Jenis Media: Otomotif

  • Suzuki Carry Disegarkan, Dapat Pilihan Warna Abu-abu

    Suzuki Carry Disegarkan, Dapat Pilihan Warna Abu-abu

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menghadirkan penyegaran pada lini kendaraan komersial andalannya. Suzuki meluncurkan warna baru Prime Graphite Grey untuk New Carry yang resmi tersedia di seluruh jaringan penjualan Suzuki Indonesia mulai September 2025.

    Pengenalan warna baru New Carry berbarengan momentum pembukaan GIIAS Surabaya 2025. Penambahan sentuhan anyar ini berlaku buat varian New Carry Pick Up AC/PS baik tipe flat deck maupun wide deck.

    “Suzuki selalu berupaya mendengar kebutuhan konsumen, termasuk keinginan akan keberagaman warna pada New Carry. Kami memahami bahwa setiap pengusaha memiliki karakter dan identitas usahanya masing-masing. Karena itu, Suzuki menambahkan warna Prime Graphite Grey pada New Carry Pick Up untuk memberikan opsi baru. Lewat cara ini, konsumen dapat memilih kendaraan niaga yang lebih sesuai dengan citra bisnis mereka,” ujar Randy R. Murdoko, Dept. Head 4W Sales PT SIS, dalam keterangan resminya.

    Warna baru Prime Graphite Grey hadir melengkapi pilihan sebelumnya yaitu White, Metallic Silky Silver, dan Real Black. Kehadirannya ditujukan untuk menjawab permintaan konsumen yang semakin beragam, khususnya para pelaku usaha yang membutuhkan kendaraan tidak hanya fungsional, tapi juga merepresentasikan karakter bisnis mereka.

    Harga jual New Carry Pick Up Prime Graphite Grey juga tak beda dengan varian warna lainnya, yakni mulai Rp 178.700.000 (on the road DKI Jakarta). Dengan nilai tersebut, konsumen akan mendapatkan kendaraan dengan spesifikasi tangguh, efisien, dan ekonomis. Dari sisi kemampuan, kendaraan niaga ringan ini tetap unggul dengan daya angkut mencapai 1 ton, mesin bertenaga dan irit bahan bakar. Selain itu, reputasi dari segi durabilitas juga sudah diakui oleh berbagai kalangan pengusaha di Indonesia.

    Selama hampir mencapai lima dekade, New Carry telah menjadi kendaraan penggerak ekonomi multi skala sekaligus berhasil membawa kesuksesan bisnis di Indonesia. Lewat kesesuaiannya terhadap kebutuhan pelaku usaha, New Carry menyediakan ruang bagi pengguna untuk selalu ada cerita menarik yang dapat diukir.

    Suzuki mempercayai lewat penambahan warna baru, pelanggan memiliki fleksibilitas lebih dalam memilih kendaraan. Tampilan mobil dapat disesuaikan identitas merek usaha mereka, baik untuk distribusi logistik, operasional harian, maupun kegiatan niaga lainnya.

    “Surabaya dan Jawa Timur memiliki kontribusi besar terhadap penjualan New Carry sekaligus menjadi basis pengguna terbanyak di Indonesia. Karena itu, Suzuki memilih momentum GIIAS Surabaya 2025 untuk memperkenalkan warna baru. Kami ingin para pengusaha di wilayah ini merasakan perhatian spesial dari Suzuki serta mendapatkan pilihan kendaraan niaga yang semakin sesuai dengan kebutuhan usaha mereka,” tutup Randy.

    (lua/rgr)

  • Kata Siapa Jorge Martin Lelet? Buktinya Bisa Salip 7 Pebalap dalam 1 Lap

    Kata Siapa Jorge Martin Lelet? Buktinya Bisa Salip 7 Pebalap dalam 1 Lap

    Jakarta

    Pebalap Aprilia asal Spanyol, Jorge Martin, ‘membungkam’ mulut haters yang menyebut dirinya lambat seperti keong. Sebab, pada balapan pekan lalu, The Martinator membuktikan diri mampu tampil kencang dan menyalip banyak kompetitor!

    Pada MotoGP Hungaria pekan lalu, Martin hanya memulai perlombaan dari posisi ke-17. Namun, dia mampu melakukan overtake berkali-kali hingga finis di urutan keempat. Bahkan, dia hanya butuh satu putaran untuk membalap tujuh-delapan pebalap sekaligus.

    “Semua orang bilang saya susah nyalip, tapi saya berhasil melewati tujuh pebalap hanya dalam satu lap,” ujar Jorge Martin, dikutip dari Motosan, Rabu (27/8).

    “Dari tikungan pertama saya sudah yakin bisa menyalip dua atau tiga. Lalu di tikungan ketiga saya lewati satu lagi, di tikungan kelima dua lagi, di tikungan kesembilan satu lagi, dan di tikungan ke-15 satu lagi. Jadi totalnya saya menyalip tujuh-delapan pebalap di lap pertama,” tambahnya.

    Jorge Martin tampil baik di MotoGP Hungaria 2025. Foto: Icon Sportswire via Getty Images/Icon Sportswire

    Martin mengklaim, hasil itu membuktikan dirinya masih mampu bersaing setelah sembuh dari cedera. Sebab, sebelumnya, banyak pihak yang meragukan pebalap 28 tahun tersebut.

    “Memang benar ini trek yang harus dipersiapkan dengan matang. Tidak bisa hanya mengandalkan slipstream lalu langsung menyalip, tapi harus dipikirkan dan disiapkan sebelumnya,” tuturnya.

    “Namun balapan ini menjadi ajang pembelajaran bagi saya, start dari belakang dengan tekanan di awal dan lain sebagainya. Hal itu akan membuat saya lebih kuat untuk ke depannya,” kata dia menambahkan.

    Finis keempat di MotoGP Hungaria merupakan hasil terbaik yang diraih Martin sepanjang musim ini. Pencapaian tersebut membuatnya mendapat tambahan 13 poin dan naik ke posisi ke-20 klasemen sementara.

    (sfn/rgr)

  • Ladies, Ini Tips Nyetir Aman dari Rifat Sungkar

    Ladies, Ini Tips Nyetir Aman dari Rifat Sungkar

    Jakarta

    Image perempuan sebagai ‘clumsy driver’ di jalanan begitu kental. Banyak meme yang menertawakan bagaimana kecerobohan perempuan di jalanan yang membuat siapa pun mengurut dada di jalanan.

    Rifat Sungkar, pembalap Indonesia yang juga Brand Ambassador Mitsubishi Motors Indonesia memberikan sejumlah tips untuk para perempuan supaya menyetir dengan aman dan selamat di jalanan. Salah satu tipsnya adalah menyadari kecepatan kendaraan dan fokus mengemudi.

    “Laki-laki dan perempuan punya hak yang sama di jalanan. Tapi secara alami perempuan itu lebih tidak sensitif mengenai kecepatan. Jadi dia lebih tidak bisa men-judge ini pelan atau kencang. Jadi hal itu yang harus lebih diperhatikan,” kata Rifat dalam acara ‘girls trip’ bersama Mitsubishi Destinator di Bali.

    “Untuk bisa mendapatkan sensitivitas itu, awareness terhadap jalanan itu harus menjadi full-time job, nggak bisa part-time job. Kenapa saya bilang cewek itu suka part-time job? Karena mereka adalah multitasking. Sambil nyetir bisa dandan, sambil makan, sambil masang sepatu, dan kadang-kadang terima telepon. Tapi ketika berkendara, tolong itu semua diringkas menjadi full-time job,” lanjutnya.

    Teruntuk para bunda yang berkendara bersama anak-anak, Rifat mengingatkan ada budaya yang harus dibiasakan dalam berkendara bersama keluarga. Yaitu menyadari bagaimana posisi anak terhadap fitur keamanan di mobil.

    “Anak-anak yang umurnya di bawah 12 tahun, sangat disarankan untuk duduk di belakang. Karena banyak yang nggak tahu perangkat keselamatan seperti airbag untuk anak-anak yang tulangnya belum kuat, itu terkadang akan menjadi senjata yang berbahaya kalau tidak tahu cara penggunaannya,” ujar Rifat.

    “Posisi duduk depan untuk anak-anak, tinggi badan itu sangat menentukan posisi safety belt. Kalau posisi safety belt yang masih belum pas (belt mengenai wajah anak), jangan anaknya duduk depan walaupun dia sudah umurnya cukup. Lalu juga posisi duduk anak yang terlalu ke depan, juga berbahaya karena airbag itu kalau keluar tuh ada kembangan yang sangat besar. Airbag itu meledak lebih dari 200 km per jam, jadi kalau dia (anak) ketabrak sama airbag, bukannya menyelamatkan tapi justru bisa membahayakan,” papar Rifat.

    Selanjutnya dia menjelaskan jika anak-anak duduk di belakang tetap harus memakai safety belt.

    “Banyak orang menganggap safety belt hanya untuk duduk depan aja, padahal enggak. Karena depan itu masih ada pijakan kaki, masih ada pegangan, sedangkan di belakang tuh nggak ada. Jadi kalau ada apa-apa jangan merasa terlindungi dengan bangku depan. Itu akan menjadi tembok kalau terjadi sesuatu,” tutupnya.

    (sym/rgr)

  • Sayonara! Produksi Nissan GT-R R35 Berakhir

    Sayonara! Produksi Nissan GT-R R35 Berakhir

    Jakarta

    Nissan Motor Co., Ltd. resmi menyetop produksi Nissan GT-R R35. Mobil performa tinggi penantang supercar Eropa itu mengakhiri masa produksinya setelah 18 tahun.

    Dalam siaran persnya disebutkan, Nissan Motor telah ‘menyuntik mati’ GT-R R35 setelah diproduksi sejak 2007. Sekitar 48.000 unit R35 GT-R diproduksi selama 18 tahun. Mobil ini telah memikat penggemar di seluruh dunia sebagai simbol mobil sport berperforma tinggi.

    Nissan melakukan seremoni produksi terakhir GT-R. Mobil terakhirnya adalah Nissan GT-R Premium Edition T-Spec berwarna ungu tua. Mobil tersebut akan dikirimkan ke konsumennya di Jepang.

    Pada tahun 2007, Nissan GT-R R35 lahir sebagai dimensi baru supercar multi-performa. Mobil ini mewujudkan konsep “siapa pun dapat menikmati kehidupan supercar terbaik, di mana pun, kapan pun.” Mobil ini adalah mobil kelas dunia yang mencapai performa “GT (Grand Touring)” sekaligus mewujudkan teknologi “R (Racing)”.

    “Selama 18 tahun, GT-R R35 telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah otomotif. Sejarahnya yang gemilang merupakan bukti semangat tim kami dan pelanggan kami di seluruh dunia. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah menjadi bagian dari kisah istimewa ini,” kata Presiden dan CEO Nissan Motor Corporation Ivan Espinosa dalam siaran persnya.

    Nissan GTR R35 Disetop Produksi Foto: Dok. Nissan

    Namun, Nissan menyebut ini bukan yang terakhir. Nissan bakal menghadirkan GT-R dalam versi lain ke depannya.

    “Para penggemar GT-R yang terhormat, ini bukanlah perpisahan terakhir untuk GT-R. Meskipun kami bertujuan untuk kembali kepada Anda suatu hari nanti, nama GT-R membawa harapan yang tinggi dan diperuntukkan bagi mobil-mobil yang benar-benar istimewa. R35 telah meningkatkan standar lebih tinggi lagi, jadi kami mohon kesabaran Anda. Meskipun rencana pastinya belum final saat ini, GT-R akan berevolusi dan kembali,” katanya.

    Nissan GTR R35 Disetop Produksi Foto: Dok. Nissan

    Meskipun produksi GT-R R35 berakhir, lanjut Ivan, Nissan berkomitmen untuk mendefinisikan ulang nama GT-R untuk generasi berikutnya.

    “Pembelajaran yang diperoleh dari R35 akan menjadi bagian integral dari pengembangan GT-R generasi berikutnya, yang bertujuan untuk menetapkan standar baru sekaligus mengembangkan warisannya,” sebutnya.

    (rgr/din)

  • Kurang Laku, BYD Batal Jual Pikap Hybrid di Thailand

    Kurang Laku, BYD Batal Jual Pikap Hybrid di Thailand

    Jakarta

    BYD memutuskan menghentikan penjualan truk pikap Shark 6 PHEV di Thailand setelah respons pasar yang dinilai kurang memuaskan. Keputusan ini diumumkan menyusul rendahnya jumlah pemesanan sejak debut mobil tersebut di ajang Bangkok International Motor Show 2025, Maret lalu.

    Awalnya, BYD Thailand menargetkan menjual mobil ini sebanyak 500 unit. Namun kenyataannya hingga periode pemesanan berakhir, hanya ada sekitar 153 konsumen yang melakukan SPK. Media lokal Autolifethailand.tv melaporkan, distributor Rever Automotive bahkan meminta pembatalan seluruh pesanan tersebut. Seluruh uang DP juga dikembalikan tanpa potongan biaya.

    BYD Shark 6 Foto: Dok. BYD

    Dengan banderol sedikit di bawah 1,7 juta baht (sekitar Rp 854 juta), Shark 6 PHEV memang berada di segmen harga yang cukup tinggi. Harganya jauh di atas kompetitor populer di Negeri Gajah Putih, seperti Toyota Hilux, Isuzu D-Max, dan Ford Ranger.

    General Manager BYD Auto (Thailand) Ke Yubin menjelaskan, faktor harga menjadi kendala utama. “Karena Shark merupakan impor CBU dari Tiongkok, pajaknya lebih dari 30%, sehingga sulit untuk mendapatkan harga yang kompetitif,” ujarnya kepada Autolifethailand.tv.

    Ia menambahkan, BYD kini tengah mempertimbangkan model pikap lain untuk diproduksi lokal di Thailand tahun depan.

    BYD Shark 6 Foto: Dok. BYD

    Secara dimensi, Shark 6 PHEV sebenarnya cukup mengesankan. Mobil ini memiliki panjang 5.457 mm, lebar 1.917 mm, tinggi 1.925 mm, dan jarak sumbu roda 3.260 mm. Ukuran tersebut membuatnya sebanding dengan pikap medium lain di kelasnya.

    Dari sisi teknologi, Shark mengandalkan sistem PHEV Dual Mode Off-road Super Hybrid. Konfigurasinya terdiri dari mesin bensin turbo 1,5 liter bertenaga 184 PS serta torsi sebesar 260 Nm, dipadukan dengan motor listrik depan 231 PS/310 Nm dan motor listrik belakang 204 PS/340 Nm. Energi listriknya disuplai baterai Blade LFP 29,58 kWh.

    Sayangnya, kombinasi tenaga besar dan teknologi canggih tersebut tidak cukup menarik minat konsumen di Thailand. Harga tinggi, serta statusnya sebagai produk impor membuat pikap ini sulit bersaing di pasar yang dikuasai model-model rakitan lokal.

    (lua/rgr)

  • Mobil Hilang 2 Tahun, Pemilik Temukan Lagi Pakai ChatGPT

    Mobil Hilang 2 Tahun, Pemilik Temukan Lagi Pakai ChatGPT

    Jakarta

    Perkembangan artificial intelligence (AI) di dunia makin ‘tak masuk akal’. Bahkan, baru-baru ini, ada warga Amerika Serikat (AS) yang berhasil menemukan mobil hilang dengan bantuan teknologi tersebut. Bagaimana kisahnya?

    Disitat dari Carscoops, pria bernama Andrew Garcia asal Orange County, Amerika Serikat, kehilangan mobil mewahnya, Lamborghini Huracan EVO, dua tahun lalu. Modusnya, pelaku menyewa kendaraan dan tak pernah dikembalikan. Sementara dokumen mobil dipalsukan untuk mengalihkan kepemilikan.

    Ketika itu, Garcia benar-benar hancur. Bahkan, dia selalu menangis. Dia tak sendirian, ada korban lain yang melaporkan kejadian serupa. Namun, hanya dia yang kendaraannya benar-benar hilang tanpa jejak.

    Hingga suatu hari, Garcia menerima pesan aneh lewat Instagram. Pengirimnya mengunggah foto-foto Lamborghini tersebut sambil bertanya “Apakah Anda menjual mobil ini?”. Rupanya, pengirim menemukan kartu nama Garcia di dalam kendaraan dan mengira ia berbisnis supercar.

    Lamborghini Huracan Evo Foto: Lamborghini

    Alih-alih langsung menyerahkan kasus ke polisi, Garcia memilih melakukan penyelidikan. Dia memanfaatkan ChatGPT untuk menganalisis foto-foto tersebut, kemudian memadukannya dengan alat pencarian lokasi Google. Dari situ ia berhasil mengumpulkan petunjuk hingga melacak lokasi mobilnya.

    Hasil pencarian membawanya ke Denver, Colorado. Garcia kemudian memberi informasi kepada pihak berwenang setempat. Tak lama, polisi menemukan Lamborghini Huracan EVO tersebut dan memastikan kendaraan itu memang miliknya.

    ChatGPT. Foto: Doc. Insider

    Cale Gould selaku juru bicara Colorado Auto Theft Prevention Authority, mengapresiasi langkah pintar Garcia. Menurutnya, Garcia bisa memanfaatkan teknologi untuk keperluan yang baik.

    “Pengumpulan informasi secara proaktif seperti ini sangat membantu pemulihan kendaraan yang dicuri,” ujar Gould, dikutip Rabu (27/8),

    Meski mobil sudah kembali ke tangan Garcia, penyelidikan masih berlanjut. Polisi Colorado belum bisa memastikan apakah pihak yang terakhir memegang mobil itu terlibat langsung dalam pencurian atau hanya bagian dari rantai panjang penjualan ilegal.

    (sfn/rgr)

  • Indonesia Kian Tertinggal, Malaysia Bikin Supercar Sekelas Ferrari

    Indonesia Kian Tertinggal, Malaysia Bikin Supercar Sekelas Ferrari

    Jakarta

    Ketika Indonesia belum punya mobil nasional yang benar-benar dijual secara massal, Malaysia justru sudah mengembangkan supercar sekelas Ferrari dan Lamborghini. Kendaraan bertenaga ‘monster’ itu bernama Bufori CS8.

    Disitat dari Paultan, Rabu (27/8), supercar tersebut dikembangkan Bufori Motor Car Company yang bermarkas di kawasan Kepong, Kuala Lumpur. Perusahaan tersebut merupakan hasil kolaborasi Malaysia dan Australia.

    Menurut penelusuran kami, Bufori CS8 sudah dikembangkan sejak lama, bahkan sebelum kemunculan pandemi pada 2019. Kendaraan itu harus melalui serangkaian update atau penyempurnaan sebelum benar-benar diluncurkan.

    Bufori CS8. Foto: Doc. Paultan.

    Kabarnya, Bufori CS8 akan melakoni debutnya di salah satu pameran otomotif terdekat di Malaysia. Namun, supercar itu rupanya menampakkan wajahnya lebih awal, yakni di acara track day yang digelar Affin Bank di Sirkuit Sepang, pekan lalu.

    Kendaraan yang disebut sebagai ‘Ultra High Performance GT’ alias UHP GT itu hadir dalam balutan stiker kamuflase. Namun, jika diperhatikan baik-baik, desainnya agak berbeda dibandingkan prototipe yang muncul enam tahun lalu. Mobil tersebut terlihat lebih panjang dan ‘eksotis’.

    Bufori memastikan, wheelbase CS8 memanjang 350 mm dan overhang belakangnya juga dibuat lebih panjang. Hasilnya? Proporsinya jadi lebih cakep, kabin lebih lega, dan secara keseluruhan mobil tersebut nampak lebih pas untuk sebuah grand tourer ketimbang sekadar sports car.

    Bufori CS8. Foto: Doc. Paultan.

    Jantung mekanisnya juga tak main-main. Pabrikan membekalinya dengan mesin 6.4 liter V8 supercharged berbasis Hemi yang sudah di-blueprint dan pakai forged internals. Tenaganya? 810 hp dan torsi 973 Nm. Angka segila itu disalurkan ke roda belakang lewat transmisi otomatis 8-percepatan dengan LSD.

    Hasilnya, akselerasi 0-100 km/jam cuma 3 detik sebelum kecepatan puncaknya mentok di 330 km/jam. Maka, dengan tenaga sebuas itu, Bufori CS8 bisa disandingkan dengan supercar buatan Eropa, seperti Ferrari, Lamborghini atau McLaren.

    Meski performanya monster, Bufori tetap memperhatikan sisi keselamatan. Remnya pakai Brembo dengan rotor floating 380 mm di depan dan 350 mm di belakang, lengkap dengan kaliper 6 piston di depan dan 4 piston di belakang. Sementara bannya menggunakan Michelin Pilot Sport Cup 2 R.

    Menurut sumber yang sama, Bufori CS8 baru benar-benar diluncurkan pada akhir bulan ini. Pengumuman harga juga akan disampaikan di momen tersebut.

    Jadi, kapan, nih, Indonesia punya supercar juga?

    (sfn/rgr)

  • Tangan Kanan Rossi Ungkap Bagnaia Seperti Kehilangan Motivasi

    Tangan Kanan Rossi Ungkap Bagnaia Seperti Kehilangan Motivasi

    Jakarta

    Tangan kanan Valentino Rossi sekaligus bos tim VR46, Uccio Salucci, menganggap Francesco ‘Pecco’ Bagnaia seperti kehilangan motivasi. Performanya akhir-akhir ini dibilang tidak seperti Bagnaia sesungguhnya.

    Bagnaia sedang menjalani musim terburuknya bersama Ducati. Pecco baru menang sekali di tahun 2025, padahal tahun lalu ia meraih 11 kemenangan.

    Grand Prix Hungaria terbukti menjadi titik terendah bagi Pecco Bagnaia. Murid Valentino Rossi itu tersingkir dari Q1 untuk pertama kalinya di tahun 2025, tidak mencetak poin dalam sprint, dan hanya finis kesembilan di balapan utama. Kini, Bagnaia tertinggal 227 poin dari rekan setimnya, Marc Marquez.

    Kepada TNT Sports, Uccio Salucci membeberkan situasi Bagnaia saat ini. Menurutnya, Bagnaia seakan kehilangan motivasi.

    “Tapi bagaimanapun, saya juga berbicara kemarin (setelah sprint) dengannya dan saya berkata ‘tolong Pecco, Forza’. Karena sekarang terkadang saya memeriksa data: dia tidak mengerem, dia tidak berkendara dengan cara yang benar sekarang,” ujar Uccio.

    “Sepertinya dia sedikit kehilangan motivasi, juga kepercayaan diri dengan motornya,” sebut Uccio.

    “Dan hal pertama adalah membalap kembali seperti Pecco Bagnaia, menikmatinya sedikit.”

    “Saya tahu ini tidak mudah, tapi tolong Pecco, cobalah, cobalah. Karena dia adalah juara MotoGP dua kali dan yang pasti dia adalah pembalap yang fantastis. Tidak menyenangkan melihat Pecco seperti ini. Saya tidak menyukainya.”

    Kepala Teknis Ducati Gigi Dall’Igna mengungkap pihaknya bakal membantu Bagnaia sekaligus menyebut faktor mental juga turut mempengaruhi dalam perjuangan Bagnaia.

    Bagnaia mengaku Ducati Desmosedici GP 25 ini tak cocok dengan gaya balapnya. Dia merasa kesulitan mengendalikan motor dalam beberapa balapan terakhir dan justru terlihat lebih lambat.

    “Bagi mereka ini tidak mudah, bekerja sepanjang hari mencoba memberikan yang terbaik untuk saya. Saya hanya orang yang harus menyelesaikan pekerjaan itu,” sebut Bagnaia.

    (rgr/din)

  • Harga BYD Atto 1 Pepet Brio Satya, Honda: Konsumennya Beda!

    Harga BYD Atto 1 Pepet Brio Satya, Honda: Konsumennya Beda!

    Jakarta

    Harga BYD Atto 1 tak jauh berbeda dengan Honda Brio Satya. Meski begitu, Honda menegaskan bahwa kedua mobil itu punya konsumen yang berbeda.

    BYD Atto 1 mencoba menggoda para pembeli mobil pertama di Tanah Air. Apalagi harga jualnya mulai Rp 190 jutaan. Dengan harga segitu, BYD Atto 1 memang bertarung dengan deretan mobil LCGC (Low Cost Green Car) sekelas Honda Brio Satya. Sebagai perbandingan, Honda Brio Satya yang kebanyakan diincar para pembeli mobil pertama itu dibanderol mulai Rp 170 jutaan hingga yang termahal Rp 200 jutaan.

    Kendati demikian, Honda menegaskan meski sama-sama dijual di kisaran harga serupa, nyatanya konsumen Brio Satya berbeda dengan BYD Atto 1. Kata Honda, para pembeli mobil pertama itu tak mengincar mobil listrik.

    “Jadi semua yang waktu itu di GIIAS booking Brio Satya terutama dan Brio RS kita kan tanya ke mereka, selain Brio kalian mempertimbangkan mobil apa sih? Nah itu mobil
    listrik sedikit sekali, beda konsumen, segmennya beda,” terang Communication Strategy Sub-Division Head PT Honda Prospect Motor Yulian Karfili.

    “Definitely mereka bukan first time buyers, bukan orang-orang yang pertama kali beli mobil,” tegasnya lagi.

    Honda Brio Satya Foto: (Luthfi Anshori/detikOto)

    Sementara Brio Satya memang mengincar mereka yang baru membeli mobil pertama. Bahkan 80 persen konsumen Brio Satya adalah para pembeli mobil pertama. Para pembeli mobil pertama itu juga turut berkontribusi terhadap penjualan Honda. 40 persen pembeli Honda itu berasal dari Brio.

    Adapun Menurut Arfi, para pembeli mobil pertama itu tetap memilih sesuai dengan keinginan. Sekalipun membeli mobil LCGC (Low Cost Green Car) sekelas Brio Satya, tapi yang dipinang justru varian tertinggi. Ini juga yang membuat Brio menjadi kontributor terbesar dari model-model Honda lainnya.

    “Jadi memang kita mempelajari orang-orang yang beli mobil Honda tuh, kayak mereka semacam, saya mau tampil beda lah gitu ya. Dan saya milih nih, saya maunya yang ini, bukan yang ini gitu,” bebernya lagi.

    Banyak diincar pembeli mobil pertama,Brio Satya menawarkan beberapa keunggulan. Honda Brio Satya termahal itu memiliki LED DRL, desain grille lebih atraktif, velg 14 inch dengan perpaduan warna two tone. Di bagian interior ada Auto Up/Down Window with Anti-Pinch, door lining, dan dashboard dipadu warna abu-abu di bagian roof lining.

    Honda Brio Satya menggendong mesin 1.2L i-VTEC 4 silinder yang bertenaga 90 PS. Mesin itu diklaim yang terbesar di kelasnya, sekaligus hemat bahan bakar. Khusus untuk Honda Brio Satya termahal, mesinnya dipasangkan dengan transmisi CVT Earth Dreams Technology. Selain itu juga ada Tweeter Speaker, ECO Assist, serta fitur keselamatan seperti Dual Front SRS Airbags, struktur rangka G-CON + ACE, dan sistem pengereman ABS + EBD.

    (dry/rgr)

  • Seru-seruan Naik Mitsubishi Destinator di Bali

    Seru-seruan Naik Mitsubishi Destinator di Bali

    Jakarta

    Dalam rangka lebih banyak lagi ‘menapak’ dan dikenal masyarakat lebih luas, Mitsubishi membawa lima jurnalis perempuan dan 3 pemenang Mystery Box Challenge menjelajahi destinasi Bali bersama model andalan terbarunya Mitsubishi Destinator.

    Bertajuk ‘girls trip’, para jurnalis wanita mencoba menjelajahi destinasi di Bali dengan Mitsubishi Destinator Ultimate pada 24-25 Agustus 2025. Saya ikut trip ini sebagai salah satu penumpang Destinator.

    Sebagai perempuan, saya butuh mobil yang memiliki banyak kompartemen dan ruang kaki yang lega. Dan juga ingin memiliki mobil yang lega tapi body-nya tetap terkesan ramping dengan tampilannya ‘ganteng’ namun punya banyak fitur canggih dan kekinian. Satu hal yang paling penting lagi, harganya di bawah Rp 500 juta.

    Dan semua yang saya inginkan terjawab di Destinator. Mitsubishi Destinator merupakan mobil premium family SUV terbaru yang resmi diperkenalkan secara global pada 17 Juli 2025 di Jakarta. Mobil terbaru ini dijual di kisaran Rp 385 juta-Rp 465 juta rupiah (OTR Jakarta) yang berlaku selama periode peluncuran.

    Saat pertama kali memandang Destinator, saya menyukai tampilannya yang terkesan mewah, kokoh dan begitu ciamik disandingkan dengan mobil-mobil lain. Dalam pemahaman saya, Destinator ibarat ‘anak tengah’ bila disandingkan dengan Pajero Sport (berbadan besar dan tinggi) dan Xpander (berbadan lebar dengan tinggi standar).

    Rifat Sungkar, pembalap Indonesia yang juga Brand Ambassador Mitsubishi Motors Indonesia turut serta dalam trip ini. Dia mengungkapkan bahwa Destinator diluncurkan dan didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan perempuan Indonesia.

    Mitsubishi Destinator Foto: Syanti Mustika/detikcom

    “Jadi waktu mobil ini didesain ya, udah cukup lama kita ngelibatin banyak banget perempuan karena kita menganggap perempuan itu adalah decision maker (pengambil keputusan). Dan apa sih yang dibutuhin ketika kita desain mobil? Salah satunya adalah kompartemen, tempat nyimpan. Dan mobil ini tempat nyimpannya tuh ada 25 tempat mulai nyimpen botol, nyimpen sepatu, nyimpen handphone, tablet, charger, dan lain-lain. Semuanya ada di mobil Destinator,” kata Rifat.

    Untuk faktor keamanan dan kenyamanan berkendara, Destinator memiliki drive mode yang bisa disesuaikan dengan kondisi jalanan di ASEAN. Mitsubishi Destinator memiliki 5 pilihan Drive Mode, yaitu normal, wet, gravel, tarmac, dan mud.

    “Ada yang namanya drive mode yang merupakan satu fitur elektronik di mana semua orang yang nyetir mobil Destinator Itu akan terbantukan dengan sistem pengamanan. Jadi ada 5 drive mode nih, dan saya pun juga ngajarin ke istri saya ketika jalanan terutama lagi hujan gitu ya, kan banyak keraguan-keraguan ketika ada genangan air, saya selalu bilang ke Sissy (Sissy Prescillia, istri Rifat Sungkar) taruh aja di wet mode. Dengan otomatis mobil ini akan mengantisipasi keadaan, misalnya nih mobil ini lewati genangan air. Nanti dia secara otomatis akan mengendurkan tenaga mesin yang dikeluarkan lalu menstabilkan setir, kalau kita gas lebih kencang lagi mobil nggak akan mau,” jelas Rifat.

    Dalam kesempatan menjelajah dan mengenal Destinator lebih dekat, Rifat Sungkar juga menyebutkan salah satu fitur ‘hidden gem’ di Mitsubishi Destinator, yaitu tombol SOS. Tombol ini berada dikonsol atas (di atas spion tengah). Fitur itu terhubung ke pusat tanggap darurat Mitsubishi Connect.

    “Jadi kalau ada kondisi darurat nih, tekan saja tombol SOS ini. Nanti kalian akan langsung terhubung dengan pusat tanggap darurat dan memberikan layanan darurat ke lokasi kendaraan kamu berada,” katanya.

    Tak afdal rasanya di tengah berkendara beramai-ramai tak menyetel musik. Destinator Ultimate yang didukung Dynamic Sound Yamaha memanjakan telinga kami selama di perjalanan.

    Dilengkapi dengan sistem SDA 12,3 inci yang terbesar di kelasnya, Destinator membawa kesan modern dan meningkatkan pengalaman berkendara. Layar tersebut juga menyediakan akses ke fitur-fitur seperti panoramic sunroof, ambient lighting, dan fungsi konektivitas. Sementara itu, layar pengemudi digital 8 inci menawarkan informasi penting dengan jelas, termasuk notifikasi pop-up untuk mode berkendara yang dipilih, sehingga memudahkan pengemudi untuk beralih mode secara intuitif.

    Mitsubishi Destinator Foto: Syanti Mustika/detikcom

    Beralih ke kursi mobil, kesan mewah terlihat dari kulit sintetis yang membalut bangku Destinator. Kursi baris pertama dirancang menawarkan ruang kepala yang cukup dan desain yang ergonomis untuk meningkatkan kenyamanan.

    Saya sempat duduk di kursi sebelah driver, tak merasakan kesulitan berarti berinteraksi dengan teman-teman yang berada di barisan kedua. Seperti yang diklaim Mitsubishi, model terbarunya ini dirancang memiliki profil bahu yang lebih ramping, sehingga memudahkan untuk berputar dan berkomunikasi dengan penumpang belakang.

    Saat duduk di barisan kedua, saya merasakan leg room yang lega (tinggi badan saya 160 cm). Favorit saya di barisan kedua adalah adanya meja lipat seperti di dalam kabin pesawat. Meja lipat yang menempel di punggung kursi depan ini juga dilengkapi tempat menaruh minuman atau tumbler.

    Selama perjalanan, rekan saya yang suka menonton tak perlu repot memegang tablet selama perjalanan. Dia cukup menaruh tablet-nya di meja, lalu bersandar menonton dengan nyaman.

    Juga banyak tempat menaruh botol minuman di dalam Destinator lho. Tak hanya di trim pintu, namun juga bisa di konsol tengah dan saku belakang sandaran kursi. Jadi saat beramai-ramai di mobil, tak perlu lagi menggenggam botol minum saat melaju.

    Dua teman saya berada di barisan ketiga pun tidak merasa ‘tersisihkan’ karena Destinator dirancang memiliki titik pinggul yang tinggi dan ruang lutut yang luas. Jadi walau berlama-lama duduk di belakang tetap nyaman tanpa merasa lutut kesemutan.

    Barisan belakang juga tak merasa kegerahan di tengah cuaca Bali yang cukup panas yang mencapai suhu 35 derajat Celcius. Karena Destinator tak hanya memasang ventilasi udara atau AC dari di depan atau barisan kursi kedua saja lho. Mereka juga memiliki ventilasi udara belakang khusus hingga suhu di dalam mobil merata.

    Kami beruntung, datang ke Bali saat cuaca sedang cerah sehingga bisa menikmati langit Bali melalui fitur panoramic sunroof. Destinator dilengkapi dengan power panoramic sunroof yang menawarkan bukaan luas dan meningkatkan kesan lapang di dalam kabin.

    Selain tombol kontrol pada unit lampu kabin depan, Destinator menjadi kendaraan Mitsubishi pertama yang menyediakan pengaturan sunroof melalui sistem Smartphone-link Display Audio (SDA). Jadi kita dapat menyesuaikan bukaan kaca dan tirai matahari dalam kelipatan lima persen atau membuka kaca ke atas untuk menambah sirkulasi udara.

    Nuansa premium juga terasa saat malam hari, di mana terdapat pencahayaan LED. Untuk pertama kalinya nih dalam jajaran kendaraan Mitsubishi, Destinator menawarkan 64 pilihan warna yang dapat diatur agar tetap menyala terus-menerus, berganti warna setiap dua detik, atau muncul dan meredup secara perlahan. Bisa diatur sesuai suasana hati.

    Mitsubishi Destinator Foto: Syanti Mustika/detikcom

    Kami juga tak perlu berebut ‘numpang ngecas’ saat di tengah perjalanan. Port USB tak hanya di bagian depan saja, namun juga ada port USB yang bisa dipakai penumpang di barisan kedua.

    Destinator juga menawarkan bagasi yang luas. Jika penumpang penuh 7 orang, di bagian bagasi kami bisa menyusun 5 duffle bag ukuran sedang. Namun bila ingin mendapatkan bagasi lebih luas lagi, kamu bisa melipat kursi barisan ketiga dan menyusun banyak koper atau tas.

    Mitsubishi Destinator Foto: Syanti Mustika/detikcom

    Destinator memang dirancang juga untuk penyimpanan yang luas dan fitur praktis di setiap kursi, di mana pembagiannya 40:20:40 di baris kedua dan kursi lipat individual 50:50 di baris ketiga. Jadi kamu bisa mengkondisikan beragam konfigurasi kursi untuk menciptakan ruang kargo yang dibutuhkan.

    (sym/rgr)