Jenis Media: Regional

  • Mendagri Tito Kukuhkan Pengurus ADPSI dan ASDEPSI Periode 2025–2030

    Mendagri Tito Kukuhkan Pengurus ADPSI dan ASDEPSI Periode 2025–2030

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian resmi mengukuhkan Pengurus Asosiasi DPRD Provinsi Seluruh Indonesia (ADPSI) dan Asosiasi Sekretaris DPRD Provinsi Seluruh Indonesia (ASDEPSI) Periode 2025–2030. Prosesi pengukuhan berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (4/12/2025).

    Dalam arahannya, Mendagri meminta jajaran DPRD untuk menjalankan fungsinya dengan baik sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Fungsi tersebut antara lain membentuk Peraturan Daerah (Perda)/legislasi, membahas dan menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersama kepala daerah, serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan APBD.

    Mendagri secara khusus meminta agar fungsi pengawasan dioptimalkan, terutama terhadap program-program yang telah ditetapkan dalam APBD. Program-program tersebut harus dipastikan benar-benar menyentuh lapisan masyarakat.

    “Jangan sampai ada program yang tidak berdampak, tapi kemudian disetujui. Ini DPRD menjadi penyeimbang,” ujar Mendagri.

    Terkait adanya kebijakan pengalihan dana Transfer ke Daerah (TKD) pada 2026, Mendagri meminta jajaran DPRD memastikan agar Pemda melakukan efisiensi belanja, terutama terhadap belanja operasional yang tidak perlu. Komponen tersebut diminta untuk disederhanakan agar realisasinya lebih efektif dan efisien.

    Di sisi lain, mereka juga diminta mencari peluang pendapatan lainnya tanpa membebani rakyat. Misalnya dengan mengoptimalkan pendapatan pajak dari restoran dan hotel melalui inovasi teknologi digital. Cara tersebut, imbuh Mendagri, telah banyak digunakan sejumlah daerah seperti Kabupaten Banyuwangi, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Badung.

    “Sehingga mereka bisa mendapatkan pendapatan yang optimal tanpa membuat [kebijakan] yang baru,” tambahnya.

    Selain itu, Mendagri mengajak jajaran DPRD untuk mendorong pemerintah daerah (Pemda) menghidupkan sektor swasta di wilayah masing-masing melalui kemudahan perizinan bagi pelaku usaha. Cara tersebut telah dicontohkan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki berbagai kebijakan pro-Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kebijakan ini terbukti membantu perekonomian DIY tetap stabil pada masa Covid-19.

    Adapun terkait fungsi legislasi, Mendagri meminta agar DPRD tidak membuat Perda yang membatasi ruang gerak masyarakat maupun dunia usaha. Ia menyoroti banyak aturan daerah yang cenderung rumit dan membingungkan masyarakat, termasuk pelaku usaha, sehingga tidak dapat dilaksanakan secara optimal.

    “Lebih dari itu saya membuka pintu kepada asosiasi untuk berdiskusi memberi masukan kepada kami. Kami juga bisa memberi masukan kepada asosiasi apa saja yang menyangkut persoalan-persoalan di daerah,” tandas Mendagri.

    Sebagai informasi, dalam pengukuhan tersebut, Buky Wibawa Karya Guna yang merupakan Ketua DPRD Jawa Barat ditetapkan sebagai Ketua Umum ADPSI.

    Turut hadir dalam acara tersebut Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh, Sekjen ADPSI periode 2025–2030 Fahmi Hakim, Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara Bidang Politik, Pertahanan, dan Keamanan Bey Triadi Machmudin, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni, serta pejabat terkait lainnya.

  • Sumatera Utara Berpotensi Hujan Hingga Jelang Akhir Tahun

    Sumatera Utara Berpotensi Hujan Hingga Jelang Akhir Tahun

    Endah Paramita mengakui bahwa cuaca terkini di Sumut menunjukkan dinamika yang perlu dicermati, khususnya terkait potensi hujan pada awal hingga pertengahan Desember.

    Meskipun demikian, BMKG menjelaskan bahwa kondisi global saat ini sebenarnya tidak signifikan memicu peningkatan pembentukan awan hujan.

    Parameter seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), Indian Ocean Dipole (IOD) dan Outgoing Longwave Radiation (OLR) disebut Endah tidak terlalu mendukung terbentuknya awan hujan di Indonesia, termasuk Sumatera bagian barat.

    “MJO, IOD, dan OLR dalam beberapa hari ini tidak terlalu mendukung terbentuknya awan hujan di Indonesia,” jelasnya.

    Faktor utama pemicu hujan beberapa hari terakhir adalah faktor regional dan lokal, yakni berupa belokan angin dan konvergensi udara yang menumpuk di jalur timur Sumatera, terutama wilayah pesisir.

    “Masih ada belokan angin yang menumpuk di wilayah pesisir timur. Itulah sebabnya potensi hujan ringan hingga sedang masih bisa terjadi,” terang Endah.

  • 7
                    
                        Bupati Aceh Selatan Umrah di Tengah Bencana Aceh, Komisi II: Tak Pantas secara Etika Kemanusiaan
                        Nasional

    7 Bupati Aceh Selatan Umrah di Tengah Bencana Aceh, Komisi II: Tak Pantas secara Etika Kemanusiaan Nasional

    Bupati Aceh Selatan Umrah di Tengah Bencana Aceh, Komisi II: Tak Pantas secara Etika Kemanusiaan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketua Komisi II DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda menilai tindakan Bupati Aceh Selatan, Mirwan, tidak pantas dilakukan secara etika kemanusiaan.
    Di tengah bencana dan penderitaan yang dialami masyarakat Aceh Selatan, pemimpinnya justru meninggalkan wilayahnya. 
    “Secara etika dan kemanusiaan, yang bersangkutan tidak pantas untuk meninggalkan daerahnya di tengah derita warga dan daerahnya yang sedang terkena musibah,” kata Rifqinizamy kepada Kompas.com, Jumat (5/12/2025).
    Pria yang akrab dipanggil Rifqi ini juga meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendalami apakah keberangkatan
    Mirwan
    sudah mendapatkan izin resmi.
    Sebab, Komisi II DPR mendapat informasi bahwa Menteri Dalam Negeri telah menerbitkan surat edaran larangan bepergian ke luar negeri untuk semua kepala daerah dan anggota DPRD provinsi/kabupaten/kota.
    “(Larangan ke luar negeri) Sampai dengan Januari 2026 yang akan datang di tengah situasi seperti ini,” kata Rifqi.
    “Nah, karena itu perlu ditelisik apakah keberangkatan yang bersangkutan, kendati atas nama melaksanakan ibadah
    umrah
    , telah melakukan persetujuan, meminta izin, atau tidak dari Kemendagri,” sambung dia.
    Diketahui, kabar
    Bupati Aceh Selatan
    , Mirwan, berada di Tanah Suci dalam rangka ibadah umrah mendapatkan sorotan dan viral di media sosial (medsos).
    Sorotan ini lantaran kondisi Aceh sedang dilanda banjir.
    Adapun Bupati Aceh Selatan itu telah mengeluarkan Surat Pernyataan Ketidaksanggupan dalam penanganan tanggap darurat banjir dan longsor yang menerjang wilayahnya.
    Surat itu diterbitkan pada 27 November 2025.
    Kabag Prokopim Pemkab Aceh Selatan, Denny Herry Safputra, mengatakan bahwa keberangkatan Bupati beserta istri ke Tanah Suci dilakukan setelah melihat kondisi wilayah Aceh Selatan yang dinilai sudah stabil.
    “Tentunya setelah melihat situasi dan kondisi wilayah Aceh Selatan umumnya yang sudah stabil, terutama debit air yang sudah surut di permukiman warga pada wilayah Bakongan Raya dan Trumon Raya,” kata Denny saat dikonfirmasi awak media, Jumat (5/12/2025).
    Denny membantah bahwa Bupati meninggalkan Aceh Selatan saat banjir masih melanda.
    Menurut Denny, Bupati dan istri sebelum berangkat telah beberapa kali mengunjungi dan menyambangi beberapa lokasi terdampak, seperti wilayah Trumon Raya dan Bakongan Raya.
    Bahkan, kata dia, Bupati turun langsung dengan mengantarkan logistik ke wilayah terdampak dan memastikan masyarakat mendapatkan perhatian.
    “Narasi Bupati meninggalkan rakyatnya ketika
    bencana banjir
    melanda, kami sampaikan hal ini tidak tepat,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Randang Kemanusiaan untuk Korban Banjir Bandang Padang

    Randang Kemanusiaan untuk Korban Banjir Bandang Padang

    Liputan6.com, Jakarta – Randang menjadi menu andalan yang dikirim dari Sumatera Barat ketika bencana terjadi di daerah lain. Bukan tanpa alasan. Randang salah satu kuliner khas Minang terkenal tahan lama dan bergizi dengan bahan utama daging sapi.

    Sepekan terakhir, bencana melanda Sumatera Barat. Mulai 25 November 2025. Melalui Gerakan warga bantu warga, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) menggalang donasi dan menyalurkannya ke berbagai wilayah terdampak.

    Salah satu bentuk bantuan yang disalurkan LBH dari donasi yang terkumpul yakni makanan siap saji.

    “Hari ini kita masak randang di kantor LBH, untuk makan malam warga terdampak banjir bandang di Kota Padang seperti di Gurun Laweh,” kata Direktur LBH Padang, Diki Rafiqi kepada Liputan6.com, Jumat (5/12/2025).

    Diki menceritakan asal usul randang menjadi primadona logistik korban bencana. Tahun 2016, Sumbar mulai menjadikan randang sebagai andalan ketika mengirim bantuan. Pihaknya berupaya memberikan makanan yang sama untuk korban bencana di Padang.

    “Korban banjir bandang butuh makanan yang tidak melulu mie instan, maka hari ini kami memasak 30 kilogram randang untuk beberapa titik pengungsi di Padang,” jelasnya.

  • Penjelasan Ahli Geologi, Danau Singkarak dan Sungai Ombilin Tetap Jernih di Tengah Bencana

    Penjelasan Ahli Geologi, Danau Singkarak dan Sungai Ombilin Tetap Jernih di Tengah Bencana

    Liputan6.com, Jakarta – Di tengah banjir bandang dan longsor yang menerjang wilayah Sumatera Barat, banyak sungai berubah warna menjadi cokelat pekat akibat lumpur dan sedimentasi.

    Namun Sungai Ombilin yang mengalir dari Danau Singkarak justru terlihat jernih dan tampak kehijauan. Fenomena ini menarik perhatian publik hingga viral di media sosial.

    Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat, Ade Edward menjelaskan Danau Singkarak terbentuk dari cekungan patahan Sumatera. Air dari Marapi, Padang Panjang, Solok, hingga perbukitan di sekitarnya bermuara ke danau ini.

    Secara geologi, batuan di kawasan Singkarak didominasi batuan vulkanik dan sedimentasi muda serta batuan kapur. Batuan kapur inilah yang punya andil besar dalam menjernihkan air.

    Menurutnya, kapur memiliki sifat kimia yang mampu menggumpalkan kotoran dalam air, sehingga turun ke dasar dan membuat air tetap bening. Proses itu mirip dengan yang dilakukan PDAM dalam menjernihkan air, namun di Singkarak berlangsung secara alami sejak ribuan tahun lalu.

    Di sekitar danau juga terdapat bukit-bukit karst, seperti Bukit Junjungan Sirih dan Bukit Gagoan yang terus mensuplai kalsium karbonat ke dalam air danau.

    “Sejak Danau Singkarak ada, airnya akan jernih. Danau paling jernih di Indonesia. Walaupun mendapat suplai dari banyak daerah, kotorannya dijernihkan bebatuan kapur,” ujar Ade.

    Dia menjelaskan kotoran yang masuk akan ditangkap kalsium karbonat, menggumpal lalu tenggelam. Kondisi ini membuat Sungai Ombilin tetap jernih meski aliran sungai lain di Sumatera Barat berubah coklat ketika bencana terjadi.

    “Longsor di Malalo misalnya, sungainya coklat. Ketika masuk ke Danau Singkarak dia menjadi jernih,” jelasnya.

    Ia menyebut Singkarak menjadi seperti PDAM alami. Namun kandungan kapur hanya berfungsi sebagai penjernih air, bukan untuk membunuh bakteri. Saat hujan lebat, suplai kalsium karbonat meningkat sehingga efek kejernihan makin terasa. Refleksi cahaya dari langit pun menimbulkan kesan warna hijau pada air.

    “Ketika hujannya lebih lebat, suplai kalsium karbonatnya lebih banyak. Unsur kimia memantulkan warna-warna. Kesannya begitu,” Ade menambahkan.

    Fenomena air yang tampak hijau ini merupakan proses kimia-geologi alami yang sudah berlangsung sejak Danau Singkarak terbentuk.

  • Dapur Lapangan Brimob Suplai Bantuan Makanan untuk Korban Banjir di Aceh Tamiang

    Dapur Lapangan Brimob Suplai Bantuan Makanan untuk Korban Banjir di Aceh Tamiang

    Bagi warga, kehadiran dapur umum ini bukan hanya menjawab kebutuhan dasar akan makanan, tetapi juga menghadirkan rasa aman dan kepedulian negara di tengah situasi darurat. Di sela-sela antrean, warga saling menyapa dan saling menguatkan, menciptakan suasana kebersamaan di tengah bencana.

    Sejumlah warga menyampaikan apresiasi atas respons cepat Brimob yang dinilai hadir pada saat yang paling dibutuhkan. Mereka berharap layanan dapur lapangan dapat terus berlanjut hingga kondisi berangsur normal dan warga dapat kembali ke rumah masing-masing.

    Upaya Brimob I melalui pengoperasian dapur lapangan ini menjadi bagian dari dukungan nyata kepada pemerintah daerah dalam penanganan darurat banjir, sekaligus memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak tetap terpenuhi.

  • Eks Pegawai Bank di NTT Tipu Warga Rp 2 Miliar, Duitnya Dipakai Beli Mobil

    Eks Pegawai Bank di NTT Tipu Warga Rp 2 Miliar, Duitnya Dipakai Beli Mobil

    Liputan6.com, Jakarta – Polres Sumba Timur, Polda NTT menangkap pelaku penipuan berkedok program bank fiktif yang membuat seorang warga kehilangan uang Rp 2 miliar. Pelaku membohongi nasabah dan uang hasil penipuan digunakan untuk membeli mobil. 

    Kasus ini bermula dari laporan korban berinisial EU pada September 2025. Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, polisi menetapkan RAH, mantan pegawai salah satu bank di Kota Waingapu, sebagai tersangka.

    “Pelaku sudah jadi tersangka dan dijerat Pasal 378 dan 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan,” ujar Kapolres Sumba Timur, AKBP Gede Harimbawa, Jumat (5/11/2025). 

    Kasus ini bermula pada Desember 2024. Saat itu pelaku mendatangi rumah korban dan menawarkan program investasi bank yang disebut “Get Reward”. Pelaku meyakinkan korban bahwa program tersebut resmi dari bank. Pelaku juga menjanjikan cashback Rp 120 juta jika korban menyetor dana Rp 2 miliar. 

    Korban percaya dan menyerahkan buku tabungan serta menandatangani slip penarikan. Pelaku mencairkan uang tersebut setelah melakukan konfirmasi via WhatsApp. Tidak lama berselang, pelaku menyetor Rp 120 juta ke rekening korban sebagai cashback, sehingga korban semakin yakin program itu benar. 

    Pada Mei 2025, fakta mengejutkan akhirnya terungkap. Pimpinan bank mendatangi korban dan menemukan adanya transaksi mencurigakan. Setelah investigasi internal, pihak bank memastikan bahwa program “Get Reward” tidak pernah ada. Korban semakin terkejut karena dana yang disetor tidak pernah masuk dalam program apa pun.

    “Cashback Rp 120 juta yang diterima korban ternyata berasal dari uang korban sendiri yang ditarik oleh pelaku. Ini merupakan bagian dari tipu muslihat untuk memperkuat kepercayaan korban,” ungkap Kapolres.

  • 5
                    
                        Bupati Aceh Selatan Berangkat Umrah di Tengah Bencana Aceh, Pemkab Buka Suara
                        Regional

    5 Bupati Aceh Selatan Berangkat Umrah di Tengah Bencana Aceh, Pemkab Buka Suara Regional

    Bupati Aceh Selatan Berangkat Umrah di Tengah Bencana Aceh, Pemkab Buka Suara
    Tim Redaksi
    BANDA ACEH, KOMPAS.com
    – Bupati Aceh Selatan, Mirwan, dikabarkan kini sedang berada di Tanah Suci dalam rangka ibadah umrah.
    Keberangkatannya itu mendapatkan sorotan dan viral di media sosial (medsos) lantaran kondisi
    Aceh
    tengah dilanda banjir.
    Sebelumnya,
    Bupati Aceh Selatan
    itu telah mengeluarkan Surat Pernyataan Ketidaksanggupan dalam penanganan tanggap darurat banjir dan longsor yang menerjang wilayahnya. Surat itu diterbitkan pada 27 November 2025.
    Kabag Prokopim Pemkab Aceh Selatan, Denny Herry Safputra, mengatakan, keberangkatan Bupati beserta istri ke Tanah Suci setelah melihat kondisi wilayah Aceh Selatan yang dinilai sudah stabil.
    “Tentunya setelah melihat situasi dan kondisi wilayah Aceh Selatan umumnya yang sudah stabil, terutama debit air yang sudah surut di permukiman warga pada wilayah Bakongan Raya dan Trumon Raya,” kata Denny saat dikonfirmasi awak media, Jumat (5/12/2025).
    Denny menyebutkan, tidak benar Bupati meninggalkan Aceh Selatan saat banjir masih melanda.
    “Narasi Bupati meninggalkan rakyatnya ketika bencana banjir melanda, kami sampaikan hal ini tidak tepat,” ujarnya. 
    Menurut Denny, Bupati dan istri sebelum berangkat telah beberapa kali mengunjungi dan menyambangi beberapa lokasi terdampak, seperti wilayah Trumon Raya dan Bakongan Raya. 
    Bahkan, kata dia, Bupati turun langsung dengan mengantarkan logistik ke wilayah terdampak dan memastikan masyarakat mendapatkan perhatian. 
    “Bantuan dari pemerintah langsung tanpa kurang suatu apa pun,” ucapnya.
    Selain itu, kata dia, beberapa titik pengungsian di Aceh Selatan dalam beberapa hari ini masyarakat juga sudah kembali ke rumah masing-masing. 
    “Terutama wilayah terdampak Kecamatan Trumon Tengah dan Trumon Timur sehingga tidak ada lagi masyarakat wilayah Aceh Selatan yang berada di lokasi pengungsian, demikian kami sampaikan,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Banjir di Langkat Bertahan Tanpa Obat dan Rasa Putus Asa

    Korban Banjir di Langkat Bertahan Tanpa Obat dan Rasa Putus Asa

    Posko pengungsian di beberapa wilayah, termasuk yang didiami Agus dan keluarganya, bahkan didirikan secara mandiri oleh masyarakat tanpa bantuan dari BPBD Langkat atau pemerintah daerah.

    Ini menunjukkan betapa gigihnya warga berusaha menyelamatkan diri dan bertahan, meskipun dalam situasi yang serba sulit.

    Rosmini, warga lain di posko, menggambarkan betapa mencekamnya saat banjir pertama datang. Ketinggian air mencapai 160 cm, memaksa masyarakat panik dan berjuang menyelamatkan diri dan anak-anak agar tidak hanyut.

    “Maaf cakapnya, kita pun sama anak sudah menyelamatkan diri masing-masing. Dan sampai hari ini mau enggak mau kami harus tetap bertahan,” kenangnya.

    Kondisi cuaca yang tidak menentu menambah kekhawatiran dan membuat warga belum bisa kembali ke rumah.

    “Akibat banjir dengan debit air yang tinggi sampai hari ke delapan ini, hampir membuat masyarakat putus asa. Enggak bisa dibilang putus asa juga, harus tetap bertahan,” tutup Agus, menyuarakan semangat yang dipaksakan di tengah keprihatinan yang mendalam.

  • Mbah Tarman Resmi Ditahan, Cek Rp 3 Miliar yang Jadi Mahar Pernikahan Diduga Palsu
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 Desember 2025

    Mbah Tarman Resmi Ditahan, Cek Rp 3 Miliar yang Jadi Mahar Pernikahan Diduga Palsu Surabaya 5 Desember 2025

    Mbah Tarman Resmi Ditahan, Cek Rp 3 Miliar yang Jadi Mahar Pernikahan Diduga Palsu
    Editor
    PACITAN, KOMPAS.com
    – Kasus mahar pernikahan berupa cek senilai Rp 3 miliar yang diberikan Mbah Tarman (74) kepada istrinya, Sheila Arika (24), memasuki babak baru.
    Mbah Tarman
    kini ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan karena diduga cek itu palsu.
    Kasat Reskrim Polres
    Pacitan
    , AKP Khoirul Maskanan, membenarkan penahanan tersebut. 
    Penahanan itu dilakukan setelah Mbah Tarman yang sebelumnya berstatus sebagai saksi, dinaikkan menjadi tersangka.
    “Iya, Mbah Tarman kami tahan,” ujar Khoirul pada Jumat (5/12/2025), seperti dikutip Surya.co.id.
    Sementara itu, penyidik menetapkan Mbah Tarman sebagai tersangka setelah menemukan dua alat bukti yang memenuhi unsur pemalsuan dokumen.
    “Ya, sudah-sudah tersangka. Dia (Mbah Tarman) ditahan karena memalsukan dokumen, dalam hal ini cek,” tegas Khoirul.
    Sebelum menetapkan tersangka, penyidik memanggil sejumlah saksi, termasuk saksi ahli.
    Dari hasil pemeriksaan tersebut, penyidik menemukan ketidaksesuaian antara cek yang diberikan dengan cek asli yang semestinya diterbitkan.
    “Saksi ahli menyatakan, bahwa cek yang diberikan tidak sesuai dengan asli. Kami sudah mengantongi dua alat bukti,” tambahnya.
    Penyidik juga telah memeriksa Mbah Tarman sebelum menahannya Kamis (4/12/2025).
    “Diperiksa, setelah cukup bukti, ditentukan Tarman langsung ditahan tadi malam,” pungkasnya.
    Pernikahan Mbah Tarman dengan istrinya, Sheila Arika, menuai sorotan. Selain usia kedua mempelai yang terpaut jauh, mahar yang fantastis menambah heboh pernikahan itu. 
    Pernikahan Tarman (74) dan Sheila Arika (24) berlangsung di Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan pada Rabu (8/10/2025).
    Mahar pernikahan yang diberikan Tarman berupa cek Rp 3 miliar.
    Banyak yang mempertanyakan keaslian cek tersebut, hingga akhirnya kasus ini ditangani oleh Polres Pacitan.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Update Kasus Mahar Cek 3 Miliar di Pacitan, Mbah Tarman Resmi Ditahan Polisi
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.