Jenis Media: Politik

  • Data Masuk 70,25 Persen, Andalan Hati Unggul Telak 76,19 Persen, Jubir Sampaikan Terima Kasih dan Permohonan Maaf

    Data Masuk 70,25 Persen, Andalan Hati Unggul Telak 76,19 Persen, Jubir Sampaikan Terima Kasih dan Permohonan Maaf

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis secara real time hasil quick count atau hitung cepat Pilgub Sulsel pasca pencoblosan, pada, Rabu 27 November 2024.

    Hasilnya, hingga pukul 16.52 Wita, pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) unggul telak 76,19 persen, dari rivalnya paslon nomor urut 01, Danny Pomanto-Azhar Arsyad (DiA) yang hanya 23,81 persen.

    Adapun hasil quick count tersebut menunjukkan bahwa data suara yang masuk sudah mencapai 70,25 persen.

    Menanggapi itu, Juru Bicara Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim (MRR), mengaku sangat bersyukur. Hasil quick count lembaga Indikator menunjukkan bahwa kemenangan untuk Andalan Hati sudah di depan mata. MRR tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim dan masyarakat yang terus mendukung Andalan Hati, MRR juga mengucapkan permohonan maaf jika selama kontestasi, terdapat kekeliruan yang mengakibatkan kesalahan pahaman.

    “Ini (hasil quick qount) adalah hasil yang tidak pernah berbeda jauh dengan real count KPU. Kami sangat mensyukuri ini, karena hampir pasti kemenangan sudah ada di tangan Andalan Hati,” ujar MRR.

    Selain data quick count yang dirilis Indikator, MRR membeberkan, bahwa internal Tim Andalan Hati juga memegang data hasil perhitungan suara berdasarkan data C1 pada setiap TPS yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota se-Sulsel.

    “Hasil yang ditemukan teman-teman dari Team Dozer menunjukkan bahwa Andalan Hati meraih 67,6 persen, sedangkan DIA hanya 29,11 persen, tapi itu juga baru 11% suara masuk karena datanya data lengkap seluruh TPS ,” bebernya.

  • TPS Rumah Emil di Trenggalek Mutlak Dimenangkan Khofifah-Emil

    TPS Rumah Emil di Trenggalek Mutlak Dimenangkan Khofifah-Emil

    Surabaya (beritajatim.com) – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak menang telak di TPS 005 Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek. TPS tersebut merupakan TPS rumah Emil Dardak di Trenggalek.

    Hasil penghitungan suara pasangan nomor urut 2, Khofifah-Emil unggul dengan perolehan 273 suara. Sedangkan paslon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) memperoleh 9 suara. Sedangkan paslon nomor urut 3 Tri Rismaharini (Risma)-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) hanya memperoleh 128 suara.

    “Kami sudah melihat langsung proses penghitungan seluruh surat suara yang dicoblos, hasilnya pasangan nomor dua lebih unggul. Alhamdulillah seluruh proses pencoblosan hingga perhitungan berjalan dengan lancar,” kata Pak Munib yang merupakan tokoh warga Ngantru (27/11/2024).

    Sementara itu, Emil Dardak sempat memohon maaf ke warga bahwa tahun ini karena dirinya berhalangan mencoblos di Ngantru sebagaimana dua pilkada sebelumnya karena ada agenda penting yang harus dilakukan segera seusai coblosan di Surabaya.

    “Kami memohon maaf, karena belum bisa mengikuti pencoblosan di Ngantru Trenggalek, kebetulan ada hal mendadak yang harus kami kerjakan di surabaya seusai pencbolosan,” kata Emil.

    Emil mengatakan dirinya menyerahkan penuh kepada Allah SWT hasil Pilgub Jatim 2024 ini. Ia bersama Khofifah telah berikhtiar untuk warga Jatim.

    “Tentu kami pasrahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yang membuat kami lebih tenang adalah kami telah berikhtiar selama ini, Insya Allah hasilnya yang terbaik,” terangnya.

    “Kita harus tawakkal kepada yang maha kuasa. Kami berdoa, dan semoga diberkahi serta diridhoi,” tandasnya. (tok/kun)

  • Tinjau Pelaksanaan Pilkada di Sejumlah Daerah, Pj Gubernur Zudan Imbau Jaga Situasi Tetap Kondusif

    Tinjau Pelaksanaan Pilkada di Sejumlah Daerah, Pj Gubernur Zudan Imbau Jaga Situasi Tetap Kondusif

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), KPU, dan Bawaslu Sulsel, melakukan peninjauan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di sejumlah daerah, Rabu, 27 November 2024. Yakni di Kota Makassar, Kabupaten Enrekang, Maros, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara, dan Kota Palopo.

    “Kami meminta masyarakat untuk datang ke TPS untuk menunaikan haknya, memilih pemimpin kita untuk 5 tahun ke depan,” ajak Prof Zudan usai meninjau TPS 06 di Enrekang, Rabu, 27 November 2024.

    Selain itu, Prof Zudan menyampaikan berdasarkan penyampaian Ketua KPU Kabupaten Enrekang, keadaan saat ini aman dan kondusif.

    “Mari kita jaga suasana seperti yang dilaporkan Ketua KPU sudah kondusif, dan kita jaga sampai selesai. Insyaallah hari ini kita kunjungi enam kabupaten bersama Bapak Kapolda, Bapak Pangdam, Pak Ketua KPU, Ketua Bawaslu, mengecek penyelenggaraan Pilkada hari di enam kabupaten,” ungkap Prof Zudan.

    Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Enrekang, Baharuddin menyampaikan keadaan saat ini cukup kondusif hampir di seluruh TPS se-Kabupaten Enrekang.

    “Alhamdulillah sampai saat ini keadaan masih kondusif. Sebaran TPS ada 497 se Kabupaten Enrekang, alhamdulillah distribusi logistik lancar sesuai dengan perencanaan awal,” pungkasnya.

    Turut mendampingi, Pj Bupati Enrekang Marwan Mansyur, Ketua KPU Enrekang, Ketua DPRD Enrekang, Ketua Bawaslu Enrekang, OPD terkait dari Pemprov Sulsel dan Kabupaten Enrekang.

    Sebelumnya, pada Selasa, 26 November 2024, Pj Gubernur berserta Forkopimda juga melakukan peninjauan di Kabupaten Gowa, Bantaeng, Bulukumba, Pinrang dan Kota Parepare. (selfi/fajar)

  • Data Masuk 70,25 Persen Hasil Quick Count Indikator, Andalan Hati Unggul Telak 76,19 Persen

    Data Masuk 70,25 Persen Hasil Quick Count Indikator, Andalan Hati Unggul Telak 76,19 Persen

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis secara real time hasil quick count atau hitung cepat Pilgub Sulsel pasca pencoblosan, pada, Rabu 27 November 2024.

    Hasilnya, hingga pukul 16.52 Wita, pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) unggul telak 76,19 persen, dari rivalnya paslon nomor urut 01, Danny Pomanto-Azhar Arsyad (DiA) yang hanya 23,81 persen.

    Adapun hasil quick count tersebut menunjukkan bahwa data suara yang masuk sudah mencapai 70,25 persen.

    Menanggapi itu, Juru Bicara Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim (MRR), mengaku sangat bersyukur. Hasil quick count lembaga Indikator menunjukkan bahwa kemenangan untuk Andalan Hati sudah di depan mata. MRR tak lupa mengucapkan terimakasih kepada seluruh tim dan masyarakat yang terus mendukung Andalan Hati, MRR juga mengucapkan permohonan maaf jika selama kontestasi, terdapat kekeliruan yang mengakibatkan kesalahan pahaman.

    “Ini (hasil quick qount) adalah hasil yang tidak pernah berbeda jauh dengan real count KPU. Kami sangat mensyukuri ini, karena hampir pasti kemenangan sudah ada di tangan Andalan Hati,” ujar MRR.

    Selain data quick count yang dirilis Indikator, MRR membeberkan, bahwa internal Tim Andalan Hati juga memegang data hasil perhitungan suara berdasarkan data C1 pada setiap TPS yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota se-Sulsel.

    “Hasil yang ditemukan teman-teman dari Team Dozer menunjukkan bahwa Andalab Hati meraih 67,6 persen, sedangkan DIA hanya 29,11 persen, tapi itu juga baru 11% suara masuk karena datanya data lengkap seluruh TPS ,” bebernya.

  • Mempercepat regenerasi kepemimpinan nasional melalui Pilkada Serentak

    Mempercepat regenerasi kepemimpinan nasional melalui Pilkada Serentak

    Jakarta (ANTARA) – Regenerasi kepemimpinan nasional merupakan tema yang krusial dalam perjalanan demokrasi suatu negara.

    Di Indonesia, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang diadakan secara berkala diyakini memainkan peran penting dalam menciptakan calon-calon pemimpin yang berkualitas dan berintegritas.

    Pilkada Serentak merupakan panggung politik bagi para calon pemimpin daerah untuk menunjukkan kapabilitas kepemimpinan mereka. Banyak tokoh yang terpilih dalam Pilkada Serentak memiliki potensi untuk melangkah ke tingkat nasional di masa depan. Misalnya, para gubernur, bupati, dan wali kota yang sukses dalam memimpin daerah mereka seringkali dianggap sebagai calon pemimpin nasional pada pemilihan presiden mendatang.

    Untuk itu berbagai pihak harus bekerja sama untuk memastikan Pilkada mampu menghasilkan pemimpin yang kompeten di tingkat daerah, serta dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin nasional yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan bangsa

    Perhelatan Pilkada Serentak tak terlepas dari adanya proses regenerasi kepemimpinan.

    Dalam teori demokrasi partisipatif Paul McGarry (2018), demokrasi partisipatif dapat mendorong calon pemimpin untuk lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat, karena mereka dipilih secara langsung oleh rakyat.

    Para pakar baik nasional maupun global secara umum mengemukakan pendapat bahwa Pilkada serentak di Indonesia menjadi alat efektif untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan nasional.

    Mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan bahwa Pilkada serentak dapat mempercepat proses demokratisasi dan regenerasi pemimpin daerah.

    Sedangkan pakar ekonomi dan politik Daron Acemoglu dan James A. Robinson dalam bukunya “Why Nations Fail” (2012) menjelaskan bahwa sistem politik yang inklusif memungkinkan timbulnya pemimpin yang berkualitas. Pilkada yang demokratis, termasuk Pilkada serentak, menjadi salah satu penentu dalam menciptakan sistem pemerintahan yang baik dan berfungsi.

    Tingkat partisipasi

    Data Kementerian Dalam Negeri Indonesia pada 2022 menunjukkan bahwa partisipasi pemilih dalam Pilkada serentak tahun 2020 mencapai 76,9 persen, yang merupakan angka tertinggi sejak penyelenggaraan Pilkada secara serentak di Indonesia.

    Tingginya partisipasi ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi, yang berkontribusi pada pemilihan pemimpin yang lebih berkualitas.

    Riset oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 60 persen responden merasa Pilkada serentak memfasilitasi munculnya calon pemimpin baru yang lebih berkualitas dan inovatif. Dengan adanya Pilkada serentak, para pemuda yang memiliki potensi kepemimpinan dapat lebih mudah terlibat dalam politik, yang menciptakan peluang untuk regenerasi kepemimpinan.

    Di luar Indonesia, studi yang dilakukan oleh International Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA) pada tahun 2020, menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan pemilihan lokal secara berkala mengalami peningkatan signifikan dalam kualitas pelayanan publik dan kepuasan warga terhadap pemerintah. Sebagai contoh, di Brasil, pemilihan walikota serentak terbukti meningkatkan partisipasi politik dan kualitas kepemimpinan lokal.

    Isu Negatif yang harus diantisipasi

    Meskipun Pilkada serentak memiliki banyak keuntungan, masih ada tantangan yang harus dihadapi, diantaranya adalah isu politik uang dan praktik korupsi serta dominasi calon petahana (incumbent) yang memiliki jaringan kekuasaan, dana, dan pengaruh.

    Sebuah studi oleh Transparency International pada 2022 mengungkapkan bahwa sekitar 35 persen pemilih di Indonesia merasa tidak nyaman dengan praktik politik uang dalam Pemilu, sehingga hal itu juga berdampak kepada tingkat kepercayaan calon pemilih yang berpartispasi dalam Pilkada Serentak 2020.

    Tingkat partisipasi pemilih saat itu hanya mencapai sekitar 69 persen secara nasional, meskipun ada peningkatan dibandingkan Pilkada 2015 yang hanya mencatatkan partisipasi sekitar 60 persen.

    Sedangkan berdasarkan survei oleh Transparency International Indonesia (TII) pada Pilkada 2020, sekitar 15-20 persen pemilih mengaku terlibat dalam praktik politik uang, baik sebagai penerima maupun pemberi.

    Dengan semakin banyaknya pemimpin muda yang muncul di berbagai daerah, Pilkada menjadi ajang pembuktian bagi mereka untuk menunjukkan kemampuan dalam mengelola pemerintahan daerah.

    Dalam Pilkada 2020 misalnya, beberapa daerah memilih pemimpin muda yang berasal dari latar belakang yang berbeda, seperti pengusaha, akademisi, dan aktivis. Hal ini menunjukkan tren regenerasi kepemimpinan yang lebih inklusif dan beragam.

    Sementara itu, terdapat juga isu yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa serta polemik yang sensitif yaitu politik identitas, terutama di daerah-daerah dengan keragaman etnis dan agama yang tinggi. Politik identitas digunakan sebagai alat untuk menarik dukungan dari kelompok-kelompok tertentu, meskipun ini bisa memicu polarisasi sosial.

    Hal ini seperti yang terjadi dalam Pilkada Jakarta tahun 2017, di mana salah satu calon gubernur pada saat itu, Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) menghadapi kontestasi yang kental dengan isu identitas dan agama.

    Rekomendasi untuk proses regenerasi

    Untuk menjadikan Pilkada Serentak sebagai ajang yang dapat mempercepat regenerasi kepemimpinan nasional, perlu dilakukan berbagai langkah strategis yang tidak hanya berfokus pada tingkat daerah, tetapi juga melihat dampaknya dalam konteks nasional.

    Beberapa rekomendasi untuk mewujudkan Pilkada Serentak yang menghentak regenerasi kepemimpinan nasional antara lain dengan mendorong partai politik untuk lebih selektif dalam memilih calon pemimpin, dengan mengutamakan kualitas dan kapasitas dibandingkan popularitas atau basis dukungan yang sempit.

    Hal itu dapat dilakukan salah satunya dengan melibatkan masyarakat lebih aktif dalam proses Pilkada dengan menyediakan informasi yang transparan dan mudah diakses tentang calon-calon kepala daerah, visi, misi, serta track record mereka dan melalui penguatan IT untuk membangun basis data calon Kepala Daerah.

    Penyelenggara Pilkada juga harus menyediakan ruang lebih besar bagi calon-calon muda dan perempuan untuk berpartisipasi dalam Pilkada, dan membuka peluang bagi kepala daerah yang memiliki rekam jejak positif untuk maju ke tingkat nasional, serta memfasilitasi transfer pengetahuan antara pemerintahan daerah dan pusat.

    Selanjutnya secara fundamental menyusun kode etik kampanye dan memberikan pendidikan demokrasi yang lebih mendalam kepada masyarakat, serta ke depan proses Pilkada dapat diperkuat melalui sistem e-voting dan penghitungan suara berbasis digital untuk mengurangi potensi kecurangan dan mempercepat proses pengumuman hasil Pilkada.

    *) Lucky Akbar adalah ASN pada Kementerian Keuangan RI

    Copyright © ANTARA 2024

  • Pasangan Andika-Hendi menang telak di TPS sendiri

    Pasangan Andika-Hendi menang telak di TPS sendiri

    Semarang (ANTARA) – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) menang telak dalam penghitungan suara Pilkada 2024 di TPS 3 Lempongsari, Kota Semarang, Rabu, tempat keduanya memberikan suaranya.

    Pasangan nomor urut 1 Andika-Hendi meraih 394 suara, sementara pasangan nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen meraih 36 suara.

    Adapun suara tidak sah dalam penghitungan di TPS 3 sebanyak 10 suara.

    Jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 3 Lempongsari, Kota Semarang, itu sendiri tercatat sebanyak 547 orang.

    Sebelumnya, pasangan Andika-Hendi menggunakan hak pilihnya di TPS 3 Lempongsari, Kota Semarang.

    Hendi memberikan suara pada pagi hari, sementara Andika Perkasa memberikan suara pada siang sebelum waktu penutupan TPS.

    Pilkada Jawa Tengah 2024 akan diikuti oleh dua pasangan calon, yakni pasangan Nomor Urut 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung oleh PDIP dan pasangan Nomor Urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen yang diusung gabungan Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, PPP, Partai Nasdem, PKS, PAN, Partai Demokrat, dan PSI.

    Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mendagri dukung Bawaslu tindak tegas ASN tak netral selama pilkada

    Mendagri dukung Bawaslu tindak tegas ASN tak netral selama pilkada

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan dukungannya kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memberikan sanksi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terbukti tidak netral selama Pilkada Serentak 2024.

    Hal itu disampaikan Tito kepada awak media usai menggunakan hak pilihnya di TPS 001 Kompleks Perumahan Widya Candra III, Kelurahan Senayan, Jakarta, Rabu.

    Dia menjelaskan Bawaslu memiliki banyak opsi dalam menerapkan sanksi kepada ASN yang terbukti tidak netral.

    Pertama, Bawaslu dapat melakukan investigasi dan mendalami dugaan ASN yang tidak netral. Jika terbukti tidak netral, Bawaslu dapat merekomendasikan ASN tersebut kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) setempat untuk diberikan tindakan sesuai aturan hukum yang berlaku.

    Kedua, sambungnya, Bawaslu dapat menerapkan sanksi, termasuk juga melakukan mediasi. Kemudian ketiga, Bawaslu dapat meneruskan dugaan pelanggaran tersebut kepada Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).

    Dalam konteks tersebut, opsi ketiga diterapkan manakala ditemukan bukti tindak pidana. Adapun pihak terkait yang terlibat pada Gakkumdu meliputi Bawaslu, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan Kejaksaan Agung.

    “Jadi masuk proses pidana. Nah sepanjang Bawaslunya tegas, saya kira bisa mengurangi, apa namanya itu memberikan efek jera kepada ASN (yang tidak netral),” ujarnya.

    Selain itu, Tito menjelaskan sebagai pembina dan pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memiliki peran dalam mendukung kesiapan pilkada.

    Kemendagri juga berkomitmen mendukung Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyukseskan gelaran pilkada, termasuk dari aspek keamanan, anggaran, serta sarana dan prasarana.

    “Untuk Bawaslu juga kita minta untuk berperan. Kita bantu juga sama, anggaran dan prasarana, nah pemerintah juga memberikan daftar pemilih potensial,” jelas Tiro.

    Ia berharap penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 dapat berlangsung aman, lancar, dan damai. Pihaknya bersama penyelenggara pemilu dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga bakal membuka ruang evaluasi untuk penyelenggaraan pilkada yang lebih baik di masa mendatang.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pilkada DKI Jakarta: Pasangan Pramono – Rano Unggul Sementara di 4 Quick Count

    Pilkada DKI Jakarta: Pasangan Pramono – Rano Unggul Sementara di 4 Quick Count

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Hasil hitung cepat atau quick count Pilkada Jakarta dari empat lembaga survei memperlihatkan hasil pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno unggul sementara.

    Hingga pukul 03.41 WIB, empat lembaga survei memperlihatkan keunggulan perolehan suara pasangan Pramono – Rano sudah di atas 49 persen. Suara masuk di atas 50 persen.

    Keempat Lembaga survei yang telah memperlihatkan hasil hitung cepat atau Quick Count adalah Charta Politika, Indikator Politik, Lembaga Survei Indonesia (LSI), dan SMRC.

    Berikut hasil quick count Pilkada DKI Jakarta 2024 dari empat lembaga survei hingga pukul 03.45 WIB.

    Lembaga Survei Indonesia (LSI)

    Ridwan Kamil-Suswono 39.87%

    Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10.54%

    Pramono Anung – Rano Karno 49,60%
    Suara masuk: 62.80%

    Charta Politika

    Ridwan Kamil-Suswono 40.12%

    Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10.70%

    Pramono Anung – Rano Karno 49.18%
    Suara masuk: 65,25%

    Indikator Politik

    Ridwan Kamil-Suswono 40.23%

    Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10.44%

    Pramono Anung – Rano Karno 49.33%
    Suara masuk: 55.75%

    SMRC

    Ridwan Kamil-Suswono 39,36%

    Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10.10%

    Pramono Anung – Rano Karno 50.53%
    Suara masuk: 53.67 persen

    Sebelumnya, tiga pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang bersaing di Pilkada Jakarta 2024 sudah menyalurkan hak pilihnya, Rabu (27/11), di tempat pemungutan suara atau TPS masing-masing.

    Calon gubernur Ridwan Kamil yang belum terdaftar sebagai penduduk DKI Jakarta, menggunakan hak suaranya di Bandung, Jawa Barat.

    Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut satu, Suswono, menggunakan hak pilihnya di Bogor, Jabar.

    Sementara itu calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 02 Dharma Pongrekun yang berpasangan dengan Kun Wardana menggunakan hak suaranya di TPS nomor 31 di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

    Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno menggunakan hak pilihnya di TPS 046, Cipete Selatan dan TPS 65, Lebak Bulus. (fajar.co.id)

  • Andika-Hendi menang di TPS tempat Jokowi mencoblos

    Andika-Hendi menang di TPS tempat Jokowi mencoblos

    Solo (ANTARA) – Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) menang di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 012 Kelurahan Sumber tempat Jokowi mencoblos

    Pada penghitungan suara di Solo, Jawa Tengah, Rabu, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 01 Andika-Hendi menang dengan perolehan suara 201.

    Sedangkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 02 Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen mendapatkan sebanyak 170 suara.

    “Untuk suara yang tidak sah ada 25 suara, yang sah ada 301,” kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 012 Kelurahan Sumber Wisnu Tri Wiyanto.

    Warga yang tidak menggunakan hak pilih di TPS tersebut pada pilkada kali ini ada lebih dari 100 orang.

    Ia mengatakan sementara ini hasil tersebut disepakati oleh masing-masing saksi dari dua kubu.

    “Jumlah sementara sah dan tidak sah sudah disepakati saksi. Hanya belum tanda tangan,” katanya.

    Sementara itu, hasil berbeda terjadi di TPS 018 Kelurahan Manahan tempat Gibran mencoblos. Di TPS tersebut, pasangan Luthfi-Taj Yasin menang dengan perolehan 199 suara.

    Sedangkan pasangan Andika-Hendi mendapatkan 187 suara. Ketua KPPS TPS 018 Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari Heru Mawanto mengatakan dari sebanyak 558 warga yang masuk sebagai daftar pemilih tetap (DPT), angka partisipasi pemilih hanya sekitar 70 persen.

    “Angka partisipasi hanya 70 persen dari DPT. Antusiasme lebih banyak yang waktu pilpres dibandingkan saat gubernur dan wali kota,” katanya.

    Pewarta: Aris Wasita
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pilgub Jatim, Hasil Sementara Litbang Kompas: Khofifah-Emil 58,34 persen

    Pilgub Jatim, Hasil Sementara Litbang Kompas: Khofifah-Emil 58,34 persen

    Surabaya (beritajatim.com) – Hasil sementara dari Litbang Kompas dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur memenangkan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak. Pantauan beritajatim di hotel Kampi, tempat tim Litbang Kompas bekerja, Khofifah-Emil mendapatkan 58,34 persen suara.

    Dari data yang disajikan di Mini War Room Litbang Kompas, Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta mendapatkan 32,76 persen. Disusul dengan pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim 8,88 persen. Data yang masuk pada pukul 15.13 WIB sudah 57,75 persen.

    “Mini War Room ini bukan memantau aliran data. Namun membantu kelancaran aliran data ke pusat data di Jakarta,” ujar PIC Mini War Room Surabaya, Dewi Pancawati.

    Dari data yang sudah masuk, 64,65 persen merupakan suata sah; 3,8 persen suara tidak sah dan 31,35 persen suara tidak digunakan.

    Sementara itu, Pimred Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra mengatakan pemantauan dilakukan di 400 TPS di seluruh Jawa Timur.

    “Margir error 1 persen. Hitung cepat ini bersifat independen dan biaya sendiri. Namun, Kita harus tetap menunggu pengumuman dari KPU,” tuturnya.

    Pusat data mini Litbang Kompas menjembatani aliran data dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) sampel ke pusat. Pusat data mini di lantai 2 Kampu Hotel ini berfungsi sebagai pusat pengaduan dan data entry TPS Sampel. (ang/but)