Jenis Media: Politik

  • Deddy Sitorus PDIP: Biar Rakyat yang Menilai Soal Pemerintah Tangani Banjir Aceh-Sumatra

    Deddy Sitorus PDIP: Biar Rakyat yang Menilai Soal Pemerintah Tangani Banjir Aceh-Sumatra

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif PDI Perjuangan, Deddy Sitorus menegaskan pihaknya tidak ingin menilai cepat atau lambatnya penanganan pemerintah terhadap bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah aceh dan Sumatra.

    “Yang berhak mengatakan apakah penanganannya lamban atau cepat itu rakyat yang terdampak. Kami tidak mau menilai, biarlah rakyat yang menilai,” kata Deddy usai Konferda dan Konfercab PDI Perjuangan se-Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (20/12/2025).

    Ia menyampaikan, PDI Perjuangan ingin menjadi bagian dari masyarakat Indonesia yang ikut berkontribusi untuk meringankan beban para korban bencana di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    “Kami hanya ingin menjadi bagian dari masyarakat Indonesia untuk berkontribusi mengurangi beban saudara-saudara kita,” katanya.

    Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor di tiga provinsi tersebut mencapai 1.071 orang, sementara 185 orang lainnya masih dinyatakan hilang. (tok/ian)

  • Perpanjang Kontrak 385 PPPK, Bupati Bojonegoro Tekankan Kinerja dan Adaptasi Digital

    Perpanjang Kontrak 385 PPPK, Bupati Bojonegoro Tekankan Kinerja dan Adaptasi Digital

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro secara resmi memperpanjang masa pengabdian 385 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun Anggaran 2021. Penyerahan Surat Keputusan (SK) Bupati terkait perpanjangan kontrak ini digelar di Pendopo Malowopati, Jumat (19/12/2025).

    Ratusan pegawai yang menerima perpanjangan masa kerja tersebut terdiri dari 361 formasi guru dan 24 formasi tenaga kesehatan. Mereka dinyatakan layak diperpanjang setelah lolos penilaian kinerja individu dengan predikat minimal baik.

    Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menegaskan bahwa perpanjangan kontrak ini bukan sekadar rutinitas administrasi semata. Hal ini merupakan bukti kepercayaan pemerintah daerah kepada aparatur yang telah menunjukkan dedikasi kerja yang baik.

    “PPPK harus bekerja secara profesional, menjunjung tinggi integritas, dan terus meningkatkan kapasitas diri. Pelayanan publik saat ini menuntut kecepatan, ketepatan, serta adaptasi terhadap sistem digital,” tegas Bupati dalam sambutannya.

    Bupati mengingatkan agar seluruh PPPK tidak bekerja hanya sebatas menggugurkan kewajiban kontrak. Inovasi dan kemauan belajar harus menjadi budaya kerja dalam menghadapi dinamika kebutuhan masyarakat.

    Selain itu, Bupati juga memberikan instruksi khusus agar para ASN aktif memanfaatkan media sosial secara positif. Mereka diminta turut serta menyebarluaskan informasi mengenai program kerja dan capaian pembangunan pemerintah daerah.

    Sementara itu, Kepala BKPP Kabupaten Bojonegoro, Hari Kristianto, menjelaskan mekanisme teknis perpanjangan kontrak tersebut. Sesuai regulasi, masa perjanjian kerja berlaku selama lima tahun dengan tetap menerapkan evaluasi kinerja setiap tahunnya.

    Proses administrasi kali ini juga mencerminkan transformasi digital di lingkungan Pemkab Bojonegoro. Seluruh dokumen kepegawaian diserahkan secara elektronik melalui masing-masing perangkat daerah.

    Melalui perpanjangan ini, Pemkab berharap para PPPK dapat menjadi motor penggerak utama pelayanan publik. Kontribusi nyata mereka sangat dinantikan untuk mewujudkan Bojonegoro yang lebih makmur dan membanggakan. [lus/beq]

  • Buka Konferda-Konfercab PDIP Serentak, Hasto: Jatim Harus Jadi Tiang Penyangga Bangsa

    Buka Konferda-Konfercab PDIP Serentak, Hasto: Jatim Harus Jadi Tiang Penyangga Bangsa

    Surabaya (beritajatim.com) – Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, resmi membuka Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) Serentak PDI Perjuangan Jawa Timur di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (20/12/2025).

    Di hadapan ribuan kader PDI Perjuangan se-Jatim, Hasto menegaskan pentingnya Konferda dan Konfercab untuk meneguhkan sikap politik di Jawa Timur. Hasto juga menyampaikan berbagai aspek persoalan ideologi, lingkungan, hukum, kesejahteraan rakyat yang wajib dijawab PDI Perjuangan.

    Sesuai arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, lanjut Hasto, Jawa Timur harus mampu menjadi soko guru atau tiang penyangga bangsa.

    “Untuk menghadapi hal itu, Bu Mega memberi arahan bagaimana PDI Perjuangan harus jadi soko guru,” ujar Hasto.

    Menurut Hasto, berdasarkan sejarah, Jatim punya peran penting sejak era kerajaan. Tercatat, ada lima peristiwa peradaban yang terjadi dan harus jadi pedoman kekuatan seluruh kader PDI Perjuangan Jawa Timur.

    “Lima hal ini membuat Jawa Timur sangat istimewa bagi Ibu Megawati. Jadikan lima perspektif ini jadi kekuatan kita semua,” katanya.

    Pertama, sejarah Nusantara, di mana Majapahit menjadi pusat peradaban. Lalu sejarah Bung Karno. Di Jatim, presiden pertama Indonesia itu lahir dan menggembleng nilai ideologinya untuk bangsa.

    Perspektif ketiga, pada Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari yang melahirkan peristiwa 10 November dan menggegerkan dunia internasional. Selanjutnya, di Jatim pula, tepatnya tanggal 7 Desember 1993, Megawati Soekarnoputri menyatakan dirinya sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan secara de facto.

    Terakhir, sejarah kekuatan arus bawah, yang telah berhasil menggulingkan kepemimpinan otoriter Orde Baru. Pandegiling, tambah Hasto, menjadi saksi perjuangan berdarah PDI Perjuangan, menjebol gawang otoritarianissme.

    “Jadikan Pandegiling jadi bagian monumen yang hidup sebagai perjuangan arus bawah. Kekuatan itu membuktikan, saat Bu Mega menghadapi kekuasaan Orde Baru, Bu Mega dengan kekuatan arus bawah mampu menjebol gawang otoriter,” tuturnya.

    Untuk itu, Hasto menegaskan agar para kader bangkit di segala situasi berdasarkan lima perspektif sejarah dan ideologi Bung Karno yang menjadi cita-cita perjuangan bersama rakyat.

    “Pentingnya loyalitas, turun ke bawah, tidak tersandra secara politik. Itu ketentuan penetapan KSB. Kita juga harus berdamai pada suasana kebatinan kita,” jelasnya.

    Nantinya, para pengurus DPC hingga DPD yang terpilih juga harus betul-betul turun ke rakyat, memahami dan memberikan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat sesuai cita-cita Bung Karno.

    “Partai tidak boleh ada dendam masa lalu. Mari belajar dari pengalaman pengkhianatan di masa lalu. Yang penting melakukan hal konkret, turun ke bawah, dan itulah kekuatan utama PDI Perjuangan,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Said Abdulah, turut mengungkapkan pentingnya agenda Partai guna meneguhkan kekuatan PDI Perjuangan. Baginya, Konferda dan Konfercab yang dihadiri 38 pengurus kabupaten/kota se-Jatim merupakan langkah strategis merealisasikan program ideologis ke masyarakat.

    “Agar semakin kokoh dan solidnya PDI Perjuangan, saya yakin kita bisa buktikan hal itu. Kita ditempa sejarah panjang, punya ikatan kuat, dan menempatkan ukuran tindakan politik kita kepada pengabdian, pada partai,” tuturnya.

    Said juga menegaskan, Konferda dan Konfercab bukan perpisahan. Melainkan mensolidkan seluruh pihak, menyediakan solusi untuk seluruh masalah rakyat.

    “Ini sebagai langkah kita dengan program yang strategis dengan sasaran teknokratis. Kita optimis program PDI Perjuangan mampu menjawab masalah yang dihadapi rakyat,” tuturnya.

    “Konferda ini bukan momen perpisahan, kita tetap jadi keluarga PDI Perjuangan. Tidak ada kebesaran Partai tanpa solidaritas partai, bonding ini kita jaga sebagai tiang utama menjaga utuhnya Partai,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Jelang Nataru, Kalapas Mojokerto Ingatkan Potensi Kerawanan: Waspada tapi Tetap Humanis

    Jelang Nataru, Kalapas Mojokerto Ingatkan Potensi Kerawanan: Waspada tapi Tetap Humanis

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan, menginstruksikan seluruh jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan penuh menghadapi potensi gangguan keamanan selama perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Instruksi ini ditegaskan dalam Apel Siaga Persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang digelar di halaman utama lapas.

    Rudi menilai momen akhir tahun membawa dinamika tersendiri yang menuntut antisipasi serius. Ia meminta seluruh petugas kembali mematuhi standar operasional prosedur (SOP) secara ketat dan memperkuat koordinasi lintas bidang untuk menutup celah kesalahan sekecil apa pun.

    “Setiap petugas harus memiliki kepekaan, kewaspadaan, dan kesiapan penuh. Deteksi dini dan kerja sama tim menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban lapas,” tegas Rudi dalam amanatnya.

    Meski pengetatan keamanan menjadi prioritas mutlak, Rudi memberikan catatan tebal soal integritas. Ia menekankan bahwa pendekatan keamanan (security) tidak boleh menggerus hak-hak dasar warga binaan. Pelayanan yang humanis tetap wajib dikedepankan, khususnya di momen hari besar keagamaan.

    “Keamanan harus berjalan seiring dengan pelayanan yang berkeadilan dan berperikemanusiaan. Ini bagian dari komitmen kita sebagai insan pemasyarakatan,” ujarnya.

    Apel siaga ini diikuti oleh seluruh elemen Lapas Mojokerto, mulai dari pejabat struktural, staf administrasi, regu pengamanan, CPNS, hingga peserta magang dari Kementerian Ketenagakerjaan. Agenda tersebut juga ditandai dengan pembacaan Tri Dharma Petugas Pemasyarakatan.

    Sebagai bentuk keseriusan institusi, kegiatan ini juga dirangkai dengan pengukuhan Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru. Pembentukan Satgas ini diharapkan memperkuat soliditas internal dalam menciptakan situasi lapas yang kondusif hingga pergantian tahun. [tin/beq]

  • Napak Tilas Jejak Jenderal Soedirman Kediri–Bajulan, Mbak Wali Ajak Generasi Muda Hidupkan Semangat Juang

    Napak Tilas Jejak Jenderal Soedirman Kediri–Bajulan, Mbak Wali Ajak Generasi Muda Hidupkan Semangat Juang

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati memberangkatkan 1.700 peserta dalam kegiatan Napak Tilas Jejak Pahlawan Panglima Besar Jenderal Soedirman rute Kediri–Bajulan dari Balai Kota Kediri, Sabtu (20/12/2025). Kegiatan ini digelar sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan para pahlawan sekaligus upaya menumbuhkan semangat juang generasi muda.

    Seluruh peserta, termasuk Wali Kota Kediri beserta jajaran, mengenakan pakaian bertema pahlawan untuk menghadirkan suasana perjuangan yang sarat nilai historis. Di tengah rute Kediri – Bajulan, tepatnya di depan Kantor Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudparpora), peserta disuguhi teatrikal perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman.

    “Hari ini kita mengadakan Napak Tilas Jejak Pahlawan Panglima Besar Jenderal Soedirman Kediri-Bajulan. Agenda ini adalah aspirasi dari masyarakat dimana dulu pernah diadakan dan sempat vakum. Makanya di tahun ini kita adakan kembali,” ujar Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati.

    Wali kota termuda di Indonesia ini menegaskan kegiatan napak tilas menjadi momentum untuk mengenang perjuangan para pahlawan sekaligus memberikan penghormatan kepada Panglima Besar Jenderal Soedirman. Ia berharap kegiatan tersebut mampu meningkatkan rasa cinta tanah air, memperkuat kebersamaan, serta menumbuhkan semangat juang di kalangan generasi muda.

    “Alhamdulillah tadi bisa kita lihat antusiasme masyarakat luar biasa. Saya berharap para generasi muda semakin cinta tanah air dan meningkatkan semangat juang mereka,” ungkapnya.

    Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Mbak Wali bersama rombongan juga menyerahkan bingkisan kepada anak yatim dan veteran sebagai bentuk kepedulian dan penghormatan. Acara kemudian ditutup dengan kegiatan keliling Kota Kediri menggunakan jeep dan kendaraan Volkswagen (VW) untuk menggencarkan promosi wisata kota.

    Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, Kepala Kejaksaan Negeri Raden Roro Theresia, Ketua Pengadilan Negeri Khoirul, Komandan Kompi 1 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jatim AKP Joko Widodo, perwakilan Forkopimda, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, serta tamu undangan lainnya. [nm/beq]

  • Said Abdullah: Tak Ada Kebesaran Partai Tanpa Soliditas Kader

    Said Abdullah: Tak Ada Kebesaran Partai Tanpa Soliditas Kader

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPP PDIP Bidang Perekonomian yang juga Ketua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah mengajak seluruh peserta Konferda dan Konfercab serentak di Hotel Shangri-La Surabaya, untuk mendoakan Alm Kusnadi, mantan Ketua PDIP Jatim yang wafat.

    “Alfatihah untuk Pak Kusnadi mantan Ketua PDIP Jatim. Konferda dan Kenfercab bukanlah momentum perpisahan, tapi tetap jadi keluarga besar PDIP selamanya. Sebab tidak ada kebesaran partai, tanpa ada soliditas kader. PDIP bukanlah partai dari kemarin sore, tapi ditempa sejarah yang panjang,” kata Said Abdullah.

    Said mengibaratkan bangsa Indonesia sebagai komunitas besar yang disatukan oleh cita-cita proklamasi.

    “Kita, keluarga besar PDI Perjuangan, juga bagian dari komunitas politik yang memiliki cita-cita imajinasi, gagasan untuk merealisasikan ajaran-ajaran Bung Karno tentang menjaga kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

    Said menekankan pentingnya menjaga soliditas dan menghindari kepentingan personal dan politik pragmatik jangka pendek. “Cita-cita besar bersama ini jangan kita cacah, jangan kita kotak-kotak yang membuat menajam ke dalam organisasi,” katanya.

    Konferda dan Konfercab ini bertujuan untuk meningkatkan soliditas dan kesiapan PDI Perjuangan Jawa Timur dalam menghadapi tantangan politik.

    “Keberhasilan dari Konferda dan Konfercab ini adalah semakin kokoh dan solidnya PDI perjuangan Jawa Timur,” kata Said Abdullah.

    Said juga menekankan pentingnya pertanggungjawaban dan transparansi dalam pengelolaan partai.

    “Konfercab, Konferda menjadi perlembagaan bagi partai ini meminta pertanggungjawaban dari pengurus di DPD dan DPC baik secara organisasi, program, aset, dan keuangan partai,” katanya.

    Dengan program-program yang berproses secara demokratis, PDI Perjuangan Jawa Timur optimis dapat menjawab permasalahan struktural yang dihadapi rakyat Jawa Timur.

    “Kita optimis bahwa program PDI Perjuangan Jawa Timur benar-benar akan mampu menjawab permasalahan struktural yang dihadapi rakyat kita,” pungkasnya. (tok)

  • Said Abdullah: Tak Ada Kebesaran Partai Tanpa Soliditas Kader

    Said Abdullah: Tak Ada Kebesaran Partai Tanpa Soliditas Kader

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPP PDIP Bidang Perekonomian yang juga Ketua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah mengajak seluruh peserta Konferda dan Konfercab serentak di Hotel Shangri-La Surabaya, untuk mendoakan Alm Kusnadi, mantan Ketua PDIP Jatim yang wafat.

    “Alfatihah untuk Pak Kusnadi mantan Ketua PDIP Jatim. Konferda dan Kenfercab bukanlah momentum perpisahan, tapi tetap jadi keluarga besar PDIP selamanya. Sebab tidak ada kebesaran partai, tanpa ada soliditas kader. PDIP bukanlah partai dari kemarin sore, tapi ditempa sejarah yang panjang,” kata Said Abdullah.

    Said mengibaratkan bangsa Indonesia sebagai komunitas besar yang disatukan oleh cita-cita proklamasi.

    “Kita, keluarga besar PDI Perjuangan, juga bagian dari komunitas politik yang memiliki cita-cita imajinasi, gagasan untuk merealisasikan ajaran-ajaran Bung Karno tentang menjaga kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

    Said menekankan pentingnya menjaga soliditas dan menghindari kepentingan personal dan politik pragmatik jangka pendek. “Cita-cita besar bersama ini jangan kita cacah, jangan kita kotak-kotak yang membuat menajam ke dalam organisasi,” katanya.

    Konferda dan Konfercab ini bertujuan untuk meningkatkan soliditas dan kesiapan PDI Perjuangan Jawa Timur dalam menghadapi tantangan politik.

    “Keberhasilan dari Konferda dan Konfercab ini adalah semakin kokoh dan solidnya PDI perjuangan Jawa Timur,” kata Said Abdullah.

    Said juga menekankan pentingnya pertanggungjawaban dan transparansi dalam pengelolaan partai.

    “Konfercab, Konferda menjadi perlembagaan bagi partai ini meminta pertanggungjawaban dari pengurus di DPD dan DPC baik secara organisasi, program, aset, dan keuangan partai,” katanya.

    Dengan program-program yang berproses secara demokratis, PDI Perjuangan Jawa Timur optimis dapat menjawab permasalahan struktural yang dihadapi rakyat Jawa Timur.

    “Kita optimis bahwa program PDI Perjuangan Jawa Timur benar-benar akan mampu menjawab permasalahan struktural yang dihadapi rakyat kita,” pungkasnya. (tok)

  • Ahmad Ali PSI Puji Jokowi Setinggi Langit

    Ahmad Ali PSI Puji Jokowi Setinggi Langit

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menargetkan menjadi partai pemenang dalam Pemilihan Umum 2029 mendatang. Target itu disampaikan Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI Ahmad Ali dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) DPW PSI Banten, di Hotel Mercure, Tangerang Selatan, Banten, pekan lalu.

    Faktor ketokohan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan ayah dari ketua umum PSI Kaesang Pangarep menjadi salah satu penentu kemenangan PSI di Pemilu 2029 mendatang.

    Bahkan dengan lantangnya, Ahmad Ali mendudukkan Jokowi sebagai presiden terbaik RI yang dilahirkan dari rahim rakyat.

    “Dari perjalanan konsolidasi yang sudah kita hasilkan, tidak berlebihan kalau saya ingin mengatakan bahwa kita untuk 2029 itu bukan hanya lolos parlemen. InsyaAllah, kita bisa menjadi bagian dari pemenang Pemilu 2029,” ujar Ahmad Ali dikutip pada Sabtu (20/12).

    Ali menekankan salah satu kekuatan utama PSI adalah menjadikan Jokowi sebagai patron perjuangan partai.

    Menurutnya PSI patut berbangga memiliki salah satu tokoh utama yang menjadi patron bangsa ini, yakni Jokowi.

    “Beliau adalah presiden terbaik yang pernah dilahirkan, yaitu Bapak Presiden Joko Widodo,” ucap Ahmad Ali.

    “Pak Jokowi adalah pemimpin yang lahir dari rakyat. Dia bukan keturunan raja, bukan keturunan politik, bukan ketua partai, dan bukan orang kaya. Tapi dia lahir dari rakyat,” tegasnya lagi.

    Ia kemudian menggarisbawahi, PSI menjadikan Jokowi sebagai patron bukan untuk mendompleng popularitas, melainkan untuk menyampaikan pesan dan harapan kepada publik tentang cita-cita partai bahwa pernah ada pemimpin tertinggi bangsa ini betul-betul lahir dari rahim rakyat.

  • Muswil PKB Jatim, Gus Muhaimin: Rebut Kembali Dominasi Politik di Jatim

    Muswil PKB Jatim, Gus Muhaimin: Rebut Kembali Dominasi Politik di Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) di Hotel JW Marriott, Surabaya, Jumat (19/12/2025).

    Agenda besar ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, serta Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar.

    Selain para pengurus dari kabupaten/kota se-Jatim, hadir pula sejumlah kepala daerah dan tokoh struktural PWNU Jatim, termasuk Ketua PWNU Jatim, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).

    Dalam arahannya, sosok yang akrab disapa Gus Muhaimin ini meminta seluruh kader PKB Jatim untuk bekerja keras merebut kembali dominasi politik di Jawa Timur. Ia menekankan bahwa keberhasilan tidak bisa diraih dengan cara yang instan atau sekadarnya.

    “Harus kerja keras, dekati rakyat, bantu rakyat, selesaikan masalah rakyat. Ajak semua pihak kolaborasi, kita tidak mungkin bisa jalan sendiri tanpa kolaborasi,” tegas Gus Muhaimin.

    Secara spesifik, ia memberikan mandat agar PKB Jawa Timur menjadi garda terdepan dalam menangani dua isu krusial, yakni masalah pengentasan kemiskinan yang akan menjadi prioritas utama gerakan kader di akar rumput. Kemudian, isu lingkungan hidup, dengan mendorong kebijakan yang berpihak pada keberlanjutan ekologi.

    Di sisi politik nasional, Gus Muhaimin melontarkan kritik terhadap sistem pemilihan umum saat ini. Ia menilai banyak paket sistem pemilu, termasuk pilkada langsung, yang kini tidak lagi efektif dan produktif bagi kemajuan bangsa.

    “Semua partai menyadari banyak sistem pemilihan umum yang tidak produktif. Pilkada langsung tidak produktif dan banyak sistem demokrasi yang tidak efektif, itu akan kita evaluasi,” tegasnya.

    Uniknya, Muswil PKB Jatim kali ini menunjukkan komitmen nyata terhadap isu ekologis. Pihak panitia mengganti ucapan selamat dalam bentuk karangan bunga dengan pengiriman bibit pohon.

    Langkah ini diambil sebagai simbol tanggung jawab partai terhadap kelestarian alam. “Komitmen dan tanggung jawab itu dimulai dari hal kecil. Hindari plastik, hidup secara baik dan adil,” pungkas Gus Muhaimin. (tok/kun)

  • Revitalisasi Pasar Sayur Masih Panjang, Disperindag Magetan Fokus Lengkapi Dokumen Usulan

    Revitalisasi Pasar Sayur Masih Panjang, Disperindag Magetan Fokus Lengkapi Dokumen Usulan

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus mematangkan rencana revitalisasi Pasar Sayur. Namun, proses tersebut masih membutuhkan waktu cukup panjang karena harus melalui sejumlah tahapan administratif dan teknis.

    Kepala Bidang Pasar Disperindag Magetan, Kiki Indriyani, mengatakan saat ini pihaknya masih fokus pada penyusunan dokumen pendukung sebagai syarat utama pengusulan anggaran pusat. Salah satunya melalui penyusunan Detail Engineering Design (DED) yang dikerjakan secara swakelola bersama Universitas Brawijaya.

    “Progres revitalisasi Pasar Sayur masih panjang. Saat ini kami sedang mengerjakan DED secara swakelola dengan Universitas Brawijaya, sekaligus melakukan asistensi dengan balai-balai di bawah Direktorat Jenderal Prasarana Strategis yang ada di Surabaya,” jelasnya, Jumat (19/12/2025)

    Selain DED, Disperindag juga tengah melengkapi dokumen Readiness Criteria (RC) sebagai syarat kelayakan pengusulan program pembangunan. Menurut Kiki, kelengkapan RC menjadi faktor krusial agar revitalisasi pasar dapat masuk dalam skema pendanaan nasional.

    Disperindag Magetan juga telah menjalin komunikasi dengan Kementerian Perdagangan terkait peluang pendanaan. Namun, pengusulan baru dapat dilakukan setelah seluruh dokumen dinyatakan lengkap.

    “Kalau RC baru bisa lengkap sekitar Maret atau April 2026, maka usulan revitalisasi Pasar Sayur baru bisa masuk APBN tahun 2027,” ungkapnya.

    Ia menambahkan, pembangunan pasar rakyat termasuk dalam kewenangan Direktorat Jenderal Prasarana Strategis. Melalui mekanisme pengusulan bottom-up, pembangunan dimungkinkan direalisasikan sepanjang seluruh persyaratan administrasi terpenuhi, bahkan dapat didukung dengan penerbitan Peraturan Presiden (Perpres).

    “Kuncinya di kelengkapan usulan. Kalau semua siap, secara regulasi memungkinkan dikeluarkan Perpres untuk pembangunannya. Mudah-mudahan semua bisa segera kami selesaikan,” pungkas Kiki. [fiq/suf]