Jenis Media: Politik

  • Fraksi PDIP Jember Diminta Menilai Bupati Hendy, Ini Hasilnya…

    Fraksi PDIP Jember Diminta Menilai Bupati Hendy, Ini Hasilnya…

    Jember (beritajatim.com) – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, diminta menilai kinerja Bupati Hendy Siswanto oleh pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) sebagai bagian dari penjaringan kandidat yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah tahun ini.

    Ada enam dari tujuh anggota fraksi yang masing-masing dimintai penilaian langsung dalam rapat yang dipimpin Ketua DPC dan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan PDI Perjuangan Jember, Arif Wibowo, awal pekan ini.

    Mereka adalah Danang Kurniawan, Hadi Supa’at, Tabroni, Agus Sofyan, Edi Cahyo Purnomo, dan Alfan Yusfi. Satu-satunya anggota fraksi yang absen adalah Indrijati. “Alhamdulillah, para anggota fraksi termasuk saya masih memberikan nilai yang bagus kepada Ji Hendy,” kata Agus Sofyan, Bendahara DPC PDI Perjuangan Jember dan Wakil Ketua DPRD Jember, Kamis (11/4/2024).

    “Mayoritas teman-teman mengakui keberhasilan-keberhasilan Haji Hendy, mulai dari pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan. Layanan-layanan itu masih dianggap (bagus),” kata Agus.

    “Kesimpulan awalnya: petahana, Pak Haji Hendy, masih sangat layak jika seandainya dalam seleksi di internal bisa lolos,” kata Agus. Apalagi berdasarkan survei internal PDI Perjuangan, elektabilitas Hendy masih yang tertinggi dibandingkan kandidat lainnya.

    Para anggota fraksi juga menilai, jika tetap berpasangan dengan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman dalam pencalonan pilkada tahun ini, maka suara dukungan untuk Hendy akan lebih bagus dan utuh. “Daripada berpasangan dengan calon wakil bupati yang lain,” kata Agus.

    Ketua Fraksi PDI Perjuangan Edi Cahyo Purnomo juga menilai, sejumlah program Hendy selama memimpin Jember sejak Februari 2021 cukup berpihak pada rakyat kecil. “Selama pemerintahan Bupati Hendy, ada beberapa kebijakan yang pro rakyat, seperti J-Berteman dan J-Pasti Keren,” katanya.

    J-Berteman adalah akronim dari Jember Bersih Terang dan Aman, yakni perekrutan 12 ribu orang petugas kebersihan dan pertamanan. Sementara J-Pasti Keren adalah akronim dari Pelayanan Kesehatan Gratis Khusus Penduduk Jember yang Efektif dan Efisien, yakni program layanan kesehatan gratis untuk masyarakat Jenber yang belum ikut serta dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

    “Teman-teman mengapresiasi program J-Keren, karena sangat bagus untuk kepentingan masyarakat. Rakyat terbantu dengan program itu. Program itu tepat mengenai sasaran, sehingga memangkas proses administrasi layanan kesehatan,” kata Edi.

    Dalam pertemuan itu, menurut Edi, Arif mengapresiasi program yang prorakyat selama pemerintahan Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Firjaun Barlaman. “Kalau program itu baik untuk rakyat, Mas Arif sangat responsif,” katanya.

    Sementara itu diwawancarai terpisah, Bupati Hendy mengakui masih banyak kekurangan selama masa pemerintahannya sejak 27 Februari 2021. Namun, ia mengingatkan, masa pemerintahannya sangat pendek. Gara-gara pandemi Covid-19, Hendy menyatakan hanya bisa bekerja maksimal selama dua tahun.

    “Bukan saya merasa terlalu bagus. Tapi dengan waktu pemerintahan selama dua tahun satu bulan, kalau masih ada kekurangan ya pasti. Dua puluh tahun jadi bupati saja pasti ada kekurangan. Apalagi kalau dua tahun satu bulan,” kata Hendy.

    Selama ini Hendy membuka ruang kritik seluas-luasnya dari berbagai pihak, terutama PDI Perjuangan. “Saya belum pernah meng-counter kritik PDI Perjuangan, karena itu bagian dari upaya menempa diri saya menjadi lebih baik. Semakin tajam kritiknya, membuat saya semakin lebih baik, karena ini memang pendidikan. Saya menganggap PDI Perjuangan orang tua saya yang betul-betul ingin Jember lebih baik,” katanya. [wir]

  • Forum OECD di Paris Ambil Jawaban Risma sebagai Kesimpulan Ketahanan Infrastruktur Bencana

    Forum OECD di Paris Ambil Jawaban Risma sebagai Kesimpulan Ketahanan Infrastruktur Bencana

    Paris (beritajatim.com) – Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) baru-baru ini mengadakan diskusi penting di Paris, Rabu (10/04/2024). Diskusi ini berfokus pada mekanisme efektif untuk melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam membangun ketahanan infrastruktur.

    Diskusi ini menjadi semakin relevan dengan tren peningkatan bencana alam seperti banjir, badai, tanah longsor, gempa, dan kekeringan/kebakaran. Pelibatan masyarakat menjadi isu penting dalam diskusi ini, mengingat tantangan yang dihadapi dalam melibatkannya.

    Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, menjadi salah satu pembicara dalam diskusi tersebut. Risma memaparkan bagaimana Indonesia mengantisipasi, menangani, dan memulihkan dampak bencana dengan pendekatan berbasis masyarakat.

    Kementerian Sosial telah melatih dan membina lebih dari 25.000 relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari masyarakat di seluruh Indonesia. Program seperti Tagana Masuk Sekolah dan Kampung Siaga Bencana telah diluncurkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

    Selain itu, ada lebih dari 49.000 pendamping sosial yang siap membantu saat terjadi bencana dan dalam masa pemulihan pasca bencana. Ada juga 613 Lumbung Sosial di 328 kabupaten/kota yang dikelola oleh komunitas untuk menyediakan logistik yang dibutuhkan masyarakat saat terjadi bencana.

    Mensos Risma juga menjelaskan bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah telah membantu Surabaya, kota yang sebelumnya rentan banjir, menjadi kota yang bebas banjir. Pengalaman ini kemudian diterapkan Risma dalam strategi penanganan bencana di tingkat nasional.

    Diskusi ini menghasilkan kesimpulan bahwa pemulihan infrastruktur seharusnya tidak hanya direncanakan secara top-down, tetapi juga memperhatikan pemikiran masyarakat (bottom-up). Ini menunjukkan betapa pentingnya melibatkan masyarakat dalam upaya membangun ketahanan infrastruktur. [ian]

  • Lebaran ke-2, Bupati Kediri Dampingi Menseskab Tinjau Bandara Dhoho

    Lebaran ke-2, Bupati Kediri Dampingi Menseskab Tinjau Bandara Dhoho

    Kediri (beritajatim.com) – Pada Lebaran ke-2, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mendampingi Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) RI Pramono Anung berkunjung ke Bandara Internasional Dhoho.

    Dalam kunjungan tersebut, Menseskab bersama Mas Dhito (sapaan akrab Bupati Hanindhito) meninjau berbagai sudut bandara yang efektif beroperasi pada 5 April lalu.

    Dari garbatala gate 2 bandara, mas dhito menunjukkan letak stadion yang nampak terlihat bangunanya jika dilihat langsung dari bandara yang prakarsai oleh PT. Gudang Garam tersebut.

    “Stadion Gelora Daha Jayati dari garbatala ini bisa kita lihat,” ucap bupati muda berusia 31 tahun tersebut kepada Menseskab, Kamis (11/4/2024)

    Sebagaimana diketahui, pembangunan stadion tersebut telah selesai pada tahap pertama di akhir tahun 2023 lalu dan diteruskan tahap keduanya di tahun ini. Sementara, targetnya pada 2025 stadion tersebut bisa difungsikan.

    Sementara, usai first landing Bandara Internasional Dhoho dibuka penerbangan Citilink dengan rute Kediri – Jakarta dua kali dalam seminggu.

    Untuk itu, Mas Dhito terus mendorong maskapai lain agar segera membuka rute melalui bandara yang mampu dilewati pesawat berukuran besar Boeing 777 tersebut.

    “Maskapai-maskapai lainnya jangan sampai menyesal kalau nanti tidak buka rute dari (bandara) Kediri,” terangnya.

    Disisi lain, bupati yang menjabat sejak 2021 tersebut terus berupaya untuk meningkatkan aksesibiltas menuju bandara. Baik jalan tol, jalan non tol, maupun jembatan.

    Mas Dhito berharap, dengan kesiapan berbagai aspek tersebut, peningkatan sektor ekonomi dan pariwisata di wilayahnya bisa terus digenjot. Terlebih, bandara ini dapat mencangkup 12 kabupaten dan kota di sekitarnya.

    “Ini tentunya akan menjadi daya tarik, akan menjadi pintu masuk dan episentrum baru di Jawa Timur dengan adanya bandara Internasional Dhoho,” ungkapnya. [ADV PKP/nm]

  • Bupati Hendy: Kritik PDIP Jember Membuat Saya Jadi Emas Murni

    Bupati Hendy: Kritik PDIP Jember Membuat Saya Jadi Emas Murni

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto berterima kasih terhadap PDI Perjuangan yang telah mengkritik pemerintahannya di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Dia berharap PDI Perjuangan mau menerbitkan rekomendasi pencalonan bupati untuknya dalam pemilihan kepala daerah.

    “Tidak ada alasan PDI Perjuangan tidak memberikan rekomendasi kepada saya. PDI Perjuangan adalah pihak yang mengkritik saya dari awal sampai sekarang. Kritik PDI Perjuangan luar biasa, menjadikan saya emas murni,” kata Hendy, Kamis (11/4/2024).

    Hendy mengakui masih banyak kekurangan selama masa pemerintahannya sejak 27 Februari 2021. Namun, ia mengingatkan, masa pemerintahannya sangat pendek. Gara-gara pandemi Covid-19, Hendy menyatakan hanya bisa bekerja maksimal selama dua tahun.

    “Bukan saya merasa terlalu bagus. Tapi dengan waktu pemerintahan selama dua tahun satu bulan, kalau masih ada kekurangan ya pasti. Dua puluh tahun jadi bupati saja pasti ada kekurangan. Apalagi kalau dua tahun satu bulan,” kata Hendy.

    Sebelumnya, dalam acara buka puasa bersama dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Arif Wibowo, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Jember, sempat menyebut perlunya pergantian bupati.

    “Banyak alasannya. Soal pengelolaan pemerintahan di Jember. Terlalu banyak. Nanti lebih detailnya teman-teman fraksi yang bisa menjelaskan,” kata Arif sebagaimana diberitakan Beritajatim.com, Sabtu (6/4/2024).

    “Intinya bupati harus maslahat untuk rakyat banyak dan sadar diri. Seorang bupati itu melalui satu proses politik. Kalau kata Bung Karno, kembalilah ke sumbermu. Kalau sumbernya rakyat dan partai, ya pikirkan rakyat dan partai. Jangan memikirkan diri sendiri. Kira-kira begitu,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini.

    “Jadi maslahat, manfaat untuk banyak orang. Kalau bahasa PDI Perjuangan, untuk kaum Marhaen,” kata Arif.

    Hendy setuju diganti sebagai bupati jika ada situasi darurat yang membahayakan masyarakat Jember. “Tapi kalaiu tidak, untuk apa (diganti)?” katanya.

    Hendy meminta kepada PDI Perjuangan untuk mengoreksi kepemimpinannya selama ini. “Mana yang tidak bermanfaat dan mana yang merugikan masyarakat. Kalau ada kekurangan, itu karena ketidakmampuan saya dan akan saya perbaiki. Tapi kalau itu sebuah keberhasilan, Anda harus ngomong bahwa itu berhasil,” katanya.

    Apalagi selama ini Hendy membuka ruang kritik seluas-luasnya. “Saya belum pernah meng-counter kritik PDI Perjuangan, karena itu bagian dari upaya menempa diri saya menjadi lebih baik. Semakin tajam kritiknya, membuat saya semakin lebih baik, karena ini memang pendidikan. Saya menganggap PDI Perjuangan orang tua saya yang betul-betul ingin Jember lebih baik,” katanya.

    “Tolong dibandingkan antara bupati sebelumnya dengan kondisi saat ini. Kalau memang ada kekurangan, dan itu tidak bagus, wajib diganti, jangan pernah kasih saya rekom. Tapi kalau ini benar, bermanfaat bagi masyarakat, Anda wajib memberi rekom saya,” kata Hendy. [wir]

  • Bupati Jember Hendy Sebut Wasekjen PDIP Arif Wibowo Guru Politiknya

    Bupati Jember Hendy Sebut Wasekjen PDIP Arif Wibowo Guru Politiknya

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto merasa terhormat bisa bertemu dengan Arif Wibowo, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Mas AW ini sahabat lama. Termasuk yang mengajari saya politik ya Mas AW ini. Sejak awal 2019 saya tidak mengerti apa-apa ya saya bertemu Mas AW, dan bertanya bagaimana caranya menjadi bupati, partai politik bagaimana, saya tidak paham,” kata Hendy, Kamis (11/4/2024).

    Hendy dan Arif bertemu di kantor DPC PDI Perjuangan Jember, Senin (8/4/2024) dini hari, tanpa sepengetahuan media massa. Dalam pertemuan itu, Arif ditemani sejumlah pengurus DPC dan enam legislator DPRD Jember yang saat ini menjabat, yakni Danang Kurniawan, Hadi Supa’at, Tabroni, Agus Sofyan, Edi Cahyo Purnomo, dan Alfan Yusfi.

    Dalam pertemuan itu, Hendy meminta maaf kepada Arif Wibowo. “Kalau kemarin dalam pemilihan presiden Mas AW sempat sedikit agak kesal dengan saya, saya minta maaf. Beliau senior, dan saya minta maaf,” katanya.

    “Saya ngomong: ‘Mas AW, saya kirim pesan WA ke Sampeyan. Kenapa tidak dijawab? Aku minta maaf punya salah. Tapi WA saya jangan tidak dijawab. Masa tidak dijawab? Salah saya apa?’ kata Hendy, menirukan percakapannya dengan Arif.

    Arif mengaku tidak sempat menjawab pesan WhatsApp dari Hendy. “Ya sudahlah, Mas, saya minta maaf,” kata Hendy sekali lagi.

    Hendy kemudian meminta Arif menjaga kesehatan. “Mas AW ini memberikan perhatian betul kepada partai dan masyarakat,” katanya.

    Hendy menjelaskan kepada Arif soal kesiapannya mencalonkan diri kembali dalam pemilihan kepala daerah Jember. “Saya bilang: saya minta PDI Perjuangan memberikan rekomendasi kepada saya. Dulu (saat Pemilihan Kepala Daerah Jember 2020) sebelum ke partai lain, saya ke PDI Perjuangan dulu,” katanya.

    Saat itu, Hendy menyebut dirinya masih belum berjodoh dengan PDI Perjuangan. “Kalau sekarang jangan tidak berjodoh lagi, Mas. Harus berjodoh. Saya ngomong apa adanya, tidak dibuat-buat,” katanya.

    Hendy menjelaskan kepada Arif, bahwa sudah melaksanakan tugas sebaik-baiknya sebagai bupati sejak Februari 2021. “Tidak ada alasan PDI Perjuangan tidak memberikan rekomendasi kepada saya. Panjenengan (Anda) dan PDI Perjuangan adalah pihak yang mengkritik saya dari awal sampai sekarang. Kritik PDI Perjuangan luar biasa, menjadikan saya emas murni,” katanya.

    “Saya belum pernah meng-counter kritik PDI Perjuangan, karena itu bagian dari upaya menempa diri saya menjadi lebih baik. Semakin tajam kritiknya, membuat saya semakin lebih baik, karena ini memang pendidikan. Saya menganggap PDI Perjuangan orang tua saya yang betul-betul ingin Jember lebih baik,” kata Hendy.

    Hendy meminta kepada Arif dan PDI Perjuangan untuk mengoreksi kepemimpinannya selama ini. “Mana yang tidak bermanfaat dan mana yang merugikan masyarakat. Kalau ada kekurangan, itu karena ketidakmampuan saya dan akan saya perbaiki. Tapi kalau itu sebuah keberhasilan, Anda harus ngomong bahwa itu berhasil,” katanya.

    Hendy mempersilakan PDI Perjuangan mengklaim keberhasilan pembangunan di Jember dan terus melakukan kritik. “Semakin dikiritik, semakin saya jadi emas,” katanya.

    “Tolong dibandingkan antara bupati sebelumnya dengan kondisi saat ini. Kalau memang ada kekurangan, dan itu tidak bagus, wajib diganti, jangan pernah kasih saya rekom. Tapi kalau ini benar, bermanfaat bagi masyarakat, Sampeyan wajib memberi rekom saya,” kata Hendy kepada Arif.

    Gara-gara pandemi Covid-19, Hendy menyatakan hanya bisa bekerja maksimal selama dua tahun. ‘Tolong semua kebijakan yang masih kurang dibandingkan dan diukur dengan masa pemerintahan yang hanya dua tahun, dengan kondisi birokrasi yang saat itu kita tahu seperti apa,” katanya.

    Hendy akan berusaha semaksimal mungkin mendapatkan rekom PDI Perjuangan dan siap memenuhi semua persyaratan pencalonan bupati. “Pokoknya rekom kepada saya. Kalau tidak ke saya, nanti Sampeyan keliru lagi dua kali,” katanya.

    Arif Wibowo tertawa. “Mas Hendy ini ada-ada saja,” katanya, sebagaimana ditirukan Hendy.

    Hendy senang Arif menyapanya dengan ‘Mas’. “Beliau jarang sekali memanggil saya bupati. Beliau memanggil saya ‘Mas Hendy’. Saya senang dipanggil ”Mas Hendy’ oleh Mas Arif,” katanya.

    “Beliau betul-betul menunjukkan diri negarawan yang mengajari adiknya. Aku diajari. Aku nurut dengan beliau. Beliau pintar. Oleh sebab itu, saya sangat hormat. Dengan dipanggil ‘Mas Hendy’, saya merasa dijadikan adik betul. Aku lebih suka dipanggil Mas Hendy daripada Pak Bupati sama Mas Arif’,” kata Hendy. [wir]

  • Kisah Perjumpaan Dini Hari Bupati Hendy dengan Wasekjen PDIP di Jember

    Kisah Perjumpaan Dini Hari Bupati Hendy dengan Wasekjen PDIP di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Tanpa diketahui media massa, sebuah perjumpaan terjadi antara Bupati Hendy Siswanto dengan Arif Wibowo, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (8/4/2024) dini hari.

    Ditemani empat orang kerabatnya, termasuk sang menantu yang juga calon legislator Partai Nasional Demokrat Muhammad Nadhif Ramadhan, Hendy tiba di kantor DPC PDIP Jember di kawasan Baratan, Kelurahan Patrang, sekitar pukul 01.30 WIB.

    Hendy disambut hangat Arif Wibowo yang ditemani sejumlah pengurus DPC, termasuk enam legislator DPRD Jember yang saat ini menjabat, yakni Danang Kurniawan, Hadi Supa’at, Tabroni, Agus Sofyan, Edi Cahyo Purnomo, dan Alfan Yusfi.

    “Pertemuannya mendadak. Spontanitas,” kata Bendahara DPC PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPRD Jember Agus Sofyan, Kamis (11/4/2024).

    Malam itu, DPC menggelar rapat dengan anggota Fraksi PDI Perjuangan Perioode 2019-2024 dan para calon legislator terpilih dalam pemilu 2024. Mereka hendak membentuk panitia penjaringan calon kepala daerah yang disebut Tim Dua Belas.

    Dalam pertemuan itu, enam dari tujuh anggota fraksi yang hadir ditanya soal kepemimpinan Hendy selama ini di Jember. Pendapat dan penjelasan para anggota fraksi ini menjadi informasi awal bagi Arif sebelum bertemu Hendy.

    “Kesimpulan awalnya, Bupati Haji Hendy ini masih sangat layak jika nanti dalam seleksi di internal bisa lolos,” kata Agus. Apalagi berdasarkan survei internal PDI Perjuangan, elektabilitas Hendy masih terdepan dibandingkan kandidat lainnya.

    Dari sana, ada masukan kepada Arif agar bisa bertemu Hendy malam itu juga. Akhirnya, Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai Haryanto diminta Arif untuk menghubungi Hendy. “Waktu itu jam 12 malam,” kata Agus.

    Haryanto sempat menelepon langsung Hendy, namun tidak diangkat. Akhirnya ia menelepon Resi, asisten dan juga kerabat Hendy. Hendy menyatakan siap datang. “Beliau sudah mau berangkat iktikaf. Akhirnya memutuskan untuk datang,” kata Agus.

    Agus tidak menyangka Arif mau berjumpa dengan Hendy. Selama ini bukan rahasia lagi jika Arif susah ditemui Hendy. “Tidak tahu kok tiba-tiba Mas Arif terbuka,” katanya.

    Saat tiba, Hendy diberitahu jika kedatangannya sempat jadi ajang tebak-tebakan pengurus PDI Perjuangan. “Ayo, kira-kira datang tidak ke sini. Ini termasuk uji nyali pertama. Saya bilang: ‘Mas Arif, teman-teman telepon, saya akan datang,” kata Hendy.

    Hendy dan Arif bercakap-cakap kurang lebih 1,5 jam. “Waktu berdiskusi tentang keberhasilan dan rencana kerja ke depan, Pak Bupati terlihat sangat enjoy,” kata Agus.

    Agus menyebut pertemuan kedua tokoh itu sebagai silaturahmi dan penjajakan menjelang proses penjaringan. “Selama ini DPC dan bupati tidak pernah berdiskusi dan bersilaturahmi. Jadi pada malam itu ada diskusi tentang program kebijakan bupati yang berhasil, yang belum berhasil, dan direncanakan,” katanya.

    Dari pertemuan tersebut, menurut Agus, terungkap bahwa Hendy sejak dulu sangat ingin memperoleh rekomendasi dari PDI Perjuangan. “Kalau sekarang dia akan berupaya untuk merapat ke PDI Perjuangan,” katanya.

    Hendy menyadari PDI Perjuangan adalah partai pemenang pemilu. Menurut Agus, Hendy merasa perlu berkolaborasi dengan PDI Perjuangan untuk menyukseskan sejumlah program besar pembangunan di Jember selama lima tahun ke depan.

    “Jadi pada periode ini, dia akan berfokus. PDI Perjuangan yang selama ini tak bisa disentuh, diupayakan untuk menerbitkan rekom,” kata Agus.

    Bupati Hendy merasa terhormat bertemu dengan Arif Wibowo dan para pengurus DPC. “Semua berkumpul. Saya salut dengan PDI Perjuangan. Keren,” katanya.

    Hendy sudah lama tidak berjumpa dengan Arif. “Mas AW ini sahabat lama. Termasuk yang mengajari saya politik ya Mas AW ini. Sejak awal 2019 saya tidak mengerti apa-apa ya saya bertemu Mas AW, dan bertanya bagaimana caranya menjadi bupati, partai politik bagaimana, saya tidak paham,” katanya. [wir]

  • Jelang Pilkada 2024, Bupati Mojokerto: Hindari Konflik dan Memecah Belah

    Jelang Pilkada 2024, Bupati Mojokerto: Hindari Konflik dan Memecah Belah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati berpesan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang untuk tetap kondusif, tetap rukun, dan menghindari konflik-konflik yang bersifat memecah belah.

    Hal tersebut disampaikan saat salat Idul Fitri 1445 Hijriah tahun 2024 di Masjid Rahmat, Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.

    Dalam kesempatan arahannya, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini berpesan kepada masyarakat saat menjelang Pilkada, November 2024 mendatang untuk tetap kondusif, tetap rukun, dan menghindari konflik-konflik yang bersifat memecah belah. Seperti halnya pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu), 14 Februari lalu yang berjalan aman dan kondusif.

    “Saya ucapkan terima kasih juga, atas kekondusifannya saat Pemilu serentak di bulan Februari kemarin, saya harap saat Pilkada serentak di bulan Nopember mendatang bisa tetap seperti itu. Tidak ada kerusuhan, tidak ada saling fitnah dan tetap rukun,” harapnya, Rabu (10/4/2024).

    Bupati berharap, ibadah kaum muslim di Kabupaten Mojokerto pada bulan Ramadhan lalu bisa diterima oleh Allah SWT. Tak lupa, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini juga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah kepada masyarakat Desa Gading.

    “Semoga ibadah kita semua di bulan Ramadhan yang penuh dengan berkah dan pengampunan ini diterima oleh Allah SWT, jadi izinkanlah saya mewakili Pemerintah Kabupaten Mojokerto mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Minal Aidzin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin,” ungkapnya,

    Bupati juga mengungkapkan apresiasinya kepada masyarakat yang telah berperan aktif turut andil dalam pembangunan di Kabupaten Mojokerto. Menurutnya semua pelayanan dan pembangunan yang telah dilakukan Pemkab Mojokerto tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya peran aktif masyarakat di Kabupaten Mojokerto.

    “Semua usaha kami yang berupa pelayanan dan pembangunan, baik itu pembangunan infrastruktur, sosial, pendidikan dan budaya tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan dan peran aktif masyarakat Kabupaten Mojokerto. Karenanya saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto,” bebernya.

    Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyerahkan dana hibah sebesar Rp100 juta untuk pengembangan Masjid Rahmat. Turut hadir, Sekertaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko, Jajaran Forkopimda Kabupaten Mojokerto, Pimpinan dan Kepala OPD Kabupaten Mojokerto serta Forkopimca Jatirejo beserta Kepala Desa di seluruh Jatirejo. [tin/ted]

  • Pj Wali Kota Mojokerto Open House Usai Sholat Ied

    Pj Wali Kota Mojokerto Open House Usai Sholat Ied

    Mojokerto (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro menggelar open house di Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau biasa disebut Rumah Rakyat (RR). Open house digelar orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto usai melaksanakan sholat ied.

    RR yang terletak di Jalan Hayam Wuruk 50, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto ini kembali menjadi saksi betapa eratnya kebersamaan yang terjalin di kota onde-onde ini. Sejak Rabu (10/4/2024) pagi, tampak warga mulai datang ke Pendopo Sabha Kridatama untuk hadir dalam open house.

    Pasalnya, open house yang digelar tak hanya untuk para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan jajaran saja, namun juga untuk masyarakat umum. Bersama sang istri, Nia Wayanti serta Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot), Gaguk Tri Prasetyo, Mas Pj (sapaan akrab, red) menyambut warga yang hadir untuk bersilaturahmi.

    “Bulan Ramadhan meningkatkan keimanan kita sekaligus kepedulian kita terhadap sesama. Semoga Ramadan tahun ini betul-betul mampu membawa kita menjadi insan yang baru, kembali dalam keadaan suci dan fitrah,” ungkapnya.

    Dalam Idul Fitri 1445 Hijriah, sosok yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jawa Timur (Jatim) ini berharap semua yang merayakan bisa kembali menjadi insan yang baru. Tak lupa Mas Pj mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah kepada masyarakat yang hadir.

    “Atas nama Pemerintah Kota Mojokerto dan pribadi, kami mengucapkan Taqabbalallahu Minna wa Minkum wa Taqabbal ya Karim. Mohon maaf lahir dan batin,” pungkasnya.

    Sebelum menggelar open house, Mas Pj bersama keluarga mengikuti sholat Idul Fitri di Masjid Agung Al Fattah Kota Mojokerto. [tin/ted]

  • Gelar Griya di Pendapa Jember, Bupati Hendy Minta Dukungan Masyarakat

    Gelar Griya di Pendapa Jember, Bupati Hendy Minta Dukungan Masyarakat

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto meminta dukungan kepada masyarakat untuk memperbaiki Kabupaten Jember, Jawa Timur, saat melakukan gelar griya (open house) lebaran, di Pendapa Wahyawibawagraha, Rabu (10/04/2024).

    Gelar griya ini berlangsung sejak pukul 8.30 hingga pukul 11.00 WIB. Bupati Hendy dengan ditemani istrinya Kasih Fajarini menyambut kedatangan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat pemerintah daerah, hingga tokoh masyarakat serta warga dari beragam kalangan, termasuk non muslim.

    “Saya ucapkan selamat Idulfitri 1445 H untuk warga Jember. Tentunya saya dan Bu Rin serta keluarga mohon maaf lahir dan batin. Banyak sekali kekurangan dan kelemahan kami,” kata Hendy.

    “Masih sedikit manfaat untuk masyarakat. Kami mohon doa dan dukungan untuk terus melakukan perbaikan di Jember untuk lebih baik lagi,” kata Hendy.

    Sebelumnya, pada Selasa (9/4/2024) malam, Hendy sempat meninjau kesiapan pengamanan lebaran bersama Forkopimda di stasiun dan terminal Tawangalun. “Kesiapan kawan-kawan luar biasa,” katanya.

    Hendy mengimbau kepada pemudik yang mengendarai kendaraan roda dua dan roda empat untuk memperhatikan kondisi badan. “Kalau capek berhenti, jangan terburu-buru mengejar lebaran sampai di lokasi,” katanya.

    Hendy juga meminta agar kemudi kendaraan tidak diserahkan kepada teman seperjalanan yang tidak terbiasa dengan kondisi jalan dan kendaraan. Beberapa kali kecelakaan terjadi karena kendaraan dikemudikan sopir pengganti.

    Ada 34 titik di Jember yang terpantau melalui CCTV oleh Command Center kepolisian resor setempat. “Paling penting, mohon informasi dari pengendara, jika di titik-titik tertentu di luar zona yang tidak terpantau ada kecelakaan. Kita perlu kolaborasi,” kata Hendy. [wir]

  • Ribuan Warga Sambut Idul Fitri dengan Salat Berjamaah di Halaman Polres Malang

    Ribuan Warga Sambut Idul Fitri dengan Salat Berjamaah di Halaman Polres Malang

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang menggelar salat Idul Fitri di halaman Mapolres, Rabu (10/4/2024). Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana bersama ribuan warga, turut hadir dalam perayaan hari kemenangan umat Islam tersebut.

    Dengan penuh khidmat, para jamaah bersama-sama memenuhi lapangan yang disiapkan dengan rapi oleh pihak kepolisian. Para jamaah, dengan hati penuh syukur, melaksanakan rukun-rukun salat dengan khidmat dan penuh kekhusyukan.

    “Kami merasa sangat bahagia bisa merayakan hari kemenangan ini bersama-sama, tidak hanya dengan keluarga tetapi juga dengan seluruh warga Kabupaten Malang,” kata AKBP Putu Kholis di Polres Malang, Rabu (10/4/2024).

    Menyambut hari kemenangan ini, AKBP Putu Kholis Aryana juga menyampaikan pesan perdamaian dan toleransi antar umat beragama, serta mengajak masyarakat untuk terus berkontribusi dalam membangun kedamaian dan keharmonisan di wilayah Malang.

    Kepolisian Resor Malang menggelar salat Idul Fitri di halaman Mapolres, Rabu (10/4/2024).

    Acara Salat Idul Fitri di halaman Polres Malang ini tidak hanya menjadi momen ibadah, tetapi juga sebagai wujud kebersamaan dan solidaritas antara jajaran kepolisian dan masyarakat dalam merayakan hari kemenangan dengan penuh kebahagiaan dan kesederhanaan.

    Sebagai penutup, doa pun dipanjatkan bersama, memohon agar kebersamaan dan perdamaian tetap terjaga di tengah-tengah masyarakat, serta semoga Malang selalu diberkahi dengan keberkahan dan keharmonisan.

    “Harapannya momentum Idul Fitri ini bisa menjadi tonggak kebersamaan dan keharmonisan antar umat beragama di Malang. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan kita, serta terus menjaga keamanan dan ketertiban bersama,” ucap Kholis. (yog/ted)