Jenis Media: Regional

  • 18 Rumah Sakit Terdampak Bencana di Sumut, Sebagian Sempat Tak Beroperasi
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        5 Desember 2025

    18 Rumah Sakit Terdampak Bencana di Sumut, Sebagian Sempat Tak Beroperasi Medan 5 Desember 2025

    18 Rumah Sakit Terdampak Bencana di Sumut, Sebagian Sempat Tak Beroperasi
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Dinas Kesehatan mengungkap data sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) yang terdampak bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumut, sejak, Senin (24/11/2025).
    Total ada 18 rumah sakit yang ikut terdampak.
    “Dinkes Sumut mencatat terdapat 18 rumah sakit, 19 puskesmas pembantu, 25 puskesmas dan sejumlah Poskesdes yang
    terdampak banjir
    dan longsor,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, Hamid Rizal Lubis dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/12/2025).
    Hamid belum merinci fasilitas kesehatan mana saja yang terdampak.
    Namun, sebagian sempat tidak beroperasi karena ikut terendam banjir.
    “Sebagian diantaranya tak dapat beroperasi karena terendam hingga setinggi pinggang orang dewasa,” ujarnya.
    Lebih lanjut, dia juga pasca bencana alam terjadi, pihaknya terus menyiagakan tenaga medis ke sejumlah titik pengungsian untuk memberikan pelayanan langsung.
    “Hingga kini Dinkes Sumut telah menangani 1.890 korban luka ringan dan 94 korban luka berat di daerah terdampak seperti Tapanuli Tengah (Tapteng), Sibolga, Tapanuli Selatan (Tapsel), dan Langkat,” ujarnya.
    Dia juga mengatakan timnya juga berangkat ke wilayah yang paling parah dampaknya, dengan menurunkan tim kecil.
    Namun mereka sempat tertahan di Tapanuli Selatan karena akses jalan yang terputus. Mereka terpaksa melayani warga terdampak di Tapsel.
    “Kita turunkan dokter, perawat, tenaga farmasi, kesehatan lingkungan, dan surveilans. Besoknya (27/11/2025), kita tempatkan 3 dokter, 3 perawat, dan 2 petugas surveilans untuk membantu pelayanan kesehatan di sana,” ujarnya.
    Sementara itu di Kabupaten Langkat, Dinkes Sumut juga menurunkan tim medis lengkap dan melakukan rotasi petugas antar kecamatan agar pelayanan kesehatan tetap maksimal.
    Upaya tersebut dilakukan bersamaan dengan kolaborasi pemerintah kabupaten, pemerintah pusat, dan berbagai pihak dalam penanganan bencana.
    “Pada fase pasca bencana akan muncul berbagai permasalahan kesehatan. Karena itu, upaya pencegahan sangat penting agar penyakit dapat kita tangani sedini mungkin,” jelas Hamid.
    Menurut Hamid, saat ini sejumlah penyakit berpotensi menjangkiti warga pasca bencana seperti gangguan kulit, diare, ISPA, dan demam.
    Karena itu, ia meminta pemerintah kabupaten/kota segera menginventarisasi kebutuhan obat-obatan dan bahan medis habis pakai.
    “Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kami berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Kami juga minta dinkes kabupaten/kota mendata sarana dan prasarana kesehatan yang terdampak untuk kita kompilasikan dan laporkan ke pusat,” harapnya.
    Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Jumat, (5/12/2025) pukul 17.00 jumlah korban meninggal banjir dan longsor meninggal di sana 314 orang serta 160 orang hilang.
    Lokasi terparah di Tapanuli Tengah, korban meninggal disana 89 orang, hilang 109 orang dan luka-luka 521 orang dan 8.774 mengungsi.
    Terparah kedua Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), korban meninggal 84 orang, 31 hilang, 69 luka-luka dan 6.971 orang dilaporkan mengungsi.
    Selanjutnya lokasi ketiga terparah di Kota Sibolga, di sana 53 orang dilaporkan meninggal, 45 luka luka dan 5 orang hilang serta 5181 orang mengungsi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cekcok Soal Rumput Berujung Maut: Warga Sreseh Tewas Dibacok

    Cekcok Soal Rumput Berujung Maut: Warga Sreseh Tewas Dibacok

    Sampang (beritajatim.com) – Seorang pria paruh baya asal Desa Noreh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, diamankan polisi karena melakukan penganiayaan berat hingga menghilangkan nyawa seseorang.

    “Pelaku berinisial MT (60), sedangkan korban berinisial S (52),” terang Plh Kasihumas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo, Sabtu (5/12/2025).

    Eko menceritakan, sebelum terjadi penganiayaan, korban S sedang mengarit rumput di tegal milik MS, kakak korban. Ketika itu, S bertemu dengan pelaku MT yang sedang berada di tegal miliknya.

    Entah kenapa mereka berdua kemudian terlibat cekcok. Namun dalam video yang beredar, pihak korban diduga telah mengambil rumput pelaku.

    Saat itu, korban tidak mau ditegur dan malah menodongkan celurit yang dipegangnya kepada pelaku. Hal tersebut membuat pelaku menghampiri dan menganiayanya dengan senjata tajam. “Dia salah, sudah ngarit rumput saya, malah menodongkan celuritnya. Jadi saya hampiri, langsung saya tebas,” ucap pelaku saat berada di dalam mobil polisi.

    Selanjutnya, korban sempat lari sejauh 100 meter dari lokasi kejadian, namun meninggal dunia karena mengalami luka bacok pada bagian leher. Tidak hanya itu, korban juga mengalami luka bacok pada pinggang sebelah kiri, bahkan kemaluan korban dipotong. “Saat ini pelaku sudah mendekam di Polres Sampang. Kami masih lakukan penyelidikan untuk mendalami motifnya,” pungkasnya. (sar/kun)

  • Pria Pemecah Batu di Banyuwangi Hanyut Terseret Arus Deras Sungai Badeng

    Pria Pemecah Batu di Banyuwangi Hanyut Terseret Arus Deras Sungai Badeng

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Seorang pria yang bekerja sebagai pemecah batu, dilaporkan hanyut terseret arus deras Sungai Badeng di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

    Kejadian yang terjadi pada Jumat (5/12/2025) sore itu menimpa Ponirin (55). Warga Dusun Sumberagung, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon itu secara tragis terbawa sungai meluap karena hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah hulu sungai.

    Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setya Budi menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat Ponirin tengah memecah batu di tengah aliran sungai kawasan PLTMH Mikrohidro Sempol.

    “Keberadaan korban hingga kini misterius dan masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan,” katanya, Jumat (5/12/2025).

    Berdasarkan laporan sejumlah saksi, masih kata Wahyu, korban telah diperingatkan untuk segera naik ke tepi sungai. Hingga sekitar 15 menit berselang, debit air semakin besar hingga menyeret korban.

    “Korban sempat berusaha bertahan dengan berpegangan pada batu sambil menunggu rekannya mengambil alat bantu,” ujarnya.

    Rekan korban segera berupaya kembali ke lokasi sambil membawa tali untuk pertolongan. Nahas, setibanya di lokasi, korban sudah hilang dari pandangan yang diduga hanyut terbawa derasnya arus sungai.

    Hingga saat ini, tim gabungan tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, relawan, dan warga setempat tengah melakukan proses pencarian terhadap Ponirin di sepanjang aliran sungai.

    “Malam ini kami mulai melakukan pencarian,” ucap Wahyu. (tar/ian)

  • PLN Jatim Kirim 33 Personel Ahli ke Aceh: Bantu Pemulihan Kelistrikan Pasca-Bencana

    PLN Jatim Kirim 33 Personel Ahli ke Aceh: Bantu Pemulihan Kelistrikan Pasca-Bencana

    Surabaya (beritajatim.com) – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur memberangkatkan 33 personel ahli ke Provinsi Aceh, pada Jumat (5/12/2025) untuk membantu pemulihan kelistrikan pasca bencana banjir dan tanah longsor.

    General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menjelaskan bahwa 33 personel yang diberangkatkan itu terdiri dari 15 pegawai PLN UID Jawa Timur dan 18 orang tenaga ahli kelistrikan.

    “Ini bertujuan untuk mendukung percepatan pemulihan penyaluran ketenagalistrikan di wilayah terdampak, mulai dari normalisasi sistem distribusi, perbaikan konstruksi jaringan, memastikan kontinuitas pelayanan listrik bagi masyarakat, hingga menjaga keandalan pasokan listrik pada fasilitas publik serta layanan masyarakat,” kata Ahmad Mustaqir, Jumat (5/12/2025).

    Ia menambahkan, personel tersebut akan ditempatkan di dua wilayah kerja, yakni PLN UP3 Lhokseumawe dan PLN UID Aceh selama 22 hari ke depan.

    “Seluruh personel dibekali dengan alat pelindung diri lengkap, peralatan teknis untuk perbaikan jaringan tegangan menengah dan rendah, perlengkapan penggalian fondasi tiang, serta obat-obatan untuk mendukung keselamatan kerja,” jelasnya.

    Menurut Ahmad Mustaqir, bencana banjir dan longsor sebelumnya telah menyebabkan kerusakan pada fisik jaringan dan robohnya puluhan tower, sehingga kondisi tersebut membutuhkan tanggapan cepat agar layanan listrik kembali stabil dan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman.

    “Gangguan ini berdampak pada suplai listrik dan fasilitas publik, sehingga percepatan pemulihan menjadi sangat penting. Direksi PLN berkomitmen bergerak bersama mendukung recovery sebagai bagian dari kekuatan negara yang memastikan kehidupan masyarakat tetap berjalan,” tegasnya.

    Pihaknya juga berharap seluruh personel diberi kelancaran dalam bertugas, dan ia menekankan agar semuanya tetap waspada dalam setiap pekerjaan di lapangan.

    “Kami berharap seluruh tim diberi kelancaran dan dapat kembali berkumpul dengan keluarga dengan selamat,” tutup Ahmad Mustaqir.

    Sementara itu, Koordinator relawan, Muhamad Faisal, memastikan bahwa dalam bertugas, mereka akan mempedomani prosedur K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), dan ia menyatakan niat baik untuk membantu saudara-saudara yang berada di Aceh setelah terdampak bencana.

    “Bergabung sebagai relawan merupakan niat saya untuk membantu warga Aceh yang terdampak. Saya berharap pemulihan listrik bisa cepat selesai dan aktivitas kembali normal,” ungkap Faisal. (rma/ian)

  • Banjir Terparah di Sukabumi, Warga Panik Selamatkan Lansia Saat Air Meluap

    Banjir Terparah di Sukabumi, Warga Panik Selamatkan Lansia Saat Air Meluap

    Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat adanya kerusakan parah pada infrastruktur vital, termasuk ambruknya dua jembatan dan terputusnya beberapa ruas jalan desa.

    Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna menyebutkan, total 8 kejadian bencana tercatat, mulai dari Kecamatan Ciemas hingga Bantargadung. Daeng Sutisna merincikan, dampak terparah terjadi pada infrastruktur jembatan yang menghubungkan antar desa

    “Dampak paling signifikan terjadi pada infrastruktur jembatan. Di Kampung Citiis, Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas, pondasi dan sayap Jembatan Citiis roboh total pada dini hari,” ujar Daeng, Jumat (6/12/2025) malam.

    Jembatan ini adalah akses penghubung penting antara Desa Tamanjaya dan Mekarsakti. Selain itu, sayap Jembatan yang menghubungkan Kampung Cipicung dan Cikadu di Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten juga ambruk.

    “Di Desa Tamanjaya dengan kerusakan mencapai panjang 10 meter. Kedua jembatan ini untuk sementara tidak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua,” jelasnya.

    Selain jembatan, bencana juga mengganggu mobilitas warga akibat tanah longsor yang menutup atau merusak ruas jalan.

    “Kami juga mencatat longsor yang memutus akses jalan, seperti di Kampung Sangkali, Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak, di mana longsor sepanjang 7 meter hanya menyisakan jalur untuk kendaraan roda dua,” ujarnya.

    Longsor juga terjadi di Kampung Citungge, Desa Boyongsari, Kecamatan Bantargadung, sepanjang 6 meter juga sempat menutup jalan desa.

    Bencana juga merusak beberapa rumah warga dan fasilitas lain. Di Kampung Cibodas, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, pergerakan tanah yang terjadi merusak pondasi dan dinding rumah warga atas nama Iis Iriyanah akibat buruknya drainase.

    Sementara di Kecamatan Sukabumi (Desa Warnasari), banjir merendam satu rumah, dan longsor di belakang rumah warga mengancam tiga rumah lain serta menutup saluran air vital ke Balai Budidaya Air Tawar.

    BPBD menghimbau masyarakat harus selalu waspada terhadap cuaca ekstrem. Selain itu pihaknya juga menangani insiden pohon tumbang dan tiang listrik yang menimpa ruas Jalan Nasional Bagbagan-Kiaradua di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, yang sempat menyebabkan kemacetan.

    “Kami bersyukur, dalam semua peristiwa bencana yang tercatat, tidak ada korban luka atau jiwa yang dilaporkan,” tutupnya.

  • 7 Banom Pusat NU Tolak Pleno Sepihak, Dukung Islah Kiai Sepuh di Tebuireng

    7 Banom Pusat NU Tolak Pleno Sepihak, Dukung Islah Kiai Sepuh di Tebuireng

    Jakarta (beritajatim.com) – Gelombang penolakan terhadap rencana Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang digelar tanpa kehadiran bersama dua pucuk pimpinan tertinggi organisasi terus meluas.

    Tujuh Badan Otonom (Banom) tingkat pusat secara resmi menyatakan menolak langkah sepihak tersebut dan menyerukan agar masalah diselesaikan melalui musyawarah para kiai sepuh. Sikap tegas ini dituangkan dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Jumat (5/12/2025).

    Sikap penolakan ini muncul di tengah situasi memanas akibat adanya klaim pencopotan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), oleh pihak Syuriyah.

    Menanggapi polemik tersebut, Gus Yahya sebelumnya telah menegaskan bahwa pelaksanaan rapat pleno tanpa keterlibatan dirinya sebagai Ketua Umum adalah cacat prosedur.

    “Rapat Pleno Syuriyah PBNU tidak sah tanpa keterlibatan Tanfidziyah,” tegas Gus Yahya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (3/12/2025).

    Senada dengan pandangan tersebut, pengurus Lakpesdam PBNU, Muhammad Nurkhoiron, menilai bahwa pleno yang digelar tanpa persetujuan kolektif merupakan tindakan inkonstitusional.

    Ia mengingatkan bahwa Nahdlatul Ulama adalah sebuah jam’iyah (organisasi), bukan perkumpulan yang berpusat pada satu figur semata.

    “NU tidak boleh berjalan dengan ego sektoral. Semua keputusan besar harus diambil bersama, bukan satu pihak,” ujarnya.

    Sebagai solusi atas ketegangan ini, ketujuh Banom PBNU menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif islah melalui forum silaturahim Tebuireng yang dipimpin oleh para kiai sepuh dan mustasyar NU.

    Dalam dokumen pernyataan resminya, para pimpinan Banom menekankan pentingnya “musyawarah yang jernih dan tabayyun yang dipimpin masyayikh sebagai jalan menyatukan jam’iyah.”

    Dokumen pernyataan sikap tersebut ditandatangani langsung oleh tujuh pimpinan Banom pusat, yakni H. Addin Jauharudin (PP GP Ansor), Muchamad Nabil Haroen (PP Pagar Nusa), dan M. Shofiyulloh Cokro (PB PMII).

    Turut menandatangani pernyataan tersebut adalah Irham Ali Saifuddin (DPP SARBUMUSI), Muh Agil Nuruz Zaman (PP IPNU), Prof. Dr. KH. Ali Masykur Musa (JATMAN), serta Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin (PP ISNU).

    Melalui dukungan terhadap upaya silaturahim Tebuireng dan penolakan terhadap pleno sepihak, tekanan moral kini mengerucut pada pentingnya kesatuan kepemimpinan di tubuh PBNU.

    Para ketua umum Banom menegaskan bahwa setiap konflik internal harus disikapi dengan mengedepankan akhlak organisasi.

    “Kepemimpinan PBNU harus menjadi teladan menjaga harmoni dan kemaslahatan jam’iyah,” tegas bunyi dokumen tersebut.

    Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa upaya penyelamatan NU hanya dapat dilakukan melalui duet utuh Rais ‘Aam dan Ketua Umum, bukan melalui manuver unilateral.

    Publik dan warga Nahdliyin kini menunggu langkah selanjutnya dari pucuk pimpinan PBNU, apakah akan memilih jalan rekonsiliasi bersama para kiai sepuh atau tetap melanjutkan agenda sepihak yang berpotensi memecah belah jam’iyah. [beq]

  • Unesa Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir Aceh-Sumatra

    Unesa Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir Aceh-Sumatra

    Surabaya (beritajatim.com) – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyalurkan bantuan bagi korban banjir di Aceh dan Sumatra melalui skema bantuan pendidikan, pendampingan psikologis, hingga distribusi kebutuhan pokok.

    Bantuan diberikan secara bertahap, menyasar mahasiswa terdampak dan masyarakat di wilayah bencana.

    Rektor Unesa Nurhasan mengatakan keterlibatan kampus dalam penanganan bencana merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perguruan tinggi. “Gerak cepat dan saling membantu sangat dibutuhkan korban saat ini,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).

    Unesa memberikan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga semester delapan, bantuan biaya hidup selama satu semester, serta dukungan fasilitas pembelajaran bagi mahasiswa yang terdampak langsung.

    Selain bantuan pendidikan, Unesa menjadwalkan doa bersama dan lelang amal pada 8 Desember 2025 untuk menghimpun tambahan dana kemanusiaan. Dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan korban di lokasi bencana.

    Relawan akan diterjunkan serentak pada 10 Desember 2025 ke wilayah terdampak di Aceh dan Sumatra. Tim relawan berasal dari Satuan Mitigasi Crisis Center (SMCC) Unesa, dosen, serta mahasiswa Fakultas Psikologi dan Fakultas Kedokteran yang telah mendapat pelatihan penanganan krisis.

    Pendampingan psikologis menjadi salah satu fokus utama relawan untuk membantu korban menghadapi trauma pascabanjir.

    Bersamaan dengan itu, Unesa juga menyalurkan bantuan logistik berupa makanan, air minum, pakaian, dan perlengkapan sanitasi.

    Unesa menyebut juga masih akan terus memantau kebutuhan di lapangan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan pemulihan dapat berjalan berkelanjutan. [ipl/ian]

  • Sekjen PBNU Tegaskan Rapat Pleno Syuriah Ilegal, Langgar ART dan Mandat Muktamar

    Sekjen PBNU Tegaskan Rapat Pleno Syuriah Ilegal, Langgar ART dan Mandat Muktamar

    Jakarta (beritajatim.com) – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Amin Said Husni, menegaskan bahwa Rapat Pleno yang digelar oleh pihak yang mengatasnamakan Pengurus Besar Syuriah adalah tidak sah secara organisasi dan batal demi hukum.

    Penilaian tersebut didasarkan pada fakta bahwa pelaksanaan rapat dinilai melanggar ketentuan Anggaran Rumah Tangga (ART) NU serta keputusan resmi Muktamar ke-34.

    Amin merinci tiga alasan mendasar mengapa rapat yang disebut-sebut bertujuan menetapkan “Pejabat Ketua Umum PBNU” tersebut sama sekali tidak memiliki dasar hukum organisasi yang kuat.

    “Ini bukan sekadar tidak prosedural. Agenda tersebut justru menabrak keputusan tertinggi organisasi, yakni Muktamar,” ujarnya di Jakarta (5/12/2025).

    Alasan pertama, menurut Amin, rapat tersebut bermula dari keputusan Rapat Harian Syuriyah pada 20 November 2025 yang dinilai telah melampaui kewenangan.

    Mengacu pada ART NU Pasal 93, Rapat Harian Syuriyah tidak memiliki otoritas untuk mengambil keputusan strategis yang berdampak pada struktur Tanfidziyah, termasuk menggugurkan posisi Ketua Umum.

    “Keputusan tersebut hanya mengikat internal Syuriyah Harian sebagaimana Perkum 10/2025 Pasal 15 ayat 3. Jadi tidak ada efek apa pun terhadap kedudukan Ketua Umum,” tamdasnya.

    Alasan kedua, Amin menilai rapat tersebut cacat prosedur karena melanggar tata kepemimpinan rapat yang diatur dalam konstitusi organisasi.

    Berdasarkan Pasal 58 ayat (2) huruf c dan Pasal 64 ART NU, sebuah rapat pleno PBNU wajib dipimpin secara bersama-sama oleh Rais Aam dan Ketua Umum.

    “Kalau Ketua Umum tidak dilibatkan, maka rapat pleno itu sejak awal batal demi hukum,” terang Amin.

    Alasan ketiga, agenda penetapan “Pejabat Ketua Umum” dalam rapat tersebut dianggap tidak memiliki landasan aturan yang relevan.

    Dalam Peraturan Perkumpulan (Perkum) No. 13 Pasal 4 ayat (1), disebutkan bahwa jabatan Pejabat Ketua Umum hanya dapat digunakan jika terjadi mekanisme pergantian antar waktu akibat fungsionaris berhalangan tetap.

    “Faktanya, KH Yahya Cholil Staquf tidak berhalangan tetap. Beliau adalah Mandataris Muktamar ke-34, dan tidak ada kekosongan jabatan yang perlu diisi,” ungkap Amin.

    Amin juga menyoroti bahwa rencana penetapan Pejabat Ketua Umum tersebut secara langsung bertentangan dengan hasil Muktamar ke-34 yang memberikan mandat penuh kepada KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU yang sah.

    “Jika ada agenda yang menabrak langsung keputusan Muktamar, itu pelanggaran serius dalam jam’iyyah ini,” tandasnya.

    Lebih lanjut, Amin mengingatkan bahwa tidak ada ruang bagi tindakan sepihak yang berupaya menggeser wewenang Ketua Umum tanpa dasar konstitusi organisasi yang jelas.

    “NU punya aturan, punya marwah. Kita semua wajib menjaganya,” tutupnya. [beq]

  • Gegara Minta Uang Rokok, Sopir Jip Bromo Viral dan Diperiksa Polisi

    Gegara Minta Uang Rokok, Sopir Jip Bromo Viral dan Diperiksa Polisi

    Probolinggo (beritajatim.com) – Dunia maya kembali dihebohkan dengan beredarnya video dan pesan berantai di berbagai grup WhatsApp yang menampilkan keluhan rombongan pelajar SMP asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, terkait dugaan pemerasan oleh seorang sopir jip wisata Bromo. Aksi oknum sopir tersebut memicu kecaman luas dari warganet, wisatawan, hingga para pemilik jip lainnya yang menilai tindakan itu sangat mencoreng reputasi jasa jip di kawasan wisata Gunung Bromo.

    Kasus ini mencuat setelah rombongan pelajar dari salah satu SMP negeri di Gamping, Sleman, mengaku dimintai uang tambahan oleh sopir jip berinisial D, pengemudi kendaraan bernopol D 1191 CN.

    Rombongan tersebut tengah melakukan wisata edukasi ke Bromo dan menaiki sejumlah kendaraan jip yang telah disiapkan oleh pihak penyelenggara perjalanan.

    Salah satu jip dalam rombongan berada pada posisi nomor urut 13, yang kemudian menjadi sorotan karena diduga sebagai tempat terjadinya pemaksaan uang.

    Menurut kesaksian beberapa siswa yang terekam dalam pesan suara dan video yang tersebar, kejadian bermula saat salah seorang pelajar mengalami mual selama perjalanan. Sang sopir kemudian menegur pelajar tersebut sambil memperingatkan agar tidak muntah di dalam mobil.

    “Pertama itu kan mual. Terus sopir bilang jangan muntah di situ karena nanti ada penumpang bule yang nggak suka baunya,” ujar salah satu pelajar dalam rekaman yang beredar luas.

    Tak hanya itu, sejumlah siswa menyebut bahwa sopir meminta uang rokok sebesar Rp10.000 per orang. Namun pada akhirnya hanya satu siswa yang memberikan uang sebesar Rp25.000. Para pelajar mengaku tertekan dan tidak nyaman selama perjalanan, terlebih ketika melewati jalur berkelok yang membuat kondisi fisik mereka semakin lemah.

    Salah satu pendamping rombongan juga membenarkan bahwa hanya satu siswa yang memberikan uang tersebut. “Anak-anak itu dimintai Rp 10 ribu. Tapi yang ngasih Cuma satu orang, itu pun Rp25.000,” ungkapnya.

    Terkait viralnya kasus dugaan pemerasan ini, Kapolsek Sukapura AKP Ardhi Bita Kumala menyatakan bahwa pihaknya langsung menindaklanjuti laporan yang beredar.

    “Kami akan melakukan penyelidikan kasus dugaan pemaksaan uang terhadap wisatawan. Kami juga akan mencari sopir dan pemilik jip yang bersangkutan,” ujarnya, pada jumat (5/12/2025).

    Hingga Kamis siang, identitas lengkap sopir serta pemilik jip masih ditelusuri. Polisi telah berkoordinasi dengan pengelola jip wisata Bromo untuk memastikan keberadaan kendaraan dan pengemudinya. Meskipun demikian, pihak pengelola masih belum memberikan pernyataan resmi terkait kasus yang tengah menjadi sorotan publik ini.

    Viralnya kasus tersebut juga membuat sejumlah komunitas sopir jip di Bromo angkat suara. Banyak dari mereka menyayangkan tindakan oknum yang dinilai bisa merusak kepercayaan wisatawan terhadap jasa transportasi wisata di Bromo yang selama ini dikenal profesional dan ramah.

    Setelah dilakukan penyelidikan, polisi akhirnya menemukan sopir yang diduga melakukan pemerasan. Ia diketahui bernama Muhammad Andi Febrianto, warga Desa Lambang Kuning, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Andi merupakan bagian dari rombongan jip bernomor urut 13 yang mengangkut para pelajar tersebut.

    Di hadapan petugas kepolisian, Andi akhirnya mengakui bahwa ia telah meminta uang kepada rombongan pelajar. Ia pun menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui video klarifikasi.

    “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan nama saya Muhammad Andi Febrianto. Di sini saya akan mengklarifikasi atas kesalahpahaman yang telah terjadi kemarin tanggal 3 Desember 2025 di Bromo. Saya secara pribadi ingin meminta maaf kepada peserta, pihak tour travel, beserta grup Fasgan yang telah memberikan saya pekerjaan. Saya menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut,” ujar Andi dalam video klarifikasi yang kini turut beredar luas.

    Kapolsek Sukapura membenarkan tindakan klarifikasi tersebut. “Setelah adanya pesan viral, kami langsung melakukan penyelidikan. Sopir dan pemilik jip diketahui merupakan warga Desa Lambang Kuning, Kecamatan Lumbang. Sopir mengaku bersalah dan telah membuat video klarifikasi. Juga korban sendiri sudah kembali ke Sleman,” terang Ardhi.

    AKP Ardhi menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak ingin insiden seperti ini terulang kembali. Ia mengimbau seluruh pelaku usaha dan jasa wisata di kawasan Bromo, mulai dari pengelola jip hingga para sopir, untuk meningkatkan kualitas layanan.

    “Gunung Bromo adalah destinasi wisata internasional yang dikenal karena keramahtamahan warga Tenggernya. Beri fasilitas lebih agar wisata Bromo terus berkembang dan menjadi idola wisatawan, sehingga membawa rezeki bagi semua pelaku usaha,” tegas Ardhi.

    Ia juga menambahkan bahwa pelayanan yang baik berperan penting dalam meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

    “Kami tidak ingin kejadian seperti ini kembali terjadi. Mari bersama-sama jaga nama baik wisata Gunung Bromo,” pungkasnya.

    Kasus viral ini menjadi perhatian serius para pelaku wisata. Para pemilik jip lainnya berharap kejadian ini tidak membuat wisatawan takut atau ragu menggunakan jasa jip Bromo.

    Mereka menegaskan bahwa majority sopir jip di Bromo bekerja secara profesional, ramah, dan selalu mengutamakan keselamatan penumpang. (ada/ian)

  • Mau Diparkir, Mobil Warga Driyorejo Gresik Malah Terbakar

    Mau Diparkir, Mobil Warga Driyorejo Gresik Malah Terbakar

    Gresik (beritajatim.com) – Warga Jalan Granit Perum Kota Baru Driyorejo (KBD) Gresik dikejutkan oleh insiden mobil sedan L 3170 LG yang tiba-tiba terbakar saat hendak diparkir.

    Mobil berwarna hijau muda tersebut mendadak mengeluarkan asap dari kap mesin, sebelum muncul titik api yang dengan cepat membesar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini karena pemilik mobil, Arif, segera keluar menyelamatkan diri.

    Peristiwa bermula ketika Arif melintas di kawasan Perum KBD. Saat berhenti sejenak untuk parkir dan hendak melanjutkan perjalanan, mobilnya sulit dinyalakan. Beberapa saat kemudian, dari balik kap mesin muncul kepulan asap disertai percikan api yang diduga berasal dari korsleting listrik.

    “Saya kaget tiba-tiba muncul api dibagian depan kap mesin mobil. Dalam hitungan detik membesar lalu saya membuka pintu menjauh dari kobaran api,” ujar Arif, Jumat (5/12/2025).

    Petugas piket Pos Damkarla Driyorejo, Rizal Sulistyo Nugroho, mengatakan proses pemadaman berlangsung lebih dari satu jam karena api cepat melahap bagian depan kendaraan.

    “Kejadiannya pukul 19.40 WIB, api berhasil dipadamkan 20.40 WIB. Mesin bagian depan dan jok mobil dilalap api,” tuturnya.

    Api yang terus membesar juga menghanguskan saluran listrik pada kendaraan. Khawatir situasi semakin berbahaya, salah satu anggota keluarga Arif segera menghubungi petugas Pos Damkarla Driyorejo untuk meminta bantuan pemadaman.

    Rizal menambahkan bahwa satu unit mobil pemadam dan satu unit mobil suplai air dikerahkan ke lokasi, bersama lima personel yang bergantian memadamkan api hingga benar-benar padam.

    “Personel yang kami kerahkan ada lima orang. Semuanya bergantian memadamkan api supaya tidak terus membesar,” pungkasnya. [dny/ian]