Jenis Media: Regional

  • Ada 197 Kasus Baru HIV/AIDS, Dinkes Gresik Skrining Populasi Kunci 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Desember 2025

    Ada 197 Kasus Baru HIV/AIDS, Dinkes Gresik Skrining Populasi Kunci Surabaya 2 Desember 2025

    Ada 197 Kasus Baru HIV/AIDS, Dinkes Gresik Skrining Populasi Kunci
    Tim Redaksi
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Sebanyak 197 kasus HIV/AIDS baru ditemukan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dalam rentang Januari hingga Agustus 2025.
    Kendati temuan kasus ini lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, namun tetap membutuhkan perhatian serius.
    Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes)
    Gresik
    , jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Pudak pada tahun 2023 tercatat sebanyak 248 kasus.
    Selang setahun bertambah menjadi 298 kasus, yang mayoritas didominasi oleh penderita rentang usia produktif antara 25-49 tahun.
    “Untuk penemuan pasien baru HIV ada 197 kasus. Penemuan kasus baru tahun ini, lebih rendah daripada tahun 2024.”
    Demikian kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Gresik dr Puspitasari Whardani, saat dihubungi, Selasa (2/12/2025).
    Puspitasari menambahkan, sejak tahun 2015 tercatat ada sebanyak 1.619 pasien HIV/AIDS di Gresik yang menjalani pengobatan.
    Namun sebagian di antaranya, ada yang kemudian memutuskan untuk tidak lagi menjalani pengobatan. “Ada pasien yang putus berobat, sekitar 300 pasien,” ucapnya.
    Puspitasari mengatakan, ada beberapa faktor yang itu menyebabkan pasien HIV/AIDS memutuskan untuk tidak lagi berobat.
    “Mungkin dikarenakan efek samping obat HIV, atau pasien merasa kondisi sudah baik sehingga tidak minum obat,” ujar Puspitasari.
    Oleh karena itu, selain membantu pengobatan bagi pasien HIV/AIDS, Dinkes Gresik juga fokus dalam pencegahan dan meminimalisasi kasus baru terjadi melalui berbagai langkah strategis.
    Langkah itu dimulai dari memperluas cakupan sosialisasi pencegahan, pendampingan, hingga kolaborasi lintas sektor.
    “Penemuan sedini mungkin dengan mengadakan
    mobile clinic
    pada populasi kunci, tes HIV pada calon pengantin dan ibu hamil.”
    “Juga penambahan layanan pendampingan, dukungan dan pengobatan, HIV dan IMS, baik di rumah sakit maupun Puskesmas,” ungkap Puspitasari.
    Upaya lain yang dilakukan Dinkes Gresik adalah melaksanakan notifikasi pasangan kepada orang yang memiliki kontak secara langsung dan memiliki resiko tertular HIV/AIDS.
    “Serta melakukan pemeriksaan EID pada bayi yang baru lahir dari Ibu (penderita) HIV, dan pemeriksaan viral load pada ODHIV yang telah melakukan pengobatan,” sambung dia.
    Tidak hanya edukasi, namun Dinkes Gresik juga aktif melakukan penemuan kasus secara mobile melalui layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT).
    Layanan ini menjangkau komunitas dan wilayah tertentu dengan menggandeng Puskesmas dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ipda Angga, Korban Bencana Sumbar Belum Ditemukan, Polres Kampar Turunkan Tim Pencarian
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Desember 2025

    Ipda Angga, Korban Bencana Sumbar Belum Ditemukan, Polres Kampar Turunkan Tim Pencarian Regional 2 Desember 2025

    Ipda Angga, Korban Bencana Sumbar Belum Ditemukan, Polres Kampar Turunkan Tim Pencarian
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Ipda Angga Mufajar (36), anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau, yang menjadi korban bencana alam di Sumatera Barat (Sumbar), sampai saat ini belum ditemukan.
    Untuk mencari korban, Polres Kampar di Riau, menurunkan tim ke lokasi bencana di Padang Panjang, Sumbar, Selasa (2/12/2025).
    Kapolres Kampar AKBP Boby Putra Ramadhan Sebayang mengatakan, pihaknya menerjunkan 15 orang personel untuk membantu pencarian. 
    “Kita bentuk tim bantuan yang berjumlah 15 orang untuk ikut mencari korban dan penanganan bencana. Mereka ini personel terlatih dan berpengalaman dalam penanganan situasi darurat,” kata Boby kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Selasa.
    Dia menyebut, tim ini dilengkapi dengan peralatan lengkap, termasuk peralatan evakuasi, medis, komunikasi, serta perlengkapan pendukung operasi pencarian.
    Tim ini nantinya akan bekerjasama dengan TNI, SAR, BPBD, relawan dan masyarakat.
    Boby menyampaikan bahwa Polres Kampar sangat berduka atas musibah longsor yang terjadi di Padang Panjang.
    “Kita kehilangan saudara-saudara kita, termasuk
    Ipda Angga Mufajar
    , ini pukulan berat bagi kita semua. Sebagai bagian dari keluarga besar
    Polri
    , kami merasa terpanggil untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin dalam proses pencarian dan penyelamatan,” kata Boby.
    Pengiriman tim bantuan dari Polres Kampar ini, tambah dia, adalah wujud nyata dari komitmennya untuk selalu hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan.
    Boby berharap, dengan kerja keras dan doa bersama, Ipda Angga dan seluruh korban longsor lainnya dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.
    “Kami akan terus memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan sampai situasi benar-benar tuntas,” kata Boby.
    Selain mencari Ipda Angga, tim juga akan membantu mencari dan mengevakuasi korban longsor lainnya yang belum ditemukan.
    Selain itu, memberikan bantuan medis dan logistik kepada para pengungsi dan keluarga korban yang membutuhkan.
    Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua orang anggota Polda Riau menjadi korban bencana alam di Sumatera Barat.
    Kedua korban bernama Brigpol Tri Irwansyah (32) dan Ipda Angga Mufajar (36).
    Keduanya merupakan anggota penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau.
    Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Riau, Kombes Anom mengatakan bahwa satu orang korban, yakni Tri Irwansyah telah ditemukan meninggal dunia.
    “Yang sudah terkonfirmasi ditemukan jenazahnya Brigpol Tri Irwansyah. Untuk Ipda Angga belum ditemukan, masih dalam pencarian,” kata Anom kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (28/11/2025) malam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Belum Cukup Umur, Pelajar SMP di Gresik Meninggal Akibat Kecelakaan Motor

    Belum Cukup Umur, Pelajar SMP di Gresik Meninggal Akibat Kecelakaan Motor

    Gresik (beritajatim.com) — Ini peringatan keras bagi orang tua yang membiarkan buah hatinya mengendarai motor belum cukup umur atau tidak memiliki SIM. Hal ini dialami seorang pelajar SMP berinisial MRH asal Benjeng, Gresik.

    Pelajar tersebut meregang nyawa di Jalan Raya Benjeng usai terlibat kecelakaan dengan sesama pengendara motor saat berangkat ke sekolah.

    Kapolsek Benjeng, Iptu Alimin Tunggal mengatakan, kejadian kecelakaan itu terjadi pagi hari melibatkan kendaraan sepeda motor Suzuki Tornado W 4010 EZ yang dikendarai oleh korban, serta kendaraan sepeda motor Honda Vario P S 5447 HD yang dikendarai oleh Sutrisno (64), asal Tuban.

    “Kronologisnya, bermula saat kendaraan sepeda motor Suzuki Tornado yang dikendarai korban berjalan dari arah selatan menuju ke utara dengan kecepatan sedang. Sesampainya di lokasi kejadian, motor yang dikendarai korban mendahului motor tidak dikenal searah di depannya,” ujarnya, Selasa (2/12/2025).

    Perwira Polri itu menambahkan, nahasnya saat korban mendahului sepeda motor tidak dikenal, haluannya terlalu dekat sehingga membentur kendaraan sepeda motor Vario yang melintas dari arah berlawanan. Kemudian terjadi tabrakan sesama pengendara motor.

    “Kedua kendaraan saling berbenturan dan terjadilah kecelakaan lalu lintas. Akibat kecelakaan ini, korban pelajar sempat dirujuk ke RSUD Ibnu Sina Gresik. Namun, karena luka yang sangat parah, nyawanya tak tertolong,” imbuhnya.

    Masih menurut Iptu Alimin Tunggal, selain korban yang kehilangan nyawanya, pengendara motor bernama Sutrisno juga mengalami luka pada tangan kanan dan dirujuk ke rumah sakit di Tuban. “Korban pelajar saat kejadian masih mengenakan seragam sekolah,” paparnya.

    Usai kejadian, polisi langsung mengamankan kedua sepeda motor yang terlibat kecelakaan. Selanjutnya, dilimpahkan ke Unit Gakkum Satlantas Polres Gresik. [dny/kun]

  • Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Pastikan Pasokan Energi Aman Selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

    Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Pastikan Pasokan Energi Aman Selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

    Kediri (beritajatim.com) – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memastikan kesiapan penuh pasokan energi untuk mendukung kelancaran aktivitas masyarakat, transportasi, dan pariwisata selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    Penguatan layanan ini dilaksanakan melalui pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Nataru yang berlangsung lebih awal, mulai 13 November 2025 hingga 11 Januari 2026, guna menjamin masyarakat dapat menikmati liburan dengan aman dan nyaman. Periode ini menyesuaikan dengan proyeksi tiga puncak mobilitas masyarakat pada 24 – 25 Desember 2025, 31 Desember – 1 Januari 2026, serta arus balik 2 – 4 Januari 2026.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa kebutuhan energi diproyeksikan meningkat, terutama untuk BBM jenis Gasoline dan LPG. “Peningkatan ini seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan,” jelas Ahad.

    Ia merinci bahwa konsumsi Gasoline diperkirakan naik 8,4% dari rata-rata normal 19.580 KL/hari, sedangkan konsumsi Gasoil turun sekitar 5,1% dari rerata 9.596 KL/hari karena aktivitas industri berkurang selama libur panjang. Kebutuhan Mitan Rumah Tangga juga diproyeksikan meningkat 8,5%, dan permintaan LPG diprediksi naik 3,4% dari rerata harian 6.184 MT.

    Untuk kebutuhan penerbangan, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan kecukupan pasokan Avtur di 13 bandara di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. “Untuk sektor Aviasi, kami juga telah menyiapkan pasokan Avtur dengan kapasitas yang memadai, terutama mengingat tingginya volume penerbangan selama arus pergi dan arus balik,” tambah Ahad. Konsumsi Avtur diperkirakan naik 2,4% dari rerata harian 3.504 KL.

    Dalam memastikan distribusi energi, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus menjamin stok BBM dan LPG tetap optimal di seluruh SPBU dan Agen LPG, termasuk daerah terpencil. “Kami memastikan pasokan dan distribusi energi tetap terjaga sepanjang periode Nataru. Selain stok yang aman, kami juga memperkuat berbagai layanan tambahan agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih nyaman selama perjalanan,” ujarnya.

    Optimalisasi infrastruktur dilakukan melalui dukungan 1.473 SPBU, 907 Pertashop, dan 1.209 Agen LPG. Selain itu, terdapat 644 SPBU Siaga 24 jam, 917 Agen LPG Siaga, serta 7 titik layanan BBM dan Kiosk Pertamina Siaga. Layanan mobile juga diperkuat melalui 41 unit Motorist/PDS yang menjangkau pemukiman hingga jalur wisata. Untuk jalur padat, 17 mobil tangki stand-by disiagakan sebagai kantong suplai.

    Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus turut menghadirkan 3 Serambi MyPertamina di rest area dan pusat keramaian yang menyediakan fasilitas tambahan seperti ruang istirahat, nursery, barbershop, mini klinik, dan area bermain anak. Dukungan keselamatan disiagakan melalui ambulans di sejumlah titik strategis serta porter gratis di beberapa bandara.

    Pemantauan suplai dilakukan secara real-time melalui command center Satgas sehingga penambahan stok dapat segera dilakukan saat terjadi lonjakan permintaan. Untuk kenyamanan masyarakat, Pertamina juga menghadirkan promo BBM Non-Subsidi serta program MyPertamina untuk mempermudah transaksi dan akses informasi titik layanan.

    “Kami mengimbau masyarakat mengisi BBM sejak awal sebelum memasuki jalur padat dan memanfaatkan aplikasi MyPertamina untuk informasi titik layanan dan promo. Kami siap melayani sepenuh hati agar masyarakat dapat menikmati liburan dengan tenang bersama keluarga,” tutup Ahad. [nm/suf]

  • Drama Kunci Motor Jatuh ke Parit, Damkar Tulungagung Turun Tangan

    Drama Kunci Motor Jatuh ke Parit, Damkar Tulungagung Turun Tangan

    Tulungagung (beritajatim.com) – Petugas Damkar Kabupaten Tulungagung membantu proses pencarian dan evakuasi kunci sepeda motor milik seorang siswa yang terjatuh dalam parit. Mereka terpaksa membuka saluran air untuk melakukan pencarian secara manual.

    Petugas masuk ke dalam saluran air dan mencari kunci motor yang terjatuh dengan cara meraba-raba. Tingginya lumpur dalam parit tersebut membuat proses pencarian mengalami kesulitan.

    Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Damkar Tulungagung, Iwan Supriyono mengatakan petugas dari tim Baruna 3 yang sedang piket menerima laporan tentang adanya kunci motor yang terjatuh di dalam parit. Lokasi kejadian berada di Jl Ki Mangun Sarkoro, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu.

    Petugas yang datang sudah berupaya melakukan pencarian dengan menurunkan alat magnet ke dalam parit melalui celah yang ada. “Namun karena ada lumpur setinggi lutut membuat proses pencarian dengan cara tersebut kurang efektif,” ujarnya, Selasa (2/12/2025).

    Petugas kemudian mencoba melakukan pencarian dengan alat penjepit ular. Namun hal tersebut juga tidak berhasil. Mereka kemudian memutuskan untuk membuka salah satu penutup parit. Setelah penutup terbuka petugas masuk dan melakukan proses pencarian secara manual.

    Setelah mencari selama 15 menit kunci motor tersebut berhasil ditemukan. “Kunci motor ini yang model sekarang, sehingga kalo hilang biayanya cukup mahal,” tuturnya.

    Sementara itu pemilik motor Delsa mengucapkan terimakasih kepada petugas Damkar yang telah membantu mengambil kunci motor yang terjatuh ke parit. Kunci tersebut terjatuh karena tersenggol seorang anak kecil yang bersembunyi.

    Delsa mengaku sempat kebingungan setelah kuncinya jatuh. “Terus tadi dibantu seorang ibu ditelponkan petugas Damkar untuk membantu pengambilan, alhamdulilah sudah bisa, terimakasih petugas Damkar,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Terjatuh Saat Pasang Plafon, Warga Tulungagung Tewas

    Terjatuh Saat Pasang Plafon, Warga Tulungagung Tewas

    Tulungagung (beritajatim.com) – Seorang pekerja bangunan tewas usai terjatuh saat memasang plafon rumah di Desa Kepung, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Korban diketahui bernama Abdul Manan (56) warga desa setempat.

    Korban terjatuh dari ketinggian 5,2 meter bersama dua temannya. AKibat kejadian ini korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sedangkan dua temannya mengalami patah tulang.

    Kapolsek Boyolanu, AKP Puji Retno mengatakan peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Korban bersama dua temannya sudah seminggu terakhir ini bekerja memasang plafon di rumah tersebut. Mereka menggunakan tangga penopang sederhana untuk mengerjakan pemasangan ini.

    “Jadi korban ini sudah seminggu terakhir bekerja memasang plafon di rumah ini, ketinggiannya mencapai 5,2 meter dengan tangga penopang sederhana,” ujarnya, Selasa (2/12/2025).

    Tangga penopang ini diduga tidak kuat menahan beban tiga orang sehingga patah. Kontruksi tangga penopang juga tidak kokoh. Sehingga saat korban bekerja bersama dua temannya patah dan mereka langsung terjatuh. Dua orang mengalami luka patah tulang dan dibawa ke pengobatan alternatif.

    Sedangkan korban yang kondisinya parah langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut. “Dari hasil pengakuan saksi saat dibawa ke rumah sakit korban masih sadar, korban meninggal dunia dalam perjalanan,” tuturnya.

    Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Mereka memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian. Selain itu polisi juga meminta keterangan sejumlah saksi termasuk pemilik rumah. Jenazah korban rencananya akan segera dimakamkan setelah proses adminitrasi di rumah sakit selesai. “Saat ini masih dalam tahap penyelidikan terkait kasus kecelakaan kerja ini,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Pemkot Mojokerto Perkuat Penerapan Kawasan Tanpa Rokok

    Pemkot Mojokerto Perkuat Penerapan Kawasan Tanpa Rokok

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto mempertegas komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang sehat dengan mengoptimalkan penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

    Kebijakan ini telah memiliki landasan hukum kuat melalui Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 7 Tahun 2018 tentang Kawasan Tanpa Rokok.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan bahwa aturan mengenai penetapan KTR sudah jelas dan mengikat. Karena itu, Ning Ita (sapaan akrab, red) meminta seluruh masyarakat menaati larangan merokok di area-area yang telah ditetapkan sebagai kawasan bebas asap rokok.

    “Artinya minimal di tempat-tempat itu tolong jangan ngerokok. Sing kudu arep ngerokok, ya di luar KTR yang sudah di-SK-kan. Merokok itu tidak hanya soal kesehatan personal panjenengan, tapi kesehatan komunal. Jangan enggak sehatnya ditularkan kepada orang lain. Ini akan menjadi dosa berjamaah kalau sudah begitu,” ungkapnya, Selasa (2/12/2025).

    Dalam pengarahan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) KTR di Pendapa Sabha Kridatama Rumah Rakyat tersebut, Ning Ita menjelaskan, jika ada tujuh kategori area yang wajib bebas asap rokok. Yakni fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat bermain anak, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum.

    “Keberhasilan penerapan KTR sangat bergantung pada kesadaran individu masyarakat. Kalau memang kesadaran pribadinya masih belum, ya tolong merokok tapi jangan di tempat yang bisa mempengaruhi orang lain menjadi tidak sehat Kebijakan ini sejalan dengan Panca Cita pembangunan Kota Mojokerto, khususnya misi pertama,” urainya.

    Yakni yang menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan kualitas kesehatan. Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Mojokerto ini berharap masyarakat Kota Mojokerto benar-benar menjadi masyarakat yang sehat. Menurutnya, salah satu indikator sehat adalah tidak merokok.

    Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto, Hesti Puspasari melaporkan bahwa Monev KTR tahun 2025 menyasar 347 lokasi. “Dari jumlah itu, 193 lokasi telah menerapkan KTR secara penuh atau 100 persen,” tambahnya.

    Selain monitoring, peserta kegiatan yang terdiri dari perangkat daerah se-Kota Mojokerto, para camat dan lurah, kepala UPT Puskesmas, perwakilan rumah sakit swasta dan klinik, serta Kepala Sekolah juga mendapatkan penjelasan mengenai Dashboard E-KTR. Paparan tersebut disampaikan oleh Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Citra Ervina Ahiyanasari, S.KM,

    Melalui langkah ini, Pemkot Mojokerto berharap penerapan KTR dapat semakin efektif, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan memperkuat upaya mewujudkan kota yang sehat dan berkualitas. [tin/ted]

  • Aktivitas Tambang Pasir di Lumajang Kembali Dibuka dengan Pembatasan Jam Operasional

    Aktivitas Tambang Pasir di Lumajang Kembali Dibuka dengan Pembatasan Jam Operasional

    Lumajang (beritajatim.com) – Aktivitas tambang pasir di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur telah diizinkan untuk kembali beroperasi.

    Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang sempat menutup total aktivitas pertambangan pasir akibat erupsi awan panas Gunung Semeru pada 19 November 2025.

    Bupati Lumajang Indah Amperawati membenarkan terkait telah kembali diberikannya izin aktivitas pertambangan pasir usai bencana erupsi Gunung Semeru.

    Meski begitu, terdapat pengetatan aturan yang harus ditaati para penambang saat beraktivitas di daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru.

    “Iya sudah dibuka lagi (aktivitas tambang), tapi dengan pengetatan aturan yang harus ditaati bersama,” terang Indah di Lumajang, Selasa (2/12/2025).

    Menurutnya, beberapa aturan yang harus ditaati oleh para penambang diantaranya adalah batasan waktu operasional hanya boleh dilakukan sejak pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

    Selain itu, jam operasional ini bisa ditutup lebih cepat jika Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru mendeteksi adanya getaran banjir lahar dengan amplitudo setingkat 20 milimeter.

    “Jadi, kegiatan penambangan harus segera dihentikan apabila sensor PVMBG (pusat vulkanologi, mitigasi, bencana geologi, Red) merekam getaran banjir dengan amplitudo maksimal 20 milimeter dengan durasi yang signifikan,” tambah Indah.

    Indah juga mengimbau, agar truk angkutan pasir tidak beroperasi di jalan raya saat jam siswa berangkat maupun pulang sekolah.

    Terdapat juga aturan agar para sopir menutupi truknya dengan terpal agar pasir yang dibawa tidak menggangu pengguna jalan.

    “Tentu seuruh kegiatan tetap harus mengutamakan keselamatan, ketertiban, serta berkoordinasi penuh dengan instansi terkait,” ungkap Indah. (has/ted)

  • Hujan Deras Picu Longsor di Sumbertengah Bondowoso, Saluran Air Tertutup Material 6 Meter

    Hujan Deras Picu Longsor di Sumbertengah Bondowoso, Saluran Air Tertutup Material 6 Meter

    Bondowoso (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Sumbertengah, Kecamatan Binakal, memicu tanah longsor pada Selasa, 2 Desember 2025 siang.

    Material tanah ambles menutup saluran air dengan dimensi cukup besar: tinggi sekitar enam meter, lebar tiga meter, dan panjang empat meter.

    Peristiwa terjadi pukul 13.47 WIB dan pertama kali dilaporkan warga melalui WhatsApp ke BPBD Bondowoso. Tim Reaksi Cepat (TRC) bergerak cepat menuju lokasi untuk memastikan kondisi dan mengecek apakah ada warga terdampak.

    Plt Kalaksa BPBD Bondowoso, Kristianto, menyebut tidak ada korban jiwa maupun kerusakan rumah warga. “Longsor hanya menutup saluran air. Kami pastikan seluruh warga dalam kondisi aman,” ujarnya.

    Menurut Kristianto, BPBD langsung melakukan asesmen awal dan melaporkan situasi kepada pimpinan untuk rencana tindak lanjut.

    Ia menegaskan bahwa koordinasi dilakukan sambil memonitor potensi longsor susulan, mengingat intensitas hujan masih terpantau rendah di sekitar lokasi.

    Enam personel BPBD terlibat dalam penanganan awal, terdiri atas Supriyadi, Ahmad Dhani, Dwi, Andra, Rivaldi dari TRC, serta Adi Prayoga dari Pusdalops. Warga sekitar turut membantu memastikan akses tetap aman.

    Hingga laporan dikirim, situasi kabupaten Bondowoso terpantau aman dan terkendali. BPBD mengimbau masyarakat di wilayah perbukitan agar meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan, terutama di titik-titik rawan gerakan tanah. (awi/ted)

  • Langgar Perda dan Picu Kerugian PAD, Pemkot Mojokerto Mulai Tertibkan Kabel Fiber Optik

    Langgar Perda dan Picu Kerugian PAD, Pemkot Mojokerto Mulai Tertibkan Kabel Fiber Optik

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto resmi memulai langkah tegas menertibkan jaringan kabel serat optik (fiber optik) yang tersebar di seluruh wilayah kota karena maraknya pelanggaran Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015. Penertiban ini dilakukan untuk mengimplementasikan tata ruang yang aman dan mengatasi hilangnya potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) akibat operator yang tidak berizin.

    Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2015 tersebut mengatur secara ketat tata ruang, perizinan, pemanfaatan, hingga pengawasan jaringan telekomunikasi. Perda mewajibkan setiap pemasangan kabel dilakukan secara efektif, efisien, aman, serta sesuai dengan kaidah tata ruang kota. Penyelenggara telekomunikasi juga diwajibkan mengantongi izin resmi dan memenuhi standar teknis.

    Namun, kondisi di lapangan menunjukkan banyak operator telekomunikasi memasang kabel tanpa izin resmi dan tidak memenuhi kewajiban administrasi yang diatur. Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menegaskan penertiban ini dilakukan karena adanya pelanggaran nyata terhadap aturan daerah.

    “Banyak penyelenggara telekomunikasi tidak memenuhi kewajiban sesuai Perda Nomor 4 Tahun 2015, termasuk tidak membayar sewa pemanfaatan ruang milik jalan. Selain menyalahi regulasi, kondisi ini menyebabkan hilangnya potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang seharusnya diterima kota,” ungkapnya, Selasa (2/12/2025).

    Ning Ita—sapaan akrab Wali Kota—menambahkan bahwa kondisi tersebut menjadi ironi. Sebab, pemerintah pusat melalui Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (UU HKPD) justru menekankan pentingnya penguatan desentralisasi fiskal dan optimalisasi penerimaan daerah.

    “Ini menjadi anomali. Di satu sisi pemerintah pusat mendorong daerah memperkuat pendapatan melalui optimalisasi aset, tetapi di sisi lain masih ada operator yang menggunakan ruang milik jalan tanpa izin dan tanpa kontribusi kepada daerah. Penertiban ini memiliki dasar hukum yang kuat,” katanya.

    Penertiban ini mencakup kewenangan Wali Kota dalam melakukan pengawasan dan pengendalian, serta penerapan sanksi administratif hingga pidana bagi pelanggar. Sanksi yang dapat dikenakan mencakup teguran, penghentian kegiatan, pencabutan izin, denda administratif, hingga pembongkaran kabel ilegal.

    Wali Kota juga meminta dukungan dan pengertian warga terhadap proses yang berlangsung.

    “Terutama jika terjadi gangguan jaringan internet dalam waktu dekat. Kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif mendukung penertiban ini. Bila ada gangguan internet dalam beberapa waktu ke depan, ini semata bagian dari proses penertiban,” jelasnya.

    Penertiban akan dilaksanakan secara bertahap oleh tim pengawasan kabel serat optik sesuai amanat Perda, serta dilakukan lewat koordinasi bersama seluruh penyelenggara telekomunikasi. Langkah ini bertujuan menciptakan tata ruang kota yang lebih rapi, aman, dan memberikan manfaat optimal bagi daerah maupun masyarakat. [tin/beq]