Jenis Media: Politik

  • Efektivitas quick count dan polling dalam Pilkada

    Efektivitas quick count dan polling dalam Pilkada

    masyarakat juga perlu memahami bahwa quick count bukan hasil akhir dan polling bukan prediksi mutlak

    Jakarta (ANTARA) – Dalam setiap penyelenggaraan Pilkada, quick count dan polling selalu menjadi sorotan utama. Dua metode ini memainkan peran strategis dalam memberikan gambaran cepat tentang persaingan kandidat pemilu.

    Namun, efektivitas keduanya dalam konteks Pilkada 2024 membutuhkan analisis yang mendalam untuk memastikan bahwa dua hal ini benar-benar berfungsi sebagai alat demokrasi yang mendukung proses transparansi dan akuntabilitas.

    Quick count, atau hitung cepat, dilakukan dengan metode statistik melalui penghitungan sebagian kecil hasil suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dipilih secara acak. Metode ini dirancang untuk merepresentasikan hasil akhir secara keseluruhan.

    Selain quick count, ada juga istilah real count yakni metode perhitungan resmi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdasarkan penghitungan suara secara manual dari setiap TPS di seluruh Indonesia (bukan sampel).

    Ada pula exit poll yakni survei yang dilakukan terhadap pemilih setelah mereka keluar dari TPS, dengan menanyakan pilihan mereka secara langsung.

    Ketiga metode ini saling melengkapi untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif terkait hasil pemilu.

    Di sisi lain, ada polling yang lebih bersifat prediktif untuk menggambarkan preferensi masyarakat sebelum pemilu berlangsung.

    Baik hitung cepat maupun polling secara umum memiliki landasan ilmiah yang kuat, namun kualitas hasilnya juga tergantung pada jumlah sampel dan tehnik pengambilan sampel di lapangan.

    Dalam praktiknya Statistisi Ahli Madya BPS DKI Theresia Parwati meminta masyarakat agar tetap cerdas untuk bersikap dan mengawasi proses hitung cepat agar sehingga terjebak pada hasil yang ternyata menyesatkan.

    Theresia berpendapat bahwa metodologi memainkan peran penting dalam hitung cepat karena di dalamnya memuat cara pengambilan sampel unit dan teknik terkait pengumpulan data.

    Selain metodologi, Theresia juga menyarankan masyarakat untuk senantiasa melihat rekam jejak lembaga survei yang mengeluarkan hasil hitung cepatnya saat pilkada.

    Dalam konteks Pilkada 2024, ada tantangan unik bagi metode quick count dan polling karena lanskap politik yang semakin kompleks.

    Kompetisi yang ketat di antara kandidat, pengaruh politik identitas, serta tingginya tingkat polarisasi masyarakat menciptakan dinamika yang tidak mudah diprediksi.

    Dalam situasi ini, keakuratan quick count dan polling sangat ditentukan oleh integritas metodologi, representasi data, serta keterbukaan lembaga yang melakukannya.

    Salah satu kekuatan quick count adalah kemampuannya memberikan gambaran awal yang cepat mengenai hasil pemilu.

    Namun, efektivitasnya sering kali diragukan ketika terjadi ketidakselarasan antara hasil quick count dan perhitungan resmi KPU. Bahkan jika terjadi perbedaan yang jauh dari satu lembaga survei dengan lembaga survei lain maka memunculkan kecurigaan di masyarakat.

    Meski selisih margin of error biasanya masih dalam batas wajar, perbedaan ini sering dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk membangun narasi delegitimasi hasil pemilu.

    Pada Pilkada sebelumnya, beberapa pihak bahkan menuding lembaga survei telah berafiliasi dengan kandidat tertentu, sehingga hasil quick count dianggap bias.

    Situasi ini tidak hanya menimbulkan ketidakpercayaan publik, tetapi juga menciptakan kerawanan politik yang berpotensi memperkeruh stabilitas sosial.

    Polling, di sisi lain, memiliki tantangan yang berbeda. Meski dilakukan jauh sebelum hari pemungutan suara, polling sering dikritik karena dianggap tidak mampu menangkap perubahan preferensi masyarakat yang sangat dinamis.

    Responden polling sering kali hanya merepresentasikan kelompok tertentu, terutama di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan akses komunikasi dan informasi.

    Selain itu, tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga survei menjadi isu penting. Ketika masyarakat merasa bahwa polling digunakan untuk menggiring opini, hasilnya menjadi kurang relevan sebagai cerminan demokrasi.

    Namun demikian, quick count dan polling tetap memiliki peran penting dalam Pilkada. Mereka membantu meningkatkan partisipasi publik, memberikan transparansi, serta menjadi alat untuk mengawasi kemungkinan kecurangan.

    Pembelajaran Politik

    Dalam konteks demokrasi Indonesia yang terus berkembang, kedua metode ini juga berfungsi sebagai mekanisme pembelajaran politik bagi masyarakat.

    Tantangannya adalah bagaimana memastikan bahwa quick count dan polling digunakan secara etis, profesional, dan sesuai dengan standar ilmiah yang berlaku.

    Untuk itu, ada beberapa langkah kebijakan yang dapat diambil. Pemerintah perlu memperkuat regulasi terhadap lembaga survei dan penyelenggara quick count.

    Pengawasan yang ketat harus dilakukan, termasuk kewajiban bagi lembaga survei untuk mempublikasikan metodologi yang digunakan secara rinci. Hal ini penting untuk memastikan bahwa hasil quick count dan polling dapat diverifikasi secara ilmiah dan transparan.

    Di sisi lain, KPU bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus meningkatkan edukasi publik mengenai perbedaan quick count, polling, dan perhitungan resmi.

    Anggota Bawaslu DKI Jakarta Benny Sabdo pun telah mengingatkan para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada 2024 yang mempunyai kewajiban melakukan pendidikan politik pada masyarakat saat berkampanye.

    Kampanye disebutnya sebagai pendidikan politik yang bertanggung jawab kepada masyarakat sehingga para calon ini juga punya kewajiban melakukan pendidikan politik termasuk terkait perhitungan hasil pemungutan suara.

    Pada akhirnya masyarakat juga perlu memahami bahwa quick count bukan hasil akhir dan polling bukan prediksi mutlak. Dengan demikian, publik tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang berusaha memanipulasi informasi.

    Selanjutnya, perlu ada standar nasional yang jelas terkait margin of error dan tingkat kepercayaan dalam quick count maupun polling.

    Standar ini akan menjadi acuan bagi lembaga survei untuk menjaga kualitas dan kredibilitas hasil yang mereka sajikan. Lembaga survei juga perlu memastikan bahwa mereka bebas dari konflik kepentingan politik yang dapat merusak integritas mereka.

    Peran media

    Kemudian sebagai pilar keempat demokrasi, media massa harus memainkan peran sebagai pengawas independen dalam menyampaikan hasil quick count dan polling kepada publik.

    Media perlu mengedepankan prinsip jurnalistik yang objektif, dengan memberikan ruang untuk membedah metodologi yang digunakan oleh lembaga survei.

    Selain itu, media harus berhati-hati dalam mengelola ekspektasi publik agar tidak menciptakan kegaduhan pascapemilu.

    Akhirnya, efektivitas quick count dan polling dalam Pilkada tidak hanya bergantung pada lembaga survei, tetapi juga pada literasi politik masyarakat.

    Edukasi politik yang berkelanjutan harus menjadi prioritas untuk memastikan bahwa masyarakat memahami pentingnya data dan angka dalam proses demokrasi.

    Sebab, di balik semua angka yang disajikan, ada tanggung jawab besar untuk menjaga kepercayaan publik terhadap proses pemilu.

    Pilkada 2024 merupakan momen penting untuk mengevaluasi sejauh mana quick count dan polling benar-benar mampu mendukung demokrasi yang sehat.

    Dengan pendekatan yang tepat dan regulasi yang kuat, keduanya dapat menjadi pilar penting dalam mewujudkan pemilu yang jujur, transparan, dan berintegritas.

    Di tengah tantangan politik yang semakin kompleks, sinergi antara lembaga survei, pemerintah, media, dan masyarakat adalah kunci untuk memastikan bahwa quick count dan polling tidak hanya menjadi sekadar angka, tetapi juga simbol kepercayaan terhadap demokrasi.

    Copyright © ANTARA 2024

  • Hitung cepat Pilkada Banten: Andra-Dimyati kalahkan Airin-Ade

    Hitung cepat Pilkada Banten: Andra-Dimyati kalahkan Airin-Ade

    Hitung cepat Pilkada Banten: Andra-Dimyati kalahkan Airin-Ade

  • YSK-VM klaim menang di pilkada gubernur-wakil gubernur Sulut

    YSK-VM klaim menang di pilkada gubernur-wakil gubernur Sulut

    Manado (ANTARA) – Pasangan Yulius Selvanus Komaling-Victor Mailangkay (YSK-VM) mengklaim menang atas pasangan calon lainnya di pilkada calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara, Rabu.

    “Puji Tuhan, alhamdulillah saya dan pak Victor menang,” kata Yulius Selvanus saat memberikan pidato kemenangan di Manado.

    Saat ini telah masuk laporan dari masing-masing saksi YSK-VM di seluruh 15 kabupaten dan kota.

    “Untuk masyarakat Bolaang Mongondow Raya terima kasih anda telah mempercayakan saya dan pak Victor, jauh meninggalkan teman teman lainnya,” kata YSK yang disambut riuh sorakan pendukungnya di rumah pemenangan.

    YSK juga memberikan apresiasi kepada masyarakat kabupaten kepulauan Nusa Utara, “Terima kasih Sitaro, Sangihe, Talaud kalian telah mempercayakan kami berdua untuk menang, terima kasih.”

    Begitupun dengan masyarakat di Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Selatan, yang telah memberikan kepercayaan untuk meraih kemenangan.

    “Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon dan Kota Manado masih sementara berhitung, sedikit bersabar,” katanya.

    Ternyata masyarakat Sulawesi Utara, kata YSK, tidak menggunakan uang dalam pelaksanaan pilkada.

    “YSK, kita semua ingin perubahan, mereka ingin perubahan. Hati-hati para koruptor,” ujarnya.

    YSK kemudian mengajak semua warga Sulut bergandengan tangan memajukan provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut.

    “Siapa pun yang tidak memilih saya, kami berdua ini, tidak apa-apa. Kita akan menggandeng karena mereka juga adalah masyarakat Sulut. Perbedaan itu hal yang biasa, tetapi mari kita majukan Sulut,” katanya.

    Hasil hitung cepat Charta Politika (update pukul 19.48 WIB) dengan jumlah suara masuk 97 persen, pasangan Yulius-Victor meraih 35,99 persen, Elly-Hanny sebesar 32,51 persen, sementara Steven-Denny sebesar 31,50 persen.

    Pilkada calon gubernur dan wakil gubernur di Provinsi Sulawesi Utara diikuti tiga pasangan calon, yaitu Yulius Selvanus-Victor Mailangkay (Gerindra, Nasdem, Golkar, PSI, PKS, PAN, PKB, Perindo), Elly Lasut-Hanny Pajouw (Partai Demokrat, Partai Buruh, PKN, PBB), sementara Steven Kandouw-Denny Tuejeh (PDIP, Hanura, Gelora).

    Pewarta: Karel Alexander Polakitan
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024

  • KPU Sukoharjo verifikasi 3 lembaga pemantau pilkada, semua lembaga lokal

    KPU Sukoharjo verifikasi 3 lembaga pemantau pilkada, semua lembaga lokal

    Sumber foto: Deni Suryanti/elshinta.com.

    KPU Sukoharjo verifikasi 3 lembaga pemantau pilkada, semua lembaga lokal
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 November 2024 – 23:04 WIB

    Elshinta.com – KPU Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah memberikan izin tiga lembaga pemantau pemilu beroperasi di Sukoharjo pada Pilkada besok. Lembaga tersebut adalah Perisai Demokrasi Bangsa Kabupaten Sukoharjo, Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat dan Perkumpulan disabilitas Sehati Sukoharjo. Lembaga-lembaga lokal tersebut sebelumnya sudah mendaftarkan diri ke KPU.

    Ketua KPU Kabupaten Sukoharjo, Syakbani Eko Raharjo mengatakan, pihaknya melakukan verifikasi sejumlah lembaga pemantau Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2024 yang mendaftar. Kemudian mengerucut pada tiga lembaga saja yang dinyatakan memenuhi syarat secara administrasi. Dan tiga lembaga ini diberikan akreditasi serta hak melaksanakan pemantauan secara independen terhadap proses pemungutan suara Pilkada pada 27 November besok.

    “Pemantau Pemilu akan dibekali dengan tanda pengenal dari lembaga dan KPU setempat saat menjalankan tugas,” kata Syakbani.

    Syakbani menambahkan, petugas pemantau Pemilu independen yang telah terakreditasi dinyatakan resmi. Namun demikian, pemantauan tetap harus mengikuti ketentuan yang diberlakukan oleh penyelenggara pemilu. Artinya, keberadaan tim pemantau hanya mengawasi pelaksanaan tahapan Pilkada berjalan dengan lancar, jujur dan adil. Tetapi dalam bertugas tidak ikut andil terlibat dalam proses yang dilaksanakan oleh petugas pemilu.

    “Pemantau juga sudah kami ikutkan bimbingan teknis pengawasan bersama pengawas pemilu,” tambahnya.

    Dia menyebutkan bahwa keberadaan pemantau Pemilu independen dilindungi undang-undang sepanjang terverifikasi dan terakreditasi oleh KPU. Hal tersebut juga sudah langsung disampaikan pada petugas tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan akses dan fasilitasi pada para petugas pemantau. Pemantau pemilu dibekali dengan kartu identitas yang dikeluarkan oleh KPU.

    “Ada dibekali kartu identitas pemantau sejumlah petugas yang diturunkan oleh lembaga,” tutupnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Selasa (26/11). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Perolehan Sementara: Suara Risma-Gus Hans Ungguli Khofifah-Emil di Karangpilang Surabaya

    Perolehan Sementara: Suara Risma-Gus Hans Ungguli Khofifah-Emil di Karangpilang Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Hasil penghitungan suara sementara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024 di Kecamatan Karangpilang, Surabaya, menunjukkan dominasi pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).

    Paslon ini unggul di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan selisih suara yang signifikan dibandingkan dua Paslon lainnya.

    Ketua TPS 004, Dedy Hermawan, menjelaskan bahwa dari 371 total Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada 361 orang yang mencoblos. Namun, 9 surat suara di antaranya dianggap tidak sah.

    “Total perolehan suara, Paslon nomor urut 1 (Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim) memperoleh tujuh suara. Nomor urut 2 (Khofifah Indar Parawansa- Emil Elistianto Dardak) memperoleh 108 suara, sedangkan nomor urut 3 (Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans)) mendapat 237 suara,” imbuhnya.

    Kemenangan telak Risma-Gus Hans tidak hanya terlihat di TPS 004. Beberapa TPS lainnya di Kelurahan Kebraon juga menunjukkan hasil serupa.

    Di TPS 008, sebanyak 387 pemilih terdaftar turut mencoblos Paslon nomor urut 3 tersebut. Begitu juga dengan TPS 017 menunjukkan dominasi dengan 237 suara, dan di TPS 016, pasangan ini berhasil mengumpulkan 242 suara.

    Hingga pukul 15.29 WIB, hasil ini masih merupakan penghitungan sementara, dan jumlah pemilih yang melapor bisa saja bertambah. Antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pilkada kali ini cukup tinggi, terlihat dari tingginya tingkat kehadiran pemilih di TPS. (fyi/ian)

  • Hitung cepat: Aep-Maslani unggul di Pilkada Karawang, raih 54,67 persen

    Hitung cepat: Aep-Maslani unggul di Pilkada Karawang, raih 54,67 persen

    Karawang (ANTARA) – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Karawang Aep Syaepuloh-Maslani unggul 54,67 persen berdasarkan hasil hitung cepat Lembaga Survei Indikator hingga pukul 18.11 WIB.

    “Terima kasih kepada masyarakat Karawang, terutama partai koalisi, relawan dan pendukung, kita sama-sama menonton hasil hitung cepat dari Indikator, alhamdulillah 54,67 persen,” kata Aep, Karawang, Rabu.

    Berdasarkan hasil hitung cepat Indikator hingga pukul 18.11 WIB, jumlah suara pasangan calon bupati dan wakil bupati Aep-Maslani mencapai 54,67 persen, sementara pasangan Acep Jamhuri-Gina Swara jumlahnya mencapai 45,33 persen.

    Capaian itu sesuai dengan jumlah data masuk sebesar 97,50 persen dengan ‘margin of error’ 1,94 persen.

    Aep menyampaikan bahwa kemenangan itu bukan menjadi kemenangan pasangan Aep-Maslani. Namun menjadi kemenangan masyarakat Karawang yang telah memberikan amanah ini.

    “Jadi tentunya ini bukan kemenangan Aep-Maslani, tapi ini kemenangan masyarakat Karawang. Sebab, ini amanah yang diberikan kepada saya dengan pak haji Maslani,” katanya.

    Atas capaian itu, Aep menyampaikan ucapan terima kasih kepada relawan partai koalisi, sayap-sayap partai yang telah berjuang.

    Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Karawang yang telah mendukungnya untuk kembali menjabat sebagai Bupati Karawang.

    “Mudah-mudahan amanah ini dapat kami jalankan dengan baik. Terutama demi kemajuan Karawang, baik itu pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan lainnya,” kata dia.

    Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Aep-Maslani, Dian Fahrud Jaman mengatakan, kemenangan ini merupakan awal sampai nanti adanya pengumuman resmi dari KPU Karawang.

    “Kemenangan ini jadi awal supaya kami mengawal dari TPS ke kecamatan, agar jaga proses rekapitulasi dari TPS hingga kecamatan. Sehingga proses rekapitulasi ini sama-sama kita kawal dan sampai tingkat Karawang, hingga KPU secara resmi mengumumkannya,” kata dia.

    Pewarta: M.Ali Khumaini
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pesan Dharma-Kun bagi cagub dan cawagub yang nantinya pimpin Jakarta

    Pesan Dharma-Kun bagi cagub dan cawagub yang nantinya pimpin Jakarta

    ANTARA – Pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, yang merupakan cagub dan cawagub nomor urut 2 dalam Pilkada Jakarta, menyampaikan pesan bagi paslon yang nantinya akan memimpin Jakarta. Hal itu disampaikan Dharma-Kun usai menanggapi berbagai hasil hitung cepat yang menaruh keduanya di posisi ketiga, dengan angka sekitar 10 persen. (Aria Cindyara/Suci Nurhaliza/Rizky Bagus Dhermawan/Farah Khadija)

  • Di balik lapas, napi di Cirebon mengukir partisipasi demokrasi

    Di balik lapas, napi di Cirebon mengukir partisipasi demokrasi

    agar semua pihak saling mendukung, berpegang pada profesionalisme, dan menjaga kedewasaan dalam berdemokrasi

    Cirebon (ANTARA) – Suasana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/11) pagi terasa berbeda. Hiruk pikuk khas perayaan pesta demokrasi begitu terasa menyelimuti area lapas.

    Di tempat ini, ratusan narapidana (napi) bersiap menggunakan hak pilih mereka, dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

    Di dalam area lapas, terdapat dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus yakni TPS 902 dan 903, yang telah didirikan untuk mengakomodasi 651 napi yang memiliki hak suara.

    Antrean panjang terlihat, namun semuanya berjalan tertib. Para napi mencocokkan nama mereka dengan daftar pemilih, kemudian menunggu giliran untuk memasuki bilik suara.

    Tak ada kunjungan keluarga pagi itu. Aktivitas sepenuhnya difokuskan pada pilkada, untuk memberikan ruang bagi warga binaan agar mencurahkan perhatian mereka pada proses pencoblosan.

    Sejumlah napi saat menunggu giliran untuk menyalurkan hak suara pilkada di dalam TPS di Lapas Kelas I Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/11/2024). ANTARA/Fathnur Rohman

    Kepala Lapas Kelas I Cirebon Yan Rusmanto menyebutkan antusiasme warga binaan dalam menyambut Pilkada 2024 sangat tinggi.

    Sejak awal sosialisasi bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilakukan, keingintahuan mereka terhadap proses pemilu begitu besar.

    Dari awal sosialisasi bersama KPU, mereka sangat ingin tahu tentang Pilkada 2024 ini. Mereka mengenal pasangan calon dari gambar, visi, dan misi yang disampaikan, bahkan banyak yang aktif bertanya.

    KPU Kota Cirebon telah menggelar dua kali sosialisasi di lapas, mencakup pengenalan pasangan calon hingga mekanisme penggunaan hak pilih.

    Dari 651 warga binaan yang terdaftar sebagai pemilih, Yan berharap partisipasi penuh dapat tercapai dan tidak ada golput.

    Sejak sosialisasi, warga binaan diminta memilih dengan hati nurani. Masalah pilihan adalah hak masing-masing, tetapi gunakanlah suara dengan bijak.

    Semangat tinggi warga binaan menunjukkan bahwa hak demokrasi dapat dirayakan di mana pun, termasuk di lingkungan lapas.

    Partisipasi para napi

    Bagi para warga binaan, momen Pilkada 2024 bukan sekadar rutinitas lima tahunan, tetapi sebuah bentuk partisipasi yang berarti.

    Sosialisasi pilkada sebelumnya, yang dilakukan bersama KPU, telah memantik antusiasme mereka. Dari pengenalan kandidat hingga tata cara mencoblos, semuanya disimak secara detail.

    Sebagian besar dari mereka menganggap hal ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan bahwa meskipun berada di dalam lapas, suara mereka tetap berharga.

    Foto pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar yang dipajang di dekat TPS di Lapas Kelas I Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/11/2024). (ANTARA/Fathnur Rohman)

    Dalam suasana yang penuh harapan, mereka hadir di TPS bukan hanya untuk mencoblos, melainkan menjadi bagian dari perubahan.

    Hadi Saputra, salah satu warga binaan, merasakan kebanggaan tersendiri. Selama delapan tahun menjalani hukuman, ia selalu berusaha ikut serta dalam setiap pemilu.

    Baginya, suara yang diberikan adalah bentuk tanggung jawab terhadap negara. Sebab, calon pemimpin terbaik dipilih melalui sistem ini.

    Ia selalu berharap agar pemimpin yang terpilih nanti bisa membawa keadilan bagi masyarakat kecil.

    Cerita seperti Hadi bukanlah hal yang langka di lapas ini. Para napi memiliki harapan yang sama.

    Mereka ingin pesta demokrasi ini mampu menghadirkan perubahan nyata, tidak hanya bagi masyarakat umum tetapi juga bagi mereka yang berada di sisi lain kehidupan.

    Menjaga kredibilitas pilkada

    Sementara itu, di luar lapas, KPU Kota Cirebon memastikan semua pemenuhan logistik pilkada berjalan sesuai aturan.

    Sebagai contoh, sebanyak 1.851 lembar surat suara yang rusak dan berlebih dimusnahkan sehari sebelum pencoblosan berlangsung.

    Ketua KPU Kota Cirebon Mardeko menyebut pemusnahan ini dilakukan untuk menjaga integritas pilkada, dengan prosedur yang diawasi langsung oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Bawaslu.

    Surat suara yang dimusnahkan meliputi 1.721 lembar untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta 130 lembar untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota.

    Menurutnya, langkah ini pun sekaligus menandai distribusi logistik yang telah rampung ke seluruh TPS sejak Selasa (26/11).

    Demokrasi merangkul semua kalangan

    Pilkada kali ini juga menjadi momen inklusivitas di Kota Cirebon. Dari 255.779 pemilih yang terdaftar dalam DPT, sekitar 886 orang berasal dari komunitas disabilitas.

    KPU memastikan hak mereka tidak terabaikan dengan melibatkan mereka dalam berbagai tahapan pilkada, termasuk debat pasangan calon.

    Mardeko menjelaskan langkah ini bertujuan memberikan ruang bagi komunitas disabilitas untuk mengenal lebih dalam visi dan misi para kandidat.

    Komunitas disabilitas, lanjut dia, tidak hanya sekadar mencoblos, tetapi harus memahami program yang akan dijalankan oleh pemimpin terpilih.

    Pihaknya pun telah mengambil kebijakan yang menjamin, seluruh pemilih disabilitas di Kota Cirebon bisa berpartisipasi secara setara dalam proses demokrasi tersebut.

    Kebijakan itu, berupa penyediaan fasilitas yang memadai di setiap TPS, menyiapkan surat suara khusus, serta pendampingan bagi pemilih disabilitas yang memerlukan bantuan saat pencoblosan.

    Suasana pemungutan suara pilkada pada TPS di Lapas Kelas I Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/11/2024). (ANTARA/Fathnur Rohman)

    KPU Kota Cirebon juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi yang fokus pada hak-hak penyandang disabilitas, untuk memastikan kebutuhan para pemilih terpenuhi selama proses Pilkada 2024.

    Sampai dengan tahapan pemungutan suara, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Cirebon Iing Daiman mengatakan sangat mengapresiasi kinerja penyelenggara pilkada, termasuk petugas sortir dan lipat (sorlip) surat suara yang bekerja dengan penuh ketelitian.

    Selain itu, dalam proses tersebut KPU menggandeng beberapa disabilitas untuk merampungkan sorlip surat suara.

    Foto para pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Cirebon yang dipajang pada TPS di Lapas Kelas I Cirebon, Jawa Barat, Rabu (27/11/2024). ANTARA/Fathnur Rohman

    Dia menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menjaga kondusifitas selama tahapan pilkada berlangsung, sehingga dapat terselenggara lancar tanpa perlu adanya pemungutan suara ulang (PSU).

    Ia berpesan agar semua pihak saling mendukung, berpegang pada profesionalisme, dan menjaga kedewasaan dalam berdemokrasi.

    Dari balik lapas hingga TPS di seluruh Kota Cirebon, semangat demokrasi terasa begitu kuat.

    Warga binaan dan komunitas disabilitas membuktikan bahwa demokrasi bukan soal tempat atau kondisi, tetapi tentang kesetaraan hak.

    Bagi narapidana, mencoblos adalah simbol harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Sedangkan bagi komunitas disabilitas, momen ini adalah ruang untuk bersuara dan memastikan aspirasi mereka didengar.

    Pilkada 2024 tidak hanya menjadi momen politik, namun harus dijadikan sebagai simbol inklusivitas, mengukuhkan bahwa setiap suara memiliki makna yang sama pentingnya dalam menentukan masa depan daerah Cirebon serta Jawa Barat.

    Editor: Budhi Santoso
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hitung cepat Pilkada Sumut: Bobby-Surya raih suara terbanyak

    Hitung cepat Pilkada Sumut: Bobby-Surya raih suara terbanyak

    Hitung cepat Pilkada Sumut: Bobby-Surya raih suara terbanyak

  • AHY pantau hasil sementara, optimistis kandidat Demokrat unggul

    AHY pantau hasil sementara, optimistis kandidat Demokrat unggul

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memantau langsung perolehan suara sementara Pilkada 2024 di Command Center Pilkada DPP Partai Demokrat di Jakarta, Rabu, bersama jajaran pengurus utama partai.

    AHY, yang ditemui selepas kegiatannya di kantor pusat Demokrat itu, mengaku optimistis kandidat-kandidat kepala daerah yang diusung oleh Demokrat unggul dalam perolehan suara sementara Pilkada 2024.

    “Kami ingin melihat secara langsung sambil mencocokkan laporan dari lapangan baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota, tetapi secara umum, alhamdulilah, sejumlah kandidat yang kami usung, termasuk kader utama Partai Demokrat yang mengikuti kontestasi ini cukup banyak yang unggul dalam quick count (hitung cepat, red.),” kata AHY saat ditemui di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu.

    Dia pun berharap hasil hitung cepat itu konsisten dengan hasil penghitungan TPS-TPS hingga akhirnya di KPU daerah-daerah.

    “Mudah-mudahan bisa kami kawal sampai dengan penghitungan terakhir sehingga bisa dinyatakan sebagai pemenang,” kata AHY.

    AHY tiba di markas Demokrat sekitar pukul 16.30 WIB, dan dia memantau jalannya pilkada dari pusat komando (command center) partai selama kurang lebih 2 jam. Beberapa petinggi Demokrat juga hadir mendampingi ketua umum, antara lain Sekretaris Jenderal Teuku Riefky Harsya, dan Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra.

    Pemungutan suara Pilkada 2024 berlangsung serentak di 545 provinsi, kabupaten, dan kota, Rabu mulai pukul 07.00 sampai dengan 13.00 waktu masing-masing TPS. Sejauh ini, penghitungan suara masih berlangsung di berbagai daerah.

    Di lokasi terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan menilai pemungutan suara serentak di 545 daerah pada hari ini berlangsung lancar.

    “Sebagaimana yang kami monitor secara bersama bahwa pilkada serentak hari ini semua berjalan sebagian besar lancar dengan aman dan damai,” kata Menko Polkam di Subden Mabes TNI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu.

    Walaupun demikian, Budi menyebut ada beberapa daerah yang perlu menggelar pemungutan suara ulang (PSU).

    “Ada beberapa titik wilayah yang memang perlu dilakukan pemungutan susulan karena ada eskalasi terkait dengan bencana alam, baik itu karena gunung merapi, longsor, maupun banjir,” kata dia.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024