Jenis Media: Regional

  • Cuaca Ekstrem Mengintai, Warga Jabar Diimbau Siaga Banjir dan Longsor

    Cuaca Ekstrem Mengintai, Warga Jabar Diimbau Siaga Banjir dan Longsor

    Liputan6.com, Bandung – Pemda Jabar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang puncak musim hujan, yang diprediksi berlangsung dua kali, yaitu Desember 2025 dan Februari hingga Maret 2026. Prediksi dari BMKG ini menjadi dasar bagi Pemprov Jabar untuk mendorong langkah mitigasi sejak awal.

    Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Teten Ali Mulku Engkun, mengatakan curah hujan tinggi berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, hingga pergerakan tanah. Ia meminta masyarakat memperhatikan kondisi lingkungan dan mengambil langkah pencegahan sebelum cuaca ekstrem terjadi.

    “Puncak musim hujan berada di depan mata. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah yang rawan banjir dan longsor,” ujar Teten di Bandung, Kamis (4/12/2025).

    Menurut Teten, upaya sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan memiliki dampak besar dalam mengurangi risiko banjir. Sampah yang menumpuk dapat menyumbat aliran air dan memperburuk kondisi saat hujan lebat. Ia menekankan pentingnya memastikan saluran air, selokan, dan drainase tetap bersih dan berfungsi.

    Khusus bagi masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan, Teten mengingatkan agar waspada terhadap tanda-tanda awal pergerakan tanah seperti munculnya retakan, perubahan kemiringan bangunan, atau suara pergeseran tanah.

    “Jika ada tanda-tanda pergerakan tanah, segera menjauh dan menuju area aman. Pastikan seluruh anggota keluarga memahami jalur evakuasi terdekat,” katanya.

    Teten juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap potensi angin puting beliung. Warga diminta tidak berlindung di bawah pohon, menjauhi papan reklame atau bangunan rapuh, serta menepi ketika berkendara jika cuaca semakin buruk.

    Lebih jauh, ia menegaskan bahwa mitigasi bencana tidak hanya soal kesiapan teknis, tetapi juga perilaku dalam menjaga kelestarian lingkungan. Aktivitas seperti penebangan pohon dan alih fungsi lahan dapat memperbesar risiko bencana.

    “Kalau kita menjaga alam, alam akan menjaga kita. Mengembalikan fungsi alam adalah kunci untuk mengurangi risiko bencana,” tegasnya.

    Pemprov Jawa Barat telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana sejak 15 September 2025 hingga 30 April 2026. Selama periode cuaca ekstrem ini, Pemprov Jabar dan BPBD terus memperkuat koordinasi dengan 27 kabupaten/kota untuk memastikan kesiapsiagaan di seluruh daerah tetap optimal.

     

  • Kasus Wanita Disekap dan Diperkosa, Bupati Lampung Timur Semprot Anak Buah

    Kasus Wanita Disekap dan Diperkosa, Bupati Lampung Timur Semprot Anak Buah

    Liputan6.com, Jakarta – Kasus penculikan dan pemerkosaan yang menimpa remaja perempuan berinisial NA (16) di Kabupaten Lampung Timur, memicu perhatian serius pemerintah daerah. Bupati Lampung Timur, Siti Ela Nuryamah, menegaskan pihaknya menuntut proses hukum maksimal terhadap pelaku.

    “Saya minta ke camat, kepala desa, jangan tutup mata. Harus terbuka, jangan menunggu ada korban lagi. Semua waspada, potensi sekecil apa pun harus dimitigasi,” kata Bupati Ela kepada Liputan6.com, Kamis (4/12/2025).

    Diketahui, NA menjadi korban penculikan selama enam bulan oleh pelaku Ida Bagus Made Wibawa (27). Motif aksi bejat itu diduga berkaitan dengan utang piutang orang tua korban kepada keluarga pelaku.

    “Bapaknya minjam uang ke rentenir. Sudah janji tiga kali cicilan, tapi kondisi ekonomi kurang baik. Sebenarnya bukan jaminan secara lugas dan bapaknya tidak tahu. Anaknya bilang sudah satu minggu di Palembang, ponsel juga aktif,” lanjutnya.

    Namun, lanjutnya, komunikasi yang terjalin selama enam bulan itu rupanya dikendalikan langsung oleh pelaku.

    “Saat dihubungi ayahnya, yang membalas itu pelaku sambil mengancam korban,” ungkapnya.

    Ela memastikan kondisi NA kini berada di rumah aman dan tengah menjalani pemulihan psikologis. Pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan tenaga kesehatan dan pendamping untuk mempercepat pemulihan trauma korban.

    “Saat ini korban masih disembunyikan supaya trauma healing-nya maksimal. Kita sudah koordinasi dengan rumah sakit. Pelaku harus ditindak sesuai prosedur hukum, karena sudah mengeksploitasi anak dan menodai nilai-nilai kemanusiaan,” bebernya.

    Bupati juga mengecam keras praktik kekerasan seksual dan meminta Polres Lampung Timur memproses kasus itu sampai tuntas.

    Dia memastikan pemerintah akan membantu mencarikan solusi pembayaran utang yang membelit keluarga korban.

    Sebelumnya, seorang remaja perempuan di Lampung Timur, Lampung berinisial NA (16) menjadi korban penculikan selama enam bulan dan pemerkosaan oleh Ida Bagus Made Wibawa (27). Usut punya usut, motif penculikan itu terjadi lantaran orang tua korban tak mampu membayar utang kepada orang tua pelaku. Sehingga NA dijadikan sebagai jaminan.

    Kasatreskrim Polres Lampung Timur, AKP Stefanus Boyoh mengatakan korban dijemput paksa di rumahnya, pada Juni 2025 oleh pelaku. Alasannya karena orang tua NA tak kunjung membayar utang.

    “Motifnya karena utang piutang, jadi orang tua korban ini punya utang kepada orang tua pelaku. Namun, utang tersebut tak pernah dilunasi oleh orang tua korban, sehingga pelaku ini menjemput paksa korban untuk dibawa ke rumahnya,” ujar Stefanus, Rabu (3/12).

    Selama disekap di rumah Ida Bagus, di Kecamatan Labuhan Ratu, korban dijadikan sebagai asisten rumah tangga (ART).

    Aksi penculikan itu tidak diketahui oleh orang tua korban. Karena ayah NA bekerja di Sumatera Selatan, sementara ibunya menjadi pekerja imigran Indonesia (PMI) di luar negeri untuk membayar utang kepada orang tua pelaku.

    “Orang tua korban tidak mengetahui anaknya diculik oleh pelaku, memang saat dibawa paksa oleh pelaku, korban ini seorang diri di rumahnya di Desa Braja Indah, Kecamatan Braja Selebah. Orang tua korban pun sempat membuat laporan orang hilang, karena anaknya tidak pernah aktif saat dihubungi setelah diculik pelaku,” jelasnya.

    Disekap selama 6 bulan, korban diancama akan dibunuh jika nekat melarikan diri. Bahkan, remaja malang itu mendapat kekerasan seksual oleh pelaku.

    “Korban diculik sampai enam bulan lamanya, sampai di rumah pelaku korban diancam tidak boleh meninggalkan rumah dengan ancaman akan dibunuh, pada Juni sampai Juli korban disetubuhi oleh pelaku sebanyak dua kali,” bebernya.

    Saat ini, Ida Bagus Made Wibawa telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka persetubuhan terhadap anak di bawah umur dan penculikan.

    “Indikasi pelakunya satu orang, tapi kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut. Mohon waktu,” ungkapnya.

    Kasatreskrim Polres Lampung Timur, AKP Stefanus Boyoh mengungkapkan kasus itu terungkap setelah orang tua korban dihubungi oleh anaknya menggunakan ponsel warga. Korban disekap di rumah pelaku yang berada di Kecamatan Labuhan Ratu sejak Juni 2025.

    “Jadi korban ini berhasil kabur dari rumah pelaku dan meminjam ponsel warga untuk menghubungi ayahnya yang bekerja di Sumatera Selatan, pada Selasa pagi 25 November 2025. Setelah menerima telepon itu, ayah korban langsung menghubungi kerabatnya untuk menjemput korban,” kata Stefanus, Rabu (3/12).

    Setelah berhasil menjemput korban, keluarga kemudian melaporkan peristiwa yang dialami bocah malang tersebut ke polisi.

    “Pada hari yang sama, Selasa sore (25/11), Tim gabungan dari Polres Lampung Timur dan Polsek Braja Selebah langsung bergerak melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan pelaku di rumahnya tanpa perlawanan,” bebernya.

    Pelaku dan orang tua korban saling kenal. NA diculik ketika seorang diri di rumahnya di Desa Braja Indah, Kecamatan Braja Selebah. Sementara orang tuanya, bekerja di Sumatera Selatan.

    “Korban diculik saat sendiri di rumahnya, pada Jumat (6/6) lalu. Orang tua korban sempat melaporkan bahwa anaknya hilang beberapa waktu lalu,” jelasnya.

    Tersangka telah ditahan dan polisi masih mengungkap terkait motif penculikan serta pemerkosaan yang dilakukan oleh Ida Bagus Made Wibawa.

    Karena perbuatan kejinya, tersangka dijerat dengan UU No 17 tahun 2016 tentang penetapan Perpu No 1 tahun 2016 perubahan kedua atas UU no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 UU 17 / 2016 Jo Pasal 82, 83, dan tindak pidana penculikan Pasal 328 KUHP.

    “Ancaman maksimal 15 tahun pidana penjara,” tutup dia.

  • 6
                    
                        Tiba di Minangkabau, Dedi Mulyadi Rekrut Sopir Taksi Jadi Relawan Bantuan Bencana
                        Bandung

    6 Tiba di Minangkabau, Dedi Mulyadi Rekrut Sopir Taksi Jadi Relawan Bantuan Bencana Bandung

    Tiba di Minangkabau, Dedi Mulyadi Rekrut Sopir Taksi Jadi Relawan Bantuan Bencana
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Baru tiba di Bandara Minangkabau, Sumatera Barat, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung bergerak mengoordinasikan penyaluran bantuan, Kamis (4/12/2025).
    Dalam perjalanan menuju hotel, ia meminta sopir taksi yang mengantarnya, yakni Uda Firdaus, untuk menjadi
    relawan
    sementara dalam distribusi bantuan dari Jawa Barat.
    Di dalam taksi, Dedi membuka percakapan santai dengan Uda Firdaus untuk membantu penyaluran bantuan bagi korban bencana di
    Sumatera Barat
    .
    “Nih saya sudah di taksi Uda Firdaus, ini sangat jujur orangnya,” ucapnya dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Kamis (4/12/2025).
    Mantan Bupati Purwakarta itu lantas menanyakan apakah Uda Firdaus memiliki kendaraan yang bisa digunakan untuk mendistribusikan kebutuhan warga terdampak.
    “Ada, Pak,” jawab Uda Firdaus.
    Dedi juga meminta sopir taksi tersebut menghubungi rekan-rekannya yang memiliki mobil bak terbuka.
    Uda Firdaus menyebut ada beberapa rekannya di kampung, sekitar 1,5 jam dari Padang.
    “Ya sudah, nanti ditelepon saja teman-teman yang dari kampungnya. Tiga mobil atau empat mobil bawa sini. Kemudian, nanti Uda itu sama saya belanja barang-barang kebutuhan. Dianterin sama Uda ke daerah-daerah tujuan,” kata Dedi.
    Ia menjelaskan, relawan lokal penting untuk mempercepat distribusi bantuan dari Jawa Barat karena lebih hafal jalan menuju lokasi bencana dengan lebih cepat.
    “Ini Uda nih salah satu relawan saya yang ada di sini. Nanti akan
    nganter
    barang-barang yang dibutuhkan ke warga Sumatera Barat. Nanti kita sore bareng belanja. Nanti Uda belanjanya bareng sama saya,” tutur Dedi.
    Bersama para relawan dadakan ini, Dedi akan membeli logistik untuk para warga terdampak di Pasar Raya Padang.
    Diketahui, kedatangan Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    ke Sumatera Barat bertujuan untuk memastikan bantuan dari Jabar tersalurkan cepat ke wilayah terdampak bencana.
    Selain lewat darat, bantuan tersebut juga akan diangkut oleh dua unit pesawat Ultra Cargo Ranger (UCR) yang telah disiapkan dan berada di lokasi.
    Kedua pesawat tersebut akan digunakan untuk mengangkut bantuan logistik yang dibutuhkan warga terdampak bencana di tiga provinsi tersebut.
    “Saat ini, saya sudah berada di Bandara Minangkabau, Sumatera Barat. Selanjutnya, kedua pesawat UCR sudah berada di bandara dan kami akan segera membeli kebutuhan yang dibutuhkan oleh saudara-saudara kita di wilayah Aceh, di wilayah Sumatera Utara, dan wilayah Sumatera Barat,” katanya.
    Dedi menjelaskan bahwa setiap pesawat memiliki kapasitas angkut hingga satu ton sekali terbang.
    Bantuan akan diterbangkan ke sejumlah titik yang dapat dijangkau pesawat UCR, sebelum kemudian diteruskan melalui jalur darat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perjuangan Warga Aceh Menembus Zona Longsor Demi Bertemu Buah Hati  

    Perjuangan Warga Aceh Menembus Zona Longsor Demi Bertemu Buah Hati  

     

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir dan longsor di Sumatera meninggalkan banyak cerita. Mulai dari kehilangan, hingga pertemuan yang mengharukan di tengah situasi bencana yang meluluhlantakkan bentala.

    Di Timang Gajah, Bener Meriah, belasan orang rela menempuh perjalanan berkilo-kilo meter jauhnya, melalui medan yang sulit untuk menjemput anak-anak mereka.

    Adalah Safrizal (35) dan empat belas orang lainnya merupakan warga Timang Gajah, sebuah desa yang relatif tidak terdampak banjir dan longsor secara signifikan di Aceh. Namun, desa tersebut mengalami dampak pasca bencana dan terisolasi.

    “Kami hanya makan dengan sisa stok yang ada,” Safrizal memulai kisahnya, kepada Liputan6.com.

    Safrizal kelahiran Aceh Selatan yang merantau ke Dataran Tinggi Gayo kemudian menikahi warga setempat. Dataran Tinggi Gayo saat ini merupakan salah satu wilayah paling parah dengan korban terbanyak, hancur mumur dan terisolasi.

    Saat banjir dan longsor Sumatera, Aceh jadi salah satu provinsi yang dikoyak-moyak oleh bencana yang telah memakan korban ratusan jiwa itu. Secara rinci, jumlah korban meninggal di Aceh berdasarkan data terbaru dari otoritas bencana sebanyak 277 orang, sementara 193 dinyatakan masih hilang.

    Safrizal menempatkan anak perempuannya di salah satu pesantren di kawasan Bireuen untuk menempuh ilmu agama. Ia mulai dilanda gelisah akan anaknya itu yang tak kunjung berkabar akibat putusnya komunikasi.

    Namun, Safrizal tidak sendiri. Banyak di antara penduduk desa yang menempatkan anak-anak mereka ke pesantren sama seperti dirinya.

    “Akhirnya, saya dan belasan warga duduk dan bersepakat untuk menjemput anak-anak kami,” tutur Safrizal.

    Safrizal dan penduduk lainnya pun mempersiapkan diri dengan bekal seadanya. Perjalanan dimulai pada pagi hari, melewati jalur Bener Meriah – Bireuen, yang telah diluluhlantakkan oleh banjir dan longsor.

    Perjalanan memakan waktu selama setengah hari. Sepanjang perjalanan, rombongan ini melewati jalanan terjal yang telah tertimbun oleh longsor dari perbukitan.

    Tebing-tebing di kiri dan kanan jalan yang dilalui remuk. Segalanya terlihat sudah tidak berbentuk lagi.

    Selama perjalanan, adakalanya mereka menumpang kendaraan warga yang desanya terletak di antara jalur yang mereka lalui. Mereka pun memberi upah seadanya atas bantuan tersebut.

    “Karena sedang sama-sama kena musibah. Kita juga mengerti. Sekarang bensin langka,” ujar Safrizal.

    Lewat tengah hari, rombongan ini akhirnya sampai di Bireuen. Dari Bireuen, Safrizal sendiri langsung menuju ke terminal, mencari mobil penumpang yang dapat membawanya ke Kecamatan Jeunieb.

    Setelah menjemput anak perempuannya, Safrizal menginap semalam di rumah seorang kerabat di mana rekan-rekan perjalanannya juga berada bersama anak-anak mereka.

    Keesokan paginya, mereka kembali melalui jalan yang sama, pulang ke Timang Gajah. Bersama anak-anak mereka.

    “Namun, kami baliknya bertujuh, sisanya masih menjemput anak-anak. Tujuh berarti tambah anak-anak yang kini bersama kami. Kami harus bersiap, karena perjalanan sepertinya akan ada hujan,” pungkas Safrizal.

  • Susu Kedelai MBG Diduga Picu Keracunan Massal di Jatim, Puskesmas Dipenuhi Siswa dan Guru

    Susu Kedelai MBG Diduga Picu Keracunan Massal di Jatim, Puskesmas Dipenuhi Siswa dan Guru

    Liputan6.com, Jakarta – Susu kedelai yang ada dalam menu makan bergizi gratis (MBG) diduga menyebabkan 79 murid dan dua guru di Bondowoso, Jawa Timur, keracunan. Susu kedelai yang disajikan disebut tidak layak konsumsi.

    “Pertama itu ada dua, ada dua siswa. Setelah itu nyusul, nyusul. Ya masih belum ada penyampaian, cuma ada indikasi saja, indikasi dari susu kedelai,” kata Danposramil Sumberwringin Peltu untung Subagyo. Dikutip dari video SCTV, Kamis (4/12/2025).

    Dalam video yang beredar, seorang ayah memeluk putrinya erat di puskesmas. Orang tua lain juga menggendong buah hatinya.

    Akibat kejadian ini, Puskesmas Sumberwringin Bondowoso mendadak dipenuhi pasien. Total ada 79 dan dua guru yang diduga keracunan.

    Penyebab keracunan diduga berasal dari minuman susu kedelai yang disajikan bersama makanan MBG. Polisi dan Dinas Kesehatan setempat segera menatangi satuan petugas pelayanan gizi (SPPG) penyedia menu MBG.

    Kepala SPPG M Zainullah mengaku mendistribusikan 3.250 botol susu kedelai bersamaan dengan menu MBG.

    “3.250 itu sama dengan karyawan. Itu 5 sekolah. Yang lainnya Alhamdulillah aman,” tuturnya.

    Dia berdalih indikasi dari puskesmas menunjukkan kondisi para korban lemah dan ditambah dengan persoalan autoimun.

    “Cuma ketika indikasi dari pihak puskesmas tadi, memang orangnya lemah. Dua, memang autoimunnya memang seperti itu,” lanjutnya.

    Menurut Zainullah, menu susu kedelai bukan pertama kali disajikan. Namun Zainullah mengakui bahwa untuk penyajian kali ini, susu kedelai berasal dari supplier yang berbeda.

    “Cuman beda orang, beda supplier,” pungkasnya.

  • Dono Kasino Indro Dilantik jadi Wakil Rakyat di Lombok Tengah

    Dono Kasino Indro Dilantik jadi Wakil Rakyat di Lombok Tengah

    Sementara itu, Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri mengucapkan selamat kepada Dono Kasino Indro yang mengemban amanah sebagai anggota DPRD Lombok Tengah.

    Menurut dia, pengucapan sumpah atau janji yang sudah dilakukan bukan hanya sebagai prosedur formal, tetapi merupakan komitmen moral dan konstitusional yang mengikat, baik secara hukum etika maupun spiritual.

    “Sebagai wakil rakyat memiliki tanggungjawab besar untuk menyuarakan aspirasi masyarakat, mengawal kebijakan pembangunan dan menjalin sinergi dengan Pemda untuk kemajuan Lombok Tengah,” katanya.

    Ia berharap dengan pengalaman, dedikasi dan semangat pengabdian yang dimiliki dapat melanjutkan perjuangan dan pengabdian secara maksimal dan penuh tanggung jawab.

    Pada sisi lain, ia menyampaikan bahwa proses PAW merupakan bagian dari dinamika demokrasi yang sehat dan telah diatur secara konstitusional.

    “Kami berharap, fungsi legislatif dapat terus berjalan semakin optimal dan kolaborasi antara DPRD dan Pemda dapat terus ditingkatkan demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, partisipasif dan berpihak kepada kepentingan masyarakat,” katanya.

  • Puluhan Kios di Pasar Anyar Bogor Terbakar, Petugas Damkar Kesulitan Padamkan Api

    Puluhan Kios di Pasar Anyar Bogor Terbakar, Petugas Damkar Kesulitan Padamkan Api

    Liputan6.com, Jakarta – Kebakaran terjadi di kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/12/2025) pagi. Puluhan kios di Gedung Blok C dan D ludes terbakar.

    Kepulan asap hitam membubung tinggi terlihat dari kejauhan. Para pedagang yang berada di luar area gedung panik berhamburan, sementara sebagian lainnya berusaha mengamankan barang-barang dagangan mereka.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Bogor Agung Prihanto mengatakan, insiden terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, saat belum ada aktivitas.

    “Setelah menerima laporan, kami petugas langsung dikerahkan ke lokasi,” ujar Agung.

    Sebanyak 11 unit mobil pemadam dikerahkan, terdiri dari 8 unit Damkar Kota Bogor dan 3 unit bantuan dari Kabupaten Bogor.

    Petugas sempat kesulitan saat melakukan pemadaman api. Beberapa hidran yang ada di lokasi tidak berfungsi. Selain itu, di dalam kios banyak bahan yang mudah terbakar seperti pakaian, tas dan lainnya.

    Petugas juga terpaksa harus membongkar pintu kios yang masih tertutup rapat untuk mempercepat proses pemadaman.

    “Setiap lorong asap sangat tebal dan hidran mati. Tapi setelah berkoordinasi dengan PDAM, hidran bisa kembali digunakan dan akhirnya petugas berhasil memadamkan api,” ujarnya.

    Dia memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini. Namun, data sementara ada sekitar 20 kios yang ludes terbakar.

    “Alhamdulillah, saat ini sudah pendinginan. Data sementara ada sekitar 20 kios yang terbakar,” ucapnya.

    Belum diketahui pemicu kebakaran yang menghanguskan puluhan kios tersebut. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

    Sementara itu, Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor memastikan bahwa kebakaran yang melanda gedung Blok C dan D kawasan Pasar Anyar dikelola oleh pihak swasta.

    “Gedung Blok C dan D itu dikelola swasta. Pengelolaannya bukan oleh Perumda PPJ,” ujar Dirut Perumda PPJ Kota Bogor, Jenal Abidin.

  • Sulsel Geger, Pelaku Pemerkosaan Wanita Difabel Diseret Motor Keliling Kampung dan Dipukuli Massa

    Sulsel Geger, Pelaku Pemerkosaan Wanita Difabel Diseret Motor Keliling Kampung dan Dipukuli Massa

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah rekaman video yang memperlihatkan seorang pria diikat pada sepeda motor lalu diseret keliling kampung, viral di media sosial. Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (3/12/2025) petang.

    Pria tersebut diketahui berinisial A (47). Ia tewas setelah dihakimi massa yang diduga berjumlah ratusan orang. A disebut-sebut menjadi sasaran amuk warga lantaran diduga menganiaya dan memperkosa seorang wanita difabel, di salah satu desa di wilayah tersebut.

    Dalam salah satu foto yang diterima Liputan6.com, alat kelamin A terlihat telah terpotong. Selain itu, ditemukan pula sejumlah luka robek dan bekas sayatan di beberapa bagian tubuh korban.

    Foto lainnya memperlihatkan seorang wanita yang diduga menjadi korban pemerkosaan. Wanita tersebut tampak mengalami luka-luka dan telah mendapatkan penanganan dari tim medis.

    Kapolres Gowa AKBP Muhammad Aldy Sulaeman membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan pihak kepolisian langsung bergerak ke lokasi setelah menerima informasi terkait kejadian itu.

    “Dapat kami sampaikan bahwa memang beredar beberapa video terkait dugaan penganiayaan terhadap seseorang. Terkait hal tersebut, kami sudah berkoordinasi dengan Polsek Tompobulu. Alhamdulillah, berdasarkan laporan yang kami terima, situasi di lokasi saat ini sudah kondusif,” ujar Aldy, Rabu (3/12/2025) malam.

    Aldy juga membenarkan bahwa A dianiaya hingga tewas, lalu diseret keliling kampung oleh warga karena diduga sebelumnya melakukan tindak pidana kekerasan seksual. Meski demikian, kepolisian masih akan mendalami kebenaran informasi tersebut.

    “Berdasarkan informasi awal, yang bersangkutan diduga menjadi korban penganiayaan karena sebelumnya diduga melakukan pemerkosaan. Namun hal ini masih akan kami dalami untuk memastikan kronologi kejadian yang sebenarnya,” ucapnya.

    Saat ini, Aldy menyebut masih berada di Kecamatan Tompobulu. Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi main hakim sendiri tersebut melibatkan warga dari Desa Rappolemba, Desa Rappoala, hingga Kelurahan Cikoro’.

    Sebagai langkah awal, kepolisian telah menerjunkan Satuan Reserse Kriminal Polres Gowa untuk melakukan penyelidikan. Sejumlah satuan lainnya juga dilibatkan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan kamtibmas susulan.

    “Personel yang dilibatkan antara lain tim kesehatan dari Dokkes Polres Gowa untuk keperluan visum, Sat Samapta, Sat Reskrim, Sat Intelkam, serta Sat Binmas. Kami juga telah berkoordinasi dengan tim Dokpol Polda Sulsel,” pungkasnya.

  • Rekrutmen Direksi Perseroda Bahari Tanjung Tembaga Dinilai Tidak Selektif, Pemkot Diminta Perbaiki Transparansi

    Rekrutmen Direksi Perseroda Bahari Tanjung Tembaga Dinilai Tidak Selektif, Pemkot Diminta Perbaiki Transparansi

    Probolinggo (beritajatim.com) – Proses rekrutmen direksi Perseroda Bahari Tanjung Tembaga Kota Probolinggo kembali menjadi sorotan setelah mekanisme seleksinya dianggap belum memenuhi standar profesionalitas. Sejumlah pihak menilai tahap pemilihan direksi dan komisaris seharusnya dilakukan secara lebih terbuka dan kredibel.

    Perseroda sebagai perusahaan daerah memegang tanggung jawab dalam mengelola penyertaan modal pemerintah kota, sehingga membutuhkan manajemen yang kuat. Kinerja perusahaan akan berpengaruh langsung pada potensi pendapatan daerah.

    Wali Kota LSM LIRA Probolinggo, Louis Hariona menegaskan bahwa posisi direksi harus ditempati individu yang benar-benar memiliki kemampuan memimpin perusahaan. “Direksi harus punya integritas, kemampuan komunikasi, visi jelas, dan kemampuan mengambil keputusan yang tepat,” ujarnya.

    Selain kemampuan teknis, rekam jejak di dunia usaha menjadi faktor utama dalam penentuan figur pemimpin perusahaan daerah. Ia mengingatkan bahwa pengisian jabatan tidak boleh hanya berdasar kepentingan tertentu.

    Louis menyebut bahwa proses rekrutmen semestinya mengutamakan calon berpengalaman agar penyertaan modal daerah tidak terbuang sia-sia. “Jangan karena kepentingan politik lalu ditempatkan seseorang yang tidak punya kompetensi,” tegasnya.

    Potensi sumber daya lokal juga dinilai layak dipertimbangkan dalam pemilihan pimpinan Perseroda. Menurut Louis, banyak warga Kota Probolinggo yang memiliki kemampuan dan pengalaman menjalankan bisnis.

    Ia juga mengingatkan bahwa penempatan komisaris harus bebas dari konflik kepentingan agar tidak memengaruhi arah bisnis perusahaan daerah. Posisi tersebut disebutnya harus mendukung profesionalisme, bukan kepentingan kelompok tertentu.

    Dengan lokasi operasional di sektor pelabuhan dan ekspedisi, calon direksi juga dituntut memahami ekosistem bisnis yang berada di kawasan Tanjung Tembaga. Tanpa latar belakang yang relevan, risiko kegagalan disebut cukup tinggi dalam pengelolaan modal daerah.

    Louis berharap agar proses seleksi jabatan strategis di Perseroda diperbaiki ke depan demi keberlanjutan operasional perusahaan dan peningkatan pendapatan daerah. Langkah tersebut dinilai penting untuk memastikan Perseroda berjalan sesuai tujuan pembentukannya. (ada/ian)

  • Akhir Drama Penjarahan Minimarket di Sibolga, 16 Terduga Pelaku Dipulangkan

    Akhir Drama Penjarahan Minimarket di Sibolga, 16 Terduga Pelaku Dipulangkan

    Liputan6.com, Jakarta – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sibolga membebaskan 16 orang terduga pelaku penjarahan minimarket. Keputusan ini diambil setelah para pemilik dari tujuh gerai minimarket yang menjadi korban penjarahan memilih untuk tidak membuat laporan ke polisi.

    Ke-16 terduga pelaku sempat diamankan polisi usai melakukan penjarahan di tujuh gerai Indomaret, Alfamidi dan Alfamart pada Minggu (30/11/2025) dan Sabtu (29/11/2025).

    “Sudah dipulangkan ya, untuk 16 orang yang menjarah itu,” ungkap Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat (Kasubbid Penmas) Bidang Humas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani Tampubolon, Rabu (3/12/2025) malam.

    Keputusan untuk menghentikan proses hukum (SP3) terhadap para terduga pelaku ini didasari oleh tidak adanya laporan resmi dari pihak toko yang menjadi korban.

    “Ya dihentikan (proses hukumnya). Karena tidak ada toko minimarket membuat laporan resmi ke Polres Sibolga,” tambah Siti.

    Pembebasan ini menjadi pengingat bahwa di balik penegakan hukum, selalu ada ruang untuk pertimbangan kemanusiaan dan restoratif.

    Kini, belasan orang berinisial AS, SS, AZ, ZR, OFH, ART, DH, ISS, A, MS, BA, ER, DAM, ABS, D, dan BNH tersebut telah kembali berkumpul dengan keluarga mereka.

    Mereka diharapkan dapat mengambil hikmah dari kejadian ini dan menyambut kesempatan kedua yang diberikan oleh masyarakat dan hukum.