Jenis Media: Otomotif

  • Langkah Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik Impor Dianggap Tepat

    Langkah Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik Impor Dianggap Tepat

    Jakarta

    Keputusan pemerintah mencabut insentif mobil listrik impor tahun depan dianggap sudah tepat. Sebab, dengan demikian, industri otomotif nasional tak ketergantungan produk-produk dari luar negeri.

    Hal tersebut diungkapkan pengamat otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu. Dia mengatakan, keputusan mencabut insentif mobil listrik impor baik untuk mendorong industrialisasi.

    “Secara garis besar, mencabut insentif impor CBU jadi langkah yang sangat diperlukan untuk mendorong industrialisasi, memaksa para pengusaha yang selama ini mengambil slot insentif impor untuk membuktikan komitmennya,” ujar Yannes Pasaribu kepada detikOto, Jumat (12/9).

    “Dan ini dapat menghindari ketergantungan jangka panjang pada (produk) impor. Ini juga dapat dilihat sebagai sinyal bahwa pemerintah serius membangun ekosistem EV yang berkelanjutan, bukan sekadar mengejar angka penjualan sementara,” tambahnya.

    Insentif mobil listrik impor tak diperpanjang. Foto: Dok. Shutterstock

    Menurut Yannes, keputusan tersebut bisa menjadi bumerang seandainya tak ada kesiapan produsen untuk melakukan perakitan lokal dengan TKDN yang disyaratkan. Sebab, harga mobil listrik bisa melonjak drastis tanpa solusi penekanan biaya.

    “Jadi, intinya bukan sekadar mencabut insentif, tapi menggantinya dengan strategi yang lebih holistik untuk memastikan pasar tetap tumbuh sambil memperkuat industri dalam negeri,” tuturnya.

    Diberitakan sebelumnya, insentif mobil listrik CBU dipastikan tak lanjut tahun depan. Bantuan yang saat ini dinikmati BYD dan kawan-kawan itu berakhir pada Desember 2025.

    “Tahun ini insya Allah tidak akan lagi kami keluarkan izin CBU. Izin CBU dalam konteks skema investasi dengan mendapatkan manfaat,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita.

    Saat ini ada beberapa merek yang menikmati insentif tersebut yakni BYD, AION, VinFast, Geely, Citroen, GWM, hingga Xpeng. Lewat skema importasi, mobil listrik CBU harusnya dikenakan bea masuk sebesar 50 persen namun berkat insentif jadi 0 persen. Begitu juga dengan PPnBM tak dikenakan tarif sama sekali.

    Dengan demikian, mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027 para produsen wajib memproduksi mobil listrik di Indonesia dengan jumlah setara kuota impor CBU. Produksi ini harus menyesuaikan aturan TKDN yang sudah ditetapkan.

    Bagi pabrikan yang tidak memenuhi ketentuan impor dan lokalisasi, maka pemerintah bisa mengambil uang ‘ganti rugi’ dari bank garansi.

    Bank garansi itu menjadi jaminan bagi pemerintah. Jika produsen gagal memenuhi komitmen produksinya sesuai target yang ditetapkan, maka bank garansi tersebut akan dicairkan atau hangus untuk mengembalikan insentif yang telah diberikan oleh pemerintah.

    (sfn/rgr)

  • Ternyata Gagang Pintu Mobil Model Begini Kurang Aman!

    Ternyata Gagang Pintu Mobil Model Begini Kurang Aman!

    Jakarta

    Otoritas regulator di China dilaporkan akan melarang penggunaan gagang pintu yang desainnya tersembunyi rata dengan bodi mobil. Sebab, gagang pintu yang tersembunyi itu dinilai kurang aman.

    Diketahui, saat ini sudah banyak mobil yang desain gagang pintunya tersembunyi, rata dengan bodi mobil ketika terkunci. Desain gagang pintu seperti itu jamak digunakan di mobil listrik terkini. Hal itu membuat desain mobil jadi lebih keren. Namun di sisi lain, gagang pintu jenis itu disebut kurang aman.

    Gagang pintu yang tersembunyi itu biasanya dikontrol secara elektronik. Gagang pintu akan tertanam di bodi mobil ketika pintu terkunci. Sebaliknya, jika kunci terbuka, maka gagang pintu itu akan nongol.

    Desain itu tak cuma terlihat cantik. Seperti dikutip Carnewschina, perhitungan para insinyur menunjukkan bahwa ada pengurangan koefisien hambatan sebesar 0,01 Cd yang dikaitkan dengan gagang pintu tersembunyi. Hal itu turut menghasilkan penghematan energi minimal sekitar 0,6 kWh per 100 km.

    Di sisi lain, gagang pintu tersembunyi memiliki kelemahan substansial. Pertama soal biaya dan keandalannya. Gagang pintu yang dioperasikan secara elektronik dilaporkan tiga kali lebih mahal daripada gagang pintu mekanis, namun memiliki tingkat kegagalan delapan kali lipat lebih tinggi. Hal ini berkontribusi pada peningkatan biaya perbaikan. Salah satu merek kendaraan listrik melaporkan bahwa kegagalan gagang pintu mencapai 12% dari semua kasus perbaikan kendaraan. Sering kali kerusakan di gagang pintu harus mengganti satu set gagang pintu yang menelan biaya mahal.

    Selanjutnya masalah yang dialami gagang pintu elektrik saat terjadi kecelakaan. Dalam kecelakaan yang melibatkan kehilangan daya atau kebakaran, gagang pintu elektrik (baik eksterior maupun interior) bisa saja tidak berfungsi. Hal itu akan sangat menghambat upaya penyelamatan penumpang.

    Masalah lainnya adalah risiko korsleting. Pernah ada kasus di China ketika musim hujan lebat beberapa kendaraan dengan gagang pintu elektrik mengalami korsleting. Hal itu membuat pintu tidak dapat dibuka dan penumpang terpaksa memecahkan jendela untuk menyelamatkan diri.

    Uji tabrak Indeks Keselamatan Otomotif Asuransi China (C-IASI) juga mengungkapkan bahwa kendaraan dengan gagang pintu elektrik hanya mencapai tingkat keberhasilan pintu terbuka sebesar 67 persen dalam tabrakan samping. Itu berbanding terbalik dengan tingkat keberhasilan gagang pintu mekanis yang mencapai 98 persen.

    Tak cuma itu, Sistem Investigasi Mendalam Kecelakaan Nasional China (NAIS) melaporkan adanya peningkatan kecelakaan sebesar 47 persen yang disebabkan oleh kegagalan gagang pintu pada tahun 2024. Dalam hal itu, gagang pintu tersembunyi menyumbang 82 persen dari insiden tersebut. Asosiasi Konsumen mencatat terdapat peningkatan 132 persen dalam keluhan mengenai jari anak-anak yang terjepit gagang pintu tersembunyi pada tahun 2024, termasuk kasus patah tulang ekstrem.

    Tantangan berikutnya adalah suhu beku. Pengguna sering merasa tidak nyaman dan rentan mengalami malfungsi dalam kondisi cuaca ekstrem seperti suhu beku.

    (rgr/dry)

  • Nasib Subsidi Motor Listrik Belum Jelas

    Nasib Subsidi Motor Listrik Belum Jelas

    Jakarta

    Semester kedua tahun ini sudah masuk bulan ketiga, namun nasib insentif motor listrik di Tanah Air belum ada kepastian. Kami bertanya kepada Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), bagaimana respons mereka?

    Ketua Umum AISI, Johannes Loman memastikan, pihaknya masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah. Kami bertanya ke mereka, sudahkah melakukan diskusi dan dorongan lebih lanjut? Mereka menjawab: belum ada.

    “Kami masih menunggu. Belum ada (diskusi lebih lanjut),” ujar Johannes Loman saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, belum lama ini.

    Kata AISI soal insentif motor listrik. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Meski demikian, Loman memastikan, pihaknya secara internal terus membahas mengenai insentif tersebut. Namun, bagaimana pun juga, keputusan akhir tetap di tangan pemerintah.

    “Teman-teman dari AISI akan membicarakan soal itu. Saya belum membahas masalah itu (insentif motor listrik tahun depan),” ungkapnya.

    Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setiyadi mengaku, pihaknya telah melakukan pertemuan dan rapat dengan Menko Perekonomian untuk membahas rencana revisi Perpres 55 tahun 2019. Dia menegaskan, subsidi Rp 7 juta/unit tak lanjut tahun ini.

    Sebagai gantinya, kata Budi, negara telah menyiapkan skema lain, yakni pemberian pajak penyerahan negara ditanggung pemerintah atau PPN DTP. Namun, dia belum bisa mengurai detail skemanya akan seperti apa.

    “Kemungkinan besar (pemberian) PPN DTP, karena subsidi yang Rp 7 juta/tahun bisa dikatakan sudah tidak ada lagi,” ujar Budi Setiyadi saat ditemui detikOto di Senayan, Jakarta Pusat.

    Budi menjelaskan, pihaknya sebenarnya sudah mengajukan skema subsidi yang sama seperti tahun lalu. Sebab, besarannya dirasa cukup untuk meringankan beban konsumen yang ingin beralih ke motor ramah lingkungan. Namun, dia juga sadar, keuangan negara saat ini juga sedang sulit.

    “Kita sudah memberikan analisis cost benefit kalau pemerintah memberikan subsidi, kita minta kan Rp 7 juta, tapi kalau dilihat dari kondisi sekarang rasanya (sulit). Jadi, kalaupun bukan subsidi, ya paling insentif berupa PPN DTP,” kata dia.

    Terlepas soal itu, Budi meminta agar pemerintah segera menerbitkan aturan mengenai subsidi motor listrik tahun ini. Menurutnya, jika pengumumannya diundur-undur, konsumen akan terus menahan diri untuk membeli kendaraan baru.

    (sfn/dry)

  • Motor Bebek Klasik Honda Dream 2026 Meluncur, Harga Rp 40 Jutaan

    Motor Bebek Klasik Honda Dream 2026 Meluncur, Harga Rp 40 Jutaan

    Jakarta

    Honda resmi memperkenalkan Dream NCX-125 2026, motor bebek legendaris yang kini kembali hadir dengan balutan desain klasik berpadu nuansa mewah. Model ini sudah meluncur di pasar Kamboja dan Myanmar, menyasar konsumen yang rindu akan gaya motor retro, namun tetap menginginkan sentuhan modern.

    Secara tampilan, Dream 2026 tetap mempertahankan DNA underbone klasik, namun kini tampil lebih berkelas berkat grafis Hyper Dynamic Stripe aksen emas dan platinum. Seluruh pencahayaan juga sudah full LED, termasuk lampu depan retro, lampu belakang, hingga sein yang menambah kesan premium.

    Honda Dream 2026 Foto: Dok. Honda

    Dari sisi kenyamanan, motor ini dibekali jok empuk dengan tinggi hanya 760 mm, sehingga ramah digunakan baik oleh pengendara pria maupun wanita. Posisi setang lebar serta pijakan kaki di tengah membuat posisi duduk lebih santai buat pemakaian harian.

    Performa ditopang mesin 125 cc berteknologi PGM-FI yang diklaim bertenaga namun tetap irit bahan bakar. Sistem transmisinya tersedia 4 atau 5 percepatan, memberikan akselerasi halus untuk pemakaian dalam kota. Tangki bahan bakar juga diklaim sanggup mendukung perjalanan lebih dari 200 km sekali isi penuh.

    Fitur-fitur di motor ini meliputi panel instrumen menggabungkan analog dan LCD, menampilkan informasi lengkap mulai jarak tempuh, rpm, hingga konsumsi bahan bakar. Sektor keselamatan mengandalkan rem cakram depan 220 mm dipadu tromol belakang, tanpa sistem CBS, demi menjaga karakter klasik sekaligus menekan harga.

    Honda Dream 2026 Foto: Dok. Honda

    Honda juga menghadirkan edisi khusus premium dengan grafis 3D, logo NCX, serta sentuhan warna emas yang menonjolkan kesan elegan. Konsep desain ‘Forever Glory’ menjadikannya tampil abadi sekaligus mewah.

    Untuk pasar Kamboja dan Myanmar, Honda Dream NCX-125 2026 dibanderol sekitar 81.400-84.600 baht atau setara Rp 42 jutaan-Rp 43,7 jutaan. Motor ini ditujukan bagi konsumen motor yang menginginkan tunggakan klasik, namun tak ketinggalan teknologi modern.

    (lua/dry)

  • Insentif CBU Disetop, Ini Daftar Mobil Listrik yang Wajib Diproduksi Lokal

    Insentif CBU Disetop, Ini Daftar Mobil Listrik yang Wajib Diproduksi Lokal

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa insentif mobil listrik impor CBU (completely build up) disetop akhir tahun ini. Praktis, mulai tahun depan mobil listrik impor yang dapat ‘keistimewaan’ tersebut harus diproduksi di dalam negeri.

    Pemerintah telah memberikan insentif berupa pembebasan bea masuk dan PPnBM ditanggung pemerintah untuk mobil listrik impor utuh atau CBU. Syaratnya, produsen otomotif yang menikmati insentif itu harus memproduksi mobilnya di Indonesia mulai tahun depan. Insentif mobil listrik impor itu akan berakhir pada Desember 2025.

    “Tahun ini insyaAllah tidak akan lagi kami keluarkan izin CBU. Izin CBU dalam konteks skema investasi dengan mendapatkan manfaat,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

    Pabrikan yang menikmati insentif tersebut harus memenuhi ketentuan bank garansi bagi setiap unit impor yang masuk ke Indonesia. Produsen yang memanfaatkan fasilitas terkait diwajibkan berkomitmen memproduksi kendaraan di dalam negeri setelah impor dengan rasio 1:1.

    Dengan demikian, mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027, produsen yang menikmati insentif itu wajib memproduksi mobil listrik di Indonesia dengan jumlah setara kuota impor CBU. Produksi ini harus menyesuaikan aturan TKDN yang sudah ditetapkan.

    Berdasarkan catatan kami, ada beberapa mobil listrik impor utuh yang menikmati insentif ini. Beberapa pabrikan sudah menyatakan akan memproduksinya di dalam negeri. Bahkan, pabrik besar sedang disiapkan untuk memproduksi mobil listrik di Tanah Air.

    Daftar Mobil Listrik Wajib Diproduksi Lokal Tahun Depan

    Salah satu pabrikan yang mendapat insentif itu adalah BYD. Sebelum pabriknya di Subang, Jawa Barat, mulai beroperasi, BYD masih mengimpor utuh mobil listriknya dari China. Mobil-mobil BYD yang masih diimpor CBU dan harus diproduksi lokal mulai tahun depan antara lain BYD Atto 1, BYD M6, BYD Dolphin, BYD Atto 3, BYS Sealion 7, dan BYD Seal.

    Selain BYD, AION juga harus memproduksi mobilnya secara lokal. Mobil-mobil seperti AION V, AION Y Plus dan AION UT harus diproduksi di dalam negeri. Diketahui, AION sudah mulai mengoperasikan pabriknya yang berdiri di Cikampek, Jawa Barat.

    Selanjutnya VinFast. Pabrikan mobil asal Vietnam itu kini menjual mobil-mobil seperti VF 5, VF e34, VF 3, VF 6 dan VF 7. VinFast harus memproduksi mobil-mobil tersebut di Indonesia. Seperti BYD, VinFast juga sedang menyiapkan pabriknya di Subang, Jawa Barat.

    Kemudian ada Geely. Saat ini, Geely telah menjual mobil listrik Geely EX5. Mobil listrik itu juga harus diproduksi di Indonesia. Diketahui, Geely bekerja sama dengan pabrik mobil PT Handal Indonesia Motor untuk memproduksi mobil yang akan dipasarkan di Indonesia.

    Berikutnya adalah Xpeng. Pabrikan mobil listrik asal China itu meluncurkan Xpeng G6 dan X9. Sama seperti Geely, Xpeng juga menggandeng PT Handal Indonesia Motor untuk memproduksi mobilnya di Indonesia.

    Lalu, Great Wall Motor (GWM) menjual mobil listrik Ora 03 BEV. Mobil listrik tersebut harus diproduksi di dalam negeri tahun depan. Kabarnya, GWM akan memproduksi mobil itu di pabriknya di Wanaherang, Bogor, setelah sebelumnya berstatus impor CBU.

    (rgr/dry)

  • Wujud Motor MotoGP Baru Yamaha Bermesin V4

    Wujud Motor MotoGP Baru Yamaha Bermesin V4

    Wujud Motor MotoGP Baru Yamaha Bermesin V4

  • Wajah Baru Kepengurusan Gaikindo

    Wajah Baru Kepengurusan Gaikindo

    Jakarta

    Posisi pucuk pimpinan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berganti. Jabatan ketua umum Gaikindo diemban oleh orang baru.

    Kepengurusan baru Gaikindo diungkap oleh Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara. Posisi ketua umum sebelumnya dijabat oleh Yohannes Nangoi, kini diemban oleh Putu Juli Ardika.

    Keputusan ini berdasarkan susunan pengurus baru periode 2025-2028 dari Rapat Umum Anggota (RUA) XX yang digelar di Jakarta, pada Rabu 10 September 2025.

    “Iya betul (soal pergantian kepengurusan),” kata Kukuh kepada detikOto, Kamis (12/9/2025).

    Putu Juli Ardika Foto: Ari Saputra

    Yohannes Nangoi diketahui telah menjabat sebagai Ketua Umum Gaikindo sejak 2016 hingga 2025. Sedangkan Putu Juli, sejatinya bukanlah orang baru di industri otomotif Tanah Air. Latar belakang profilnya pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) di Kementerian Perindustrian.

    Pemilihan ketua baru ini diharapkan bisa mengembalikan performa industri otomotif Indonesia pada level terbaik. Sebab Tren negatif masih menghantui penjualan mobil di Tanah Air.

    Berdasarkan whole sales sepanjang Januari-Agustus 2025, penjualan di angka 500.951 unit. Angka ini turun 10,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 lalu sebanyak 560.552 unit. Penjualan retail pun menyusut 10,7 persen menjadi 522.162 unit dari 584.847 unit pada 2024.

    Susunan Pengurus Gaikindo Periode 2025-2028:

    Ketua Umum: Putu Juli ArdikaKetua (Ketua Harian):Anton Kemal Tasli KumontyKetua: Jongkie D Sugiarto, Erlan Krisnaring, Andrew Nasuri, Rizwan Alamsjah, Henry Tanoto, Susilo Darmawan, Benawati AbasBendahara: HendrySekretaris Umum: Kukuh Kumara.

    (riar/din)

  • Sejarah! 4 Pebalap RI Bertarung di GP San Marino Akhir Pekan Ini

    Sejarah! 4 Pebalap RI Bertarung di GP San Marino Akhir Pekan Ini

    Jakarta

    Akhir pekan ini, MotoGP kembali digelar di Misano, San Marino. Untuk pertama kalinya dalam sejarah balap di arena MotoGP, empat pebalap Indonesia binaan Astra Honda Motor akan berlaga di tiga dari empat kelas yang dilombakan di Misano World Circuit Simoncelli.

    Pebalap Indonesia yang berlaga di Misano akhir pekan ini antara lain Mario Suryo Aji, Fadillah Arbi Aditama, Veda Ega Pratama, dan M. Kiandra Ramadhipa. Mereka adalah lulusan Astra Honda Racing School (AHRS).

    Keempat pebalap Tanah Air itu akan bertarung di ajang balap GP Moto2, GP Moto3, dan Red Bull MotoGP Rookies Cup (RBRC). Bahkan, rider muda Indonesia tersebut berpeluang besar mengibarkan Merah Putih dari podium tertinggi.

    Setelah comeback di ajang GP Moto2 Catalunya 2025 usai pemulihan cedera bahu selama 3 bulan, Mario Aji mampu menyelesaikan balapannya dengan penuh perjuangan. Pemuda asal Magetan, Jawa Timur, lulusan AHRS tahun 2016 ini akan fokus mengejar ketertinggalan pada balapan dunia mendatang di seri Grand Prix San Marino, di Misano.

    “Setelah menjalani balap di putaran sebelumnya dengan baik, percaya diri saya bangkit lagi di minggu ini. Target balapan di minggu ini mengembalikan feeling dan mengejar ritme dari pebalap-pebalap lainnya agar lebih kompetitif di seri Asia. Saya akan berikan yang terbaik di setiap sesinya,” ujar Mario.

    Selain Mario Aji, Fadillah Arbi Aditama akan bersaing di Moto3. Arbi menjadi pebalap pengganti dari Tatchakorn Buasri yang masih dalam masa pemulihan cedera. Turun bersama Honda Team Asia sejak seri Grand Prix Austria, pebalap lulusan AHRS 2018 ini terus berjuang menembus zona poin.

    “Saya dalam kondisi terbaik, pengalaman dari seri-seri sebelumnya menjadi bekal untuk saya tampil lebih baik. Target saya pada seri Misano ini berusaha untuk bersaing di zona poin, mohon dukungannya selalu,” ujar Arbi.

    Di ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup, terdapat dua pebalap muda potensial Indonesia. Veda Ega Pratama dan M. Kiandra Ramadhipa, pebalap binaan PT Astra Honda Motor asal Yogyakarta ini secara mengesankan terus memberikan prestasi yang membanggakan pada setiap seri yang telah berlangsung.

    Veda yang merupakan lulusan AHRS tahun 2018 memiliki kans juara dengan menempati posisi kedua pada klasemen sementara dengan kolektivitas poin sebanyak 170, selisih 21 poin dengan pemuncak klasemen. Hasil ini ia raih atas beberapa capaian, di antaranya 3 podium tertinggi di seri Mugello, Italia dan Sachnsering, Jerman, serta 2 podium kedua yang diraih pada putaran Spielberg, Austria.

    “Balapan minggu ini sangat penting bagi saya, karena ini adalah seri terakhir Red Bull Rookies Cup 2025. Saat ini saya berada di peringkat kedua klasemen, dan tentunya saya akan memberikan yang terbaik untuk meraih hasil maksimal di klasemen akhir nanti. Mohon doanya agar saya dapat meraih hasil terbaik untuk menutup musim ini,” ucap Veda.

    Rekan satu tim Veda, yakni M. Kiandra Ramadhipa juga tampil kompetitif di ajang ini. Saat ini lulusan AHRS 2022 tersebut berada di posisi kesembilan klasemen sementara dengan 82 poin. Dalam persaingan RBRC Ramadhipa mampu meraih podium kedua pada seri Sachsenring, Jerman, race pertama.

    “Untuk round terakhir ini saya mempersiapkan diri sebaik mungkin karena saya butuh kondisi fisik yang maksimal. Saya mempunyai target untuk podium dan saya akan bertarung untuk itu, mohon doanya,” ujar Ramadhipa.

    (rgr/dry)

  • Insentif CBU Disetop, Ini Daftar Pabrikan yang Harus Produksi Mobil Listrik di RI

    Insentif CBU Disetop, Ini Daftar Pabrikan yang Harus Produksi Mobil Listrik di RI

    Jakarta

    Insentif mobil listrik impor disetop tahun depan. Deretan pabrikan ini harus produksi mobil di Indonesia.

    Tak ada lagi insentif buat mobil listrik impor tahun depan. Pabrikan yang selama ini menikmati insentif berupa pembebasan bea masuk dan PPnBM nol persen itu harus memproduksi mobilnya di dalam negeri.

    “CBU, lewat beberapa merek, brand kayak BYD, ada beberapa brand lagi yang mereka akan investasi di sini, bangun pabrik, berproduksi di sini, tapi untuk komitmen investasi mereka deposit uang di sini kan, itu yang akan berhenti,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam Kementerian Perindustrian, Setia Diarta dikutip detikFinance.

    Daftar Pabrikan Wajib Produksi Mobil Listrik di Indonesia Tahun Depan

    Untuk diketahui, saat ini ada enam produsen yang memanfaatkan insentif untuk mengimpor mobilnya ke Tanah Air tanpa dikenakan bea masuk sama sekali. Berikut ini rinciannya.

    1. PT National Assemblers (Citroen, AION, Maxus, VW)
    2. PT BYD Auto Indonesia (BYD)
    3. PT Geely Motor Indonesia (Geely)
    4. PT VinFast Automobile Indonesia (VinFast)
    5. PT Era Industri Otomotif (Xpeng)
    6. Inchcape Indomobil Energi (Great Wall Motor Ora)

    Enam perusahaan di atas wajib memproduksi mobil di Indonesia mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027 dengan jumlah setara kuota impor CBU atau 1:1. Tak cuma itu, produsen juga harus menyesuaikan aturan TKDN yang sudah ditetapkan.

    Aturan tentang TKDN mobil listrik telah ditetapkan di Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 55 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Menurut Perpres itu, TKDN mobil listrik produksi lokal wajib mencapai 40 persen pada 2022-2026. Lalu naik menjadi 60 persen pada 2027-2029 dan 80 persen mulai 2030.

    Bagi pabrikan yang tidak memenuhi ketentuan impor dan lokalisasi, maka pemerintah bisa mengambil uang ‘ganti rugi’ dari bank garansi. Bank garansi tersebut akan dicairkan atau hangus untuk mengembalikan insentif yang telah diberikan oleh pemerintah.

    (dry/din)

  • Akhirnya Yamaha Luncurkan Motor MotoGP Bermesin V4

    Akhirnya Yamaha Luncurkan Motor MotoGP Bermesin V4

    Jakarta

    Yamaha Motor Co., Ltd. resmi memperkenalkan motor MotoGP YZR-M1 bermesin V4, di Sirkuit Misano, San Marino, Kamis (11/9/2025). Ini menandai langkah besar Yamaha yang berani mengubah arah pengembangan motor balap mereka dari mesin inline4 ke mesin V4.

    Menariknya, motor baru tersebut akan langsung turun lintasan akhir pekan ini. Augusto Fernández, pebalap penguji Yamaha Factory Racing, mendapat kesempatan pertama menungganginya lewat status wild card di MotoGP San Marino 2025.

    Setelah menjalani debut bersama pebalap penguji, Yamaha M1 V4 juga bakal dites langsung oleh dua pebalap utama, Fabio Quartararo dan Álex Rins, pada tes MotoGP San Marino pada Senin mendatang.

    Acara peluncuran prototipe V4 digelar di dalam paddock tim Monster Energy Yamaha MotoGP, disaksikan langsung oleh jajaran manajemen Yamaha. General Manager Motor Sports Development Division Takahiro Sumi, dengan Managing Director Yamaha Motor Racing Paolo Pavesio, Project Leader Kazuhiro Masuda, dan Technical Director Max Bartolini kompak menegaskan komitmen Yamaha pada mesin V4. Mereka menyebut ini sebagai wujud ‘pendekatan agresif’ yang dijalankan Yamaha sejak 2025 demi mempersiapkan diri menghadapi era MotoGP 2026.

    Yamaha YZR-M1 terbaru bermesin V4 Foto: Dok. Yamaha Factory Racing

    Proyek V4 ini juga mendapat dukungan penting dari Andrea Dovizioso yang bertindak sebagai penasihat performa rider, serta Augusto Fernández sebagai Test Rider Yamaha untuk musim 2026-2027. Keduanya disebut memainkan peran kunci dalam riset dan pengembangan motor, bersama tim teknisi dan para pebalap MotoGP Yamaha.

    Prototipe baru ini tampil dengan livery biru khas Yamaha yang sederhana namun elegan. Fernández sebelumnya sudah beberapa kali menguji motor ini dalam tes privat dan termasuk di Misano, sebelum akhirnya meluncur resmi ke hadapan publik.

    Meski turun sebagai wild card, Yamaha menegaskan bahwa keikutsertaan Fernández di San Marino murni buat mengumpulkan data, bukan mengejar hasil balap. Sementara itu, para penggemar akan mendapat suguhan tambahan pada hari Senin, ketika Quartararo dan Rins ikut menjajal motor baru tersebut dalam tes resmi.

    Langkah besar Yamaha ini membuka babak baru dalam perjalanan mereka di MotoGP. Setelah bertahun-tahun identik dengan mesin inline4, kini Yamaha siap memasuki era mesin V4 demi bersaing lebih ketat di level tertinggi balap motor dunia.

    Setelah Yamaha menggunakan mesin V4 sepenuhnya, maka tamat sudah riwayat mesin inline4 di pentas balap kasta tertinggi, MotoGP.

    (lua/dry)