Jenis Media: Politik

  • Hitung cepat SMRC: Luthfi-Taj Yasin 59,09 persen, Andika-Hendi 40,91persen

    Hitung cepat SMRC: Luthfi-Taj Yasin 59,09 persen, Andika-Hendi 40,91persen

    Sebelumnya, survei SMRC mencatat Andika unggul dibandingkan Luthfi.

    Jakarta (ANTARA) – Hasil hitung cepat Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) untuk Pilkada Jawa Tengah 2024 hingga Rabu pukul 16.37 WIB mencatat pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul dengan perolehan suara 59,09 persen suara.

    Sementara itu, pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi memperoleh suara sebesar 41,91 persen. Sejauh ini data yang diterima oleh SMRC untuk Pilkada Jawa Tengah sudah mencapai 87,50 persen.

    “Ini terpaut cukup jauh, dan memang dari survei SMRC terakhir yang tidak dirilis karena menjelang masa tenang, memang Pak Luthfi ini unggul, ternyata berbalik,” kata peneliti SMRC Ezha Fachriza di Antara Heritage Center, Jakarta, Rabu.

    Sebelumnya, survei SMRC mencatat Andika unggul dibandingkan Luthfi. Menurut dia, koalisi pendukung Andika-Hendi hanya PDI Perjuangan yang membutuhkan kerja keras.

    Selain itu, Ezha Fachriza menilai Luthfi bisa unggul di Jawa Tengah, salah satunya karena faktor presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo yang sudah pulang ke kampung halamannya di Surakarta, Jawa Tengah.

    “Surakarta sebaran wilayahnya itu unggul PDI Perjuangan. Akan tetapi, ketika di exit poll itu ada perlawanan, dari faktor Pak Jokowi terhadap elektabilitas Luthfi-Taj Yasin,” kata dia.

    Menurut dia, Luthfi sejauh ini unggul di kalangan santri dan segmentasi pemilih desa. Sementara itu, perlawanan Andika sejauh ini hanya unggul di wilayah Jawa Tengah I, yang meliputi Semarang, Salatiga, dan sekitarnya.

    “Karena Pak Hendi ini mantan Wali Kota Semarang jadi unggul,” kata dia.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kelenteng Hok Khen Tong Kota Jambi jadi tempat pemungutan suara

    Kelenteng Hok Khen Tong Kota Jambi jadi tempat pemungutan suara

    Jambi (ANTARA) – Kelenteng Hok Khen Tong di Talang Jauh, Jelutung, Kota Jambi, menjadi salah satu tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada 27 November 2024 di daerah itu.

    Penjabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih di Jambi, Rabu, mengatakan TPS 01 di Kelenteng Hok Khen Ton menjadi salah satu TPS yang dia kunjungi bersama Forkopimda Kota Jambi.

    Kelenteng Hok Khen Tong turut berpartisipasi dalam menyukseskan pemilihan calon gubernur-wakil gubernur dan calon wali kota -wakil wali kota pada Pilkada 2024 di Kota Jambi. TPS yang berada di kelenteng ini menjadi lokasi pemungutan suara untuk tiga rukun tetangga.

    Meski bukan lembaga politik, namun pengelola rumah ibadah juga aktif mengajak masyarakat menggunakan hak pilih suaranya.

    Kelenteng ini juga dijadikan tempat singgah bagi masyarakat yang membutuhkan ruang istirahat sebelum melakukan pencoblosan. Pengelola bahkan menyediakan minuman dan makanan ringan untuk pemilih.

    Seorang warga yang menggunakan hak suaranya di TPS Klenteng Lina mengatakan harapannya agar pemimpin yang terpilih bisa adil, jujur, serta memperhatikan kepentingan semua golongan.

    Di Kelenteng ini terpantau pelaksanaan pencoblosan berjalan lancar, aman dan tertib. TPS di klenteng ini menjadi salah satu TPS diantara 943 TPS di 11 kecamatan yang ada di Kota Jambi.

    Sebelumnya Ketua KPU Kota Jambi Deni Rahmat mengatakan kesiapan seluruh TPS di daerah tersebut untuk pelaksanaan pilkada sudah dilakukan beberapa hari menjelang pencoblosan.

    “Untuk menjamin kelancaran pilkada, KPPS sudah membangun TPS dari beberapa hari kemarin,” katanya.

    Dia menjamin untuk kegiatan teknis dan operasional KPU Kota Jambi siap melaksanakan Pilkada 2024. KPU Kota Jambi juga optimistis dengan partisipasi masyarakat saat Pilkada 2024 tinggi.

    Pewarta: Tuyani
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Integritas Pilkada 2024 untuk demokrasi berkualitas

    Integritas Pilkada 2024 untuk demokrasi berkualitas

    Jakarta (ANTARA) – Pilkada serentak 2024 layaknya ujian besar bagi kehidupan berdemokrasi di Indonesia. Lebih dari sekadar memilih pemimpin daerah, Pilkada kali ini menjadi cerminan kualitas institusi demokrasi, keberanian menegakkan integritas, dan komitmen melawan politik transaksional.

    Dalam konteks ini, Pilkada bukan hanya ajang kompetisi antarcalon, tetapi juga arena pertarungan nilai-nilai demokrasi.

    Keadaan pun menjadi kian menantang manakala Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak Nasional 2024 bisa mencapai 82 persen.

    Anggota KPU RI Idham Holik menyampaikan target tersebut mengacu pada capaian partisipasi pada pemilu yang dinilai cukup tinggi dibandingkan negara-negara demokrasi maju.

    Memang sejatinya, di balik pesta demokrasi ini, sejumlah tantangan yang muncul harus diantisipasi dengan cermat untuk menjaga integritas proses pemilihan.

    Tokoh-tokoh besar sering kali memberikan pengaruh signifikan dalam kontestasi politik di daerah. Mantan pejabat nasional, pemimpin partai politik, hingga tokoh masyarakat memiliki daya tarik yang dapat mengarahkan pilihan publik.

    Kehadiran mereka, meskipun sering diklaim sebagai upaya netral untuk memberikan dukungan moral, kerap memunculkan polarisasi di tengah masyarakat.

    Polarisasi ini bukan hanya memengaruhi hasil Pilkada, tetapi juga merusak harmoni sosial yang seharusnya menjadi fondasi demokrasi lokal.

    Dalam situasi ini, sangat penting bagi tokoh-tokoh tersebut untuk memastikan bahwa dukungan mereka tidak menimbulkan konflik dan tetap menjunjung tinggi prinsip keadilan dan transparansi.

    Netralitas aparat

    Pilkada menghadapi tantangan lain manakala netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi isu yang juga selalu hangat dalam setiap gelarannya.

    Sejarah mencatat, ada banyak kasus di mana ASN terlibat aktif dalam mendukung calon tertentu.

    Baik secara terang-terangan maupun melalui jejaring birokrasi, keberpihakan ASN sering kali digunakan untuk memenangkan kandidat yang memiliki akses politik kuat.

    Hal ini tidak hanya merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara, tetapi juga menciptakan ketimpangan kompetisi di antara kandidat.

    Koordinasi antara Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) harus ditingkatkan untuk mengidentifikasi pelanggaran netralitas ASN sejak dini.

    Selain itu, regulasi terkait sanksi terhadap pelanggaran netralitas ASN perlu disosialisasikan secara masif agar menjadi pengingat tegas bagi seluruh aparatur.

    Tak hanya ASN, aparat keamanan juga memiliki peran penting dalam menjaga netralitas Pilkada. Laporan dari berbagai Pilkada sebelumnya menunjukkan bahwa aparat keamanan, baik dari Polri maupun TNI, kadang-kadang dianggap memihak calon tertentu.

    Pengamat sekaligus Co-Founder Institute For Security dan Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menyebut TNI sangat berperan dalam menciptakan situasi yang kondusif dan aman selama Pilkada 2024.

    TNI menurut Khairul harus memperkuat sinergi dengan aparat kepolisian dan pihak penyelenggara pemilu agar proses pilkada dari kampanye dan pencoblosan bisa berjalan dengan lancar.

    Memang faktanya netralitas aparat keamanan adalah kunci untuk memastikan bahwa Pilkada 2024 berjalan lancar tanpa intimidasi atau tekanan politik.

    Penegakan kode etik yang tegas dan tidak pandang bulu, disertai pengawasan ketat, harus menjadi bagian dari strategi pengawasan Pilkada.

    Dalam hal ini, kerja sama antara Polri, TNI, dan Bawaslu sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menjamin keadilan proses pemilu.

    Di sisi lain, potensi gratifikasi pasca-Pilkada menjadi ancaman serius yang sering kali luput dari perhatian publik.

    Praktik gratifikasi dalam bentuk uang, proyek, atau jabatan kepada pihak-pihak yang dianggap berjasa memenangkan calon kepala daerah masih menjadi masalah laten yang terus membayangi demokrasi di tingkat lokal.

    Gratifikasi semacam ini tidak hanya mencederai nilai-nilai demokrasi, tetapi juga merusak tata kelola pemerintahan yang baik.

    Dalam konteks ini, peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi sangat vital. KPK harus lebih proaktif dalam memperluas jaringan pengawasan hingga ke tingkat daerah.

    Penempatan tim khusus di daerah-daerah yang menggelar Pilkada dapat menjadi langkah awal untuk mendeteksi potensi pelanggaran sejak dini.

    Lebih dari itu, edukasi kepada masyarakat dan kandidat tentang bahaya gratifikasi politik harus ditingkatkan.

    Salah satu langkah inovatif yang dapat diambil adalah mengintegrasikan sistem pelaporan gratifikasi berbasis digital dengan aplikasi Pilkada yang transparan dan mudah diakses.

    Sistem ini memungkinkan pelaporan anonim oleh masyarakat dan pemantauan langsung oleh publik. Partisipasi aktif masyarakat dalam pelaporan pelanggaran dapat menjadi penguat utama dalam mencegah korupsi politik.

    Sinergi antar-lembaga

    Dalam praktiknya untuk mewujudkan integritas pelaksanaan Pilkada yang terjaga baik, upaya ini harus didukung dengan perkuatan sinergi antar-lembaga pengawas.

    Koordinasi antara KPK, Bawaslu, KASN, dan aparat penegak hukum lainnya harus lebih erat untuk memastikan tidak ada ruang bagi pelanggaran hukum.

    Selain itu, pengawasan keuangan kampanye juga perlu diperketat. Berdasarkan laporan Indonesian Corruption Watch (ICW) tentang Pemantauan Dana Kampanye Pilkada 2020 yang dirilis 6 Desember 2020, menunjukkan sekitar 40 persen dana kampanye dalam Pilkada 2020 berasal dari sumber yang tidak jelas atau dengan kata lain dari sumber yang masih belum tercermin secara jelas dan rinci.

    Transparansi pendanaan kampanye, termasuk pelaporan real-time melalui platform digital, harus menjadi prioritas agar masyarakat dapat memantau penggunaan dana secara langsung.

    Penerapan teknologi juga dapat menjadi alat penting dalam pengawasan Pilkada. Penggunaan blockchain, misalnya, dapat memastikan integritas data hasil pemilu dan distribusi logistik pemilu.

    Teknologi ini mampu menciptakan sistem yang transparan, di mana setiap transaksi dan proses pemilu tercatat dan tidak dapat diubah.

    Studi menunjukkan bahwa blockchain telah digunakan di beberapa negara, seperti Estonia, untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses pemilu.

    Estonia tercatat telah menjadi pelopor dalam penerapan teknologi blockchain di sektor publik. Sejak 2012, negara ini menggunakan KSI (Keyless Signature Infrastructure) Blockchain untuk memastikan integritas data dalam berbagai layanan pemerintah, termasuk registrasi kesehatan, properti, bisnis, dan sistem pengadilan digital.

    Selain itu, analisis big data dan kecerdasan buatan (AI) dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi pola-pola mencurigakan dalam kampanye politik, seperti lonjakan dana kampanye yang tidak wajar atau distribusi suara yang anomali.

    Maka ke depan, pemerintah perlu mempercepat digitalisasi sistem pengawasan Pilkada. Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, seperti aplikasi pelaporan pelanggaran dan integrasi data antar-lembaga, proses pengawasan dapat dilakukan secara lebih efisien dan transparan.

    Selain itu, masyarakat perlu didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pengawasan Pilkada. Edukasi tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam melaporkan pelanggaran harus menjadi bagian dari kampanye nasional yang dikelola oleh KPU dan Bawaslu.

    Pilkada 2024 adalah momentum besar untuk membuktikan bahwa demokrasi Indonesia telah mencapai tingkat kedewasaan yang baru. Integritas bukan hanya tugas lembaga pengawas, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.

    Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan, Pilkada 2024 dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia.

    Demokrasi yang berkualitas bukan hanya sekadar harapan, melainkan sebuah keniscayaan yang dapat dicapai dengan kerja keras, dedikasi, dan pengawasan yang transparan.

    Copyright © ANTARA 2024

  • Airin unggul perolehan suara di TPS tempatnya mencoblos

    Airin unggul perolehan suara di TPS tempatnya mencoblos

    Tangerang Selatan (ANTARA) – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi unggul dalam perolehan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15, Kelurahan Pakulonan (Alam Sutera), Serpong Utara, Tangerang Selatan, tempat Airin mencoblos.

    Hasil itu berdasarkan penghitungan suara Pilkada Banten 2024 yang sudah diselesaikan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 15 pada Rabu.

    Dari hasil penghitungan itu, pasangan Airin-Ade memperoleh 330 suara, sementara pasangan nomor urut 2 Andra Soni-Achmad Dimyati meraih 33 suara.

    “Sebanyak 216 (pemilih) tidak hadir dan tujuh suara tidak sah,” kata Ketua RW06 Adi Santoso di Tangerang.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Polresta Manokwari pastikan tidak ada pengerahan massa kabupaten lain

    Polresta Manokwari pastikan tidak ada pengerahan massa kabupaten lain

    Manokwari (ANTARA) – Kepolisian Resor Kota Manokwari, Papua Barat, memastikan tidak ada pengerahan massa dari kabupaten lain saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.

    Kepala Polresta Manokwari, Komisaris Besar Polisi Rivadin B Simangunsong, di Manokwari, Rabu, mengatakan, penyekatan wilayah dari polisi sudah berjalan efektif.

    “Hari ini kita pastikan tidak ada mobilisasi massa yang keluar-masuk dari kabupaten lain ke Kabupaten Manokwari saat pelaksanaan Pilkada,” ujarnya.

    Polisi menyekat di tiga wilayah perbatasan dengan kabupaten tetangga untuk antisipasi mobilisasi massa. Titik sekat pertama adalah di Kampung Kasi yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya. Titik sekat kedua adalah di Kampung Indafi yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat.

    Sedangkan titik sekat ketiga adalah jembatan Masabuy yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat.

    Setiap titik pos penyekatan dijaga 16 personel tentara dan polisi yang terdiri atas empat personel Polresta Manokwari, empat personel Kodim 1801 ditambah delapan personel TNI-Polri dari kabupaten tetangga.

    “Anggota sudah mulai menutup perbatasan sejak pagi 05.00 WIT dan dibuka pukul 15.00 WIT. Kami buku pukul 15.00 WIT untuk mengantisipasi jika ada TPS yang meminta perpanjangan waktu pemungutan suara,” ujarnya.

    Ia menambahkan, pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Manokwari secara umum berjalan aman, lancar dan kondusif. Setiap riak-riak kecil gangguan keamanan sudah ditangani tentara dan polisi di lapangan.

    Pewarta: Ali Nur Ichsan
    Editor: Ade P Marboen
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bunda Nanik-Kang Suyat Unggul di TPS 02 Kedungguwo Magetan

    Bunda Nanik-Kang Suyat Unggul di TPS 02 Kedungguwo Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Pasangan calon nomor urut 1, Nanik Endang Rusminiarti-Suyatni Priasmoro (Bunda Nanik-Kang Suyat) unggul di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 002 Desa Kedungguwo Kecamatan Sukomoro Magetan.

    Total perolehan suara Paslon 1 mencapai 491 suara, Paslon 2 Hergunadi-Basuki Babussalam 20 suara, dan Paslon 3 Sujatno-Ida Yuhana Ulfa 6 suara, surat suara tidak sah mencapai 13 suara. Total pemilih 530 orang dari 571 daftar pemilih tetap.

    Ketua KPPS 002 Joni Tri Wahyono mengatakan, penghitungan suara sempat terkendala. Surat suara Pilbup dan Pilgub sempat tertukar. “Tapi tidak berpengaruh ya, karena jumlahnya sama-sama tiga. Itu saja kendalanya tadi,” katanya.

    Sementara, untuk Pilgub Jatim, Paslon Nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak unggul dengan perolehan suara 318. Kemudian, Paslon 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim mendapat 60 suara, dan Paslon 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta mendapat 105 suara. Suara tidak sah mencapai 47 suara.

    Setelah penghitungan suara, semua adninistrasi bakal dicatat untuk kemudian diserahkan pada PPK. Tak hanya itu, Bunda Nanik-Kang Suyat juga unggul di empat TPS di Desa Soco, Bendo Magetan, yang merupakan tempat tinggal Jubir Paslon 01, Didik Haryono. “Bunda Nanik-Kang Suyat unggul dengan perolehan suara total 846 suara, paslon 2 sebanyak 209, dan paslon 3 sebanyak 561 suara,” kata Didik.

    Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pemantauan di internal Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 1, di DPD Partai Nasdem Magetan. [fiq/kun]

  • Paslon gubernur- wagub Kepri nomor urut 2 unggul di TPS 17

    Paslon gubernur- wagub Kepri nomor urut 2 unggul di TPS 17

    Batam (ANTARA) – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kepulauan Riau nomor urut 2 Muhammad Rudi-Aunur Rafiq memperoleh suara lebih banyak dibandingkan pasangan calon nomor urut 1 Ansar Ahmad-Nyayang Haris Pratamura di TPS 17, Kota Batam, Rabu.

    Perolehan suara itu berdasarkan hasil penghitungan yang dilakukan panitia KPPS TPS 17 di Perumahan Rosedale, Teluk Tering, Kota Batam, merupakan domisili tempat tinggal Muhammad Rudi.

    Pasangan Rudi-Aunur memperoleh suara sah 189 dari 285 suara sah, sementara pasangan Ansar-Nyanyang memperoleh 93 suara.

    “Paslon 01 memperoleh 93 suara, paslon 02 memperoleh 189 suara,” kata Ketua KPPS TPS 17 Dedi.

    “Jumlah pemilih yang menyalurkan hak pilihnya ada 285 orang, dengan suara tidak sah (tidak dicoblos) sebanyak 3 surat suara,” katanya.

    Terkait minimnya jumlah partisipasi pemilih, Dedi menilai karena dipengaruhi faktor cuaca, sejak pagi Kota Batam sudah diguyur hujan. Hingga proses penghitungan surat suara pukul 13.30 WIB, hujan dengan intensitas ringan masih mengguyur sebagian besar wilayah tersebut.

    TPS 17 didirikan di Satuan Pendidikan Kerja Sama Independen School Batam Junior High School sehingga terlindungi dari hujan.

    Sementara itu, Muhammad Rudi datang menyalurkan hak pilihnya ke TPS bersama istrinya Marlin Agustina, Wakil Gubernur Kepri, pada pukul 07.22 WIB.

    Rudi sengaja datang lebih awal karena khawatir hujan di wilayah tersebut sehingga menurunkan partisipasi pemilih.

    Pewarta: Laily Rahmawaty
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Paslon Rudy-Ade deklarasikan menang 73,5 persen di Pilkada Bogor

    Paslon Rudy-Ade deklarasikan menang 73,5 persen di Pilkada Bogor

    Kabupaten Bogor (ANTARA) – Pasangan calon bupati-wakil bupati Bogor nomor urut 1, Rudy Susmanto-Ade Ruhandi, mendeklarasikan menang pada Pilkada Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Ketua Badan Pemenangan Rudy-Ade, Iwan Setiawan, di Kantor DPC Partai Gerindra, Cibinong, Rabu, mengungkapkan deklarasi tersebut dilandasi hasil hitung cepat oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI).

    Hasil hitung cepat dari suara masuk 68 persen itu menyatakan pasangan Rudy-Ade memperoleh suara 73,5 persen dan pasangan calon nomor urut 2 Bayu Syahjohan-Musyafaur Rahman memperoleh 26,5 persen.

    “Ini hitung cepat yang bisa dipertanggungjawabkan, biasanya tren hitung cepat kalau sudah di atas 50 persen itu perubahannya tidak signifikan, makanya kami berani mendeklarasikan kemenangan,” kata dia, yang juga ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor.

    Menurut dia, perolehan suara pasangan calon di atas angka 70 persen ini merupakan sejarah baru pada pelaksanaan di Pilkada Kabupaten Bogor.

    Meski begitu, dia tetap menginstruksikan jajaran badan pemenangan untuk tetap mengawal suara di wilayah, hingga penghitungan resmi di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Bogor.

    “Kami meminta tetap mengawal suara yang nanti dihitung di kecamatan. Ini (hasil hitung cepat) menjadi panduan bagi teman-teman yang berjuang di bawah,” kata dia.

    KPU Kabupaten Bogor menetapkan dua pasang calon bupati dan wakil bupati, yakni nomor urut 01, Rudy Susmanto-Ade Ruhandi, dan nomor urut 02, Bayu Syahjohan-Musyafaur Rahman atau Kang Mus.

    Pasangan Rudy-Ade diusung 17 partai politik, dari delapan partai parlemen yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, PPP, PAN, Partai Demokrat, PKS, PKB dan Partai NasDem. Kemudian sembilan partai non-parlemen yaitu Partai Hanura, Perindo, PSI, Partai Gelora, Partai Buruh, Partai Ummat, PBB, Partai Garuda, dan PKN.

    Sedangkan pasangan Bayu-Kang Mus diusung oleh PDIP.

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Ade P Marboen
    Copyright © ANTARA 2024

  • DPD RI ingatkan aparat TNI-Polri jaga netralitas saat Pilkada 2024

    DPD RI ingatkan aparat TNI-Polri jaga netralitas saat Pilkada 2024

    Ketua Komite III DPD Republik Indonesia Filep Wamafma saat ditemui awak media usai melakukan kunjungan kerja di Bawaslu Kabupaten Manokwari, Papua Barat. ANTARA/Fransiskus Salu Weking.

    DPD RI ingatkan aparat TNI-Polri jaga netralitas saat Pilkada 2024
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 27 November 2024 – 09:35 WIB

    Elshinta.com – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia mengingatkan seluruh aparat TNI-Polri di wilayah Provinsi Papua Barat wajib menjaga netralitas saat pelaksanaan Pilkada Serentak 2024..

    Ketua Komite III DPD Republik Indonesia Filep Wamafma di Manokwari, Rabu, mengatakan penyelenggaraan pemilihan umum calon kepala daerah melibatkan semua komponen bangsa, terutama TNI-Polri.

    “Personel TNI-Polri tidak boleh berpihak kepada calon kepala daerah manapun. Kalau mau berpolitik, keluar dulu dari institusi dan jadi warga sipil, ” kata Filep.

    Komite III DPD, kata dia, mendukung penuh pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan terkait sanksi pidana bagi aparat TNI-Polri yang tidak netral selama masa Pilkada Serentak 2024.

    Hukuman tersebut harus diimplementasikan bilamana ditemukan ada oknum aparat TNI-Polri yang terbukti ikut berpolitik praktis, seperti berkampanye mendukung salah satu calon kepala daerah.

    “Semua pernyataan dari pemerintah harus dilakukan, bukan hanya sebatas keluarkan statement saja. Masyarakat perlu bukti,” ujar Filep Wamafma.

    Dia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mendukung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melalui pengawasan partisipatif guna mencegah berbagai potensi pelanggaran Pilkada Serentak 2024 di tujuh kabupaten se-Papua Barat.

    Tujuh kabupaten itu meliputi Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Kaimana, dan Kabupaten Fakfak.

    “Supaya kepala daerah yang terpilih nanti berasal dari proses demokrasi yang benar, berkualitas, dan bermartabat,” kata Filep Wamafma.

    Sumber : Antara

  • Hitung cepat KedaiKOPI: Andra-Dimyati 55,16 persen, Airin-Ade 44,84 persen

    Hitung cepat KedaiKOPI: Andra-Dimyati 55,16 persen, Airin-Ade 44,84 persen

    Jakarta (ANTARA) – Hasil hitung cepat atau quick count dari Lembaga Survei KedaiKOPI untuk Pilkada Banten 2024 hingga Rabu sore pukul 16.30 WIB, mencatat pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah unggul dengan perolehan suara 55,16 persen.

    Sedangkan kandidat lainnya yakni Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi memperoleh 44,84 persen suara. Adapun data yang sudah masuk ke lembaga survei itu sudah mencapai 71,75 persen.

    “Jadi memang cukup mengejutkan sebetulnya, karena di survei-survei, Airin unggul sangat jauh ya, ada yang 60-40, ada yang 70-30,” kata Direktur Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio di Pusat Unggulan ANTARA atau Antara Heritage Center, Jakarta, Rabu.

    Ia pun belum bisa menganalisis lebih dalam mengenai faktor penyebab unggulnya Andra Soni di Banten. Yang jelas, kata dia, hasil hitung cepat itu sangat mengejutkan karena hasil survei-survei dari lembaga lain biasanya tidak jauh dari hasil survei KedaiKOPI.

    “Ya kalau ada perubahan ya bisa unggul, tapi kalau lihat dari ini, hasil akhir kalaupun paslon 1 unggul ya unggul tipis,” kata dia.

    Namun dia mengungkapkan hasil hitung cepat itu akan bisa dipastikan ketika ada keputusan resmi dari KPU nanti, walaupun biasanya hasil hitung cepat jarang salah. “Setelah dicek di hasil KPU biasanya sama,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Ade P Marboen
    Copyright © ANTARA 2024