Jenis Media: Politik

  • Bandara Dhoho Kediri Jadi Titik Awal Keberangkatan Umrah dengan Skema Feeder Domestik

    Bandara Dhoho Kediri Jadi Titik Awal Keberangkatan Umrah dengan Skema Feeder Domestik

    Kediri (beritajatim.com) – Bandar Udara Internasional Dhoho Kediri kini telah difungsikan sebagai titik awal keberangkatan jemaah umrah. Hari ini, Jumat (12/12/2025) biro perjalanan umrah PT Madina Wisata Muslim Kediri memberangkatkan jemaahnya melalui skema feeder domestik menuju Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, sebelum melanjutkan penerbangan internasional.

    Ahmad Nurudin, Pimpinan PT Madina Wisata Muslim mengatakan, biro perjalanan umrah lokal yang berdomisili di Dusun Sumberurip, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, menegaskan komitmennya dalam mendukung optimalisasi Bandara Dhoho. Biro yang beroperasi di bawah naungan El Hadi Internasional Grup ini sukses memberangkatkan rombongan jemaah umrah.

    “Alhamdulillah dalam satu tahun kita sudah bisa memberangkatkan kurang lebih enam rombongan, setiap bulan hampir rata – rata di musim umroh tahun 2025. Dan hari ini puncaknya di Desember, kita membuat dua program,” ujar Ahmad Nurudin.

    Di puncak musim umrah Desember 2025, pihaknya menjalankan dua program. Program Promo hari ini dengan memberangkatkan 50 jemaah melalui Bandara Dhoho Kediri menuju Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, dengan paket khusus 9 hari. Keberangkatan lanjutan rombongan pada tanggal 16 Desember diberangkatkan melalui Bandara Juanda.

    Pemberangkatan perdana melalui Bandara Dhoho ini mendapat sambutan hangat dari PT Surya Dhoho Investama (SDHI), anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk dan turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri Mohamad Solikin.

    Harapan Rute Langsung Kediri-Jeddah

    Meskipun saat ini masih berupa penerbangan feeder (transit) di Jakarta, Ahmad Nurudin berharap Bandara Dhoho mampu menyediakan rute langsung Kediri ke Jeddah di masa mendatang. Dia menjelaskan bahwa penerbangan langsung akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi efisiensi biaya jemaah.

    “Sebenarnya bagi masyarakat Kediri, kalau Bandara Dhoho sudah benar-benar beroperasi dan menyediakan penerbangan dari Kediri ke Jeddah, kita sebagai masyarakat Kediri dan pada umumnya jamaah itu berangkatnya dari Dhoho, lebih dekat dan kita bangga,” tegasnya.

    Jemaah umrah dibawah naungan biro perjalanan PT Madina Wisata Muslim bersiap berangkat dari Bandara Dhoho Kediri.

    Keberangkatan dari Juanda mengharuskan jemaah mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi domestik. Dengan berangkat dari Dhoho, jemaah dapat menekan biaya tersebut secara substansial. PT Madina Wisata Muslim berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan kualitas kegiatan umrah bagi masyarakat Kediri.

    Ini bukan kali pertama Madina Wisata Muslim mewarnai operasional Bandara Dhoho. Sebelumnya, saat bandara dibuka, perusahaan di bawah naungan El Hadi, yakni PT Al Tour Wisata Mulia, juga telah melakukan inisiasi serupa.

    “Harapannya ke depan bersama-sama mampu untuk membawa Bandara Dhoho ini menjadi ikon maskapai atau penerbangan di Kota Kediri. Kita sebagai warga Kediri bangga ketika nanti Bandara Dhoho benar-benar menjadi salah satu bandara yang mampu memberikan fasilitas para jemaah umroh khususnya di Kota Kediri,” harapnya.

    Terpisah, Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI), Maksin Arisandi, menegaskan bahwa Bandara Dhoho memiliki daya tarik pasar yang kuat di mata maskapai internasional. Ia mencatat bahwa maskapai besar seperti Saudi Arabian Airlines, Singapore Airlines, All Nippon Airways (ANA), Malaysia Airlines, serta maskapai dari Australia, China, Brunei, Thailand, Turki, Iran, dan Eropa menunjukkan minat. “Maskapai selalu menilai dari sisi potensi, jadi minat mereka merupakan sinyal positif,” kata Maksin.

    Menurutnya, salah satu maskapai yang paling potensial membuka rute umrah perdana adalah Flyadeal, maskapai low-cost dari Saudi Arabian Airlines. Proses izin penerbangan disebut tinggal menunggu finalisasi di Kementerian Perhubungan.

    “Target kami, awal tahun depan, Januari atau Februari sudah ada penerbangan umrah sebagai tahap uji coba,” tegas Maksin Arisandi.

    Diketahui, Bandara Dhoho Kediri mulai beroperasi kembali, pada bulan ini. Selain Madina Wisata Muslim, PT Kampung Coklat Internasional asa Blitar juga melakukan pemberangkatan jemaah umrahnya dari Bandara DHX dengan skema serupka. [nm/kun]

  • Dubes Rusia Jajaki Kerja Sama Besar dengan Banyuwangi: Pariwisata hingga Maritim

    Dubes Rusia Jajaki Kerja Sama Besar dengan Banyuwangi: Pariwisata hingga Maritim

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Duta Besar Rusia Sergei Gennadievich Tolchenov melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Kamis (11/12/2025). Kedatangannya ke Bumi Blambangan diisi dengan menjajaki berbagai kerja sama antara Rusia dan Banyuwangi.

    “Kami senang di sini, ada banyak peluang yang bisa dikerjasamakan. Kami melihat prospek untuk kerja sama dengan Banyuwangi seperti di bidang pariwisata, pertanian, hingga maritim,” kata Dubes Sergei, usai bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagata.

    Sergei mengaku terjadi diskusi yang produktif bersama Bupati Ipuk, obrolannya membahas berbagai peluang kerja sama yang bisa terjalin antara Rusia dan Banyuwangi.

    Dengan berbagai pariwisata yang dimiliki, Sergei mengaku Banyuwangi sangat potensial menjadi tujuan destinasi wisata internasional.

    “Kami siap bekerja sama dengan Pemerintah Banyuwangi untuk pengembangan pariwisata. Kami juga mengundang Banyuwangi untuk melakukan promosi wisata langsung ke Rusia,” ungkapnya.

    Selain pariwisata, Sergei juga tertarik bekerja sama di bidang komoditas pertanian perkebunan, salah satunya kakao. Dia juga tertarik dengan potensi kelautan Banyuwangi untuk investasi di bidang maritim.

    “Kami senang melihat berbagai perkembangan positif dan berbagai peluang kerja sama ini ke depannya,” ungkapnya.

    Sementara itu, Bupati Ipuk menyambut baik kedatangan Dubes Sergei. Kunjungan ini merupakan kehormatan bagi Banyuwangi, serta menjadi penanda semakin eratnya hubungan persahabatan antara Rusia dan Indonesia, khususnya dengan daerah-daerah di Indonesia.

    “Kami terbuka dan menyambut baik peluang kerja sama dengan negara Rusia. Kami percaya kerja sama lintas negara bukan hanya memperkuat diplomasi, tetapi juga membuka peluang ekonomi, pendidikan, kebudayaan, hingga teknologi,” kata Ipuk.

    Ipuk mengatakan potensi pariwisata Banyuwangi dikembangkan dengan konsep ecotourism yang jauh dari hiruk-pikuk, sehingga cocok bagi wisatawan internasional yang menyukai pengalaman alam dan suasana yang tenang.

    Dengan garis pantai yang panjang dan potensi kelautan, Banyuwangi juga memiliki potensi untuk pengembangan wisata bahari dan investasi maritim. “Kami juga melihat peluang pengembangan industri di bidang sains dan teknologi kelautan. Kami berharap kerja sama ini bisa memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan memperkuat persahabatan jangka panjang,” jelasnya. [kun]

  • Dilema Galian C Blitar: Cuan Masuk Kas Daerah, Lumpur Masuk Sawah Warga

    Dilema Galian C Blitar: Cuan Masuk Kas Daerah, Lumpur Masuk Sawah Warga

    Blitar (beritajatim.com) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar berencana menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak pertambangan mineral bukan logam dan batuan (MBLB) atau yang lazim disebut galian C pada tahun 2026 mendatang. Rencana ini muncul usai target PAD tahun 2025 ini mencapai Rp 2 miliar, melebihi target yang ditetapkan yakni Rp 1,8 miliar.

    “Iya, insyaallah targetnya akan lebih tinggi,” ungkap Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Blitar, Asmaning Ayu pada Jumat (12/12/2025).

    Target PAD dari pajak pertambangan mineral bukan logam dan batuan ini memang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2024 diketahui PAD dari pajak MBLB hanya mencapai Rp 340 juta.

    PAD dari sektor tambang ini kemudian meningkat tajam pada tahun 2025 ini, di mana nilai pajak yang ditarik oleh Bapenda Kabupaten Blitar mencapai Rp 2 miliar. Nilai yang ditarik ini tidak sepenuhnya optimal, karena masih ada kebocoran di sejumlah pos pengawasan. “Saya harapannya di tahun 2026 ini kinerja kita lebih optimal,” imbuhnya.

    Meningkatnya target PAD dari sektor tambang ini menjadi berkah bagi Pemkab Blitar. Namun di sisi lain, kondisi ini mengindikasikan adanya eksplorasi sektor Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) atau lazim disebut galian C di Kabupaten Blitar kian masif.

    Bapenda Kabupaten Blitar pun tak menampik bahwa tambang yang beroperasi di Bumi Penataran jumlahnya cukup banyak. Pihaknya pun tak ingin tambang-tambang tersebut hanya mengeruk isi bumi, namun juga harus ada sumbangsih untuk Pemerintah Kabupaten Blitar berupa pajak.

    “Bisa jadi seperti itu (jumlah pertambangan di Blitar cukup tinggi), cuma kami belum bisa memasang target yang cukup tinggi karena kita baru mulai ini di bulan Juli kemarin,” tegasnya.

    Keberhasilan mencapai target PAD hingga miliaran rupiah dari sektor pertambangan ini menegaskan bahwa Blitar memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, terutama untuk kebutuhan material konstruksi. Dana segar Rp 2 miliar ini diperkirakan akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan program kesejahteraan rakyat.

    Namun, pengawasan ketat terhadap dampak ekologis menjadi sorotan utama. Masyarakat dan pemerhati lingkungan mulai menyuarakan kekhawatiran serius. Eksplorasi tambang yang masif, terutama di kawasan yang berdekatan dengan daerah aliran sungai atau lereng perbukitan, membawa risiko tinggi.

    Konflik tambang di Blitar pun kini kerap kali muncul. Pada Kamis (13/03/2025), ratusan petani dan warga menggeruduk tambang pasir dan batu yang beroperasi di Kali Putih, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Massa meminta agar tambang pasir yang beroperasi di aliran sungai lahar Gunung Kelud tersebut tutup.

    Demo ini merupakan bentuk kekesalan warga atas aktivitas tambang pasir di Kali Putih. Menurut warga, sejak tambang pasir itu beroperasi, sumber air dan irigasi yang mengalir ke sawah petani menjadi terganggu.

    Akibatnya tanaman petani pun tidak bisa maksimal. Bahkan tidak jarang tanaman petani rusak akibat air sungai yang telah tercampur dengan berbagai material tambang. “Kami minta agar tambang ini tutup sekarang juga, pokoknya alat berat harus pergi dari sini sekarang,” ungkap Arinal, petani.

    Keberadaan tambang pasir di Kali Putih ini pun membuat warga resah. Pasalnya, sejak adanya tambang pasir, sumber air warga dan irigasi ke pertanian menjadi terganggu.

    Para petani pun sudah muak dan enggan untuk diajak berkomunikasi. Mereka hanya memiliki satu tuntutan yakni tambang pasir itu ditutup dan seluruh alat berat pergi dari aliran lahar Gunung Kelud.

    “Karena adanya penggalian ini sangat merugikan petani, khususnya pengairan baik jumlah debit air, sedimen-sedimennya, juga masalah zat-zat yang ditimbulkan dari penggalian ini sangat merugikan petani,” ungkap Muji.

    Kondisi ini tentu menjadi gambaran ironi, di satu sisi Pemkab Blitar mendapatkan keuntungan berupa pajak dari tambang, namun di sisi lain masyarakat mengeluh akibat kerusakan lingkungan yang terjadi. (owi/kun)

  • Pemkab Mojokerto Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Sumatra dan Aceh

    Pemkab Mojokerto Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Sumatra dan Aceh

    Mojokerto (beritajatim.com) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam di Sumatra Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Prosesi pelepasan bantuan digelar di halaman Pemkab Mojokerto sebagai bentuk kepedulian sekaligus solidaritas masyarakat Mojokerto terhadap para penyintas bencana.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin melaporkan jumlah bantuan yang berhasil dihimpun melalui Posko Bantuan Pemkab Mojokerto Peduli Bencana Sumatera. “Bantuan dikumpulkan dalam waktu singkat dari berbagai unsur, baik pemerintah, Baznas, maupun swasta,” ungkapnya.

    Adapun bantuan yang berhasil terkumpul meliputi beras sebanyak 12.500 kg, mie instan sebanyak 572 dus, gula pasir sebanyak 2.565 kg, krecek kerupuk udang sebanyak 150 kantong, minyak goreng sebanyak 43 dus, susu sebanyak 15 dus, air mineral gelas sebanyak 50 kardus, air mineral botol sebanyak 40 dus.

    Makanan ringan sebanyak 15 dus, obat-obatan sebanyak 2 dus, peralatan mandi sebanyak 300 paket, pakaian dewasa sebanyak 100 paket, popok bayi sebanyak 4.355 pak, selimut sebanyak 200 lembar, handuk sebanyak 150 lembar, sarung sebanyak 150 buah dan mukena sebanyak 25 buah.

    Sementara itu, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat di tiga provinsi tersebut. Gus Barra (sapaan akrab, red) menegaskan bahwa seluruh bantuan merupakan wujud nyata gotong royong masyarakat Mojokerto.

    “Alhamdulillah, dalam waktu kurang lebih dua hari bantuan ini dapat kita kumpulkan. Ada enam truk dan satu Hiace yang akan membawa bantuan ini. Semoga bantuan dari keluarga besar Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan masyarakat Mojokerto ini dapat diterima dengan baik oleh saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,” katanya.

    Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Mojokerto ini menambahkan, sebagian bantuan berasal dari donasi uang yang kemudian diwujudkan menjadi barang sesuai kebutuhan di lokasi bencana. Seluruh bantuan selanjutnya akan diserahkan kepada BPBD Jawa Timur sebelum disalurkan kepada para korban.

    “Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak, baik pemerintah, Baznas, maupun swasta yang telah memberikan bantuan. Semoga ini bisa meringankan beban mereka dan menjadi jariyah bagi kita semua,” ucapnya.

    Pengiriman bantuan tersebut menjadi bukti nyata solidaritas dan kepedulian masyarakat Mojokerto terhadap korban bencana di Sumatera. Dengan semangat kebersamaan, bantuan tersebut diharapkan dapat membantu pemulihan kondisi masyarakat terdampak sekaligus mempererat persaudaraan antar daerah. [tin/aje]

  • Dicopot Jabatannya, Sekda Tulungagung Tak Hadiri Pelantikan

    Dicopot Jabatannya, Sekda Tulungagung Tak Hadiri Pelantikan

    Tulungagung (beritajatim.com)-Drama baru terjadi di lingkup Pemkab Tulungagung. Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo secara mengejutkan mencopot Tri Hariadi dari jabatannya sebagai Sekertaris Daerah (Sekda). Gatut memindahkan Tri sebagai Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Tranmigrasi.

    Dalam pelantikan pejabat pimpinan tinggi pratama yang berlangsung di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso kemarin sore, Tri juga tidak hadir. Tri diketahui sedang berada di luar kota menghadiri sebuah acara.

    Gatut menyebut pergesera jabatan ini sudah dilakukan sesuai dengan aturan undang-undang. Pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap kinerja Sekda selama ini. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut mereka memutuskan untuk memindahkan Tri Hariadi dari jabatannya sebagai Sekda.

    “Ini sudah sesuai dengan aturan undang-undang. Beberapa hari lalu sudah melalui proses pansel,” ujarnya, Jumat (12/12/2025).

    Menanggapi Tri Hariadi tidak hadir dalam acara pelantikan, Bupati Gatut Sunu mengungkapkan jika mantan Sekda itu berada di Bangkalan. Sedang menjalankan tugas kedinasan. Rencananya Tri Hariadi akan dilantik setelah tiba di Tulungagung. Saat ini jabatan Sekda masih kosong. Pihak Pemkab akan menunjuk Pelaksana Harian sebelum nantinya penetapan secara definitif.

    “Sementara Plh dulu. Setelah itu untuk definitif dilakukan menurut aturan perundangan,” tandasnya.

    Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Tulungagung, Soeroto, menyatakan pelantikan pejabat eselon II saat ini masih menyisakan lima jabatan kepala OPD yang kosong. Jabatan yang kosong ini adalah Dinas

    Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Pendidikan, DPMD, DLH, dan Sekda. Proses pengisian jabatan tersebut akan dilakukan sesuai dengan peraturan undang-undang.

    “Yang jelas proses pengisian akan kita lakukan sesuai dengan peraturan undang-undang,” pungkasnya. [nm/aje]

  • Kumpulkan Donasi Rp3 Miliar untuk Banjir Sumatera, Kekayaan Petinggi DPP Partai Golkar Jadi Sorotan

    Kumpulkan Donasi Rp3 Miliar untuk Banjir Sumatera, Kekayaan Petinggi DPP Partai Golkar Jadi Sorotan

    Fajar.co.id, Jakarta — Partai Golkar telah mengumpulkan donasi sebanyak Rp3 miliar untuk membantu para korban bencana banjir dan longsor di Pulau Sumatera.

    Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyebut bahwa dana itu merupakan hasil gotong royong kader Partai Golkar untuk turun langsung membantu rakyat.

    “Sudah barang tentu ini juga sebagai forum konsolidasi, dan tadi kita juga melakukan gotong royong untuk kita sumbang bencana. Alhamdulillah tadi terkumpul sekitar Rp3 miliar lebih untuk kita sumbang ke saudara-saudara kita yang ada di sana,” ujar Bahli di Jakarta, Rabu malam (10/12/2025).

    Sumbangan tersebut kini jadi perbincangan warganet di media sosial. Salah satunya dibahas pegiat media sosial bercentang biru di X, @BosPurwa.

    “Alhamdulillah.. Tapi just info kekayaan: Bahlil di atas 300 M, Agus Gumiwang sekitar 200 M, dan Bakrie group aset di atas 13 T, dan rerata politisi golkar kaya raya :), ” tulis akun tersebut, dikutip Jumat (12/12/2025).

    Unggahan itu pun kini viral dan banyak dibagikan ulang dan dikomentari warganet.

    “sumbangan itu ke ikhlasan om…. mungkin ikhlasnya segitu…., ” tulis seorang warganet di kolom komentar.

    “Segede apa nanti banner yg ada foto bahlilnya…… Coba bagaimana kondisi psikologi korban banjir sumatra yg sudah kehilangan semuanya lalu harus disajikan foto bahlil tiap hari 🤮🤮,” sindir lainnya.

    “Donasi 10 milyar disindir sok paling Aceh,Kira2 Kalau 3 Milyar Disindir Apa.???, ” tanya warganet lainnya.

    Untuk diketahui, informasi terkait donasi Partai Golkar tersebut disampaikan Bahlil setelah menghadiri bimbingan teknis (bimtek) Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi dan Kota/Kabupaten Tahap II Tahun 2025 untuk membekali para legislator daerah dengan kemampuan mitigasi bencana.

  • Desa Pakel Banyuwangi Bikin Peternakan Ayam Petelur, Hasilnya Rutin Dibagikan Warga Kurang Mampu

    Desa Pakel Banyuwangi Bikin Peternakan Ayam Petelur, Hasilnya Rutin Dibagikan Warga Kurang Mampu

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Desa Pakel, Kecamatan Licin, Banyuwangi, mengembangkan peternakan ayam petelur untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan desa. Menariknya, peternakan ini dikelola Pemerintah Desa bersama Tim Penggerak (TP) PKK setempat dan rutin telur produksinya dibagikan untuk warganya yang kurang mampu.

    Pemerintah desa setempat juga menggandeng warga dalam pengelolaannya, peternakan ini memproduksi sebanyak 18-20 kilogram kilogram telur setiap hari untuk memenuhi kebutuhan telur warga desa.

    “Kami sangat apresiasi peternakan ayam petelur yang dikelola Pemdes Pakel bereng PKK. Ini bisa meningkatkan kemandirian dan ketahanan pangan desa,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (12/12/2025).

    Ipuk sendiri sempat meninjau pengelolaan peternakan tersebut saat menggelar Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di desa tersebut pada 8 Desember 2025 lalu.

    Ipuk mengatakan secara ekonomi, adanya peternakan ayam menjadi sumber penghasilan bagi desa dan juga para warga desa yang ikut mengelolanya. Selain itu produksi telur mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar.

    Sedangkan dari segi ketahanan pangan, peternakan memenuhi kebutuhan telur yang menjadi sumber protein warga desa dengan harga yang lebih terjangkau dan berkualitas karena telur diproduksi setiap hari sehingga selalu baru.

    “Pengembangan peternakan ayam petelur juga sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang tengah mendorong desa-desa memperkuat produksi pangan lokal. Semoga semakin banyak desa mengembangkan inisiatif serupa sehingga kemandirian pangan dapat terus meningkat,” kata Ipuk.

    Kepala Desa Pakel, Mulyadi menjelaskan dalam pengelolaannya, Pemdes Pakel melibatkan warga sekitar. Saat ini ada 430 ayam petelur yang diternak. Ayam tersebut mampu menghasilkan 18-20 kilogram telur per hari atau sektar 500 kilogram perbulan.

    Hasil produksi telur dijual dengan harga kisaran Rp25.000-Rp26.000 per kilogram. Hasil keuntungan penjualan masuk ke kas pemdes yang nantinya digunakan untuk mendukung pelayanan dan pembangunan desa.

    “Kami jual di wilayah sini. Bahkan setiap dua pekan sekali, produksi telur kami bagikan gratis ke warga kurang mampu maupun yang stunting,” ungkap Mulyadi.

    Camat Licin, Donny Arsilo Sofyan menambahkan, peternakan ayam petelur tersebut mempekerjakan warga setempat. Modal awal membangun peternakan menggunakan Dana Desa Program Ketahanan Pangan.

    “Sesuai peraturan, dana desa minimal 20 persen harus dialokasikan untuk program ketahanan pangan. Di desa Pakel digunakan untuk peternakan ayam petelur. Di desa lainnya di kecamatan Licin penerapannya sesuai potensinya masing-masing. Ada yang mengelola peternakan kambing, perkebunan hidroponik dan lainnya,” pungkas Donny. [alr/aje]

  • Lapangan Karanggayam Surabaya Tuntas Bulan Ini, Siap Jadi Markas Latihan Bola

    Lapangan Karanggayam Surabaya Tuntas Bulan Ini, Siap Jadi Markas Latihan Bola

    Surabaya (beritajatim.com) – Revitalisasi Lapangan Karanggayam yang terletak di Kecamatan Tambaksari, persis di samping Gelora 10 November, Kota Surabaya, dipastikan akan rampung pada bulan ini, dengan target penyelesaian 15 Desember 2025.

    Proyek oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini menghadirkan kembali lapangan legendaris tersebut, yang rencananya akan difungsikan ganda sebagai pusat pembinaan atlet muda sepak bola sekaligus dibuka untuk pemakaian umum.

    Per hari ini, progres pengerjaan revitalisasi Lapangan Karanggayam telah mencapai angka signifikan 98 persen, menunjukkan bahwa proyek tersebut hampir selesai sepenuhnya.

    Kepala Bidang Bangunan Gedung dari DPRKPP Surabaya, Iman Krestian, mengatakan bahwa hanya kurang 2 persen lagi tahap pembangunan selesai, dan kini lapangan telah dilengkapi dengan rumput sintetis hijau yang baru.

    “Kita monitoring tanggal 15 mungkin selesai. Tapi secara kontrak (dengan pekerja) kita berikan kesempatan sampai 19 Desember 2025,” kata Iman Krestian, Kamis (11/12/2025).

    Setelah rampung, Iman menjelaskan bahwa lapangan ini kelak direncanakan menjadi lokasi sentral untuk latihan atlet muda, ajang kompetisi pembibitan atlet PON, hingga kemungkinan besar menjadi tempat berlatih bagi tim kebanggaan Kota Pahlawan, Persebaya Surabaya.

    “(Mengenai pemanfaatan spesifik) ini dikelola oleh Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga), apakah nanti dipergunakan untuk Liga Persebaya atau kah digunakan untuk persiapan PON atau buat kompetisi tingkat kota,” terangnya.

    Lebih dari sekadar lapangan, Pemkot Surabaya berkomitmen untuk melanjutkan revitalisasi pada tahun depan dengan menyentuh bangunan bersejarah di sekitarnya, termasuk Wisma Persebaya dan berbagai fasilitas pendukung atlet lainnya.

    “Tahun depan masih akan ada pekerjaan lanjutan seperti pemasangan lampu sesuai standar lapangan latihan, tribun portable, ruang ganti dan toilet. Sama kita akan melengkapi dengan kolam air dingin dan air panas, untuk menjaga kelengkapan pemanasan sama pendinginan bagi atlet,” ungkap Iman.

    Revitalisasi komprehensif ini menegaskan komitmen Pemkot Surabaya dalam membangun masa depan sepak bola, sambil memastikan bahwa nilai historis dan kejayaan sepak bola masa lalu, termasuk keberadaan Wisma Persebaya, Wisma Eri Irianto, tidak akan dihilangkan dan tetap dipertahankan.

    “Nanti mungkin kita juga ada konsep untuk Museum Persebaya, tapi hal ini akan didiskusikan lebih lanjut dengan Persebaya dan Askot PSSI,” tutup Iman. (rma/ted)

  • Warga Palestina manfaatkan kendaraan militer Israel terbengkalai untuk pengecasan ponsel

    Warga Palestina manfaatkan kendaraan militer Israel terbengkalai untuk pengecasan ponsel

    Kamis, 4 Desember 2025 08:32 WIB

    Warga Palestina menggunakan sumber daya di dalam kendaraan militer Israel yang terbengkalai untuk pengisian daya telepon genggam di Kota Gaza, Minggu (30/11/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/nym.

    Warga Palestina menggunakan sumber daya di dalam kendaraan militer Israel yang terbengkalai untuk pengisian daya telepon genggam di Kota Gaza, Minggu (30/11/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/nym.

    Warga Palestina di samping kendaraan militer Israel terbengkalai yang kini dimanfaatkan sebagai tempat pengecasan telepon genggam di Kota Gaza, Minggu (30/11/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/nym.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Usaha Tambak Udang Buang Limbah ke Laut, Pansus DPRD Sumenep Desak Audit Total

    Usaha Tambak Udang Buang Limbah ke Laut, Pansus DPRD Sumenep Desak Audit Total

    Sumenep (beritajatim.com) – Pansus tambak udang DPRD Sumenep melakukan sidak ke beberapa usaha tambak udang di Kecamatan Dasuk. Sidak dipimpin Ketua Pansus tambak udang, Akhmadi Yasid. Dari hasil sidak ke lapangan, ada beberapa temuan serius yang harus segera ditindaklanjuti.

    “Salah satu yang kami temukan itu keberadaan Ipal (instalasi pengolahan air limbah) tidak berjalan sebagaimana mestinya. Ada indikasi masih banyak pengusaha tambak udang yang membuang limbah langsung ke laut. Padahal ini berbahaya bagi ekosistem,” katanya, Kamis (11/12/2025).

    Selain itu, lanjut Yasid, pengusaha tambak udang ditemukan tidak tertib dalam melakukan uji limbah. Padahal seharusnya uji limbah rutin dilakukan dengan biaya Rp 600.000 sekali pengujian. Namun sejumlah pengusaha diduga lalai atau bahkan mengabaikan.

    Politisi PKB ini juga mengungkapkan, selain dampak serius berkaitan kerusakan lingkungan, ternyata tambak udang tidak menyumbang PAD yang sesuai. Yang masuk ke kas daerah hanya dari pengujian limbah di laboratorium Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

    “Andai saja dalam setahun semua pengusaha tertib melakukan pengujian limbah, maka lumayan, bisa meraup pemasukan di atas Rp 150 juta. Tapi pada praktiknya, karena banyak pengusaha yang lalai, maka kisaran pemasukannya hanya Rp 20 juta. Angka ini sangat jauh dibandingkan dengan dampak ekologis yang timbul,” tandasnya.

    Tidak hanya itu, Yasid juga menyoroti tidak adanya pemasukan berupa CSR (corporate social responsibility). Padahal seharusnya perusahaan tambak udang yang ada di Sumenep juga bisa membantu daerah dalam bentuk CSR tersebut.

    “Kita ini sudah punya Perbup CSR 25/2023 yang mengatur soal mekanisme tanggung jawab sosial. Harusnya ini jadi pedoman perusahaan-perusahaan tambak udang itu,” tegasnya.

    Karena itu, lanjut Yasid, Pansus akan memanggil semua pengusaha tambak udang di Sumenep untuk audit secara keseluruhan, terutama urusan kepatuhan pada regulaai berkaitan ekologis dan tanggung jawab sosial sebagai bagian dari CSR. (tem/ian)