Jenis Media: Regional

  • Bayi Meninggal Usai Menangis Sepanjang Perjalanan Naik Motor Tasik–Sumedang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 April 2025

    Bayi Meninggal Usai Menangis Sepanjang Perjalanan Naik Motor Tasik–Sumedang Bandung 6 April 2025

    Bayi Meninggal Usai Menangis Sepanjang Perjalanan Naik Motor Tasik–Sumedang
    Tim Redaksi
    GARUT, KOMPAS.com
    – Seorang balita berusia dua tahun meninggal dunia saat dalam perjalanan menggunakan sepeda motor dari Tasikmalaya menuju Sumedang, Jawa Barat, bersama kedua orangtuanya, Jumat (4/4/2025).
    Peristiwa ini terungkap setelah pasangan suami istri tersebut meminta bantuan
    ambulans
    kepada petugas kepolisian yang berjaga di Pos Pengamanan (Pospam) Kadungora, Garut.
    Petugas langsung merespons permintaan tersebut dengan menyiapkan ambulans serta memberikan pengawalan hingga ke rumah duka di Tasikmalaya.
    Kasatlantas
    Polres Garut
    Iptu Aang Andi Suhandi mengatakan bahwa pihaknya memang telah menugaskan personel untuk menyediakan ambulans sekaligus pengawalan di lokasi.
    “Kebetulan di Pospam Kadungora ada ambulans yang disiagakan dan kita beri pengawalan,” katanya saat dihubungi, Minggu (6/4/2025).
    Aang menjelaskan, awalnya petugas jaga didatangi oleh pasangan suami istri yang menggendong anak mereka dan meminta bantuan kendaraan ambulans karena anak mereka telah meninggal dunia.
    Berdasarkan keterangan kedua orangtua tersebut, selama perjalanan dari Tasikmalaya, sang bayi terus menangis. 
    Diketahui keluarga ini hendak bersilahturahmi dengan saudara mereka di Sumedang.
    Namun, saat tiba di daerah
    Cicalengka
    , bayi tersebut mendadak tidak lagi menangis dan tidak merespons. Mereka pun segera membawa anaknya ke klinik terdekat.
    “Sore sekitar jam 16.00 di Cicalengka, dibawa ke klinik dan dinyatakan meninggal,” katanya.
    Karena klinik tersebut tidak memiliki ambulans, pasangan itu memutuskan kembali ke Tasikmalaya menggunakan sepeda motor.
    Dalam perjalanan pulang melalui Kadungora, mereka kemudian meminta bantuan kepada petugas yang berjaga di Pospam.
    “Kita pindahkan orangtua dan bayinya ke ambulans dan kawal sampai ke rumah duka,” ujarnya.
    Aang menambahkan, keberadaan Pospam Polres Garut di masa arus mudik dan balik Lebaran memang difokuskan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama dalam situasi darurat.
    “Ini bagian dari tanggung jawab kemanusiaan yang harus kami lakukan, terutama saat arus mudik Lebaran membantu masyarakat dalam kondisi darurat,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pulang Kampung untuk Cicipi Masakan Ibu, Kembali ke Perantauan Lanjutkan Pendidikan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 April 2025

    Pulang Kampung untuk Cicipi Masakan Ibu, Kembali ke Perantauan Lanjutkan Pendidikan Regional 6 April 2025

    Pulang Kampung untuk Cicipi Masakan Ibu, Kembali ke Perantauan Lanjutkan Pendidikan
    Tim Redaksi
    PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
    – Momen
    arus balik Lebaran
    2025 kerap menyimpan kisah haru dari para
    pemudik
    , terutama bagi mereka yang harus merantau jauh dari keluarga demi mengejar penghidupan yang lebih baik.
    Cerita haru datang dari mahasiswa asal
    Kalimantan Tengah
    (Kalteng) yang harus meninggalkan kampung halaman, jauh dari ibu dan teman-teman lama, demi menggapai cita-cita.
    Setelah melepas kerinduan akan keluarga di kampung, mereka harus kembali ke perantauan demi mewujudkan mimpi.
    Yudha (18), mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, asal Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), nampak sibuk menenteng koper besar sembari mengecek gawai di depan pintu keberangkatan Bandar Udara Tjilik Riwut, Kota
    Palangka Raya
    , Minggu (6/4/2025).
    “Kalau dibandingkan Palangka Raya, Kotawaringin Timur lebih maju dari kabupaten lainnya di Kalteng, tapi saya memang ingin merantau ke Pulau Jawa, ingin eksplor lebih jauh di luar Kalimantan,” ungkap Yudha saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu siang.
    Yudha memang bermimpi bisa berkuliah di luar Pulau Kalimantan untuk merasakan akses pendidikan yang lebih memadai di Pulau Jawa, salah satunya seperti di Universitas Brawijaya.
    “Karena dari review sebelumnya, lingkungan akademik di sana sangat mendukung pengembangan diri, saya merantau untuk membangun mimpi, membawa harapan besar dari keluarga,” tutur mahasiswa semester dua program studi manajemen ini.
    Sudah setahun merantau di Malang, lanjut Yudha, pulang kampung menjadi kesempatan baginya untuk merasakan kembali kerinduan akan kampung halaman, terutama masakan dari sang ibu dan kucing kesayangannya.
    “Hari ini saya harus balik lagi ke perantauan, meninggalkan masakan ibu dan kucing kesayangan, mudah-mudahan nanti bisa balik kampung lagi,” ujar lulusan SMAN 1 Sampit ini.
    Nayla (20) warga Kotawaringin Timur yang juga berkuliah di salah satu universitas swasta di Kota Malang, mengungkapkan bahwa libur lebaran selalu menjadi momen yang dia tunggu-tunggu karena mendapat kesempatan bertemu keluarga di kampung halaman.
    “Kebetulan saya pulangnya sejak satu bulan yang lalu bersamaan dengan perkuliahan daring,” ungkapnya.
    Ketika memutuskan untuk berkuliah jauh dari kampung halaman, alumnus SMAN 2 Sampit ini mengaku harus rela melepas kedekatannya dengan teman-teman lama yang memilih untuk berkuliah di kampus lokal.
    “Orangtua berharap saya bisa hidup lebih baik dari mereka, sehingga membebaskan saya untuk mengejar mimpi berkuliah jauh,” tuturnya.
    Kedua mahasiswa asal Kotawaringin Timur ini harus menempuh waktu 4-5 jam perjalanan darat ke Bandara Tjilik Riwut yang letaknya di Kota Palangka Raya, Ibu Kota Provinsi Kalteng tersebut.
    Mereka juga harus mendarat di Bandara Juanda, Surabaya. Untuk sampai ke Kota Malang, mereka kembali menempuh perjalanan darat selama kurang lebih dua jam.
    General Manager Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Mohamad Adiwiyatno menjelaskan, rute terbanyak tujuan keberangkatan untuk arus balik Lebaran 2025 adalah Jakarta, disusul Surabaya, Semarang, hingga Yogyakarta. Menurut Adiwiyatno, kondisi arus balik berbeda dengan arus mudik jika dilihat dari kuantitas kedatangan maupun keberangkatan.
    “Untuk arus balik, baik yang datang maupun yang pergi sama banyaknya, yakni 1.400 sekian orang, sementara waktu arus mudik kemarin agak jomplang karena keberangkatan lebih besar,” tuturnya.
    Adiwiyatno memastikan bahwa baik arus mudik hingga arus balik di bandara setempat tidak mengalami kendala berarti. Hingga kini, posko terpadu yang berada di bandara tersebut juga tidak menerima keluhan-keluhan dari pengguna jasa transportasi selama musim mudik hingga
    arus balik lebaran
    2025.
    “Alhamdulillah posko di Bandara Tjilik Riwut lancar, tidak ada keluhan-keluhan dari pengguna jasa, sehingga tidak ada laporan ke posko kita,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hujan dan Angin Kencang, Pohon Bertumbangan di Perkantoran Pemda Bogor
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 April 2025

    Hujan dan Angin Kencang, Pohon Bertumbangan di Perkantoran Pemda Bogor Regional 6 April 2025

    Hujan dan Angin Kencang, Pohon Bertumbangan di Perkantoran Pemda Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com

    Hujan deras
    disertai
    angin kencang
    menyebabkan sejumlah
    pohon tumbang
    dan seng beterbangan di perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (6/4/2025) sore.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, pohon tumbang menimpa tiang listrik hingga membuat lampu di Pendopo atau kantor Bupati Bogor padam seketika.
    Tak hanya itu, pohon-pohon tumbang ini juga menutup akses jalan keluar kompleks perkantoran pemda. Tiang listrik di depan Masjid Baitul Faidzin pun rusak.
    Sementara di depan Gedung Sekretariat Daerah (Sekda), Pos Satpol-PP, dan Kantor Inspektorat, tampak pohon bertumbangan.
    Seng-seng dan spanduk berserakan karena dilanda angin kencang.
    Seorang pengendara bernama Rahmat (28) mengaku tak bisa melintas karena akses jalan tertutup pohon di depan Gedung DPRD Kabupaten Bogor.
    Ia pun akhirnya melewati pintu belakang di dekat Kantor Inspektorat.
    “Ini ngeri banget
    Pemkab Bogor
    dilanda
    hujan deras
    dan angin kencang, sampai banyak yang rusak begini, tiang listrik, spanduk, seng berserakan,” kata Rahmat, warga Ciampea yang sedang mengunjungi Pemkab Bogor.
    Rahmat menuturkan, peristiwa hujan deras disertai angin kencang tiba-tiba melanda perkantoran Pemda.
    Dia bahkan tak sempat memindahkan kendaraannya lantaran tak berani keluar dari kantor Pemkab.
    “Tadi lagi di pendopo, jadi enggak berani keluar karena deras banget. Lampu saja sampai padam, Alhamdulillah sekarang sudah reda dan akhirnya pulang lewat pintu belakang,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kementerian ESDM Siapkan Pembangunan Enam SPBUN untuk Bantu Nelayan di Maluku
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 April 2025

    Kementerian ESDM Siapkan Pembangunan Enam SPBUN untuk Bantu Nelayan di Maluku Regional 6 April 2025

    Kementerian ESDM Siapkan Pembangunan Enam SPBUN untuk Bantu Nelayan di Maluku
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com –
    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),
    Bahlil
    Lahadalia, siapkan permimtaan tambahan pembangunan enam Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (
    SPBUN
    ) tambahan di Provinsi
    Maluku
    .
    Masing-masing titik SPBUN baru terbagi di tiga Kota Kabupaten. Rinciannya, dua titik di Kabupaten Maluku Tengah, dua titik di Maluku Barat Daya, dan dua titik di Kota
    Ambon
    .
    “Ada permohonan untuk penambahan SPBU untuk nelayan. Jadi 6 yang akan kita bangun lagi untuk SPBU untuk nelayan. Supaya saudara-saudara kita yang mata pencariannya nelayan bisa mendapatkan minyak dengan gampang, tidak terlalu susah,” ungkap Bahlil saat meninjau fasilitas Integrated Terminal (IT) Maluku milik PT Pertamina (Persero) di Kota Ambon, Sabtu (5/4/2025).
    Penambahan SPBUN berdasarkan permintaan daerah itu bukan tanpa alasan. Luas wilayah Maluku didominasi oleh laut. Atau 712.479 km2, sebanyak 92,4 persen atau 658.294 km2 adalah lautan, sedangkan luas daratan Provinsi Maluku hanya 54.185 km2 atau sebesar 7,6 persen dari total luas wilayah.
    Hal itu memungkinkan sebagian besar mata pencarian masyarakat adalah nelayan.
    Provinsi Maluku merupakan penghasil ikan laut terbesar kedua di Indonesia. Berdasarkan portal data milik Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada tahun 2023 lalu, Provinsi Maluku menghasilkan sebesar 513.048 ton produksi perikanan tangkap laut.
    Keberadaan SPBUN yang dekat dengan Komunitas nelayan di satu wilayah akan memudahkan aktivitas melaut mereka.
    “Kami telah memutuskan untuk menambah enam SPBUN, yakni dua di Kabupaten Maluku Tengah, dua di Kabupaten Seram Bagian Timur, dan dua di Kota Ambon,” ujar Bahlil saat melakukan kunjungan kerja di Kota Ambon, Sabtu.
    Pembangunan SPBUN, katanya lagi, merupakan salah satu program pemberdayaan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan pada masyarakat pesisir maupun pulau-pulau kecil.
    SPBUN ditujukan untuk kapal dengan ukuran di bawah 30 GT, memiliki pas kapal dan tanda daftar kapal perikanan, sebagai bentuk perlindungan dan kepastian hukum kepada nelayan.
    “Kehadiran tempat pengisian bahan bakar khusus nelayan dapat mempermudah nelayan dalam pengisian bahan bakar, sekaligus mempermudah akses melaut karena sudah tersedia di SPBUN,” ujarnya lagi.
    Walikota Ambon, Bodewin Wattimena dalam kesempatan menyatakan tambahan dua SPBUN sangat dibutuhkan oleh warga nelayan yang tinggal di Kota Ambon.
    “SPBU ada 7 kita dan itu bisa layani BBM warga Kota. Yang kita butuhkan SPBUN krna ini jadi aspirasi masyarakat dari jazirah juga. Kalau beli ke Tulehu jauh, saya minta ke pak menteri bisa dibangun satu di Leitimur satu lagi di Nusaniwe supaya akomodir para nelayan,” jelas Wattimena.
    Menurutnya kebijakan penambahan dua SPBUN itu akan ditindaklanjuti. Pihaknya bakal bersurat secara resmi ke kementerian untuk realisasi pembangunan SPBUN.
    “Nanti kita surati secara resmi paling tidak kebijakan pak menetri sudah ada soal itu,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Truk Berpenumpang 7 Orang Terguling di Jalan Kaliurang, Bantul
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        6 April 2025

    Truk Berpenumpang 7 Orang Terguling di Jalan Kaliurang, Bantul Yogyakarta 6 April 2025

    Truk Berpenumpang 7 Orang Terguling di Jalan Kaliurang, Bantul
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Kecelakaan tunggal truk berpenumpang 7 orang terjadi di
    Jalan Kaliurang
    , Dlingo, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (6/4/2025).
    Penumpang dan sopir mengalami luka-luka.
    Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan,
    kecelakaan truk
    B 9936 ES yang dikemudikan oleh Andri Demwi, warga Gari, Wonosari, Gunungkidul, terjadi sekitar pukul 13.15 WIB.
    Peristiwa ini bermula saat truk yang mengangkut bekas kandang kambing melaju dari arah barat/Bantul menuju ke timur/Gunungkidul melintas di Jalan Kaliurang Dlingo.
    “Saat menuruni turunan, tiba-tiba mengalami hilang kendali sehingga terguling menabrak pembatas jalan,” kata Jeffry, saat dihubungi melalui telepon Minggu.
    Mobil berpenumpang 7 orang termasuk sopir diduga mengalami gagal mengerem saat menurun. Adapun sopir tidak mengalami luka serius.
    Untuk 6 orang penumpang, Joko Susanto mengalami luka pada bagian dada kiri dan dirujuk ke RSUD Panembahan Senopati;
    Heri Purnomo (30) mengalami patah tangan kiri dan luka pada bagian kaki. Hinung Pracoyo (54) mengalami luka di kepala dengan 10 jahitan dan luka kaki dengan 2 jahitan.
    Juwari (48) mengalami luka di kaki, Dian Wahyu tidak mengalami luka dan Wanurin (25) mengalami luka lecet.
    Semua korban berasal dari Gari, Wonosari.
    “Korban dibawa ke Puskesmas Dlingo I Bantul untuk mendapatkan pertolongan pertama,” kata Jeffry.
    Jeffry mengimbau kepada pengguna jalan untuk berhati-hati dan memperhatikan kondisi kendaraan.
    Selain itu, memahami medan yang akan dilalui.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemudik Pejalan Kaki Kesal karena Minim Informasi di Pelabuhan Bakauheni

    Pemudik Pejalan Kaki Kesal karena Minim Informasi di Pelabuhan Bakauheni

    Liputan6.com, Lampung – Sejumlah pemudik pejalan kaki di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, mengeluhkan buruknya koordinasi antarpetugas PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Bakauheni, pada Sabtu (5/4/2025). Akibatnya, mereka kesulitan untuk menyeberang ke Pulau Jawa dan harus bolak-balik antar dermaga tanpa kejelasan informasi.

    Salah satu pemudik, Sukirno, warga Kabupaten Pringsewu, mengaku kecewa karena harus berpindah dari Dermaga 2 ke Dermaga 1 atas instruksi petugas. Namun sesampainya di Dermaga 1, dirinya justru diminta kembali ke Dermaga 2.

    “Tadi dari Dermaga 2 disuruh ke Dermaga 1, eh di sana malah disuruh balik lagi ke sini. Nggak jelas arahnya,” keluh Sukirno kepada wartawan.

    Dia yang hendak menuju Tangerang merasa para petugas tidak memiliki koordinasi yang baik satu sama lain, sehingga membuat pemudik bingung dan kelelahan.

    “Seharusnya ada informasi yang jelas. Kasihan kalau ada lansia atau yang bawa anak kecil, disuruh mondar-mandir begitu,” ungkap dia.

    Keluhan serupa juga disampaikan oleh Suparyati, pemudik lain yang terlihat menggendong anaknya. Dia mengaku lelah karena harus berpindah-pindah dermaga tanpa kejelasan.

    “Petugas di Dermaga 1 suruh balik lagi ke sini. Capek, saya gendong anak terus,” ujarnya.

    Akibat kurangnya koordinasi dan informasi yang jelas, sempat terjadi penumpukan pemudik pejalan kaki di Dermaga 2. Mereka berharap ke depan ada perbaikan dalam sistem pelayanan agar perjalanan mudik lebih lancar dan manusiawi.

     

    Budidaya Lebah Madu Ala Santri Rubat Mbalong Cilacap

  • Kuasa Hukum Juwita Sebut Rekonstruksi Pembunuhan Janggal, Tak Ada Adegan Jumran Rudapaksa Korban – Halaman all

    Kuasa Hukum Juwita Sebut Rekonstruksi Pembunuhan Janggal, Tak Ada Adegan Jumran Rudapaksa Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jumran, oknum TNI Angkatan Laut Balikpapan, Kalimantan Timur telah menjalani rekonstruksi pembunuhan wartawati media online bernama Juwita, Sabtu (5/4/2025).

    Proses rekonstruksi yang digelar di Jalan Trans Gunung Kupang, Kiram, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan berlangsung satu jam.

    Sebanyak 33 adegan diperagakan Jumran yang mengenakan baju tahanan.

    Seorang saksi yang melihat Jumran membuang jasad korban juga dihadirkan dalam rekonstruksi.

    Seluruh barang bukti akan diserahkan ke Oditur Militer (Odmil) untuk proses persidangan terbuka.

    Detasemen Polisi Militer (Denpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banjarmasin berjanji akan mengusut kasus ini secara transparan.

    Kuasa hukum keluarga korban, M Pazri, menyatakan ada yang janggal dalam rekonstruksi pembunuhan Juwita.

    M Pazri mempertanyakan adegan rudapaksa yang tak ada dalam rekonstruksi.

    “Memang ada beberapa adegan, tapi ada beberapa peristiwa tertinggal. Tapi akan kami dalami lebih dalam lagi ke depan, kami juga akan berkomunikasi dengan penyidik untuk memberikan masukan,” tandasnya, Sabtu.

    Menurutnya, penyidik tak dapat menghilangkan sejumlah adegan dalam rekonstruksi.

    “Ini untuk mencari peristiwa dikaitkan dengan alat bukti dan juga saksi-saksi,” imbuhnya.

    Selain itu, penyidik tidak menjelaskan detail waktu kejadian saat rekonstruksi.

    “Ketika rekonstruksi tidak disebutkan pukul berapa saja, hari dan tahunnya,” tuturnya.

    Sebelumnya, Pazri menjelaskan Juwita dan tersangka saling kenal melalui media sosial pada September 2024.

    Komunikasi keduanya semakin intens pada Desember 2024.

    Bahkan, tersangka diduga melecehkan korban sebanyak dua kali.

    Ia meminta penyidik melakukan tes DNA terhadap Jumran usai ditemukan cairan sperma pada jasad korban.

    Rekayasa Kematian

    Dalam rekonstruksi terungkap, korban bernama Juwita dicekik hingga tewas di dalam mobil dan jasadnya dibuang ke semak-semak pada Sabtu (22/3/2025)

    Mobil Daihatsu Xenia berwarna hitam yang disewa untuk membunuh korban juga dibawa dalam rekonstruksi.

    Setelah melakukan pembunuhan, tersangka mengambil sepeda motor korban di sebuah toko di Cempaka, Banjarbaru.

    Sepeda motor tersebut kemudian dibersihkan sidik jarinya dan dibuang di dekat jasad korban.

    Jumran memasangkan helm di kepala korban agar warga mengira Juwita tewas kecelakaan.

    Selain itu, Jumran juga menghancurkan ponsel korban untuk menghilangkan jejak.

    Jasad kemudian ditinggalkan di semak-semak dan ditemukan warga beberapa jam kemudian.

    Hingga kini, penyidik masih mendalami motif pembunuhan yang dilakukan Jumran terhadap kekasihnya.

    Kuasa hukum keluarga korban, Dedi Sugianto, menyatakan tindakan Jumran dapat dikategorikan pembunuhan berencana.

    “Dari gelar rekonstruksi ini, kita sudah mendapatkan gambaran bagaimana tersangka merencanakan perbuatannya,” ucapnya.

    Kasus pembunuhan dan pembuangan jasad terjadi di hari yang sama.

    “Jadi memang ini di-setting, mulai jenazah korban diletakkan di pinggir jalan, termasuk handphone dan sepeda motor itu dalam keadaan dia tenang untuk melakukan perbuatannya tersebut,” sambungnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunBanjarbaru.com dengan judul TNI AL Janji Hukum Berat Jumran, Satu Saksi Saksikan Pelaku Buang Tubuh Juwita Jurnalis Banjarbaru

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunBanjarbaru.com/Frans Rumbon/Nurholis Huda)

  • Lucky Hakim Akui Liburan ke Jepang, Janji Jelaskan ke Dedi Mulyadi dan Mendagri
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 April 2025

    Lucky Hakim Akui Liburan ke Jepang, Janji Jelaskan ke Dedi Mulyadi dan Mendagri Bandung 6 April 2025

    Lucky Hakim Akui Liburan ke Jepang, Janji Jelaskan ke Dedi Mulyadi dan Mendagri
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com –
    Bupati Indramayu
    Lucky Hakim
    akhirnya angkat bicara soal liburannya ke Jepang di masa libur lebaran Idul Fitri 1446 hijriah ini.
    Lucky membenarkan bahwa dirinya berada di Jepang, seperti yang disebutkan Gubernur
    Dedi Mulyadi
    .
    “Betul saya di Jepang dan sehabis lebaran kemarin berangkat dan sampai selesai cuti bersama,” kata Lucky saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan singkat, Minggu (6/4/2025).
    Saat ditanya tentang izin kepada Gubernur dan Menteri Dalam Negeri, Lucky menjawab singkat.
    “Nanti saya akan menghadap Pak Gubernur dan Pak Mendagri untuk menjelaskan,” kata Lucky.
    Lucky mengatakan, pada hari H Lebaran Idul Fitri, ia menggelar open house di Pendopo Kantor Bupati Indramayu yang kemudian dilanjutkan dengan patroli jalanan.
    “Lalu di hari H+2 Lebaran, ke Jepang sampai tanggal 7 dan tanggal 8 sudah mulai kerja kembali seperti biasa, ada agenda ke desa korban rob di eretan,” kata Lucky.
    Diberitakan sebelumnya, Bupati Indramayu Lucky Hakim dikabarkan melancong ke luar negeri saat libur Lebaran.
    Padahal berdasarkan surat edaran Kementerian Dalam Negeri, kepala daerah dilarang bepergian ke luar negeri saat libur lebaran karena harus mengurus berbagai hal terkait dengan perayaan Hari Besar Umat Islam ini.
    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merasa heran dengan keputusan Bupati Indramayu Lucky Hakim yang memilih berlibur ke Jepang saat masa libur Lebaran 1446 Hijriah, sementara wilayah yang dipimpinnya masih membutuhkan perhatian.
    Menurut Dedi, libur Lebaran justru merupakan momen penting bagi kepala daerah untuk berada di tempat dan siaga mengantisipasi berbagai kemungkinan.
    “Silaturahmi kita kan dengan warga, bukan luar negeri. Kemudian juga berbagai problem bisa terjadi ketika Lebaran, arus macet, kemudian berbagai peristiwa sering terjadi. Makanya harus standby,” ujar Dedi kepada awak media lewat sambungan telepon, Minggu (6/4/2025).
    Dedi menyebut, dirinya tidak menerima laporan atau izin dari Lucky Hakim terkait kepergian tersebut.
    Kegiatan liburan Bupati Indramayu Lucky Hakim ke Jepang tergambar dari foto-foto yang tersebar di media sosial.
    Foto-foto tersebut menunjukkan Lucky sedang berada di Jepang. Di foto itu terdapat tagging akun @japantour.id. Bahkan foto tersebut juga diunggah di akun TikTok pribadi Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi dengan caption “Selamat Berlibur Pak Lucky Hakim, Nanti Kalau Ke Jepang Lagi, Bilang Dulu Yah…”
    Dikonfirmasi Kompas.com via sambungan telepon, Dedi Mulyadi mengakui foto-foto itu adalah momen pelesiran Bupati Indramayu Lucky Hakim. Ditanya soal apakah dia mendapat izin Kemendagri, Dedi mengatakan tidak ada.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Dukono Meletus Minggu Sore, Semburkan Abu Setinggi 3.300 Meter, Satu Desa Terdampak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 April 2025

    Gunung Dukono Meletus Minggu Sore, Semburkan Abu Setinggi 3.300 Meter, Satu Desa Terdampak Regional 6 April 2025

    Gunung Dukono Meletus Minggu Sore, Semburkan Abu Setinggi 3.300 Meter, Satu Desa Terdampak
    Tim Redaksi
    HALMAHERA UTARA, KOMPAS.com –

    Gunung Dukono
    di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara kembali mengalami erupsi pada Minggu (6/4/2025) sore.

    Erupsi Gunung Dukono
    pada tanggal 6 April 2025 pukul 18.11 WIT, dengan tinggi kolom abu teramati 3.300 meter di atas puncak atau 4.387 meter di atas permukaan laut (Mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono, M Saum Amin dalam keterangannya, Minggu sore.
    Satu desa diguyur
    hujan abu
    vulkanik.
    Saum menjelaskan, erupsi ini terekam di seismogram dengan amax 20 dan durasi 64.49 detik.
    Sementara kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah utara.
    Akibatnya, Desa Mamuya di Kecamatan Galela terdampak abu vulkanik dari
    erupsi Gunung Dukono
    ini.
    “Desa Mamuya dan sekitar terdampak abu vulkanik. Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat,” jelas Saum.
    Saum mengimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung, dan mulut.
    “Sediakan masker untuk digunakan pada saat dibutuhkan, guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” imbaunya.
    Saat ini Gunung Dukono berada pada status level II atau Waspada.
    Masyarakat di sekitar Gunung Dukono, dan pengunjung atau wisatawan dilarang beraktivitas, mendaki, dan mendekati kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 kilometer. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sebelum Dibunuh, Korban Mutilasi di Pesisir Selatan Pamit Pergi Merantau
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 April 2025

    Sebelum Dibunuh, Korban Mutilasi di Pesisir Selatan Pamit Pergi Merantau Regional 6 April 2025

    Sebelum Dibunuh, Korban Mutilasi di Pesisir Selatan Pamit Pergi Merantau
    Tim Redaksi
    PADANG, KOMPAS.com
    – P (34), warga Surantiah,
    Pesisir Selatan
    , Sumatera Barat, sebelum dibunuh dan dimutilasi, pamit ke keluarga untuk pergi merantau.
    Sebelum pergi, P singgah dulu ke sebuah kafe di IV Jurai untuk meminjam uang Rp 400.000 dari temannya.
    Namun, nahas, niat P untuk merantau tidak kesampaian karena dia dibunuh dan dimutilasi oleh temannya sendiri, B (34).
    “Peristiwa terjadi pada Maret 2023 lalu.
    Korban
    pamit ke keluarga untuk pergi merantau,” kata Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan, AKP M Yogie Biantoro, yang dihubungi Kompas.com, Minggu (6/4/2025).
    Yogie mengatakan, keluarga tidak merasa curiga
    korban
    dibunuh karena sudah pamit pergi merantau.
    “Jadi, Maret 2023 itu tidak ada laporan orang hilang yang dibuat. Keluarga masih menganggap P pergi merantau,” kata Yogie.
    Keluarga mulai khawatir karena tidak ada kabar dari P hingga mendapat informasi tentang penemuan kerangka manusia yang mengarah ke P.
    “Keluarga memang sempat menghubungi kerabat dan teman korban di Riau hingga Jawa, tetapi tidak ada kabar sampai akhirnya ada informasi penemuan kerangka itu,” kata Yogie.
    Sebelumnya diberitakan, seorang pria menjadi
    korban mutilasi
    di Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
    Jasad korban yang telah menjadi tengkorak itu ditemukan terpotong-potong dalam sebuah bak kamar mandi bekas sarang burung walet.
    Awalnya, bagian tengkorak kepala ditemukan pada Sabtu (5/4/2025) di balik bak yang sudah dicor semen itu.
    Penemuan tengkorak itu terjadi setelah pemilik bangunan melakukan renovasi dan membongkar bak mandi tersebut.
    Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku
    mutilasi
    warga Pesisir Selatan, Sumatera Barat, pada Minggu (6/4/2025).
    Pelaku adalah teman korban sendiri yang berinisial B (34).
    Menurut Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan, AKP M Yogie Biantoro, penangkapan berawal dari hasil penyelidikan di lokasi kejadian.
    “Setelah mendapatkan laporan adanya penemuan tengkorak, kita datangi lokasi dan lakukan penyelidikan,” kata Yogie, yang dihubungi Kompas.com, Minggu (6/4/2025).
    Yogie menyebutkan hasil penyelidikan dan keterangan warga sekitar mengarah ke B, yang merupakan karyawan kafe dekat bangunan sarang walet tempat korban ditemukan.
    “Pelaku berhasil kita tangkap tadi dan mengakui perbuatannya,” kata Yogie.
    Pembunuhan berawal dari korban yang berinisial P (34), warga Surantiah, Pesisir Selatan, datang ke kafe untuk meminjam uang Rp 400.000 dari B.
    Pelaku tidak mau meminjamkan uang, sehingga terjadi cekcok yang berakhir dengan pemukulan kepala korban menggunakan balok oleh pelaku.
    Setelah korban tewas, tubuhnya dipotong-potong dengan tujuan agar muat dimasukkan ke dalam bak mandi yang kemudian dicor semen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.