Jenis Media: Regional

  • DAS Rejoso Meluap, Sejumlah Desa di Winongan Pasuruan Terendam Hingga Satu Meter

    DAS Rejoso Meluap, Sejumlah Desa di Winongan Pasuruan Terendam Hingga Satu Meter

    Pasuruan (beritajatim.com) – Hujan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Pasuruan pada Kamis (4/12/2025) memicu peningkatan debit air di wilayah hulu. Aliran air tak mampu ditampung sepenuhnya sehingga melimpah ke permukiman warga di Kecamatan Winongan.

    Banjir kemudian menyebar ke sejumlah desa dengan ketinggian air yang berbeda-beda, mulai dari genangan dangkal hingga mencapai lebih dari satu meter. Kondisi ini membuat warga tetap siaga karena air terus mengalami perubahan sejak sore hari.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, menyampaikan bahwa banjir merendam wilayah Desa Winongan Kidul, Bandaran, Winongan Lor, Sruwi, Prodo, Sidepan, Lebak, Mendalan hingga Menyarik. Ia menyebut seluruh laporan ini berasal dari petugas yang turun langsung ke lapangan.

    Beberapa titik mengalami banjir cukup tinggi terutama di Dusun Jetis, Desa Prodo. “Paling tinggi sementara di Dusun Jetis lebih dari satu meter dan itu sedang kami pantau ketat,” ujar Sugeng.

    Selain Kecamatan Winongan, genangan juga mulai tampak meluas menuju Kecamatan Grati. Dusun Keburukan tercatat menjadi titik pertama yang terdampak banjir di wilayah tersebut.

    “Sementara ini masih di Kecamatan Winongan. Untuk kecamatan lain seperti Rejoso kita masih menunggu laporan dari tim yabg bertugas,” kata Sugeng

    BPBD Kabupaten Pasuruan terus melakukan monitoring debit air di sepanjang aliran sungai dan wilayah rawan banjir. Sugeng mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kenaikan air mengingat hujan diperkirakan masih berlangsung. [ada/suf]

  • Sopir Truk Tangki Bermuatan Solar yang Terguling di Tulungagung Ditemukan, Ini Pengakuannya

    Sopir Truk Tangki Bermuatan Solar yang Terguling di Tulungagung Ditemukan, Ini Pengakuannya

    Tulungagung (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Tulungagung masih terus menyelidiki kasus truk tangki yang diduga memuat solar bersubsidi. Truk tersebut mengalami kecelakaan di Jalur Lintas Selatan (JLS) masuk Desa/Kecamatan Besuki pada Jumat (28/11/2025) lalu.

    Sopir truk yang menghilang usai kecelakaan kini telah ditemukan keberadaanya. Truk tangki bermuatan 6000 liter solar tersebut disebut tak kuat menanjak sehingga mundur dan terguling. Polisi telah mengambil sampel solar tersebut untuk dilakukan uji laboratorium.

    Kasatreskrim Polres Tulungagung AKP Ryo Pradana mengatakan pengemudi truk adalah R (55) warga Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung. Dari hasil pemeriksaan usai kecelakaan sopir ditolong oleh seseorang dan membawanya ke pengobatan alternatif sangkal putung karena mengalami cedera dislokasi. Polisi telah memanggil sopir tersebut untuk dimintai keterangannya.

    “Kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.30 WIB, setelah kecelakaan sopir ditolong seseorang yang lewat dan membawanya ke sangkal putung,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).

    Dari hasil pemeriksaan sementara, solar tersebut dipesan oleh PT KSE selaku pengelola tambak udang vaname. Proses pemesanan solar tersebut melalui perantara H yang kemudian diteruskan ke penyedia bahan bakar PT LBB di Surabaya.

    Untuk proses pendalaman, penyidik memanggil sejumlah pihak terkait di antaranya H selaku perantara PT KSE dengan PT LBB, pimpinan PT LBB Surabaya, pemilik truk tangki AG 9642 UT atas nama PT Barokah Putra Ibu. “Solar ini akan dikirim ke tambak udang milik PT KSE, mereka membeli solar tersebut melalui PT LBB Surabaya,” tuturnya.

    Rio mengaku belum bisa memastikan terkait legalitas solar yang diangkut. Penyidik masih menunggu hasil uji laboratorium terharap solar tersebut. Sampel tersebut dikirim ke beberapa laboratorium di Jakarta dan Surabaya. Selain itu pihak Disperindag juga mengirim sampel ke Pertamina untuk di uji. “Kami masih menunggu hasil uji lab dari Lemigas Kementerian ESDM. Butuh waktu sekitar 10 hari,” terangnya.

    Sementara itu menanggapi ramainya kabar di media sosial terkait dugaan keterlibatan oknum polisi yang ikut bermain dalam penyediaan solar tersebut, Ryo tidak berkomentar banyak. Pihaknya menyebut akan bekerja secara profesional. “Ya, mungkin kita akan bisa buktikan sendiri. Bahwasanya kita akan tegak lurus, objektif, profesional,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Korban Hilang Akibat Banjir dan Longsor di Sumut Bertambah Jadi 205 Orang, Berikut Rinciannya

    Korban Hilang Akibat Banjir dan Longsor di Sumut Bertambah Jadi 205 Orang, Berikut Rinciannya

    Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan sebanyak 207 truk logistik diberangkatkan untuk membantu masyarakat terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara sebagai wujud percepatan dukungan pemerintah dalam situasi darurat.

    “Hari ini kita kirimkan Rp34,8 miliar nilainya, dalam bentuk barang bukan uang, ada beras, susu, sosis, mie instan, hingga air mineral,” kata Mentan dalam pelepasan bantuan kemanusiaan 207 truk logistik untuk daerah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatera di Jakarta, Kamis.

    Dia menyampaikan bantuan kemanusiaan itu bagian dari donasi yang dihimpun dari seluruh jajaran Kementerian Pertanian termasuk pengusaha mitra kementerian itu hingga BUMN.

    Adapun dana bantuan yang sebelumnya dihimpun mencapai Rp75,85 miliar.

    Amran menyebutkan ratusan truk itu memuat 25 ton beras, 35 ton minyak goreng, 38 ton gula pasir, 1.780 dos susu, hingga 2.480 dus air mineral.

    “Masih banyak lainnya ada sarden, teh, kopi, baju, pampers, telur, pembalut, peralatan sholat, perlengkapan mandi, selimut, telur, obat-obatan,” jelas Mentan.

    Amran menjelaskan pengiriman logistik dilakukan melalui jalur laut menggunakan KRI Banda Aceh, dengan pembagian 70 truk untuk Aceh, 70 truk untuk Sumatera Utara, dan 67 truk untuk Sumatera Barat sesuai kebutuhan di tiap daerah.

    “Insya Allah nanti kapal ini sandar pertama di Sumbar, Padang. Kemudian bergerak ke Sibolga, Sumut. Kemudian terakhir di Aceh, kami sudah bagi,” jelasnya.

    Ia menyampaikan apresiasi kepada para mitra, pengusaha, BUMN, hingga pegawai Kementerian Pertanian yang secara sukarela memberikan donasi, sehingga terkumpul Rp75 miliar lebih yang digunakan untuk membantu masyarakat terdampak bencana.

    Amran menegaskan seluruh bantuan dikawal langsung tim Kementerian Pertanian di lapangan, sementara jajaran Bulog juga bekerja siang malam, bahkan tinggal di tenda selama beberapa hari untuk memastikan distribusi berjalan lancar.

    “Semua yang kita kirim ini dikawal oleh Kementerian Pertanian. Kenapa? Ini amanah dari teman-teman pegawai. Pegawai kami (menyumbang) Rp50.000, Rp200.000 per, terkumpul Rp10 miliar. Tapi, ada (perusahaan) yang (donasi) Rp20 juta, ada yang Rp10 juta, ada Rp5 juta, ada Rp1 juta, ada Rp200 jutaan,” jelasnya.

  • 2
                    
                        Bahlil: Cak Imin Taubat Nasuha Lah, yang Bisa Perintah Saya Prabowo
                        Nasional

    2 Bahlil: Cak Imin Taubat Nasuha Lah, yang Bisa Perintah Saya Prabowo Nasional

    Bahlil: Cak Imin Taubat Nasuha Lah, yang Bisa Perintah Saya Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) juga bertaubat nasuha, bukan hanya dirinya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol.
    Bahlil menekankan, semua pejabat harus mengevaluasi diri terkait
    bencana banjir
    dan longsor Sumatera.
    “Kalau pertaubatan nasuha,
    Cak Imin
    juga pertaubatan nasuha lah. Semuanya ya. Oke ya? Semua kita semua harus apa ya… ya evaluasi diri, ya,” ujar Bahlil di Istana, Jakarta, Kamis (4/12/2025).
    Bahlil menjelaskan, yang bisa memerintah dirinya hanyalah Presiden
    Prabowo Subianto
    .
    Bahlil turut menegaskan bahwa dia sedang fokus menjalankan urusan rakyat, sekaligus apa yang diperintahkan Prabowo.
    “Kalau saya kan, Presiden saya kan Pak Presiden Prabowo. Yang bisa di kabinet, yang bisa perintah saya Pak Presiden Prabowo,” tuturnya.
    “Dan saya fokus untuk menjalankan urusan rakyat dan apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden. Saya lagi urus urusan di lokasi bencana,” imbuh Bahlil.

    Diberitakan sebelumnya, Cak Imin menyurati tiga menteri dan mengajak untuk melakukan tobat nasuhah imbas bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera.
    “Pada kesempatan ini saya mengajak semua pihak untuk mari bersama-sama bahu-membahu, memperbaiki. Hari ini saya berkirim surat ke Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, Menteri Lingkungan Hidup untuk bersama-sama evaluasi total seluruh kebijakan, policy dan langkah-langkah kita sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah,” ujar Cak Imin Senin (1/12/2025)
    “Bahasa NU-nya tobatan nasuhah,” sambungnya.
    Tobatan nasuhah yang dimaksud Cak Imin adalah mengevaluasi total seluruh kebijakan berkaitan dengan lingkungan hidup, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
    “Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri,” ucap Cak Imin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Dugaan Penganiayaan Siswa SMA Taruna Angkasa Madiun, Ortu Tempuh Jalur Hukum

    Kasus Dugaan Penganiayaan Siswa SMA Taruna Angkasa Madiun, Ortu Tempuh Jalur Hukum

    Madiun (beritajatim.com) — Lingkungan pendidikan kembali tercoreng kasus dugaan kekerasan antarsiswa. Seorang pelajar kelas XI SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun berinisial AAM (16) dilaporkan menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh para kakak tingkatnya. Keluarga korban resmi membawa persoalan ini ke Polres Madiun Kota, Kamis (4/12/2025).

    Peristiwa itu disebut terjadi pada Selasa malam (2/12/2025). Saat kondisi tubuhnya sedang tidak fit dan menjalani perawatan di UKS, AAM disebut dijemput sejumlah siswa kemudian dibawa ke kamar 103 ruangan yang dikabarkan jauh dari titik pengawasan dan CCTV. Di lokasi itu, AAM mengaku mengalami pemukulan berulang hingga tak sadarkan diri.

    “Saat siuman, anak saya dipukul lagi sampai matanya bengkak dan tidak bisa dibuka,” ungkap ayah korban, Edi Sutikno, seusai membuat laporan resmi.

    Keluarga mendapat informasi bahwa 10 siswa mengaku terlibat. Namun menurut AAM, jumlah pelaku bisa mencapai sekitar 20 orang, mayoritas siswa kelas XII. Motif aksi kekerasan tersebut masih belum terungkap.

    AAM sempat dilarikan ke UGD RS dr. Efram Harsana Maospati dan menjalani perawatan lanjutan. Hasil visum mencatat memar di dada, lengan, paha, punggung, serta hematom di bagian kepala. Behel giginya juga terlepas akibat benturan. Hari ini korban dijadwalkan menjalani USG, MRI, dan panoramic guna memastikan ada tidaknya cedera internal.

    Edi menyoroti lemahnya pengawasan di sekolah, terutama karena siswa yang sedang sakit bisa keluar dari UKS tanpa pemantauan. Ia juga menduga lokasi kejadian sengaja dipilih karena tidak terjangkau kamera pengawas.

    “Ini kelalaian serius. Jangan sampai kekerasan terus berulang dan dianggap hal lumrah. Tahun 2024 ada kasus yang memakan korban jiwa. Kami tidak ingin sejarah terulang,” tegasnya.

    Sementara itu, Kasatreskrim Polres Madiun Kota, Iptu Agus Riadi, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp membenarkan adanya laporan tersebut. “Masih kami dalami,” singkatnya.

    Hingga berita ini diturunkan, pihak SMAN 3 Taruna Angkasa belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan peristiwa tersebut. [rbr/aje]

  • Longsor di Bojonegoro Rusak Rumah Warga, BPBD Berikan Bantuan Darurat

    Longsor di Bojonegoro Rusak Rumah Warga, BPBD Berikan Bantuan Darurat

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah kejadian tanah longsor melanda Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Kamis (4/12/2025). Bencana ini merusak bagian belakang rumah seorang warga.

    Lokasi kejadian tanah longsor berada di Dusun Clebung, Desa Clebung, Kecamatan Bubulan. Insiden terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.

    Menurut Kasi Kegawatdaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, Agus Purnomo, longsor dipicu derasnya aliran Sungai Clebung akibat hujan lebat yang terjadi di wilayah setempat. Tebing sungai terkikis dan merusak dapur rumah warga.

    Rumah milik Sulastri (61) itu mengalami kerusakan pada bagian dapur dengan dimensi 6×5 meter. Saat ini, puing-puing dari longsoran belum dibersihkan dan memerlukan alat berat.

    “Bantuan darurat telah diberikan kepada korban. Bantuan berupa dua paket sembako dan satu lembar terpal,” ujarnya.

    Untuk penanganan jangka panjang, BPBD merekomendasikan normalisasi Sungai Clebung. Pemerintah desa disarankan mengajukan proposal perbaikan ke Bupati Bojonegoro.

    Upaya pembersihan lokasi dan evakuasi material longsor masih menunggu pendataan lebih lanjut. Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. [lus/suf]

  • Viral Kapal Tongkang Muatan Kayu Terdampar di Pesisir Barat Lampung, 3 ABK Diperiksa Polisi

    Viral Kapal Tongkang Muatan Kayu Terdampar di Pesisir Barat Lampung, 3 ABK Diperiksa Polisi

    Liputan6.com, Jakarta – Warga pesisir Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan, Pesisir Barat, Lampung dikejutkan oleh terdamparnya kapal tongkang yang membawa muatan kayu hutan dalam jumlah besar. Peristiwa yang viral di media sosial itu tidak hanya menimbulkan keresahan, tetapi juga merusak sejumlah perahu nelayan.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun mengonfirmasi adanya kapal tongkang yang membawa muatan sekitar 4.800 kubik kayu itu kandas di perairan Pesisir Barat.

    “Kapal itu diketahui berangkat dari Sumatera Barat pada 2 November 2025. Kemudian kandas pada 6 November 2025,” jelas Yuni, Kamis (4/12/2025).

    Dia bilang, cuaca ekstrem menjadi penyebab utama kapal kehilangan kendali hingga akhirnya terdampar. Selain itu, tali pengikat kapal disebut ikut terlilit dan memperparah situasi.

    “Cuaca saat itu sangat ekstrem. Ada tali kapal yang terlilit, sehingga mengakibatkan tongkang terdampar,” katanya.

    Yuni memastikan pihak kepolisian telah mengambil langkah cepat menindaklanjuti insiden tersebut. Sejumlah anak buah kapal (ABK) juga telah dimintai keterangan.

    “Tiga ABK sudah kami mintai keterangan untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.

    Hingga kini, kondisi tongkang beserta muatan kayu masih berada di lokasi dan penanganan kasus ditangani Polres Pesisir Barat bersama Direktorat Polair.

    “Masih ada di sana sampai hari ini,” ujarnya

     

     

  • Buntut Panjang Aksi Potong Kelamin dan Arak Pelaku Perkosaan Disabilitas di Gowa

    Buntut Panjang Aksi Potong Kelamin dan Arak Pelaku Perkosaan Disabilitas di Gowa

    Sebelumnya, warga Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Gowa, dihebohkan dengan beredarnya video seorang pria yang diamuk massa hingga tewas, lalu diikat pada sepeda motor dan diseret keliling kampung. Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    Pria tersebut diketahui berinisial A (47). Ia diduga menjadi sasaran amuk massa karena dituding melakukan penganiayaan dan pemerkosaan terhadap seorang wanita difabel berinisial T.

    DT, salah seorang warga yang menjadi saksi mata, menjelaskan bahwa dugaan tindak pidana tersebut terjadi sekitar empat hari sebelum A tewas dihakimi warga. Saat kejadian pemerkosaan, warga disebut sudah mengetahui peristiwa tersebut, namun pelaku berhasil melarikan diri.

    “Iya betul kejadiannya kemarin sore. Warga sebenarnya sudah tahu sejak hari itu juga, tapi pelaku sembunyi. Empat hari kemudian baru didapat,” kata DT kepada Liputan6.com, Kamis (4/12/2025).

    DT menjelaskan, usai diduga melakukan rudapaksa di Kelurahan Cikoro’, A sempat bersembunyi selama dua hari di salah satu rumah warga. Setelah itu, ia kembali melarikan diri dan bersembunyi di kawasan hutan di kaki Gunung Lompo Battang, Desa Rappolemba, selama dua hari berikutnya.

    “Sempat sembunyi dua hari di Cikoro’. Terus dia sembunyi lagi di belakang kampung, di kaki Gunung Lompo Battang, Desa Rappolemba,” bebernya.

    Menurut DT, A akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya karena diduga kelaparan. Ia kemudian mendatangi rumah seorang warga di Desa Rappoala untuk meminta makanan dan sempat terlihat berbelanja di warung.

    “Katanya sempat beli sesuatu di warung. Karena memang sudah dicari-cari, akhirnya ada warga yang melihat dia,” ucap DT.

    A pun didatangi warga yang marah. Ia kemudian dianiaya hingga tewas. Tak hanya itu, jasad A juga diarak keliling kampung dari perbatasan Desa Rappoala menuju Desa Rappolemba hingga ke Kelurahan Cikoro’. Dalam aksi tersebut, A disebut mengalami mutilasi pada alat kelaminnya.

    “Diarak keliling kampung sampai meninggal dunia. Saya sempat tanya ke petugas puskesmas, katanya memang benar alat kelaminnya dipotong,” jelas DT.

    Aksi tersebut sempat direkam oleh sejumlah warga dan kemudian viral di media sosial.

     

     

  • Kayu Gelondongan Terbawa Arus Banjir Bandang Sumatera, Analisis Guru Besar IPB: Pembalakan Liar

    Kayu Gelondongan Terbawa Arus Banjir Bandang Sumatera, Analisis Guru Besar IPB: Pembalakan Liar

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir bandang Sumatera yang membawa material kayu gelondongan menunjukkan indikasi pembalakan liar. Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Prof Bambang Hero Saharjo menuturkan, gelondongan kayu besar yang terbawa arus banjir tidak mengindikasikan karena lapuk dan roboh alami. Ada indikasi perbuatan tangan manusia. 

    Bambang mengaitkan temuan tersebut dengan kasus serupa yang pernah ditangani beberapa tahun lalu di kawasan lindung Sumatra Utara. Menurutnya, tumbangnya satu atau dua pohon dalam kondisi alami bukan merupakan ancaman bagi ekosistem.  

    “Pohon ini, ya, kalaupun tumbang, itu tidak banyak. Paling hanya satu, dua. Dan itu alami,” tutur Kepala Pusat Studi Bencana IPB ini pada Kamis (4/12/2025).  

    Bambang menerangkan, sistem perakaran pohon tua yang kuat membuat hutan tetap stabil. Ketika satu pohon tumbang, ruang kosong tersebut segera diisi oleh regenerasi spesies baru.

    Namun, masalah muncul ketika aktivitas pembalakan liar memasuki kawasan hutan. Gangguan pada vegetasi menghilangkan kerapatan tajuk dan membuka celah yang memicu perubahan drastis dalam aliran air serta kestabilan tanah. 

    “Pada kondisi seperti ini, ketika pembalakan liar masuk, maka celah antara tajuk semakin terbuka,” ungkapnya. 

    Dia menggambarkan, hutan yang masih sehat memiliki struktur tajuk yang rapat dan bertingkat, sehingga mampu memecah dan menahan laju air hujan. 

    “Walaupun ada air, dia tidak langsung ke permukaan. Tapi jatuh di tajuk, pecah, kemudian sebagian mengalir melalui batang atau stem flow,” jelasnya.

    Bambang menjelaskan, keberadaan tumbuhan bawah dan serasah berperan penting dalam menyerap air serta menjaga kestabilan ekosistem hutan. Lapisan vegetasi yang berjenjang, mulai dari tajuk atas hingga vegetasi bawah, merupakan sistem penyangga alami yang menjaga keseimbangan lingkungan.

    “Tuhan menciptakan ini tentu saja untuk kebaikan manusia dan lingkungannya,” ucapnya. 

  • Wali Kota Kediri Launching Kawasan Parkir Digital

    Wali Kota Kediri Launching Kawasan Parkir Digital

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati memimpin apel pagi dalam rangka Launching Kawasan Parkir Digital sekaligus memberikan apresiasi kepada para pemenang Kompetisi Transaksi QRIS antar Juru Parkir di Kota Kediri, Kamis (4/12/2025).

    Kegiatan yang berlangsung di Halaman Balaikota Kediri ini menjadi langkah Pemerintah Kota Kediri dalam mendorong digitalisasi layanan publik, khususnya pada sektor parkir.

    Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Kediri menyampaikan bahwa apel bersama juru parkir ini sekaligus menjadi sarana sosialisasi kepada masyarakat mengenai penerapan digitalisasi pembayaran parkir di Kota Kediri. “Ini adalah inovasi dan kita bekerja sama dengan KPwBI Kediri. Nantinya masyarakat ketika parkir bisa melakukan pembayaran secara digital, tinggal scan barcode saja. Harapannya bisa meningkatkan transparansi, kenyamanan, dan keamanan bagi masyarakat,” ujarnya.

    Mbak Wali menambahkan bahwa mulai hari ini pembayaran parkir sudah dapat dilakukan menggunakan QRIS. Para juru parkir telah mengikuti pelatihan sejak tiga bulan sebelumnya sehingga siap menerapkan sistem ini. “Para jukir tinggal memakai rompi yang sudah tertera barcodenya,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Wali Kota termuda ini juga menegaskan bahwa dengan digitalisasi parkir, setiap transaksi parkir akan langsung terekam dalam sistem sehingga lebih transparan dan potensi kebocoran dapat ditekan. Pendapatan dari retribusi parkir ini akan menjadi bagian dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang selanjutnya dikembalikan untuk pembangunan dan layanan bagi masyarakat.

    Pada kegiatan ini juga dilakukan pemberian apresiasi kepada juru parkir dengan perolehan tertinggi dalam pembayaran tarif parkir menggunakan QRIS dan penyematan atribut parkir QRIS kepada juru parkir secara simbolis.

    Hadir pula Kepala Kantor Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin, Perwakilan Bank Indonesia Kediri Yayat Cadarajat, Pj Sekretaris Daerah M. Ferry Djatmiko, para asisten, staf ahli, Kepala OPD, camat se-Kota Kediri, pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Kediri, serta 217 juru parkir. [nm/ted]