Jenis Media: Regional

  • Prakiraan Cuaca 8 Maret 2025: Ngawi dan Magetan Berawan, Ponorogo Diguyur Hujan Ringan

    Prakiraan Cuaca 8 Maret 2025: Ngawi dan Magetan Berawan, Ponorogo Diguyur Hujan Ringan

    Surabaya (beritajatim.com) – Kondisi cuaca di wilayah Jawa Timur bagian barat pada Selasa, 8 April 2025, menunjukkan pola yang bervariasi. Tiga wilayah yang menjadi sorotan adalah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo. Ketiganya diprediksi akan mengalami cuaca dominan berawan, dengan hujan ringan di beberapa titik. Hal ini disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., selaku prakirawan dari BMKG Juanda.

    “Secara umum, wilayah Ngawi hingga Ponorogo akan didominasi cuaca berawan, namun masyarakat tetap perlu waspada terhadap hujan ringan, terutama di Ponorogo pada pagi hari,” ujar Oky pada Senin (7/4).

    Di Ngawi, cuaca cenderung stabil sepanjang hari. Langit akan tetap berawan dari pagi hingga malam, dengan suhu berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius. Kelembaban udara di wilayah ini cukup tinggi, mencapai 96 persen pada waktu tertentu, dengan angin yang bertiup dari arah Selatan berkecepatan sekitar 11,2 km/jam. Kondisi ini memberikan suasana yang cukup nyaman bagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah.

    Berbeda sedikit dengan Ngawi, wilayah Magetan diprediksi akan mengalami cuaca berawan dari pagi hingga sore, namun akan berubah menjadi cerah berawan pada malam hari. Suhu udara di Magetan lebih sejuk, berkisar antara 22 hingga 28 derajat Celcius. Angin bertiup lebih kencang dari arah Selatan dengan kecepatan 13,1 km/jam.

    “Magetan menunjukkan kondisi yang relatif tenang, tapi tetap kami pantau karena bisa terjadi perubahan mendadak, terutama menjelang malam,” tambah Oky.

    Sementara itu, Ponorogo diperkirakan akan menghadapi cuaca yang lebih bervariasi. Hujan ringan diprediksi turun pada pukul 06.00 WIB. Setelah itu, langit akan berawan hingga siang hari, sempat cerah berawan di sore hari, lalu kembali berawan pada malam menjelang. Meski demikian, malam harinya diprediksi cerah berawan.

    Suhu di Ponorogo mencapai maksimum 31 derajat Celcius dan minimum 23 derajat, dengan kelembaban yang fluktuatif, mulai dari 61 hingga 96 persen. Angin di wilayah ini bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan 11,5 km/jam.

    “Kami imbau masyarakat di Ponorogo untuk membawa perlengkapan hujan di pagi hari, terutama bagi pelajar dan pekerja yang beraktivitas di luar rumah sejak dini hari,” kata Oky, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca yang berubah-ubah.

    BMKG Juanda mengingatkan agar masyarakat tetap memantau pembaruan prakiraan cuaca harian, baik melalui media sosial resmi maupun aplikasi cuaca terpercaya. Perubahan cuaca yang cepat dan tak terduga bisa berdampak pada kegiatan harian, terutama bagi sektor pertanian, transportasi, dan pariwisata. (mnd/ian)

  • Puncak Arus Balik via Garut Diprediksi Usai, Jalanan Makin Lancar

    Puncak Arus Balik via Garut Diprediksi Usai, Jalanan Makin Lancar

    Liputan6.com, Garut – Dibanding kemarin, puncak arus balik lebaran Idul Fitri via Garut, Jawa Barat, diprediksi telah lewat, seiring penurunan rekayasa one way yang dilakukan petugas di lapangan.

    Hingga Ahad petang tadi, petugas hanya melakukan rekayasa one way beberapa kali, jauh menurun dibanding obral one way yang dilakukan petugas kemarin, pada saat yang sama yang mencapai 13 kali.

    “Hari ini kami telah melakukan 8 kali di beberapa jalur utama, termasuk jalur utama yang menghubungkan Garut dengan Tasik dan Bandung,” ujar Kasat Lantas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi, Ahad (6/4/2025)

    Menurutnya, volume kendaraan pemudik lebaran idul Fitri 1446H/2025 yang melintasi Garut pada puncak arus balik hari ini, diprediksi telah menurun dibanding hari kemarin yang diprediksi menjadi puncak pemudik arus balik.

    “Walaupun volume kendaraan menurun, kami tetap melakukan pengaturan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas,” ujar dia.

    Saat ini ujar dia, terpantau kendaraan pemudik masih banyak yang sedang menuju kota-kota besar. “Dengan penerapan sistem one way, diharapkan proses puncak arus balik berjalan lebih lancar dan aman,” ujarnya.

    Dengan upaya itu, Aang berharap kekhawatiran antrian dan penumpukan kendaraan pemudik bisa dihindari sejak dini.

    “Kebijakan one way ini bertujuan untuk mengoptimalkan distribusi kendaraan agar tidak terjadi penumpukan di satu titik tertentu,” katandia.

    Meskipun terlihat menurun, Aang memastikan seluruh petugas tetap siaga di seluruh jalur yang dilalui pemudik, baik dalam kota maupun jalur nasional Limbangan-Malangbong.

    “Kami Polres Garut memastikan pengaturan yang baik agar perjalanan arus balik bisa tetap aman dan nyaman,” ujar dia.

     

    Heboh Pria Berparang Mengamuk Dibekuk Polisi

  • Popcorn Caramel: Camilan Lezat, Tapi Sehatkah? Ini Manfaat dan Risikonya!

    Popcorn Caramel: Camilan Lezat, Tapi Sehatkah? Ini Manfaat dan Risikonya!

    Liputan6.com, Jakarta – Popcorn merupakan camilan renyah yang kini hadir dalam berbagai varian rasa, salah satunya yang paling populer adalah popcorn caramel. Rasanya yang manis dan gurih memang menggiurkan, tetapi tahukah Anda, popcorn caramel memiliki manfaat dan kerugian yang perlu dipertimbangkan? Manfaat utamanya sebenarnya berasal dari jagung utuh yang menjadi bahan dasar popcorn sebelum proses karamelisasi.

    Konsumsi popcorn, sebelum ditambah karamel, menawarkan segudang manfaat kesehatan. Kandungan seratnya yang tinggi sangat baik untuk pencernaan, membantu mencegah sembelit, dan membuat kita merasa kenyang lebih lama. Selain itu, popcorn juga kaya akan nutrisi penting seperti mangan, vitamin B kompleks, dan zat besi. Kehadiran antioksidan, seperti polifenol, juga berperan dalam melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Namun, perlu diingat bahwa menambahkan karamel mengubah segalanya. Meskipun popcorn itu sendiri memiliki banyak manfaat, versi caramelnya memiliki kandungan kalori dan gula yang jauh lebih tinggi. Konsumsi berlebihan dapat berujung pada peningkatan berat badan dan masalah kesehatan lainnya. Jadi, bijaklah dalam mengonsumsi popcorn caramel.

  • Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan 800 Meter

    Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan 800 Meter

    Liputan6.com, Lumajang – Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali erupsi pada Senin pagi (7/4/2025). Tinggi letusan abu vulkanik mencapai 800 meter di atas puncak.

    “Telah erupsi Gunung Semeru pada hari ini  Senin (7/4/2025) pukul 05.41 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut (mpdl),” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sifan.

    Kata dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal kea rah utara dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 170 detik.

    Sebelumnya pukul 00.23 WIB, Gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang itu, erupsi dengan tin ggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 171 detik.

    Gunung Semeru tercatat mengalami 57 kali gempa letusan/erupsi, dua kali gempa guguran, 12 kali gempa embusan, lima kali harmonik, dan tiga kali gempa tektonik jauh pada periode pengamatan kegempaan pada Minggu (6/4/2025) selama 24 jam.

    Ia menjelaskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status waspada Gunung Semeru, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

  • Mau Beraktivitas Hari Ini? Simak Prakiraan Cuaca Madiun dan Pacitan, 8 April 2025

    Mau Beraktivitas Hari Ini? Simak Prakiraan Cuaca Madiun dan Pacitan, 8 April 2025

    Madiun (beritajatim.com) – Cuaca di wilayah Madiun dan Pacitan pada Selasa, 8 April 2025, diprediksi akan didominasi oleh langit berawan sejak pagi hingga sore hari. Berdasarkan laporan prakiraan cuaca dari BMKG Juanda, kondisi atmosfer di tiga wilayah yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan terpantau cukup stabil meskipun mengalami variasi suhu dan tingkat kelembaban yang berbeda-beda.

    Di Kota Madiun, langit berawan akan terlihat sejak pukul 06.00 WIB hingga 15.00 WIB. Setelah itu, cuaca diperkirakan mulai membaik menjelang malam.

    “Kondisi cuaca akan berangsur cerah pada pukul 18.00 WIB dan menjadi cerah total pada pukul 21.00 WIB,” ujar Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda.

    Suhu di wilayah ini berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celcius, dengan kelembaban mencapai 60 hingga 96 persen. Angin bertiup dari arah Tenggara dengan kecepatan sekitar 14,7 km/jam.

    Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Madiun. Langit berawan akan menyelimuti kawasan tersebut pada jam yang sama, namun suhu di wilayah ini sedikit lebih sejuk dibandingkan Kota Madiun.

    “Kabupaten Madiun memiliki suhu antara 23 hingga 30 derajat Celcius, dan angin datang dari arah Barat dengan kecepatan 13,3 km/jam,” jelas Oky. Kelembaban udara di kabupaten ini tercatat antara 64 hingga 95 persen, yang masih tergolong tinggi.

    Sementara itu, Pacitan mengalami pola cuaca yang sedikit berbeda. Meski langit berawan juga diperkirakan terjadi dari pagi hingga pukul 15.00 WIB, namun pada sore hingga malam hari wilayah ini justru akan diliputi udara kabur, yakni mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Warga pun diharapkan berhati-hati, terutama saat berkendara.

    Suhu udara di Pacitan cenderung lebih rendah dibandingkan dua wilayah lainnya, yakni antara 21 hingga 29 derajat Celcius. Angin berhembus dari arah Utara dengan kecepatan 7,9 km/jam dan kelembapan udara cukup tinggi, yakni berkisar antara 74 hingga 98 persen.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memperhatikan perkembangan cuaca terkini, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan atau berkendara saat sore hingga malam hari.

    “Meski tidak ada indikasi hujan, kondisi langit berawan dan udara kabur tetap patut diwaspadai untuk keselamatan dan kenyamanan bersama,” pungkas Oky. (mnd/ian)

  • Heboh Permadi Arya Dikabarkan Jadi Komisaris Jasamarga Toll Road Operation, Benarkah?

    Heboh Permadi Arya Dikabarkan Jadi Komisaris Jasamarga Toll Road Operation, Benarkah?

    Liputan6.com, Bandung – Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan sebuah poster yang berisi gambar Permadi Arya alias Abu Janda yang diisukan ditunjuk sebagai Komisaris PT Jasamarga Toll Road Operation (JMTO).

    Adapun melansir dari poster yang beredar tersebut, foto Permadi Arya terpajang dengan tulisan ucapan selamat “Selamat & Sukses Sebagai Komisaris PT. Jasamarga Toll Road Operation”.

    Kemudian dalam posternya Abu Janda terlihat mengenakan sebuah kaca mata putih, kemeja hijau, dan jas berwarna abu-abu. Poster yang beredar juga menyertakan logo BUMN hingga logo Jasamarga.

    Saat ini, poster tersebut jadi sorotan publik dan mendapatkan banyak pertanyaan terkait kebenarannya. Mengutip dari kanal Bisnis Liputan6 Permadi Arya alias Abu Janda menanggapi poster tersebut dengan sambutan positif.

    “Insya Allah, doakan semoga amanah,” ucapnya pada Senin (7/4/2025).

    Namun, tanggapannya tersebut tidak menjelaskan banyak terkait kabar yang beredar saat ini. Permadi hanya menyampaikan detailnya akan diumumkan melalui pengumuman resmi dari pemegang saham.

    “Detail-nya nanti ada pengumuman resmi,” katanya.

    Sebagai informasi, poster terkait kabar Permadi Arya yang diduga menjadi komisaris ramai dan beredar di media sosial WhatsApp dan X (sebelumnya Twitter). Kemudian kolom komentar media sosial Jasamarga juga dipenuhi pertanyaan warganet.

    Sementara itu, hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari pihak Jasamarga Toll Road Operation (JMTO) atau Kementerian BUMN terkait kabar tersebut.

  • Fakta Unik Baju Adat Padang Magek dari Minangkabau

    Fakta Unik Baju Adat Padang Magek dari Minangkabau

    Liputan6.com, Jakarta – Baju adat Padang Magek yang berasal dari Minangkabau merupakan salah satu warisan budaya yang memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi bentuk, warna, maupun makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Setiap elemen yang terdapat dalam busana adat ini mencerminkan nilai-nilai budaya Minangkabau yang sarat akan makna simbolis serta estetika yang tinggi.

    Pakaian adat Minangkabau ini umumnya dikenakan oleh kaum perempuan dalam berbagai upacara adat dan kegiatan penting seperti pernikahan, batagak panghulu, dan acara kebesaran lainnya.

    Kombinasi antara kain beludru hitam yang mewah, sulaman benang emas atau perak, serta hiasan kepala khas menjadikan pakaian ini begitu anggun dan sarat makna.Salah satu komponen utama dari baju adat Padang Magek adalah Lambak atau Kodek, yaitu kain beludru hitam yang dihiasi dengan minsie dan sulaman benang emas atau perak berbentuk pucuak rabuang (tunas bambu).

    Motif pucuak rabuang ini bukan sekadar hiasan semata, tetapi melambangkan pertumbuhan dan harapan, karena bambu yang masih muda memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi pohon yang kuat dan bermanfaat bagi kehidupan.

    Sulaman emas dan perak yang menghiasi kain lambak ini menambah kesan mewah dan berkelas, sekaligus menunjukkan status sosial pemakainya dalam masyarakat adat Minangkabau.

    Selain Pambak, bagian atas busana ini terdiri dari Baju Kurung Basiba, yang merupakan atasan pendek berbahan kain beludru hitam dengan lengan lebar. Sama seperti Lambak, baju ini juga dihiasi dengan minsie dan sulaman benang emas atau perak yang menampilkan motif pucuak rabuang.

    Model baju kurung yang longgar mencerminkan nilai-nilai kesopanan dan kelembutan seorang perempuan Minangkabau. Dalam budaya Minangkabau, perempuan dihormati sebagai bundo kanduang, sosok yang memiliki peran penting dalam keluarga dan masyarakat, sehingga pakaian yang dikenakan pun harus mencerminkan karakter dan martabat yang tinggi.

    Sebagai pelengkap, busana ini juga dilengkapi dengan Selanggan atau Sandak, yakni kain panjang berbahan sutera merah yang diselempangkan di bahu. Kain ini biasanya dihiasi dengan sulaman benang emas atau perak yang menambah kesan megah dan elegan.

  • Fakta Unik Baju Adat Padang Magek dari Minangkabau

    Fakta Unik Baju Adat Padang Magek dari Minangkabau

    Liputan6.com, Jakarta – Baju adat Padang Magek yang berasal dari Minangkabau merupakan salah satu warisan budaya yang memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi bentuk, warna, maupun makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Setiap elemen yang terdapat dalam busana adat ini mencerminkan nilai-nilai budaya Minangkabau yang sarat akan makna simbolis serta estetika yang tinggi.

    Pakaian adat Minangkabau ini umumnya dikenakan oleh kaum perempuan dalam berbagai upacara adat dan kegiatan penting seperti pernikahan, batagak panghulu, dan acara kebesaran lainnya.

    Kombinasi antara kain beludru hitam yang mewah, sulaman benang emas atau perak, serta hiasan kepala khas menjadikan pakaian ini begitu anggun dan sarat makna.Salah satu komponen utama dari baju adat Padang Magek adalah Lambak atau Kodek, yaitu kain beludru hitam yang dihiasi dengan minsie dan sulaman benang emas atau perak berbentuk pucuak rabuang (tunas bambu).

    Motif pucuak rabuang ini bukan sekadar hiasan semata, tetapi melambangkan pertumbuhan dan harapan, karena bambu yang masih muda memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi pohon yang kuat dan bermanfaat bagi kehidupan.

    Sulaman emas dan perak yang menghiasi kain lambak ini menambah kesan mewah dan berkelas, sekaligus menunjukkan status sosial pemakainya dalam masyarakat adat Minangkabau.

    Selain Pambak, bagian atas busana ini terdiri dari Baju Kurung Basiba, yang merupakan atasan pendek berbahan kain beludru hitam dengan lengan lebar. Sama seperti Lambak, baju ini juga dihiasi dengan minsie dan sulaman benang emas atau perak yang menampilkan motif pucuak rabuang.

    Model baju kurung yang longgar mencerminkan nilai-nilai kesopanan dan kelembutan seorang perempuan Minangkabau. Dalam budaya Minangkabau, perempuan dihormati sebagai bundo kanduang, sosok yang memiliki peran penting dalam keluarga dan masyarakat, sehingga pakaian yang dikenakan pun harus mencerminkan karakter dan martabat yang tinggi.

    Sebagai pelengkap, busana ini juga dilengkapi dengan Selanggan atau Sandak, yakni kain panjang berbahan sutera merah yang diselempangkan di bahu. Kain ini biasanya dihiasi dengan sulaman benang emas atau perak yang menambah kesan megah dan elegan.

  • Kebakaran Kantor Pos Induk, Rumah Dinas Hingga Gudang Ludes

    Kebakaran Kantor Pos Induk, Rumah Dinas Hingga Gudang Ludes

    Tulungagung, Beritasatu.com – Kantor pos induk yang terletak di Jalan RA Kartini, Kelurahan Kauman, Kecamatan Tulungagung, Jawa Timur, mengalami kebakaran. Kebakaran tersebut melanda gudang serta rumah dinas karyawan yang berada di belakang kantor pos induk.

    Api dengan cepat menghanguskan gudang dan rumah dinas yang terletak tidak jauh dari lokasi kejadian. Menanggapi situasi tersebut, petugas pemadam kebakaran Tulungagung segera bergerak menuju lokasi dan mengerahkan tiga unit mobil pemadam untuk memadamkan api. Setelah satu jam, kobaran api akhirnya berhasil dijinakkan.

    Kasi Operasi Damkar Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tulungagung Bambang Pidekso menyatakan, kebakaran pertama kali diketahui oleh empat remaja yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian. Para remaja tersebut segera melaporkan kejadian tersebut ke kantor damkar setempat.

    Di dalam rumah dinas, terdapat seorang karyawan yang sedang tidur. Karyawan tersebut baru mengetahui kebakaran setelah petugas damkar tiba di lokasi dan memberi informasi bahwa gudang dan atap rumah dinas sudah terbakar.

    “Bagi proses pemadaman, kami mengerahkan satu unit mobil pemadam dan dua truk penyuplai air. Proses pemadaman berlangsung sekitar satu jam. Dari hasil penyelidikan polisi, penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik di gudang,” ungkap Bambang Pidekso kepada wartawan, Senin (7/4/2025).

    Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden kebakaran ini. Namun, gudang dan seluruh barang yang ada di dalamnya ludes terbakar. Sementara itu, rumah dinas mengalami kerusakan sekitar 30 persen. Kerugian materiel yang ditimbulkan diperkirakan mencapai sekitar Rp 75 juta.

  • Petani Sejahtera, Prabowo 6 Kali Ucapkan Bahagia di Majalengka

    Petani Sejahtera, Prabowo 6 Kali Ucapkan Bahagia di Majalengka

    Majalengka, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa bahagianya saat menghadiri Panen Raya Nasional di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025). Acara ini digelar serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota. Dalam sambutannya, presiden menyebut kata bahagia hingga enam kali, menegaskan apresiasinya terhadap peningkatan kesejahteraan petani.

    “Yang paling bahagia hari ini adalah saya sendiri, Presiden Republik Indonesia,” ujar Prabowo di hadapan para petani yang hadir di Majalengka, Senin (7/4/2025).

    Berkat antusiasme masyarakat, Prabowo memperpanjang durasi acara dari satu jam menjadi dua jam. Ia menyampaikan bahwa pemerintah saat ini diisi oleh orang-orang yang paham dan berpihak pada kepentingan petani.

    Juru Bicara Presiden Prita Laura menyebut, kebahagiaan presiden mencerminkan keberhasilan program-program pertanian yang telah berjalan. 

    Prabowo, menurut Prita, juga mencatat langsung aspirasi petani, termasuk soal akses pupuk dan benih, perbaikan irigasi, hingga kenaikan harga beli gabah menjadi Rp 6.500 per kilogram menjadi tertinggi dalam sejarah.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, penyerapan gabah oleh Bulog melonjak hingga 2.000%, dari 35.000 ton menjadi 800.000 ton. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi nasional Januari–April 2025 mencapai 13,94 juta ton GKG, tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

    Para petani di berbagai daerah turut menyampaikan rasa syukurnya. Di Serang dan Lampung Tengah, harga gabah naik signifikan hingga Rp 6.500 per kilogram. Petani di Ngawi, Jawa Timur, juga menyambut baik kemudahan akses pupuk dan peningkatan harga jual gabah.

    “Kebijakan Presiden Prabowo terasa nyata bagi kami petani. Dahulu saya sempat diminta istri berhenti bertani, tetapi sekarang keluarga saya bangga,” ujar Surdi, petani asal Majalengka.