Jenis Media: Regional

  • Operasi Zebra Semeru 2025 di Pacitan, 6.286 Pelanggar Terjaring Selama 14 Hari

    Operasi Zebra Semeru 2025 di Pacitan, 6.286 Pelanggar Terjaring Selama 14 Hari

    Pacitan (beritajatim.com) – Pelanggaran lalu lintas di Kabupaten Pacitan masih menjadi perhatian serius. Selama pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2025 yang berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November, sebanyak 6.286 pengendara terjaring karena berbagai pelanggaran.

    Kasi Humas Polres Pacitan Aiptu Thomas Alim Suheny menjelaskan, penindakan dilakukan melalui beberapa metode. ETLE mobile mencatat 717 pelanggar, tilang manual 81 pelanggar, sementara 5.488 pengendara hanya diberikan teguran. “Total ada 6.286 pelanggaran,” ungkapnya, Selasa (2/12/2025).

    Thomas menambahkan, Operasi Zebra tahun ini mengedepankan tiga langkah utama, yaitu tindakan preemtif, preventif, dan represif humanis. ETLE menjadi instrumen utama dalam penindakan, namun petugas tetap melakukan tilang manual untuk pelanggaran kasat mata yang berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan. “Hasil tilang manual 81 pelanggaran. Penindakan ini dilakukan tegas untuk pelanggaran tertentu,” tegasnya.

    Sebelumnya, Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar menegaskan bahwa Operasi Zebra Semeru bukan semata-mata upaya represif. Lebih dari itu, operasi ini menjadi momentum untuk memperkuat budaya tertib berlalu lintas di masyarakat. “Operasi ini bukan semata soal penindakan, tetapi momentum edukasi dan pencegahan untuk menguatkan budaya tertib di jalan raya,” ujar Kapolres.

    Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk selalu melengkapi dokumen kendaraan, menggunakan helm berstandar SNI, memakai sabuk pengaman, dan mematuhi seluruh aturan berlalu lintas. “Tertib berlalu lintas adalah cermin disiplin dan bentuk perlindungan terhadap diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya,” pungkasnya. [tri/aje]

  • HUT ke-75 Polairud, Kapolda Jatim Tekankan Modernisasi Sarana dan Peningkatan Kapasitas Personel

    HUT ke-75 Polairud, Kapolda Jatim Tekankan Modernisasi Sarana dan Peningkatan Kapasitas Personel

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si., menekankan pentingnya peningkatan kemampuan personel dan modernisasi sarana prasarana dalam menghadapi tantangan penegakan hukum dan dinamika keamanan di wilayah maritim serta udara. Penegasan tersebut disampaikan Irjen Pol Nanang saat memimpin Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 Polisi Air dan Udara (Polairud) di Mako Ditpolairud Polda Jatim.

    Arahan Kapolda Jatim tersebut menjadi fokus utama di tengah perayaan hari jadi Polairud yang kini memasuki usia ke-75 tahun. Irjen Pol Nanang menyoroti bahwa perkembangan teknologi dan kompleksitas wilayah perairan menuntut kesiapan sarana dan SDM yang jauh lebih adaptif.

    “Ke depan, Polairud diharapkan terus meningkatkan kapasitas, memperkuat sinergi dengan stakeholder terkait, dan responsif terhadap perkembangan teknologi agar mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Irjen Pol Nanang.

    Upacara yang mengusung tema ‘Polairud Presisi, Menuju Indonesia Maju’ tersebut berlangsung khidmat. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Wakapolda Jatim Brigjen Pol Pasma Royce, Pejabat Utama Polda Jatim, Kapolres jajaran, serta tamu undangan lainnya.

    Dalam amanatnya, Kapolda Jatim juga membacakan pesan dari Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Karyoto. Melalui pesan tersebut, Polri menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi dan pengabdian seluruh personel Polairud dalam menjaga keamanan perairan dan udara Indonesia selama tujuh setengah dekade.

    Disampaikan bahwa selama 75 tahun, Polairud telah menunjukkan profesionalisme dan komitmen tinggi dalam menjaga keselamatan masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan di wilayah perairan dan udara. Selain itu, fungsi Polairud juga disorot dalam perannya yang strategis, seperti saat hadir dalam pengiriman bantuan logistik dari udara ke lokasi bencana yang terisolir.

    Upacara peringatan HUT Polairud ke-75 ini sekaligus menjadi momentum bagi seluruh personel untuk terus memperkuat integritas, profesionalisme, dan soliditas dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian, khususnya pada fungsi kepolisian perairan dan udara. [uci/beq]

  • Banyuwangi Disorot Dunia: Ahli Geologi Kaji Keterkaitan Pulau Merah dan Ijen

    Banyuwangi Disorot Dunia: Ahli Geologi Kaji Keterkaitan Pulau Merah dan Ijen

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sejumlah geologis dari Indonesia dan Australia mempelajari jejak mineral di Bayuwangi yang dikenal dengan kekayaan geologinya.

    Kedatangan para geologis disambut langsung oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Minggu malam (30/11/2025).

    Kunjungan ke Banyuwangi tersebut merupakan bagian dari rangkaian annual conference Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) yang melakukan field trip ke kawasan Geopark Ijen, termasuk Pulau Merah.

    MGEI merupakan sebuah organisasi nirlaba di bawah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) yang mewadahi para geologiwan dan ahli geologi ekonomi yang bekerja di industri pertambangan mineral dan batubara.

    Rombongan terdiri atas 10 peserta dan 3 trip leader, salah satunya ada geologis dari Australia, berada di Banyuwangi selama empat hari. Dalam kunjungan yang dilakukan, mereka akan mempelajari karakter geologi kawasan, termasuk jejak mineralisasi emas dan tembaga yang berada di kawasan Pulau Merah.

    Perwakilan MGEI, Arif Hermawan menjelaskan Banyuwangi dipilih karena memiliki potensi mineral yang kuat. Para geologis ingin mengkaji proses pembentukan mineralisasi dan keserupaannya dengan kondisi geologi di Gunung Ijen.

    “Kami mempelajari bagaimana sistemnya terbentuk agar bisa menjadi rujukan pencarian mineral di wilayah lain tidak hanya di Indonesia namun juga di luar Indonesia,” ujarnya.

    Wakil Ketua Jaringan Geopark Indonesia, Abdillah Baraas, menyebut Banyuwangi memiliki kekayaan geologi unik yang jarang dimiliki daerah lain. Ia menjelaskan bahwa Pulau Merah dan Ijen merupakan dua jejak geologi yang saling berkaitan. Dari Pulau Merah, para geolog dapat mempelajari proses terbentuknya emas dan tembaga tanpa harus masuk jauh ke struktur dalam Gunung Ijen.

    “Jika ingin melihat masa lalu Pulau Merah, lihatlah Ijen. Jika ingin melihat masa depan Ijen, lihatlah Pulau Merah. Karena batuan di Kawah Ijen memiliki karakter yang mirip dengan Pulau Merah berwarna kemerahan akibat oksidasi dan sebagainya,” ujarnya.

    Para geologis juga mengunjungi Pusat Informasi Geologi Gopak Ijen untuk mempelajari proses terbentuknya Banyuwangi sejak lebih dari 30 juta tahun lalu hingga kondisi geologi terkini, termasuk endapan muda yang kini menjadi permukiman. Mereka juga menelusuri kekayaan budaya dan keragaman hayati yang melengkapi potensi wilayah Banyuwangi.

    Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Dr. Ir. Arzyana Sunkar, yang ikut dalam rombongan mengatakan, keterlibatan IPB ini berkaitan dengan pengembangan kebijakan geopark. Menurutnya, keberadaan Geopark Ijen telah memberikan manfaat luas bagibekosistem di sekitarnya.

    Menurut Arzyana, perkembangan Geopark Ijen dan pariwisata Banyuwangi dapat menjadi contoh tidak hanya nasional tapi juga dunia. Berbagai praktik baik yang ia temui, termasuk keterlibatan masyarakat dan pengelolaan potensi alam, bisa sebagai model yang layak diterapkan di daerah lainnya.

    Bahkan pihaknya berencana memperkenalkan Banyuwangi dalam forum International Conference on Responsible Tourism and Hospitality di Malaysia pada Juli tahun depan.

    “Kami mengundang Ibu Bupati dalam forum ini agar Banyuwangi semakin luas dan uang penting memperluas networking,” ujar dosen dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB ini.

    Exploration geologist dari Sulawesi Utara, Rendy menambahkan, peserta juga ingin melihat praktik lingkungan pertambangan yang dikelola BSI yang mereka nilai baik dan bisa menjadi contoh bagi industri tempat mereka bekerja.

    “Kami mendapat banyak pembelajaran, termasuk hubungan geologi Pulau Merah dan Ijen, hingga bagaimana menemukan mineralisasi yang baik disini. Selain itu, dari lingkungan yang diterapkan di BSI bisa jadi contoh di perusahaan kami ke depan,” kata Rendy dari perusahaan tambang emas PT Meares Soputan Mining (MSM) ini.

    Sementara itu, Bupati Ipuk menyampaikan apresiasinya bahwa Banyuwangi menjadi ruang belajar bagi banyak kalangan akademisi dan profesional.

    Pihaknya mengaku, kekayaan geologi di Banyuwangu memang harus dimanfaatkan untuk riset dan edukasi bagi pengembangan aindonesia ke depan.

    “Semoga pengalaman ini mendorong semakin banyak kolaborasi dan membawa manfaat bagi pengembangan Geopark Ijen,” pungkas Ipuk. [alr/aje]

  • 1
                    
                        Perjuangan Ria Rawat Anaknya yang Lumpuh Akibat Digigit Ular Weling, Butuh 5 Tahun Berdamai dengan Kenyataan
                        Yogyakarta

    1 Perjuangan Ria Rawat Anaknya yang Lumpuh Akibat Digigit Ular Weling, Butuh 5 Tahun Berdamai dengan Kenyataan Yogyakarta

    Perjuangan Ria Rawat Anaknya yang Lumpuh Akibat Digigit Ular Weling, Butuh 5 Tahun Berdamai dengan Kenyataan
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com
    – Adzan dzuhur sudah lewat cukup lama ketika Deni Rianingsih—atau Ria—bergegas menuju kamar depan sambil membawa gelas untuk bikin susu.
    Di rumahnya di Padukuhan Dhisil, Kalurahan Salamrejo, Kapanewon Sentolo,
    Kulon Progo
    , Daerah Istimewa Yogyakarta, ibu rumah tangga berumur 40 tahun ini menyiapkan waktu minum susu bagi putranya, Ananda Yue Riastanto (16), yang sejak kelas awal sekolah dasar lumpuh total setelah digigit
    ular weling
    .
    Susu SGM BBLR itu diberikan atas saran rumah sakit untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan Ananda.
    Bukan diminum lewat mulut, melainkan melalui selang NGT Fr. 8 yang masuk dari hidung kanan menuju lambung.
    Saat berkunjung ke rumahnya, Minggu (30/11/2025), tampak Ria dengan gerakan tenang namun penuh perhatian menyedot sekitar 300 cc susu menggunakan spuit, lalu perlahan memasukkannya ke dalam selang.
    Sesekali ia menoleh memastikan kondisi Nanda aman.
    “Ini sudah masuk tahun kedelapan sejak sakit itu datang,” ujar Ria, mengenang masa pahit yang mengubah hidup keluarganya.
    Remaja yang ia panggil Nanda itu terbaring miring ke kiri di atas kasur springbed besar di kamar sederhana berdinding hijau.
    Dindingnya penuh coretan warna-warni karya sang adik, Aini Zia Riastanti, yang masih TK.
    Bantalan tisu selalu terpasang di ujung bibir kiri Nanda untuk menampung air liur yang terus menetes.
    Tubuhnya sangat kurus, nyaris tinggal tulang, dengan tangan menggenggam kaku dan keringat tipis karena panas siang hari.
    Bola mata dan kepala tampak menonjol, tak lagi seimbang dengan tubuhnya.
    Ria tidak pernah melupakan pukul 03.00 suatu hari pada awal 2017.
    Waktu itu Nanda dan keluarga baru menempati rumah baru di hari ke-17.
    Nanda yang masih lincah tiba-tiba datang tergopoh sambil berkata, “Bu, aku digigit ular…”
    Sesudah itu, semuanya berubah cepat dan traumatis.
    Meski ia sudah meyakinkan tenaga kesehatan bahwa itu gigitan ular weling dan membutuhkan antibisa segera, penanganan tak secepat harapan keluarga hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit besar.
    Racun weling membuat Nanda harus dirawat lebih dari sebulan di RSUP Dr. Sardjito.
    Ia selamat, tetapi kehilangan hampir seluruh kemampuan motorik dan penglihatannya.
    Sejak itu, hidup keluarga ini berputar mengelilingi perawatan intensif untuk Nanda yang hanya bisa tidur di rumah dengan sekeliling berupa rimbun pohon jati dan kelapa, bambu, dan tumbuhan pakan ternak, dan satu rumah kerabat di sebelahnya.
    Dari luar, rumah batako lebih 80 meter persegi sederhana itu tampak tenang.
    Terdengar suara kambing mengembik dan ramai anak ayam di bagian belakang rumah.
    Namun, di dalam rumah, perjuangan hidup sejatinya tidak pernah berhenti.
    Ria menjalani rutinitas yang tak semua ibu sanggup menanggung: mengganti selang NGT, memantau pernapasan Nanda, menyiapkan makanan khusus, hingga memasukkan enam kali makanan cair, satu kali susu, dan dua kali puyer obat, setiap hari melalui sonde.
    Isinya nasi, sayuran seperti wortel, brokoli, buncis sampai ubi ungu, harus direbus lalu diblender, tanpa banyak bumbu, garam sedikit, gula hampir tidak pernah. Lauk biasanya kaldu ayam atau tahu.
    “Nanda makan setiap tiga jam sekali. Satu hari bisa enam tujuh kali makan, satu kali susu, obat dua kali. Belum air putihnya beberapa kali,” ujarnya.
    Seluruh waktu dan tenaganya terserap untuk menjaga stabilitas Nanda.
    Buang air kecil maupun besar diatur lewat pispot dan hanya Ria yang paham isyarat kecil tubuh anaknya.
    Ia jarang meninggalkan rumah kecuali ke pasar, konsultasi dokter, atau tes laboratorium.
    Obat vitamin otak, anti-kejang, dan penenang ringan menjadi bagian dari ritme harian.
    Lima tahun pertama adalah masa paling berat.
    Perlahan, ada perkembangan kecil.
    Nanda yang dulu tak mampu batuk dan harus disedot di rumah sakit, kini mulai bisa mengeluarkan dahak sendiri.
    Ia tidur lebih tenang, otot-ototnya sedikit lebih lentur.
    Meski begitu, sesekali kejang singkat 2–3 detik masih bisa datang, tapi tidak sepanjang dulu.
    Menjaga dari sleep apnea, Ria selalu sigap terjaga bila mendengar keanehan.
    Suaminya, Sugiyanto, adalah satu-satunya pencari nafkah.
    Ia bekerja sebagai tukang bangunan dari pagi hingga malam, dengan penghasilan rata-rata Rp100.000 per hari.
    “Dibilang sedikit enggak, dibilang banyak juga enggak. Tapi ya itulah. Selagi badan sehat, siang malam kerja. Kalau enggak masuk, berat,” ujar Sugiyanto.
    Susu menjadi kebutuhan terbesar.
    Satu kaleng seharga Rp108.000 hanya bertahan tiga hari.
    Seminggu minimal dua kaleng—belum termasuk obat, selang, dan spuit yang banyak harus dibeli di luar tanggungan BPJS.
    Kebutuhan Nanda jadi prioritas pertama.
    Selesai bekerja, Sugiyanto langsung pulang untuk gantian menjaga Nanda.
    Soal menjaga Nanda, Sugiyanto biasa memandikan anaknya setiap pukul 16.00 WIB.
    Sesekali, ia menjemur Nanda bila sinar matahari menjangkau teras rumah.
    Ria membutuhkan waktu lama untuk berdamai dengan kenyataan.
    Kedamaian datang seiring Nanda juga semakin membaik dalam keterbatasan, seperti tidur lebih alami, dsb.
    Tapi, rasa sesal sesekali muncul semaunya.
    Sesak itu tiba-tiba datang tanpa aba-aba, bahkan pernah muncul selagi memasak untuk Nanda.
    Kata Ria, tantangan terberat justru terjadi di ranah mental.
    “Kadang tiba-tiba saya diam, terus nangis sendiri sambil sesak. Saya bertanya, ‘Kenapa harus anak saya?’” ujarnya.
    Pernah pula muncul tidak disangka ketika teman-teman Nanda sepermainan dulu melintas di depan rumah.
    Mereka sudah besar, remaja, dan terlihat bahagia.
    Air mata meleleh tak kuasa dibendung.
    Enam bulan pertama menjadi periode paling berat, hingga berat badannya turun 14 kilogram.
    Ia mengaku membutuhkan lima tahun untuk benar-benar bisa menerima kenyataan tersebut.
    Di tengah tekanan itu, Ria tetap memikul beban perawatan fisik anaknya.
    Ia belajar memasang selang makan sendiri setelah hampir pingsan melihat prosesnya.
    Risiko salah pasang sangat tinggi karena selang dapat masuk ke paru-paru.
    “Makanya beli stetoskop sendiri buat memastikan,” ujarnya.
    Upaya Ria tidak sia-sia.
    Nanda menunjukkan kemajuan kecil namun berarti, seperti mulai bisa mengangkat tangan.
    Meski perintah motorik dari otak belum pulih sepenuhnya, terapi membesarkan harapan Nanda punya potensi lebih baik dari hari ini.
    Ria menegaskan ia tidak ingin dikasihani. “Saya cuma minta yang terbaik. Kalau memang sembuh masih mungkin, saya mohon diberi jalan,” katanya.
    Dalam perjuangan panjang melawan rasa takut, kelelahan, dan ketidakpastian, Ria tetap bertahan.
    “Ngomongnya pasrah, tapi hati sebenarnya susah. Ada masa saya enggak bisa terima. Harusnya kan enggak begini… Tapi lama-lama belajar legawa,” ujarnya lirih.
    Air mata menetes saat ia berkata pelan, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri.
    Di tengah keterbatasan, ia menemukan sesuatu yang justru menguatkannya: menulis.
    Berawal dari kegemarannya membaca dan rasa tak puas pada alur cerita bacaan tertentu, ia mulai menulis dan mengunggahnya ke platform novel daring.
    “Saya mulai dua tahun belakangan. Iseng-iseng saja, lama-lama jadi hiburan, seperti pelarian (penghiburan),” kata lulusan SMK Negeri di Pengasih ini.
    Saat pandemi, ketika usaha umbi gadung olahan terhenti, ia mulai fokus menulis genre populer yang disukai pembaca digital.
    Cerita bikinannya harus ikut pasar kalau mau mendulang banyak viewers.
    Menulis menjadi perjuangan di jalan lain demi anak.
    Penghasilannya memang tidak besar, tetapi cukup membantu membeli kebutuhan harian, obat, atau susu.
    Setiap kali ia mengetik di ponsel, Ria yakin anaknya tahu.
    “Dia paham, Mas. Dia tahu kalau saya buka HP bukan mainan, tapi kerja,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
    Sedikit demi sedikit, menulis memberi hasil.
    Ria memproduksi belasan novel digital di salah satu platform, itu belum termasuk dua platform lain.
    Ia punya nama pena sendiri tapi masih malu-malu untuk diungkap.
    Penghasilan dari menulis rupanya bisa memenuhi perlahan beberapa perabot rumah.
    Meski dinding masih banyak yang belum dicat dan plafon masih menganga, Ria berusaha ikut melengkapi kebutuhan rumah dan kebutuhan anaknya.
    Ia juga sambil menyisihkan penghasilan agar ke depan bisa membeli laptop biar semakin produktif menulis lebih nyaman sambil tetap menjaga Nanda yang terbaring.
    Waktu berjalan tanpa kompromi di tengah Ria yang terus menjahit luka hati dengan tangannya sendiri.
    Rumah di tengah jati itu mungkin tampak tak menarik bagi orang lain, namun bagi Ria, di situlah ia belajar arti kekuatan yang paling radikal: mencintai tanpa syarat ketika hidup tak memberi jaminan apa pun.
    Dan Nanda, dengan keheningan, justru menjadi pusat gravitasi yang membuat Ria tetap berpijak.
    Seorang ibu tidak mengalah.
    Tidak hari ini.
    Tidak besok.
    Tidak juga lusa, karena kasihnya sepanjang jalan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prakiraan Cuaca Hari ini Malang Raya Hujan Ringan, Waspada Hujan Petir Merata Nanti Malam

    Prakiraan Cuaca Hari ini Malang Raya Hujan Ringan, Waspada Hujan Petir Merata Nanti Malam

    Malang (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan cuaca Malang Raya pada Selasa, 2 Desember 2025, di wilayah kabupaten, kota Malang, dan kota Batu.

    BMKG Juanda melaporkan bahwa kota Malang (meliputi Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, dan Sukun) pada pagi hari cuaca didominasi hujan ringan mulai pukul 09.00 WIB.

    “Hujan ringan diprakirakan terus terjadi sepanjang siang hingga sore hari sekitar pukul 16.00 WIB,” dikutip dari laman resmi BMKG Juanda.

    Memasuki malam hari, kewaspadaan perlu ditingkatkan karena cuaca berubah menjadi ekstrem. Mulai pukul 17.00 WIB hingga tengah malam, seluruh kecamatan di kota Malang berpotensi dilanda hujan petir.

    Hari Rabu (3/12/2025) dini hari, cuaca di Malang diperkirakan masih berawan hingga turun hujan ringan.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Malang pada Selasa (2/12/2025) pagi hari umumnya didominasi cuaca berawan dan hujan ringan di beberapa titik seperti Kalipare dan Karangploso.

    Kemudian, pada siang hari hujan ringan diprediksi meluas ke hampir seluruh wilayah. Kondisi ini berlanjut hingga sore hari.

    “Waspada cuaca ekstrem hujan petir yang diprakirakan terjadi merata pada malam hari mulai pukul 17.00 WIB,” dikutip dari laman BMKG Juanda.

    Wilayah yang berpotensi diguyur hujan petir pada malam hari tersebut sangat luas, meliputi Ampelgading, Bantur, Bululawang, Dampit, Dau, Donomulyo, Gedangan, Gondanglegi, Jabung, Kalipare, Karangploso, Kepanjen, Kromengan, Lawang, Ngajum, Ngantang, Pagak, Pagelaran, Pakis, Pakisaji, Poncokusumo, Pujon, Singosari, Sumbermanjing Wetan, Sumberpucung, Tajinan, Tirtoyudo, Tumpang, Turen, Wagir, Wajak, dan Wonosari.

    Malam hari hingga menjelang dini hari, hujan petir di sebagian wilayah masih bertahan, sementara lainnya mereda menjadi hujan ringan. Dini hari Rabu (3/12/2025) wilayah di kabupaten Malang cuaca umumnya berawan tebal.

    Kota Batu pada Selasa, 2 Desember 2025, pagi hari diperkirakan cuaca hujan ringan. Intensitas hujan ringan ini diprediksi bertahan cukup lama dari pagi hingga sore hari pukul 16.00 WIB.

    Kota Batu yang meliputi Batu, Bumiaji, dan Junrejo, juga mengalami potensi cuaca ekstrem pada malam harinya. Mulai pukul 17.00 WIB, hujan petir diprediksi turun merata di ketiga kecamatan tersebut dan berlangsung hingga malam hari. Dini hari Rabu, 3 Desember 2025, cuaca kembali berawan hingga hujan ringan. [dan/aje]

  • Petugas Pos Jemput Bola Salurkan BLT Kesra bagi Warga Sakit di Samarinda Regional 1 Desember 2025

    Petugas Pos Jemput Bola Salurkan BLT Kesra bagi Warga Sakit di Samarinda

    Regional

    1 Desember 2025

  • Waspada Hujan Petir, Ini Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 2 Desember 2025

    Waspada Hujan Petir, Ini Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 2 Desember 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Selasa, 2 Desember 2025.

    “Beberapa wilayah di Sidoarjo, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan akan diguyur hujan ringan hingga disertai petir hari ini. Untuk suhu, antara 25°C hingga 34°C. Sedangkan kelembabannya antara 60%-93%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Senin (1/12/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut Kota Surabaya diprediksi turun hari ini secara merata hari ini. Mulai hujan ringan di siang hari dan hujan disertai petir pada malamnya. Termasuk di antaranya Kecamatan Benowo, Kenjeran, Pakal, Gunung Anyar, Semampir, Simokerto, hingga Tandes.

    Suhu udara: 26°C – 32°C
    Kelembapan: 63% – 93%
    Kecepatan angin: 27,6 Km/jam dari arah Barat Laut.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, cuaca di Sidoarjo hampir sama seperti Kota Pahlawan, turun hujan sekitar pukul 10.00—12.00 WIB. Kemudian cenderung hujan petir pada malam harinya. Termasuk di Kecamatan Jabon, Krian, Porong, Sidoarjo, Sukodono, Waru, Wonoayu, dan Buduran.

    Suhu udara: 25°C – 34°C
    Kelembapan: 60%-93%
    Kecepatan angin: 27,8/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, cuaca di Gresik cenderung hujan pada siang hingga malam hari ini, dengan intensitas ringan hingga disertai petir, termasuk di Kecamatan Sangkapura, Tambak, Kebomas, Duduk Sampeyan, Cerme, Manyar, Menganti, dan Gresik.

    Suhu udara: 26°C – 30°C
    Kelembapan: 69% – 86%
    Kecepatan angin: 24,1 km/jam dari arah Utara.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/aje]

  • AHM Luncurkan All New Honda Vario 125: Konsumsi BBM Irit 57,7Km per Liter

    AHM Luncurkan All New Honda Vario 125: Konsumsi BBM Irit 57,7Km per Liter

    Jakarta (beritajatim.com) – PT Astra Honda Motor (AHM) resmi meluncurkan generasi terbaru skutik andalannya, All New Honda Vario 125, dengan pembaruan besar pada desain, teknologi, hingga kehadiran tipe baru berkonsep Street style.

    Varian terbaru ini dihadirkan untuk menjawab kebutuhan pengendara muda yang ingin tampil lebih ekspresif dan mengikuti tren gaya hidup masa kini.

    Desain Lebih Sporti dan Modern

    All New Honda Vario 125 mendapatkan sentuhan desain baru pada seluruh sistem pencahayaan, termasuk lampu depan, belakang, dan winker yang kini lebih sporti serta berteknologi LED terbaru. Lampu depan tetap mempertahankan identitas V-shape, namun kini memberikan pencahayaan lebih luas dan terang untuk kenyamanan berkendara di malam hari.

    Bagian panel meter juga tampil lebih segar dengan corak baru yang atraktif dan mendukung karakter sporti dari model ini.

    Tipe Street, Andalan Baru Bergaya Urban

    Salah satu daya tarik utama dari lini terbaru Vario 125 adalah hadirnya tipe Street. Model ini menawarkan konsep street-style yang menonjolkan karakter kuat dan energik, didukung penggunaan naked handlebar, panel meter terpisah, serta velg dengan warna atraktif.

    Tipe Street membawa konsep street-style yang menonjolkan karakter kuat, ekspresif, dan energik. Varian ini ditujukan bagi anak muda yang ingin tampil berbeda dan lebih percaya diri di jalan.

    Fitur Modern untuk Kebutuhan Harian

    Fungsionalitas juga ditingkatkan melalui kehadiran fitur-fitur modern seperti:

    USB Charger Type-C

    Konsol box depan lebih luas

    Panel meter full digital

    Lampu LED di seluruh sistem pencahayaan

    Kehadiran fitur tersebut menjadi jawaban atas kebutuhan generasi muda yang menginginkan kemudahan dalam aktivitas mobilitas sehari-hari.

    President Director AHM, Susumu Mitsuishi, mengatakan bahwa model terbaru ini semakin relevan dengan gaya hidup masa kini. “All New Honda Vario 125 terbaru menjadi bukti komitmen kami dalam menghadirkan produk yang tidak hanya advance dan efisien, tetapi juga relevan dengan perkembangan gaya hidup masyarakat,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa kehadiran tipe Street diharapkan mampu memberikan pengalaman berkendara lebih menyenangkan dan sesuai karakter pengendara muda Indonesia.

    Executive Vice President Director AHM, Thomas Wijaya, menambahkan bahwa Vario 125 telah lama menjadi favorit masyarakat Indonesia. “Segmen skutik 125cc memiliki potensi besar di Indonesia karena sangat sesuai dengan kebutuhan harian masyarakat yang menginginkan sepeda motor yang efisien, praktis, dan advance,” katanya.

    Ia berharap ragam tipe yang dihadirkan dapat memberikan pilihan menarik bagi konsumen.

    Mesin Responsif dan Irit

    All New Honda Vario 125 dibekali mesin 125cc liquid-cooled eSP yang memberikan keseimbangan antara responsivitas dan efisiensi bahan bakar. Konsumsi BBM-nya mencapai 51,7 km/liter, menjadikannya salah satu yang paling irit di kelasnya.

    Model ini juga menawarkan:

    Bagasi luas 18 liter

    Hook fungsional

    Ban lebar (depan 90/80, belakang 100/80)

    Wavy Disc Brake dengan teknologi CBS

    Semua fitur tersebut dirancang untuk mendukung pengendara yang aktif dan membutuhkan sepeda motor yang nyaman untuk pemakaian harian.

    Pilihan Warna dan Harga

    AHM menawarkan berbagai pilihan warna untuk setiap tipe:

    Tipe CBS-ISS:

    Advance Blue

    Advance Matte Red

    Advance Matte Black
    (Dilengkapi 3D emblem dan velg bronze)

    Tipe CBS:

    Sporty Mint

    Sporty Red

    Sporty Black

    Tipe Street:

    Street Black Coral

    Street Black Purple

    Street Black White
    (Dengan warna velg berbeda pada setiap pilihan)

    Untuk harga On The Road (OTR) Jakarta, All New Honda Vario 125 dipasarkan dengan:

    Tipe CBS: Rp24.410.000

    Tipe CBS-ISS: Rp26.065.000

    Tipe Street: Rp26.499.000

    Dengan pembaruan menyeluruh dan hadirnya tipe Street, All New Honda Vario 125 kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu skutik pilihan utama masyarakat Indonesia. (ted)

  • Keluarga Minta Pemerintah Bantu Pemulangan Erawati, PMI Malang Korban Kebakaran

    Keluarga Minta Pemerintah Bantu Pemulangan Erawati, PMI Malang Korban Kebakaran

    Malang (beritajatim.com)- Keluarga mendiang Erawati (35), Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban kebakaran di Apartemen Hongkong, meminta pemerintah membantu proses pemulangan ke tanah kelahirannya di Jalan Demak RT 04 RW 01, Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

    Suyitno (39), Suami mendiang Erawati mengaku, istrinya berangkat ke Hongkong sejak awal tahun 2011 lalu. Erawati juga sempat pulang ke Dampit, Kabupaten Malang pada tahun 2018 untuk menikah dan dikaruniai seorang putra semata wayang bernama Doni Febriansah.

    Kata Suyitno, dirinya mendapatkan informasi istrinya meninggal dunia dalam kebakaran Apartemen dari KBRI Hongkong melalui sambungan telepon.

    “Keluarga berharap jasad istri saya segera dipulangkan dan sampai sekarang belum ada kepastian, masih menunggu,” tegas Suyitno, Senin (2/12/2025).

    Suyitno sempat bercerita apabila istrinya, bermimpi giginya lepas. Tak lama berselang, sang istri kemudian menghubungi keluarganya dan menanyakan kondisi putranya dan telpon setiap hari.

    “Kondisinya baik baik saja dan tidak ada firasat apapun, saya tahu setelah diberi kabar dari KBRI,” ujarnya. [yog/aje]

  • Siap-siap! Cuaca 2 Desember 2025 Prediksi Hujan di Ngawi, Cerah di Magetan

    Siap-siap! Cuaca 2 Desember 2025 Prediksi Hujan di Ngawi, Cerah di Magetan

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo pada Selasa, 2 Desember 2025. Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa kondisi cuaca di tiga wilayah ini cenderung bervariasi sepanjang hari.

    Cuaca cerah diprediksi mendominasi Ngawi sejak pukul 06.00 hingga 10.00 WIB. Namun memasuki siang hari, hujan ringan diperkirakan turun mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB. Setelah itu, langit kembali dipenuhi awan pada malam hari pukul 19.00—22.00 WIB.

    “Warga Ngawi sebaiknya menyiapkan payung saat beraktivitas siang hari karena ada potensi hujan ringan,” ujar Oky.

    Suhu udara berada di kisaran 23–32 derajat Celcius dengan kelembapan 57–94 persen, dan angin bertiup dari Barat Laut berkecepatan 7 km/jam.

    Di Magetan, cuaca cerah diprediksi bertahan lebih lama, yakni dari pukul 06.00 hingga 13.00 WIB, sebelum langit mulai berawan pada malam hari pukul 19.00—22.00 WIB.

    “Magetan hari ini relatif aman dari potensi hujan. Aktivitas luar ruangan bisa dilakukan sejak pagi hingga sore tanpa gangguan cuaca,” jelasnya.

    Suhu udara di wilayah ini berada di rentang 23–29 derajat Celcius, kelembapan 62–88 persen, dan angin dari arah Selatan dengan kecepatan 14,1 km/jam.

    Sementara itu, Ponorogo diprediksi cerah sejak pukul 06.00 hingga 10.00 WIB, lalu berubah menjadi cerah berawan pada pukul 13.00 WIB. Kondisi berawan diperkirakan berlangsung mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.

    “Cuaca di Ponorogo cenderung stabil, tetapi perubahan menuju berawan mulai sore perlu diantisipasi bagi warga yang berkegiatan hingga malam,” tambah Oky.

    Suhu di wilayah ini berkisar 22–31 derajat Celcius dengan kelembapan 57–89 persen, serta angin bertiup dari Tenggara berkecepatan 15,1 km/jam.

    Masyarakat di tiga wilayah tersebut diimbau untuk tetap memperhatikan perubahan cuaca yang mungkin terjadi secara tiba-tiba. Membawa perlengkapan tambahan seperti payung atau jas hujan bisa menjadi langkah antisipasi yang tepat, terutama bagi warga yang beraktivitas pada siang hingga malam hari. Dengan persiapan sederhana, segala rencana kegiatan dapat berjalan lebih nyaman dan aman sepanjang hari. [mnd/aje]