Jenis Media: Politik

  • Cair! 41 Ribu Warga Bojonegoro Terima BLTS Kesra Rp900 Ribu, Ini Kriteria Penerima

    Cair! 41 Ribu Warga Bojonegoro Terima BLTS Kesra Rp900 Ribu, Ini Kriteria Penerima

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kabar gembira bagi keluarga prasejahtera di Bojonegoro. Sebanyak 41.095 warga di Kabupaten Bojonegoro telah menerima Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra) pada periode Oktober hingga November 2025. Bantuan senilai total Rp900.000 per penerima ini disalurkan langsung melalui kantor pos setempat.

    Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bojonegoro, Agus Susetyo Hardiyanto, membenarkan bahwa penyaluran masif ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama yang paling membutuhkan.

    “Total warga Bojonegoro penerima BLTS Kesra mencapai 41.095 orang. Dana sebesar Rp900 ribu ini disalurkan serentak melalui kantor pos,” jelas Agus Susetyo Hardiyanto, Senin (1/12/2025).

    Antok sapaan Agus Susetyo Hardiyanto menegaskan bahwa penyaluran BLTS Kesra ini dijamin tepat sasaran karena menggunakan basis data yang terbaru. Penerima bantuan diprioritaskan berdasarkan kelompok Desil 1 hingga Desil 4.

    Dalam konteks penyaluran bansos, Desil adalah pembagian kelompok masyarakat berdasarkan tingkat kesejahteraan, dimulai dari yang paling miskin hingga paling sejahtera. Untuk Desil 1, itu merupakan kelompok warga sangat miskin, Desil 2, miskin, Desil 3, hampir miskin, dan Desil 4 adalah kelompok rentan miskin.

    “Kelompok dengan Desil 1 sampai 4 adalah prioritas utama penerima semua jenis bantuan sosial, termasuk BLTS Kesra, Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako (BPNT), hingga Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK),” tegas Kepala Dinsos.

    Data yang digunakan sebagai acuan kini adalah DTSEN (Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional), sebuah sistem terbaru yang menggantikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar penyaluran bantuan sosial di Bojonegoro menjadi lebih akurat dan terintegrasi.

    Dengan skema penyaluran yang didasarkan pada data DTSEN dan fokus pada Desil 1-4, Pemkab Bojonegoro berharap bantuan ini benar-benar dapat meringankan beban ekonomi puluhan ribu keluarga prasejahtera Bojonegoro menjelang akhir tahun 2025. [lus/aje]

  • Prabowo Tinjau Banjir Sumatra, Pastikan Penanganan Darurat Cepat dan Negara Hadir untuk Rakyat

    Prabowo Tinjau Banjir Sumatra, Pastikan Penanganan Darurat Cepat dan Negara Hadir untuk Rakyat

    Jakarta (beritajatim.com)  – Presiden Prabowo Subianto bertolak menuju kawasan terdampak banjir di Sumatra pada Senin (1/12/2025) untuk memastikan penanganan bencana berjalan optimal. Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah bahwa negara hadir secara nyata di tengah masyarakat yang sedang menghadapi musibah.

    Berdasarkan informasi resmi yang dirilis melalui akun Instagram Kementerian Sekretariat Negara @kemensetneg.ri, Kepala Negara lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 06.00 WIB. Presiden menggunakan pesawat kepresidenan menuju Bandara Raja Sisingamangaraja XII di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara.

    Dalam kunjungan kerja mendesak ini, Presiden didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran mereka memperkuat sinergi pemerintah pusat dalam merespons situasi darurat di lapangan.

    Kementerian Sekretariat Negara menegaskan bahwa kunjungan langsung Presiden bertujuan untuk mengawal seluruh upaya penanganan bencana agar terlaksana dengan standar kecepatan dan ketepatan tinggi. Pemerintah ingin memastikan tidak ada kendala berarti dalam distribusi bantuan maupun evakuasi.

    “Seluruh proses penanganan darurat diharapkan makin terkoordinasi dan memberikan kepastian bagi masyarakat bahwa negara hadir dalam penanganan bencana,” tulis Kemensetneg dalam keterangan resminya.

    Setibanya di lokasi, agenda utama Presiden adalah meninjau titik-titik krusial yang mengalami kerusakan parah serta area di mana layanan dasar bagi warga terganggu. Peninjauan ini penting untuk memetakan langkah pemulihan jangka pendek maupun panjang secara akurat.

    Pihak Istana menyampaikan bahwa Presiden menaruh perhatian serius pada standar operasional prosedur (SOP) penanggulangan bencana di lokasi. Presiden tidak ingin ada keterlambatan birokrasi yang menghambat keselamatan warga.

    “Presiden Prabowo juga akan memastikan bahwa langkah-langkah darurat telah dilaksanakan sesuai standar penanganan bencana yang cepat, tepat, dan terkoordinasi,” tambah keterangan tersebut.

    Fokus pemerintah tidak hanya berhenti pada penanganan darurat saat kejadian. Pemerintah saat ini juga tengah bergerak cepat mempersiapkan skema pemulihan infrastruktur vital yang lumpuh akibat banjir, meliputi akses jalan, jembatan, pasokan energi, jaringan telekomunikasi, hingga fasilitas layanan kesehatan.

    Sebelum keberangkatan ini, Presiden Prabowo telah memberikan instruksi tegas kepada seluruh jajaran kementerian dan lembaga terkait. Ia meminta semua pihak bekerja taktis dan responsif untuk meminimalkan dampak bencana terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

    Menutup keterangannya, pemerintah mengingatkan warga agar terus memantau perkembangan situasi terkini. “Pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan aparat di lapangan seiring potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi.” [hen/beq]

  • Pemkab Ponorogo Pastikan Relokasi TPA Mrican Jalan 2026, Ini Rencana Lengkapnya

    Pemkab Ponorogo Pastikan Relokasi TPA Mrican Jalan 2026, Ini Rencana Lengkapnya

    Ponorogo (beritajatim.com) – Relokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican akhirnya menemukan titik terang. Setelah Raperda APBD 2026 disahkan, proyek strategis itu dipastikan mulai bergerak pada awal tahun depan.

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk menyiapkan fasilitas di lokasi baru. Di mana tempat baru tersebut, digadang-gadang lebih ramah lingkungan.

    Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo, Jamus Kunto Purnomo, menyebut seluruh kebutuhan dasar relokasi sudah dihitung matang. Anggran di APBD 2026 nanti, akan digunakan untuk membangun landfill, kolam pengolahan lindi, kantor operasional, hingga penyambungan jaringan listrik.

    “Sudah disiapkan tinggal di eksekusi,” ungkap Jamus, ditulis Senin (1/12/2025).

    Berbeda dengan TPA lama, fasilitas baru memiliki kapasitas landfill lebih kecil, hanya sekitar 5.000 meter persegi. Namun konsep pengelolaan sampah yang diusung justru menempatkan minimasi residu sebagai roh utama. Dengan skema itu, hanya sampah yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan kembali yang boleh masuk ke landfill.

    DLH Ponorogo menargetkan proses lelang dimulai Januari 2026. Jika semua berjalan mulus, pembangunan sarana inti TPA diproyeksikan rampung dalam dua hingga tiga bulan.

    “Pertengahan tahun sudah bisa dipakai,” terang Jamus.

    Lalu, bagaimana nasib TPA Mrican yang selama ini menjadi tumpuan pembuangan sampah Ponorogo? Jamus memastikan area lama tidak akan dibiarkan terbengkalai. Pemkab Ponorogo berkomitmen melakukan penataan ulang dan pemulihan lingkungan sesuai standar Kementerian Lingkungan Hidup. Hal itu penting dilakukan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

    “TPA lama harus kita olah kembali supaya kembali normal. Tidak dibiarkan begitu saja,” tegasnya.

    Relokasi ini menjadi momentum besar bagi Ponorogo untuk memperbaiki pola pengelolaan sampah dan memperkuat upaya pengurangan residu sejak dari rumah tangga. Pemkab Ponorogo berharap, TPA baru tidak hanya sekadar lokasi pembuangan terakhir, tetapi bagian dari sistem pengelolaan yang lebih berkelanjutan. [end/aje]

  • 75 Penerima Bansos di Pacitan Ajukan Graduasi Mandiri

    75 Penerima Bansos di Pacitan Ajukan Graduasi Mandiri

    Pacitan (beritajatim.com) – Sebanyak 75 penerima bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Pacitan memilih mengajukan graduasi atau penghentian bantuan secara mandiri. Khusus pada November 2025 saja, tercatat 15 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah resmi mengundurkan diri.

    “Iya, ada 15 orang yang sudah mengajukan graduasi,” kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Pacitan, Agung Mukti Wibowo, ditulis Senin (1/12/2025).

    Para penerima yang mengajukan graduasi menyatakan sudah mampu secara ekonomi dan memilih mundur agar bantuan dapat dialihkan kepada keluarga lain yang lebih membutuhkan. Langkah ini dinilai sebagai bentuk kesadaran KPM dan bagian dari upaya penyaluran bansos yang lebih tepat sasaran.

    “Sesuai arahan Kemensos, penerima PKH memang bisa berdaya. Bantuan itu tidak selamanya didapatkan, karena umurnya hanya lima tahun,” jelas Agung.

    Koordinator Kabupaten Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Pacitan, Tuwarno, menjelaskan bahwa setiap pendamping PKH ditargetkan melakukan graduasi terhadap 10 KPM setiap periode. Namun target tersebut masih menemui sejumlah hambatan.

    “Pendamping menemukan banyak kendala di lapangan. KPM yang dinilai sudah layak graduasi sering kali kurang memiliki kesadaran dan kemauan untuk mandiri,” ujarnya.

    Selain itu, dukungan program lanjutan bagi KPM graduasi dinilai masih kurang. Hal ini berdampak pada sulitnya mengubah pola pikir penerima yang sudah merasa nyaman dengan bantuan yang diterima. “Ketergantungan terhadap bansos membuat mereka enggan mandiri. Mengubah pola pikir yang sudah lama terbentuk menjadi tantangan besar bagi pendamping,” lanjutnya.

    Tuwarno menambahkan bahwa faktor desa dan perangkat desa juga sangat berpengaruh terhadap proses penghapusan data penerima.

    Pada triwulan ketiga, jumlah penerima bansos di Pacitan tercatat sebanyak 28.906 KPM. Data tersebut terus berubah sesuai hasil verifikasi dan graduasi yang berjalan.

    Dengan adanya graduasi mandiri ini, pemerintah berharap semakin banyak warga lain yang benar-benar membutuhkan dapat memperoleh hak bantuan sosial secara tepat sasaran. (tri/ted)

  • Fasilitas Alun-Alun Merdeka Ngawi Rusak Parah, Ketua DPRD Soroti Kinerja Disparpora

    Fasilitas Alun-Alun Merdeka Ngawi Rusak Parah, Ketua DPRD Soroti Kinerja Disparpora

    Ngawi (beritajatim.com)— Kondisi fasilitas umum di kawasan Alun-Alun Merdeka Ngawi kembali menjadi perbincangan publik.

    Ketua DPRD Ngawi, Yuwono Kartiko, meluapkan kekesalannya setelah melihat langsung kerusakan ruang ganti dan toilet di area lapangan basket yang dibiarkan terbengkalai.

    “Sangat memalukan melihat fasilitas umum dibiarkan rusak seperti ini,” ujarnya, Senin (1/12/2025).

    Yuwono, yang akrab disapa King, menilai Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) kurang memberi perhatian pada infrastruktur yang menjadi wajah pusat kota.

    Ia menuding Disparpora lebih fokus pada kegiatan seremonial dan proyek branding dibanding merawat aset publik yang sudah jelas membutuhkan penanganan.

    “Tidak ada manfaatnya melakukan branding kalau fasilitas di jantung kota saja terbengkalai,” tegasnya.

    King memastikan DPRD akan menagih ulang prioritas anggaran kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Menurutnya, kerusakan fasilitas di Alun-Alun sudah masuk kategori darurat dan perlu segera diperbaiki.

    “Dalam waktu dekat, kami akan memanggil TAPD dan meminta pembahasan lanjutan dengan Komisi III agar perbaikan bisa dipercepat,” tambahnya.

    Disparpora Akui Kerusakan, Perbaikan Tertunda Proyek Face Off

    Di sisi lain, Kepala Disparpora Ngawi, Wiwien Purwaningsih, mengakui adanya sejumlah fasilitas yang membutuhkan perbaikan, termasuk lapangan basket yang kondisinya paling parah.

    “Memang ada beberapa fasilitas yang harus diperbaiki, terutama di area lapangan basket,” ujarnya.

    Wiwien menjelaskan bahwa usulan perbaikan sebenarnya telah diajukan sejak 2023. Namun rencana tersebut tertunda karena Pemkab Ngawi sedang mempersiapkan proyek besar face off Alun-Alun Ngawi. Jika perbaikan dilakukan sekarang, dikhawatirkan bangunan malah harus dibongkar ulang ketika proyek utama berjalan. [fiq/ted]

  • Sekda Bondowoso Tegaskan 3 Kriteria Kacong Jebbing: Brain, Beauty, dan Behavior

    Sekda Bondowoso Tegaskan 3 Kriteria Kacong Jebbing: Brain, Beauty, dan Behavior

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa ajang Kacong Jebbing 2025 bukan sekadar kontes kecantikan, tetapi ruang pencarian duta daerah yang memiliki kapasitas lengkap.

    Hal itu ia sampaikan saat diwawancarai usai grand final Kacong Jebbing yang digelar di GOR Pelita Bondowoso, Minggu (30/11/2025) malam.

    Menurutnya, penilaian dalam ajang ini tidak berhenti pada fisik semata. “Ini bukan hanya persoalan kontestasi bagaimana menemukan secara fisik yang bagus, indah, tinggi, cantik. Ada tiga penilaian, yang pertama brain,” ujar Fathur Rozi.

    Ia menjelaskan, unsur brain mencakup wawasan luas, terutama tentang Bondowoso, serta pengetahuan umum yang menjadi bekal penting bagi duta wisata. “Yang kedua beauty, kecantikan ini bukan hanya fisik atau wajah, tetapi personality. Inner beauty itu yang kita tekankan,” lanjutnya.

    Adapun unsur ketiga adalah behavior. “Perilakunya juga harus bagus. Harapannya, mereka mampu mendongkrak nilai-nilai yang ada di Bondowoso, misalnya di bidang pariwisata, lingkungan, pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan,” ujarnya.

    Sekda menegaskan bahwa keberadaan Kacong Jebbing diharapkan dapat memperkuat promosi destinasi wisata Bondowoso agar semakin dikenal luas. Ia menyebutkan bahwa para finalis dan para juara nantinya akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan pembangunan daerah.

    “Semangatnya bagaimana memunculkan destinasi-destinasi wisata Bondowoso lebih masif lagi, lebih dikenal oleh masyarakat luas melalui adik-adik duta wisata ini,” katanya.

    Setelah penetapan lima besar dan pemilihan juara 1, 2, dan 3, para pemenang akan mengikuti pembekalan intensif. Juara pertama akan dikirim mewakili Bondowoso dalam ajang Raka-Raki Jawa Timur. Namun, Fathur menekankan bahwa aspek seremonial bukanlah tujuan utama.

    “Substansinya bukan itu. Yang penting adalah bersama-sama membangun Bondowoso melalui smart branding city,” tuturnya. Branding tersebut, lanjutnya, meliputi sektor wisata, pendidikan, dan lingkungan.

    Fathur Rozi berharap para duta terpilih benar-benar menjadi bagian dari proses pembangunan Bondowoso, bukan sekadar ikon. “Kita berharap mereka betul-betul terlibat, sehingga ada karya nyata dari adik-adik ini untuk bersama-sama membangun Bondowoso,” pungkasnya.

    Ajang Kacong Jebbing sendiri merupakan kontes pemilihan duta wisata tingkat kabupaten, serupa dengan Abang None di Jakarta, yang setiap tahun digelar untuk memperkuat promosi daerah dan mengembangkan kapasitas generasi muda Bondowoso. (awited)

  • Pemprov Jatim Gelar Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025, Ada Apa Saja?

    Pemprov Jatim Gelar Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025, Ada Apa Saja?

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemprov Jatim melalui Dinas Sosial akan menggelar Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 di Gedung Baru UPT RSBL Pasuruan, Rabu (3/12/2025).

    Kepala Dinas Sosial Jatim, Restu Novi Widiani mengatakan peringatan ini mengambil tema ‘Membangun Masyarakat Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas Untuk Mendorong Kemajuan Sosial’.

    Pemprov Jatim mengundang ratusan disabilitas untuk turut merayakan hari peringatan tersebut.

    “Nanti Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa akan hadir bersama dengan teman-teman disabilitas. Ibu Gubernur akan membuka langsung peringatan Hari Disabilitas,” kata Novi, Minggu (30/11/2025).

    Dalam peringatan ini, Novi menyebut ada sejumlah acara mulai dari peresmian Gedung UPT Bina Laras Pasuruan. Selanjutnya launching program Gubernur Khofifah, yakni Disabilitas Jawara.

    “Selanjutnya ada Carnival Harmoni Disabilitas yang melibatkan 560 peserta untuk menampilkan sejumlah kesenian khas Jatim dan juga melibatkan teman-teman disabilitas,” jelasnya.

    “Nanti saat carnival juga mereka akan memakai busana khas Jawa Timur dipadu dengan kesenian khas daerah masing-masing,” tambahnya.

    Selain carnival, Novi juga membeberkan akan ada bazar UMKM dan playground untuk disabilitas. Pemprov Jatim juga akan menandatangani komitmen bersama terkait rekruitmen tenaga kerja disabilitas dengan perusahaan asuh.

    “Ada juga pemeriksaan kesehatan gratis bagi disabilitas, ada job fair juga bagi disabilitas, termasuk penyerahan bantuan sosial disabilitas, dan ikrar disabilitas. Untuk masyarakat umum juga ada pasar murah,” pungkasnya. (tok/but)

  • Kemendagri dirikan posko percepatan penanganan bencana Tapanuli Utara

    Kemendagri dirikan posko percepatan penanganan bencana Tapanuli Utara

    Jakarta (ANTARA) – Tim Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendirikan posko dan tenda darurat dalam rangka percepatan penanganan bencana di wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

    “Kami hadir langsung di lapangan untuk memastikan seluruh penanganan darurat berjalan cepat dan terkoordinasi,” kata Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal Zakaria Ali dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Selain turun langsung ke lapangan, Dirjen Bina Adwil juga turut mengirimkan bantuan 5 unit tenda posko untuk mendukung penanganan darurat bencana di wilayah sumatera utara.

    Pendirian posko Kemendagri di halaman Kantor Bupati Tapanuli Utara juga dilakukan untuk memperkuat koordinasi dan respons cepat di wilayah terdampak. Bantuan tenda Kemendagri tiba bersama dengan 16,160 ton bantuan pemerintah pusat berupa tenda pengungsi dan kebutuhan dasar seperti hygine kit, matras dan makanan siap saji.

    “Kemendagri melalui Ditjen Bina Adwil terus memperkuat dukungan bagi pemerintah daerah, termasuk dengan pendirian posko dan pengiriman tenda darurat. Kami pastikan bantuan logistik tiba dan personel bekerja efektif di seluruh titik terdampak,” ujarnya.

    Safrizal mengungkapkan curah hujan ekstrem pada 24–25 November 2025 memicu banjir bandang, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur khususnya di empat wilayah di Provinsi Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Tapanuli Utara.

    Pemerintah pusat dan daerah saat ini terus berupaya mempercepat penanganan darurat di seluruh lokasi terdampak.

    Di Kabupaten Tapanuli Tengah, bencana mengakibatkan 55 korban meninggal dunia dan memaksa 1.100 KK mengungsi di GOR Pemda. Kerusakan akses jalan dan jembatan masih menjadi hambatan utama sehingga proses evakuasi dan pembukaan jalur terus dilakukan. Kebutuhan mendesak mencakup personel, logistik, peralatan, alat komunikasi, dan listrik.

    Kota Sibolga juga terdampak banjir bandang dan longsor dengan 46 korban jiwa dan 4.456 Jiwa mengungsi. Kerusakan akses jalan dan jembatan menghambat mobilisasi bantuan. Tim gabungan masih melakukan evakuasi dan pendataan di lapangan serta memastikan ketersediaan logistik dasar.

    Sementara itu, Kabupaten Tapanuli Selatan mencatat 46 korban meninggal dunia dan 4.661 Jiwa mengungsi. Kerusakan bangunan serta akses jalan mendorong pemerintah memperkuat dukungan personel, logistik, dan peralatan di wilayah tersebut. Evakuasi dan pendataan terus dilakukan secara simultan.

    Di Kabupaten Tapanuli Utara, terdapat 11 korban meninggal dunia dan 600 KK terpaksa mengungsi akibat kerusakan jalan dan jembatan.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pentas Bregada Prajurit Nusantara dapat perkuat budaya nasional

    Pentas Bregada Prajurit Nusantara dapat perkuat budaya nasional

    Jakarta (ANTARA) – Yayasan Kinarya Anak Bangsa menyebut pentas Bregada Prajurit Nusantara dengan melibatkan prajurit seluruh kerajaan dan keraton di tanah air dapat memperkuat budaya nasional.

    “Yaitu pentas dan atraksi prajurit kerajaan atau keraton seluruh Nusantara, yang berkolaborasi dengan kekuatan TNI dan Polri,” kata perwakilan Yayasan Kinarya Anak Bangsa Rosita Yuwanasari Suwardi Wibawa dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

    Bregada Prajurit Nusantara, lanjut Rosita, terinspirasi dari pertunjukan pasukan prajurit di luar negeri, yaitu The Royal Edinburgh Military Tattoo.

    “Gagasan untuk mewujudkan Bregada Prajurit Nusantara dimulai pada saat saya dan keluarga tahun 2005-2006 menyaksikan Royal Edinburgh Military Tattoo di Skotlandia, yaitu pentas dan atraksi prajurit atau tentara dari seluruh negara persemakmuran Inggris di seluruh dunia yang ditampilkan dalam satu event,” ujarnya.

    Kala itu, Rosita membayangkan jika pertunjukan sejenis dilakukan di Indonesia dengan melibatkan prajurit seluruh kerajaan dan keraton di tanah air, bersama prajurit TNI.

    “Pada waktu itu saya berpikir bila Nusantara menampilkan seluruh prajurit dari kerajaan-kerajaan Nusantara dan dikombinasikan dengan TNI itu akan bagus sekali,” ujar Rosita.

    Ia mengatakan pertunjukan akan sangat bagus, mengingat Indonesia kaya akan budayanya, mulai dari kain tradisional atau wastranya yang bermacam-macam.

    “Karena kombinasi dari wastra Nusantara, kombinasi formasi baris-berbaris, dipadukan dengan kostum wastra Nusantara yang kaya, penuh warna dan beragam serta budayanya. Semua tarian-tarian dan juga atraksi budaya dari seluruh kerajaan dan juga daerah, di mana kerajaan tersebut berada bisa ditampilkan di-event tersebut,” ucap Rosita.

    Rosita sendiri telah mencatatkan Bregada Prajurit Nusantara sebagai kekayaan intelektual ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum (Kemenkum).

    Gagasan tersebut sebenarnya sudah diusulkan dan didorong Rosita dengan disampaikan ke teman-temannya yang bergerak di bidang budaya untuk dapat diwujudkan sejak 2005-2006 tersebut.

    “Namun, rasanya belum dengan kuat menggambarkan kemegahan Nusantara dan perasaan yang dilihat dan dibayangkan pada saat pentas Royal Edinburgh Military Tattoo tersebut,” kata dia.

    Oleh karena itu, kata Rosita, dengan menggunakan Yayasan Kinarya Anak Bangsa, dia mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dan kolaborasi dalam menggelar pertunjukan Bregada Prajurit Nusantara.

    Rosita percaya acara itu akan membawa dampak yang besar bagi bangsa Indonesia, bahkan juga aspek gastronomi atau kuliner pangan lokal dari setiap daerah, di mana Kerajaan Nusantara itu berada menjadi daya tarik luar biasa, bila diikutsertakan dalam hajatan tersebut.

    “Mengajak kolaborasi seluruh pihak untuk terwujudnya inisiatif ini. Acara ini diharapkan dapat mendatangkan devisa negara, dengan menarik turis dalam dan luar negeri untuk datang menyaksikan ragam budaya Indonesia beserta dengan kekuatan atraksi budayanya,” kata Rosita.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polri kirim 4,4 ton logistik untuk korban bencana di Sumatera Utara

    Polri kirim 4,4 ton logistik untuk korban bencana di Sumatera Utara

    Jakarta (ANTARA) – Polri mengirimkan kembali bantuan logistik seberat 4.459 kilogram untuk memperkuat operasi tanggap darurat bencana di wilayah Sumatera Utara, Minggu.

    Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Pol Erdi A. Chaniago menegaskan bahwa pengiriman hari kedua ini merupakan bentuk konsistensi Polri dalam mendukung penanganan bencana.

    “Hari ini adalah pengiriman hari kedua, dan Polri terus memastikan seluruh kebutuhan perlengkapan lapangan terpenuhi agar operasi tanggap darurat berjalan optimal,” kata Erdi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu

    Ia menjelaskan bahwa berbagai kebutuhan pokok dan peralatan operasional kembali dikirim.

    “Kami mengirimkan Gajahfood 684 kilogram (57 koli), perahu karet 280 kilogram (4 koli), tiang tenda 630 kilogram (14 koli), tenda 316 kilogram (4 koli), serta besi konektor tenda 200 kilogram (4 koli),” jelasnya.

    Selain itu, pengiriman juga mencakup perlengkapan hunian sementara. berupa 15 unit velbed dengan total bobot 450 kilogram untuk mendukung akomodasi personel di lapangan.

    Erdi menerangkan bahwa perlengkapan teknis turut menjadi prioritas.

    “Kami menyalurkan MTP-FT 850 kilogram (50 koli), pemanas MTP-FT 75 kilogram (25 koli), genset portabel 129 kilogram (3 koli), serta panel surya 105 kilogram (7 koli),” ujarnya.

    Selain itu juga dikirim jas hujan 620 kilogram (17 koli), goni 90 kilogram (2 koli), dan lampu penerangan 30 kilogram (3 koli).

    Seluruh logistik tersebut telah dikemas dalam puluhan koli agar pendistribusian berjalan cepat dan tepat sasaran.

    “Kami berharap bantuan pada hari kedua ini dapat segera digunakan di area terdampak dan mempercepat penanganan di titik-titik kritis,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.