Jenis Media: Otomotif

  • Harga Rp 214 Jutaan, Mobil SUV Gagah Ini Bisa Dipesan Bulan Depan

    Harga Rp 214 Jutaan, Mobil SUV Gagah Ini Bisa Dipesan Bulan Depan

    Jakarta

    Produsen roda empat asal India, Tata Motors, resmi meluncurkan mobil SUV gagah terbaru untuk konsumen setempat. Kendaraan tersebut bernama New Tata Sierra yang dibanderol mulai dari Rp 200 jutaan!

    Disitat dari Gaadiwaadi, Rabu (26/11), Tata Sierra merupakan SUV medium dengan tampilan gagah dan futuristis. Bahkan, di bagian depan atau muka, kendaraan itu mengingatkan kita dengan mobil-mobil listrik yang belakangan ramai di Indonesia.

    Secara umum, Tata Sierra punya desain yang serba tajam dan mengotak. Detailnya diracang minimalis, namun tetap memikat mata. Meski demikian, tetap saja, ada detail minor yang auranya agak ke-India-India-an, terutama di area bumper depan.

    Di India, Tata Sierra tersedia dalam banyak varian berbeda, yakni Smart+, Pure, Pure+, Adventure, Adventure+, Accomplished dan Accomplished+. Sementara pilihan warnanya ada enam, termasuk kuning dan merah yang menjadi hero colours kendaraan tersebut.

    New Tata Sierra. Foto: Doc. Tata Motors

    Tata Sierra tersedia dalam dua opsi mesin, yakni bensin dan diesel. Mesin bensinnya berkapasitas 1,5 liter turbocharged dengan tenaga maksimum 160 PS dan torsi puncak 255 Nm.

    Sementara mesin dieselnya berkapasitas 1,5 liter dengan semburan tenaga 120 PS dan torsi hingga 280 Nm. Seluruhnya tersedia dalam pilihan transmisi DCT serta manual dan AT enam percepatan.

    Kendaraan tersebut menggunakan platform ARGOS yang baru dan modular. Bahkan, saking tangguhnya, Tata Sierra ditargetkan mendapat lima bintang dalam pengujian NCAP yang akan digelar sebentar lagi.

    Di bagian dalam, SUV tersebut benar-benar terlihat modern berkat penggunaan layar tiga panel, sistem audio buatan JBL dengan teknologi Dolby Atmos dan material jok serta dasbor yang memang dirancang kekinian. Kemudian ada ADAS Level 2 dengan 20 kamera 360 derajat, enam airbags, pengisian daya ponsel nirkabel dan masih banyak lagi.

    Di India, Tata Sierra sudah bisa dipesan mulai 16 Desember 2025. Sedangkan pengiriman perdana dimulai sebulan setelahnya. Kendaraan tersebut bisa ditebus mulai dari 11.49 lakh rupee atau sekira Rp 214 jutaan. Menarik sekali, bukan?

    (sfn/dry)

  • Insentif Mobil Hybrid dan Listrik Masih Timpang, Harusnya Bisa Adil

    Insentif Mobil Hybrid dan Listrik Masih Timpang, Harusnya Bisa Adil

    Jakarta

    Insentif yang diberikan untuk kendaraan ramah lingkungan dinilai belum adil. Soalnya, besaran insentif untuk mobil hybrid tak sebesar mobil listrik. Menurut peneliti senior Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Riyanto, seharusnya insentif buat mobil hybrid bisa setara dengan mobil listrik.

    “Segmen ini perlu diberikan kebijakan yang lebih fair dengan basis reduksi emisi dan TKDN. Insentif untuk HEV (Hybrid Electric Vehicle) saat ini belum fair,” kata Riyanto, dalam siaran resmi yang diterima detikOto.

    Dorongan terhadap insentif kendaraan hybrid juga menjadi relevan karena semakin banyak produsen yang telah memproduksi model hybrid di dalam negeri (lokal). Honda misalnya kini merakit HR-V e:HEV di pabriknya di Karawang. Selanjutnya ada, Wuling Indonesia memproduksi Almaz Hybrid di Bekasi.

    Terbaru ada Toyota yang memproduksi Veloz hybrid di Pabrik Karawang dengan TKDN 80% lebih. Sebelumnya, Toyota Indonesia sudah memproduksi Toyota Kijang Innova Zenix HEV pada 2022 dan Toyota Yaris Cross HEV pada 2023 di pabrik Karawang Jawa Barat.

    Toyota Veloz Hybrid Q TSS Modellista Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Kehadiran model-model hybrid produksi lokal ini, kata dia, telah menyerap ribuan tenaga kerja, mulai dari lini produksi, rantai pasok komponen, hingga sektor logistik dan penjualan. Aktivitas produksi hybrid yang terus meningkat ini berkontribusi langsung pada perputaran ekonomi nasional, terutama karena rantai pasoknya lebih panjang dibanding kendaraan impor utuh.

    “Hal ini menjadi alasan kuat bagi pemerintah untuk memberikan insentif yang lebih berimbang, agar industri hybrid, yang sudah mengakar di dalam negeri, dapat terus berkembang dan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas,” kata Riyanto.

    Dia memperkirakan prospek kendaraan hybrid pada 2026 lebih baik dibandingkan tahun ini, terutama setelah insentif untuk BEV berstatus impor utuh atau CBU (completely built-up) berakhir. Kondisi tersebut dinilai akan mendorong peningkatan permintaan terhadap kendaraan hybrid.

    “Yang jelas tahun depan HEV akan lebih baik dari tahun ini, karena tahun ini BEV CBU yang penjualannya menggerus pasar BEV CKD dan juga HEV. Estimasi saya kalau HEV bisa 5% market sharenya. Beberapa pemain yang tadinya hanya menjual BEV akan menawarkan HEV, jadi akan banyak variasi model dari yang kecil sampai yang besar,” ungkap Riyanto.

    Lebih lanjut, Riyanto menilai bahwa kendaraan listrik murni dan hybrid akan memiliki segmentasi pasar yang berbeda. Pasar daerah cenderung akan lebih menerima kendaraan hybrid faktornya karena belum seluruh wilayah memiliki kesiapan dalam memfasilitasi BEV, terutama Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebagai ekosistem penting bagi pengoperasian BEV.

    “Ya kalau BEV pasti konsumen di kota karena perlu SPKLU. Untuk hybrid perlu lebih banyak sosialisasi ke daerah terutama luar Jawa, banyak yang belum tahu hybrid,” katanya.

    Dia menambahkan, dengan berakhirnya insentif untuk BEV CBU, pasar kendaraan hybrid dan BEV produksi ataupun rakitan lokal diprediksi akan kembali menggeliat.

    “Insentif BEV CBU akan berakhir. Dampaknya BEV CKD dan HEV akan meningkat pasarnya. Tentu saja industri HEV akan bergairah kembali,” ujar Riyanto.

    Sebagai catatan, saat ini mobil hybrid alias hybrid electric vehicle (HEV) mendapatkan insentif diskon pajak penjualan barang mewah (PPnBM) 3% yang akan habis pada akhir tahun. Insentif ini dinilai relatif jauh lebih kecil dibandingkan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) yang mendapatkan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) 10% dan PPnBM 0% untuk produksi lokal.

    Detikers, Sudah Bisa Pesan Wuling Almaz Hybrid di GIIAS Lho Foto: Grandyos Zafna

    BEV juga tidak dikenakan pajak daerah, yakni pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). Alhasil, BEV rakitan lokal yang memenuhi syarat TKDN hanya membayar pajak 2%. Sementara, HEV tetap membayar PPN, BBN, dan PKB tarif normal dan kena opsen pajak.

    Bahkan, BEV impor dalam skema tes pasar diberi insentif pembebasan bea masuk (BM) impor sebesar 50%, sehingga cukup kena pajak 12% dari harusnya 77%. Insentif ini akan habis akhir 2025.

    Struktur pajak yang sangat timpang ini dinilai Riyanto, perlu dievaluasi demi membangkitkan industri otomotif, yang mencetak penurunan penjualan domestik sebesar 10,6% per Oktober 2025. Perluasan insentif ke mobil bermesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) juga patut dipertimbangkan, karena masih mendominasi penjualan mobil domestik.

    Kebijakan insentif untuk BEV pun banyak mendapat sorotan. Sehingga para pengamat menilai pemerintah perlu menyeimbangkan dukungan terhadap kendaraan hybrid yang memiliki kontribusi signifikan terhadap reduksi emisi dan efisiensi energi.

    (lth/dry)

  • Bisa DP Mobil Morris Garage Cuma Rp 15 Juta!

    Bisa DP Mobil Morris Garage Cuma Rp 15 Juta!

    Jakarta

    Modal Rp 15 juta sudah bisa DP untuk mobil listrik Morris Garage. Ya, strategi DP murah ini diterapkan Morris Garage (MG) pada ajang GJAW 2025. Langkah ini diberikan untuk konsumen GJAW dalam penawaran eksklusif, dengan mempersiapkan program khusus untuk beberapa model.

    Diawali dari benefit hingga Rp 70 juta untuk pembelian MG ZS EV, uang muka ringan yang dimulai dari Rp 15 juta untuk MG4 EV, hingga kesempatan mendapatkan benefit lebih dari Rp 100 juta untuk MG ZS.

    “GJAW 2025 menjadi ajang penting, terutama di tengah tantangan industri tahun ini. Indonesia tetap menjadi pasar utama bagi MG berkat potensi ekonomi, perkembangan teknologi dan infrastruktur, serta konsumen yang semakin mencari kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan mobilitas modern. Melalui GJAW, kami ingin lebih dekat dengan masyarakat dan menghadirkan kemudahan dalam memiliki kendaraan MG menjelang akhir tahun,” ujar Chief Executive Officer MG Motor Indonesia, Jason Huang.

    Selain program tersebut, MG juga memberikan berbagai keuntungan tambahan untuk seluruh model kendaraan listrik MG VS HEV, MG ZS EV, dan MG4 EV, mulai dari gratis asuransi selama satu tahun, cicilan tanpa bunga hingga dua tahun, voucher listrik gratis selama tiga tahun, instalasi home wall charger tanpa biaya, pemberian V2L adapter, hingga layanan servis gratis selama lima tahun atau 75.000 km.

    Booth Morris Garage di GJAW 2025. Foto: M Luthfi Andika/detik.com

    Sementara itu, bagi konsumen yang tertarik dengan pilihan ICE dan HEV seperti MG ZS, MG5 GT, dan MG VS HEV, MG juga menawarkan beragam benefit yang tidak kalah menarik.

    Penawaran ini mencakup benefit hingga Rp 100 juta, gratis asuransi selama satu tahun, perawatan gratis selama empat tahun, serta garansi lima tahun dengan jarak tempuh tanpa batas. Seluruh program tersebut dirancang untuk memberikan fleksibilitas dan kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan MG di akhir tahun, sekaligus memastikan kenyamanan dalam jangka panjang.

    “Melalui rangkaian program eksklusif GJAW 2025, kami ingin memberikan kemudahan maksimal dan ketenangan jangka panjang bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan MG. Event ini adalah kesempatan yang istimewa bagi Anda yang ingin merasakan inovasi teknologi dan pengalaman berkendara MG dengan berbagai keuntungan spesial akhir tahun, mereka akan melihat nilai yang sesungguhnya dari MG,” Jason Huang menambahkan.

    Selama GJAW 2025, pengunjung dapat menjelajahi booth MG yang berlokasi di Hall 6E, dengan area seluas 585 m2, dan menikmati pengalaman khas MG-mulai dari display line-up inovatif hingga kesempatan test drive untuk seluruh segmen kendaraan ICE, Hybrid, dan BEV.

    Tahun ini, MG menghadirkan total 6 unit display dan 4 unit test drive yang siap dicoba secara langsung. Rangkaian produk unggulan tersebut mencerminkan komitmen perusahaan dalam menghadirkan solusi mobilitas modern, mulai dari MG ZS, MG5 GT, MG4 EV, MG ZS EV, MG VS HEV, hingga MG Cyberster.

    (lth/dry)

  • Mitsubishi Destinator Bikinan Cikarang Meluncur di Filipina, Harga Jadi Segini

    Mitsubishi Destinator Bikinan Cikarang Meluncur di Filipina, Harga Jadi Segini

    Jakarta

    Mitsubishi Destinator bikinan pabrik Mitsubishi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, resmi meluncur di Filipina. Mitsubishi Motors Philippines Corporation (MMPC) mulai melakukan penjualan Mitdubishi Destinator di negara itu. Segini harganya.

    Mitsubishi Destinator sebenarnya melakoni debut global di Indonesia. Namun, mobil yang diproduksi di pabrik Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia, Bekasi, Jawa Barat, ini akan dijual juga di negara lain.

    Mitsubishi Motors berencana untuk memperkenalkan model ini ke Vietnam dan negara-negara ASEAN lainnya, serta Asia Selatan, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika. Pada akhirnya, Mitsubishi Destinator akan diluncurkan di sekitar 70 negara.

    Destinator terbaru diproduksi oleh Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dikembangkan dengan konsep produk “Confidence Booster for Energetic Families”, Destinator terbaru ini merupakan SUV berukuran sedang dengan tujuh penumpang dan tata letak tiga baris yang lapang.

    “Dinamai Destinator dengan harapan dapat memberdayakan pengemudi dan keluarga tercinta untuk mencapai tujuan baru dengan percaya diri. Destinator memadukan desain SUV yang autentik dan elegan dengan interior premium yang lapang untuk menjamin kenyamanan bagi semua penumpangnya. Destinator juga menghadirkan akselerasi yang bertenaga dan memukau serta performa berkendara yang aman dan andal di berbagai kondisi jalan dan cuaca,” kata Mitsubishi dalam siaran persnya.

    Presiden dan CEO MMPC Ritsu Imaeda mengatakan, Destinator adalah kendaraan yang memadukan tampilan menawan dan kemewahan SUV dengan fleksibilitas dan kenyamanan MPV.

    “Dengan hadirnya Destinator terbaru, kami yakin momentum kami akan terus berlanjut – dan model baru ini akan semakin memperkuat posisi kami di segmen SUV yang sangat kompetitif,” ujarnya.

    Sejak diluncurkan di Indonesia pada bulan Juli tahun ini, Destinator telah menunjukkan awal yang menjanjikan. Mobil ini mencatat sekitar 12.000 pesanan dalam empat bulan, melampaui target penjualan tahun fiskal ini sebesar 10.000 unit. Di Indonesia, segmen pelanggan utama terdiri dari pria berusia pertengahan 30-an hingga pertengahan 40-an.

    Mitsubishi Filipina menjual Destinator dengan tujuh tipe pilihan. Di negara itu, Mitsubishi Destinator dijual seharga 1.389.000 sampai 1.954.000 peso Filipina atau setara Rp 393 juta sampai Rp 553 juta. Di Indonesia, Mitsubishi Destinator dijual dengan harga Rp 395 juta sampai Rp 475 juta.

    (rgr/dry)

  • Segini Konsumsi BBM Daihatsu Rocky Hybrid

    Segini Konsumsi BBM Daihatsu Rocky Hybrid

    Jakarta

    Daihatsu memanfaatkan panggung Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 untuk memamerkan lebih dalam teknologi Rocky e-Smart Hybrid. Dalam sesi Technology Exhibit yang digelar 25 November 2025, pengunjung dan media diajak melihat langsung cara kerja sistem hybrid milik Rocky-mulai dari mesin, transaxle, hingga baterai. Seirit apa konsumsi bahan bakar mobil ini?

    Design Engineering Division Head Research and Development PT Astra Daihatsu Motor Anjar Rosjadi menjelaskan bahwa Rocky Hybrid dibangun menggunakan platform DNGA (Daihatsu New Global Architecture). Platform ini menjadi dasar pengembangan produk yang lebih efisien, stabil, dan nyaman, sekaligus menjaga konsistensi kualitas produksi. Struktur platform, mesin, dan suspensi dirancang lebih ringan agar sesuai kebutuhan pasar Indonesia.

    Rocky e-Smart Hybrid mengusung sistem series hybrid, di mana mobil sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik. Mesin bensin 1.2L WA-VEX hanya berfungsi sebagai generator pengisi baterai. Dengan fokus ini, efisiensi termal mesin mencapai 40%, salah satu yang tertinggi di kelasnya. Energi disimpan di baterai lithium-ion 177,6 volt yang ditempatkan di bawah jok belakang. Baterai ini mendapat garansi 8 tahun atau 160.000 km.

    Transaxle khusus hybrid dengan dua motor, motor penggerak dan motor generator, menjadi komponen penting lain yang membuat Rocky Hybrid punya karakter lincah. Radius putarnya pun hanya 5 meter. Fitur Smart Pedal dan sistem regenerasi energi memungkinkan energi deselerasi dikonversi kembali menjadi tenaga listrik. Daihatsu juga meningkatkan material peredam suara sehingga kabin terasa jauh lebih senyap, dengan indeks artikulasi mencapai 84,4%.

    Dalam hal efisiensi, Rocky Hybrid mencatat konsumsi bahan bakar hingga 34,8 km/liter, berdasarkan metode uji JC08 Jepang. Emisinya juga rendah, hanya 83 gram CO₂/km, menjadikannya salah satu SUV hybrid paling efisien dan bersih di segmennya.

    Tak hanya soal performa dan konsumsi BBM, Rocky Hybrid juga dibekali fitur keselamatan lengkap, mulai 6 SRS Airbag, ABS, EBD, VSC, HSA, Blind Spot Mirror, hingga ISOFIX. Ada pula 8 fungsi dalam Advanced Safety Assist (ASA), termasuk Collision Warning & Avoidance Assist Brake, Lane Departure Warning, Pedal Misoperation Control, hingga Auto High Beam dan sensor 6 titik untuk memudahkan parkir.

    “Rocky e smart hybrid dengan berbagai keunggulan seperti sistem series hybrid, efisiensi bahan bakar yang tinggi, rendah emisi, akselerasi yang responsif, serta dilengkapi dengan fitur keselamatan yang menghadirkan sensasi berkendara menyenangkan, yang telah dikembangkan dan dirancang dengan baik sehingga cocok digunakan untuk mobilitas pelanggan terutama di perkotaan,” ujar Anjar.

    Kehadiran Rocky e-Smart Hybrid di GJAW 2025 menegaskan komitmen Daihatsu menghadirkan teknologi elektrifikasi yang praktis, efisien, dan juga ramah lingkungan bagi konsumen Indonesia.

    (lua/rgr)

  • Airlangga Sebut Beberapa Merek Mau Bantu Indonesia Bikin Mobnas

    Airlangga Sebut Beberapa Merek Mau Bantu Indonesia Bikin Mobnas

    Jakarta

    Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan beberapa merek mobil berniat membantu Indonesia membuat mobil nasional atau mobnas. Sebelumnya pemerintah Indonesia menargetkan dalam tiga tahun ke depan Indonesia bisa memiliki mobil nasional sendiri.

    “Mobil nasional berjalan dengan Pindad sebagai basis. Beberapa merek menawarkan diri untuk bekerja sama. Nanti biar mereka yang mengumumkan,” bilang Airlangga di arena GJAW 2025, ICE-BSD City, Tangerang, Rabu (26/11/2025).

    Meski tak menyebut merek-merek mobil apa saja yang akan bergabung di proyek mobnas Indonesia, sebelumnya Airlangga sudah pernah menyebut satu merek kendaraan yang bakal bergabung dalam proyek tersebut, yaitu Hyundai asal Korea Selatan.

    Airlangga menyebut, Hyundai menyatakan berminat masuk dalam rencana proyek pengembangan mobil nasional Indonesia. Hal itu disampaikan seusai pertemuan dengan President of Hyundai Motor Group Amb. Sung Kim, di Gyeongju, Korea Selatan, (30/10/2025) lalu.

    Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat pertumbuhan otomotif di kawasan Asia Tenggara. Airlangga mengapresiasi minat Hyundai tersebut. Dia menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk membangun industri otomotif yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

    “Kami melihat peluang besar buat kolaborasi dalam pengembangan kendaraan berbasis hidrogen dan energi bersih lainnya, yang menjadi bagian penting dari strategi transisi ekonomi hijau Indonesia,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya saat itu.

    “Mereka (Hyundai) siap dengan modal tertentu dan itu perlu pembahasan lebih detail dan tentu yang namanya kendaraan ini kan ada desainnya, ada basisnya, tapi basisnya yang dibahas berbasis EV (kendaraan listrik),” ujar Airlangga pada kesempatan yang sama seperti dilansir Antara.

    (lua/rgr)

  • Tak Ada Lagi Layar Mutar-mutar di Mobil BYD

    Tak Ada Lagi Layar Mutar-mutar di Mobil BYD

    Jakarta

    Layar memutar di interior mobil BYD jadi salah satu daya tarik. Tapi fitur itu bakal dihilangkan sepenuhnya oleh BYD.

    Kehadiran BYD di panggung otomotif global jadi sorotan banyak mata. Lebih lagi, BYD menyajikan deretan fitur yang bikin orang tercengang. Salah satunya kehadiran sistem hiburan yang tersemat pada layar. Uniknya, layar tersebut bisa memutar 90 derajat dan bisa beroperasi saat mode vertikal ataupun horizontal. Belakangan, beberapa mobil China juga sudah menyematkan fitur serupa.

    Namun kini, BYD mengumumkan tak akan ada lagi layar berputar tersemat di mobil-mobilnya. Wakil Presiden BYD Stella Li menyebut meski fitur tersebut disukai konsumennya, tapi justru membuat penggunaan beberapa aplikasi jadi terbatas, terutama pada Apple CarPlay dan Android Auto.

    Oleh karena itu, pabrikan asal Shenzhen tersebut sudah menghilangkan fitur tersebut pada model terbarunya Atto 2 dan akan menghapus dari model-model lainnya. Ke depan, layar hiburan di mobil BYD posisinya akan dikunci menjadi horizontal.

    “Kami mulai mengembangkan banyak aplikasi,” kata Li dikutip Autocar.

    “Atto 2 akan menjadi model pertama yang dilengkapi dengan Google dan Apple CarPlay. Dan jika mereka ingin memberikan pengalaman terbaik, maka layar putar akan membatasi aplikasi mereka. Kedua, kami mendapat masukan dari pasar. Orang-orang menyukai layar putar, tetapi penggunaannya sangat kecil,” tambah Li.

    Menurut BYD, layar hiburan itu akan lebih mudah digunakan dalam mode vertikal alias portrait saat kendaraan diam dan bergerak, serta lebih baik untuk navigasi. Di sisi lain, dalam beberapa model juga sering ditemukan bahwa penggunaan dalam mode horizontal alias lanskap justru lebih mudah. Di samping itu, Apple CarPlay dan Android Auto hanya berfungsi dalam mode tersebut.

    Li mencatat bahwa BYD berencana untuk memperdalam kolaborasinya dengan perusahaan seperti Apple dan Google. Opsi mengunci layar mempermudah proses tersebut. Layar dalam posisi tetap berarti meminimalisir interface dan integrasi lebih mulus.

    BYD ingin memperkuat posisinya di pasar global. Pabrikan China ini menargetkan ekspansi besar-besaran di Eropa pada tahun 2026.

    (dry/rgr)

  • Kemenperin Godok Insentif Otomotif buat Tahun Depan

    Kemenperin Godok Insentif Otomotif buat Tahun Depan

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian sedang menggodok rancangan insentif buat industri otomotif. Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, industri otomotif adalah industri yang sangat penting dan menjadi salah satu andalan Indonesia.

    “Ya, sekarang sedang kita susun, dan insentif otomotif itu menurut saya sebuah keharusan ya, karena sektor yang terlalu penting, sangat-sangat penting. SBIN (Strategi Baru Industrialisasi Nasional) strateginya kita melihat backward dan forward linkage dari setiap kegiatan manufaktur,” kata Agus di arena GJAW 2025, ICE-BSD City, Tangerang (26/11/2025).

    “Backward dan forward linkage paling besar itu ada di sektor otomotif. Jadi memang pemerintah itu, sudah seharusnya juga menyiapkan insentif buat sektor otomotif di tahun 2026. Jangan tanya jenis insentif-nya, bentuk insentif-nya itu sekarang sedang kita susun,” terang Agus.

    Melansir laman resmi Kemenperin, industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan dengan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) manufaktur, ekspor, dan penyerapan tenaga kerja. Investasi di sektor ini diperkirakan telah mencapai sekitar Rp 174 triliun dengan penyerapan hampir 100 ribu tenaga kerja langsung di industri kendaraan roda empat, roda dua, dan roda tiga.

    Selain itu, jutaan pekerja lainnya terlibat di sepanjang rantai nilai otomotif, mulai dari pemasok komponen, logistik, hingga jaringan penjualan dan bengkel resmi maupun tidak resmi.

    Menperin menegaskan, perumusan usulan insentif untuk 2026 juga mempertimbangkan transisi kebijakan yang sudah berjalan, terutama terkait kendaraan rendah emisi serta elektrifikasi. Saat ini, insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk kendaraan listrik berbasis baterai dan sebagian kendaraan bus telah diatur melalui kebijakan fiskal yang berlaku hingga 2025.

    Menperin menambahkan, usulan insentif 2026 akan disinergikan dengan agenda pengembangan ekosistem kendaraan listrik, termasuk rencana kelanjutan dan penyempurnaan insentif untuk pembelian motor listrik yang sebelumnya sudah pernah diluncurkan pemerintah.

    Menperin menegaskan bahwa Kemenperin terus memperkuat dialog dengan pelaku industri otomotif, asosiasi, dan pemangku kepentingan terkait dalam mematangkan usulan insentif tersebut.

    “Kami akan terus berkoordinasi dengan Kemenko Ekon, Kementerian Keuangan, dan juga asosiasi seperti Gaikindo dan pelaku industri lainnya. Tujuan akhirnya jelas: menjaga daya saing, memperkuat ekosistem rantai pasok produksi otomotif di dalam negeri, serta memastikan industri otomotif tetap menjadi motor pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja,” bilang Agus dikutip Rabu (26/11/2025).

    (lua/rgr)

  • Pajak Daihatsu Xenia Tahun 2025, Siapin Duit Segini

    Pajak Daihatsu Xenia Tahun 2025, Siapin Duit Segini

    Jakarta

    Daihatsu Xenia bisa dimiliki dengan harga mulai Rp 220 jutaan hingga yang termahal Rp 280 jutaan. Dengan harga segitu, berapa ya pajak Daihatsu Xenia tahun 2025?

    Salah satu Low MPV yang bisa dilirik kalau kamu punya budget Rp 200 jutaan adalah Daihatsu Xenia. Sebab, keseluruhan Daihatsu Xenia harganya tak sampai Rp 300 juta. Untuk diketahui, seperti saudara kembarnya, Xenia juga punya opsi mesin 1.300 cc dan 1.500 cc.

    Xenia bermesin 1.300 cc bisa dimiliki dengan harga mulai Rp 226,15 juta hingga yang termahalnya Rp 269,35 juta. Sedangkan Xenia 1.500 cc paling murahnya Rp 257,55 juta sampai Rp 283,55 juta. Lalu bagaimana dengan pajak tahunannya? Pajak tahunannya jelas tergantung dari besar Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) di tiap modelnya.

    Besar NJKB untuk digunakan menghitung pajak tahunan itu, merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 7 tahun 2025 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2025.

    Untuk Xenia 1.300 cc, besar Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (DP PKB) Rp 166,95 juta hingga 192,15 juta. Sementara itu, Xenia 1.500 cc dikenakan DP PKB RP 191,1 juta dan Rp 213,15 juta. Dengan angka segitu, berikut ini perhitungan pajak tahunan Daihatsu Xenia tahun 2025. Sebagai catatan, pajak tahunan Xenia ini dihitung menggunakan tarif PKB yang berlaku di DKI Jakarta yakni sebesar 2 persen.

    Pajak Daihatsu Xenia 1.3 L

    Pajak Daihatsu Xenia 1.3 M M/T

    PKB Pokok = DP PKB Xenia 1.3 M M/Tx Tarif PKB

    = Rp 166,95 juta x 2 %

    = Rp 3,339 juta

    Pajak Tahunan =PKB Pokok +SWDKLLJ

    = Rp 3,339 juta + 143 ribu

    = Rp 3,482 juta

    Pajak Daihatsu Xenia 1.3 X M/T

    PKB Pokok = DP PKB Xenia 1.3 X M/Tx Tarif PKB

    = Rp 170,1 juta x 2 %

    = Rp 3,402 juta

    Pajak Tahunan = PKB Pokok +SWDKLLJ

    = Rp 3,402 juta + 143 ribu

    = Rp 3,545 juta

    Pajak Daihatsu Xenia 1.3 R M/T

    PKB Pokok = DP PKB Xenia 1.3 R M/Tx Tarif PKB

    = Rp 180,6 juta x 2 %

    = Rp 3,755 juta

    Pajak Tahunan = PKB Pokok +SWDKLLJ

    = Rp 3,898 juta + 143 ribu

    = Rp 4,041 juta

    Pajak Daihatsu Xenia 1.3 X CVT

    PKB Pokok = DP PKB Xenia 1.3 X CVTx Tarif PKB

    = Rp 184,8 juta x 2 %

    = Rp 3,696 juta

    Pajak Tahunan =PKB Pokok +SWDKLLJ

    = Rp 3,696 juta + 143 ribu

    = Rp 3,839 juta

    Pajak Daihatsu Xenia 1.3 R CVT

    PKB Pokok = DP PKB Xenia 1.3 R CVT x Tarif PKB

    = Rp 192,15 juta x 2 %

    = Rp 3,843 juta

    Pajak Tahunan =PKB Pokok +SWDKLLJ

    = Rp 3,843 juta + 143 ribu

    = Rp 3,986 juta

    Pajak Daihatsu Xenia 1.5 L

    Pajak Daihatsu Xenia 1.5 R M/T

    PKB Pokok = DP PKB Xenia 1.5 R M/T x Tarif PKB

    = Rp 192,15 juta x 2 %

    = Rp 3,822 juta

    Pajak Tahunan = PKB Pokok +SWDKLLJ

    = Rp 3,843 juta + 143 ribu

    = Rp 3,965 juta

    Pajak Daihatsu Xenia 1.5 R CVT

    PKB Pokok = DP PKB Xenia 1.5 R CVT x Tarif PKB

    = Rp 204,75 juta x 2 %

    = Rp 4,095 juta

    Pajak Tahunan =PKB Pokok +SWDKLLJ

    = Rp 4,095 juta + 143 ribu

    = Rp 4,238 juta

    Pajak Daihatsu Xenia 1.5 R CVT ASA

    PKB Pokok = DP PKB Xenia 1.5 R CVT ASA x Tarif PKB

    = Rp 213,15 juta x 2 %

    = Rp 4,263 juta

    Pajak Tahunan =PKB Pokok +SWDKLLJ

    = Rp 4,263 juta + 143 ribu

    = Rp 4,406 juta

    Itu tadi besar pajak Daihatsu Xenia keluaran 2025 untuk kendaraan pertama. Besar pajak itu bisa jadi berbeda bila Xenia terdaftar di wilayah lainnya.

    (dry/rgr)

  • Veloz Hybrid Meluncur, Diskon Veloz Lama Kena Segini

    Veloz Hybrid Meluncur, Diskon Veloz Lama Kena Segini

    Jakarta

    Toyota sudah meluncurkan Veloz berteknologi hybrid. Veloz (non hybrid) kena diskon segini dalam pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025.

    Perkenalan Veloz Hybrid ini merupakan bagian dari strategi elektrifikasi Toyota di Indonesia, yang semakin serius menggarap segmen mobil keluarga. Namun, bagi kalian yang masih mengincar Veloz bermesin konvensional (non-hybrid), ini adalah waktu yang sangat tepat untuk berburu diskon besar!

    “Diskon sampai Rp 30 juta. Tinggal habiskan stok saja (Veloz non hybrid),” ujar salah satu wiraniaga Toyota di GJAW.

    Veloz (non hybrid) paling murah saat ini dijual Rp 297,2 juta untuk tipe 1.5 M/T. Jika mendapatkan diskon Rp 30 juta, harganya menjadi Rp 267,2 juta.

    Lebih lanjut, Veloz termahal 1.5 Q CVT TSS saat ini dibanderol Rp 346,4 juta. Dengan diskon Rp 30 juta, tipe termahal ini dibandeol Rp 316,4 juta.

    Diskon puluhan juta ini tentu menjadi insentif besar bagi konsumen yang ingin mendapatkan MPV 7-seater dengan fitur dan desain modern, namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Angka diskon ini bisa bervariasi tergantung dari kebijakan dealer dan ketersediaan unit.

    Toyota Veloz Hybrid resmi meluncur di arena GJAW 2025. Menariknya, PT Toyota-Astra Motor (TAM) menawarkan Veloz Hybrid dengan harga pre book yang sangat kompetitif selama di GJAW 2025, yakni mulai Rp 299 jutaan.

    Menurut keterangan salah satu sales di booth Toyota, konsumen bisa membayar tanda jadi sebesar Rp 5 juta, di mana pengirimannya akan dilakukan sekitar bulan Februari 2026.

    Sementara untuk varian tengahnya, yakni tipe Q HEV, harga pre book-nya di kisaran Rp 335 juta, dan harga varian paling tinggi, Q HEV Modellista TSS menembus angka Rp 390 juta.

    (riar/rgr)