Jenis Media: Regional

  • Soal Banjir Sumatera, Zulhas Sebut Tidak Pernah Terbitkan Izin di Tesso Nilo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Desember 2025

    Soal Banjir Sumatera, Zulhas Sebut Tidak Pernah Terbitkan Izin di Tesso Nilo Regional 6 Desember 2025

    Soal Banjir Sumatera, Zulhas Sebut Tidak Pernah Terbitkan Izin di Tesso Nilo
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menjelaskan soal banjir yang saat ini menjadi bencana di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
    Nama Menko
    Zulkifli Hasan
    atau Zulhas belakangan ramai dikait-kaitkan dengan
    kerusakan hutan
    di Sumatera, akibat izin yang dikeluarkan selama menjabat sebagai Menteri Kehutanan. 
    Terkait permasalahan ini, Zulhas secara tegas membantah tudingan tersebut. 
    “Yang kena bencana ini Aceh, nomor dua Sumatera Utara, nomor tiga Sumatera Barat, yang dipermasalahkan
    Tesso Nilo
    . Tesso Nilo itu ada di Riau namanya taman nasional ya,” kata Zulhas di Universitas Muhammadiyah Mataram, Sabtu (6/12/2025). 
    Zulhas mengatakan, tidak ada kaitannya antara Tesso Nilo dengan banjir bandang yang saat ini melanda wilayah Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Malaysia dan Thailand. 
    “Jadi tidak ada kaitan Tesso Nilo dengan bencana yang sekarang, enggak tahu nanti, yang sekarang,” kata Zulhas.
    Zulhas menyebutkan bahwa lokasi Tesso Nilo berada di kawasan terpencil dan masuk dalam kawasan taman nasional sehingga tidak mungkin untuk memberikan izin. 
    “Tesso Nilo itu taman nasional tidak ada Kementerian yang memberi izin enggak mungkin, bukan saya. Baik itu Menteri Kehutanan lama maupun saya,” kata Zulhas.
    “Kalau saya kasih izin Tesso Nilo pasti masuk penjara pasti kena pidana,” beber Zulhas. 
    Zulhas juga membantah tudingan terkait pemberian izin pembukaan lahan di tiga kawasan tersebut, selama dirinya menjabat sebagai menteri. 
    “Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, tidak ada lagi lahan yang diberi izin waktu saya menjabat, kenapa? Sudah habis zaman Pak Harto,” kata Zulhas. 
    Zulhas menjelaskan, alih fungsi kawasan hutan di wilayah Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara, sudah dilakukan sejak zaman penjajahan Belanda. 
    Saat itu, lahan tersebut diubah menjadi perkebunan karet, perkebunan sawit, perkebunan tebu dan perkebunan tembakau.
    Zulhas juga membantah terkait dirinya yang disebut telah memberikan izin pelepasan kawasan hutan seluas 1,6 juta hektar. 
    Menurut Zulhas, itu bukan merupakan izin terkait pelepasan hutan, melainkan perubahan tata ruang. 
    “Katanya saya beri izin 1,6 juta hektar, itu bukan izin namanya tata ruang, perubahan tata ruang,” terang Zulhas. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Pasangan Lansia Aceh Tenggara Bertahan di Gudang Penyimpanan Jagung Saat Banjir Bandang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Desember 2025

    Cerita Pasangan Lansia Aceh Tenggara Bertahan di Gudang Penyimpanan Jagung Saat Banjir Bandang Regional 6 Desember 2025

    Cerita Pasangan Lansia Aceh Tenggara Bertahan di Gudang Penyimpanan Jagung Saat Banjir Bandang
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Pasangan lansia di Muara Situlen, Aceh Tenggara, menceritakan perjuangannya menghadapi banjir bandang pada pekan lalu dan terpaksa bertahan dengan tinggal di gudang penyimpanan jagung bersama warga sekitar.
    Kisah itu disampaikan langsung kepada cucunya, Chesia Afrian Siahaan, mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Diponegoro Semarang, sepekan usai banjir mulai surut.
    Chesia mengaku sempat khawatir karena kakek neneknya sempat hilang kabar saat banjir terjadi pada Rabu (26/11/2025).
    Apalagi, Desa
    Muara Situlen
    termasuk mengalami
    banjir bandang
    yang cukup parah meski tidak menelan korban jiwa dan merobohkan rumah warga.
    “Saya pribadi sangat amat khawatir karena saat kejadian kakek nenek saya sendiri, saya sedang berada dalam kelas, sedang dalam proses perkuliahan. Saya syok, saya sempat hampir mau menangis dalam kelas karena lansia harus berhadapan dengan kondisi itu,” tutur Chesia melalui sambungan telepon, Sabtu (6/12/2025).
    Pada hari berikutnya, Kamis (27/11/2025), dia menyaksikan live Facebook yang melaporkan perkembangan banjir telah mencapai lutut orang dewasa dan terus meninggi pada 06.00 WIB.
    “Itu cuma bisa dihubungi lewat Messenger Facebook. Sekitar jam 3 sore dihubungi, enggak ada jawaban, jam 5 dapat kabar, tapi akses terputus. Mereka harus hemat baterai juga karena listrik mati saat itu,” kata dia. 
    Jalanan desa tergenang lumpur tebal, sehingga akses transportasi lumpuh total.
    Warga bahkan harus menggunakan perahu kecil seperti kapal nelayan untuk mobilitas.
    “Itu jalan semua tergenang sampai mereka harus menggunakan perahu. Kadalamannya kalau untuk anak-anak bisa tenggelam. Aktivitas mereka dari tanggal 26 sampai tanggal 29 lumpuh total. Untungnya, warga dan kakek nenek bisa tinggal di gudang hasil bumi mereka dan buat dapur darurat di sana,” tutur dia.
    Selama terkena banjir, warga setempat bertahan dengan swadaya tanpa ada bantuan dari pemerintah hingga banjir mulai surut pada Minggu (30/11/2025).
    Kemudian, warga mulai kembali ke rumah dengan kondisi jalanan yang serba tertutup lumpur.
    “Kepala desa sudah minta bantuan alat berat ke bupati buat bersihkan lumpur di jalan katanya, tapi saya dapat kabar masih banyak titik lokasi yang belum mendapatkan bantuan,” ucap Chesia.
    Menurut Chesia, bencana yang terjadi bukan sekadar fenomena alam, tapi juga disebabkan aktivitas
    pembalakan liar
    yang mengurangi hutan di wilayahnya.
    Dia berharap, pemerintah tidak menyangkal keparahan bencana yang dialami masyarakat dan benar-benar hadir menjalankan tanggung jawab dalam menangani bencana di Sumatera.
    “Kondisi yang lumpuh ini mengganggu ekonomi, mengganggu kehidupan masyarakat. Saya harap pemerintah cepat ya mengatasi bencana ini karena pemerintah juga punya andil dalam (memberi izin) berdirinya sebuah perusahaan sawit,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Desember 2025

    Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman Regional 6 Desember 2025

    Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengajak para perantau asal Jateng untuk berkontribusi membangun kampung halamannya masing-masing. 
    Ajakan tersebut disampaikan Luthfi saat menghadiri acara Gubernur Menyapa, Ngobrol Seru Bareng Gubernur Jawa Tengah di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (6/12/2025).
    Acara itu dihadiri oleh ratusan warga asal Jateng yang merantau di Jabodetabek, mulai dari kalangan mahasiswa, pekerja formal, hingga pekerja informal.
    “Jadi, bapak-bapak dan adik-adik sekalian, Anda tidak menjadi jagoan dan raja rimba, kalau Anda belum menaklukkan Jateng dengan pulang kampung membangun kampung,” ujar Luthfi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu.
    Ia berharap, hasil yang didapatkan dari
    perantauan
    dapat diinvestasikan untuk daerah masing-masing.
    Lebih lanjut, Luthfi berpesan kepada para perantau agar tidak meninggalkan adat istiadat. Pasalnya, salah satu ciri khas masyarakat Jateng adalah tindak-tanduk dan tata krama yang selalu dijunjung tinggi.
    “Jangan hilangkan tradisi di wilayah karena dasar membangun Jateng adalah kekerabatan, gotong royong, dan tepa salira. Itu yang menjadi nyawanya Provinsi Jateng,” ucap Luthfi.
    Ia menegaskan bahwa
    kebersamaan
    merupakan landasan dalam pembangunan Jateng. Semua elemen masyarakat dilibatkan tanpa ada yang ditinggal, tanpa ada ego sektoral. Kolaborasi menjadi hal penting karena ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan sendiri oleh daerah.
    Luthfi juga mengaku bangga kepada warga Jateng di perantauan karena memiliki semangat kebersamaan yang tinggi.
    “Para perantau kita adalah duta-duta investasi bagi Jateng. Jadi apapun di perantauan adalah kembali ke wilayah masing-masing,” katanya.
    Ketua Umum (Ketum) Paguyuban Jateng Leles Sudarmanto Mangun Nagoro mengungkapkan bahwa masyarakat di perantauan merupakan potensi untuk membangun Jateng.
    Menurutnya, banyak program yang sebenarnya dapat dikolaborasikan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dengan masyarakat perantauan.
    Leles menekankan bahwa acara Gubernur Menyapa, Ngobrol Seru Bareng Gubernur Jawa Tengah merupakan momentum untuk saling tukar informasi mengenai pembangunan Jateng. Melalui acara ini, para perantau dapat dikoordinasikan untuk membangun
    kampung halaman
    .
    Sebagai informasi, acara tersebut dilengkapi dengan layanan kesehatan Dokter Spesialis Keliling (Speling) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dalam acara tersebut. Kedua program unggulan Luthfi ini bertujuan untuk menjaga kesehatan masyarakat Jateng.
    Selain itu, terdapat pameran produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari 18 kabupaten/kota se-Jateng.
    Dalam kesempatan tersebut, Luthfi juga menyerahkan bantuan kepada masyarakat berupa bantuan pendidikan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng kepada 100 mahasiswa asal Jateng dan beberapa bantuan simbolis Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM asal Jateng.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tinjau Banjir di Tanjung Pura, Gubernur Bobby Instruksikan Percepatan Perbaikan Tanggul
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Desember 2025

    Tinjau Banjir di Tanjung Pura, Gubernur Bobby Instruksikan Percepatan Perbaikan Tanggul Regional 6 Desember 2025

    Tinjau Banjir di Tanjung Pura, Gubernur Bobby Instruksikan Percepatan Perbaikan Tanggul
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution meninjau kondisi banjir di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumut pada Jumat (5/12/2025).
    Peninjauan tersebut dilakukan sebagai wujud komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk bergerak cepat menangani
    banjir
    yang melanda sejumlah desa di Kecamatan
    Tanjung Pura
    akibat tanggul sungai yang jebol.
    Dalam peninjauan itu, Bobby melihat kondisi terkini Desa Pekubuan, termasuk area dekat Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tanjung Pura, yang terdampak cukup parah.
    Selain itu, ia juga menyusuri sejumlah titik yang masih tergenang air, seperti Jalan Pemuda, Jalan Sudirman kawasan Pekan Tanjung Pura, serta Jalan Khairil Anwar, dengan ketinggian air mencapai betis orang dewasa.
    Setelah meninjau kondisi di lapangan, Bobby menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut untuk mempercepat perbaikan tanggul yang jebol.
    “Segera lakukan penanganan agar air bisa surut dan aktivitas masyarakat dapat kembali normal,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/12/2025).
    Instruksi Bobby kepada Dinas PUPR sekaligus menindaklanjuti keluhan warga yang mengungkapkan bahwa banjir di daerahnya sudah berlangsung sekitar satu minggu. Mereka mengatakan, penyebab utamanya adalah jebolnya tanggul sungai akibat derasnya arus air.
    “Sudah seminggu lebih kondisi seperti ini. Air masih tinggi, warga mengungsi, listrik padam, jaringan telepon juga tidak stabil,” ungkap Akbar, warga Desa Kubuan.
    Ia menambahkan, warga sempat berupaya menutup tanggul secara swadaya dengan karung berisi pasir, tetapi tidak membuahkan hasil.
    “Tidak tahan juga, jebol lagi. Kalau tanggul diperbaiki, air pasti surut,” ucap Akbar.
    Sementara itu, Kepala
    Dinas PUPR Sumut
    Hendra Dermawan Siregar memastikan pihaknya telah menerima instruksi langsung untuk menindaklanjuti kerusakan tanggul.
    “Kami memang sudah diperintahkan Pak Gubernur untuk segera menangani masalah ini dan itu segera kami lakukan,” ujarnya.
    Sebagai langkah awal, PUPR Sumut akan melakukan pendataan dan pemetaan pada seluruh titik tanggul yang jebol, termasuk memantau dari udara menggunakan
    drone
    untuk mendapatkan visual riil.
    “Kami akan mendata berapa titik dan di mana saja tanggul yang jebol. Kami juga melakukan visualisasi udara untuk memastikan kondisi sesungguhnya. Dalam beberapa hari ini, titik-titik kerusakan akan teridentifikasi, setelah itu langsung kami tangani,” jelas Hendra.
    Ia menegaskan bahwa penanganan tanggul tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
    Pemprov Sumut
    .
    “Ini tanggung jawab kami. Perbaikan tidak boleh dilakukan sekadarnya, tetapi harus maksimal agar kejadian serupa tidak berulang,” tegas Hendra.
    Pemprov Sumut berkomitmen untuk terus memberikan respons secepat mungkin demi memulihkan kondisi serta memastikan keselamatan masyarakat di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Sumbar Perintahkan TPID Awasi Distribusi Pangan Pascabencana

    Gubernur Sumbar Perintahkan TPID Awasi Distribusi Pangan Pascabencana

    Padang, Beritasatu.com – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menginstruksikan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Dinas Pangan, Dinas Perdagangan, serta instansi terkait untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap rantai distribusi pangan dan stok harian guna mencegah praktik penimbunan pascabencana hidrometeorologi.

    “Termasuk melakukan pemantauan harga dan stok harian di seluruh pasar utama provinsi untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang,” ujar Mahyeldi, Sabtu (6/12/2025).

    Mahyeldi memberi peringatan keras kepada pelaku usaha agar tidak memanfaatkan situasi bencana untuk menaikkan harga bahan pokok maupun kebutuhan penting lainnya.

    “Tidak boleh ada pihak yang memanfaatkan penderitaan ini. Siapa pun yang menaikkan harga secara tidak wajar akan berhadapan dengan pemerintah serta aparat penegak hukum,” tegasnya.

    Ia juga meminta instansi terkait memperkuat koordinasi dengan Bulog dan distributor besar guna memastikan suplai beras, gula, minyak goreng, telur, dan kebutuhan utama lainnya tetap terjaga.

    Selain itu, ia mengarahkan bupati dan wali kota untuk mengambil langkah konkret, termasuk operasi pasar dan gerakan pangan murah, terutama di wilayah yang terdampak berat.

    Mahyeldi turut menekankan pentingnya pendataan sarana industri perdagangan terdampak seperti pasar, sentra industri, pelaku industri kecil menengah (IKM), hingga industri menengah besar (IMB).

    Pemerintah kabupaten dan kota juga diminta bersikap antisipatif untuk menjaga ketersediaan barang pokok, barang penting, dan elpiji di tengah keterbatasan akses logistik antarwilayah.

    Mahyeldi menegaskan perlunya pengawasan ketat terhadap pelaku usaha yang mencoba menaikkan harga di luar aturan atau tidak wajar.

    “Tugas kita bukan hanya menanggulangi bencana, tetapi juga memastikan masyarakat dapat membeli kebutuhan harian dengan harga yang terjangkau. Ini adalah bentuk solidaritas dan keberpihakan pemerintah kepada rakyat,” katanya.

    Mahyeldi mengimbau agar seluruh pelaku usaha menjaga empati dan tidak mencari keuntungan berlebihan di tengah kondisi sulit.

    “Mencari keuntungan dengan menekan masyarakat dalam situasi seperti ini adalah tindakan tidak bermoral dan bisa dikenai sanksi hukum. Jangan menambah beban rakyat yang sedang berduka,” pungkasnya.

  • Rapat Pleno Syuriah PBNU 9 Desember Tetap Digelar untuk Tetapkan Pj Ketua Umum

    Rapat Pleno Syuriah PBNU 9 Desember Tetap Digelar untuk Tetapkan Pj Ketua Umum

    Jombang (beritajatim.com) – Salah satu Rais Syuriyah PBNU, Prof Mohammad Nuh, menegaskan bahwa rapat pleno 9 Desember 2025 tetap digelar. Agendanya adalah menetapkan Pj (Penjabat) Ketua Umum PBNU. Undangan rapat tersebut sudah disebar.

    Hal itu penting dilakukan agar roda organisasi tetap optimal. Mengingat, keputusan Rais Aam memecat Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sudah final.

    Penegasan itu disampaikan M Nuh setelah mengikuti pertemuan pertama dengan para Kiai sepuh di Pesantren Tebuireng Jombang, yang digagas oleh dr Umar Wahid cucu dari Pendiri NU KH Hasyim Asy’ari, Sabtu (6/12/2025).

    Dalam forum sesepuh tersebut pihaknya mewakili Rais Aam menjelaskan alas an pemberhentian Ketua Umum PBNU. Hal itu seperti yang tertuang dalam risalah Syuriah.

    “Belum ada (pencabutan keputusan Rais Aam). Sampai saat ini posisi Syuriah itu posisi supremasi dan beliau Rais am dan lembaga syuriah-nya pun juga sudah mengambil keputusan itu. Ya (final),” kata Nuh.

    Mengapa Rais Aam PBNU KH Miftachul Achyar tidak hadir ke Tebuireng? Mantan Rektor ITS ini menjelaskan bahwa pada saat bersamaan Kiai Mif sedang ada undangan ke Lasem Jawa Tengah untuk mengadiri haul. Sedangkan KH Anwar Iskandar sedang berada di Jakarta.

    “Oleh karena itu nanti tanggal 9 (Selasa) Desember 2025 akan ditindaklanjuti melalui pleno mengangkat Pj yang baru,” sambungnya.

    Nuh juga dengan tegas membantah akan adanya islah. Ia menilai bahwa polemik internal di PBNU bukan lah pada individu, tapi adanya kesalahan yang selanjutnya pemberian sanksi.

    “Bagi Syuriah, keputusan apa yang sudah diambil di rapat harian Syuriah dan posisi Syuriah itu sebagai supremasi yang ada di struktur PBNU, tentu itu sudah selesai. Dan konteks-nya adalah konteks adanya kesalahan dan sanksi yang harus diberikan,” katanya.

    KH Anwar Manshur keluar dari dalem kasepuhan pesantren Tebuireng Jombang

    Oleh karena, dalam rapat yang ada para sesepuh, para senior dan lainnya dirinya memberikan pandangan secara gamblang tentang itu. “Saya jelaskan di hadapan kiai sepuh tentang risalah syuriah. Tentang kesalahan-kesalahan Gus Yahya,” urainya.

    Pertemuan silaturahmi para kiai di Tebuireng merupakan undangan dari dr Umar Wahid yang ditandatangani oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz. Silaturahmi itu tindak lanjut dari pertemuan para sesepuh NU di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso pada 30 November 2025.

    Dari tuan rumah Nampak hadir KH. dr. Umar Wahid, KH. Abdul Hakim Mahfudz, serta Alissa Wahid. Kemudian dari esepuh dan Mustasyar NU: Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin (via Zoom), Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, KH. Anwar Manshur, KH. Nurul Huda Djazuli, KH. Abdullah Ubab Maimoen (via Zoom), Hj. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid (via Zoom), serta Hj. Mahfudloh Wahab.

    Lalu, dari Syuriyah da Tanfidziyah PBNU: H. Mohammad Nuh, H. Nur Hidayat, KH. Ali Akbar Marbun
    KH. Said Asrori, KH. Yahya Cholil Staquf, KH. Mu’adz Thohir, H. Amin Said Husni, serta H. Sumantri.

    Menanggapi rencana rapat pleno 9 Desember, KH. Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa keputusan syuriah sudah salah sejak awal. Gus Yahya justru bertanya jika rapat pleno tersebut berdasarkan rapat harian syuriah tanggal 20 November, maka rapat tersebut juga bermasalah.

    Jika rapat pleno tersebut tetap digelar, Gus Yahya akan berbicara dengan semua pihak. Termasuk dengan kiai sepuh dan PWNU serta PCNU seluruh Indonesia. “Rapat harian syuriah itu bermasalah. Jadi semua turunannya juga bermasalah,” pungkasnya. [suf]

  • Ribuan Warga Serbu Gropyok Ikan Kediri, Berhasil Angkat Patin 10 Kg Setelah Vakum Dua Tahun

    Ribuan Warga Serbu Gropyok Ikan Kediri, Berhasil Angkat Patin 10 Kg Setelah Vakum Dua Tahun

    Kediri (beritajatim.com) – Lebih dari 2.000 warga menyerbu Sumber Jembangan, Desa Tumperejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, dalam gelaran Gropyok Ikan yang kembali diadakan setelah vakum selama dua tahun, pada Sabtu (6/12/2025).

    Kegiatan tradisional Gropyok Ikan yang sempat terhenti selama dua tahun akhirnya kembali digelar. Acara ini merupakan tradisi menangkap ikan bersama-sama secara massal di kolam alami Sumber Jembangan. Tahun ini, kegiatan tersebut berhasil menarik antusiasme tinggi dari ribuan peserta.

    Kegiatan ini diserbu oleh lebih dari 2.000 peserta yang berasal dari berbagai daerah, khususnya Karesidenan Kediri, seperti Tulungagung, Blitar, Nganjuk, hingga peserta terjauh dari Malang.

    Salah satu peserta yang beruntung adalah Muhammad Rizky Putra Ibatullah, remaja berusia 18 tahun, yang berhasil mendapatkan tangkapan fantastis berupa ikan patin dengan berat mencapai 10 kilogram.

    “Sangat menyenangkan sekali bisa mengadakan acara seperti ini. Contohnya juga seperti saya, mendapatkan ikan sebesar ini sudah sangat senang sekali,” ungkap Rizky.

    Rizky, yang menyebut ini adalah pengalaman keduanya, menambahkan bahwa mendapatkan ikan sebesar itu baru pertama kali dialaminya. “Ikannya untuk keluarga mungkin bakar-bakar,” imbuhnya.

    Acara Gropyok Ikan ini dilaksanakan di kolam alami Sumber Jembangan, Desa Tumperejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.

    Gropyok Ikan Sumber Jembangan kembali digelar pada Sabtu, 6 Desember 2025, setelah sebelumnya absen selama dua tahun berturut-turut.

    Ketua Pengelola Sumber Jembangan, Sunardi, menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki tiga tujuan utama. Pertama, sebagai agenda tahunan dan upaya untuk mengenalkan Sumber Jembangan sebagai wisata edukasi berbasis alam.

    Sunardi ingin agar lokasi ini lebih dikenal oleh banyak orang. “Selain kita agenda tahunan, supaya orang mengenal wisata alam Sumber Jembangan biar dikenal orang banyak dan ini, nanti hasil dari ini kita belikan ikan lagi, juga untuk masyarakat lagi,” katanya.

    Kedua, grobyok ikan menjadi ajang untuk mengumpulkan warga agar tercipta suasana guyub dan rukun. “Jadi, kita wisata di Sumber Jembangan ini wisata edukasi dengan alam. Ini agenda tahunan untuk gropyok ikan supaya masyarakat kita bisa kumpul bisa guyub rukun tujuannya itu,” terangnya.

    Ketiga, kegiatan ini berfungsi untuk menjaga ekosistem kolam dengan cara membersihkan populasi ikan red devil, spesies predator yang diketahui memangsa ikan-ikan lain di kolam.

    Panitia telah menebar berbagai jenis ikan di Sumber Jembangan, termasuk Patin, Nila, Bawal, dan Tombro. Peserta tidak dibatasi untuk mengambil ikan sebanyak-banyaknya, namun harus mematuhi beberapa peraturan yang ketat.

    Peraturan yang wajib dipatuhi peserta antara lain harus sehat jasmani-rohani, berusia maksimal 15 tahun (sepertinya terdapat ketidaksesuaian data, namun kutipan wajib dipertahankan), memakai tanda peserta, dan tidak membawa senjata tajam.

    Harga tiket peserta dipatok Rp15.000 per orang, dan tiket yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan, sementara pengunjung hanya dikenakan tiket parkir. [nm/kun]

  • Ular Piton Kelaparan Masuk Kandang dan Telan Ayam, Warga Mojopetung Panik

    Ular Piton Kelaparan Masuk Kandang dan Telan Ayam, Warga Mojopetung Panik

    Gresik (beritajatim.com) — Warga Desa Mojopetung, Kecamatan Bungah, Gresik, dikagetkan adanya ular piton 1,5 meter yang kelaparan memangsa ayam di kandang ayam milik warga.

    Kejadian tersebut bermula saat Syauqi, warga setempat, sedang bersantai bersama istrinya di rumah. Tiba-tiba terdengar suara berisik di samping rumah. Saat dicek keluar, istrinya melihat ular piton berada di dalam kandang ayam yang sedang memangsa ayam.

    Tanpa berpikir panjang, Syauqi menghubungi Call Center 112 yang diteruskan ke Pos Dukun. Setelah itu, petugas Damkarla menuju lokasi sambil mengenakan alat perlengkapan diri (APD) serta penjepit ular. “Saya kaget ular pitonnya cukup besar habis memangsa ayam di kandang,” ujar Syauqi, Sabtu (6/12/2025).

    Setelah tiba di lokasi, petugas Damkarla melakukan proses pencarian ular yang dipantau oleh pemilik rumah. Mengetahui masih di dalam kandang ayam, petugas kemudian mengevakuasi ular piton yang kekenyangan usai menyantap mangsanya.

    “Kami tidak ada kendala sewaktu mengevakuasi ular piton tersebut. Sewaktu diamankan bersama lima personel yang bertugas tak ada masalah,” ujar Rizal Sulistyo Nugroho, petugas piket Damkarla Gresik. [dny/kun]

  • Detik Mencekam di KM 705: Perempuan Mojokerto Nekat Melompat dari Jembatan Tol

    Detik Mencekam di KM 705: Perempuan Mojokerto Nekat Melompat dari Jembatan Tol

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang perempuan ditemukan meninggal dunia setelah sengaja loncat dari pagar pembatas Jembatan Tol Jombang–Mojokerto (Jomo) KM 705/700, tepatnya di Desa Gedeg, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Korban diketahui atas nama Ngasiatin (62), warga Dusun Ngogri, Desa Kedungsari, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

    Informasi tersebut dibenarkan Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, IPTU Jinarwan. Berdasarkan keterangan kepolisian, kejadian bermula ketika seorang saksi menemukan sebuah tas jinjing berwarna ungu kombinasi putih yang jatuh dari atas jembatan tol. Saat tas dibuka, saksi menemukan identitas pemiliknya.

    “Tak lama kemudian, seorang pengendara mobil dari arah barat memberi tahu bahwa ada seorang perempuan berada di atas jembatan dan diduga hendak melompat. Warga bernama Iwan kemudian berteriak agar perempuan tersebut kembali menjauh dari tepi jembatan,” ungkapnya, Sabtu (6/12/2025).

    Korban sempat kembali dan tidak jadi melompat. Namun sekitar lima menit kemudian, saksi yang masih berada di lokasi tas jatuh melihat perempuan tersebut terjatuh dari atas jembatan. Korban terpental ke permukaan jalan dengan posisi kaki terlebih dahulu menyentuh aspal sebelum akhirnya tergeletak terlentang.

    “Saat ditemukan warga, korban masih dalam kondisi bernapas. Warga kemudian segera menghubungi Polsek Gedeg. Sekitar 10 menit kemudian, ambulans RSUD R.A. Basoeni tiba di lokasi. Korban dibawa ke rumah sakit, namun dinyatakan telah meninggal dunia. Kejadiannya sekitar pukul 11.00 WIB,” katanya.

    Kapolsek Gedeg AKP Sukaren bersama unit Reskrim, Intelkam, dan tim INAFIS Polres Mojokerto Kota datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan serta mengamankan barang bukti. Barang bukti yang diamankan petugas di antaranya tas korban, identitas diri, kartu berobat, hingga sejumlah obat dari RSUD R.A. Basoeni.

    “Tim INAFIS kemudian melanjutkan pemeriksaan jenazah di rumah sakit sembari menunggu keluarga korban. Putra korban, Slamet Abidin, menyatakan menolak autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menandatangani surat pernyataan resmi tidak menuntut siapapun atas meninggalnya korban,” ujarnya.

    Jenazah korban untuk selanjutnya diserahkan kepada keluarga dan dibawa ke rumah duka di Desa Kedungsari, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Pihak kepolisian telah melakukan pendataan saksi, olah tempat kejadian perkara (TKP), dan koordinasi dengan pihak rumah sakit dan keluarga, serta melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan. [tin/kun]

  • Banjir dan Longsor Kembali Terjang Agam setelah Diguyur Hujan Deras

    Banjir dan Longsor Kembali Terjang Agam setelah Diguyur Hujan Deras

    Agam, Beritasatu.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Agam dan sekitarnya pada Sabtu (6/12/2025) sore. Hal itu menyebabkan sejumlah lokasi terdampak banjir dan longsor. 

    Berdasarkan informasi yang dibagikan akun Instagram @matabukittinggi, akses jalan Bukittinggi-Matur dilaporkan kembali terputus akibat longsor.

    “Akses jalan raya Bukittinggi-Matur kembali terputus setelah longsor sore ini,” tulis akun tersebut.

    Dalam unggahan tersebut terlihat warga dan pengendara motor terjebak antrean panjang, sementara material longsor menutup badan jalan.

    Kondisi ini membuat mobilitas masyarakat tertahan dan petugas masih berupaya melakukan penanganan.

    Selain longsor, kawasan Koto Kaciak, Tanjung Raya, juga dilaporkan terendam banjir. Air  naik dengan cepat ke jalan setelah hujan lebat turun selama beberapa jam.

    “Koto Kaciak, Tanjung Raya sore ini seperti lautan setelah turun hujan,” tulis akun tersebut.

    Akun tersebut menyebut kejadian seperti ini menjadi semakin sering terjadi. Terlebih dalam beberapa hari terakhir di daerah Agam juga banyak korban dan membuat warga trauma.

    “Hujan hanya turun beberapa jam, tetapi genangan langsung melumpuhkan aktivitas, memicu kekhawatiran akan kerusakan lanjutan,” ucapnya.

    Hingga informasi ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa. Warga diimbau tetap waspada mengingat potensi hujan susulan masih mungkin terjadi.