Jenis Media: Otomotif

  • Anti Hajar Lubang saat Touring Malam Hari, Lampu Tembak Jadi Solusi

    Anti Hajar Lubang saat Touring Malam Hari, Lampu Tembak Jadi Solusi

    Jakarta

    Khawatir motor menghajar lubang jalanan saat touring malam hari? Lampu tembak bisa menjadi solusinya. Lampu tambahan ini bisa membantu penerangan saat malam hari. Dengan watt yang besar, jalanan berlubang pun gampang kelihatan.

    Salah satu produk lampu tembak atau lampu tambahan yang ada di pasaran adalah produk terbaru yang dibuat oleh Osram dan Duromoto. Ada dua produk yang ditawarkan, CBI Racer Ultra dan CBI Racer Pro.

    Lampu tembak jadi solusi buat touring malam hari Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    “Lampu ini bisa menjadi solusi bagaimana kita bisa menambah penerangan, namun tanpa merusak fitur lampu standar bawaan motor. Kelebihan lampu eksternal ini, memiliki output cahaya seperti biled,” ungkap Head of AM AFTM Sales Asean ams Osram Group Steven Robertus ditemui detikOto di arena IMHAX 2025 Jakarta, Kamis (13/11/2025).

    Secara spesifikasi, CBI Racer Pro punya daya 30 watt dan memiliki ukuran lebih ringkas, ideal untuk pengguna motor yang menginginkan fleksibilitas lebih pada motor. Sedang untuk versi CBI Racer Ultra punya daya yang lebih besar 50 watt. Ini cocok buat yang menginginkan pencahayaan lebih terang lagi.

    “Lampu ini sudah kita tes selama kurang lebih satu tahun dan dipakai untuk kondisi jalanan dengan cuaca cukup ekstrem, istilahnya untuk lewat jalanan berlumpur, dan segala macam itu sudah kita tes. Termasuk juga saat kondisi jalanan gelap dan hujan,” sambung Steven.

    Soal harga, untuk model CBI Racer Pro harganya sekitar Rp 2.100.000 dan CBI Racer Ultra harganya Rp 3.250.000. Namun sebagai catatan, harga tersebut merupakan harga promo selama penyelenggaraan pameran IMHAX 2025, 12-16 November.

    (lua/din)

  • Cicilan Wuling Darion Harga Rp 350 Jutaan, per Bulan Bayar Segini

    Cicilan Wuling Darion Harga Rp 350 Jutaan, per Bulan Bayar Segini

    Jakarta

    Wuling Darion termurah bisa dimiliki mulai Rp 350 jutaan. Mau beli kredit pun bisa, berikut skema cicilannya tiap bulan.

    Wuling Darion hadir dalam versi listrik dan juga PHEV. Untuk varian termurahnya, hadir dalam versi EV. Darion termurah itu dibanderol Rp 356 juta. Tapi harga tersebut belum permanen, melainkan hanya untuk 1.500 konsumen pertama.

    Kalau kamu tertarik, opsi membelinya bisa juga dicicil. Besar cicilan akan bergantung dari uang muka dan juga tenor yang dipilih. Nah buat kamu yang mau meminang Wuling Darion termurah, berikut ini skema cicilannya tiap bulan. Sebagai catatan, pada skema berikut opsi yang dipilih adalah uang muka rendah sebesar 20 dan 30 persen.

    Skema Cicilan Wuling Darion Tipe Termurah

    Harga: Rp 356 juta
    DP 20 persen: Rp 71,2 juta

    Tenor: 12 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 105.086.608
    Cicilan per bulan: Rp 26,196 jutaTenor: 24 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 93.094.107
    Cicilan per bulan: Rp 14,192 jutaTenor: 36 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 89.206.253
    Cicilan per bulan: Rp 10,294 jutaTenor: 48 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 87.262.722
    Cicilan per bulan: Rp 8,341 jutaTenor: 60 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 86.198.516
    Cicilan per bulan: Rp 7,268 juta

    Harga: Rp 356 juta
    DP 30 persen: 106,8 juta

    Tenor: 12 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 137.142.608
    Cicilan per bulan: Rp 23,008 jutaTenor: 24 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 126.618.107
    Cicilan per bulan: Rp 12,472 jutaTenor: 36 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 123.206.253
    Cicilan per bulan: Rp 9,05 jutaTenor: 48 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 121.502.722
    Cicilan per bulan: Rp 7,337 jutaTenor: 60 bulan
    Total pembayaran pertama: Rp 120.569.516
    Cicilan per bulan: Rp 6,395 juta

    Spesifikasi Wuling Darion tipe Termurah

    Itu tadi skema cicilan Wuling Darion termurah. Untuk diketahui Darion termurah merupakan mobil listrik. Soal spesifikasi, Wuling Darion EV mengandalkan motor listrik bertenaga 150 kW (201 dk) dengan torsi 310 Nm, disalurkan ke roda depan melalui transmisi Single Reduction. Kapasitas baterainya 69,2 kWh Lithium Iron Phosphate memungkinkan jarak tempuh hingga 540 km (CLTC) dalam sekali pengisian.

    Sebagai varian terendah, fiturnya tak selengkap Darion EV versi termahal. Pada Darion termurah ini tak terawatt headlamp otomatis, sensor wiper, power tailgate, electric sunroof, dan wireless charger 50W. Airbagnya ada 4, kemudian sistem keamanannya terdapat Isofix di baris kedua dan ketiga, ABS+EBD with ESC, electric parking brake with auto-hold, hill hold control, pedestrian warning sound module, hingga tire pressure monitoring system. Tak ada pula ADAS yang tersemat pada Darion termurah ini.

    (dry/din)

  • Penjualan Mobil 2025 Masih Berat, Gaikindo Bakal Revisi Target

    Penjualan Mobil 2025 Masih Berat, Gaikindo Bakal Revisi Target

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bakal merevisi angka penjualan mobil di dalam negeri. Sebab, target 900 ribu unit/tahun yang telah dicanangkan sejak awal belakangan terasa makin berat dan sulit tercapai.

    Selama 10 bulan pertama tahun ini, penjualan mobil di Indonesia baru mencapai 635 ribuan unit. Sehingga, pabrikan harus menjual 264 ribuan unit kendaraan lagi untuk menembus target tersebut. Itu artinya, harus ada 132 ribuan unit mobil yang terjual setiap bulan.

    Padahal, jika melihat angka rata-rata, penjualan mobil di Indonesia selama tahun ini hanya 63 ribuan unit/bulan. Itulah mengapa, rasanya hampir mustahil untuk bisa menembus target 900 ribu unit/tahun.

    “Kami akan rapat dengan anggota dulu, baru melakukan revisi target 2025,” kata Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto, dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (14/11).

    Gaikindo bakal revisi target penjualan mobil di Indonesia. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Sayangnya, Jongkie belum bisa mengumumkan target terbaru yang telah ditetapkan Gaikindo. Dia hanya memastikan, pengumuman terkait akan disampaikan sebentar lagi.

    Disitat dari laman resmi Gaikindo, penjualan mobil selama Januari-Oktober 2025 mengalami penurunan sebesar 10,6 persen dari periode sama tahun lalu.

    Lima besar merek terlaris mengalami penurunan penjualan. Honda menjadi yang terparah dengan penurunan 35,5 persen, kemudian Daihatsu 23,5 persen, Toyota 14 persen, Suzuki 8,6 persen dan Mitsubishi 5,3 persen.

    Penjualan BYD-Denza moncer saat merek lain menderita. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Hasil terbalik datang dari para merek baru yang sebagian besar berasal dari China. BYD dan merek turunannya, Denza, mengalami peningkatan paling signifikan, naik masing-masing 178,2 persen dan 651,1 persen pada Januari-Oktober 2025 dikomparasi dengan periode sama sebelumnya.

    Merek lain yang melonjak adalah Chery 142,7 persen, GWM 94,6 persen, BAIC 167,8 persen, Scania 32,4 persen dan Volkswagen 193,2 persen.

    (sfn/din)

  • Niat Hati Chery Pamer Ketangguhan Mobil Layaknya Range Rover, tapi Berujung Bencana

    Niat Hati Chery Pamer Ketangguhan Mobil Layaknya Range Rover, tapi Berujung Bencana

    Jakarta

    Niat Chery membuktikan mobilnya tangguh layaknya Range Rover justru berbalik jadi bencana. Mobil tak kuat nanjak dan mundur ke belakang.

    Range Rover Sport berhasil menaklukkan 999 anak tangga menuju Heavens Gate atau Gerbang Surga di China pada tahun 2018. Aksi spektakuler tersebut sekaligus memperkuat reputasi Land Rover sebagai mobil off-road yang tangguh.

    Aksi tersebut juga jadi sorotan di seluruh dunia. Ini merupakan bagian dari tantangan Dragon Road dan justru berbuah manis bagi Land Rover.

    Nah, tantangan serupa mau coba dipraktikan pabrikan China, Chery. Chery ingin membuktikan mobilnya tangguh selayaknya SUV Inggris tersebut. Tapi sayang, niat hati mau pamer yang ada justru jadi bumerang.

    Dalam sebuah video yang ditayangkan akun Instagram trtworld, terlihat Chery Fulwin X3L yang desainnya menyerupai Land Rover Defender tengah berupaya menanjak anak tangga di Heavens Gate. Tapi di tengah tanjakan, mobil justru kehilangan traksi dan oleng ke kanan, ke kiri, dan tak lama mundur menghantam pagar pembatas di lokasi ikonik tersebut.

    Pagar pembatas itu pun runtuh karena dihantam mobil yang gagal nanjak. Setelah itu, mobil terlihat ndut-ndutan saat melaju ke depan. Tak diketahui bagaimana akhir dari pengujian tersebut karena videonya hanya singkat.

    “Rekaman menunjukkan mobil Chery kehilangan traksi dan meluncur turun di tangga curam ‘Heavenly Ladder’ di Gunung Tianmen pada 12 November, menabrak pagar pembatas. Perusahaan tersebut meminta maaf dan mengatakan akan memperbaiki kerusakan secara penuh,” demikian keterangan yang disertakan akun trtworld.

    Diberitakan Car News China, saksi mata melaporkan melihat mobil itu gagal menaiki anak tangga dan kemudian meluncur ke belakang dan menabrak pagar. Hal itu membuat tempat wisata ‘Heavenly Ladder’ tutup untuk sementara waktu.

    “Mobil itu tetap di sana selama dua jam tanpa bergerak,” kata seorang warganet yang berada di lokasi saat diwawancarai Jimu News.

    ‘Heavenly Ladder’ di Gunung Tianmen merupakan objek wisata terkenal yang memiliki 999 anak tangga sepanjang hampir 300 meter dan ketinggian vertikal 150 meter mengarah ke gua Tianmen. Tempat ini dikenal karena lokasinya yang menantang, termasuk anak tangga basah dan sempit dengan lebar 30 cm, kemiringan rata-rata 45 derajat, dan beberapa bagian melebihi 60 derajat. Laporan sebelumnya dari Jiangnan Metropolis Daily menggambarkan rute ini sulit ditaklukkan bahkan oleh kendaraan off-road impor.

    Pada 13 November, Chery Automobile merilis permintaan maaf terkait ‘situasi tidak terduga’ yang terjadi selama tantangan Gunung Tianmen. Perusahaan menyatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan penyebab kecelakaan adalah lepasnya pengait secara tiba-tiba dari titik pengikat tali pengaman di perangkat uji.

    Hal ini menyebabkan tali pengaman terjerat pada roda kanan, menghalangi output tenaga, dan mengakibatkan kendaraan tergelincir dan menabrak pagar pembatas. Chery memastikan tidak ada personel yang terluka ataupun kerusakan alam yang ditimbulkan.

    Chery mengakui adanya kelalaian dalam pengujian tersebut. Terutama dalam pemilihan area pengujian. Chery juga menyesali hal itu dan kerusakan yang ditimbulkan di Gunung Tianmen. Perusahaan juga berjanji untuk memperbaiki dan menanggung kerusakan secara penuh.

    (dry/din)

  • Wujud Mobil F1 Audi untuk Debut 2026

    Wujud Mobil F1 Audi untuk Debut 2026

    Foto Oto

    Tripa Ramadhan – detikOto

    Jumat, 14 Nov 2025 12:45 WIB

    Jerman – Audi meluncurkan mobil F1 pertamanya yang menandai langkah besar menuju debut pada 2026. Peluncuran ini menjadi awal perjalanan ambisius di puncak balap dunia.

  • Pajak Motor Mati-Tak Dibayar 2 Tahun Berturut-turut, Awas Nggak Bisa Dipakai Jalan Lagi

    Pajak Motor Mati-Tak Dibayar 2 Tahun Berturut-turut, Awas Nggak Bisa Dipakai Jalan Lagi

    Jakarta

    Pajak motor yang mati dan tak dibayar dua tahun berturut-turut setelahnya bisa bikin data registrasinya dihapus. Kalau data registrasi dihapus, awas motor kamu nggak bisa dipakai lagi di jalan.

    Pajak motor dibayarkan setiap tahun. Selanjutnya setiap lima tahun sekali dilakukan perpanjangan. Kalau tak diperpanjang 5 tahunan, ya pajaknya mati. Kalau pajaknya mati, untuk bisa membuatnya aktif lagi tentu harus dibayar. Pajak yang tak dibayar itu berisiko membuat data STNK kamu dihapus. Khususnya bila pajaknya tak dibayar dua tahun berturut-turut setelah mati.

    Dilihat detikOto dalam sebuah poster di laman Bapenda Jabar, dijelaskan bagi kendaraan bermotor yang tak melakukan registrasi ulang selama dua tahun setelah habis masa berlaku STNK, maka datanya akan dihapus.

    “Maka dapat dihapus dari daftar regident ranmor sesuai ketentuang Undang-undang no.22 tahun 2009,” demikian penjelasan di poster tersebut.

    Perihal penghapusan data kendaraan yang STNK-nya mati dua tahun itu memang sudah tertulis di Undang-Undang No. 22 Tahun 2009, tepatnya pada pasal 74 ayat 2. Dalam pasal itu dijelaskan kondisi penghapusan data kendaraan berdasarkan pertimbangan pejabat yang berwenang melaksanakan registrasi kendaraan bermotor.

    “Penghapusan registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dilakukan jika:
    a. Kendaraan bermotor rusak berat sehingga tidak dapat dioperasikan, atau
    b. pemilik kendaraan bermotor tidak melakukan registrasi ulang sekurang-kurangnya dua tahun setelah habis masa berlaku Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor,” begitu bunyi pasalnya.

    Jangan menyepelekan ya, sebab data yang sudah dihapus itu tak bisa diregistrasikan kembali. Artinya motor kamu tak bisa digunakan di jalan.

    “Yang berakibat kendaraan bermotor tidak dapat dioperasikan,” begitu penjelasannya lagi.

    Penghapusan data kendaraan ini juga tercantum dalam Perpol 7 tahun 2021 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor BAB VIII tentang Penghapusan dan Pemblokiran Regident Ranmor. Pada pasal 84 ayat 5 disebutkan bahwa penghapusan data kendaraan dari daftar registrasi dan identifikasi kendaraan tidak berlaku apabila kendaraan diblokir, dalam proses lelang, atau kendaraan rusak berat masih dalam perbaikan berdasarkan surat keterangan dari bengkel.

    (dry/din)

  • Kerja di SPBU, Kumpulin Uang, Investasi Crypto, Beli Toyota GR 86

    Kerja di SPBU, Kumpulin Uang, Investasi Crypto, Beli Toyota GR 86

    Jakarta

    Haru tak terlihat terlalu antusias saat saya bertanya soal background kehidupannya. Di balik kemudi Toyota GR 86, dia lebih sibuk membuka Spotify dari iPhone 17 yang dia sambungkan ke perangkat audio mobil.

    Saya mengenali beberapa lagu dalam playlist-nya, salah satunya Heavy Rotation milik grup AKB48. Sebelumnya, dia memutar Stay yang dibawakan Victoria – yang belakang saya tahu ada dalam album kompilasi Initial D Vol 2.

    Haru, mengaku usianya 20 tahun, memutar lagu-lagunya dalam volume sedang-sedang saja. Saya sepertinya paham kenapa dia melakukan itu. Duduk dalam kabin tepat di sebelahnya, gelegar deru mesin GR 86 lebih asyik didengar ketimbang suara penyanyi siapapun yang keluar dari perangkat audio itu.

    “Kenapa ya…Mungkin karena ini mobil impian saya dari kecil. Cool aja,” kata Haru singkat saat saya tanya kenapa dia memilih GR 86 ketimbang mobil produksi Jepang lain.

    Haru bersama beberapa temannya yang membawa mobil-mobil JDM Toyota Foto: Doni Wahyudi/detikoto

    Saya berkenalan dengan Haru di Daikoku Parking Area.

    Daikoku Parking Area adalah lokasi legendaris buat penggemar kultur JDM (Japanese Dometic Market). Sejatinya ini memang sebuah rest area, tempat istirahat pemobil yang melintas jalur tol Shuto Expressway. Lokasinya di Yokohama, Perfecture Kanagawa. Sekitar 30-40 menit dari Tokyo via jalan tol.

    Bukannya berlebihan, banyak yang menyebut Daikoku Parking Area sebagai ‘Tanah Suci’ buat penggemar mobil JDM di Jepang. Bagaimanapun juga ini memang lokasi paling ikonik, juga penuh sejarah. Sampai sekarang titik ini adalah tempat berkumpul, dan simbol paling nyata kultur otomotif Jepang.

    Fakta bahwa tempat ini masih sangat hidup sampai sekarang menunjukkan bagaimana gairah terhadap mobil-mobil domestik Jepang berbahan bakar bensin masih bertahan. Katanya, setiap akhir pekan, mulai Jumat malam sampai Minggu pagi, tempat ini ramai luar biasa dan masih jadi magnet buat kumpul.

    Haru adalah salah satu pemilik mobil yang diperkenalkan Toyota pada saya dan rombongan wartawan dari Indonesia. Setidaknya ada sekitar 10 anak muda lain dengan mobil JDM Toyota-nya masing-masing. Mobil-mobil yang mereka bawa beragam, dari keluaran baru, sampai yang klasik. Beberapa di antaranya yang saya kenali adalah Toyota Chaser 96, Toyota Soarer 91, Toyota Supra MK4 93, Toyota Supra MK5, dan tentu saja Toyota GR 86.

    Mobil-mobil JDM Toyota di Daikoku Rest Area yang legendaris (Foto: Doni Wahyudi/detikoto)

    Antara Nissan GTR dan Toyota GR 86

    Saya beruntung malam itu. Meski baru sekitar pukul 20.00 jalan tol yang membentang dari Daikoku ke Tokyo, tak ramai. Beberapa kali saya melirik jarum speedometer bergerak melewati angka 100. Deru mesin menggerung, seiring jari-jari Haru memainkan paddle sift di balik kemudinya.

    Sesekali kami berpapasan dan menyalip mobil JDM Toyota yang lain. Menghasilkan suara gelegar yang terdengar makin menyenangkan. Potongan gambar yang sebelumnya hanya cuma bisa disaksikan di game Need for Speed atau film-film seperti Fast n Furious, hadir di depan mata.

    “Saya masih sekolah (mungkin maksudnya kuliah),” lagi-lagi Haru menjawab singkat pertanyaan saya.

    “Beberapa tahun lalu saya membelinya sendiri, harga 4,8 juta yen (sekitar Rp 519 juta).”

    “Enggak tahu juga, ya…Nissan GTR juga sepertinya menarik. Mungkin saya bakal membelinya,” kata dia, meladeni pertanyaan lanjutan saya soal mobil impian dia selanjutnya.

    Merasakan langsung kultur JDM di Jepang dengan taxi riding dari Daikoku ke Tokyo (Foto: Doni Wahyudi/detikoto)

    Buat Haru dan banyak temannya, pilihan mobil untuk dipakai hanyalah produksi Jepang. Dia menggeleng sambil tersenyum ketika saya menyebut beberapa brand Eropa untuk jadi mobil pilihan berikutnya.

    Harga 4,8 juta yen bukan angka yang kecil buat seorang mahasiswa. Bagaimana Haru bisa mengumpulkan uang sebanyak itu di usianya yang masih muda?

    “Saya dulu bekerja di SPBU. Saya menabung cukup banyak. Lalu beberapa tahun lalu crypto. Kamu tahu… crypto?”.

    Dukungan Toyota pada Kultur JDM

    Saya berada di Daikoku Parking Area dan merasakan pengalaman mengendarai mobil-mobil JDM – meskipun sebatas taxi riding – atas undangan Toyota. Masih dalam rangkaian Japan Mobility Show 2025, Toyota ingin menunjukkan bagaimana konsep ‘To You, Toyota’ direalisasikan.

    ‘To You, Toyota’ pada prinsipnya menekankan pendekatan yang lebih personal dan fokus pada pelanggan di seluruh dunia. Toyota ingin produk dan layanannya benar-benar relevan bagi setiap individu-siapa pun di manapun, dan apa pun gaya hidupnya.

    Ini sekaligus menjadi bukti komitmen Toyota dalam mendekatkan diri dengan penggunanya. Yang dalam hal ini adalah anak muda jepang dan penggemar mobil-mobil performa.

    Haru membeli GR86 dengan harga 4,8 juta yen. Sekitar Rp 500-an juta. (Foto: Doni Wahyudi/detikoto)

    “Kebutuhan masyarakat itu berbeda-beda. Ada yang ingin fungsional, ada yang emosional. Dan di sini kita melihat bahwa Toyota punya excitement yang luar biasa bisa membuat mobil-mobil yang luar biasa sehingga anak-anak muda, terutama yang ada di Jepang, antusias terhadap mobil-mobil Toyota. Baik yang heritage maupun yang sekarang,” kata Marketing Planning General Manager Toyota Astra Motor, Resha Kusuma Atmaja.

    Mobil-mobil JDM sejatinya lebih dari sekadar mobil performanya. Mobil JDM juga terjalin erat dengan budaya pop Jepang, di antaranya melalui anime, manga, dan video game.

    Seri-seri legendaris seperti Initial D, Wangan Midnight, dan Gran Turismo menampilkan mobil JDM dalam skenario balap beroktan tinggi, yang memperkuat daya tariknya dan mengukuhkan statusnya sebagai ikon budaya kontemporer.

    Salah satu ciri khas budaya JDM adalah peluang kustomisasi dan tuning yang dinamis. Para penggemar di seluruh dunia antusias menyambut kesempatan untuk mempersonalisasi mobil JDM mereka, baik melalui modifikasi aftermarket, peningkatan performa, atau yang cuma sebatas kosmetika.

    Hal tersebut diyakini oleh Toyota dengan mendirikan entitas GAZOO Racing (GR). Selain fokus di dunia balap dengan tim TGR global dan lokal, GR juga menciptakan kendaraan sporty dengan nuansa racing tinggi. Sentuhan khas Japanese style membuat GR Family langsung memikat para sporty car enthusiast.

    (din/rgr)

  • Tantangan Berat Mobil China Main di Pasar Otomotif Indonesia

    Tantangan Berat Mobil China Main di Pasar Otomotif Indonesia

    Jakarta

    Mobil China punya tantangan berat di pasar otomotif Indonesia. Apa tantangan beratnya?

    Makin banyak mobil China yang dijual di Indonesia. Modelnya beragam, ada city car, SUV, hingga MPV di segmen yang juga berbeda. Kebanyakan menawarkan mobil listrik dengan keunggulan teknologi masing-masing. Masyarakat Indonesia pun terlihat menerima dengan tangan terbuka. Buktinya, catatan penjualan mobil China mulai bersaing dengan merek-merek Jepang.

    Kendati demikian, mobil China ini bukan tak punya tantangan berarti. Pengamat otomotif sekaligus akademi ITB Yannes Martines Pasaribu menyebut, pabrikan China di Indonesia justru masih punya tantangan berat yang masih harus dihadapi.

    “Sejauh ini, China masih menghadapi tantangan seperti persepsi kualitas dan keterbatasan jaringan purna jual masih menjadi hambatan utama mereka,” ungkap Yannes saat dihubungi detikOto baru-baru ini.

    Ya, kualitas mobil China memang sempat diragukan. Material yang digunakan juga jadi sorotan lantaran harga murahnya. Pun saat mau melakukan perawatan ataupun penggantian suku cadang, layanan purna jual yang masih minim bikin masyarakat pemilik mobil China jadi kesulitan. Hal ini yang bikin sebagian masyarakat masih ragu terhadap mobil China sekalipun kini teknologinya makin maju sekelas mobil Eropa.

    “Bagi konsumen Indonesia saat ini, layanan purna jual masih menjadi faktor kunci dalam keputusan membeli mobil, bahkan sering lebih menentukan daripada harga awal. Ini karena konsumen mempertimbangkan biaya perawatan jangka panjang, ketersediaan suku cadang, dan kemudahan akses ke bengkel resminya,” terang Yannes.

    Hal itulah yang masih menjadi kekuatan para produsen Jepang. Tak bisa dipungkiri, sudah puluhan tahun eksis para produsen Jepang punya layanan purna jual yang sangat luas. Konsumen yang memiliki mobil Jepang pun tak bingung untuk melakukan perawatan mobilnya. Sekalipun mengganti suku cadang, waktu tunggunya tak lama.

    “Mereka (produsen Jepang) dengan jaringan purna jual yang luas dan terpercaya yang telah dibangun selama puluhan tahun dan mencakup hampir seluruh wilayah Indonesia. Keunggulan ini memberi rasa aman bagi konsumen dan sulit ditandingi dalam waktu singkat oleh banyak merek baru, termasuk berbagai produk dari China,” ujar Yannes.

    Menurutnya, agar makin mudah diterima masyarakat dalam negeri, produsen China harus mempercepat ekspansi jaringan purna jual. Ini menjadi cara untuk meningkatkan kepercayaan konsumen di Tanah Air.

    “Bukan hanya mengandalkan harga murah sebagai daya tarik utamanya,” pungkas Yannes.

    (dry/din)

  • Motor Listrik Yamaha EC06 Meluncur, Jarak Tempuh 160 Km

    Motor Listrik Yamaha EC06 Meluncur, Jarak Tempuh 160 Km

    Jakarta

    Yamaha EC-06 merupakan motor listrik teranyar dari pabrikan berlambang Garpu Tala. Skutik listrik yang dirancang buat harian ini, meluncur untuk pasar India.

    Dari segi tampilan. Bentuk lampunya sangat khas, menggunakan lampu depan kotak LED vertikal yang terintegrasi ke dalam fairing depan, memberikan kesan wajah yang tajam dan modern.

    Yamaha EC-06 mengadopsi stang telanjang dipadukan dengan spion ramping, mempertegas kesan sebagai motor yang gesit untuk harian.

    Masih area kokpit, motor listrik ini dibekali sebuah layar LCD berwarna. Sementara itu seluruh pencahayaan sudah dibekali lampu LED.

    Perlu diketahui, Yamaha EC-06 memiliki tiga mode berkendara, mengoptimalkan performa atau efisiensi, menyesuaikan dengan kondisi jalan. Selain itu, EC-06 juga punya fitur mode mundur yang memudahkan parkir atau bergerak di ruang sempit.

    Fiturnya belum selesai, terdapat unit telematika bawaan yang dilengkapi SIM Card, memungkinkan konektivitas real-time dan akses data.

    Baterai EC-06 merupakan tipe fixed alias tidak bisa dilepas pasang) berkapasitas 4 kWh. Pengisian dayanya pun sangat mudah, cukup menggunakan standard home plug-in (colokan listrik rumah biasa). Namun, untuk terisi penuh (0-100%), dibutuhkan waktu sekitar 9 jam.

    Motor ini dirasa cocok untuk mobilitas harian, EC-06 diklaim bisa menempuh jarak 160 kilometer, lho!

    Skuter sudah dikenal memiliki akomodasi yang mumpuni. Yamaha EC-06 memiliki ruang penyimpanan di bawah jok sebesar 24,5 liter.

    Dari sektor pengereman, Yamaha EC-06 dilengkapi dengan rem cakram depan dan belakang.

    Saat ini, Yamaha EC-06 baru diperkenalkan untuk pasar India. Harga dari Yamaha EC-06 dan rencana terkait pengirimannya akan diumumkan pada kuartal pertama tahun 2026.

    Belum ada kepastian resmi apakah skutik ini akan diboyong ke Indonesia untuk meramaikan pasar motor listrik di Tanah Air.

    (riar/din)

  • Operasi Zebra Digelar Pekan Depan, Ini Pelanggaran yang Jadi Incaran

    Operasi Zebra Digelar Pekan Depan, Ini Pelanggaran yang Jadi Incaran

    Jakarta

    Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan menggelar Operasi Zebra 2025. Operasi ini akan diadakan serentak di seluruh Indonesia mulai pekan depan.

    Dikutip dari situs resmi Korlantas Polri, Operasi Zebra 2025 akan diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia dalam waktu dekat ini. Operasi Zebra 2025 akan digelar selama 14 hari mulai 17 November 2025 sampai dengan 30 November 2025.

    “Operasi ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru),” demikian dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.

    Sejauh ini belum dirinci pelanggaran apa saja yang bakal menjadi incaran dalam Operasi Zebra 2025. Namun, salah satu pelanggaran yang menjadi incaran adalah balap liar.

    Kabagops Korlantas Polri Kombes Pol Aries Syahbudin menjelaskan, Operasi Zebra 2025 diarahkan melalui tiga sasaran utama: mempersiapkan Operasi Lilin, berdasarkan hasil analisis Kamseltibcarlantas tiga bulan terakhir, dan menanggapi fenomena yang berkembang di masyarakat, termasuk penertiban balap liar yang kini jadi perhatian khusus.

    “Operasi Zebra bukan semata penegakan hukum, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat agar tertib dan selamat di jalan raya,” ujar Aries.

    Selain penertiban balap liar, Operasi Zebra 2025 juga menekankan pendataan kegiatan melalui Sistem Informasi Satuan Operasi (SISLAOPS) Korlantas Polri. “Kita akan datakan semua kendaraan yang terjaring penertiban agar punya database nasional. Data ini bisa diintegrasikan ke Samsat saat perpanjangan kendaraan,” jelasnya.

    Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol. Faizal menyampaikan, program Zero Balap Liar menjadi prioritas khususnya menjelang akhir tahun atau pelaksanaan Operasi Nataru hingga Operasi Ketupat nanti. Menurutnya, fenomena balap liar ini hampir terjadi di seluruh Indonesia.

    “Program berikutnya adalah Zero Balap Liar. Menjelang akhir tahun atau Operasi Nataru dan dua bulan kemudian Operasi Ketupat, fenomena balap liar ini hampir ada di seluruh Indonesia. Dan itu harus ada upaya yang serius untuk menangani hal seperti ini. Karena dari data yang ada, banyak sekali kejadian yang diakibatkan oleh balap liar ini, mengakibatkan korban meninggal dunia dan konflik sosial,” ucapnya.

    “Ini perlu kita antisipasi karena mereka menggunakan sarana jalan raya untuk aktivitas tersebut. Ini adalah tanggung jawab dari anggota lalu lintas, khususnya petugas yang ada di wilayah,” sebut Faizal.

    (rgr/din)