Bangkai Gajah Sumatera Ditemukan di Langkat, Diduga Sudah Mati 4 Hari
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
–
Bangkai Gajah Sumatera
ditemukan di dalam areal perkebunan di Desa Bukit Selamat, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Penemuan ini dilaporkan terjadi pada Jumat (4/4/2025) sekitar pukul 17.00 WIB, ketika karyawan PT Putri Hijau melihat seekor gajah mati.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Subhan, menyampaikan bahwa lahan perkebunan tersebut berbatasan dengan kawasan TNGL Resort Sei Betung.
“Gajah Sumatera yang mati tersebut diperkirakan berumur kurang dari 10 tahun, jenis kelamin jantan, berat 1-2 ton,” kata Subhan kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Senin (7/4/2025).
Subhan menambahkan bahwa gajah tersebut diduga telah mati empat hari atau lebih sebelum ditemukan, yang ditandai dengan hilangnya atau terkelupasnya bagian wajah bangkai gajah itu.
Penemuan bangkai gajah tersebut kemudian direkam dan dilaporkan ke TNGL Resort Betung, yang selanjutnya diteruskan kepada Kepala Seksi Wilayah VI Besitang dan Kepala Bidang TN Wilayah III Stabat.
Setelah menerima laporan, TN Wilayah III Stabat berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Polres Langkat, Ditreskrimsus Polda Sumut, serta dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan di lokasi pada Sabtu (5/4/2025).
“Dokter hewan yang melakukan nekropsi belum dapat menyimpulkan
penyebab kematian
Gajah Sumatera tersebut karena kondisi bangkai sudah mulai membusuk,” ujar Subhan.
Ia juga menyebutkan bahwa pada badan gajah ditemukan diduga bekas luka, namun kepastiannya masih menunggu hasil laboratorium yang diperkirakan akan keluar dalam 30 hari setelah sampel diterima pihak laboratorium.
Subhan menjelaskan, dokter hewan telah mengambil beberapa sampel, termasuk isi usus, jaringan lambung, isi lambung, serta gading dengan panjang 50 cm, lingkar pangkal 17 cm, dan ujung 7 cm.
Saat ini, bangkai gajah tersebut telah dikuburkan di sekitar lokasi tempat ditemukan.
Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui kematian Gajah Sumatera tersebut untuk melaporkan kepada petugas terdekat.
“Tujuannya untuk mengungkap penyebab matinya satwa dilindungi tersebut,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Jenis Media: Regional
-
/data/photo/2025/04/07/67f3bab4e7544.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bangkai Gajah Sumatera Ditemukan di Langkat, Diduga Sudah Mati 4 Hari Medan 7 April 2025
-
/data/photo/2025/04/07/67f3b60053458.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Pelajar Tewas Kecelakaan di Jalan Parangtritis Yogyakarta dalam 2 Hari Yogyakarta 7 April 2025
2 Pelajar Tewas Kecelakaan di Jalan Parangtritis Yogyakarta dalam 2 Hari
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
–
Kecelakaan lalu lintas
kembali terjadi di
Jalan Parangtritis
, tepatnya di Padukuhan Paker, Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul, DI
Yogyakarta
, pada Senin (7/4/2025).
Dalam dua hari berturut-turut, dua kecelakaan telah merenggut nyawa pelajar.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengungkapkan bahwa kecelakaan terbaru melibatkan kendaraan Toyota Agya AB 1725 UB yang dikendarai oleh Sarjuki (63) dan penumpangnya, Amawati (64), warga Jambidan, Kapanewon Banguntapan, Bantul.
Kecelakaan ini juga melibatkan sepeda motor Honda CBR AD 4808 OZ yang dikendarai oleh RA (15), seorang pelajar dan penumpangnya, MW (16), keduanya warga Desa Gemolong, Kecamatan Gemolong, Sragen, Jawa Tengah.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.45 WIB.
Kecelakaan bermula ketika pengendara sepeda motor melaju dari arah Pantai Parangtritis menuju Utara/Yogyakarta.
Saat tiba di lokasi, sepeda motor tersebut tiba-tiba oleng ke kanan dan bertabrakan dengan mobil Toyota Agya yang melintas dari arah berlawanan.
“Jarak yang terlalu dekat menyebabkan kecelakaan tidak bisa dihindari,” kata Jeffry saat dihubungi melalui telepon.
Akibat kecelakaan ini, penumpang mobil mengalami patah tulang pergelangan tangan kiri dan saat ini dirawat di RS Panti Rapih, Yogyakarta.
Sementara itu, pengendara sepeda motor RA mengalami cedera kepala berat dan dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke RSUD Panembahan Senopati, Bantul.
Pembonceng MW juga mengalami cedera kepala dan sedang menjalani perawatan di RSUD Panembahan Senopati.
“Untuk sopir tidak mengalami luka,” tambah Jeffry.
Sebelumnya, pada Minggu (6/4/2025),
kecelakaan lalu lintas
tunggal juga terjadi di Jalan Parangtritis, Kalurahan Patalan, Jetis, Bantul, yang melibatkan anak-anak.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan satu pengendara tewas.
Jeffry menjelaskan, peristiwa bermula ketika sepeda motor Yamaha Jupiter MX H 4863 KV yang dikendarai oleh AN (14) berstatus pelajar, berboncengan dengan MR (15), keduanya warga Jambu, Semarang, Jawa Tengah, melaju dari arah Parangtritis ke Utara/Yogyakarta sekitar pukul 10.00 WIB.
“Sesampainya di tempat kejadian, sepeda motor oleng ke kiri dan menabrak pagar jembatan pintu masuk Balai Kalurahan Patalan,” jelas Jeffry.
Setelah menabrak jembatan, sepeda motor tersebut masuk ke parit.
AN dinyatakan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit, sementara MR mengalami patah kaki kiri dan dirawat di RSUD Panembahan Senopati.
“Untuk pengendara meninggal dunia, sementara pembonceng mengalami patah kaki kiri,” ucapnya.
Berkaca dari kecelakaan tersebut, Jeffry berharap orang tua lebih memperhatikan dan mengawasi anak-anak mereka.
“Sebab, jika belum memiliki surat izin mengemudi (SIM), anak di bawah umur tidak diperbolehkan berkendara,” tegasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/07/6703acfbb0d30.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
14 Orang Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Idul Fitri 2025 di Aceh Regional 7 April 2025
14 Orang Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Idul Fitri 2025 di Aceh
Tim Redaksi
BANDA ACEH, KOMPAS.com
– Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh mencatat penurunan signifikan angka kecelakaan lalu lintas selama masa Operasi Ketupat atau arus mudik-balik Idul Fitri 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Aceh, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, menyebutkan selama periode 26 Maret hingga 6 April 2025, tercatat sebanyak 56 kejadian kecelakaan lalu lintas.
“Angka ini menurun jika dibandingkan tahun 2024 sebanyak 71 kejadian. Jauh menurun alhamdulillah, terima kasih atas partisipasi masyarakat untuk tertib berlalu lintas di jalan,” kata Iqbal saat dihubungi
Kompas.com
melalui sambungan telepon, Senin (7/4/2025).
Iqbal merinci dari total 56 kecelakaan tersebut, sebanyak 14 orang meninggal dunia, 14 orang mengalami luka berat, dan 96 lainnya luka ringan.
“Jika dibandingkan dengan tahun 2024, dari sebanyak 71 kejadian, 27 orang meninggal dunia, 12 luka berat, dan 123 luka ringan,” ujarnya.
Menurutnya, secara umum arus mudik dan balik di Aceh berjalan lancar, aman, dan kondusif. Selama momen tersebut, Ditlantas Polda Aceh bersama instansi terkait mengerahkan petugas gabungan untuk mengamankan lalu lintas serta memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Puncak arus balik di Aceh terjadi pada 5-6 April 2025, kita tetap meminta kepada masyarakat agar mematuhi aturan, menjaga ketertiban, serta mengutamakan keselamatan saat berlalu lintas,” pungkas Iqbal.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/04/24/66284e9d32305.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Hari Hilang, Pria Asal Magelang Ditemukan di Lereng Merapi Regional 7 April 2025
2 Hari Hilang, Pria Asal Magelang Ditemukan di Lereng Merapi
Tim Redaksi
MAGELANG, KOMPAS.com
– Setelah dinyatakan hilang selama dua hari, seorang pria asal Kecamatan Dukun, Kabupaten
Magelang
, akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat di kawasan hutan Kabupaten Boyolali, pada Senin (7/4/2025).
Korban diketahui bernama Riyan Bumantoro (34), warga Desa Sengi, Kecamatan Dukun.
Ia dilaporkan meninggalkan rumah pada Jumat (4/4/2025) pukul 05.30 WIB, dan ditemukan di hutan Stabelan, yang berada di lereng Gunung Merapi.
“Survivor (Riyan) ditemukan sekitar 10 kilometer dari rumahnya. Dia berada di perengan (tebing),” ujar Basuki, Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Basuki menjelaskan bahwa Riyan meninggalkan rumah tanpa memberi tahu pihak keluarga. Siang harinya, sempat ada warga yang melihatnya berada di sebuah sungai.
“Dia ini pendiam. Keterangan dari keluarga bahwa ada gangguan mental,” ungkapnya.
Keluarga kemudian melaporkan hilangnya Riyan ke Polsek Dukun pada Sabtu (5/4/2025). Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur turut diterjunkan untuk membantu pencarian mulai Minggu pagi (6/4/2025).
Tim SAR sempat menyusuri beberapa lokasi seperti Sungai Babadan dan Sungai Tlingsing, namun belum berhasil menemukan jejak korban karena luas dan sulitnya medan pencarian.
“Survivor ditemukan dalam kondisi selamat, tapi lemas karena tidak makan sejak Jumat dan hanya minum air sungai dan makan makanan yang dia temui di jalan,” tutup Basuki.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/04/05/660f7496337bd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ribuan Pemudik Kepulauan Sumenep Belum Kembali ke Perantauan Surabaya 7 April 2025
Ribuan Pemudik Kepulauan Sumenep Belum Kembali ke Perantauan
Tim Redaksi
SUMENEP, KOMPAS.com
– Memasuki puncak
arus balik
Idul Fitri 1446 Hijriah, ribuan pemudik dari wilayah kepulauan Kabupaten
Sumenep
, Jawa Timur, tercatat belum kembali ke perantauan hingga Senin (7/4/2025).
Berdasarkan data dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kalianget, tercatat sebanyak 4.958 pemudik masih berada di kampung halaman mereka.
“Namun memasuki puncak arus balik, empat ribu lebih pemudik atau 45 persen belum kembali,” kata Kepala Kantor Syahbandar Kalianget, Azwar Anas, di Sumenep.
Ribuan pemudik tersebut berasal dari sejumlah wilayah kepulauan seperti Sepudi, Ra’as, Kangean, Sapeken, Masalembu, dan Karamian.
Sebelumnya, selama arus mudik, jumlah pemudik yang tiba di kepulauan Sumenep mencapai 10.979 orang. Mereka menumpang belasan kapal penyeberangan melalui Pelabuhan Kalianget.
Memasuki hari ketujuh lebaran, jumlah pemudik asal kepulauan yang tercatat sudah kembali melalui Pelabuhan Kalianget sebanyak 6.021 orang.
Anas menjelaskan, arus balik mulai menunjukkan peningkatan sejak H+3 Idul Fitri. Pada H+3, tercatat 1.033 pemudik tiba di Pelabuhan Kalianget. Kemudian berturut-turut 1.130 pemudik pada H+4, dan 1.147 pemudik pada H+5.
“Diperkirakan pada hari ini penumpang turun di Pelabuhan Kalianget berjumlah 1.311 orang,” ujar Anas.
Ia menduga sebagian pemudik yang belum tercatat kembali melalui Kalianget, kemungkinan menumpang kapal yang berlabuh di pelabuhan lain.
“(Kemungkinan) ada yang balik via (Pelabuhan) Jangkar, ada juga yang balik via Pelabuhan Surabaya,” katanya.
Selain itu, pemudik juga diduga pulang secara bertahap dan tidak menunggu jadwal arus balik seperti yang diprediksi oleh KSOP.
“Ada juga yang baliknya bertahap, karena tidak menunggu waktu yang ditentukan,” tutup Anas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/07/67f3b331347cb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Aniaya Teman Hingga Babak Belur, Dua Pemuda Ditangkap Regional 7 April 2025
Aniaya Teman Hingga Babak Belur, Dua Pemuda Ditangkap
Tim Redaksi
KUPANG, KOMPAS.com
– Tim Serigala Kepolisian Sektor (Polsek) Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap dua orang pemuda, KL alias Kristian dan RHYK alias Rizky.
Keduanya ditangkap karena menganiaya teman mereka berinisial EA di kos-kosan yang terletak di Jalan Sumba, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
“Satu pelaku ditangkap pada tanggal 1 April setelah kejadian itu dilaporkan. Sedangkan satu pelaku ditangkap tadi, setelah sempat bersembunyi,” kata Kapolres Kupang Kota, Kombes Polisi Aldinan Manurung, kepada Kompas.com, Senin (7/4/2025).
Aldinan menuturkan, kasus
penganiayaan
itu bermula pada 1 April 2025 sekitar pukul 05.00 Wita.
Saat itu, korban EA sedang tidur dan tiba-tiba terbangun karena mendengar suara ketukan pintu. Korban membuka pintu kamar.
Kemudian, pelaku Rizky dan KL alias Kristian langsung mengeroyok korban tanpa alasan yang jelas.
“Korban dipukul secara berulang kali oleh kedua pelaku hingga mengalami bengkak di bagian dahi, pelipis, serta bibir, dan juga terasa sakit di bagian belakang telinga kiri,” ungkap Aldinan.
Korban yang kesal karena dianiaya tanpa sebab, segera melaporkan kejadian itu ke Polsek Kota Lama.
“Beberapa jam setelah kejadian itu, pelaku Kristian langsung diamankan, namun Rizky melarikan diri hingga tadi baru berhasil ditangkap,” ujar Aldinan.
Selain mengeroyok korban, lanjut dia, kedua terduga pelaku juga merusak pintu dan kaca nako kamar kos yang ditempati korban.
Aldinan menambahkan, pelaku Rizky merupakan seorang residivis dan pernah diproses secara hukum terkait tindak pidana penganiayaan yang terjadi pada sekitar tahun 2023.
“Keduanya kini mendekam di dalam Rutan Polsek Kota Lama, guna menjalani proses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka,” kata Aldinan.
Kedua pelaku dijerat Pasal 170 KUHPidana tentang tindak pidana pengeroyokan, Junto Pasal 351 KUHPidana tentang tindak pidana penganiayaan, dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal selama tujuh tahun.
“Jadi mereka (dua pelaku dan korban) adalah teman. Penyebab penganiayaan ini karena dua pelaku
mabuk minuman keras
,” kata Aldinan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/07/67f3b529166c4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Nekat Bobol Toko Emas karena Utang, Warga Luwu Timur Gasak 162,8 Gram Emas Pakai Palu dan Todongan Makassar 7 April 2025
Nekat Bobol Toko Emas karena Utang, Warga Luwu Timur Gasak 162,8 Gram Emas Pakai Palu dan Todongan
Tim Redaksi
LUWU TIMUR, KOMPAS.com
– Seorang pria bernama Nirwantho (36), warga Desa Bangun Karya, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, ditangkap polisi usai melakukan
pencurian dengan kekerasan
di sebuah toko emas. Pelaku mencuri emas seberat 162,8 gram dengan total kerugian mencapai Rp 500 juta.
Kepala Satuan Reskrim Polres Luwu Timur, IPTU A Fadhly Yusuf mengatakan, aksi pencurian terjadi pada Minggu (6/4/2025) sekitar pukul 14.02 WITA di toko emas Tako Buana Indah, Dusun Ulasi, Desa Manurung, Kecamatan Malili.
“Pelaku datang ke toko emas, memecahkan kaca etalase. Korban bernama Bahar yang sedang duduk langsung terkejut dan berteriak ‘perampok’ berkali-kali,” kata Fadhly saat dikonfirmasi, Senin (7/4/2025).
Setelah memecahkan kaca, Nirwantho mencoba kabur menggunakan sepeda motor. Namun, motornya terjatuh. Ia sempat melarikan diri ke arah pasar, lalu kembali dan mengeluarkan senjata dari tasnya, lalu menodongkan ke arah Bahar dan seorang perempuan bernama Novita.
“Karena ketakutan, akhirnya Bahar mundur dan berlindung di samping mobil yang terparkir di teras toko,” ujar Fadhly.
Saat menodongkan senjata, Nirwantho membuka kaca helmnya. Hal ini membuat Bahar dapat mengenali wajah pelaku secara jelas. Nirwantho kemudian berhasil membawa kabur sejumlah emas dan melarikan diri ke arah Jalan Trans Sulawesi Malili–Wotu.
“Bahar sempat melempar batu ke arah pelaku, tetapi tidak mengenainya,” ucap Fadhly.
Identitas pelaku berhasil diketahui usai warga menemukan sebuah ponsel dan palu yang digunakan untuk memecah etalase, tertinggal di lokasi kejadian.
“Setelah pelaku meninggalkan lokasi, salah seorang warga menemukan satu unit ponsel dan palu. Dari situ kami melakukan penyelidikan hingga pelaku berhasil diidentifikasi,” ujar Fadhly.
Dari hasil penyelidikan, pelaku membawa kabur emas berupa:
– 6 gelang polos 23 karat (15,20 gram)
– 14 gelang polos 22 karat (47,59 gram)
– 9 gelang mainan 22 karat (63,26 gram)
– 1 gelang mainan 23 karat (9,47 gram)
– 1 gelang lebar 22 karat (23,46 gram)
– 4 cincin 22 karat (3,82 gram)
Total berat emas yang dicuri mencapai 162,8 gram.
“Selain emas tersebut, kami juga mengamankan palu, helm, tas, ponsel merek Oppo F11, dan motor Honda Genio,” jelas Fadhly.
Nirwantho kini ditahan di Mapolres Luwu Timur untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku nekat karena terlilit utang koperasi dan tunggakan cicilan kendaraan.
“Motifnya murni karena masalah ekonomi. Pelaku punya pinjaman puluhan juta di koperasi dan juga cicilan motor,” jelas Fadhly.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/04/07/67f3b87895c4e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/04/07/67f3b5a4e9e57.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
