Jenis Media: Otomotif

  • Bikin 1 Suzuki Fronx di Pabrik Cikarang, Cuma Butuh Waktu 8,5 Jam

    Bikin 1 Suzuki Fronx di Pabrik Cikarang, Cuma Butuh Waktu 8,5 Jam

    Jakarta

    Suzuki Fronx diproduksi di pabrik Cikarang, Jawa Barat. Kendaraan tersebut dibuat di plant yang sama dengan XL7 dan Ertiga.

    Fauzan Dwi Sugiarto selaku salah satu penanggung jawab di pabrik Suzuki di Cikarang mengatakan, butuh 8,5 jam untuk memproduksi satu unit Suzuki Fronx hingga benar-benar selesai. Khusus untuk welding saja memerlukan pengerjaan dua jam.

    “Jadi dari proses paling awal, yang masih dalam bentuk pelat hingga benar-benar selesai dan bisa dikemudikan, waktu pengerjaannya 8,5 jam,” ujar Fauzan saat dikonfirmasi detikOto di pabrik Suzuki di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (18/11).

    Suzuki Fronx diproduksi di Cikarang. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

    Durasi tersebut sudah termasuk pressing, welding, painting, assembling, hingga inspection. Seluruh pengerjaannya dilakukan sangat hati-hati untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik.

    Pada tahap final inspection, ada banyak pengecekan yang dilakukan, mulai dari wheel alignment, headlight tester-turning radius, sideslip tester, drum tester, brake tester, under body, engine room, DSBS II, shower test, rattle noise, high speed dan final check.

    Setelah tahapan tersebut selesai, mobil dianggap sudah siap dikemudikan. Sebelum akhirnya dipasarkan secara massal di dalam dan luar negeri.

    “Dengan kemampuan pabrik yang sekarang, kami kurang lebih bisa memproduksi 130-150 unit Suzuki Fronx dalam sehari,” kata Fauzan.

    Suzuki Fronx diproduksi di Cikarang. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

    Suzuki Fronx yang dibuat di pabrik Cikarang punya tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang cukup tinggi untuk produk yang terhitung baru, yakni mencapai 63 persen. Suzuki memang bekerja sama dengan banyak pemasok komponen lokal dalam pembuatan mobil di Indonesia.

    Sebagai catatan, Suzuki Fronx buatan pabrik Cikarang tak hanya dipasarkan di Indonesia, melainkan juga di Asia Tenggara. Kabarnya, ada 30 ribu unit Suzuki Fronx buatan lokal yang akan diekspor ke negara-negara di kawasan terkait hingga 2027.

    (sfn/din)

  • Wuling Darion EV Lebih Banyak Dipesan Ketimbang varian PHEV, Ini Sebabnya

    Wuling Darion EV Lebih Banyak Dipesan Ketimbang varian PHEV, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Wuling Darion EV lebih banyak dipesan ketimbang varian PHEV. Ternyata ini sebabnya.

    Baru dua pekan meluncur, pemesanan Wuling Darion tembus 1.300 unit. Dari jumlah pemesanan tersebut, Darion EV rupanya lebih banyak diburu ketimbang versi PHEV. Bagi Wuling, hal itu lumrah sebab pabrikan berjuluk lima berlian itu sudah lebih dikenal sebagai produsen mobil listrik.

    “PHEV masih butuh waktu untuk diterima dengan baik oleh masyarakat. Padahal PHEV ini menjadi jawaban yang masih ragu akan EV,” ucap Brand Communication Senior Manager Wuling Motors, Brian Gomgom pada ajang Media Test Drive Darion Evolving Family Moment Bali-Jakarta.

    Untuk diketahui, Wuling kini sudah memiliki lima model mobil listrik di Indonesia. Darion termasuk salah satunya. Sedangkan PHEV, Darion merupakan model pertama.

    “Selain itu karena ini teknologi baru, dan biar masyarakat membedakan teknologinya nanti. EV dan hybrid di sini menjadi satu,” Gomgom menambahkan.

    Kendati demikian, hal tersebut tak jadi masalah berarti bagi Wuling. Wuling justru memandang hal ini menjadi tanggung jawab untuk bisa lebih mempopulerkan PHEV di Tanah Air. Tak cuma itu, opsi mesin PHEV disajikan Wuling untuk menunjukkan bahwa pabrikan sudah memiliki teknologi mobil yang sangat lengkap.

    “Sebenarnya, kita mau menunjukkan bahwa pabrik kami di Cikarang, bisa memproduksi semua jenis kendaraan, seperti ICE, EV, Hybrid, dan PHEV. Nanti 4 pilihan ini dikembalikan ke konsumen, terserah konsumen mau memilih teknologi yang mana,” Gomgom menambahkan.

    Sebagai catatan, secara harga Darion EV jauh lebih murah dari Darion PHEV. Darion EV CE dijual Rp 356.000.000 dan Darion EV EX dipasarkan Rp 416.000.000. Sementara Darion PHEV CE dijual Rp 439.000.000 dan Darion PHEV EX dijual Rp 489.000.000. Harga itu berstatus OTR Jakarta dan untuk 1.500 pembeli pertama.

    Dari sisi desain, sebenarnya antara varian EV dan PHEV hampir mirip. Hanya ada perbedaan di bagian grille di mana varian PHEV menggunakan desain diamond cut grille, sementara pada varian EV tidak dibekali grille selayaknya mobil listrik pada umumnya.

    Perbedaan lain tentunya terletak pada powertrain-nya. Varian Wuling Darion EV mengandalkan motor listrik bertenaga 150 kW (201 dk) dengan torsi 310 Nm, disalurkan melalui roda depan dengan transmisi Single Reduction. Kapasitas baterainya 69,2 kWh Lithium Iron Phosphate memungkinkan jarak tempuh hingga 540 km (CLTC).

    Sementara Darion PHEV menggabungkan mesin bensin 1.490 cc Naturally Aspirated Atkinson Cycle yang menghasilkan tenaga puncak 105 dk dan torsi 130 Nm. Mesin itu dikombinasi dengan motor listrik bertenaga 145 kW (195 dk) dan torsi 230 Nm.

    Darion PHEV mengusung Dedicated Hybrid Transmission (DHT) dengan baterai 20,5 kWh memberi jarak jelajah 125 km dalam mode EV. Sementara tangki bensin 52 liter menjaga efisiensi jarak jauh hingga lebih dari 1.000 km dalam sekali pengisian bahan bakar.

    (lth/dry)

  • Motor Listrik Polytron Fox 350 Meluncur, Harga Mulai Rp 15 Jutaan

    Motor Listrik Polytron Fox 350 Meluncur, Harga Mulai Rp 15 Jutaan

    Jakarta

    Merek motor listrik lokal, Polytron, resmi meluncurkan model terbaru, Fox 350. Motor listrik ini didesain untuk kalangan pekerja kantoran di kota-kota besar seperti Jakarta. Fox 350 merupakan pengembangan dari Fox R.

    “Tahun 2025 secara ekonomi memang belum baik, tapi Polytron selalu melakukan inovasi. Kami yakin ekonomi Indonesia akan segera membaik,” kata Commercial Director Polytron Tekno Wibowo di Jakarta, Rabu (19/11/2025).

    Dijelaskan Head of Group Product EV 2W Polytron Ilman Fachrian Fadly, Polytron selalu menghadirkan produk sesuai dengan kebutuhan dan masukan dari konsumen di Indonesia.

    Polytron Fox 350 dikembangkan berdasar empat filosofi, yakni appearance conscious, corporate gladiator, financial ninja, modern warrior.

    “Jadi Fox 350 ini sangat cocok digunakan keseharian warga kota di Indonesia. Fox 350 merupakan the next level of Fox R,” bilang Ilman.

    Secara fitur, Fox 350 memiliki peak motor hingga 6.409 watt. Sangat cukup untuk kebutuhan dalam kota, bahkan hingga luar kota.

    “Motor ini juga memiliki comfy deck. Kita bisa memilih posisi kaki, bisa di atas dek, bisa juga buat posisi kaki selonjoran. Dek motor ini juga luas, bisa menampung dua galon,” tambah Ilman.

    Selain itu, Polytron Fox 350 juga dibekali fitur regenerative braking, passive keyless technology, juga smart start yang bisa mendeteksi kunci dalam jarak 1 meter.

    Keunggulan lain motor ini adalah adanya fitur Hill Start Assist, di mana rem hanya perlu dipencet selama tiga detik dan rem bisa mengunci otomatis. Ini sangat berguna saat berada di kondisi jalan menanjak dan situasinya macet.

    Menariknya lagi, motor ini juga punya fitur cruise control, mode berkendara, juga fitur seamless connectivity di mana motor bisa dihidupkan melalui smartphone.

    “Fox 350 dibuat untuk modern warrior, sangat cocok buat sehari-hari, efisien, dan budget friendly,” sambung Ilman.

    Secara range, Polytron Fox 350 bisa menjangkau jarak 130 km/jam dan top speednya 95 km/jam.

    Harga Motor Listrik Polytron Fox 350

    Soal harga, Polytron menawarkan dua skema, yakni harga dengan kepemilikan baterai atau harga dengan sewa baterai.

    Harga Polytron Fox 350 dengan baterai sewa adalah Rp 15,5 juta dan harga Fox 350 dengan kepemilikan baterai adalah Rp 27,5 juta. Dengan catatan, harga tersebut disubsidi sekitar Rp 7 juta oleh Polytron.

    Selain itu, bagi pembeli Fox 350 dengan skema sewa baterai, maka setiap bulan harus menyisihkan Rp 200 ribu untuk biaya sewanya.

    (lua/dry)

  • Cara Cek Oli Asli atau Palsu, Awas Ketipu!

    Cara Cek Oli Asli atau Palsu, Awas Ketipu!

    Jakarta

    Banyak oli palsu beredar di pasaran. Bagaimana supaya tidak ketipu saat beli oli?

    Federal Oil, lini merek dari PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI) membongkar peredaran oli tidak seusai spesifikasi atau palsu di Kalimantan Timur.

    Setelah sebelumnya mengungkap kasus serupa di Jambi, kali ini tim investigasi Federal Oil berhasil menemukan peredaran pelumas yang tidak sesuai spesifikasi di dua kota besar Kalimantan Timur, yaitu Balikpapan dan Samarinda.

    Pertama, Bengkel Puncak Motor, Balikpapan ditemukan 25 botol pelumas jenis Federal Ultratec yang tidak sesuai spesifikasi. Pemilik bengkel, Bong, telah mengakui kesalahan dan menyampaikan permohonan maaf. Kedua, Bengkel VM Motor, Samarinda, ditemukan 5 karton dan 19 botol pelumas jenis Federal Ultratec dan Federal Matic Ultratec yang tidak sesuai spesifikasi. Pemilik, Victor, juga telah mengakui kesalahannya secara terbuka.

    Pengungkapan ini menjadi peringatan keras bagi oknum yang mencoba meraup untung dari produk palsu.

    Federal menemukan fakta kedua bengkel itu mendapatkan oli dari oknum pengedar dari Jakarta. Oknum ini dilaporkan mengirimkan barang secara langsung saat kunjungan pribadi, tanpa menggunakan jasa kurir, sehingga keberadaannya masih terus ditelusuri.

    “Kami terus melakukan berbagai upaya sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi konsumen. Upaya ini dilakukan melalui kerja sama dengan aparat penegak hukum, mitra bengkel, dan masyarakat,” ujar Alfin Kurniadi.

    Untuk menjamin kualitas dan kenyamanan maksimal, PT EMLI mengimbau konsumen untuk membeli produk Federal Oil di bengkel resmi, seperti Federal Oil Center, atau melalui official store di marketplace. Konsumen bisa memverifikasi keaslian produk dengan melakukan scan QR Code yang tertera di belakang label kemasan.

    Federal Oil menyatakan akan terus mendukung program pemerintah dalam memberantas pelumas tidak sesuai spesifikasi demi menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara di Indonesia.

    (riar/riar)

  • Orang Indonesia Masih Banyak Ragu Beli Mobil China

    Orang Indonesia Masih Banyak Ragu Beli Mobil China

    Jakarta

    Meski makin banyak merek China berdatangan, tidak semua orang Indonesia langsung percaya. Pakar menyebut masih banyak orang Indonesia yang meragukan mobil China.

    Ada 16 merek mobil China yang berkecimpung di pasar otomotif Indonesia. Dari belasan merek tersebut, tercatat tidak semuanya laris. Hanya ada beberapa merek yang sanggup bersaing dengan deretan produsen Jepang di daftar mobil terlaris.

    Bertarung dengan para produsen Jepang memang bukan perkara mudah. Banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan para produsen China, utamanya dalam membuktikan kualitas hingga kemudahan dalam perawatan mobilnya. Hal inilah yang jadi pemicu orang Indonesia masih banyak yang meragukan mobil China.

    “Tampaknya masih banyak orang Indonesia yang meragukan kualitas mobil China, termasuk di segmen premium, meskipun terdapat peningkatan penjualan secara keseluruhan,” ungkap pengamat otomotif sekaligus akademisi ITB Yannes Pasaribu saat dihubungi detikOto belum lama ini.

    Produsen Jepang sekelas Toyota, Honda, Daihatsu, Mitsubishi, hingga Suzuki sudah punya jaringan purna jual yang sangat luas. Jelas ini memudahkan penggunanya dalam melakukan perawatan berkala. Pun bila ada penggantian suku cadang, waktu tunggunya tak lama.

    Di sisi lain, merek mobil China pernah menyisakan cerita kelam saat dulu meramaikan pasar Indonesia. Banyak yang tidak tahan lama dan memutuskan hengkang. Konsumen pun dibuat bingung dengan perawatan mobil setelah para produsen tersebut angkat kaki. Tak cuma itu, kualitas mobil China dulu juga banyak jadi sorotan lantaran dinilai ringkih tak seperti mobil Jepang ataupun Eropa.

    “Terutama di segmen pembeli usia di atas 50 tahun yang masih memiliki kekhawatiran terhadap durabilitas produknya, layanan purna jual yang dianggap kurang matang, dan nilai jual kembalinya yang parah, walaupun inovasi teknologi China telah berkembang pesat sejauh ini,” lanjut Yannes.

    Menurut Yannes, layanan purna jual masih menjadi salah satu fokus utama orang Indonesia sebelum membeli mobil. Belum lagi harga jual kembali yang tak bisa dikesampingkan. Deretan mobil Jepang memang masih menjanjikan harga jual kembali yang cukup bagus ketimbang mobil China.

    “Ini karena konsumen mempertimbangkan biaya perawatan jangka panjang, ketersediaan suku cadang, dan kemudahan akses ke bengkel resminya. Di sini sebenarnya kunci kekuatan produsen Jepang,” jelas Yannes.

    “Keunggulan ini memberi rasa aman bagi konsumen dan sulit ditandingi dalam waktu singkat oleh banyak merek baru, termasuk berbagai produk dari China,” pungkas Yannes.

    (dry/din)

  • Honda Africa Twin Terbaru Rilis di RI, Harganya Rp 647 Jutaan

    Honda Africa Twin Terbaru Rilis di RI, Harganya Rp 647 Jutaan

    Jakarta

    PT Astra Honda Motor (AHM) kembali memanjakan penggemar Big Bike adventure di Tanah Air. Kini CRF1100L Africa Twin hadir dengan tampilan anyar, pilihan warna, dan striping yang lebih segar.

    Perubahan utama terletak pada penyematan warna baru Matte Ballistic Black Metallic. Varian ini didominasi warna hitam garang dengan kombinasi striping abu-abu dan merah, memberikan kesan misterius sekaligus tangguh. Sementara itu, pilihan warna legendaris Tricolor (merah, biru, dan putih) tetap dipertahankan bagi pecinta gaya klasik petualang Honda.

    “CRF1100L Africa Twin terbaru menjadi pilihan konsumen untuk melengkapi gaya hidup berkendara, terutama bagi mereka yang menyukai petualangan sejati. Performa tangguh dan fitur yang berlimpah dipastikan dapat memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan,” ujar Marketing Director AHM, Octavianus Dwi dalam keterangannya dikutip Selasa (18/11/2025).

    Honda CRF1100L Matte Ballistick Black Metallic Foto: Dok. Astra Honda Motor

    CRF1100L Africa Twin masih dibekali mesin berkapasitas 1080 cc 4 stroke SOHC. Mesin itu mampu menghasilkan tenaga 75kW @7500 rpm dan torsi puncak mencapai 112 Nm @5.500 rpm. Kompresi mesin model ini juga meningkat menjadi 10,5:1 dengan karakter tenaga yang kuat di semua putaran mesin.

    Pengaplikasian 4+2 riding mode tetap dipertahankan, memberikan kebebasan bagi pengendara untuk memilih mode yang sesuai dengan jalanan yang dihadapi yaitu mode tour, urban, gravel dan off-road. Sementara itu, untuk 2 riding mode tambahan memberikan pilihan mode yang dapat diatur sendiri oleh pengendara dalam menyesuaikan kebutuhannya dalam berkendara.

    Honda CRF1100L Tricolor Foto: Dok. Astra Honda Motor

    CRF1100L Africa Twin kini juga dilengkapi dengan fitur canggih terbaru di bagian suspensi yang menggunakan Electronically Equipped Ride Adjustment (EERA) inverted front suspension. Suspensi ini memungkinkan pengendara untuk memilih pengaturan suspensi yang paling sesuai dengan keinginannya secara elektronik, sehingga memberikan kenyamanan dan kebanggan lebih saat mengendarainya. Suspensi ini dapat diatur dengan 4 pengaturan preload dan pengaturan custom mulai dari berkendara sendiri, hingga berboncengan dengan bagasi.

    Tampilan depan CRF1100L Africa Twin terbaru memberikan kesan garang pada motor ini. Didukung dengan desain jok dan tangki bensin yang ramping berkapasitas 18,8 liter, membuat pengendara semakin tangkas dalam melintasi jalanan off-road. Kesan posisi berkendara dengan gaya rally dan off road pun hadir pada
    model ini.

    Fitur lain dari Africa Twin ini ialah Honda Selectable Torque Control (HSTC). Bedanya HSTC pada motor matic 160 cc Honda, sistem pada model Africa Twin hadir menawarkan tujuh tahap kontrol (mode), dan tiga level Wheelie Control dan Cornering ABS.

    Africa Twin memberikan kemudahan mengendalikan bagi pengendara, dengan kehadiran 6 poros Inertial Measurement Unit (IMU) yang berfungsi untuk memonitoring kondisi motor ketika melakukan pengereman, cornering, dan berakselerasi.

    Adjustable windscreen dengan design yang nyaman dapat diatur melalui lima level pengaturan, sehingga mampu meningkatkan visibilitas pengendara dengan tetap memberikan perlindungan dari angin ketika melakukan perjalanan jauh.

    Tampilan full digital panel meter dengan fitur Android Auto dan juga Apple Car Play dengan koneksi bluetooth dihadirkan untuk mempermudah pengendara mengintegrasikan dengan sistem operasi smartphone ketika berkendara. Fitur-fitur canggih pada motor sport adventure ini pun mendukung pengendara dalam melakukan touring jarak jauh.

    Full digital panel meter yang merupakan layar sentuh TFT dengan besar 6,5 inch menampilkan informasi yang lengkap seperti riding mode, temperatur udara, kecepatan, dan banyak informasi lain yang dapat diatur sendiri oleh pengendara.

    Fitur DCT pada model ini dilengkapi dengan 2 mode, yaitu Mode D menawarkan keseimbangan terbaik antara konsumsi bahan bakar dan kenyamanan berkendara, sementara mode S memberikan tambahan performa sport. Kedua mode tersebut melengkapi hadirnya mode Manual Transmission yang dapat diatur sesuai kebutuhan para penggunanya. Ada juga “G switch” untuk torsi lebih bertenaga pada RPM rendah saat melewati medan off-road. Saat fitur “G” ini dimatikan, pengiriman tenaga akan lebih lembut.

    CRF1100L Africa Twin telah dilengkapi fitur cornering detect. Fitur ini berfungsi menghasilkan perpindahan gigi lebih natural saat melewati belokan.

    Tertarik beli? motor ini dijual seharga Rp 647.542.000 (on the road DKI Jakarta). CRF1100L Africa Twin bisa dibeli di dealer Honda Big Wing
    yang tersebar di 9 kota di Indonesia.

    (riar/din)

  • Semua Becak di Indonesia Harus Pakai Motor Listrik

    Semua Becak di Indonesia Harus Pakai Motor Listrik

    “Saya sudah siapkan nanti, semua becak di seluruh Indonesia harus becak pakai motor listrik,” ucap Presiden RI Prabowo Subianto dalam pidatonya di Bekasi, Jawa Barat dalam rangkaian acara peluncuran Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas pada Senin (17/11).

    Selain itu, Prabowo juga mengatakan kalau tidak boleh lagi ada pengemudi becak yang usianya di atas 70 tahun. Ia pun meminta jajaran menteri untuk menyiapkan rencana terkait hal ini.

    Pada Februari 2025 lalu, Presiden Prabowo Subianto lewat yayasan yang didirikannya, Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), membagikan 60 becak listrik gratis untuk lansia di 3 lokasi di Jawa Timur. Ditargetkan 1.000 becak listrik akan dibagikan pada tahun ini.

  • Ketika Innova Zenix Hybrid Diadu Irit, Ini Hasilnya

    Ketika Innova Zenix Hybrid Diadu Irit, Ini Hasilnya

    Jakarta

    Teknologi hybrid memang dikenal irit, tapi seberapa efisien performanya untuk penggunaan sehari-hari? Pertanyaan itu dijawab langsung oleh para anggota komunitas Innova Community (IC) ketika mereka menggelar kompetisi adu irit menggunakan Toyota Innova Zenix HEV dalam rangkaian HUT ke-19, sekaligus Kopdar Akbar Jawa 2025 ke-7 di Yogyakarta pada 7-9 November 2025.

    Acara tahunan ini disesaki sebanyak 300 anggota dan 178 unit Toyota Innova dari 26 chapter se-Indonesia, mulai dari AG Raya, Bali Nustra, Bandung, Bekasi, Jakarta, hingga Sumatera dan Kalimantan.

    Rangkaiannya dimulai dengan kunjungan silaturahmi ke Nasmoco, Bantul, termasuk layanan servis bersama lewat Toyota Mobile Service. Setelah itu, peserta diajak menjajal langsung Innova Zenix HEV dalam sesi Hybrid Experience, serta mengikuti kegiatan penanaman 200 bibit mangrove di Pantai Baros sebagai bentuk kepedulian lingkungan.

    Innova Community (IC) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 sekaligus mengadakan lomba adu irit Innova Zenix Foto: Dok. Innova Community (IC)

    Sorotan utama tentu datang dari lomba adu irit yang menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo. Dengan rute Jalur Lintas Selatan Yogyakarta sejauh 10 km, hasilnya cukup mengejutkan. Tiga peserta mencatat konsumsi bahan bakar terbaik sebagai berikut:

    1. Juara 1: 26,5 km per liter
    2. Juara 2: 24,2 km per liter
    3. Juara 3: 21,7 km per liter

    Efisiensi tersebut pun membuat banyak anggota komunitas terkesan. “Tema Kopdar Akbar Jawa 2025 kali ini adalah ‘HYBRID, LET’S MOVE, FOR GOOD’. Melalui kegiatan ini, IC ingin memberikan kesempatan kepada seluruh member untuk merasakan langsung pengalaman berkendara dengan teknologi Hybrid, sejalan dengan semangat Beyond Zero. Banyak anggota yang terkesan dengan efisiensi Innova Zenix HEV, dan kami berharap semakin banyak member yang beralih ke kendaraan hybrid, khususnya Innova Zenix HEV. Kami meyakini teknologi hybrid adalah solusi mobilitas yang paling tepat saat ini bagi masyarakat Indonesia di manapun berada,” bilang Nugraha Reza, Ketua Umum Innova Community (IC), dalam keterangan resminya.

    Innova Community (IC) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 sekaligus mengadakan lomba adu irit Innova Zenix Foto: Dok. Innova Community (IC)

    Kegiatan Kopdar Akbar Jawa 2025 ini berhasil dilaksanakan berkat dukungan berbagai pihak, dari Toyota-Astra Motor, Nasmoco dan Nasmoco Bantul, Mepo.id, MyPertamina & Pertamina Dex, Dunlop, I-Spring, Jumbo Oil, Garda Oto, Otopac, NGK Spark Plug, Garasi.id, 3cm Florist, dan Bakullantee.

    (lua/dry)

  • Motor Listrik Masih Butuh Insentif

    Motor Listrik Masih Butuh Insentif

    Jakarta

    Raksasa sepeda motor Indonesia, PT Astra Honda Motor bilang insentif masih dibutuhkan untuk meningkatkan minat sepeda motor listrik. Pemerintah lewat Kementerian Perindustrian diketahui akan mengajukan kembali usulan pemberian insentif motor listrik.

    “Kalau ngomongin EV tahun depan, salah satu pendorongnya adalah insentif, dan kita harapkan bisa diberikan lagi oleh government, sehingga ini bisa dinikmati oleh konsumen, secara tidak langsung ini akan bisa mendorong meningkatkan permintaan di segmen motor listrik,” kata General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin saat di Garut, Jawa Barat.

    “Kami menanti itu, karena memang sangat berarti buat mendorong tumbuhnya permintaan para konsumen yang pengin motor listrik,” tambah dia.

    Kelanjutan dari subsidi motor listrik ini memang sempat jadi tanda tanya. Ketidakpastian itu pun sudah berdampak signifikan terhadap penurunan penjualan motor listrik. Konsumen menunda pembelian karena insentif yang tak kunjung turun.

    Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), pada kuartal pertama 2025, penjualan motor listrik turun hingga 30-40%. Artinya, penjualan motor listrik sangat bergantung kepada bantuan pemerintah. Sebab, harga motor listrik dirasa masih cukup mahal tanpa insentif maupun diskon dealer.

    Honda mengamini penjualan motor listrik masih kecil. Sepanjang Januari-Oktober 2025, Honda sudah menjual motor sebanyak 4,2 juta unit.

    “Motor listrik masih kecil (kontribusi penjualan). Sepertinya belum sampai,” ujar Muhib saat disinggung apakah penjualan motor listrik Honda sudah menyentuh satu persen.

    “Kita agak challenging ngomongin motor EV ini, kami di Honda terus melakukan penetrasi ke market,” tambah dia.

    “Insentif ini penting sebagai, namanya insentif ya, daya dorong supaya mereka bisa tertarik beli di segmen EV ini. Paralel kami juga berusaha menyempurnakan proses-proses yang ada di kita, terutama terkait infrasktruktur yang ada di kita,” jelas Muhib.

    Diberitakan detikcom sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akan mengajukan program insentif pembelian motor listrik tahun depan. Program ini diketahui pertama kali meluncur pada tahun 2023 dengan besaran subsidi Rp 7 juta.

    Agus mengatakan usulan tersebut sudah diajukan sejak awal tahun 2025. Namun, hingga sekarang tak kunjung mendapatkan kepastian lantaran keputusan tersebut berada di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

    “Jadi kalau berkaitan motor listrik yang kami anggap penting, siapkan insentif atau stimulus. Karena sedikit banyak dia punya backward dan power linkage, itu kami penting. Oleh sebab itu kami usulkan,” ujar Agus kepada awak media, di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2025).

    “Untuk 2026 akan diajukan kembali. Tapi sekali lagi, bolanya tidak ada di kami,” sambung Agus.

    (riar/dry)

  • Suzuki Ekspor 30 Ribu Fronx dan 150 Ribu Satria Buatan Indonesia hingga 2027

    Suzuki Ekspor 30 Ribu Fronx dan 150 Ribu Satria Buatan Indonesia hingga 2027

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mulai mengekspor Suzuki Fronx dan Satria terbaru ke pasar Asia Tenggara, Selasa (18/11). Kabarnya, hingga dua tahun ke depan, kombinasi ekspor keduanya mencapai ratusan unit kendaraan!

    Minoru Amano selaku Presiden Direktur PT SIM mengatakan, pihaknya menargetkan bisa mengapalkan 30 ribu unit Fronx dan 150 ribu unit Satria hingga tahun 2027. Fronx akan berkontribusi sekitar 30% terhadap ekspor mobil pabrikan hingga 2027. Sedangkan Satria menyumbang 60% dari keseluruhan ekspor motor Suzuki dengan durasi sama.

    “Ekspor perdana Fronx dan Satria adalah bentuk nyata dari kesiapan Indonesia untuk bersaing pada pasar Internasional. Kami memproduksi kendaraan berstandar global serta mampu menyesuaikan dengan regulasi negara tujuan. Langkah maju ini menegaskan peran Indonesia sebagai salah satu basis produksi strategis Suzuki di Asia Tenggara,” ujar Minoru Amano di Cikarang, Jawa Barat.

    Sebagai catatan, Suzuki Fronx merupakan mobil yang diproduksi lokal di Cikarang dengan kandungan lokal 63 persen. Sedangkan Suzuki Satria dibuat di Tambun, Bekasi dengan kandungan lokal 82 persen.

    Secara kumulatif, Suzuki Indonesia sudah mulai mengekspor mobil sejak 1993 dengan total pengiriman 800 ribuan unit. Sementara ekspor motor dimulai sejak 1994 dengan total pengiriman 1,5 juta unit.

    “Setiap unit yang kami kirimkan ke pasar mancanegara adalah representasi kompetensi industri serta kepercayaan terhadap kualitas tenaga kerja Indonesia,” tuturnya.

    “Ekspor ini tidak hanya memperluas jejak bisnis global Suzuki, tetapi juga memberikan multiplikasi manfaat ekonomi bagi ekosistem pemasok lokal, sumber daya manusia, hingga perekonomian nasional. Kami akan terus memperkuat sekaligus mengamankan posisi sentral Indonesia di panggung otomotif dunia,” kata dia menambahkan.

    (sfn/dry)