ANTARA – Presiden Prabowo Subianto disambut dengan upacara kenegaraan saat bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Balai Besar Rakyat, Sabtu sore (9/11). Dalam kunjungan ini, kedua negara turut menandatangani tujuh nota kesepahaman.
(Desca Lidya Natalia/Sandy Arizona/I Gusti Agung Ayu N)
Jenis Media: Politik
-

Presiden Prabowo disambut upacara kenegaraan oleh Presiden Xi Jinping
-

KPU Batang gelar simulasi pungut dan hitung suara Pilkada 2024
ANTARA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Batang, Jawa Tengah melakukan simulasi pemungutan suara dan penghitungan surat suara. Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Kabupaten Batang, Ida Susanti saat memantau jalannya kegiatan pada , Sabtu (9/11) mengatakan, simulasi diikuti oleh ratusan warga sekitar dan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dengan untuk mengukur kesiapan penyelenggaraan pemilu di tingkat bawah. (Yusup Fatoni/Sandy Arizona/Amita Putri Caesaria)
-

430 Pemilih di Kalsel ikuti simulasi pemungutan suara
ANTARA – Jelang pemungutan suara Pilkada Serentak pada 27 November mendatang, KPU Kalsel menyelenggarakan simulasi pencoblosan yang melibatkan 430 pemilih yang masuk Dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), di TPS 07, RT 26 Kelurahan Karang Mekar Banjarmasin. Simulasi berlangsung di halaman KPU Kalsel di Banjarmasin yang turut melibatkan PPS dan KPPS.
(Latif Thohir/Sandy Arizona/I Gusti Agung Ayu N) -

KPU pastikan 27 November libur nasional untuk Pilkada serentak
laporan kontributor Hamzah Aryanto
KPU pastikan 27 November libur nasional untuk Pilkada serentak
Dalam Negeri
Novelia Tri Ananda
Sabtu, 09 November 2024 – 14:19 WIBElshinta.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin, memastikan tanggal 27 November 2024 ditetapkan sebagai hari libur nasional. Hal ini terkait dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang jatuh pada tanggal tersebut. Ia menegaskan komitmen KPU untuk memastikan kelancaran proses Pilkada.
“Iya, yang pasti kita akan berkoordinasi untuk 27 November menjadi hari yang diliburkan untuk pelaksanaan Pilkada, sebagaimana Pilkada-Pilkada sebelumnya, termasuk ketika Pemilu nasional kemarin. Karena ini pilkadanya serentak seluruhnya, dari sanalah kita sedang koordinasi untuk kemudian kebijakan itu bisa diambil,” kata Afifuddin kepada Elshinta pada Jumat malam (8/11/2024).
KPU, lanjut Afifuddin, telah mengirimkan surat konfirmasi terkait usulan tersebut kepada pemerintah. Ia optimistis usulan tersebut akan dikabulkan.
“Tadi kita sudah dikonfirmasi surat, akan segera kita kirimkan. Jadi intinya insya Allah 27 November nanti seperti Pilkada sebelumnya akan menjadi hari yang diliburkan untuk kita bisa melaksanakan gelaran Pilkada serentak,” ungkapnya.
Meskipun Afifuddin mengakui akan ada kajian lebih lanjut mengenai pihak-pihak yang berpotensi terdampak oleh penetapan hari libur tersebut, ia tetap berharap pemerintah mengabulkan usulan KPU.
“Pasti akan mendapat perhatian khusus, toh ini memang hajat nasional,” paparnya.
Usulan libur nasional ini bertujuan untuk memastikan partisipasi masyarakat dalam Pilkada serentak dapat berjalan optimal dan lancar tanpa hambatan. KPU berharap pemerintah dapat mendukung penuh penyelenggaraan Pilkada yang demokratis dan berintegritas.
Sumber : Elshinta.Com
-

Menjadi pahlawan pesta demokrasi
Bondowoso (ANTARA) – Seorang laki-laki di pos keamanan lingkungan (kamling) di satu perkampungan sedang berbincang hangat, bahkan sesekali berdebat dengan yang lain.
Mereka sedang memperbincangkan topik mengenai pemilihan umum kepala daerah (pilkada). Si laki-laki setengah baya itu sedang berupaya menjelaskan hakikat pemilihan umum kepada sejumlah orang yang tampaknya “memperjuangkan” calon pasangannya agar didukung oleh yang lain.
Tidak jarang pendukung calon pasangan calon itu begitu agitatif menjelaskan keunggulan calonnya dan merendahkan calon pasangan yang tidak didukungnya. Intinya, hanya calon yang didukungnya yang paling ideal. Orang yang tidak satu dukungan dengannya terpancing, sehingga sempat terjadi cekcok.
Karena merasa paling baik, si pendukung sampai melontarkan ancaman terhadap pendukung calon pasangan lain. Beruntung bentrok fisik dapat dicegah oleh si lelaki yang sejatinya juga memiliki kecenderungan pribadi untuk mendukung pasangan calon tertentu.
Meskipun memiliki kecenderungan pilihan dukungan pada calon tentu, si lelaki setengah baya itu mampu hati dan jiwanya tetap damai. Dengan sabar ia menjelaskan bahwa pilkada adalah pesta demokrasi yang hanya berlangsung lima tahun sekali. Jauh lebih penting dari pesta itu adalah menjaga persaudaraan tetap utuh dan keamanan serta ketertiban masyarakat harus tetap terjaga.
Lelaki itu menyampaikan bahwa mempromosikan calon pasangan yang kita dukung itu tidak perlu sampai membawa kita pada permusuhan dengan yang lain.
Apa yang ditunjukkan oleh lelaki itu sejatinya mengandung nilai-nilai kepahlawanan masa kini, karena dengan menyampaikan pemahaman bahwa menjaga persaudaraan itu di atas segalanya, juga memiliki kemuliaan tinggi yang tujuannya sama dengan yang dilakukan oleh para pejuang tempo dulu untuk menjaga negara kita aman dari kuasa penjajah.
Secara formal, penghargaan sebagai pahlawan nasional tampaknya sudah tertutup bagi sosok masa kini, sesuai yang terkandung dalam UU 20/2009 tentang “Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehoramatan”.
Pada Pasal 1 Ayat 4 UU tersebut didefinisikan bahwa pahlawan nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Untuk menjadi pahlawan masa kini, tidak perlu melakukan aksi perjuangan dengan motif atau tujuan mendapatkan tanda kehormatan dari negara. Hal-hal sederhana dapat kita lakukan untuk menjaga negeri ini tetap menjadi rumah bersama yang aman dan nyaman adalah sikap kepahlawanan yang tidak memerlukan pengakuan formal.
Ruang dan waktu untuk berjuang menjaga negeri ini tetap damai dan tentram, serta sejahtera, masih terbuka lebar bagi siapapun untuk dirinya mendapatkan derajat pahlawan. Derajat diri sebagai pahlawan kehidupan terbuka bagi siapapun yang jiwanya selalu terpanggil agar daerahnya aman. Jika jiwa itu menjadi gerakan komunal di seluruh penjuru negeri, laku sederhana perorangan itu akan mengantarkan bangsa ini selalu aman.
Orang yang diam-diam menjaga lingkungan tempat tinggalnya tidak terganggu oleh ulah pencuri, adalah pahlawan yang mungkin bagi tetangga sebelahnya tidak diketahui. Orang yang membuang duri atau paku di jalan agar orang lain tidak terluka juga merupakan pahlawan yang hanya malaikat dan Tuhan yang tahu. Biarlah nilai itu menjadi tabungan kebaikan di alam semesta bagi si pelaku.
Pintu derajat pahlawan itu, kini juga terbuka momentumnya, saat Indonesia akan melaksanakan gawe besar demokrasi, yakni Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024 secara serentak pada 27 November.
Sebagai ajang pergantian kekuasaan, tidak jarang kita jumpai pasangan calon kepala daerah, pendukung pasangan calon, termasuk pengurus partai politik dan simpatisannya, terjebak dalam pikiran dan perilaku yang “hanya siap menang, tetapi sesungguhnya tidak siap kalah”.
Padahal sudah menjadi semacam prosedur, sebelum hari pencoblosan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengadakan kegiatan penandatanganan pasangan calon dan partai pendukung untuk “siap menang dan siap kalah”. Pernyataan sikap itu merupakan upaya agar pilkada berjalan aman dan lancar, dengan menghindari adanya konflik di kalangan akar rumput.
Copyright © ANTARA 2024




