Jenis Media: Politik

  • Anggota Komisi II DPR RI dukung kewenangan Bawaslu menjadi lebih luas

    Anggota Komisi II DPR RI dukung kewenangan Bawaslu menjadi lebih luas

    “Jadi ada dampak bagi Bawaslu dengan adanya putusan MK 135 seperti beban kerja berkurang, kualitas pengawasan meningkat dan ruang evaluasi lebih panjang,”

    Sigi (ANTARA) – Anggota Komisi II DPR RI Longki Djanggola mendukung kewenangan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) diperluas dalam hal pengawasan dengan menyatukan regulasi pemilu, pilkada dan penyelenggara pemilu dalam satu undang-undang.

    “Jadi ada dampak bagi Bawaslu dengan adanya putusan MK 135 seperti beban kerja berkurang, kualitas pengawasan meningkat dan ruang evaluasi lebih panjang,” kata Longki saat mengisi materi kegiatan penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas SDM kepemiluan di Sigi, Selasa.

    Ia mengemukakan ke depan bawaslu memiliki sejumlah tantangan dengan adanya putusan itu yakni regulasi baru, anggaran ganda, koordinasi lintas lembaga serta penguatan SDM di Badan Pengawas Pemilihan Umum.

    “Kalau kita bisa memanfaatkan yang baik maka pemilu 2029 insyaallah akan lebih efisien, inklusif dan demokratis,” ucapnya.

    Ia menuturkan agar Bawaslu di Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Sigi dapat menjadi penjaga kedaulatan rakyat.

    “Tentunya bagaimana partisipasi masyarakat meningkat karena prosesnya lebih sederhana,” sebutnya.

    Longki menyebutkan putusan MK tersebut bisa memberikan ruang kepada Bawaslu dengan beban kerja yang berkurang disebabkan tidak semua tahapan menumpuk di waktu yang sama.

    “Paling penting kualitas pengawasan meningkat karena pengawasan dapat lebih fokus karena Pemilu dibagi dalam dua waktu yakni nasional dan daerah,” ujarnya.

    Sementara itu Ketua Bawaslu Sigi Hairil menjelaskan pihaknya terus melakukan evaluasi untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) kepemiluan di daerah tersebut.

    “Pada prinsipnya putusan MK 135 itu belum ditindaklanjuti oleh pembuat Undang-undang artinya regulasi yang ada saat ini masih menggunakan regulasi yang lama,” katanya.

    Menurut dia, terkait peningkatan kapasitas ini merupakan bentuk keseriusan Bawaslu untuk secara maksimal agar penyelenggara dan sumber daya manusia bisa meningkat baik dari sisi pengetahuan dan lain sebagainya.

    “Kami mengapresiasi kepada anggota Komisi II DPR RI Longki Djanggola yang memang merupakan mitra dari KPU dan Bawaslu dengan memberikan pesan kepada kami untuk tetap menjadi pengawas yang melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang ada,” jelasnya.

    Ia pun mengatakan pihaknya memastikan rutin melakukan evaluasi guna meningkatkan kapasitas SDM di Bawaslu Sigi khususnya dalam menghadapi pemilu 2029 mendatang.

    “Tantangan pemilu dan pilkada ke depan pasti jauh lebih berat, jadi mulai dari sekarang kapasitas SDM di Bawaslu Sigi harus terus ditingkatkan,” tuturnya.

    Diketahui Bawaslu Sigi saat ini sedang melaksanakan pengawasan proses pemutakhiran data pemilih berkelanjutan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum setempat.

    Pewarta: Moh Salam
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Unmul klarifikasi temuan simbol PKI hanya peraga pembelajaran FKIP

    Unmul klarifikasi temuan simbol PKI hanya peraga pembelajaran FKIP

    Samarinda (ANTARA) – Universitas Mulawarman (Unmul) memberikan klarifikasi atas temuan lukisan berlambang Partai Komunis Indonesia (PKI) di lingkungan Kampus 2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmul di Jalan Banggeris, Samarinda, bahwa benda tersebut murni merupakan alat peraga untuk kepentingan pembelajaran akademik.

    “Ini tidak terkait dengan gerakan ideologi terlarang, melainkan hanya untuk peraga pembelajaran tentang sejarah demokrasi Indonesia,” kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unmul, Prof Moh Bahzar di Samarinda, Selasa.

    Dia menjelaskan lukisan tersebut adalah materi perkuliahan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Sejarah.

    “Itu murni untuk pembelajaran sejarah. Mahasiswa sedang mempelajari konstelasi politik pada era Presiden Soekarno, di mana saat itu terdapat beberapa partai besar, termasuk PKI,” ujar Prof Bahzar.

    Menurutnya, pihak rektorat telah memanggil program studi terkait untuk meminta keterangan. Hasilnya mengonfirmasi bahwa gambar tersebut dibuat sebagai visualisasi untuk memudahkan pemahaman mahasiswa mengenai sejarah perpolitikan Indonesia, di mana berbagai lambang partai politik pada masa itu ditampilkan sebagai bagian dari materi studi.

    Prof Bahzar menjamin temuan tersebut tidak memiliki kaitan apa pun dengan penyebaran paham komunisme atau aktivitas terorisme di dalam lingkungan akademik.

    Ia menegaskan bahwa mempelajari sejarah menuntut mahasiswa untuk mengetahui berbagai peristiwa masa lalu secara objektif, termasuk mengenai partai-partai politik yang pernah ada di Indonesia.

    “Pihak kampus menjamin ini tidak ada hubungannya dengan gerakan terlarang. Ini murni konteks akademik, karena mahasiswa sejarah harus belajar tentang apa saja yang terjadi di masa lalu, dari era Orde Lama hingga Reformasi,” tegasnya.

    Sebelumnya, lukisan berlambang PKI tersebut ditemukan dan disita oleh pihak kepolisian saat melakukan penggerebekan di salah satu gedung di Kampus FKIP Unmul.

    Penemuan itu terjadi bersamaan dengan penyitaan 27 bom molotov pada malam hari sebelum aksi demonstrasi yang dijadwalkan pada 1 September 2025.

    Dalam kasus bom molotov tersebut, kepolisian telah mengidentifikasi empat mahasiswa sebagai terduga perakitnya.

    Pihak universitas menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus bom molotov kepada aparat kepolisian, sembari memastikan bahwa aktivitas akademik, khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran sejarah, tetap berjalan sesuai koridor keilmuan.

    Pewarta: Ahmad Rifandi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BURT konsultasi dengan Pimpinan DPR soal moratorium dinas luar negeri

    BURT konsultasi dengan Pimpinan DPR soal moratorium dinas luar negeri

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Rizki Aulia Natakusumah mengatakan pihaknya bakal berkonsultasi dengan Pimpinan DPR RI terkait kesepakatan dari Presiden Prabowo Subianto dan para partai politik untuk memoratorium dinas luar negeri bagi Anggota DPR.

    Menurut dia, BURT DPR juga akan menindaklanjuti instruksi tersebut, karena fraksi partainya juga sudah meminta agar DPR lebih sensitif atas kehendak dan aspirasi dari rakyat.

    “Yang ikut di istana kan Pimpinan DPR, jadi selanjutnya nanti kita akan konsultasi,” kata Rizki di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa.

    Selain itu, dia juga belum bisa memastikan bahwa Anggota DPR RI yang telah dinonaktifkan masih menerima gaji dan tunjangan atau tidak. Menurut dia, hal itu merupakan urusan dari internal fraksi partai masing-masing.

    “Urusan rumah tangga yang saya bidangi kan urusan rumah tangga DPR bukan internal. Jadi mohon ditanyakan ke internal partai masing-masing,” katanya.

    Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto, dalam pernyataan bersama ketua umum partai politik di parlemen, bersepakat menghapus besaran tunjangan anggota DPR RI serta menerapkan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.

    Hal itu disampaikan Kepala Negara di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (31/8), sebagai respons atas aspirasi publik terkait dinamika demonstrasi di berbagai daerah.

    “Beberapa kebijakan DPR RI sudah disepakati untuk dicabut, termasuk besaran tunjangan anggota DPR RI dan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Indonesia Re dan ANRI perkuat tata kelola kearsipan

    Indonesia Re dan ANRI perkuat tata kelola kearsipan

    Jakarta (ANTARA) – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re bersama Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat tata kelola kearsipan sebagai bagian dari penerapan prinsip good corporate governance (GCG).

    Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menegaskan pengelolaan arsip merupakan aset strategis yang mendukung transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan bisnis.

    “Melalui arsip yang autentik dan terpercaya, perusahaan memiliki pijakan yang kuat dalam pengambilan keputusan sekaligus memperkuat daya saing industri reasuransi di masa depan,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan di Jakarta, Rabu (27/8), melalui kegiatan bertajuk “Sinergi Indonesia Re & Arsip Nasional Republik Indonesia untuk Penguatan Tata Kelola Kearsipan” tersebut, meliputi penataan manajemen dokumen perusahaan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan sertifikasi, serta pendampingan teknis oleh ANRI.

    Sebagai tindak lanjut, Indonesia Re meluncurkan Gerakan Tertib Arsip Indonesia Re (Getar) yang ditandatangani jajaran direksi dan akan diperluas ke seluruh kepala divisi. Program ini mencakup tujuh aspek utama, mulai dari kebijakan, organisasi, SDM, sarana dan prasarana, pengelolaan, pendanaan, hingga informasi kearsipan.

    Kepala ANRI Mego Pinandito mengapresiasi langkah Indonesia Re dalam membangun budaya sadar arsip di lingkungan BUMN.

    “Kolaborasi ini diharapkan menjadi contoh bagi institusi lain dalam mengelola arsip secara tertib, terstruktur, dan berkelanjutan,” katanya.

    Sekretaris Utama ANRI Rini Agustiani mengatakan akreditasi kearsipan memberikan manfaat besar bagi BUMN dalam mendorong transparansi dan tata kelola berkelanjutan.

    “Harapan kami semakin banyak BUMN yang memperkuat kearsipan melalui akreditasi, termasuk Indonesia Re yang tengah menyiapkan langkah menuju ke sana,” ujarnya.

    Selain penandatanganan nota kesepahaman dan peluncuran Getar, kegiatan tersebut juga diisi dengan penyerahan arsip statis serta sesi berbagi pengetahuan dari ANRI mengenai pentingnya pengelolaan arsip.

    Indonesia Re menargetkan modernisasi sistem kearsipan berbasis digital menuju paperless office sekaligus memastikan pelestarian arsip statis sebagai bagian dari memori kolektif bangsa.

    Pewarta: Ida Nurcahyani
    Editor: M. Hari Atmoko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KNPI ajak elemen masyarakat jaga Makassar

    KNPI ajak elemen masyarakat jaga Makassar

    “Gerakan Jaga Makassar Ta harus dipahami sebagai panggilan bersama. Persatuan, toleransi, serta pemanfaatan teknologi untuk menyebarkan pesan positif dan menangkal hoaks menjadi langkah strategis dalam menciptakan suasana kota yang kembali kondusif,”

    Makassar (ANTARA) – Ketua Bidang Kemitraan Strategis dan Hubungan Antar Lembaga DPD KNPI Kota Makassar Fajrin, mengajak keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Makassar melalui gerakan “Jaga Makassar Ta”.

    Fajrin dalam keterangannya di Makassar, Selasa, mengatakan menjaga kota tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan aparat keamanan, tetapi juga membutuhkan kesadaran serta komitmen bersama dari masyarakat.

    “Gerakan Jaga Makassar Ta harus dipahami sebagai panggilan bersama. Persatuan, toleransi, serta pemanfaatan teknologi untuk menyebarkan pesan positif dan menangkal hoaks menjadi langkah strategis dalam menciptakan suasana kota yang kembali kondusif,” ujar Fajrin

    Ia menambahkan, penguatan rasa nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan generasi muda menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga harmoni sosial. Dengan demikian, Makassar dapat terus berkembang menjadi kota modern yang tetap menjunjung nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan.

    “Makassar adalah rumah kita bersama. Tugas kita adalah memastikan rumah ini tetap aman, damai, dan memberikan harapan bagi generasi mendatang,” ujarnya.

    Sebelumnya, Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Dr Hambali Thalib juga membahas elemen bangsa bersama-sama berdialog untuk menemukan jalan tengah kebangsaan, meneguhkan keadilan, memulihkan kepercayaan sekaligus merajut persatuan.

    UMI siap menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan elemen bangsa sebagai wujud komitmen UMI memberikan peran dalam menjaga keutuhan bangsa.

    “Kami menyiapkan waktu dan tempat untuk digunakan sebagai forum pertemuan. UMI sejak berdiri 23 Juni 1954 telah memproklamirkan sebagai kampus pendidikan dan dakwah, terus berkomitmen ikut berperan dalam mencari solusi kebangsaan,” ujarnya menanggapi kondisi yang terjadi saat ini.

    Pewarta: Abdul Kadir
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Upaya gotong royong untuk jaga Lampung jadi rumah bersama yang aman

    Upaya gotong royong untuk jaga Lampung jadi rumah bersama yang aman

    Dengan berbagai upaya “gotong royong” tersebut, Lampung telah membuktikan mampu menjaga diri untuk menciptakan stabilitas politik tanpa mengorbankan nilai demokrasi dan kemanusiaan

    Bandarlampung (ANTARA) – Bumi pertiwi kembali berduka ketika pengemudi ojek online Affan Kurniawan meninggal dunia dan menjadi korban dari oknum Brimob dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan tunjangan bagi anggota DPR, Kamis (28/8).

    Kejadian memilukan yang terjadi di depan Gedung DPR MPR, Jakarta itu seperti menyulut api ke dalam bensin, karena aksi unjuk rasa berubah menjadi anarkis dan menyebabkan terjadinya pembakaran berbagai fasilitas umum.

    Di kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya dan Makassar, kondisinya setali tiga uang. Di kota-kota ini, aksi yang berlangsung hingga malam hari pun ricuh serta terjadi pembakaran fasilitas umum dan gedung parlemen daerah.

    Situasi pembakaran tersebut juga merembet ke daerah lain, termasuk ke kota kecil seperti Kediri, Cirebon, Mataram, yang hampir seluruhnya menyasar Gedung DPRD.

    Belakangan diketahui tidak hanya Affan yang menjadi korban, karena tercatat ada delapan korban meninggal dunia termasuk Affan, dalam unjuk rasa 4 hari yang terjadi di berbagai daerah.

    Berbagai kejadian itu sempat membuat masyarakat Lampung menjadi khawatir karena mengusik kedamaian di Bumi Ruwai Jurai, apalagi Lampung pernah mempunyai sejarah kelam dalam menghadapi konflik seperti di Mesuji dan Lampung Selatan beberapa waktu lalu.

    Dalam kondisi kritis, para pemangku kepentingan dan masyarakat Lampung terus saling menjaga dengan menggaungkan salah satu falsafah yang selama ini dipegang oleh masyarakat adat Lampung yaitu Sakai Sambayan.

    Sakai Sambayan sendiri merupakan bagian dari Piil Pesenggiri atau prinsip hidup masyarakat adat Lampung untuk menjaga suasana harmonis yang saling terikat dengan norma lainnya seperti Juluk Adek, Nemui Nyimah, dan Nengah Nyappur.

    Masyarakat adat Lampung menyadari bahwa Sakai Sambayan merupakan prinsip kerja sama atau kebersamaan yang sangat penting karena mengedepankan konsep gotong-royong dalam melaksanakan pekerjaan, terutama ketika panen tiba.

    Maka ketika beredar kabar bahwa elemen mahasiswa akan mengadakan aksi penyampaian pendapat di Gedung DPRD provinsi, pada Senin (1/9), seluruh komponen telah sepakat untuk ber”gotong royong” menjaga suasana tetap aman dan kondusif.

    Malam sebelum aksi atau Minggu (31/8) bahkan sempat diadakan kegiatan Doa Bersama yang dipimpin para pemuka agama untuk mempertahankan kerukunan serta menjaga suasana kondusif untuk kepentingan seluruh masyarakat Lampung.

    Mereka menyadari bahwa Lampung adalah rumah bersama atau ruang hidup yang perlu dijaga agar selalu aman dan damai. Tentunya agar “luka lama” akibat konflik yang sempat menghantui masyarakat tidak muncul kembali.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Orasi di tengah demo, Gubernur Sulut ajak buruh kembali kerja

    Orasi di tengah demo, Gubernur Sulut ajak buruh kembali kerja

    Situasi Jakarta sudah selesai, sudah damai. Saya imbau Kapolda, Pangdam dan teman teman di Sulut, hentikan saja, mari bekerja. Bukan kita tidak terima aspirasi

    KOTA MANADO (ANTARA) – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus saat berorasi di tengah-tengah masa pendemo, yang menamakan diri Koalisi Masyarakat Buruh Aksi Damai, mengajak menghentikan saja aksi dan mulai bekerja.

    “Situasi Jakarta sudah selesai, sudah damai. Saya imbau Kapolda, Pangdam dan teman teman di Sulut, hentikan saja, mari bekerja. Bukan kita tidak terima aspirasi,” kata Gubernur Yulius di Manado, Selasa.

    Ia mengatakan warga dapat sewaktu-waktu datang berdiskusi, apalagi pintu bertukar pendapat terbuka hingga pukul 04.00 pagi WIT.

    “Datang ke saya, kita diskusi, saya buka pintu diskusi. Saya selalu membuka pintu sampai jam empat pagi. Saya juga begadang menerima tamu,” katanya.

    Gubernur purnawirawan TNI bintang dua tersebut kembali menambahkan bahwa pemerintah provinsi selalu ingin mendengar aspirasi masyarakat untuk selanjutnya dipraktekkan guna memajukan provinsi ujung utara Sulawesi tersebut.

    “Kalau ada aspirasi teman-teman datang ke saya. Kita diskusi. Kalau tidak di sini (kantor gubernur), di rumah,” ajak Gubernur Yulius.

    Gubernur Yulius kembali menegaskan ia tidak pernah alergi menerima terima koreksi atau alergi menerima aspirasi untuk kemajuan Sulawesi Utara, untuk kemajuan Indonesia Raya yang dicintai.

    “Saya senang, bergembira teman -teman membawa aspirasi dengan baik, dengan santun. Ini patut ditiru. Doaku menyertai, kita semua kembali ke rumah, ke tempat kerja masing-masing dengan baik. Mari kita buktikan kita bekerja untuk kemajuan keluarga dan semua,” ujarnya.

    Ikut mendampingi Gubernur pada aksi demo damai tersebut Wakil Gubernur Victor Mailangkay, Ketua DPRD Sulut Andi Silangen, Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie, Pangdam XIII/Merdeka Mayor Jenderal TNI Suhardi, Kodaeral VIII Laksma TNI Dery Triesnanto Suhendi, serta para pejabat lainnya.

    Pewarta: Karel Alexander Polakitan
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Terwujudnya ekosistem satu data untuk kebijakan publik tepat sasaran

    Terwujudnya ekosistem satu data untuk kebijakan publik tepat sasaran

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia memasuki babak baru dalam pengelolaan data kependudukan melalui peluncuran program Satu Data untuk Semua oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

    Program ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat pelaksanaan Asta Cita pemerintahan Prabowo–Gibran, terutama terkait pengentasan kemiskinan, penurunan angka stunting, dan pengendalian inflasi.

    Di era digital yang menuntut efisiensi dan ketepatan kebijakan, kehadiran data yang terintegrasi dan akurat menjadi fondasi utama pembangunan nasional yang berkelanjutan.

    Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri, Teguh Setyabudi, menegaskan keberhasilan pengelolaan data sangat bergantung pada regulasi yang jelas dan tata kelola yang terstandar.

    Menurut dia, regulasi menjadi kunci agar semua pihak, baik kementerian, lembaga, pemerintah daerah, maupun swasta, memiliki pedoman yang sama dalam memanfaatkan data kependudukan.

    Tanpa regulasi yang kuat, pengelolaan data berpotensi menjadi tumpang tindih dan kurang efektif.

    Dukcapil kini sedang mengembangkan sistem terpusat dengan teknologi yang lebih mutakhir, termasuk penguatan infrastruktur server dan pembangunan pusat data baru yang akan memperlancar integrasi dan mempercepat layanan publik.

    Peningkatan kualitas layanan ini tidak hanya berkaitan dengan kemajuan teknologi, tetapi juga menyangkut keamanan data yang semakin krusial. Maraknya kebocoran data di era digital menuntut pemerintah bersikap tegas.

    Teguh menekankan bahwa semua lembaga pengguna data wajib mengikuti standar keamanan ISO 27001 sebagai upaya memastikan perlindungan maksimal terhadap data penduduk.

    Selain itu, pemanfaatan data juga diatur melalui mekanisme perjanjian kerja sama, dengan skema tarif yang adil. Lembaga pemerintah dan organisasi sosial memperoleh akses gratis, sementara lembaga swasta berorientasi profit dikenakan tarif resmi yang akan disetorkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

    Kebijakan ini dirancang untuk menjaga keseimbangan antara kemudahan akses dan keberlanjutan pengelolaan data.

    Namun, peran masyarakat juga sangat menentukan keberhasilan program ini. Dukcapil mengingatkan agar warga lebih bijak melindungi dokumen kependudukan dan tidak sembarangan membagikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau data pribadi kepada pihak yang tidak terpercaya.

    Perlindungan data pribadi menjadi kesadaran bersama karena kerentanan kebocoran informasi dapat merugikan individu maupun masyarakat secara luas.

    Dukcapil memastikan bahwa seluruh layanan kependudukan tetap diberikan secara gratis, inklusif, dan berkeadilan.

    Prinsip pelayanan publik yang cepat, akurat, dan transparan menjadi landasan utama agar kepercayaan masyarakat terus terjaga.

    Kesiapan SDM

    Di sisi lain, keberhasilan Satu Data juga sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia (SDM).

    Teknologi canggih tidak akan optimal tanpa tenaga profesional yang terlatih dan memiliki pemahaman mendalam tentang tata kelola data.

    Dukcapil mendorong peningkatan kapasitas SDM, khususnya tenaga IT dan teknis di lapangan, melalui pelatihan berkelanjutan dan sertifikasi kompetensi.

    Dengan SDM yang mumpuni, integrasi data dapat dilakukan secara lebih efisien dan berstandar tinggi, sehingga pelayanan publik berjalan lebih optimal.

    Lebih jauh, program Satu Data diarahkan untuk mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan, termasuk penanggulangan kemiskinan ekstrem, percepatan penurunan stunting, dan pengendalian inflasi.

    Data yang terintegrasi memudahkan pemerintah dalam memantau capaian program, menganalisis efektivitas kebijakan, dan memastikan bantuan tepat sasaran.

    Dukcapil juga berencana memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses verifikasi data agar validasi berjalan lebih cepat, akurat, dan dapat diandalkan.

    Inovasi ini diharapkan menjadi terobosan besar dalam membangun sistem data nasional yang modern dan adaptif terhadap tantangan era digital.

    Acara Summit Data Kependudukan Semester I tahun 2025 belum lama ini menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta dalam membangun ekosistem data tunggal nasional.

    Teguh Setyabudi menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045.

    Satu Data bukan sekadar proyek teknis, melainkan agenda strategis yang akan mempengaruhi keberhasilan seluruh program pembangunan nasional.

    Dengan data yang solid, kebijakan pemerintah dapat dirancang lebih tepat sasaran, efisien, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

    Integrasi nasional

    Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS), Ateng Hartono, menambahkan bahwa data kependudukan Dukcapil merupakan fondasi utama integrasi nasional.

    Menurut dia, identitas tunggal melalui NIK menjadi kunci konektivitas antar-data dari berbagai kementerian dan lembaga. Dengan NIK, data sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lainnya dapat disatukan sehingga menghasilkan informasi yang lebih kaya dan komprehensif.

    Namun, Ateng menegaskan bahwa integrasi data harus dimulai dengan standarisasi. Tanpa data yang terstandar, proses pemadanan berpotensi menghasilkan ketidaksesuaian dan sulit diandalkan.

    BPS mendapat mandat besar melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi, yang mengamanatkan penggabungan berbagai sumber data, mulai dari survei, registrasi sosial ekonomi, hingga administrasi kementerian.

    Proses integrasi ini menjadi langkah penting menuju penyediaan satu basis data nasional yang dapat digunakan bersama oleh seluruh pemangku kebijakan.

    Ateng juga menyoroti keberhasilan pemadanan data hayati, seperti pencatatan kelahiran dan kematian, yang kini sudah memenuhi standar internasional.

    Pencapaian ini menunjukkan kemajuan signifikan Indonesia dalam mengelola data strategis secara lebih akurat dan sesuai praktik global.

    Meski demikian, Ateng mengingatkan bahwa perjalanan menuju Satu Data bukanlah pekerjaan instan. Diperlukan proses yang sistemik, evaluasi berkelanjutan, dan audit rutin untuk memastikan kualitas data tetap terjaga.

    Keberhasilan program ini juga ditentukan oleh konsistensi dan komitmen semua pihak, bukan hanya teknologi semata. Kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah menjadi prasyarat agar data dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan publik.

    Dengan satu basis data yang akurat, pemerintah akan lebih mudah memetakan masalah, merancang solusi, dan mengeksekusi program pembangunan secara efektif.

    Satu Data untuk Semua bukan hanya tentang teknologi, melainkan tentang mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, efisien, dan inklusif.

    Dengan data yang terkoneksi, pelayanan publik menjadi lebih cepat, bantuan sosial lebih tepat sasaran, dan kebijakan ekonomi lebih terukur.

    Semua ini pada akhirnya akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, mulai dari penurunan angka kemiskinan, peningkatan kualitas hidup, hingga percepatan transformasi digital nasional.

    Program ini menjadi bukti bahwa ketika data dikelola dengan baik, keputusan yang diambil pemerintah akan lebih tepat, manfaatnya lebih merata, dan Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

    Apabila ekosistem data tunggal ini terwujud secara konsisten, Indonesia akan memiliki fondasi kuat untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

    Integrasi data kependudukan bukan sekadar mendukung efisiensi birokrasi, tetapi juga membuka jalan bagi kebijakan berbasis bukti yang mampu memberdayakan masyarakat.

    Dengan pemanfaatan teknologi mutakhir, keamanan informasi yang terjamin, SDM profesional, dan sinergi lintas sektor, program Satu Data untuk Semua berpotensi menjadi pilar utama dalam memperkuat tata kelola negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Saat data menjadi satu, arah pembangunan nasional akan semakin jelas dan terukur, memberi peluang bagi setiap warga negara untuk berkontribusi dan menikmati hasil pembangunan secara adil dan setara.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menjaga damai, merawat persatuan

    Menjaga damai, merawat persatuan

    Mataram (ANTARA) – Gelombang aksi massa yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir menyisakan keprihatinan mendalam. Di sejumlah daerah, aspirasi rakyat yang semestinya menjadi wujud kebebasan berpendapat justru berujung pada kericuhan, kerusakan fasilitas umum, bahkan korban jiwa.

    Fenomena ini menjadi pengingat bahwa dalam demokrasi, ruang ekspresi tidak boleh berubah menjadi panggung anarkisme.

    Di tengah situasi penuh ketegangan, suara para tokoh agama dan masyarakat tampil sebagai cahaya penuntun. Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Nahdlatul Wathan, hingga Gereja Katolik sepakat menyerukan hal yang sama: damai adalah jalan, dialog adalah kunci, persatuan adalah tujuan.

    Bahkan Presiden Prabowo Subianto merangkul 16 ormas Islam untuk duduk bersama membicarakan tantangan bangsa. Momentum ini memberi pesan penting bahwa bangsa Indonesia masih memiliki banyak penyangga moral yang siap menjaga tenun persaudaraan di tengah badai.

    Aspirasi rakyat adalah hak yang dilindungi konstitusi. Namun, aspirasi kehilangan makna jika disampaikan dengan cara-cara yang merugikan orang banyak. Kerusuhan, pembakaran fasilitas umum, dan peristiwa tragis yang merenggut nyawa seorang anak bangsa di Jakarta adalah contoh nyata bagaimana garis antara perjuangan dan perusakan bisa begitu tipis.

    Oleh sebab itu, seruan para tokoh agar demonstrasi berlangsung damai dan bermartabat patut dijadikan pedoman. Aspirasi yang benar harus disalurkan dengan cara yang benar. Aparat pun dituntut menghadirkan pendekatan persuasif dan humanis. Ketika masyarakat dan aparat sama-sama menahan diri, ruang anarkisme akan menyempit dengan sendirinya.

    Pilar penyejuk

    Indonesia beruntung memiliki modal sosial yang kuat melalui ormas keagamaan dan komunitas adat. Imbauan Nahdlatul Wathan agar masyarakat memperbanyak doa dan tidak mudah terprovokasi, instruksi PBNU untuk menjaga stabilitas nasional, hingga seruan Muhammadiyah agar semua pihak menahan diri, adalah bukti bahwa tokoh agama tetap menjadi jangkar moral bangsa.

    Bahkan, doa bersama melalui hizib, istighatsah, maupun misa lintas iman bukan hanya ritual spiritual, tetapi juga simbol persatuan yang mengikat kebangsaan.

    Tokoh agama, adat, dan masyarakat memiliki posisi strategis untuk menjembatani rakyat dengan pemerintah. Dalam situasi rawan provokasi, kehadiran mereka dapat meredam gejolak dengan bahasa yang lebih diterima oleh masyarakat. Inilah kekuatan khas Indonesia yang tidak dimiliki banyak negara lain.

    Meski demikian, seruan damai saja tidak cukup. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, dituntut untuk tidak sekadar mendengar aspirasi, tetapi juga menjawabnya dengan kebijakan nyata. Kekecewaan rakyat atas ketimpangan ekonomi, lapangan kerja yang terbatas, atau kebijakan yang dianggap elitis tidak bisa diabaikan.

    Solusi damai yang orisinal harus berbentuk keberanian politik untuk membuka ruang dialog formal yang mempertemukan pemerintah, ormas, dan perwakilan masyarakat secara rutin, sehingga aspirasi tersalurkan tanpa harus turun ke jalan.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendagri serahkan rumah untuk keluarga Affan Kurniawan

    Mendagri serahkan rumah untuk keluarga Affan Kurniawan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menyaksikan secara langsung penyerahan rumah bagi keluarga almarhum Affan Kurniawan di Kompleks Pesona Kahuripan, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Tito menjelaskan penyerahan rumah tersebut merupakan bentuk perhatian Presiden Prabowo Subianto kepada keluarga almarhum, yang secara langsung menugaskan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait untuk menyiapkan hunian sesuai dengan pilihan ibunda almarhum, sebagai wujud pemenuhan cita-cita Affan.

    “Bapak Menteri Perumahan langsung bergerak cepat sekali mencarikan beberapa alternatif dan dipilih oleh Ibunda tercinta,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Pada kesempatan itu, Tito hadir dalam kapasitasnya sebagai Mendagri sebagai representasi pemerintah dalam rangka memenuhi cita-cita almarhum yang ingin menghadiahkan rumah untuk sang ibunda.

    Tito juga menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan.

    Ia menegaskan bahwa musibah ini merupakan duka yang tidak pernah diharapkan, seraya berharap agar peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari.

    “Kita semua berduka atas wafatnya saudara kita, adik kita, almarhum Affan Kurniawan. Ini kejadian yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

    Mendagri mengajak masyarakat untuk mendoakan almarhum agar mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

    “Semoga wafatnya almarhum syahid dan husnul khotimah, diampuni segala dosa-dosa selama di dunia, dan kemudian diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT. Kami semua berduka, Bapak-Ibu, Adik-Adik sekalian,” ujarnya.

    Selain itu, Mendagri menegaskan bahwa pemerintah juga memastikan proses penegakan hukum terhadap kasus yang menimpa almarhum berjalan dengan transparan.

    “Kita semua, Kapolri secara terbuka akan melakukannya dengan transparan,” tegasnya.

    Pada kesempatan tersebut, Menteri PKP Maruarar Sirait menyerahkan langsung kunci rumah kepada ibunda almarhum, Erlina, sembari menyampaikan salam hormat dan doa dari Presiden Prabowo Subianto.

    “Bu, atas nama negara saya menyerahkan kunci ya Bu, semoga bisa jadi rumah yang Ibu dan keluarga tinggali,” ucap Maruarar.

    Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk menegakkan keadilan bagi almarhum dan keluarga. “Beliau (Presiden) berjanji, keadilan pasti ditegakkan ya dengan transparan dan cepat,” tambahnya.

    Sebelum acara penyerahan, keluarga almarhum diajak berkeliling oleh pihak pengelola perumahan untuk melihat kawasan sekitar. Setelah itu, mereka menyatakan kesediaannya untuk tinggal di rumah yang dipilih. Rumah tersebut memiliki luas tanah 60 meter persegi dengan bangunan berukuran 30 meter persegi.

    Acara serah terima kunci rumah ini turut dihadiri oleh Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho, sejumlah pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama lingkup kementerian/lembaga, Direktur Perumahan Pesona Kahuripan Angga Budi Kusuma, serta Camat Cileungsi Adi Henryana.

    Dari pihak keluarga, hadir ayahanda almarhum, Zulkifli, serta ibunda almarhum, Erlina, beserta keluarga.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.