Jenis Media: Politik

  • Kader PDIP Jember Tak Dimaafkan Kalau Kalah dalam Pilkada

    Kader PDIP Jember Tak Dimaafkan Kalau Kalah dalam Pilkada

    Jember (beritajatim.com) – Tak ada kata kalah bagi PDI Perjuangan dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kemenangan adalah keharusan, setelah PDI Perjuangan kalah dalam pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden.

    “Kader-kader PDI Perjuangan ini kita maafkan untuk kekalahannya di pemilu legislatif dan pilpres. Tapi kalau pilkada tidak kita maafkan lagi. Kita pecati massal.” kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo, dalam acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    Namun Arif buru-buru menambahkan, “Tidak, saya tidak punya kewenangan memecat.”

    PDI Perjuangan dalam pemilu tahun ini bertambah satu kursi menjadi delapan kursi di DPRD Jember dibandingkan Pemilu 2919. Namun jumlah kursi mereka masih kalah dibandingkan Gerindra. “Alhamdulillah, kami belum beruntung. Kursi kami baru delapan kursi dan luar biasa Gerindra bisa sepuluh kursi,” kata Arif.

    Arif mengaku prihatin dengan perolehan kursi PDIP di DPRD Jember. “Mudah-mudahan ke depan (Gerindra) bisa kami kalahkan. Untuk nasional, kami masih lumayan. Insyallah masih tetap juara,” katanya.

    Arif menanyakan kesanggupan seluruh pengurus PDIP di Jember agar belajar dan bekerja keras untuk mengalahkan Gerindra pada Pemilu 2029. “Ngomongnya sanggup, tapi kalah maneh,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini disambut tepuk tangan hadirin.

    Sejak pemilihan kepala daerah langsung pada 2005, PDI Perjuangan menuai dua kali kemenangan dan dua kali kekalahan. Mereka sukses memenangkan MZA Djalal dan Kusen Andalas pada 2005 dan 2010. Kusen yang berposisi wakil bupati adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan saat itu.

    Pilkada 2015, PDI Perjuangan kembali berjaya dengan mengusung Faida – Abdul Muqiet Arief. Muqiet adalah Ketua Baitul Muslimin Indonesia Jember, sebuah organ sayap keagamaan PDIP.

    Namun dalam Pilkada 2020, PDIP yang berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan empat partai lainnya tumbang saat mengusung Abdus Salam – Ifan Ariadna.

    PDI Perjuangan tengah membangun koalisi dengan Gerindra untuk memenangi Pilkada Jember 2024. Dengan bekal total 18 kursi di DPRD Jember, dua partai itu akan menantang Bupati Petahana Hendy Siswanto yang diusung Gerindra pada pilkada sebelumnya. [wir]

  • Thoriqul Haq Terkuat Pilkada Lumajang, Dapat Restu PCNU

    Thoriqul Haq Terkuat Pilkada Lumajang, Dapat Restu PCNU

    Lumajang (beritajatim.com) – Mantan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq digadang-gadang sebagai kandidat terkuat untuk maju kembali pada Pilkada 2024.

    Pria yang akrab disapa Cak Thoriq itu pun mendapat dukungan kuat dari PCNU Lumajang. Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua PCNU Kabupaten Lumajang Dr. KH Mohammad Darwis saat acara buka bersama “Silaturarrahim Kyai dan bu Nyai” – Temu Kader NU Kabupaten Lumajang, Jumat (5/4/2024).

    Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kontribusi NU, sebagai organisasi terbesar di Kabupaten Lumajang, dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.

    “NU harus memberikan manfaat dan kontribusi besar, tidak hanya dalam lingkup agama, namun juga sosial,” ungkap Gus Darwis, sapaan akrab Dr. KH Mohammad Darwis.

    Gus Darwis juga menyerukan dukungan kepada Thoriqul Haq, mantan Bupati Lumajang periode 2018-2023, untuk maju kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Lumajang periode 2024-2029 dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.

    “Kepemimpinan di Lumajang harus orang NU,” lanjut Gus Darwis, menegaskan pentingnya memilih pemimpin yang berpengalaman.

    Thoriqul Haq, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyatakan kesiapannya untuk mencalonkan diri kembali sebagai Bupati Lumajang.

    “Atas dorongan dan dawuh para Kyai dan para bu Nyai, serta atas harapan seluruh kader NU, saya siap maju kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Lumajang Pilkada 2024 mendatang,” jelas Thoriq.

    K.H Muhammad Husni Zuhri, Rois Syuriah PCNU Lumajang dan Pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Banyuputih Kidul, menambahkan bahwa para rois dan tanfidziyah Lumajang sepakat untuk mengajak masyarakat agar satu suara mendukung Thoriqul Haq.

    “Jika Rois Syuriah dan Tanfidziyah satu kata satu barisan, maka seluruh masyarakat NU Lumajang untuk memenangkan Cak Thoriq,” pungkas KH Husni Zuhri. [ian]

  • Jelang Lebaran, Jalan Jalur Pemudik di Ponorogo Diperbaiki

    Jelang Lebaran, Jalan Jalur Pemudik di Ponorogo Diperbaiki

    Ponorogo (beritajatim.com) – Jelang lebaran Idul Fitri 1445 hijriah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo terus mengebut perbaikan jalan, di jalur-jalur pemudik. Perbaikan yang sudah dilakukan sejak pertengahan bulan puasa itu, ditargetkan selesai pada H-2 lebaran. Dengan upaya itu, diharapkan masyarakat maupun pemudik bisa nyaman melewati jalanan di bumi reog.

    Perbaikan jalan yang dilakukan difokuskan untuk menambal jalan-jalan yang berlubang. Setidaknya ada 7 ruas jalan yang tersebar di wilayah Ponorogo yang dilakukan perbaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Ponorogo.

    “Pekerjaan perbaikan jalan ini ditargetkan pada H-2 lebaran sudah selesai,” kata Kabid Bina Marga DPUPKP Ponorogo Shintawati, ditulis Sabtu (06/04/2024).

    Sebanyak 7 ruas jalan itu, antara lain Balong-Karangpatihan, Jeruksing- Ngrayun, Jeruksing-Sooko, Pabrik Es-Ngebel, Jarakan-Kalibening, Slahung-Mrayan, dan beberapa area kota. Shinta enggan merinci nominal anggaran untuk perbaikan jalan tersebut. Namun, Ia menegaskan bahwa anggaran itu diambilkan dari pos perbaikan rutin.

    “Untuk perbaikan jalan jelang lebaran ini, kita gunakan anggaran rutin perbaikan,” katanya.

    Dipilih 7 ruas jalan tersebut, karena menurut Shinta merupakan jalur mudik. DPUPKP Ponorogo, berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan untuk pemudik yang melewati jalanan Ponorogo. Perbaikan ini bisa mencegah adanya gangguan lalu lintas. Selain itu juga untuk tidak memperparah kondisi jalan jika masuk musim penghujan.

    “Supaya prosesnya berjalan cepat dan sesuai target, pekerjaan kita lakukan serempak,” katanya. (end/ian)

  • Belum Ada Kejelasan Status, Ribuan PPPK di Blitar Galau

    Belum Ada Kejelasan Status, Ribuan PPPK di Blitar Galau

    Blitar (beritajatim.com) – Ribuan calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Kabupaten Blitar kini galau lantaran hingga kini belum ada kejelasan status. Hingga saat ini, ribuan PPPK se-Blitar itu belum menerima SK (surat keputusan).

    Progres pengurusan SK ribuan PPPK se-Blitar ini memang terkesan lambat. Hingga saat ini progres SK masih berkutat pada penetapan nomor induk pegawai yang ditentukan dari BKN pusat.

    Padahal jika melihat tetangga sekitar, seperti Kota Blitar dan Kabupaten Jombang, ribuan PPPK-nya sudah memperoleh SK sebelum lebaran ini. Tentu hal ini membuat galau PPPK Kabupaten Blitar seperti dirasakan oleh Puji Astutik.

    “Progres penetapan NIP PPPK cukup lambat. Tapi, saya hanya bisa menunggu karena BKN pusat yang memprosesnya,” kata Puji Astutik, PPPK Kabupaten Blitar, Sabtu (06/04/24).

    Jumlah PPPK Kabupaten Blitar yang dinyatakan lulus adalah sebagai berikut: 1.260 formasi guru, 270 kesehatan dan 80 teknis. Dari ribuan PPPK ini belum ada satu pun yang menerima SK, padahal hal itu sangat dinantikan.

    “Dengan SK PPPK itu, saya sudah resmi jadi ASN dan menempati posisi guru sesuai dengan yang didaftarkan,” imbuhnya

    Sementara itu, BKPSDM Kabupaten Blitar menjelaskan bahwa saat ini progres SK PPPK masih berkutat pada pada penetapan nomor induk pegawai yang ditentukan dari BKN pusat.

    Berdasarkan data Kantor Regional II BKN Surabaya, penetapan nomor induk pegawai (NIP) masih belum 100 persen.

    Per 27 Maret 2024, formasi tenaga kesehatan masih 71 persen yang telah mendapatkan NIP dari total 9.845 calon PPPK Jawa Timur.

    Kemudian, formasi guru masih 50 persen yang sudah dapat NIP dari 2.188 calon PPPK. Sementara untuk formasi teknis masih 79 persen yang sudah menerima NIP dari total 3.610 PPPK.

    Sementara untuk formasi guru masih 50 persen yang sudah dapat NIP dari 2.188 calon PPPK. Sementara untuk formasi teknis masih 79 persen yang sudah menerima NIP dari total 3.610 PPPK.

    “Sampai dengan sekarang belum selesai penetapan NIP dari BKN. Sehingga kami hanya bisa menunggu. Proses penetapan NIP ini dilakukan sejak diumumkannya kelulusan calon PPPK. Mereka mengisi biodata pada aplikasi untuk kebutuhan pengusulan NIP,” ujar Kepala BKPSDM Kabupaten Blitar, Budi Hartawan.

    Dalam pengisian biodata itu dibutuhkan beberapa persyaratan administrasi, seperti daftar riwayat hidup, catatan kriminal atau SKCK, dan lainnya.

    Semua berkas itu diunggah ke aplikasi dan akan diverifikasi oleh BKN pusat. Namun, sampai saat ini Kabupaten Blitar masih belum selesai penetapan NIP.

    Nantinya, penyerahan SK PPPK dilakukan secara bersamaan seperti tahun sebelumnya. Karena tidak mungkin yang telah menerima penetapan NIP dapat menerima SK lebih dulu.

    Nantinya penyerahan SK akan dilakukan secara seremonial dari Pemkab Blitar kepada para PPPK yang baru ini.

    “Setelah penetapan NIP dari BKN selesai dilakukan, pasti langsung kami serahkan SK. Langsung diserahkan oleh Bupati Blitar. Dimungkinkan setelah Hari Raya Idul Fitri. Semoga saja dapat segera ada kabar baik,” pungkasnya. (owi/ian)

  • Gerindra Beber Kader Potensial Maju Pilwali Surabaya 2024

    Gerindra Beber Kader Potensial Maju Pilwali Surabaya 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – Partai Gerindra membeberkan beberapa nama kader potensial yang siap untuk meramaikan bursa calon Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Surabaya 2024.

    Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya, Cahyo Harjo Prakoso (CHP), menyoroti khusus anggota DPR RI periode 2019-2024, Rahmat Muhajirin, sebagai sosok dengan dukungan konstituen yang kuat.

    “Meskipun suara konstituen pada Pileg tahun ini belum memenuhi syarat untuk ia kembali lolos ke Senayan, justru menjadi peluang besar bagi Rahmat Muhajirin untuk berkontestasi di Pilwali. Suara beliau cukup tinggi, dan banyak juga suara yang mendorong kalau bisa diusung menjadi kepala daerah,” ujar Cahyo, Sabtu (6/4/2024).

    Selain Rahmat Muhajirin, nama-nama seperti Ahmad Dhani dan Bachtiar Rifa’i juga disebut-sebut sebagai kandidat potensial dari internal partai.

    “Pak Ahmad Dhani adalah caleg DPR RI dan apakah beliau akan maju wali kota atau tidak, saya tidak tahu. Namun, ada banyak kader-kader Gerindra yang mumpuni untuk maju,” tambah Cahyo.

    Namun, lanjut dia, keputusan akhir mengenai siapa yang akan diusung oleh Partai Gerindra sebagai calon wali kota dan wakil wali kota akan ditentukan oleh dewan pimpinan pusat.

    Cahyo menekankan bahwa kemenangan dalam pilkada bukan hanya kemenangan partai, tetapi juga kemenangan bagi masyarakat Surabaya.

    “Kemenangan Gerindra adalah kemenangan untuk masyarakat Surabaya,” pungkasnya.

    Dia berharap Pilwali Surabaya nanti menjadi ajang kompetisi yang sehat dan konstruktif, mencerminkan aspirasi dan kebutuhan warga Surabaya. [asg/beq]

  • Kisah Keluarga Disabilitas, Mensos Beri Bantuan Usaha Ternak Bebek

    Kisah Keluarga Disabilitas, Mensos Beri Bantuan Usaha Ternak Bebek

    Karangasem (beritajatim.com) – Di tengah keterbatasan, Ni Negah Tini (45) dan suaminya I Ketut Suiti (46) tetap berjuang merawat dua anak disabilitas mereka. Tinggal di Banjar Dinas Kebung Kauh Dusun, Desa Telaga Tawang, Kecamatan Sideman Kabupaten Karangasem, Bali, keluarga ini hidup di rumah sederhana di perbukitan.

    Dua anak mereka, Ni Luh Sukawati (21) dan I Komang Wisnu Angga Wiguna (5), menderita lumpuh folia dan lumpuh layu sejak lahir. Keduanya membutuhkan bantuan orang lain untuk beraktivitas sehari-hari. Sementara itu, anak kedua mereka, Ni Kadek Mei Antari (12), hidup normal dan saat ini duduk di kelas 4 sekolah dasar.

    I Komang Wisnu Angga telah menjalani terapi sejak usia dua tahun. Namun, karena jarak rumah ke Rumah Sakit Karangasem yang jauh dan kendala transportasi, ia tidak menjalani fisioterapi selama satu tahun terakhir. “Fisioterapi sangat penting bagi I Komang Wisnu,” kata Ni Putu Esti, Pekerja Sosial Ahli Madya.

    Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, I Ketut Suiti bekerja sebagai buruh harian lepas. Ia memanjat pohon kelapa untuk mencari nira dengan upah Rp 25.000 per hari. Selain itu, ia juga bekerja sebagai buruh proyek bangunan dengan upah Rp 100.000 per hari ketika ada proyek. Sementara itu, Ni Nengah Tini menghabiskan hari-harinya merawat dan mendampingi kedua anaknya yang disabilitas.

    Kementerian Sosial memberikan perhatian pada kasus ini. Melalui Sentra Mahatmiya Bali, tim melakukan asesmen kebutuhan dan memberikan bantuan. Ni Luh Sukawati telah diantar untuk menjalani fisioterapi. “Karena menggunakan BPJS, maka pelayanan harus berjenjang dari fasilitas kesehatan pertama,” jelas Esti.

    Kandang ternak dari Kemensos untuk keluarga yang memiliki dua anak lumpuh di Desa Telaga Tawang, Kecamatan Sideman Kabupaten Karangasem, Bali.

    Kemensos juga memberikan bantuan kewirausahaan berupa ternak bebek. Bantuan ini berupa 1 kandang berukuran 4 m x 5 m beserta perlengkapannya, yang berisi 40 ekor bebek betina dan 4 ekor bebek jantan, serta satu sak pakan ternak sebagai modal usaha. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi keluarga Ni Nengah Tini.

    Bantuan ini diberikan karena Ni Nengah Tini dan I Ketut Suiti memiliki pengetahuan dasar tentang pemeliharaan bebek dari pengalaman kerja mereka di peternakan bebek. Lingkungan tempat tinggal mereka yang dekat dengan sumber air juga mendukung usaha ternak bebek ini. Bantuan pemenuhan hidup layak berupa sembako, tambahan nutrisi, dan alat kebersihan diri juga diberikan.

    Perlengkapan ternak bebek untuk keluarga yang memiliki dua anak lumpuh di Desa Telaga Tawang, Kecamatan Sideman Kabupaten Karangasem, Bali.

    Kemensos bersama Dinas Sosial Kabupaten Karangasem terus melakukan pendampingan selama proses terapi dan memantau perkembangan usaha yang mereka jalani. [ian]

  • Warga Desa Tulungrejo Bojonegoro Tanam Cabai di Pekarangan

    Warga Desa Tulungrejo Bojonegoro Tanam Cabai di Pekarangan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, bersama-sama menanam cabai di pekarangan rumah mereka. Langkah ini sebagai gerakan mendukung ketahanan pangan.

    Ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Kelompok Tani, Ketua Rumah Tangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW) dengan mewajibkan setiap orang menanam bibit cabai sebanyak 10 pohon. Gerakan tersebut nantinya diharapkan bisa diterapkan oleh seluruh masyarakat.

    “Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan, terutama cabai di tingkat rumah tangga,” ujar Kepala Desa Tulungrejo, Erna, Sabtu (6/4/2024).

    Erna menegaskan, meskipun program ketahanan pangan ini masih terbatas, ke depan Pemerintah Desa (Pemdes) Tulungrejo akan mengupayakan seluruh warga dapat memiliki kebun bibit. Kebun akan dikelola oleh setiap warga atau kelompok yang memiliki pekarangan rumah.

    “Nantinya akan diberikan bantuan dalam bentuk kebun bibit, sehingga pada musim hujan dapat di distribusikan ke setiap warga, agar dapat bercocok tanam cabai dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya,” tambahnya.

    Sementara itu, Babinsa Koramil 0813-09/Sumberrejo, Serda Fahrur Rozi berharap, dengan diselenggarakannya sosialisasi dalam rangka mendukung program ketahanan pangan ini nantinya bisa mengurangi beban masyarakat terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan.

    Pasalnya, tanaman cabai merupakan salah satu komoditas strategis dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena produksi cabai tidak merata sepanjang tahun.

    “Diharapkan nantinya bisa mengurangi beban masyarakat khususnya warga Desa Tulungrejo dalam kebutuhan konsumsinya cabai,” pungkasnya. [lus/beq]

  • Alasan PDI Perjuangan Serukan Ganti Bupati Jember

    Alasan PDI Perjuangan Serukan Ganti Bupati Jember

    Jember (beritajatim.com) – PDI Perjuangan menyerukan pergantian bupati Jember, Jawa Timur, dalam pemilihan kepala daerah tahun ini. Mereka ingin sosok bupati yang bisa memberi manfaat bagi banyak orang.

    Seruan ini dilontarkan Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo, dalam acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    “Meskipun posisi kita berbeda dalam pilpres kemarin, tapi memang besar harapan di posisi yang lain, pada momentum politik yang lain kita bisa bersama-sama. Mudah-mudahan bisa kita ikhtiarkan bersama, terutama untuk Kabupaten Jember, saya kira aspirasinya jelas: membutuhkan perubahan. Bahasanya terang: ganti bupati,” kata Arif.

    Usai acara, Arif menjelaskan alasan soal perlunya pergantian pucuk kepemimpinan di Jember. “Banyak alasannya. Soal pengelolaan pemerintahan di Jember. Terlalu banyak. Nanti lebih detailnya teman-teman fraksi yang bisa menjelaskan,” katanya.

    “Intinya bupati harus maslahat untuk rakyat banyak dan sadar diri. Seorang bupati itu melalui satu proses politik. Kalau kata Bung Karno, kembalilah ke sumbermu. Kalau sumbernya rakyat dan partai, ya pikirkan rakyat dan partai. Jangan memikirkan diri sendiri. Kira-kira begitu,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini.

    “Jadi maslahat, manfaat untuk banyak orang. Kalau bahasa PDI Perjuangan, untuk kaum Marhaen,” kata Arif.

    Saat ini bupati Jember dijabat Hendy Siswanto yang didukung Gerindra dalam Pemilu 2020. PDI Perjuangan pun memulai misi ganti bupati ini dengan menggandeng Gerindra. “Saya berharap kita bisa berkomunikasi terus. Ada dalam kebersamaan yang terus-menerus, baik untuk pilkada maupun kerja sama kita dalam banyak hal yang akan kita laksanakan, di pemerintahan dan gedung DPRD Kabupaten Jember, DPRD Provinsi, dan insyaallah di DPR RI,” kata Arif.

    Arif berharap kerja sama PDI Perjuangan dan Gerindra berjalan lancar dan bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak. “Kepentingan kaum dhuafa, kaum Marhaen, dan mereka yang ditinggalkan atau sengaja ditinggalkan oleh sistem yang belum memberikan maslahat bagi saudara-saudara kita itu,” katanya.

    “Konflik bisa terjadi, tapi bisa diselesaikan dengan cara yang demokratis, cara yang baik, yang saling memberi manfaat. Tapi tentu jauh lebih penting dari itu, keluarga besar kedua partai ini bisa solid. Tidak saja untuk kepentingan jangka pendek, tapi juga jangka panjang,” kata Arif.

    Dalam Pilkada 2020, PDIP bersama lima partai lainnya mendukung pasangan Abdus Salam dan Ifan Ariadna, sementara Gerindra bersama empat partai lainnya mendukung pasangan Hendy Siswanto dan Firjaun Barlaman.

    Hendy dan Firjaun akhirnya memenangi pilkada dengan perolehan 489.794 suara. Sementara Salam dan Ifan mendulang 232.648 suara. Kandidat petahana Faida dan Dwi Oktavianto Nugraha memperoleh 328.729 suara. [wir]

  • 8 Partai Koalisi Indonesia Maju Dorong Warsubi Maju Pilbup Jombang 2024

    8 Partai Koalisi Indonesia Maju Dorong Warsubi Maju Pilbup Jombang 2024

    Jombang (beritajatim.com) – Sebanyak 8 partai politik (parpol) yang tergabung dalam KIM (Koalisi Indonesia Maju) mendorong Ketua AKD (Asosisasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang Warsubi untuk maju dalam perhelatan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) yang digelar November 2024 mendatang.

    Delapan parpol itu linear dengan koalisi di tingkat pusat yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres (Pemilihan Presiden) lalu. Walhasil, paslon (pasangan calon) yang mereka usung diprediksi menang meski saat ini masih ada perkara Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden di MK (Mahkamah Konstitusi).

    Nah, koalisi yang ada di Kabupaten Jombang ini ingin mendulang sukses serupa. Makanya, pada Rabu (3/4/2024), delapan ketua parpol koalisi ini melakukan konsolidasi di kediaman Ketua DPC Partai Gerindra Jombang Octadella Bilytha Permatasari.

    Mereka berbicara panjang lebar tentang sosok yang pantas memimpin Kabupaten Jombang 2024-2029. Menimbang dan menakar sejumlah tokoh. Hingga akhirnya mengerucut pada nama Kades Mojokrapak yang juga Ketua AKD Kabupaten Jombang H Warsubi.

    “Kami dari demokrat sepakat mendorong Pak Warsubi sebagai calon Bupati Jombang periode 2024-2029. Demokrat Jombang tidak punya pilihan lain kecuali harus merapat ke Gerindra. Karena Koalisi Indonesia Maju harus diteruskan hingga pilkada,” ujar Ketua Partai Demokrat Jombang Syarif Hidayatulloh atau Gus sentot, Sabtu (6/4/2024).

    Gus Sentot mengakui bahwa eletabilitas Partai Gerindra sangat tinggi sehingga layak untuk didukung. Sedangkan Warsubi, bagi Gus Sentot, adalah sosok yang mumpuni. Betapa tidak, Warsubi menjabat Kades sebanyak tiga periode. Bahkan saat ini menjabat sebagai Ketua AKD Jombang.

    “Kami dari Partai Demokrat tidak tidak harus berada di posisi Wabup atau Jombang 2. Semuanya kami serahkan ke Pak Warsubi untuk mencari pendamping yang memiliki elektabilitas tinggi. Perlu diingat, selama Pilkada Jombang calon yang didukung Demokrat selalu menang,” katanya.

    Hal senada disampaikan oleh Sekretaris DPC Partai Demokrat Jombang Zahrul Jihad atau Gus Heri. Menurutnya, yang paling pantas membawa perubahan dan perbaikan di Jombang adalah H Warsubi. Karena Kades Mojokrapak itu diyakini siap bekerja untuk rakyat dan bukan bekerja untuk kerabat dan keluarganya sendiri.

    Pernyataan Gus Heri ini diamini oleh banyak ketua partai lainnya, salah satunya adalah Ketua DPD PAN (Partai Amanat Nasional) Jombang H. Dhuha.

    Selain Gus Sentot dan Dukha, ketua parpol yang hadir, di antaranya dari Golkar yang diwakili Rahmad Agung, Ketua PBB (Partai Bulan Bintang) Abdul Kholiq, Ketua PSI Jombang Malik Mahardika Aditia Rahman, Ketua Partai Gelora Jombang Imam Khudori, serta ketua dari Partai Garuda dan Prima.

    Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Jombang Octadella Bilytha mengungkapkan bahwa konsolidasi tersebut dikemas dalam tasyakuran atas kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden-Wakil Presiden terpilih 2024-2029.

    Oleh sebab itu, delapan partai koalisi yang berada di daerah diundang dalam acara ini. Sebagai tuan rumah adalah Gerindra. Acara bertempat di rumah Octadella di Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang.

    “Sama halnya dengan Partai Demokrat. Kami dari Partai Gerindra bersama KIM (Koalisi Indonesia Maju) siap mendukung dan mengusung Pak Warsubi untuk maju dalam Pilkada Jombang yang digelar November mendatang,” ujar Mbak Della, panggilan akrab Octadella Bilytha P.

    Ketua TKD (Tim Kampanye Daerah) Koalisi Indonesia Maju Kabupaten Jombang Farid Kurniawan Aditama memberikan apresiasi dengan dukungan yang dilontarkan oleh sejumlah partai untuk mendukung Kades Mojokrapak Warsubi maju dalam Pilbup Jombang.

    “Harapan kami, Partai Koalisi Indonesia Maju bisa meneruskan perjuangan sampai ke Pemilukada. Sehingga bisa mengatarkan Pak Warsubi menjadi Bupati Jombang 2024-2029. Sama halnya dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengantarkan Prabowo-Gibran menjadi Presiden-Wakil Presiden 2024-2029,” ujar pria yang terpilih menjadi anggota DPRD Jatim dari Gerindra ini.

    Di akhir konsolidasi, semua ketua partai khususnya yang punya kursi di parlemen akan menindaklanjuti ke pengurus wilayah hingga pusat dalam memastikan rekomendasi pencalonan H. Warsubi untuk maju dalam Pilbup Jombang 2024. [suf]

  • Pilkada Jember, Pesan Wasekjen PDIP untuk Gus Fawait: Jangan Cokocoh!

    Pilkada Jember, Pesan Wasekjen PDIP untuk Gus Fawait: Jangan Cokocoh!

    Jember (beritajatim.com) – Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo berpesan kepada Muhammad Fawait, kandidat bupati dari Gerindra, untuk benar-benar serius mempersiapkan diri dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Teman-teman PDI tanya: eh Gerindra tenanan tah arep ganti bupati? Tidak ngompori, tapi maksud saya, aspirasi otentik sebenarnya ini,” kata Arif disambuit tawa, dalam acara buka puasa bersama Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jumat (5/4/2024) petang.

    “Mohon maaf, Gus Fawait harus serius. Nanti cokocoh (main-main dalam bahasa Madura, red). Saya terbuka saja: harapan saya, (Fawait) serius. Kalau memang diijabahi Allah SWT, tegak lurus berjalan ke depan untuk perubahan Kabupaten Jember yang kita cintai,” kata Arif.

    Nama Fawait disebut-sebut sebagai kandidat kuat bupati dalam pemilihan kepala daerah Jember. Selain sudah dideklarasikan berpasangan dengan Anang Hermansyah oleh Partai Garuda dan Partai Gelora Indonesia, namanya sudah digadang-gadang oleh Gerindra.

    “Pemilih menginginkan ada kader yang bisa maju dalam pilkada. Tadi sudah mengarah. Kami sudah diperintah Dewan Pimpinan Pusat untuk mengajukan kader sendiri yaitu Gus Muhammad Fawait,” kata Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya Jember Ahmad Halim.

    Menurut Arif, dengan 10 kursi di DPRD Jember, Gerindra sebenarnya tidak butuh PDI Perjuangan untuk mencalonkan Fawait. “Tapi kalau tidak sama PDI, belum tentu menang,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini, kembali disambut tepuk tangan hadirin.

    Arif menyebut Fawait sosok yang fenomenal saat pemilu legislatif dengan perolehan suara di atas 200 ribu pemilih. “Kalau saya jadi caleg, yang penting dilantik. Kalau Mas Fawait, yang penting suaranya harus paling banyak,” katanya, disambut tawa hadirin.

    “Saya mengajarkan dalam PDI Perjuangan begini: kita harus berlomba-lomba di pemilu legislatif agar kursinya banyak. Suara kecil untuk caleg tidak penting. Yang penting dilantik. Walaupun suaranya banyak kalau tidak dilantik, ade’ pas (percuma dalam bahasa Madura, red),” kata Arif.

    Arif ingin momentum pemilihan kepala daerah di 37 provinsi dan 508 kabupaten dan kota pada 27 November 2024 benar-benar dimanfaatkan. “Mudah-mudahan Jember menjadi inspirator, bahwa sudah kita mulai antara PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Ini menorehkan kembali sejarah lama pada 2009, Ibu Mega dan Pak Prabowo pernah berpasangan dalam pemilihan presiden,” katanya.

    “Meskipun posisi kita berbeda dalam pilpres kemarin, tapi memang besar harapan di posisi yang lain, pada momentum politik yang lain kita bisa bersama-sama. Mudah-mudahan bisa kita ikhtiarkan bersama, terutama untuk Kabupaten Jember, saya kira aspirasinya jelas: membutuhkan perubahan. Bahasanya terang: ganti bupati,” kata Arif. [wir]