Jenis Media: Politik

  • Jika AD/ART Golkar Dibatalkan PTUN: Bayang-Bayang Batalnya Aji Assul Sebagai Cabup

    Jika AD/ART Golkar Dibatalkan PTUN: Bayang-Bayang Batalnya Aji Assul Sebagai Cabup

    FAJAR.CO.ID, POLMAN—- Langit politik di Polman seolah mendung, mengabarkan badai yang siap mengguncang kepastian. Jika Putusan PTUN yang membatalkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar menghentak, bak gempa kecil yang memicu gelombang besar. Prof Ikrar Nusa Bakti, seorang pengamat politik terkemuka, menyebut keputusan ini lebih dari sekadar soal administratif—ini soal legitimasi kepemimpinan.

    Dalam satu tarikan napas, ia menegaskan bahwa dengan pembatalan AD/ART, seluruh keputusan kepengurusan baru di bawah Bahlil Lahadalia dinyatakan tak berlaku. Termasuk keputusan strategis yang menetapkan pasangan Aji Assul dan Nursami sebagai calon bupati dan wakil bupati Polman.

    “Ada peluang keputusan itu batal, karena basis legalitasnya, yakni AD/ART partai, sudah tak diakui. Tanpa itu, apa yang dihasilkan oleh kepengurusan baru ini otomatis kehilangan landasan hukum,” ujar Prof Ikrar dengan nada tegas.

    Pasangan Aji Assul-Nursami, yang semula menjadi wajah baru penuh harapan, kini berada di persimpangan. Dukungan yang sebelumnya kuat terasa goyah, seperti kapal yang kehilangan jangkar. Para pendukung mulai bertanya, apakah ini akhir dari perjuangan mereka? Atau sekadar jeda di tengah badai politik yang harus mereka terjang?

    Di Polman, isu ini menjadi bahan perbincangan hangat. Warung kopi yang biasanya riuh dengan canda kini dipenuhi suara debat tentang hukum dan keadilan. Bagi sebagian orang, ini hanya permainan politik elite. Bagi yang lain, ini adalah tamparan keras bagi demokrasi lokal, mengingat Aji Assul telah menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat setempat.

  • Hasan Nasbi lantik pejabat dan jajaran Kantor Komunikasi Kepresidenan

    Hasan Nasbi lantik pejabat dan jajaran Kantor Komunikasi Kepresidenan

    Senin, 18 November 2024 11:41 WIB

    Para pejabat dan jajaran Kantor Komunikasi Kepresidenan berfoto bersama di Jakarta, Senin (18/11/2024). (ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga)

    Jangan sampai kecepatan mengorbankan akurasi

    Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2024

  • KPU: Pemerintah dukung pilkada ulang meski belum susun anggaran

    KPU: Pemerintah dukung pilkada ulang meski belum susun anggaran

    Jakarta (ANTARA) – Anggota KPU RI Idham Holik menegaskan pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung pelaksanaan pilkada ulang meski anggaran akibat kotak kosong menang belum diusulkan oleh 37 daerah.

    “Informasi dari teman-teman di 37 daerah, anggarannya belum diusulkan karena memang mereka anggarannya itu penyelenggaraan pilkada sesuai dengan PKPU Nomor 2 Tahun 2024,” kata Idham saat dihubungi dari Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan pemerintah pusat siap memberikan dukungan penuh jika ketentuan Pasal 54D Ayat 3 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 dijalankan.

    “Sebagaimana komitmen pemerintah pusat, dalam hal ini Kemendagri pernah menyampaikan bahwa berkenaan dengan tindak lanjut dari ketentuan tersebut, pemerintah sangat support dan apabila memang ketentuan tersebut dilaksanakan, itu jadi prioritas utama,” ujarnya.

    Selain itu, dia menyampaikan mekanisme pilkada ulang akan mengikuti regulasi yang sama seperti biasanya.

    “Nanti akan ada yang namanya dibuka pendaftaran calon yang baru, pemutakhiran daftar pemilih, pembentukan badan ad hoc, dan seterusnya, termasuk tahapan kampanye sebagaimana dituangkan dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 dan PKPU Nomor 2 Tahun 2024,” tambah Idham.

    Idham menambahkan sosialisasi juga tetap menjadi bagian penting dari setiap tahapan Pilkada ulang.

    “Sosialisasi sudah pasti ada karena itu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh KPU daerah,” jelasnya.

    Sebagai informasi, MK mengabulkan gugatan terkait ketentuan waktu pelaksanaan pilkada ulang di daerah yang dimenangkan oleh kolom kosong.

    MK memutuskan KPU harus menggelar Pilkada ulang paling lambat pada 27 November 2025. Putusan ini dibacakan dalam sidang perkara nomor 126/PUU-XXII/2024 di Gedung MK, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/11).

    MK menyatakan Pasal 54D UU Nomor 10 Tahun 2016 harus dimaknai bahwa pemilihan ulang dilaksanakan paling lama satu tahun sejak pemungutan suara 27 November 2024.

    “Maka, kepala daerah/wakil kepala daerah yang terpilih berdasarkan hasil pemilihan berikutnya tersebut memegang masa jabatan sampai dilantiknya kepala daerah hasil pilkada serentak berikutnya, sepanjang tidak melebihi lima tahun sejak pelantikan,” ungkap Ketua MK, Suhartoyo.

    MK juga mempertimbangkan kekhawatiran terkait pengurangan masa jabatan kepala daerah terpilih dari pilkada ulang.

    Wakil Ketua MK, Saldi Isra, menyatakan kepala daerah terpilih dari pilkada ulang harus menerima masa jabatan kurang dari lima tahun demi menjaga keserentakan pilkada nasional pada 2029.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tatak Ujiyati Sebut Kandidat yang Didukung Anies Baswedan Merupakan yang Terbaik Diantara yang Lain

    Tatak Ujiyati Sebut Kandidat yang Didukung Anies Baswedan Merupakan yang Terbaik Diantara yang Lain

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tatak Ujiyati blak-blakan menyampaikan dukungannya terhadap pasangan calon (paslon) kepala daerah yang didukung oleh Anies Baswedan (ABW) dalam Pilkada 2024.

    Dalam pernyataannya, Tatak menyebutkan beberapa nama paslon yang menurutnya memiliki kualitas terbaik di wilayah masing-masing.

    “Para kandidat yang didukung ABW. Mas Pramono-Bang Doel di DKI Jakarta. Ustadz Syaikhu-Pak Ilham Habibie di Jabar. Mbak Luluk Hamidah-Pak Lukmanul Khakim di Jatim,” ujar Tatak dalam keterangannya di aplikasi X @tatakujiyati (18/11/2024).

    Ia menegaskan bahwa paslon tersebut merupakan yang terbaik di antara kandidat lain di daerah mereka.

    “Semuanya kandidat paling baik di antara para kandidat lain di daerahnya,” Tatak menuturkan.

    Tatak bilang, jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberikan dukungan, maka sebagai seorang loyalis, ia turut memberikan dukungan.

    “ABW dukung mereka, saya juga dukung mereka. Bagaimana kamu?,” tandasnya.

    Sebelumnya, Analis politik Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait arah politik Anies Baswedan menjelang pemilu.

    Dikatakan Rocky, Pramono Anung dan Rano Karno lebih diminati oleh Anies ketimbang PKS, yang selama ini dipandang sebagai salah satu partai pengusungnya.

    “Pramono Anung dan Rano Karno lebih diminati oleh Anies ketimbang PKS,” ujar Rocky dikutip dari unggahan akun X @CakKhum (17/11/2024).

    Rocky menyebut bahwa Anies memberi kepastian mengenai pilihan politiknya, dengan menunjukkan bahwa suara dari “anak-anak Abah” akan lebih condong ke Rano Karno dan Pramono Anung.

  • Anies Doakan Luluk Hamidah Jadi Gubernur Jatim, Cak Imin: Terima Kasih Mas

    Anies Doakan Luluk Hamidah Jadi Gubernur Jatim, Cak Imin: Terima Kasih Mas

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Anies Baswedan mengunggah momen dirinya bersama Calon Gubernur Jawa Timur (Cagub Jatum) Luluk Hamidah. Hal itu menuai spekulasi beragam.

    Ada yang menyebut eks Menteri Pendidikan itu mengendorse Luluk Hamidah. Seperti yang ia lakukan di Pilgub Jakarta dengan Pramono Anung.

    “Beberapa waktu lalu menerima dan menjamu mbak Luluk Hamidah di rumah. Berbincang panjang dan hangat tentang Jawa Timur, tentang Indonesia,” tulis akun dikutip dari akun X nya, Senin (18/11/2024).

    Anies mengaku senang berdiskusi dengan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. Ia pun mendoakan Luluk.

    “Amat senang berdiskusi dengannya, semangatnya terasa, pemikirannya bernas. Semoga mbak @lulukhamidah dikabulkan hajatnya, dilancarkan ikhtiarnya, dan diberi jalan menebar manfaat bagi lebih banyak orang, khususnya di Jawa Timur. Aamiin yra,” ucapnya.

    Unggahan itu pun dikomentari oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Ketua Umum PKB itu berterima kasih pada Anies. 

    “Terimakasih Mas @aniesbaswedan  Semoga @lulukhamidah jadi Gubernur Jatim,” ucapnya.

    (Arya/Fajar)

  • Kritik Format Debat Pilkada yang Digelar KPU, Akbar Faizal Sentil Kandidat yang Ingin Menaikkan Inflasi

    Kritik Format Debat Pilkada yang Digelar KPU, Akbar Faizal Sentil Kandidat yang Ingin Menaikkan Inflasi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Anggota DPR RI, Akbar Faizal mengkritik format debat Pilkada yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    “Sudah lama saya geli lihat format debat ala KPU seperti yang sekarang ini rutin di layar TV. Saya gak ngerti kenapa @KPU_ID tidak berimajinasi lebih jauh tentang debat yang berkualitas,” kata Akbar Faizal dalam akun X, Senin, (18/11/2024). 

    Dia menduga KPU sadar bahwa jika format debat dibuat lebih baik untuk melihat kualitas calon akan berisiko pada logika publik.

    “Atau mungkin KPU sadar bahwa tak guna —dan bisa berisiko terhadap logika publik— jika format debat dibuat lebih baik dari sekarang dengan melihat kualitas banyak calon bupati/gubernur yang berantakan?,” tuturnya.

    Lebih lanjut kata pria asal Sulsel ini menyentil kandidat yang menanyakan jumlah ambulance dan berencana menaikkan inflasi.

    “Bayangkan, ada calon yg bertanya kepada lawannya, ‘Tahukah Anda berapa jumlah ambulance disini?’. Belum lagi yang berencana menaikkan inflasi,” tandasnya. 

    Diketahui, masa kampanye tinggal beberapa hari lagi. Tahapan pilkada akan memasuki masa tenang mulai 24 November mendatang.

    Sedangkan pemungutan suara secara serentak akan digelar pada 27 November mendatang. (selfi/fajar) 

  • Pakar: Putusan MK soal surat suara bikin pemilih tahu konsekuensi

    Pakar: Putusan MK soal surat suara bikin pemilih tahu konsekuensi

    Bagaimanapun pemilih harus tahu konsekuensi pilihan yang dibuatnya dalam menentukan pemimpinnya

    Jakarta (ANTARA) – Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand) Prof. Asrinaldi menilai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ketentuan desain surat suara pilkada calon tunggal membuat pemilih makin tahu konsekuensi pilihannya.

    “Pilihan setuju atau tidak setuju dengan pasangan calon yang maju sebagai calon tunggal yang akan dipilih masyarakat, lebih jelas konsekuensinya,” kata Prof. Asrinaldi saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.

    Oleh sebab itu, Prof. Asrinaldi mengatakan bahwa dirinya setuju dengan putusan MK yang menyatakan bahwa pilkada calon tunggal menggunakan surat suara yang memuat nama dan foto pasangan calon, serta dua kolom kosong di bagian bawah yang berisi atau memuat pilihan untuk menyatakan “setuju” atau “tidak setuju” terhadap pasangan calon tunggal tersebut.

    “Bagaimanapun pemilih harus tahu konsekuensi pilihan yang dibuatnya dalam menentukan pemimpinnya,” ujarnya.

    Sebelumnya, MK dalam Putusan Nomor 126/PUU-XXII/2024 memutuskan mengubah ketentuan perubahan desain surat suara pilkada calon tunggal, dan mulai berlaku pada Pilkada 2029.

    “Mengabulkan permohonan para pemohon untuk sebagian,” kata Ketua MK Suhartoyo di Ruang Sidang Pleno MK, Jakarta, Kamis (14/11).

    MK menilai Pasal 54 C ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota inkonstitusional bersyarat.

    Dalam pertimbangannya, MK menyoroti keterangan dalam surat suara yang digunakan pada pilkada calon tunggal saat ini yang berbunyi “Coblos pada: Foto pasangan calon atau kolom kosong tidak bergambar”.

    Menurut MK, narasi keterangan tersebut bukan suatu bentuk narasi yang utuh dan komprehensif dalam penyajian suatu pilihan sebab keterangan tersebut tidak dilengkapi dengan narasi yang menggambarkan implikasi dari masing-masing pilihan.

    Oleh sebab itu, Mahkamah menilai narasi keterangan dimaksud dapat menimbulkan mispersepsi bagi pembaca, mengingat tidak semua pemilih mengerti bahwa kolom kosong merupakan tempat untuk menyatakan pilihan tidak setuju terhadap calon tunggal.

    MK berpendapat bahwa kesalahpahaman akibat ketiadaan informasi atau penjelasan yang utuh dalam keterangan yang dimuat pada desain surat suara untuk pilkada calon tunggal secara langsung akan berdampak pada para pemilih dalam mengambil keputusan.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2024

  • Endors di Pilgub, Jokowi Disebut Masih Candu Kekuasaan

    Endors di Pilgub, Jokowi Disebut Masih Candu Kekuasaan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Stefan Antonio kembali melontarkan kritik tajam, kali ini ditujukan kepada mantan Presiden Jokowi.

    Dalam unggahannya, Stefan menyoroti kehadiran Jokowi dalam kampanye pasangan calon Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah.

    Stefan menyebut Jokowi mengalami post power syndrome, sindrom yang kerap dialami oleh mantan pejabat yang sulit melepaskan diri dari kekuasaan.

    “Post Power Syndrome itu Nyata Kawan. Alih-alih ikut mendukung cakada,” ujar Stefan dalam keterangannya di aplikasi X @StefanAntonio__ (16/11/2024).

    Blak-blakan, Stefan mengatakan bahwa Jokowi terkesan masih tidak bisa melepaskan jabatannya seperti sebelumnya.

    “Sebenarnya Jokowi masih ga bisa kehilangan atau melepaskan ikatan candu saat dia masih menjabat dulu. Dia ga bisa kehilangan sorot kamera wartawan,” cetusnya.

    Menurutnya, Jokowi masih haus akan sorotan kamera, euforia dielu-elukan rakyat, dan kebiasaannya membagikan kaos kepada massa.

    “Dia ga bisa kehilangan dielu-elukan khalayak bak Seorang Raja. Dia ga bisa kehilangan kebiasaan nyawer kaos ke Rakyat Jelantahnya,” imbuhnya.

    Stefan juga mengungkit isu masa lalu terkait wacana tiga periode.

    “Candu Kekuasaan sebagai Presiden inilah yang membuat dia ga rela melepaskan Jabatannya bahkan sampai bermanuver minta 3 Periode dulu kala,” Stefan menuturkan.

    Kata Stefan, saat ini Jokowi kembali berupaya mengais sisa-sisa kenangan lamanya melalui momentum Pilkada di Jateng.

    “Dan saat ini, dia cuma berusaha mengais sisa-sisa moment kenangan lamanya dia melalui Monentum Pilkada yang sebentar lagi usai juga ini,” terangnya.

  • Prabowo sampaikan upaya keras RI garap energi terbarukan kepada PBB

    Prabowo sampaikan upaya keras RI garap energi terbarukan kepada PBB

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto dalam pertemuannya dengan Sekjen PBB António Guterres di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (17/11), menyampaikan upaya keras Indonesia dalam menggarap energi terbarukan yang ramah lingkungan.

    Hal itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto menyikapi perubahan iklim sebagai salah satu topik penting yang dibahas di dalam Forum G20 Rio de Janeiro, Brasil.

    “Kita sudah mengembangkan teknologi pembuatan solar dari tanaman, dari sawit. Kami juga mengembangkan teknologi untuk memproduksi bensin dari sawit,” kata Presiden diikuti dalam jaringan (daring) YouTube Prabowo Subianto di Jakarta, Senin.

    Dalam kesempatan tersebut, Sekjen PBB menyatakan bahwa Indonesia dianggap sebagai negara yang berhasil memainkan peran penting dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) guna mempersiapkan reformasi di masa depan.

    “Peran Indonesia, yang kini menjadi mitra internasional yang sangat penting, sangat penting bagi kami dalam upaya mewujudkan lebih banyak keadilan, kesetaraan, dan lebih banyak kapasitas dalam mendukung negara-negara berkembang yang masih mengalami krisis,” ujar Guterres kepada Prabowo.

    Seperti diketahui, negara-negara G20 menyumbang lebih dari 77 persen emisi global dan 85 persen ekonomi global, sehingga mereka memiliki peran yang menentukan dalam kemampuan dunia untuk memenuhi perjanjian Paris dalam mencegah kenaikan suhu global lebih dari 1,5 Celcius.

    G20 Brasil turut membahas sub-topik penting seperti aksi iklim berkelanjutan dan transisi energi yang adil dan inklusif.

    Sebelumnya, pembahasan terkait perubahan iklim juga digelar dengan melibatkan kelompok pakar dalam memberikan penilaian dan wawasan independen mengenai topik-topik yang dipilih untuk dibahas dalam TF-CLIMA G20.

    Sesi terakhir KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, 18-19 November 2024, turut membahas topik seperti mobilisasi melawan perubahan iklim, keuangan berkelanjutan, dan efisiensi energi.

    Dalam pertemuan ini, nampak mendampingi Prabowo yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Dubes Indonesia untuk Brasil Edy Yusop.

    Sementara, yang mendampingi Sekjen PBB di antaranya Aguinaldo Baptista Principal Political Affairs Officer, Li Junhua Under Secretary General, Antonio Gutteres UN Secretary General, Silvia Rucks UN Resident Coordinator, Michelle Gyles McDonnough Director Sustainable Development Unit.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ridwan Kamil tanggapi pertanyaan soal masa lalunya sebagai gubernur Jabar

    Ridwan Kamil tanggapi pertanyaan soal masa lalunya sebagai gubernur Jabar

    Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil saat jumpa pers usai Debat ketiga Pilkada 2024 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    Ridwan Kamil tanggapi pertanyaan soal masa lalunya sebagai gubernur Jabar
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Senin, 18 November 2024 – 06:32 WIB

    Elshinta.com – Calon Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil, menanggapi soal pasangan calon (Paslon) lainnya yang memberi pertanyaan dan menyoroti tentang program-program terdahulunya saat menjadi Gubernur di Jawa Barat pada Debat Ketiga Pilkada 2024.

    “Saya juga heran pertanyaannya tentang masa lalu. Prinsip saya sederhana. Banyak kerja pasti banyak cerita. Tidak ada kerja, tidak ada cerita. Karena saya banyak kerjanya mungkin banyak catatan cerita,” ungkap Ridwan Kamil usai debat Pilkada di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu.

    Lebih lanjut, Ridwan atau yang akrab disapa RK itu mengatakan dirinya bukanlah tipikal pemimpin yang enggan mengambil keputusan dan risiko lantaran takut membawa perubahan.

    Dia mengatakan bahwa dirinya adalah golongan pemimpin yang mau berimajinasi dan mau mengekseskusi ide-idenya. Oleh sebab itu, dia menganggap wajar jika banyak cerita dari masa lalunya sebagai Gubernur Jawa Barat karena tak seluruhnya program yang dahulu ia jalankan bisa berhasil.

    “Jadi saya tidak terlalu khawatir. Yang penting kami berdua adalah pemimpin Pancasilais. Karena Jakarta adalah Pancasila. wajah dari Indonesia,” kata RK.

    Selain itu dia juga menilai, setiap perjalanan kepemimpinan memiliki dinamikanya masing-masing. Sehingga ia pun memandang wajar karena seluruh pemimpin juga pernah merasakan.

    “Dalam perjalanan pasti ada dinamika. Jaman Pak Ahok rame, Pak Anies rame, pasti jaman kami kalau terpilih pun rame. Tapi itulah namanya dinamika pembangunan. Yang penting kita niatnya baik, seperti nasihat orang tua saya, jadikan kekuasaan sebagai sarana bukan tujuan dan memberikan manfaat dengan solusi inovasi,” kata RK.

    Sumber : Antara