Jenis Media: Regional

  • Mendadak Jadi Tempat Wisata, IKN Dipadati Ribuan Warga, Otorita: Wujud Transparansi Pembangunan – Halaman all

    Mendadak Jadi Tempat Wisata, IKN Dipadati Ribuan Warga, Otorita: Wujud Transparansi Pembangunan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur tiba-tiba ramai dikunjungi warga bak tempat wisata saat libur Lebaran 2025.

    Tampak ribuan warga memadati Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN untuk menikmati waktu libur.

    Menurut data Otorita IKN, total kunjungan mencapai lebih dari 64.000 orang yang terhitung sejak 27 Maret hingga 5 April 2025.

    Puncaknya terjadi pada Kamis (3/4/2025) dengan 14.105 pengunjung dalam sehari.

    Pantauan langsung TribunKaltim.co menunjukkan ribuan warga datang silih berganti ke KIPP IKN baik yang membawa kendaraan pribadi maupun armada bus listrik yang disediakan OIKN pada Minggu (6/4/2025).

    Pengunjung tampak mengabadikan momen dengan latar belakang gedung-gedung megah termasuk Istana dan infrastruktur monumental lainnya.

    Salah satu titik favorit pengunjung yakni Taman Kusuma Bangsa. 

    Di tempat ini, patung Bung Karno, replika sayap Garuda raksasa, dan bendera merah putih berukuran raksasa berkibar megah di atas bukit.

    Titik ini menyuguhkan panorama seluruh kawasan KIPP dari ketinggian.

    Terlihat pula dari sela-sela sayap Garuda, Istana Presiden tampak megah dan jelas terlihat.

    Ahmad Lufi (43), wisatawan asal Banjarmasin mengaku kagum dengan infrastruktur IKN.

    “Wah, ternyata luar biasa IKN ini. Selama ini hanya lihat dari TV, sekarang bisa langsung saksikan dan memang luar biasa. Banyak gedung sudah berdiri, termasuk istana yang sangat mengagumkan,” ujarnya.

    Senada dengan Ahmad, warga Balikpapan bernama Ismail, merasa takjub setelah melihat langsung pembangunan IKN.

    “Ini memenuhi rasa penasaran saya. Meski masih dalam tahap pembangunan, suasananya sudah terasa asri. Semoga lima tahun lagi semuanya rampung dan bisa membawa dampak positif untuk Indonesia,” ujarnya.

    Meski dibuka untuk umum, pengamanan kawasan dilakukan secara ketat oleh TNI dan Polri, terutama di objek vital seperti Istana Garuda.

    Pengunjung hanya diizinkan berada di jalan depan istana dan tidak diperkenankan masuk ke area dalam.

    Peraturan ini dimaklumi oleh wisatawan asal Bontang, Samria (47).

    “Ya walaupun Presiden belum berkantor di sini, kita harus maklum bahwa itu wilayah strategis yang tidak sembarangan bisa dimasuki,” ucapnya, Senin (7/4/2025).

    Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi, mengungkapkan lonjakan ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap pembangunan IKN.

    Hal itu bisa menjadi indikator positif sebab proyek ini tidak hanya dinantikan sebagai pusat pemerintahan baru, tetapi juga sebagai destinasi wisata dan kebanggaan nasional.

    “Ini menjadi bentuk transparansi pembangunan. Kami membuka kawasan KIPP agar publik bisa menyaksikan langsung proses pembangunan ibu kota baru,” ujar Thomas.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Membludak! IKN Mendadak jadi Tempat Wisata Saat Libur Lebaran 2025, Ribuan Warga Padati Kawasan KIPP

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunKaltim.co/Zainul)

  • Mobil Daihatsu Luxio Terbakar di Malang, Sopir Terluka

    Mobil Daihatsu Luxio Terbakar di Malang, Sopir Terluka

    Malang (beritajatim.com) – Sebuah mobil Daihatsu Luxio ludes terbakar di kawasan Jalan Tempur, Desa Argotirto, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Senin (7/4/2025) siang. Kepolisian Resor Malang memastikan bahwa insiden tersebut bukan merupakan tindak pidana, melainkan kecelakaan murni akibat korsleting pada sistem kelistrikan kendaraan.

    Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menyampaikan bahwa peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 11.40 WIB. Saat kejadian, korban yang diketahui bernama Rio Adi Kurniawan (35), warga Desa Druju, Malang, tengah mengemudikan mobil seorang diri sebelum api muncul dari bagian bawah jok kendaraan.

    “Api dengan cepat membesar dan membakar seluruh bagian kendaraan. Korban mengalami luka bakar pada kedua tangan dan kaki. Kemudian dievakuasi ke RS Panti Nirmala Malang untuk penanganan medis,” ujar Bambang di Polres Malang, Senin (7/4/2025).

    Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), diketahui bahwa sumber api berasal dari bagian accu mobil yang diduga mengalami korsleting. Kendaraan dengan nomor polisi AG 1653 IY itu tercatat atas nama Mujilah, warga Kabupaten Blitar.

    “Tim Polsek Sumbermanjing Wetan sudah turun ke lokasi, melakukan identifikasi, mencatat keterangan saksi, dan mengamankan kerangka kendaraan sebagai barang bukti. Dugaan kuat sementara adalah gangguan pada sistem kelistrikan mobil,” imbuhnya.

    Akibat kejadian ini, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp115 juta. Petugas gabungan dari Polsek Sumbermanjing Wetan, tenaga medis, dan warga sekitar turut membantu proses pemadaman api serta evakuasi korban.

    Dalam keterangannya, AKP Bambang juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap kondisi kendaraan pribadi, khususnya bagian kelistrikan.

    “Kami imbau pemilik kendaraan, apalagi yang usianya sudah di atas 10 tahun, agar rutin melakukan servis dan pemeriksaan komponen listrik. Keselamatan berkendara harus menjadi prioritas,” pungkasnya. [yog/suf]

  • Tradisi Praonan Meriahkan Hari Ketupat di Pesisir Pasuruan, Pengunjung Luar Kota Antusias Naik Perahu Gratis

    Tradisi Praonan Meriahkan Hari Ketupat di Pesisir Pasuruan, Pengunjung Luar Kota Antusias Naik Perahu Gratis

    Pasuruan (beritajatim.com) – Suasana Hari Raya Ketupat di pesisir Kota Pasuruan kembali semarak dengan digelarnya Tradisi Praonan Peradisi. Ratusan warga, baik lokal maupun dari luar daerah, tumpah ruah di Pelabuhan Kota Pasuruan untuk mengikuti tradisi unik berlayar ke tengah laut menggunakan perahu nelayan, Senin (7/4/2025).

    Tradisi Praonan ini merupakan upaya masyarakat pesisir Pasuruan untuk terus melestarikan warisan budaya maritim di tengah perkembangan zaman. Kegiatan yang rutin dilaksanakan saat momen Lebaran Ketupat ini kini tak hanya menjadi ritual budaya, tetapi juga daya tarik wisata gratis bagi masyarakat luas.

    Antusiasme terlihat jelas dari para pengunjung yang datang dari luar Pasuruan. Yulia, seorang wisatawan asal Kota Batu, mengaku sangat terkesan dengan pengalaman pertamanya mengikuti Praonan.

    “Senang sekali bisa naik perahu bersama warga lain untuk menikmati pemandangan laut. Puluhan perahu besar bersama-sama ke laut, ini pengalaman hari raya yang sangat berbeda dan gratis,” ucap Yulia.

    Hal serupa dirasakan Bahrul, pengunjung asal Kabupaten Malang. Ia yang awalnya hanya bersilaturahmi ke rumah saudaranya di Pasuruan, tak menyangka bisa ikut merasakan keseruan Praonan.

    “Seru sekali naik perahu bersama warga lain. Awalnya niatnya silaturahmi Idul Fitri ke rumah saudara, terus diajak ikut Praonan ini,” terangnya antusias.

    Untuk menjamin keamanan dan kelancaran acara yang melibatkan puluhan perahu dan ratusan penumpang ini, Satpolairud Polres Pasuruan Kota turut melakukan pengawalan ketat.

    Kasat Polairud Polres Pasuruan Kota, AKP Edy Suseno, menyatakan pihaknya telah menerjunkan personel untuk memastikan keselamatan seluruh peserta. “Untuk memastikan keselamatan para pengunjung dan peserta Praonan, kami mengerahkan tiga tim untuk mengawal kegiatan tersebut di perairan Pasuruan,” ujar AKP Edy. (ada/ian)

  • Dua Orang Wisatawan Terseret Ombak Pantai Bambang Lumajang, Begini Kronologinya

    Dua Orang Wisatawan Terseret Ombak Pantai Bambang Lumajang, Begini Kronologinya

    Lumajang (beritajatim.com) – Insiden kecelakaan air terjadi di kawasan wisata Pantai Bambang, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (7/4/2025). Dua orang pengunjung dilaporkan hilang terseret ombak laut selatan saat sedang asik mandi.

    Informasi yang diperoleh Beritajatim.com, kedua wisatawan yang hilang itu bernama Candra (13) dan Paedi (42). Keduanya diketahui warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Bago Wahyudi Ananta mengatakan, kedua korban diketahui hilang di sekitar pesisir pantai di bagian barat yang berdekatan dengan bagian muara pada pukul 12.00 WIB.

    Kedua korban diduga sedang mandi di kawasan itu dan tidak sadar saat terseret ombak hingga ke bagian tengah.

    “Ini memang ada laporan kalau pengunjung hanyut terseret ombak saat mandi di pesisir pantai bagian sebelah barat, ” terangnya, Senin (7/4/2025).

    Semula, diketahui Candra terlebih dahulu terseret ombak laut saat sedang mandi. Melihat anak di bawah umur itu hanyut, Paedi yang merupakan paman Candra berusaha melakukan pertolongan. Nahasnya, kedua korban justru sama-sama hilang terseret ombak.

    “Jadi awalnya yang anak kecil ini duluan terseret ombak, pamannya ini mau membantu, tapi malah ikut terseret dan hilang,” tambahnya.

    Ananta mengaku, terdapat petugas yang sudah bersiaga di sekitar Pantai Bambang dan selalu memberikan peringatan berkala kepada pengunjung agar tidak mandi di laut.

    Terdapat juga papan peringatan larangan mandi di laut yang diakui sudah terpasang di sepanjang bibir pantai. Larangan itu sudah diberikan dengan mempertimbangkan ombak yang cukup besar.

    Laporan dari warga sejak beberapa hari terakhir, diakui, ombak besar dapat mencapai ketinggian tiga hingga empat meter.

    “Jika sesuai informasi yang kami terima dari pelapor, sepertinya ini memang karena korban terlalu berani mandi di laut padahal ombaknya cukup besar. Beberapa hari ini bisa sampai ketinggian tiga atau empat meter,” beber Ananta.

    Hingga pukul 19.30 WIB, upaya pencarian yang dilakukan petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan SAR, diketahui belum membuahkan hasil. Sehingga, upaya penyisiran akan terus dilakukan.

    “Sudah dilakukan penyisiran dari titik awal kedua korban dilaporkan hilang hingga ke sisi timur sejauh dua kilometer. Tapi belum membuahkan hasil. Mudah-mudahan segera ditemukan dalam kondisi selamat,” ungkapnya. (has/ian)

  • Viral Ambulans Habis Bensin, Jenazah di OKU Timur Dipulangkan Pakai Pikap, RSUD Martapura Minta Maaf – Halaman all

    Viral Ambulans Habis Bensin, Jenazah di OKU Timur Dipulangkan Pakai Pikap, RSUD Martapura Minta Maaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang merekam keluarga pasien mengangkut keranda jenazah dengan mobil pikap karena tak ada bensin dan sopir ambulans di RSUD Martapura, Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur), Sumatera Selatan menjadi viral di media sosial.

    Sebelumnya, tampak keranda jenazah sudah berada di dalam ambulans untuk dibawa pulang ke rumah duka.

    Namun, tidak ada sopir yang siaga untuk mengemudikan ambulans tersebut.

    Perekam menyebut, sudah hampir satu jam keluarga pasien menunggu, tetapi sopir tak kunjung datang.

    Bahkan, menurut perekam, bensin dalam ambulans tersebut juga dalam keadaan habis.

    Video ini kemudian menjadi viral setelah diunggah oleh akun TikTok @palembangofficial pada Sabtu (5/4/2025).

    Pihak RS minta maaf

    Direktur RSUD Martapura, dr Deddy Damhudy, membenarkan kejadian tersebut.

    Ia menyampaikan permintaan maaf atas kelalaian staf rumah sakit.

    “Benar, ini akibat kelalaian staf kami. Atas nama pribadi dan institusi, saya telah meminta maaf kepada pihak keluarga,” kata Deddy saat dihubungi, Sabtu (5/4/2025).

    Pihaknya menjelaskan, pasien datang dalam kondisi tidak sadarkan diri sekitar pukul 05.10 WIB.

    Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, pasien dinyatakan meninggal karena tidak ada denyut nadi dan hasil EKG menunjukkan asistol.

    Deddy melanjutkan, mulanya perawat menawarkan jenazah diantarkan menggunakan ambulans tetapi mendapatkan penolakan.

    Sebab, keluarga pasien ingin menggunakan kendaraan pribadi.

    “Perawat kemudian menawarkan agar jenazah diantarkan menggunakan ambulans RSUD. Namun awalnya pihak keluarga menolak dan ingin menggunakan kendaraan sendiri,” bebernya.

    Setelah dijelaskan penggunaan ambulan jenazah gratis jika melalui administrasi BPJS dan identitas pasien bisa menyusul, keluarga akhirnya setuju.

    “Namun, saat jenazah sudah berada di dalam ambulans, sopir menyampaikan bahwa mereka harus membeli bensin terlebih dahulu karena kendaraan kehabisan bahan bakar,” terangnya.

    Hal ini membuat keluarga keberatan dan akhirnya memilih kembali menggunakan mobil pikap.

    Kemudian, Deddy juga mengaku, telah menghubungi keluarga korban secara langsung dan akan datang ke rumah duka untuk menyampaikan permintaan maaf secara pribadi.

    “Saya sudah berkoordinasi dengan keluarga korban dan akan bertemu langsung di rumah duka hari ini,” pungkasnya.

    Kepala ruang jenazah dan sopir kena sanksi

    Menanggapi kejadian ini, pihak manajemen rumah sakit mengambil langkah tegas dengan mencopot sopir ambulans dan Kepala Ruang (Karu) Zaal Jenazah dari jabatannya.

    Keduanya dinyatakan non-job per 6 April 2025, sambil menunggu evaluasi dan pemeriksaan lebih lanjut.

    Pihak rumah sakit berjanji, akan memperbaiki sistem operasional, termasuk ketersediaan bahan bakar kendaraan dan jadwal piket sopir, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

    “Untuk saat ini keduanya di non job kan, dan akan diproses sesuai aturan komite etik.”

    ‘Tidak ditempatkan lagi sebagai karu zaal jenazah dan staff jenazah. Nanti ditunjuk karu jenazah yang baru sambil dilakukan proses pembinaan sesuai aturan,” ucap Deddy, Minggu (6/4/2025). 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Sopir dan Karu Zaal Jenazah Dicopot, Imbas Mobil Jenazah RSUD Martapura Tak Ada Sopir dan Bensin

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunSumsel.com/Choirul Rahman)

  • Lansia Surabaya Tewas di Tepi Jalan, Kematiannya Diduga Tak Wajar
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 April 2025

    Lansia Surabaya Tewas di Tepi Jalan, Kematiannya Diduga Tak Wajar Regional 7 April 2025

    Lansia Surabaya Tewas di Tepi Jalan, Kematiannya Diduga Tak Wajar
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Seorang pria lanjut usia ditemukan meninggal dunia di tepi Jalan Raya Darmo Permai III, Kelurahan Sonokwijenan, Kecamatan Sukomanunggal,
    Surabaya
    .
    Polisi menduga kematian korban tidak wajar dan saat ini masih dalam penyelidikan.
    Kapolsek Sukomanunggal, Zainur Rofiq, mengatakan pihaknya menerima informasi mengenai penemuan mayat tersebut dari Command Center 112 Surabaya pada Sabtu (5/4/2025) pagi.
    “Awalnya dari 112, Sabtu. Memang di situ kan tempat biasa buat joging, olahraga, pagi itu ditemukan orang tergeletak,” kata Rofiq saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (7/4/2025).
    Korban diketahui berinisial MS (65), warga Jalan Tanjung Perak, Surabaya. Tim kepolisian segera mendatangi lokasi untuk memverifikasi laporan dan melakukan pemeriksaan awal.
    “Kami ketika pemeriksaan di situ ada luka di bagian kepala belakang. Akhirnya kita melaksanakan koordinasi dengan Polrestabes Surabaya bahwa itu kematian (korban) tidak wajar,” jelas Rofiq.
    Barang-barang pribadi korban ditemukan masih melekat di tubuhnya, seperti handphone, jam tangan, sandal, serta uang tunai sebesar Rp 70.000.
    Identitas korban berhasil diketahui setelah polisi menghubungi keluarganya melalui ponsel korban.
    “Akhirnya kita tahu namanya (korban) setelah kami telepon keluarganya,” tambah Rofiq.
    Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk dilakukan autopsi guna memastikan penyebab pasti kematiannya.
    “Masih lidik, diambil alih Polrestabes karena ada kejanggalan, matinya enggak wajar, akhirnya diambil polrestabes. Sekarang masih dalam penyelidikan kita, kumpulkan barang bukti dulu,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ular Piton 5 Meter Hebohkan Warga Perumahan di Gresik, Dievakuasi Tim Damkarla

    Ular Piton 5 Meter Hebohkan Warga Perumahan di Gresik, Dievakuasi Tim Damkarla

    Gresik (beritajatim.com) – Warga Perum Griya Sekar Kedaton, Kelurahan Kawisanyar, Kecamatan Kebomas, Gresik, kembali dihebohkan dengan kemunculan seekor ular piton berukuran besar di atap rumah.

    Kejadian tak terduga ini dialami oleh Denis, penghuni rumah di Blok C1/04, yang secara tidak sengaja melihat ular sepanjang lima meter melingkar di bagian atas atap rumahnya.

    Spontan, Denis merasa waswas akan keselamatan keluarga dan warga sekitar. Tanpa membuang waktu, ia langsung meminta bantuan warga sekitar untuk membantu mengamankan ular tersebut.

    “Ular tiba-tiba terlihat di atas atap. Keluarga kami takut, jadi langsung diamankan dulu kemudian menghubungi petugas Damkarla Gresik,” ujarnya, Senin (7/4/2025).

    Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik yang menerima laporan menerjunkan tim rescue ke lokasi. Sebanyak tujuh personel lengkap dengan alat pelindung diri (APD) dan peralatan evakuasi diturunkan untuk menangani kejadian tersebut.

    “Kami tiba di lokasi. Kemudian ular piton yang mengganggu dievakuasi oleh warga ke dalam plastik besar, kami tinggal evakuasi dan bawa untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Sugiono, Perwira Piket Damkarla Gresik.

    Beruntung, tidak ada korban maupun kerugian materiil dalam kejadian ini. Proses evakuasi berlangsung cepat dan lancar berkat kerja sama antara warga dan petugas.

    Dinas Damkarla Gresik mengapresiasi langkah sigap warga yang tetap tenang serta menghimbau agar masyarakat segera menghubungi layanan darurat 112 apabila menemukan hewan liar yang berpotensi membahayakan di area pemukiman. [dny/suf]

  • Bayi Perempuan Ditemukan Tergeletak Tanpa Alas di Ladang Balangan Kalsel
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 April 2025

    Bayi Perempuan Ditemukan Tergeletak Tanpa Alas di Ladang Balangan Kalsel Regional 7 April 2025

    Bayi Perempuan Ditemukan Tergeletak Tanpa Alas di Ladang Balangan Kalsel
    Tim Redaksi
    PARINGIN, KOMPAS.com
    – Warga Desa Mantuyan, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, digegerkan dengan penemuan seorang bayi perempuan yang diduga baru saja dilahirkan. Bayi malang itu ditemukan di sebuah ladang pada Sabtu (5/4/2025) dalam kondisi mengenaskan.
    Kepala Seksi Humas Polres Balangan, Iptu Eko Budi Mulyono, mengatakan bahwa bayi tersebut ditemukan dalam keadaan hidup, namun tanpa sehelai kain pun menutupi tubuhnya.
    “Bayi itu ditemukan dalam kondisi hidup dan diletakkan di tanah tanpa alas apa pun, bahkan tanpa pakaian,” ujar Eko dalam keterangannya, Minggu (6/4/2025).
    Berdasarkan pemeriksaan awal, Eko menyebutkan bahwa bayi tersebut kemungkinan baru dilahirkan beberapa jam sebelum ditemukan. Indikasi ini terlihat dari tali pusar yang masih menempel serta adanya noda darah di bagian dekat dagu.
    “Selain itu, ada noda darah pada bagian dekat dagu. Bayi tersebut baru dilahirkan dalam hitungan jam usai ditemukan warga,” jelas Eko.
    Meski ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, bayi tersebut diketahui dalam keadaan sehat dan normal, namun dengan berat badan di bawah standar.
    “Kondisi bayi dalam keadaan sehat dan normal, hanya saja berat badannya di bawah standar yakni hanya 2,3 kg dan panjang badan mencapai 45 cm,” tambahnya.
    Saat ini, bayi tersebut berada dalam penanganan tenaga medis desa untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
    Polres Balangan telah memulai proses penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku yang tega meninggalkan bayi tersebut. Sejumlah warga telah dimintai keterangan.
    “Semoga segera terungkap siapa yang meletakkan bayi tersebut,” pungkas Eko.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Petani di Jambi Sulap Lahan Bekas Tambang Emas Ilegal Jadi Sawah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 April 2025

    Petani di Jambi Sulap Lahan Bekas Tambang Emas Ilegal Jadi Sawah Regional 7 April 2025

    Petani di Jambi Sulap Lahan Bekas Tambang Emas Ilegal Jadi Sawah
    Tim Redaksi
    JAMBI, KOMPAS.com
    – Para petani di Desa Sungai Jering, Kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin, Provinsi
    Jambi
    , berhasil mengubah lahan bekas pertambangan emas tanpa izin menjadi area pertanian produktif yang kini ditanami padi.
    Salah satu petani setempat, Apri, mengungkapkan bahwa inisiatif ini bermula sejak tahun 2014, ketika aktivitas pertambangan di lahan tersebut sudah tidak lagi dilakukan dan lahan pun terbengkalai.
    Melihat potensi lahan yang masih bisa dimanfaatkan, Apri bersama petani lainnya mulai menggarap area bekas tambang seluas kurang lebih 100 hektar untuk dijadikan sawah.
    “Alhamdulillah, hasilnya mulai dari 4 ton tanam pertama, dan tanam kedua mencapai 6 ton,” ujar Apri saat ditemui di lokasi bekas tambang, Senin (7/4/2025).
    Ia menjelaskan, dalam tahap awal pengolahan, lahan tersebut diberi pupuk kompos dan urea secara bertahap selama sekitar dua minggu sebelum penanaman dilakukan.
    Menariknya, menurut Apri, padi yang dihasilkan dari lahan bekas tambang ini memiliki ukuran bulir yang lebih besar dibandingkan dengan padi dari lahan sawah biasa.
    “Padi dari lahan bekas Peti ini lebih besar dibandingkan padi dari sawah biasa,” klaimnya.
    Saat ini, lahan tersebut sudah dikelola oleh empat kelompok tani yang terus mengembangkan kegiatan budidaya padi di wilayah tersebut.
    Apri dan para petani lainnya berharap agar pemerintah dapat memberikan dukungan dan pendampingan, agar mereka bisa terus memproduksi padi berkualitas tinggi ke depannya.
    “Kami berharap pemerintah membantu para petani untuk tetap produksi menghasilkan padi yang berkualitas terbaik,” tutup Apri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Wisatawan Pantai Bambang Lumajang Hilang Terseret Ombak
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 April 2025

    2 Wisatawan Pantai Bambang Lumajang Hilang Terseret Ombak Surabaya 7 April 2025

    2 Wisatawan Pantai Bambang Lumajang Hilang Terseret Ombak
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Dua orang wisatawan dilaporkan hilang terseret ombak di
    Pantai Bambang
    , Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, Senin (7/4/2025).
    Korban yang hilang adalah Candra (13) dan Paedi (42), warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Bago, Wahyudi Ananta, menjelaskan bahwa laporan mengenai hilangnya kedua wisatawan tersebut diterima sekitar pukul 12.00 WIB.
    Lokasi kejadian berada di pesisir pantai sebelah barat, dekat dengan muara sungai yang terhubung ke laut.
    “Memang benar tadi ada laporan pengunjung hanyut terseret ombak saat mandi di pesisir pantai sebelah barat,” ungkap Ananta di Lumajang.
    Kedua korban diduga sedang mandi di laut dan tidak menyadari bahwa mereka sudah terlalu jauh ke tengah hingga akhirnya terseret ombak.
    Ananta menambahkan bahwa petugas yang bersiaga di sekitar Pantai Bambang selalu memberikan peringatan secara berkala melalui pengeras suara agar pengunjung tidak mandi di laut.
    Papan peringatan larangan mandi di laut juga telah dipasang di sepanjang bibir pantai, mengingat kondisi ombak yang cukup besar.
    “Dalam beberapa hari terakhir, ombak di Pantai Bambang memang cukup besar, antara 3 hingga 4 meter,” ujar Ananta.
    Ia juga menyampaikan bahwa berdasarkan informasi yang diterima, kedua korban tampaknya terlalu berani untuk mandi di laut meskipun ombak sedang tinggi.
    Awalnya, Candra yang merupakan anak kecil tersebut terseret ombak.
    Melihat keponakannya dalam bahaya, Paedi berusaha menolong namun justru ikut terseret.
    “Jadi awalnya yang anak kecil terseret, pamannya mau membantu malah ikut terseret juga,” tambahnya.
    Hingga pukul 17.00 WIB, pantauan Kompas.com menunjukkan bahwa upaya pencarian yang dilakukan oleh petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan SAR belum membuahkan hasil.
    “Kami lakukan penyisiran dari titik awal kedua korban dilaporkan hilang hingga ke sisi timur sejauh 2 kilometer, namun belum membuahkan hasil. Mudah-mudahan segera ditemukan dalam kondisi selamat sebelum gelap,” pungkas Ananta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.