktivitas hingga sejauh delapan kilometer dari puncak Gunung Semeru. Jarak aktivitas dibatasi di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan.

    “Untuk dampak belum ada laporan, tapi tetap harus waspada dan siaga untuk warga di lereng gunung, utamanya penambang. Sebab, ini Gunung Semeru masih bersifat fluktuatif, jadi dampak bencananya sulit diprediksi dan bisa terjadi kapan saja,” katanya.

    Status Gunung Semeru diakui masih berada di level II (waspada), sehingga masyarakat tetap direkomendasikan untuk membatasi jarak aktivitas dengan menjauhi daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu di Gunung Semeru saat cuaca sedang buruk.

    Jarak rekomendasi bertujuan untuk upaya antisipasi dan mewaspadai potensi munculnya awan panas dan guguran lava. Selain itu juga dikhawatirkan bisa terdampak banjir lahar dingin yang bisa muncul saat terjadi hujan di sekitaran lereng.

    “Ini untuk aktivitas dari puncak dibatasi sejauh delapan kilometer, di luar itu sepanjang 500 meter dari tepi sungai Besuk Kobokan juga harus dijauhi. Utamanya saat hujan dan cuaca buruk. Ini untuk potensi bisa terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar sampai jarak 13 kilometer dari puncak,” tambah Yudhi Cahyono. (has/ted)

  • 3
                    
                        Kronologi Satpam RS di Bekasi Dianiaya Keluarga Pasien hingga Kejang
                        Megapolitan

    3 Kronologi Satpam RS di Bekasi Dianiaya Keluarga Pasien hingga Kejang Megapolitan

    Kronologi Satpam RS di Bekasi Dianiaya Keluarga Pasien hingga Kejang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Satpam rumah sakit (RS) di
    Bekasi
    berinisial S menjadi korban
    penganiayaan
    oleh keluarga pasien pada Sabtu (29/3/2025) pukul 22.00 WIB.
    Peristiwa tersebut bermula korban S menegur salah satu pengunjung rumah sakit yang menggunakan mobil berknalpot brong di area Instalasi Gawat Darurat (IGD).
    “Pengunjung tersebut juga memarkirkan kendaraannya tidak sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP) rumah sakit, sehingga menghalangi jalur ambulans,” ujar kuasa hukum S, Subadria Nuka, dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025).
    Namun, terduga pelaku tidak terima ditegur oleh korban. Ia kemudian menarik kerah seragam S, membanting, dan mencekiknya hingga korban mengalami kejang-kejang.
    Akibat insiden tersebut, korban yang kritis harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU selama empat hari.
    “Setelah empat hari berlalu, keluarga pelaku sama sekali tidak menunjukkan penyesalan atau meminta maaf,” ujar Stein Siahaan yang juga merupakan kuasa hukum korban dalam kesempatan yang sama.
    Pihak RS Mitra Keluarga Bekasi Barat mendukung penuh proses hukum yang berjalan, termasuk memberikan rekaman CCTV dan bukti lainnya yang dibutuhkan penyidik.
    “Rumah sakit sudah merespons, tinggal menunggu proses hukum di kepolisian. Semua bukti yang diperlukan akan disediakan oleh pihak rumah sakit,” tambah dia.
    Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan Polres Metro Bekasi Kota.
    Sebelumnya, pihak manajemen RS Mitra Keluarga menyebutkan, korban sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
    “Saat ini staf sekuriti kami yang masih dalam perawatan di Mitra Keluarga berada dalam kondisi stabil,” kata pihak manajemen Mitra Keluarga melalui keterangan pesan singkat, Kamis (3/4/2025).
    Pihak manajemen RS Mitra Keluarga mendukung proses hukum yang sedang dilaporkan ke polisi. Pihaknya juga tidak menoleransi kekerasan yang terjadi di lingkungan RS Mitra Keluarga.
    Namun, pihaknya tidak merinci perihal kronologi dan kapan peristiwa tersebut terjadi.
    “Terkait langkah selanjutnya, kami menghormati dan mendukung proses hukum yang saat ini sedang berjalan,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kompensasi Sopir Angkot di Puncak Bogor Diduga Dipotong Rp200 Ribu, Dedi Mulyadi: Saya Siapkan Uang Pengganti

    Kompensasi Sopir Angkot di Puncak Bogor Diduga Dipotong Rp200 Ribu, Dedi Mulyadi: Saya Siapkan Uang Pengganti

    Liputan6.com, Bandung – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku akan mengembalikan uang sebesar Rp200.000 bagi para sopir angkot di jalur Puncak, Kabupaten Bogor, yang diduga uang kompensasinya dipotong oleh oknum tak bertanggung jawab.

    Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menerapkan kebijakan untuk menghentikan sementara operasional angkot di jalur Puncak selama musim libur Lebaran 2025. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kemacetan panjang.

    Sebagai pengganti penghasilan, para sopir angkot akan mendapatkan kompensasi sebesar Rp3 juta. Stimulus upah kerja tersebut diberikan dalam dua tahap, yakni Rp1,5 juta sebelum Lebaran dan Rp1,5 juta setelahnya.

    Belakangan, beredar kabar yang menyebut adanya pemotongan sebesar Rp200.000 terhadap kompensasi tersebut. “Ramai kemarin sopir angkot merasa dipotong Rp200.000 oleh oknum-oknum tertentu,” katanya dalam video yang diunggah di akun Instagram @dedimulyadi71 pada Jumat, 4 April 2025.

    Menurut Dedi, Rp200.000 merupakan nominal yang berarti bagi sopir angkot. Dia menilai, uang tersebut bisa untuk mencukupi kehidupan keluarga para sopir angkot selama 4 hari.

    “Rp200.000 itu berarti bagi mereka. Artinya, bahwa bisa untuk mencukupi kehidupan selama 4 hari, ibu-ibunya masak senilai Rp50.000 per hari,” ucap Dedi.

    Dedi pun mengaku akan kembali memberikan uang pengganti. “Untuk itu, sopir-sopir angkot yang dipotong jangan cemas ya, saya akan menyiapkan Rp200.000 lagi sebagai uang pengganti,” tuturnya.

    Di sisi lain, Dedi mengancam akan membawa oknum yang memotong uang kompensasi ke jalur hukum. Menurutnya, tidak ada alasan untuk melakukan tindakan premanisme seperti itu.

    “Aspek hukum saja berjalan tidak akan bisa mengembalikan uang Rp200.000, tapi Rp200.000 dikembalikan oleh saya. Dan kemudian hukumnya tetap berjalan,” tandasnya.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Keluarga Juwita Kantongi Bukti Tindak Rudapaksa yang Dilakukan oleh Jumran, Pazri: Korban Ketakutan – Halaman all

    Keluarga Juwita Kantongi Bukti Tindak Rudapaksa yang Dilakukan oleh Jumran, Pazri: Korban Ketakutan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga Juwita (23), jurnalis di Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang dibunuh oleh tersangka Jumran, anggota TNI AL Balikpapan jalani pemeriksaan di Denpom AL Banjarmasin, Rabu (2/4/2025).

    Setelah menjalani pemeriksaan, Muhammad Pazri selaku kuasa hukum keluarga korban mengatakan, tersangka Jumran pernah merudapaksa Juwita sebanyak dua kali sebelum melakukan pembunuhan.

    “Berdasarkan alat bukti, kami sampaikan bahwa korban mengalami kekerasan seksual, ini adalah pemerkosaan,” ujarnya, dikutip dari Banjarmasin Post.

    Ia menuturkan, aksi rudapaksa tersebut, terjadi dalam rentan waktu 25-30 Desember 2024 dan pada 22 Maret 2025, tepat saat jasad korban ditemukan.

    Pazri menambahkan, antara korban dan tersangka sendiri saling kenal lewat sosial media pada September 2024.

    “Pada September 2024, korban dan pelaku berkenalan lewat media sosial, kemudian komunikasi, lalu tukaran nomor telepon, hingga akhirnya pada rentan waktu 25-30 Desember pelaku menyuruh korban memesan kamar hotel di Banjarbaru,” jelasnya.

    Mengutip Banjarmasin Post, setelah disuruh memesan kamar hotel di Banjarbaru, pelaku datang dan masuk ke kamar lalu mendorong korban ke tempat tidur.

    “Setelah itu, pelaku menyuruh korban menunggu, setelah datang pada hari itu, pelaku membawa korban masuk ke dalam kamar dan mendorong ke tempat tidur, pelaku sempat memiting korban sebelum merudapaksa di dalam kamar tersebut,” ujarnya.

    Kejadian tersebut, diceritakan korban ke kakak iparnya pada 26 Januari 2025 sambil menunjukkan bukti video pendak dan beberapa foto.

    “Bukti di dalam video yang berdurasi sekitar 5 detik itu, korban merekam pelaku sedang mengenakan celana dan baju setelah melakukan aksinya, saat itu korban ketakutan sehingga rekaman video itu bergetar,” ujarnya.

    Selain itu, Pazri menuturkan bahwa pihak keluarga korban meminta untuk dilakukan tes DNA.

    Pasalnya, dari temuan dokter forensik, ada sperma di rahim korban.

    “Pasalnya berdasarkan keterangan dari dokter forensik, sperma tersebut diketahui memiliki volume yang besar,”

    “Hal ini memunculkan pertanyaan tentang asal-usul sperma tersebut, sehingga pihak keluarga mengusulkan untuk melakukan tes DNA guna memastikan pemilik sperma tersebut,” ujarnya kepada Banjarmasin Post.

    Tes DNA ini, ujar Pazri, penting karena untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa yang menimpa Juwita.

    “Namun, tes DNA yang dimaksud memerlukan fasilitas forensik yang lebih lengkap, yang saat ini tidak tersedia di Kalimantan Selatan, oleh karena itu, kuasa hukum mengusulkan agar tes DNA tersebut dilakukan di luar daerah, seperti di Surabaya atau Jakarta, untuk memastikan hasil yang lebih akurat dan tuntas,” jelasnya. 

    Ia juga menuturkan, kakak ipar korban sempat berbicara dengan dokter forensik dan kesimpulannya kasus ini adalah kasus pembunuhan.

    “Hasil hasil otopsi yang dipaparkan kakak ipar korban kasus ini adalah pembunuhan.”

    “Otopsi itu kan intinya adalah untuk kepentingan penyidikan ternyata pada saat berhadapan dengan dokter forensik itu kakak ipar korbannya sempat merekam pembicaraan dari dokter forensik yang menjelaskan yang pada intinya kesimpulan dari dokter adalah pembunuhan,” ujarnya. 

    Motif Pembunuhan

    Diketahui, Jumran  kini telah ditetapkan jadi tersangka atas kasus pembunuhan terhadap wartawati bernama Juwita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

    Satu unit mobil Daihatsu Xenia dan sebuah motor yang diduga dipakai pelaku untuk menghabisi nyawa Juwita pun sudah diamankan.

    Demikian yang disampaikan koordinator Aksi untuk Keadilan (AUK) Juwita, Suroto.

    Kepada BanjarmasinPost.co.id, ia menuturkan, mobil tersebut sudah diamankan di kantor POM AL.

    “Ada mobil dan motor yang diduga masih berhubungan langsung dengan proses pembunuhan Juwita,” ujarnya. 

    Dari informasi yang ia dapat dari salah satu tim kuasa hukum keluarga Juwita, mobil tersebut merupakan mobil rental.

    “Informasi dari Tim Kuasa Hukum, mobil tersebut diamankan di daerah Kandangan, Hulu Sungai Selatan,” ujarnya.

    Meski Jumran alias J telah jadi tersangka dan bukti-bukti telah ditemukan, namun hingga kini belum diketahui apa motif pembunuhan.

    Pazri yang datang ke Denpom AL Banjarmasin pada Rabu (2/4/2025) untuk mendampingi keluarga korban dalam rangka pemeriksaan menuturkan, penyidik menetapkan J sebagai tersangka pada 29 Maret 2025 lalu

    “Untuk motif dari pembunuhan ini sampai saat ini masih didalami,” ujar Pazri.

    Ia juga menuturkan, J sudah ditahan selama 20 hari oleh penyidik.

    “Terkait dengan bukti-bukti yang ditemukan, sejumlah barang bukti telah diamankan oleh penyidik, termasuk kendaraan roda dua dan mobil yang merupakan milik rental, serta beberapa barang lainnya,” 

    “Seluruh barang bukti tersebut sudah disita dan tercatat dalam berita acara penyitaan yang diberikan kepada tim advokasi,” lanjutnya.

    Diketahui, Juwita ditemukan meninggal dunia di semak-semak di kawasan Gunung Kupang Banjarbaru pada Sabtu (22/3/2025).

    Awalnya, korban diduga tewas karena kecelakaan.

    Namun, setelah ditelusuri ternyata Juwita merupakan korban pembunuhan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Fakta Baru Kasus Pembunuhan Juwita Jurnalis Banjarbaru, Kuasa Hukum: Ada Dugaan Kekerasan Seksual

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(BanjarmasinPost.co.id, Stanislaus Sene)

  • Pamit Silaturahmi, Wahyudi dan 6 Anggota Keluarganya Pulang Tinggal Nama karena Longsor di Mojokerto – Halaman all

    Pamit Silaturahmi, Wahyudi dan 6 Anggota Keluarganya Pulang Tinggal Nama karena Longsor di Mojokerto – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban tebing longsor di jalur Pacet-Cangar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mencapai 10 orang.

    Seluruh korban dari dua mobil yang tertimbun longsor berhasil dievakuasi oleh tim SAR.

    Termasuk korban bernama Wahyudi dan enam anggota keluarganya yang berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur.

    Sebelum menjadi korban longsor, Wahyudi bersama keluarganya hendak pergi silaturahmi ke Batu via jalur Pacet-Cangar.

    Nahas, di pertengahan perjalanan, mobil Kijang Innova yang dikendarai pria 71 tahun tersebut jadi korban tebing longsor.

    “Kami benar-benar tidak menyangka bahwa keluarga kami jadi korban,” kata Charisun yang merupakan kerabat Wahyudi saat ditemui di rumah duka di kawasan Kloposepuluh Sukodono, Sidoarjo, Jumat (4/4/2025). 

    Mobil Kijang Innova tersebut ditumpangi oleh Masjid Zatmo Setio (30), Rani Anggraeni (28), Syahrul Nugroho Rangga Setiawan (6), Putri Qiana Ramadhani (2), H. Wahyudi (71), Hj. Jainah (61), Saudah (70).

    Mengutip TribunJatim.com, Charisun menceritakan rombongan berangkat pada Kamis (3/4/2025) pagi.

    Saat peristiwa longsor terjadi, Charisun dan kerabat yang lain mendengar informasi adanya bencana longsor dari sosial media.

    Tak disangka, yang jadi korban adalah keluarga mereka.

    Informasi tersebut ia dapatkan dari pihak kepolisian.

    “Kira-kira setelah Maghrib kami dapat info itu,” ucap Charis. 

    10 Korban Berhasil Dievakuasi

    Tim SAR diketahui berhasil mengevakuasi 10 korban dari dua mobil.

    TribunJatim.com mewartakan, tujuh korban berasal dari Sidoarjo yang mengendarai mobil Kijang Innova.

    Lalu tiga korban lainnya mengendarai mobil pickup yang beridentitas Ahmad Fiki Muzaki (28), Fitria Handayani (27) dan Mikaila F.Z. (3,5).

    Kepala Desa Jatijejer, Trawas, Mojokerto, Akhmad Mujiono menuturkan, ketiga korban yang naik pickup tersebut merupakan satu keluarga.

    “Ketiganya (korban) satu keluarga, sudah dievakuasi dari mobil pikap yang tertimbun longsor,” ujarnya.

    Sementara itu AKBP Ihram Kustarto selaku Kapolres Mojokerto mengatakan, seluruh korban sudah berhasil dievakuasi.

    “Evakuasi pertama mobil Pikap terdapat tiga korban, sudah dievakuasi ke RS Sumberglagah.”

    “Sudah teridentifikasi dan sudah dihadirkan keluarga yang bersangkutan, untuk dimakamkan,” ucap AKBP Ihram.

    Ia menuturkan, para korban dibawa ke Rumah Sakit Batu.

    “Enam jenazah dievakuasi ke Rumah Sakit Batu, karena akses ke sana lebih mudah dengan kondisi korban yang ditemukan,” lanjutnya.

    Diwartakan sebelumnya, longsor di jalur alternatif Pacet-Cangar Kota Batu, Kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerdjo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini terjadi pada Kamis (3/4/2025).

    Dua unit mobil tersapu longsor hingga menyebabkan korban jiwa.

    Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati mengatakan, penyebab tebing longsor ini diduga karena aliran sungai yang tersumbat pohon tumbang.

    “Ada sumbatan aliran air, ketinggian  tebing sekitar 50 meter sehingga longsor mengarah ke jalan (Pacet-Cangar),”

    “Ditemukan dua kendaraan terkena longsor, untuk kendaraan lain (Motor) masih dalam proses evakuasi,” kata Yo’ie.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Satu Keluarga di Sidoarjo Jadi Korban Bencana Longsor Cangar Mojokerto, Kerabat Tak Menyangka

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra/Mohammad Romadoni)

  • Setya Novanto Kembali Dapat Remisi Idul Fitri
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 April 2025

    Setya Novanto Kembali Dapat Remisi Idul Fitri Regional 5 April 2025

    Setya Novanto Kembali Dapat Remisi Idul Fitri
    Editor
    KOMPAS.com – Mantan Ketua DPR Setya Novanto, terpidana kasus pengadaan KTP elektronik, telah mendapatkan remisi atau potongan masa hukuman khusus pada hari raya Idul Fitri.
    Selain Novanto, terdapat juga 287 narapidana korupsi yang berada di
    Lapas Sukamiskin
    , Bandung, yang turut menerima remisi serupa.
    Lapas Kelas I Sukamiskin didominasi oleh narapidana yang terlibat dalam kasus korupsi yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
    Remisi diberikan kepada warga binaan yang beragama Islam pada saat momen Idul Fitri.
    Dikutip dari
    Kompas TV
    , total penghuni Lapas Sukamiskin adalah 443 orang, dengan 388 di antaranya adalah narapidana yang memeluk agama Islam.
    Meskipun usulan pemberian remisi diajukan oleh 295 narapidana, hanya 288 yang disetujui untuk menerima potongan hukuman.
    Kepala Bidang Tata Usaha Lapas Sukamiskin Benny Muhammad Saifullah mengonfirmasi bahwa Setya Novanto menerima remisi khusus Idul Fitri tahun ini.
    Namun, ia tidak mengetahui secara pasti berapa lama potongan masa tahanan yang diterima oleh Novanto.
    “Setya Novanto dapat. Cuma, kalau jumlahnya berapa harus dilihat data lengkapnya, takutnya nanti saya sampaikan sekian, salah,” tuturnya saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, pada Senin (31/3/2025), dikutip dari
    Kompas TV
    .
    Menurut Benny, dari total 288 penerima remisi, potongan yang diberikan bervariasi antara 15 hari hingga 60 hari.
    Rinciannya adalah sebagai berikut:
    Meskipun banyak narapidana yang menerima remisi, Benny memastikan bahwa tidak ada warga binaan yang bebas setelah menerima potongan hukuman.
    Selama periode Idul Fitri, Lapas Sukamiskin juga menyediakan masa kunjungan bebas antara 31 Maret hingga 2 April 2025.
    Keluarga narapidana yang ingin berkunjung diimbau untuk memenuhi persyaratan tertentu, seperti membawa KTP, untuk bisa masuk ke lingkungan lapas.
    “Selama tiga hari ini kami memberikan kebebasan. Mereka berkunjung, kami siapkan ada dua tempat, yaitu di hanggar dan juga di tempat kunjungan,” tambahnya.
    Setya Novanto bukan pertama kali menerima remisi pada hari raya Idul Fitri.
    Berdasarkan catatan dari
    Kompas
    , mantan Ketua DPR ini telah mendapatkan remisi khusus Idul Fitri sejak 2023, sehingga total ia telah menerima remisi sebanyak tiga kali hingga tahun 2025.
    Pada Idul Fitri tahun 2023 dan 2024, Novanto masing-masing menerima potongan masa hukuman sebanyak 30 hari atau satu bulan.
    Sementara untuk Idul Fitri 2025, pihak berwenang belum mengungkap jumlah potongan yang diterima oleh Novanto.
    Selain itu, dalam peringatan HUT Ke-78 RI pada 17 Agustus 2023, Novanto juga mendapatkan potongan hukuman selama 90 hari atau tiga bulan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Libur Lebaran, Wisatawan Padati Destinasi Wisata Panatapan Panyabungan di Mandailing Natal

    Libur Lebaran, Wisatawan Padati Destinasi Wisata Panatapan Panyabungan di Mandailing Natal

    Liputan6.com, Mandailing Natal – Panatapan Panyabungan, destinasi wisata alam yang menawarkan panorama perbukitan indah, dipadati ribuan pengunjung saat momen libur Lebaran 2025. Berlokasi di Kompleks Perkantoran Payaloting, Kota Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, tempat ini menjadi pilihan favorit wisatawan lokal maupun dari luar daerah.

    Panatapan dalam bahasa Mandailing berarti dataran tinggi atau puncak bukit yang digunakan untuk menikmati pemandangan alam. Berada sekitar 300 meter dari Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, lokasi wisata ini memiliki akses jalan yang memadai, sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

    Panatapan Panyabungan menawarkan pemandangan memukau dari dataran tinggi Bukit Barisan. Hamparan perbukitan hijau, kebun hapea (kopi), serta udara yang sejuk menciptakan suasana yang menenangkan. Wisatawan dapat bersantai di bawah pepohonan rindang sambil menikmati semilir angin segar.

    Di kawasan wisata ini, terdapat berbagai fasilitas seperti warung kecil yang menyediakan makanan ringan dan minuman segar, pondok-pondok untuk bersantai, area bermain anak, serta spot foto yang menarik. Tak heran jika Panatapan Panyabungan menjadi destinasi favorit, terutama saat akhir pekan dan musim liburan.