Jenis Media: Politik

  • Pemkab Bojonegoro Bangun 262 Jembatan Tahun 2025 untuk Perkuat Konektivitas dan Produktivitas

    Pemkab Bojonegoro Bangun 262 Jembatan Tahun 2025 untuk Perkuat Konektivitas dan Produktivitas

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus mendorong pembangunan infrastruktur dengan membangun 262 jembatan yang tersebar di seluruh kecamatan, sebagai upaya memperkuat konektivitas antarwilayah, meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat, dan mempermudah mobilitas sehari-hari.

    Kepala Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (PUBMPR) Bojonegoro, Edi Dwi Purwanto, menjelaskan bahwa total paket pekerjaan jembatan yang direncanakan untuk 2025 mencapai 262 unit.

    “Sebagian sudah mulai dikerjakan, bahkan ada yang telah rampung,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).

    Pembangunan 262 jembatan ini mencakup pelebaran jembatan lama, penggantian struktur jembatan yang sudah tidak layak, serta rehabilitasi untuk meningkatkan daya tahan dan fungsi. Pemkab Bojonegoro juga mengantisipasi potensi gangguan akibat musim hujan dengan melakukan pengawasan dan monitoring intensif.

    “Kami lakukan pengawasan dan monitoring secara intensif agar pekerjaan selesai tepat waktu dan segera bisa dimanfaatkan masyarakat,” tambah Edi.

    Selain pembangunan jembatan, Pemkab Bojonegoro tengah merancang pembangunan flyover untuk mengatasi kemacetan di pusat kota. Flyover ini bertujuan mengalihkan arus kendaraan berat agar tidak melintasi kawasan perkotaan. Saat ini, proyek masih berada pada tahap feasibility study.

    “Feasibility study merupakan proses analisis mendalam untuk menilai apakah suatu proyek dapat dilaksanakan secara realistis, baik dari sisi teknis, ekonomi, maupun sosial,” pungkas Edi. [lus/beq]

  • Hendri Satrio Bongkar Dugaan Agenda Terselubung Jokowi di Balik Ngototnya Budi Arie Gabung Gerindra

    Hendri Satrio Bongkar Dugaan Agenda Terselubung Jokowi di Balik Ngototnya Budi Arie Gabung Gerindra

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik, Hendri Satrio mengakui kelihaian Joko Widodo (Jokowi) dalam mengatur strategi politik. Terbukti Jokowi belum pernah kalah di semua kontestasi politik yang diikutinya. Mulai dari Solo hingga tingkat Presiden semua disapu bersih olehnya.

    Termasuk pasca Jokowi purna tugas dari jabatan presiden yang didudukinya selama 10 tahun.

    Peran relawan fanatik menjadi salah satu unsur pemenangan paling berpengaruh bagi Jokowi. Tak terkecuali Projo yang digawangi Budi Arie Setiadi yang telah mengawal Jokowi sejak Pilpres 2014.

    Kini Budi Arie bersama gerbong Projo-nya terang-terangan akan merapat ke Gerindra, partai yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

    Melihat manuver tersebut, Hendri Satrio meragukan Budi Arie dan Projo benar-benar berpaling dan meninggalkan Jokowi begitu saja.

    “Terlalu biasa kalau kemudian percaya bahwa Projo berseberangan dengan Jokowi,” ujar Hendri di X @satriohendri, dikutip pada Jumat (7/11/2025).

    Dikatakan Hendri, dinamika ini tidak selalu seperti yang tampak di permukaan dan bisa menyimpan strategi politik terselubung.

    Baginya, publik kelihatan terlalu mudah percaya bahwa Projo benar-benar berseberangan dengan Presiden ke-7, Jokowi.

    Ia menambahkan, dalam dunia politik, hal-hal yang terlalu jelas justru bisa menjadi bagian dari pertunjukan atau drama politik.

    “Dalam politik, segala sesuatu yang terlalu kelihatan itu bisa jadi pertunjukan. Drama-drama,” ujarnya.

    Hendri bahkan menduga adanya strategi tersembunyi di balik langkah Projo ngotot mau gabung ke Gerindra.

  • Ponorogo Intimate, Perayaan Kreatif Sambut Status UNESCO Creative City

    Ponorogo Intimate, Perayaan Kreatif Sambut Status UNESCO Creative City

    Ponorogo (beritajatim.com) – Jalan Urip Sumoharjo, jantung kota Ponorogo, bakal disulap menjadi panggung kreatif pada Sabtu malam (8/11/2025). Lampu warna-warni berpadu dengan irama musik, denting gamelan, aroma kuliner UMKM, dan sorak warga dalam event perdana Ponorogo Intimate, ajang kreatif terbaru dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

    Kegiatan ini lahir dari momentum besar, yakni pengakuan UNESCO yang menetapkan Ponorogo sebagai anggota baru UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2025 untuk kategori Crafts and Folk Art atau Kriya dan Seni Rakyat. Pencapaian ini menegaskan kembali identitas Ponorogo di panggung dunia, menyusul penetapan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO.

    “Kami sepakat dengan Pak Kapolres, Pak Dandim, semua unsur termasuk tim kreatif dari pelaku seni, budaya, dan UMKM, bahwa menyongsong dan menerjemahkan UCCN itu harus segera dilakukan dengan sesuatu yang luar biasa,” kata Bupati Sugiri Sancoko, Jumat (7/11/2025).

    Bupati Sugiri menambahkan, kegiatan ini akan menjadi rutinitas tiap malam minggu, menyerupai konsep car free night namun dengan ciri khas Ponorogo. “Berkumpulah orang-orang kreatif, sepakat setiap malam minggu ada yang namanya Ponorogo Intimate. Ada kesenian, musik, budaya, UMKM, dan produk-produk kreatif lokal. Saya mengundang seluruh masyarakat, dulur-dulur semua ngumpul di Ponorogo Intimate,” ujarnya.

    Perayaan perdana akan menampilkan Piyu dari grup band legendaris Padi, namun kesenian tradisional seperti Reog dan Jaranan juga akan memeriahkan acara. Mulai dari ujung Tambakbayan hingga Pasar Legi, jalan utama ditutup sejak waktu Isya hingga menjelang tengah malam agar warga bisa berjalan kaki menikmati pertunjukan, berbelanja produk kreatif, atau sekadar menikmati malam di tengah gemerlap seni dan budaya.

    “Besok ada Piyu Padi, nanti tiap malam minggu digilir semua. Ada Reog, ada Jaranan, dan kesenian lainnya,” tambah Bupati Sugiri.

    Ponorogo Intimate menjadi simbol bahwa kota kecil di barat Jawa Timur ini tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga membuka ruang kolaborasi lintas generasi. Event ini memungkinkan UMKM, seniman, dan pelaku kreatif bertemu langsung dengan masyarakat, tanpa sekat. Lebih dari sekadar festival, Ponorogo Intimate adalah wujud nyata kota kreatif dunia. [end/beq]

  • Bakorwil II Bojonegoro Tekankan Pemanfaatan Hasil Hutan Berkelanjutan untuk Ekonomi Masyarakat

    Bakorwil II Bojonegoro Tekankan Pemanfaatan Hasil Hutan Berkelanjutan untuk Ekonomi Masyarakat

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorwil) II Bojonegoro menggelar Rapat Koordinasi Pemanfaatan Hasil Hutan Berkelanjutan guna memperkuat sosial ekonomi masyarakat di kawasan hutan Kabupaten/Kota se-Wilayah Kerja, Kamis (6/11/2025).

    Acara dibuka oleh Kepala Bakorwil II Bojonegoro, Agung Subagyo, yang diwakili Kepala Bidang Sarana Prasarana, Vivit Nurhidayah. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan penguatan ekonomi masyarakat sekitar hutan.

    “Kami belum membahas sampai ke sana, kemarin kami baru menyamakan persepsi antara pemerintah pusat, provinsi dan kab/kota dalam penanganan kehutanan sosial,” ujar Vivit, Jumat (7/11/2025), menanggapi rencana pendirian pabrik etanol berbahan baku sorgum yang belum dibahas.

    Vivit menegaskan bahwa pemanfaatan hasil hutan tidak hanya harus menjaga kelestarian ekologis, tetapi juga memberikan ruang bagi masyarakat memperoleh nilai ekonomi secara adil dan berkelanjutan. “Kuncinya adalah tata kelola yang tepat dan kemitraan yang kuat di tingkat tapak,” tambahnya.

    Narasumber dari Koordinator Jabatan Fungsional Pengawasan dan Perlindungan Hutan KHDTK Universitas Brawijaya, Daru Adianto, menekankan pentingnya kolaborasi multipihak dalam pengembangan usaha berbasis kawasan hutan. Menurutnya, keberhasilan pengelolaan hutan sangat bergantung pada sinergi antara masyarakat, perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan dunia usaha.

    Tahapan pengembangan usaha hasil hutan bukan kayu dilakukan melalui riset pasar, pengembangan produk, uji coba skala kecil, hingga penyempurnaan model secara berkelanjutan. “Setelah memahami karakter lokal, kita rancang model usaha, uji, evaluasi, dan perbaiki secara konsisten,” jelas Daru.

    Dalam forum tersebut, juga dibahas pendampingan kelompok masyarakat pengelola hutan, peluang pengembangan komoditas unggulan berbasis kawasan, serta opsi perluasan akses pemasaran melalui kemitraan dengan berbagai pihak.

    Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi referensi dalam penyusunan program dan koordinasi lintas sektor untuk memastikan pemanfaatan hasil hutan berkelanjutan di wilayah kerja Bakorwil II Bojonegoro dapat memberi manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. [lus/beq]

  • Wabup Pasuruan Serahkan Mobil Ambulans untuk Desa Kurung

    Wabup Pasuruan Serahkan Mobil Ambulans untuk Desa Kurung

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan memberikan apresiasi tinggi kepada perusahaan yang aktif menyalurkan program tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satu bentuk nyata datang dari PT Tirta Freshindo Jaya yang menyerahkan satu unit mobil ambulans kepada masyarakat Desa Kurung, Kecamatan Kejayan.

    Penyerahan mobil ambulans tersebut dilakukan secara simbolis oleh Senior Factory Manager PT Tirta Freshindo Jaya, Augustinus Yudo Widodo, kepada Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, pada Kamis (6/11/2025). Acara berlangsung sederhana namun penuh makna dengan disaksikan jajaran pemerintah desa dan warga sekitar.

    Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. Menurutnya, langkah PT Tirta Freshindo Jaya menjadi contoh baik bagi perusahaan lain dalam mengimplementasikan CSR secara tepat sasaran.

    “Mewakili Pemerintah Kabupaten Pasuruan, kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT Tirta Freshindo Jaya yang telah membantu Pemerintah Desa Kurung dengan memberikan 1 mobil ambulans,” ujar Gus Shobih. Ia berharap kemitraan seperti ini terus berlanjut di berbagai bidang sosial dan kemanusiaan.

    Menurutnya, keberadaan perusahaan di suatu wilayah seharusnya memberi dampak positif di tiga sektor penting: ekonomi, sosial, dan pembangunan. “Syukur alhamdulillah, PT Tirta Freshindo Jaya mampu menjalankan ketiganya dengan baik,” imbuhnya.

    Ambulans yang diterima kemudian langsung diserahkan kepada Kepala Desa Kurung, Musyafa’, untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Gus Shobih berpesan agar kendaraan tersebut dirawat dan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk warga.

    “Kami berharap ambulans ini digunakan dengan baik demi melayani masyarakat yang membutuhkan,” ucapnya singkat. Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus mendukung sinergi antara perusahaan dan masyarakat.

    Sementara itu, Senior Factory Manager PT Tirta Freshindo Jaya, Augustinus Yudo Widodo, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar. “Kami ingin keberadaan perusahaan memberikan manfaat langsung, terutama dalam bidang kesehatan,” ujarnya.

    Selain menyerahkan mobil ambulans, pihak perusahaan juga menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga Desa Kurung dan lansia di sekitar pabrik. Program ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan.

    Kepala Desa Kurung, Musyafa’, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan tersebut karena sangat membantu kebutuhan mobilisasi warganya. “Kami hanya punya satu kendaraan dari Dana Desa, dan itu belum cukup. Dengan tambahan ambulans ini, pelayanan kesehatan bisa lebih cepat,” tutupnya. (ada/but)

  • Banyuwangi Sukses Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Industri RDF

    Banyuwangi Sukses Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Industri RDF

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di Banyuwangi berhasil mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif Refuse Derived Fuel (RDF). Puluhan ton RDF hasil olahan sampah non-organik tersebut telah dikirim untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar industri.

    RDF diproduksi melalui proses pencacahan, pengeringan, dan pemadatan sampah plastik, sehingga limbah yang sebelumnya tidak bernilai ekonomis menjadi sumber energi baru yang ramah lingkungan.

    Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengapresiasi keberhasilan TPS3R dalam mengelola sampah secara berkelanjutan. “Ada sampah plastik yang bernilai ekonomis dan tidak. Yang tidak biasanya menjadi limbah. Limbah inilah yang kemudian diubah menjadi RDF di TPS3R Banyuwangi,” ujar Ipuk, Kamis (7/11/2025).

    Bupati Ipuk terus mendorong pengembangan TPS3R di Banyuwangi sebagai bagian dari pembangunan ramah lingkungan. Saat ini terdapat 26 TPS3R di Banyuwangi, termasuk TPS3R Tembokrejo di Kecamatan Muncar yang berhasil meraih Plakat Adipura sebagai TPS3R Terbaik Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

    “Ini merupakan bentuk nyata penerapan prinsip ekonomi sirkular. Limbah tidak lagi dibuang, tetapi diolah kembali menjadi produk bernilai guna. Langkah ini juga akan mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA),” imbuhnya.

    Dua TPS3R yang telah berhasil mengolah sampah plastik menjadi RDF adalah TPS3R Balak di Kecamatan Songgon dan TPS3R Tembokrejo di Kecamatan Muncar. Total RDF yang diproduksi dan dikirim ke industri oleh kedua TPS3R ini mencapai 60 ton, dengan rincian 20 ton dari Balak dan 40 ton dari Tembokrejo.

    Bupati Ipuk menjelaskan, pengiriman RDF ke industri dilakukan melalui kerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), perusahaan semen yang menerapkan konsep co-processing. Konsep ini memanfaatkan limbah sebagai bahan bakar pengganti batu bara dalam proses produksi semen.

    “Kami telah bekerja sama untuk menyerap RDF dari seluruh TPS3R di Banyuwangi. Ini akan menciptakan sistem berkelanjutan dan mendorong TPS3R untuk terus berproduksi,” jelasnya.

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi, Dwi Handayani, menambahkan RDF yang dikirim telah memenuhi kriteria standar industri, seperti kandungan nilai kalor, ukuran, bentuk, kadar air, sulfur, dan klorin.

    “Kami kirim ke SBI pada Oktober 2025 lalu,” pungkasnya. [alr/beq]

  • Yasonna Laoly Minta Wacana Gelar Pahlawan Soeharto Betul-betul Dikaji, PSI: Tak Perlu Ikut-ikutan

    Yasonna Laoly Minta Wacana Gelar Pahlawan Soeharto Betul-betul Dikaji, PSI: Tak Perlu Ikut-ikutan

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ketua Bidang Politik DPP PSI Bestari Barus menimpali pernyataanKetua DPP PDIP Yasonna Laoly. Terkait dengan eacana elar pahlawan untuk Presiden ke-2 RI Soeharto.

    Yasonna meminta wacana tersebut dikaji betul-betul. Bestari pun membalasnya dengan meminta Yasonna tak ikut campur.

    “Yasonna Laoly tidak perlulah ikut-ikutan meributkan soal pemberian gelar pahlawan oleh negara,” kata Bestari kepada jurnalis, Kamis (6/11/2025).

    Menurut Bestari, Yasonna mestinya paham tata kelola bernegara. Mengingat Yasonna pernah jadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

    “Negara ini sudah cukup punya perangkat yang mumpuni dan menjalankan fungsi- fungsinya. Masih teringat seharusnya pada masa Pak Jokowi Yasonna diberi kesempatan untuk menjabat menteri, dua periode bahkan,” ucapnya.

    “Seharusnya Yasonna menjadi yang paling paham tentang mekanisme dan tata kelola bernegara,” tambahnya.

    Sekarang, dia mengatkan Yasonna menjadi bagian dari pihak yang mencoba mendikte perangkat negara. Padahal, menurutnya tak boleh subjektif dalam melakukan penilaian.

    “Jangan kemudian, ketika perangkat negara pada masa Pak Prabowo sedang bekerja, justru Yasonna seperti mendikte seakan paling paham bagaimana seharusnya bekerja,” kata Bestari.

    “Subjektifitas jangan dijadikan sandaran untuk memberikan penilaian. Biarkan pemerintah melaksanakan tugas mengelola negara ini dengan sebagaimana mestinya,” tambahnya.

    Dia pun meminta pemerintah jalan saja. Tak memedulikan kebisingan terkait wacana tersebut.

    “Kami mendukung agar pemerintah tidak terpengaruh dengan kebisingan-kebisingan ini dalam mengambil keputusan untuk memberikan gelar pahlawan kepada anak bangsa yang memenuhi kriteria,” terang Bestari.

  • Perkuat Layanan Lapor Mbak Wali 112, Pemkot Kediri Lakukan Monitoring dan Evaluasi Program

    Perkuat Layanan Lapor Mbak Wali 112, Pemkot Kediri Lakukan Monitoring dan Evaluasi Program

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Lapor Mbak Wali 112 di Ruang Kilisuci, Balai Kota Kediri, Kamis malam (6/11). Kegiatan ini dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah Kota Kediri, Ferry Djatmiko, Kepala Dinas Kominfo Kota Kediri, Ronny Yusianto, serta sejumlah kepala OPD yang terintegrasi dalam layanan darurat dan pengaduan publik tersebut.

    Dalam arahannya, Pj. Sekretaris Daerah Kota Kediri, Ferry Djatmiko, menegaskan bahwa Lapor Mbak Wali 112 merupakan jantung pelayanan publik di Kota Kediri. Ia menyebut, program ini bukan sekadar sistem pelaporan atau inovasi teknologi, melainkan wujud nyata kehadiran pemerintah yang cepat, tanggap, dan peduli terhadap warganya.

    “Program ini adalah simbol komitmen kita dalam memastikan setiap laporan masyarakat ditangani dengan cepat dan tuntas. Ini adalah bentuk nyata pelayanan publik yang humanis dan responsif,” ujarnya.

    Ferry menjelaskan, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, lebih dari 86 ribu panggilan diterima oleh layanan darurat 112 selama periode April hingga Oktober 2025. Meskipun sebagian besar panggilan masih didominasi oleh ghost call dan prank call, terdapat 496 panggilan kegawatdaruratan valid yang berhasil ditangani dengan baik oleh petugas di lapangan.

    “Hal ini menunjukkan bahwa layanan 112 berfungsi efektif sebagai kanal cepat tanggap dalam situasi darurat,” terangnya.

    Lebih lanjut, Ferry menyoroti dua aspek penting yang perlu diperkuat: response time atau kecepatan waktu tanggap, serta peningkatan sarana dan prasarana penunjang di setiap OPD kegawatdaruratan. Ia menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor antara Call Center, BPBD, Dinas Kesehatan, Satpol PP, dan Damkar agar SOP penanganan cepat berjalan tanpa hambatan komunikasi.

    “Dalam kondisi darurat, setiap detik sangat berarti. Karena itu, koordinasi antarlembaga harus solid,” tegasnya.

    Selain itu, Ferry meminta agar peningkatan sarana dan prasarana seperti kendaraan siaga, alat komunikasi, serta sistem pelacakan lokasi terus dilakukan agar manfaat layanan benar-benar dapat dirasakan masyarakat di seluruh wilayah Kota Kediri. Ia juga mengingatkan pentingnya dokumentasi setiap tindak lanjut laporan, baik berupa foto lapangan, hasil penanganan, maupun surat balasan kepada pelapor. “Kita ingin masyarakat tidak hanya mendengar janji, tapi melihat bukti nyata dari kerja pemerintah,” tambahnya.

    Ferry juga menekankan agar Lapor Mbak Wali 112 ke depan tidak hanya menjadi kanal reaktif, tetapi berkembang menjadi sistem prediktif dan solutif yang mampu memetakan tren permasalahan serta menjadi dasar pengambilan kebijakan berbasis data.

    “Program ini harus menjadi wajah pelayanan publik terbaik Kota Kediri modern secara teknologi, namun tetap hangat dalam pelaksanaannya,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri, Ronny Yusianto, dalam laporannya menyampaikan hasil evaluasi pelaksanaan program. Ia menjelaskan bahwa sejak April hingga Oktober 2025, Call Center 112 telah menerima total 86.161 panggilan, terdiri dari 496 panggilan valid, 18.557 prank call (21,54%), 65.024 ghost call (75,47%), dan 2.084 panggilan informasi umum (2,42%).

    “Laporan darurat yang paling sering diterima meliputi gangguan hewan buas, permintaan ambulans, kecelakaan lalu lintas, serta permasalahan sosial seperti ODGJ dan orang terlantar, dimana untuk wilayah didominasi di Kecamatan Kota disusul Kecamatan Mojoroto dan Pesantren” ungkapnya.

    Ronny juga menambahkan bahwa selain layanan darurat, Chatbot WhatsApp Lapor Mbak Wali 112 kini menjadi kanal penting untuk aduan non-kegawatdaruratan. Laporan terbanyak datang dari lima kategori utama, yakni bantuan sosial, penerangan jalan umum, pemangkasan pohon, pendidikan, dan PDAM. Dari sisi instansi, Dinas Sosial menjadi OPD dengan aduan terbanyak, diikuti Dinas Perhubungan dan DLHKP.

    “Tingginya partisipasi masyarakat dalam melapor menunjukkan meningkatnya kesadaran publik terhadap pentingnya kanal aduan resmi pemerintah,” jelasnya.

    Hasil survei kepuasan masyarakat juga menunjukkan capaian yang membanggakan. Program Lapor Mbak Wali 112 meraih nilai rata-rata 4,86 dari 5 berdasarkan 1.185 responden. “Capaian ini menunjukkan bahwa masyarakat percaya pada kecepatan dan keandalan layanan 112,” kata Ronny.

    Ia juga menyoroti berbagai langkah peningkatan yang telah dilakukan, seperti migrasi penanganan darurat dari Dinas Kesehatan ke Call Center 112, pergantian nomor WhatsApp Chatbot dari 0851-4228-1103 menjadi 0811-364-112 dengan status verifikasi resmi Meta (centang biru), serta penerapan fitur “Filter 0” untuk menekan panggilan iseng dan tidak valid.

    Selain itu, Pemkot Kediri juga terus melakukan sosialisasi langsung ke seluruh kelurahan dengan melibatkan LPMK, RT/RW, PKK, dan Karang Taruna agar masyarakat memahami penggunaan layanan 112 secara bijak dan tepat. Upaya branding layanan juga digencarkan melalui media sosial, media massa, serta billboard dan banner di ruang publik.

    Secara keseluruhan, kegiatan evaluasi ini menjadi momentum bagi Pemerintah Kota Kediri untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam menghadirkan layanan publik yang cepat, tanggap, dan terpercaya. Dengan semangat kolaborasi dan profesionalitas, Pemkot Kediri optimistis slogan “Cepat Lapor, Cepat Tanggap” akan semakin terasa manfaatnya bagi seluruh warga. [nm/aje]

  • DPC Gerindra Makassar Beri Syarat Wajib untuk Budi Arie Jika Mau Gabung Gerindra

    DPC Gerindra Makassar Beri Syarat Wajib untuk Budi Arie Jika Mau Gabung Gerindra

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Manuver Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi banting setir ke Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto menuai reaksi beragam dari berbagai pihak. Termasuk dari kader Gerindra sendiri.

    Ketua DPC Gerindra Kota Makassar Eric Horas, menyampaikan bahwa pada prinsipnya Partai Gerindra terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung tetapi harus memenuhi beberapa persyaratan secara umum yang berlaku yakni Warga Negara Indonesia dan berusia 17 tahun dan sudah terbukti loyalitas sebagai Kader.

    “Partai Gerindra terbuka untuk siapa saja yang terpenting memenuhi syarat umum serta memahami arah perjuangan Partai Gerindra,” ujar Eric di Makassar, Kamis (6/11).

    “Apabila karena Pak Budi Arie mungkin merasa bahwa pernah berjuang untuk memenangkan Bapak Prabowo sebagai Presiden, saya kira merupakan hal yang wajib bagi kader Parta Gerindra untuk bertarung memenangkan Bapak Prabowo tetapi tidak cukup sampai disitu, harus wajib memahami dan menjalankan apa yang menjadi arah perjuangan Partai Gerindra,” tuturnya lagi.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Makassar, Kasrudi menegaskan Gerindra adalah partai terbuka. Namun ia menggaribawahi bahwa partai ini juga akan melihat dan mempertimbangkan orang-orang yang ingin bergabung.

    “Harus jelas jangan sampai kedepannya malah membuat ketidak harmonisan dalam internal Partai,” ucap Kasrudi.

    Sebelumnya, Budi Arie Budi Arie secara terbuka menyatakan keinginannya bergabung dengan Partai Gerindra dalam Kongres III Projo di Jakarta pada Sabtu, 1 November 2025 lalu.

  • Pemkab Mojokerto Kucurkan Rp1,3 Miliar Insentif untuk Guru dan Pegawai Yayasan Sekolah Swasta

    Pemkab Mojokerto Kucurkan Rp1,3 Miliar Insentif untuk Guru dan Pegawai Yayasan Sekolah Swasta

    Mojokerto (beritajatim.com) – Melalui Dinas Pendidikan, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra menyalurkan bantuan hibah insentif senilai Rp1,3 miliar kepada Guru dan Pegawai Tetap Yayasan (GTY/PTY) yang mengabdi di jenjang SD dan SMP swasta. Penyerahan insentif dilakukan secara simbolis di salah satu hotel di Kecamatan Trawas.

    Dalam sambutannya, Gus Barra, panggilan akrab bupati, menyampaikan bahwa peran guru swasta sangat strategis dalam pemerataan kualitas pendidikan. “Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditopang sekolah negeri saja, tetapi juga oleh peran besar guru dan pegawai yayasan di sekolah swasta. Insentif ini adalah bentuk apresiasi atas dedikasi panjenengan semua dalam mencerdaskan anak bangsa,” ungkapnya, Kamis (6/11/2025).

    Pada tahun anggaran 2025, insentif diberikan kepada jenjang SMP sebanyak 607 penerima dari 72 lembaga sekolah dengan besaran Rp300 ribu bulan selama 5 bulan. Total anggaran sebesar Rp910.500.000. Sementara untuk jenjang SD diberikan kepada 324 penerima dari 35 lembaga sekolah dengan besaran Rp300 ribu per bulan selama 5 bulan

    Total anggaran sebesar Rp486 juta. Sehingga tatal anggaran keseluruhan mencapai Rp1.396.500.000. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi peningkatan signifikan. Pada 2024, insentif hanya diberikan kepada guru SMP selama tiga bulan dengan total Rp477 juta. Tahun ini, cakupan diperluas meliputi guru SD dan SMP sekaligus, serta dengan durasi lebih panjang.

    “Pemberian insentif ini selaras dengan misi kedua dalam Catur Abhipraya Mubarok, yakni meningkatkan kualitas SDM Mojokerto yang berdaya saing, berakhlak, dan sejahtera. Walaupun nilainya mungkin belum sepenuhnya memenuhi harapan, semoga insentif ini menjadi penyemangat dan penghargaan atas pengabdian Bapak/Ibu,” tuturnya.

    Ia juga berpesan agar para tenaga pendidik terus menjadi pribadi yang ikhlas, adaptif, dan inovatif di tengah perubahan zaman. Program tersebut diharapkan mampu meningkatkan motivasi kerja guru swasta, memperkuat pengelolaan pendidikan, serta mendorong pemerataan kualitas pembelajaran di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto.

    “Mari jadikan pendidikan sebagai ladang amal. Kebaikan yang panjenengan tanam hari ini akan menjadi keberkahan bagi banyak orang di masa depan,” pungkasnya. [tin/suf]