Jenis Media: Regional

  • Bangkai Gajah Sumatera Ditemukan di Langkat, Diduga Sudah Mati 4 Hari
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        7 April 2025

    Bangkai Gajah Sumatera Ditemukan di Langkat, Diduga Sudah Mati 4 Hari Medan 7 April 2025

    Bangkai Gajah Sumatera Ditemukan di Langkat, Diduga Sudah Mati 4 Hari
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com

    Bangkai Gajah Sumatera
    ditemukan di dalam areal perkebunan di Desa Bukit Selamat, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
    Penemuan ini dilaporkan terjadi pada Jumat (4/4/2025) sekitar pukul 17.00 WIB, ketika karyawan PT Putri Hijau melihat seekor gajah mati.
    Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Subhan, menyampaikan bahwa lahan perkebunan tersebut berbatasan dengan kawasan TNGL Resort Sei Betung.
    “Gajah Sumatera yang mati tersebut diperkirakan berumur kurang dari 10 tahun, jenis kelamin jantan, berat 1-2 ton,” kata Subhan kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Senin (7/4/2025).
    Subhan menambahkan bahwa gajah tersebut diduga telah mati empat hari atau lebih sebelum ditemukan, yang ditandai dengan hilangnya atau terkelupasnya bagian wajah bangkai gajah itu.
    Penemuan bangkai gajah tersebut kemudian direkam dan dilaporkan ke TNGL Resort Betung, yang selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi Wilayah VI Besitang dan Kepala Bidang TN Wilayah III Stabat.
    Setelah menerima laporan, TN Wilayah III Stabat berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Polres Langkat, Ditreskrimsus Polda Sumut, serta dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan di lokasi pada Sabtu (5/4/2025).
    “Dokter hewan yang melakukan nekropsi belum dapat menyimpulkan
    penyebab kematian
    Gajah Sumatera tersebut karena kondisi bangkai sudah mulai membusuk,” ujar Subhan.
    Ia juga menyebutkan bahwa pada badan gajah ditemukan diduga bekas luka, namun kepastiannya masih menunggu hasil laboratorium yang diperkirakan akan keluar dalam 30 hari setelah sampel diterima pihak laboratorium.
    Subhan menjelaskan, dokter hewan telah mengambil beberapa sampel, termasuk isi usus, jaringan lambung, isi lambung, serta gading dengan panjang 50 cm, lingkar pangkal 17 cm, dan ujung 7 cm.
    Saat ini, bangkai gajah tersebut telah dikuburkan di sekitar lokasi tempat ditemukan.
    Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui kematian Gajah Sumatera tersebut untuk melaporkan kepada petugas terdekat.
    “Tujuannya untuk mengungkap penyebab matinya satwa dilindungi tersebut,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Farhan Minta Camat hingga Ketua RT di Kaki Gunung Manglayang Beri Peringatan kepada Warga Sebelum Hujan di Kawasan Utara Bandung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        7 April 2025

    Farhan Minta Camat hingga Ketua RT di Kaki Gunung Manglayang Beri Peringatan kepada Warga Sebelum Hujan di Kawasan Utara Bandung Bandung 7 April 2025

    Farhan Minta Camat hingga Ketua RT di Kaki Gunung Manglayang Beri Peringatan kepada Warga Sebelum Hujan di Kawasan Utara Bandung
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com

    Wali Kota Bandung
    , Muhammad Farhan, meninjau daerah Sukagalih, Ujungberung, Kota Bandung pada Senin (7/4/2025).
    Kunjungan ini dilakukan setelah wilayah tersebut mengalami banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Bandung selama dua hari berturut-turut.
    Meskipun banjir cepat surut, air sempat merendam rumah-rumah di pemukiman padat penduduk.
    Farhan menjelaskan bahwa banjir tersebut disebabkan meluapnya aliran sungai di tengah pemukiman warga, yang berasal dari kawasan Bandung Utara, tepatnya dari
    Gunung Manglayang
    .
    Ia menambahkan bahwa aliran sungai menyempit akibat pembangunan yang dilakukan di sekitar aliran sungai, sehingga mengurangi daya tampungnya saat hujan.
    “Ini kondisi sebetulnya atau kondisi khas ketika daerah aliran sungai yang harusnya clear, diisi oleh perumahan, pemukiman,” kata Farhan saat ditemui setelah kunjungan.
    Wali Kota menegaskan bahwa pihaknya tidak dapat segera melakukan penataan kawasan pemukiman dan harus mempersiapkan langkah-langkah yang matang dan panjang.
    Ia menginstruksikan pejabat kewilayahan, mulai dari camat, lurah, ketua RW hingga ketua RT, memantau kondisi Gunung Manglayang dan memperingatkan warga agar menyelamatkan barang-barang mereka sebagai langkah antisipasi jika terjadi banjir.
    “Dalam waktu dekat kita hampir tidak mungkin melakukan penataan pemukiman.”
    “Yang bisa kita lakukan sekarang adalah kalau lihat Gunung Manglayang sudah tertutup awan dan mau hujan, maka saatnya kewilayahan, kelurahan, RW, semuanya saling memberikan informasi ke warga titik-titik rawan yang terdampak untuk bersiap-siap mengungsikan barang dan diri,” ujarnya.
    Farhan juga menekankan bahwa langkah
    mitigasi bencana
    harus diambil oleh seluruh pejabat daerah yang berada di kaki Gunung Manglayang.
    “Yang bisa kita lakukan saat ini adalah mitigasi bencana, hanya itu,” ujarnya.
    Salah satu langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah banjir di kawasan Kaki Gunung Manglayang, menurut Farhan, adalah normalisasi kawasan Bandung Utara termasuk Gunung Manglayang.
    Namun, ia menekankan bahwa hal ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah daerah.
    “Kalau memang harus kita normalisasi maka kami mendorong dilakukannya koordinasi antara kota kabupaten bersama dengan Pak Gubernur,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Pelajar Tewas Kecelakaan di Jalan Parangtritis Yogyakarta dalam 2 Hari
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        7 April 2025

    2 Pelajar Tewas Kecelakaan di Jalan Parangtritis Yogyakarta dalam 2 Hari Yogyakarta 7 April 2025

    2 Pelajar Tewas Kecelakaan di Jalan Parangtritis Yogyakarta dalam 2 Hari
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com

    Kecelakaan lalu lintas
    kembali terjadi di
    Jalan Parangtritis
    , tepatnya di Padukuhan Paker, Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul, DI
    Yogyakarta
    , pada Senin (7/4/2025).
    Dalam dua hari berturut-turut, dua kecelakaan telah merenggut nyawa pelajar.
    Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengungkapkan bahwa kecelakaan terbaru melibatkan kendaraan Toyota Agya AB 1725 UB yang dikendarai oleh Sarjuki (63) dan penumpangnya, Amawati (64), warga Jambidan, Kapanewon Banguntapan, Bantul.
    Kecelakaan ini juga melibatkan sepeda motor Honda CBR AD 4808 OZ yang dikendarai oleh RA (15), seorang pelajar dan penumpangnya, MW (16), keduanya warga Desa Gemolong, Kecamatan Gemolong, Sragen, Jawa Tengah.
    Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.45 WIB.
    Kecelakaan bermula ketika pengendara sepeda motor melaju dari arah Pantai Parangtritis menuju Utara/Yogyakarta.
    Saat tiba di lokasi, sepeda motor tersebut tiba-tiba oleng ke kanan dan bertabrakan dengan mobil Toyota Agya yang melintas dari arah berlawanan.
    “Jarak yang terlalu dekat menyebabkan kecelakaan tidak bisa dihindari,” kata Jeffry saat dihubungi melalui telepon.
    Akibat kecelakaan ini, penumpang mobil mengalami patah tulang pergelangan tangan kiri dan saat ini dirawat di RS Panti Rapih, Yogyakarta.
    Sementara itu, pengendara sepeda motor RA mengalami cedera kepala berat dan dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke RSUD Panembahan Senopati, Bantul.
    Pembonceng MW juga mengalami cedera kepala dan sedang menjalani perawatan di RSUD Panembahan Senopati.
    “Untuk sopir tidak mengalami luka,” tambah Jeffry.

    Sebelumnya, pada Minggu (6/4/2025),
    kecelakaan lalu lintas
    tunggal juga terjadi di Jalan Parangtritis, Kalurahan Patalan, Jetis, Bantul, yang melibatkan anak-anak.
    Kecelakaan tersebut mengakibatkan satu pengendara tewas.
    Jeffry menjelaskan, peristiwa bermula ketika sepeda motor Yamaha Jupiter MX H 4863 KV yang dikendarai oleh AN (14) berstatus pelajar, berboncengan dengan MR (15), keduanya warga Jambu, Semarang, Jawa Tengah, melaju dari arah Parangtritis ke Utara/Yogyakarta sekitar pukul 10.00 WIB.
    “Sesampainya di tempat kejadian, sepeda motor oleng ke kiri dan menabrak pagar jembatan pintu masuk Balai Kalurahan Patalan,” jelas Jeffry.
    Setelah menabrak jembatan, sepeda motor tersebut masuk ke parit.
    AN dinyatakan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit, sementara MR mengalami patah kaki kiri dan dirawat di RSUD Panembahan Senopati.
    “Untuk pengendara meninggal dunia, sementara pembonceng mengalami patah kaki kiri,” ucapnya.
    Berkaca dari kecelakaan tersebut, Jeffry berharap orang tua lebih memperhatikan dan mengawasi anak-anak mereka.
    “Sebab, jika belum memiliki surat izin mengemudi (SIM), anak di bawah umur tidak diperbolehkan berkendara,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 14 Orang Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Idul Fitri 2025 di Aceh
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 April 2025

    14 Orang Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Idul Fitri 2025 di Aceh Regional 7 April 2025

    14 Orang Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Idul Fitri 2025 di Aceh
    Tim Redaksi
    BANDA ACEH, KOMPAS.com
    – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh mencatat penurunan signifikan angka kecelakaan lalu lintas selama masa Operasi Ketupat atau arus mudik-balik Idul Fitri 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
    Direktur Lalu Lintas Polda Aceh, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, menyebutkan selama periode 26 Maret hingga 6 April 2025, tercatat sebanyak 56 kejadian kecelakaan lalu lintas.
    “Angka ini menurun jika dibandingkan tahun 2024 sebanyak 71 kejadian. Jauh menurun alhamdulillah, terima kasih atas partisipasi masyarakat untuk tertib berlalu lintas di jalan,” kata Iqbal saat dihubungi
    Kompas.com
    melalui sambungan telepon, Senin (7/4/2025).
    Iqbal merinci dari total 56 kecelakaan tersebut, sebanyak 14 orang meninggal dunia, 14 orang mengalami luka berat, dan 96 lainnya luka ringan.
    “Jika dibandingkan dengan tahun 2024, dari sebanyak 71 kejadian, 27 orang meninggal dunia, 12 luka berat, dan 123 luka ringan,” ujarnya.
    Menurutnya, secara umum arus mudik dan balik di Aceh berjalan lancar, aman, dan kondusif. Selama momen tersebut, Ditlantas Polda Aceh bersama instansi terkait mengerahkan petugas gabungan untuk mengamankan lalu lintas serta memberikan pelayanan kepada masyarakat.
    “Puncak arus balik di Aceh terjadi pada 5-6 April 2025, kita tetap meminta kepada masyarakat agar mematuhi aturan, menjaga ketertiban, serta mengutamakan keselamatan saat berlalu lintas,” pungkas Iqbal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Hari Hilang, Pria Asal Magelang Ditemukan di Lereng Merapi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 April 2025

    2 Hari Hilang, Pria Asal Magelang Ditemukan di Lereng Merapi Regional 7 April 2025

    2 Hari Hilang, Pria Asal Magelang Ditemukan di Lereng Merapi
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Setelah dinyatakan hilang selama dua hari, seorang pria asal Kecamatan Dukun, Kabupaten
    Magelang
    , akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat di kawasan hutan Kabupaten Boyolali, pada Senin (7/4/2025).
    Korban diketahui bernama Riyan Bumantoro (34), warga Desa Sengi, Kecamatan Dukun.
    Ia dilaporkan meninggalkan rumah pada Jumat (4/4/2025) pukul 05.30 WIB, dan ditemukan di hutan Stabelan, yang berada di lereng Gunung Merapi.
    “Survivor (Riyan) ditemukan sekitar 10 kilometer dari rumahnya. Dia berada di perengan (tebing),” ujar Basuki, Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur saat dihubungi Kompas.com, Senin.
    Basuki menjelaskan bahwa Riyan meninggalkan rumah tanpa memberi tahu pihak keluarga. Siang harinya, sempat ada warga yang melihatnya berada di sebuah sungai.
    “Dia ini pendiam. Keterangan dari keluarga bahwa ada gangguan mental,” ungkapnya.
    Keluarga kemudian melaporkan hilangnya Riyan ke Polsek Dukun pada Sabtu (5/4/2025). Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur turut diterjunkan untuk membantu pencarian mulai Minggu pagi (6/4/2025).
    Tim SAR sempat menyusuri beberapa lokasi seperti Sungai Babadan dan Sungai Tlingsing, namun belum berhasil menemukan jejak korban karena luas dan sulitnya medan pencarian.
    “Survivor ditemukan dalam kondisi selamat, tapi lemas karena tidak makan sejak Jumat dan hanya minum air sungai dan makan makanan yang dia temui di jalan,” tutup Basuki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ribuan Pemudik Kepulauan Sumenep Belum Kembali ke Perantauan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 April 2025

    Ribuan Pemudik Kepulauan Sumenep Belum Kembali ke Perantauan Surabaya 7 April 2025

    Ribuan Pemudik Kepulauan Sumenep Belum Kembali ke Perantauan
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Memasuki puncak
    arus balik
    Idul Fitri 1446 Hijriah, ribuan pemudik dari wilayah kepulauan Kabupaten
    Sumenep
    , Jawa Timur, tercatat belum kembali ke perantauan hingga Senin (7/4/2025).
    Berdasarkan data dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kalianget, tercatat sebanyak 4.958 pemudik masih berada di kampung halaman mereka.
    “Namun memasuki puncak arus balik, empat ribu lebih pemudik atau 45 persen belum kembali,” kata Kepala Kantor Syahbandar Kalianget, Azwar Anas, di Sumenep.
    Ribuan pemudik tersebut berasal dari sejumlah wilayah kepulauan seperti Sepudi, Ra’as, Kangean, Sapeken, Masalembu, dan Karamian.
    Sebelumnya, selama arus mudik, jumlah pemudik yang tiba di kepulauan Sumenep mencapai 10.979 orang. Mereka menumpang belasan kapal penyeberangan melalui Pelabuhan Kalianget.
    Memasuki hari ketujuh lebaran, jumlah pemudik asal kepulauan yang tercatat sudah kembali melalui Pelabuhan Kalianget sebanyak 6.021 orang.
    Anas menjelaskan, arus balik mulai menunjukkan peningkatan sejak H+3 Idul Fitri. Pada H+3, tercatat 1.033 pemudik tiba di Pelabuhan Kalianget. Kemudian berturut-turut 1.130 pemudik pada H+4, dan 1.147 pemudik pada H+5.
    “Diperkirakan pada hari ini penumpang turun di Pelabuhan Kalianget berjumlah 1.311 orang,” ujar Anas.
    Ia menduga sebagian pemudik yang belum tercatat kembali melalui Kalianget, kemungkinan menumpang kapal yang berlabuh di pelabuhan lain.
    “(Kemungkinan) ada yang balik via (Pelabuhan) Jangkar, ada juga yang balik via Pelabuhan Surabaya,” katanya.
    Selain itu, pemudik juga diduga pulang secara bertahap dan tidak menunggu jadwal arus balik seperti yang diprediksi oleh KSOP.
    “Ada juga yang baliknya bertahap, karena tidak menunggu waktu yang ditentukan,” tutup Anas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lebaran Topat, Ziarah ke Makam Loang Baloq Penyebar Islam di Lombok
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 April 2025

    Lebaran Topat, Ziarah ke Makam Loang Baloq Penyebar Islam di Lombok Regional 7 April 2025

    Lebaran Topat, Ziarah ke Makam Loang Baloq Penyebar Islam di Lombok
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
     – Perayaan Syawalan atau
    Lebaran Topat
    1446 Hijriah di Lombok, Nusa Tenggara Barat, berlangsung serentak pada Senin (7/4/2025) di seluruh wilayah Pulau Lombok.
    Salah satu pusat perayaan terletak di
    Makam Loang Baloq
    , Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, yang dikenal sebagai destinasi wisata sejarah.
    Makam keramat ini, yang menghadap langsung ke
    Pantai Tanjung Karang
    , menjadi tujuan peziarah dan wisatawan yang datang dari pagi hingga sore menjelang matahari terbenam.
    Muzmal (53), Juru Kunci Makam Loang Baloq, menjelaskan bahwa dirinya ditugaskan oleh warga untuk menjaga makam yang telah ada sejak abad ke-17.
    “Dulu, tahun 1866, ada ulama besar bernama Maulana Syekh Gauz Abdurrazak, atau yang sering disebut Sayyid Tohri, yang berasal dari Jazirah Arab,” ungkap Muzmal.
    Ia menceritakan bahwa Syekh Abdurrazak awalnya menuju Palembang sebelum melanjutkan perjalanan ke Pulau Lombok dan mendarat di Pantai Ampenan, Kota Mataram.
    “Di wilayah inilah dia menyampaikan ajaran kebenaran dan kebesaran Islam. Ketika beliau meninggal dunia dan dimakamkan di sini, masyarakat Lombok sangat mempercayainya, sehingga makamnya selalu diziarahi,” tambahnya.
    Tradisi menjaga
    makam Loang Baloq
    dilakukan secara turun temurun, dari zaman Baloq Abdulrahman hingga saat ini.
    Muzmal menegaskan bahwa tidak ada yang berubah di makam, kecuali beberapa peraturan penting yang dituliskan untuk pengunjung, seperti larangan mengikat akar beringin yang menaungi makam dengan plastik.
    “Mereka tidak boleh mengikat nazar seperti dulu pakai plastik, bisa mengikat dengan akar-akar juga. Beragam nazar mereka, saya tidak pernah bertanya apa nazar atau janji mereka, saya hanya bertugas menjaga makam ini, termasuk menjaga kebersihannya,” kata Muzmal.
    Masyarakat yang datang untuk berziarah biasanya membawa takilan (hidangan dari rumah) dalam jumlah besar, karena mereka datang bersama rombongan keluarga.
    Sarifah (40) dari Desa Bayan, Kabupaten Lombok Utara, mengaku telah menyiapkan berbagai makanan, termasuk ketupat dan jajan bantal.
    “Ini semua makanan yang kami siapkan sejak malam hari sebelum berangkat ke makam,” ungkap Sarifah.
    Dia menambahkan bahwa kedatangan mereka ke makam adalah untuk membayar nazar atas kesembuhan bibiknya yang sempat sakit.
    Hj Ayunah, warga Kekalik, Kota Mataram, juga berbagi cerita tentang nazarnya.
    “Jika cucu saya yang masih berusia 3 tahun sembuh dari penyakit gatal, saya akan berziarah ke makam Loang Baloq,” katanya.
    Ayunah menambahkan bahwa saat ini, bernazar cukup dilakukan dalam hati.
    Perayaan Lebaran Topat tidak hanya menjadi ajang ziarah, tetapi juga kesempatan bagi masyarakat menikmati keindahan Pantai Tanjung Karang.
    Banyak warga yang berkeliling pantai menggunakan perahu dan kuda, membayar Rp 5.000 per orang untuk perahu dan Rp 10.000 untuk berkuda.
    Wakil Walikota Mataram, TGH Mujiburrahman, membuka acara perayaan di Pantai Loang Baloq.
    Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa perayaan ini dapat menjadi ajang silaturahmi dan hiburan yang positif.
    “Saya atas nama pemerintah Kota Mataram, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya, mohon agar kegiatan ini dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya,” kata Mujiburrahman.
    Ia juga mengingatkan agar kegiatan di Taman Hiburan Rakyat Pantai Tanjung Karang selalu dilakukan di bawah pengawasan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Mataram.
    Perayaan Lebaran Topat di Mataram juga diwarnai dengan tradisi berebut ketupat yang disusun menyerupai masjid, yang biasanya dilakukan setelah acara seremonial.
    Masyarakat berebut ketupat dengan tertib, menciptakan suasana yang meriah dalam perayaan yang penuh makna ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aniaya Teman Hingga Babak Belur, Dua Pemuda Ditangkap
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 April 2025

    Aniaya Teman Hingga Babak Belur, Dua Pemuda Ditangkap Regional 7 April 2025

    Aniaya Teman Hingga Babak Belur, Dua Pemuda Ditangkap
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Tim Serigala Kepolisian Sektor (Polsek) Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap dua orang pemuda, KL alias Kristian dan RHYK alias Rizky.
    Keduanya ditangkap karena menganiaya teman mereka berinisial EA di kos-kosan yang terletak di Jalan Sumba, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
    “Satu pelaku ditangkap pada tanggal 1 April setelah kejadian itu dilaporkan. Sedangkan satu pelaku ditangkap tadi, setelah sempat bersembunyi,” kata Kapolres Kupang Kota, Kombes Polisi Aldinan Manurung, kepada Kompas.com, Senin (7/4/2025).
    Aldinan menuturkan, kasus
    penganiayaan
    itu bermula pada 1 April 2025 sekitar pukul 05.00 Wita.
    Saat itu, korban EA sedang tidur dan tiba-tiba terbangun karena mendengar suara ketukan pintu. Korban membuka pintu kamar.
    Kemudian, pelaku Rizky dan KL alias Kristian langsung mengeroyok korban tanpa alasan yang jelas.
    “Korban dipukul secara berulang kali oleh kedua pelaku hingga mengalami bengkak di bagian dahi, pelipis, serta bibir, dan juga terasa sakit di bagian belakang telinga kiri,” ungkap Aldinan.
    Korban yang kesal karena dianiaya tanpa sebab, segera melaporkan kejadian itu ke Polsek Kota Lama.
    “Beberapa jam setelah kejadian itu, pelaku Kristian langsung diamankan, namun Rizky melarikan diri hingga tadi baru berhasil ditangkap,” ujar Aldinan.
    Selain mengeroyok korban, lanjut dia, kedua terduga pelaku juga merusak pintu dan kaca nako kamar kos yang ditempati korban.
    Aldinan menambahkan, pelaku Rizky merupakan seorang residivis dan pernah diproses secara hukum terkait tindak pidana penganiayaan yang terjadi pada sekitar tahun 2023.
    “Keduanya kini mendekam di dalam Rutan Polsek Kota Lama, guna menjalani proses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka,” kata Aldinan.
    Kedua pelaku dijerat Pasal 170 KUHPidana tentang tindak pidana pengeroyokan, Junto Pasal 351 KUHPidana tentang tindak pidana penganiayaan, dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal selama tujuh tahun.
    “Jadi mereka (dua pelaku dan korban) adalah teman. Penyebab penganiayaan ini karena dua pelaku
    mabuk minuman keras
    ,” kata Aldinan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nekat Bobol Toko Emas karena Utang, Warga Luwu Timur Gasak 162,8 Gram Emas Pakai Palu dan Todongan
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        7 April 2025

    Nekat Bobol Toko Emas karena Utang, Warga Luwu Timur Gasak 162,8 Gram Emas Pakai Palu dan Todongan Makassar 7 April 2025

    Nekat Bobol Toko Emas karena Utang, Warga Luwu Timur Gasak 162,8 Gram Emas Pakai Palu dan Todongan
    Tim Redaksi
    LUWU TIMUR, KOMPAS.com
    – Seorang pria bernama Nirwantho (36), warga Desa Bangun Karya, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, ditangkap polisi usai melakukan
    pencurian dengan kekerasan
    di sebuah toko emas. Pelaku mencuri emas seberat 162,8 gram dengan total kerugian mencapai Rp 500 juta.
    Kepala Satuan Reskrim Polres Luwu Timur, IPTU A Fadhly Yusuf mengatakan, aksi pencurian terjadi pada Minggu (6/4/2025) sekitar pukul 14.02 WITA di toko emas Tako Buana Indah, Dusun Ulasi, Desa Manurung, Kecamatan Malili.
    “Pelaku datang ke toko emas, memecahkan kaca etalase. Korban bernama Bahar yang sedang duduk langsung terkejut dan berteriak ‘perampok’ berkali-kali,” kata Fadhly saat dikonfirmasi, Senin (7/4/2025).
    Setelah memecahkan kaca, Nirwantho mencoba kabur menggunakan sepeda motor. Namun, motornya terjatuh. Ia sempat melarikan diri ke arah pasar, lalu kembali dan mengeluarkan senjata dari tasnya, lalu menodongkan ke arah Bahar dan seorang perempuan bernama Novita.
    “Karena ketakutan, akhirnya Bahar mundur dan berlindung di samping mobil yang terparkir di teras toko,” ujar Fadhly.
    Saat menodongkan senjata, Nirwantho membuka kaca helmnya. Hal ini membuat Bahar dapat mengenali wajah pelaku secara jelas. Nirwantho kemudian berhasil membawa kabur sejumlah emas dan melarikan diri ke arah Jalan Trans Sulawesi Malili–Wotu.
    “Bahar sempat melempar batu ke arah pelaku, tetapi tidak mengenainya,” ucap Fadhly.
    Identitas pelaku berhasil diketahui usai warga menemukan sebuah ponsel dan palu yang digunakan untuk memecah etalase, tertinggal di lokasi kejadian.
    “Setelah pelaku meninggalkan lokasi, salah seorang warga menemukan satu unit ponsel dan palu. Dari situ kami melakukan penyelidikan hingga pelaku berhasil diidentifikasi,” ujar Fadhly.
    Dari hasil penyelidikan, pelaku membawa kabur emas berupa:

    – 6 gelang polos 23 karat (15,20 gram)

    – 14 gelang polos 22 karat (47,59 gram)

    – 9 gelang mainan 22 karat (63,26 gram)

    – 1 gelang mainan 23 karat (9,47 gram)

    – 1 gelang lebar 22 karat (23,46 gram)

    – 4 cincin 22 karat (3,82 gram)
    Total berat emas yang dicuri mencapai 162,8 gram.
    “Selain emas tersebut, kami juga mengamankan palu, helm, tas, ponsel merek Oppo F11, dan motor Honda Genio,” jelas Fadhly.
    Nirwantho kini ditahan di Mapolres Luwu Timur untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku nekat karena terlilit utang koperasi dan tunggakan cicilan kendaraan.
    “Motifnya murni karena masalah ekonomi. Pelaku punya pinjaman puluhan juta di koperasi dan juga cicilan motor,” jelas Fadhly.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria di Bogor Bunuh Tantenya Sendiri padahal Sudah Dirawat sejak Usia 15 Tahun – Halaman all

    Pria di Bogor Bunuh Tantenya Sendiri padahal Sudah Dirawat sejak Usia 15 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita berinisial EL (59) ditemukan tewas di rumahnya di Kedungwaringin, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).

    EL ditemukan tewas dibunuh pada pukul 17.30 WIB.

    Sejumlah luka juga ditemukan pihak kepolisian di tubuh EL.

    Kasus pembunuhan ini, dikonfirmasi Kapolresta Bogor Kota, Kombes Eko Prasetyo.

    “Benar ada peristiwa tersebut,” ujarnya, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

    Ia menuturkan, pelaku sendiri diduga orang terdekat korban.

    Sejumlah saksi pun diperiksa untuk mengungkap kasus ini.

    “Sat Reskrim Polresta Bogor Kota sudah bergerak melakukan penyelidikan,”

    “Mohon doa restu, mudah-mudahan segera terungkap, insyaAllah,” ungkap Kombes Pol Eko Prasetyo.

    Dan benar saja, setelah polisi melakukan pendalaman, pelakunya pun berhasil ditangkap.

    Riezky Fauzan (28), keponakan korban jadi pelaku pembunuhan.

    “Jadi tersangka ini  keponakan dari korban yang merupakan tantenya,” ujar Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi Nugroho kepada TribunnewsBogor.com.

    Tersangka tega membunuh tantenya sendiri, padahal korban sudah merawatnya sejak usia Rezky 15 tahun.

    “Dia dirawat tantenya dari usia 15 tahun. Saat ini 28 tahun,” ujarnya.

    AKP Aji menuturkan, pelaku ditangkap di dalam rumah usai menghabisi nyawa korbannya.

    Atas perbuatannya, kini Rezky terancam 15 tahun penjara.

    “Saat ini tersangka (Rezky) diancam hukuman 15 tahun penjara, pasal 338 Jo 351 ayat 5,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pelaku Pembunuh Wanita di Kedungwaringin Bogor Ditangkap, Hubungannya Masih Keponakan dan Tante

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat)