Jenis Media: Otomotif

  • SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Bahlil: Harga Tidak Ada Kenaikan

    SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Bahlil: Harga Tidak Ada Kenaikan

    Jakarta

    Harga SPBU swasta seperti Vivo, Shell, BP dan Exxon Mobil yang mendapatkan stok impor tambahan melalui Pertamina dipastikan tetap stabil.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut harga BBM nantinya sesuai dengan harga minyak dunia Indonesian Crude Price (ICP). Saat ini harga ICP sebesar 66,07 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.

    “Stabil, harga tidak ada kenaikan-kenaikan,” kata Bahlil di Jakarta dikutip Antara.

    Bahlil mengimbau manajemen SPBU swasta untuk melakukan pembahasan business to business(B2B) dengan Pertamina terkait pembelian stok impor BBM tambahan.

    SPBU swasta telah bersedia membeli bahan bakar minyak (BBM) murni dari Pertamina. Namun, syaratnya, ‘bahan mentah’ tersebut benar-benar murni alias tak dicampur-campur.

    “Syaratnya adalah harus berbasis Base fuel, artinya belum dicampur-campur. Jadi barangnya itu ibarat bikin the,” ujar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, dikutip dari detikFinance, Sabtu (20/9).

    “Tadi Dirjen saya menjelaskan, kalau yang awalnya itu Pertamina mau jual sudah jadi teh. Tapi sekarang mereka bilang jangan teh katanya, air panas saja. Jadi produknya saja nanti dicampur di masing-masing tangki di SPBU masing-masing. Dan ini juga sudah disetujui, ini solusi,” tambahnya.

    Kemudian mengajukan adanya survei bersama pembelian stok BBM, serta adanya transparansi harga pembelian.

    Dirinya juga menegaskan skema impor tambahan lewat Pertamina bukan satu pintu, melainkan perlu pengaturan mengingat menyangkut hajat hidup orang banyak.

    Sebagai informasi, Pertamina Patra Niaga masih memiliki sisa kuota impor sebesar 34 persen atau sekitar 7,52 juta kiloliter, yang cukup untuk memenuhi tambahan alokasi bagi SPBU swasta hingga Desember 2025 sebanyak 571.748 kiloliter.

    (riar/lua)

  • SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Bahlil: Harga Tidak Ada Kenaikan

    SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Bahlil: Harga Tidak Ada Kenaikan

    Jakarta

    Harga SPBU swasta seperti Vivo, Shell, BP dan Exxon Mobil yang mendapatkan stok impor tambahan melalui Pertamina dipastikan tetap stabil.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut harga BBM nantinya sesuai dengan harga minyak dunia Indonesian Crude Price (ICP). Saat ini harga ICP sebesar 66,07 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.

    “Stabil, harga tidak ada kenaikan-kenaikan,” kata Bahlil di Jakarta dikutip Antara.

    Bahlil mengimbau manajemen SPBU swasta untuk melakukan pembahasan business to business(B2B) dengan Pertamina terkait pembelian stok impor BBM tambahan.

    SPBU swasta telah bersedia membeli bahan bakar minyak (BBM) murni dari Pertamina. Namun, syaratnya, ‘bahan mentah’ tersebut benar-benar murni alias tak dicampur-campur.

    “Syaratnya adalah harus berbasis Base fuel, artinya belum dicampur-campur. Jadi barangnya itu ibarat bikin the,” ujar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, dikutip dari detikFinance, Sabtu (20/9).

    “Tadi Dirjen saya menjelaskan, kalau yang awalnya itu Pertamina mau jual sudah jadi teh. Tapi sekarang mereka bilang jangan teh katanya, air panas saja. Jadi produknya saja nanti dicampur di masing-masing tangki di SPBU masing-masing. Dan ini juga sudah disetujui, ini solusi,” tambahnya.

    Kemudian mengajukan adanya survei bersama pembelian stok BBM, serta adanya transparansi harga pembelian.

    Dirinya juga menegaskan skema impor tambahan lewat Pertamina bukan satu pintu, melainkan perlu pengaturan mengingat menyangkut hajat hidup orang banyak.

    Sebagai informasi, Pertamina Patra Niaga masih memiliki sisa kuota impor sebesar 34 persen atau sekitar 7,52 juta kiloliter, yang cukup untuk memenuhi tambahan alokasi bagi SPBU swasta hingga Desember 2025 sebanyak 571.748 kiloliter.

    (riar/lua)

  • Munas X IMI, Bamsoet Jadi Ketua Dewan Pembina & Moreno Ketum 2025-2030

    Munas X IMI, Bamsoet Jadi Ketua Dewan Pembina & Moreno Ketum 2025-2030

    Jakarta

    Munas X IMI 2025 di Yogyakarta secara alkamasi menetapkan Paket Bamsoet sebagai Ketua Dewan Pembina dan Moreno Soeprapto sebagai Ketum IMI 2025-2030. Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) periode 2020-2025, Bambang Soesatyo pun resmi menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Moreno.

    Bamsoet menyampaikan apresiasi sekaligus harapan agar di bawah kepemimpinan Moreno, IMI semakin solid, modern, dan mampu melahirkan lebih banyak talenta balap dunia.

    “Moreno merupakan salah satu pebalap nasional yang pernah mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional, Sosoknya muda dengan energi dan semangat baru. Saya optimistis IMI di bawah kepemimpinannya akan semakin kuat, baik dari sisi organisasi maupun dalam pembinaan talenta balap. Ia punya pengalaman, jaringan, dan passion yang besar untuk dunia otomotif,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (21/9/2025).

    Hal ini disampaikannya usai Munas IMI ke-X di Yogyakarta, Sabtu (20/9) sore.

    Bamsoet pun berpesan kepada kepengurusan IMI yang baru untuk terus memperkuat struktur organisasi IMI hingga ke tingkat kabupaten/kota. Selama ini, IMI telah memiliki kepengurusan di 37 provinsi, dan 276 IMI kabupaten/kota atau sekitar 54 persen dari total wilayah di Indonesia.

    “Kalau IMI bisa hadir hingga kabupaten/kota, pembinaan atlet dan komunitas akan jauh lebih merata. Kita akan melahirkan lebih banyak pembalap dari berbagai daerah. Bukan hanya dari kota-kota besar,” jelas Bamsoet.

    Lebih lanjut, Bamsoet menuturkan IMI juga perlu meningkatkan pembinaan kepada para pembalap muda. Untuk itu, IMI harus semakin aktif menjalin kerja sama dengan federasi internasional, seperti FIA (Fédération Internationale de l’Automobile) dan FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme).

    Bamsoet juga mendorong agar IMI mengirimkan para pembalap Indonesia untuk tampil dan bersaing di pentas balap internasional. Sebelumnya, IMI telah mengirimkan dua pembalap muda Indonesia ke ajang FIA Karting Academy Trophy 2025, Kimi Rae Fitriasyah di kelas Senior dan Dominic Setiawan di kelas Junior.

    “Indonesia punya banyak bakat muda. Lihat saja Sean Gelael yang tampil impresif di World Endurance Championship, Mario Suryo Aji yang bersaing di Moto3, atau Galang Hendra Pratama yang pernah juara dunia Supersport 300. Bahkan Presley Martono di balap mobil formula dan Andri Nugraha di ajang touring car juga membawa nama bangsa. Semua ini membuktikan potensi kita besar. Tugas IMI adalah membuka jalan lebih lebar agar lahir lebih banyak lagi Sean, Mario, Galang, atau Presley dari berbagai daerah,” kata Bamsoet.

    Pada kesempatan ini, Bamsoet juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas dan kompetensi anggota IMI secara menyeluruh. Melalui seminar, pelatihan, hingga uji kompetensi, IMI harus melahirkan sumber daya manusia otomotif yang profesional mulai dari pembalap, manajer tim, penyelenggara balapan, hingga marshal dan ofisial.

    Tak kalah penting, IMI harus mampu menjadikan komunitas otomotif sebagai sarana untuk memperkuat solidaritas sosial dan persatuan bangsa. Hal ini mengingat komunitas motor besar, mobil sport, hingga penggemar modifikasi kerap menggelar kegiatan sosial mulai dari donor darah, bakti sosial, hingga penyaluran bantuan bencana.

    “IMI sekarang telah memiliki siaran televisi, IMI TV dan IMI Radio yang bisa digunakan untuk menyiaran semua kegiatan balap IMI baik kejurda, kejurnas maupun internasional. Saya titipkan IMI kepada Moreno untuk membawa organisasi ini ke level yang lebih tinggi. Baik dalam melahirkan atlet juara dunia maupun menjaga IMI sebagai rumah besar komunitas otomotif yang guyub, solid, dan penuh solidaritas,” pungkas Bamsoet.

    (akn/ega)

  • Nggak Nyangka, Motor Bebek Honda Ini Iritnya Kebangetan!

    Nggak Nyangka, Motor Bebek Honda Ini Iritnya Kebangetan!

    Jakarta

    Lagi cari motor bebek irit bensin? Motor bebek Honda satu ini bisa jadi pilihan. Kalau tangki bensinnya diisi penuh, bisa menempuh jarak 300 km.

    Honda punya ragam motor bebek dengan konsumsi BBM yang irit. Bahkan ada yang tembus 60 km/liter, kebangetan juga nih iritnya! Adalah Honda CT125 yang diklaim punya konsumsi BBM tembus 63 km/liter. Motor bebek seharga Rp 82,539 juta punya kapasitas tangki 5,3 liter. Dengan demikian, tangki terisi penuh, Honda CT125 bisa diajak jalan sejauh 335 km.

    Honda CT125 termasuk dalam jajaran motor bebek termahal Honda. Motor bebek premium itu menggunakan mesin 125cc generasi terbaru yang dulu disematkan pada Supercub 125. Mesin berkapasitas 124 cc yang tersemat pada CT125 itu memiliki daya maksimum 6,76 kW pada 6.250 rpm dan torsi maksimum 10,8 Nm pada 4.750 mm. Transmisinya mengusung manual empat percepatan dan rasio kompresinya 10:1. Tenaganya itu lebih besar ketimbang mesin versi sebelumnya yang hanya 6,5 kW.

    Honda CT125 dihadirkan buat konsumen yang doyan trekking dan touring santai menggunakan motor bebek.

    Motor bebek ini memiliki berat bersih 116 kilogram dengan suspensi depan teleskopik dan pelek berdiameter 17 inch. Soal dimensi, Honda CT125 punya panjang 1.961 mm, lebar 805 mm, dan tinggi 1.085 mm. Tinggi tempat duduknya 800 mm, jarak sumbu roda 1.258 mm, dan jarak terendah ke tanah 165 mm.

    Honda CT125 dibekali rem cakram ganda dengan ABS berkanal satu di roda depan. Kendaraan tersebut sudah menggunakan panel instrumen digital dengan pencahayaan full LED. Kapasitas oli mesinnya kini 0,8 liter lebih besar dari sebelumnya yang hanya 0,7 liter. Suspensi depannya mengusung teleskopik dan velgnya berdiameter 17 inch. Honda CT125 baru dibekali rem cakram ganda dengan ABS berkanal satu di roda depan. Kendaraan tersebut sudah menggunakan panel instrumen digital dengan pencahayaan full LED.

    (dry/din)

  • Buka Munas IMI Ke-X, Bamsoet Dorong Prestasi Balap Indonesia Mendunia

    Buka Munas IMI Ke-X, Bamsoet Dorong Prestasi Balap Indonesia Mendunia

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo membuka Musyawarah Nasional (Munas) IMI ke-X di Yogyakarta, kemarin. Dalam sambutannya, Bamsoet optimistis Indonesia tak hanya dapat menjadi tuan rumah ajang balap dunia, tetapi juga sebagai negara yang melahirkan juara dunia.

    “Dalam Munas ke-X ini kita akan menetapkan keputusan strategis dalam meningkatkan prestasi olahraga otomotif Indonesia di pentas dunia. Termasuk melaksanakan pemilihan Ketua Umum IMI secara musyawarah dan mufakat. Tradisi ini adalah wujud kedewasaan organisasi yang perlu kita jaga dan kita teruskan,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (21/9/2025).

    Anggota Komisi III DPR RI ini menegaskan Munas IMI bukan sekadar agenda rutin empat tahunan, melainkan momen meneguhkan semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan persaudaraan melaui spirit ‘Standing and Growing Together’.

    Bamsoet mengatakan semangat inilah yang menjadi fondasi kokoh bagi seluruh keluarga besar IMI dalam menjaga harmoni, membangun solidaritas, serta menggerakkan roda organisasi.

    “Kita menyadari masih banyak yang harus kita perbaiki dan sempurnakan. Saya bersama pengurus lainnya percaya bahwa kepengurusan IMI yang baru, dengan Ketua Umum IMI yang baru, IMI akan lebih maju dan terus mendunia dengan prestasi tinggi yang membanggakan bagi bangsa dan negara Indonesia,” papar Bamsoet.

    Sederet Capaian IMI

    Bamsoet memaparkan selama empat tahun kepemimpinannya, IMI telah mencatat sejumlah capaian. Kini, Indonesia semakin diakui sebagai salah satu tuan rumah penting kejuaraan dunia otomotif, baik roda dua maupun roda empat.

    Tercatat, ajang MotoGP Mandalika sukses digelar tiga kali, diikuti dengan MXGP di Lombok sebanyak tiga kali, serta dua kali World Superbike di Mandalika. Pada kategori mobil, Formula E di Ancol Jakarta telah berlangsung tiga kali, Asia Pacific Rally Championship (APRC) digelar tiga kali di Sumatera Utara, dan F1 Powerboat tercatat dua kali digelar di perairan Danau Toba.

    “Rangkaian kejuaraan balap internasional tersebut menjadi bukti bahwa Federasi Otomotif Dunia (FIA) dan Federasi Motor Internasional (FIM) menaruh kepercayaan besar kepada Indonesia. Ajang balap internasional tersebut sekaligus membuka ruang bagi pembalap muda Indonesia untuk belajar dan bersaing dalam kompetisi level dunia,” ucap Bamsoet.

    Bamsoet menjelaskan salah satu capaian penting lainnya adalah restrukturisasi organisasi yang menghasilkan terbentuknya 37 IMI provinsi, termasuk provinsi baru di Papua. Hingga kini, 276 IMI kabupaten/kota telah terbentuk atau sekitar 54 persen dari total wilayah di Indonesia. Hal tersebut menjadi tonggak penting agar pembinaan atlet balap dan pengelolaan olahraga otomotif lebih merata di daerah.

    IMI juga terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sejak tahun 2021 hingga 2025, IMI telah menerbitkan 1.942 lisensi bagi steward, pimpinan lomba, penyelenggara event, teknisi mobil-motor, hingga tenaga medis olahraga.

    “Keanggotaan IMI juga melonjak signifikan, dengan lebih dari 26 ribu Kartu Tanda Anggota Pro dan Mobilitas, 1.217 tanda klub terdaftar, serta 2.564 kartu izin start. Kita harapkan IMI kedepan akan terus melahirkan prestasi, memperkuat persaudaraan otomotif, dan menjadi motor kemajuan bangsa,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, pembukaan Munas IMI ke-X di Yogyakarta juga dilakukan bersama Ketua MPR RI Ahmad Muzani. Hadir dalam kegiatan ini, antara lain Menteri Komdigi RI Meutya Hafid, Wakil Ketum KONI Pusat Tursandi Alwi, Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Bambang Sujawo, Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Faizal, Pembina IMI Tinton Soeprapto, Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna, Komjen Pol (Purn) M Iriawan, Musa Rajekshah, Prasetyo Edi Marsudi, Ningrum Natasha Sirait, Robert J. Kardinal dan Boy H. Joedo, Calon Ketua Umum IMI Moreno Soeprapto, para pengurus IMI Pusat dan para Pengurus IMI Provinsi.

    (akn/ega)

  • Banjir Truk Impor China Bikin Persaingan Tidak Sehat

    Banjir Truk Impor China Bikin Persaingan Tidak Sehat

    Jakarta

    Impor truk China untuk aktivitas tambang dinilai meresahkan pabrikan yang sudah produksi lokal. Pasalnya para pemain yang sudah berinvestasi di Indonesia harus memenuhi regulasi hingga standar emisi, sementara truk impor China tidak menanggung beban tersebut.

    Mitsubishi Fuso sebagai ‘Raja Truk’ di Indonesia menyebut kehadiran truk impor dari China bikin persaingan tidak sehat.

    “Sektor mining kendalanya tidak hanya soal permintaan tetapi juga saingannya saya bilang mungkin tidak sehat. Tadi itu ada brand-brand yang datang tak sesuai prosedur,” kata Aji Jaya selaku Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors di Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (19/9/2025).

    Apalagi truk tersebut tidak dituntut untuk memenuhi syarat sertifikasi Euro4. Sementara pabrikan dalam negeri harus memenuhi aturan pemerintah itu. Di sisi lain, konsumen pasti berada dalam pilihan supaya bisa menggunakan BBM yang lebih murah.

    “Regulasi pemerintah padahal telah menetapkan kendaraan bermesin diesel harus standar Euro 4, kita selalu ikuti itu. Persaingan dalam bisnis biasa, hanya saja selama itu dilakukan fair,” ujar Aji.

    “Ya ada (efeknya), kalau Euro 4 kan harus pakai Dex, mahal. Kalau jadi pengusaha pasti pilih yang lebih murah, nah itu truk Euro II kan masih bisa pakai solar biasa,” jelasnya.

    “Itu dampaknya, pasti konsumen mau pilih yang murah operasionalnya. Tetapi itu masalahnya enggak fair, karena regulasinya kan Euro 4,” tambahnya lagi.

    Hal senada juga pernah diungkapkan Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara. Truk impor dari China mengambil keuntungan. Truk impor ini bisa mengancam industri dalam negeri, apalagi buat pabrikan yang sudah berinvestasi besar.

    “Sampai Juli ini diperkirakan, kami tidak punya data yang cukup resmi, itu hampir 7 ribu, sampai akhir tahun bisa sampai 14 ribuan kendaraan komersial,” ujar Kukuh beberapa waktu yang lalu.

    Kukuh mengungkapkan tersebut tidak dituntut untuk memenuhi syarat sertifikasi Euro4. Sementara pabrikan dalam negeri harus memenuhi aturan pemerintah itu.

    “Kenapa mereka mengimpor? Karena pada waktu lokasi area (pertambangan), itu mereka punya kesulitan, pakai truk Indonesia, buatan Indonesia harus Euro4, bahan bakarnya tidak ada,” kata Kukuh.

    Otomotif, khususnya segmen komersial, merupakan industri padat karya yang banyak melibatkan pekerja dan turut berkontribusi kepada perekonomian negara.

    “Itu membuat total pasar tergerus lebih dari 38 persen. Dan dengan sangat terpaksa beberapa industri komponen atau part yang tidak bisa ekspor mengurangi karyawannya,” ucap Rachmat Basuki, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM).

    (riar/lua)

  • 4 Alasan Kenapa Mobil Pakai Sirine Rotator Ditolak Masyarakat

    4 Alasan Kenapa Mobil Pakai Sirine Rotator Ditolak Masyarakat

    Jakarta

    Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho membuat aturan tegas soal penggunaan sirine dan rotator (strobo) di jalan raya. Polisi menghentikan sementara pengawalan yang menggunakan sirine rotator sembari melakukan proses evaluasi komprehensif. Agus menerapkan kebijakan tersebut berangkat dari aspirasi masyarakat yang membuat gerakan penolakan sirine dan rotator di jalan raya. Ini empat alasan kenapa sirine dan rotator ditolak masyarakat.

    “Kami menghentikan sementara penggunaan suara-suara itu sembari dievaluasi secara menyeluruh. Pengawalan tetap bisa berjalan, hanya saja untuk penggunaan sirene dan strobo sifatnya dievaluasi. Kalau memang tidak prioritas, sebaiknya tidak dibunyikan,” ujar Agus dikutip dari detikNews, Minggu (21/9/2025).

    Menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno, sirene dan rotator, yang dikenal sebagai strobo, adalah alat yang dirancang untuk memberikan peringatan darurat. Namun, penggunaan yang tidak tepat seringkali membuat masyarakat menolaknya. Masyarakat pun sudah cukup gerah dengan kebisingan di jalanan.

    “Pertama, penyalahgunaan dan hak istimewa yang tak tepat. Alasan paling mendasar adalah penyalahgunaan. Masyarakat sering melihat kendaraan pribadi atau pejabat yang bukan dalam keadaan darurat menggunakan strobo untuk menerobos kemacetan. Hal ini menimbulkan persepsi bahwa strobo adalah simbol hak istimewa, bukan alat untuk keselamatan publik. Penggunaan yang tidak pada tempatnya ini menciptakan rasa tidak adil dan memicu kemarahan,” ungkap Djoko dalam keterangannya.

    Kedua, gangguan dan kebisingan. Suara sirene yang nyaring bisa sangat mengganggu, terutama di lingkungan padat penduduk atau saat kondisi tengah malam. Gangguan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat menimbulkan stres, bahkan memicu kecemasan. Orang tua, orang sakit, atau mereka yang ingin beristirahat sering merasa terganggu oleh kebisingan yang berlebihan.

    “Ketiga, regulasi yang kurang tegas. Meskipun sudah ada aturan yang mengatur siapa saja yang berhak menggunakan sirene dan strobo (seperti mobil ambulans, pemadam kebakaran, dan polisi), penegakan hukumnya sering kali dianggap lemah. Ketidaktegasan ini membuat banyak orang berani menggunakannya tanpa izin, memperburuk masalah penyalahgunaan,” sambung Djoko.

    Keempat, mengurangi kepercayaan publik. Ketika strobo digunakan secara sembarangan, kepercayaan masyarakat terhadap sistem darurat bisa menurun. Ketika mendengar sirene, masyarakat tidak lagi yakin apakah itu benar-benar situasi darurat atau hanya kendaraan yang ingin mencari jalan pintas. “Akibatnya, ketika ada situasi darurat yang nyata, respons masyarakat untuk memberikan jalan mungkin tidak secepat atau setanggap seharusnya,” tukas Djoko.

    (lua/riar)

  • Persiapan Khusus Andai Marc Marquez Kunci Juara di Sirkuit Mandalika

    Persiapan Khusus Andai Marc Marquez Kunci Juara di Sirkuit Mandalika

    Jakarta

    Jika gagal meraih juara MotoGP 2025 di Sirkuit Motegi, Jepang, maka Marc Marquez kemungkinan besar akan mengunci gelar di Sirkuit Mandalika, Lombok. Menariknya, jika hal itu benar terjadi, panitia sudah punya persiapan khusus.

    Kepastian tersebut disampaikan langsung Priandhi Satria selaku Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Menurut dia, seandainya penguncian gelar juara benar-benar terjadi di Mandalika, maka itu akan menjadi momen bersejarah untuk Indonesia.

    “Kami sudah menyiapkan skenario khusus bila penobatan juara dunia berlangsung di Mandalika,” ujar Priandhi Satria melalui keterangan resminya, dikutip Jumat (19/9).

    “Dari sisi seremoni, tata kelola penonton, hingga aspek keamanan, semua dipersiapkan sebaik mungkin agar momen ini berjalan tertib, aman, dan meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh dunia,” tambahnya.

    Marc Marquez. Foto: Getty Images/Danilo Di Giovanni

    Berikut sejumlah langkah antisipatif yang telah dipersiapkan MGPA seandainya Marc Marquez benar-benar mengunci gelar dunia di Mandalika:

    1. Seremoni Khusus: Menyiapkan panggung penobatan yang sesuai standar MotoGP, dengan sentuhan budaya lokal untuk menambah nuansa khas Indonesia.

    2. Manajemen Kerumunan: Mengoptimalkan koordinasi dengan aparat keamanan agar perayaan juara berlangsung aman, nyaman, dan terkendali.

    3. Kolaborasi dengan Media Global: Mengemas peristiwa ini sebagai promosi besar bagi Indonesia, sehingga liputannya bisa menjangkau audiens internasional.

    4. Sinergi Pariwisata: Memaksimalkan dampak ekonomi melalui beragam kegiatan UMKM dan sektor transportasi, dan perhotelan,, salah satunya Konser Dewa 19 pada event MotoGP.

    Hitung-hitungan Juara Dunia

    Marc Marquez saat ini telah mengoleksi 512 poin. Sementara adiknya, Alex Márquez berada di posisi kedua dengan 330 poin. Selisih keduanya mencapai 182 poin!

    Secara hitung-hitungan, Marc bisa mengunci gelar di Motegi jika dia mengungguli Alex setidaknya 4 poin pada akhir pekan Motegi (Marc mendapat 25 pts race + 0 sprint = 25 vs Alex ≤21, atau kombinasi lain yang menghasilkan net atau selisih +4). Motegi merupakan peluang nyata untuk clinch atau mengunci gelar.

    Namun, jika Marc tak berhasil mencetak net +4 di Motegi, hampir pasti gelar akan dikunci paling lambat di Mandalika, kecuali terjadi skenario ekstrem di mana Alex mampu memangkas lebih dari 33 poin selisih gabungan pada dua seri (Motegi + Mandalika).

    Untuk menunda penentuan hingga pasca-Mandalika, Alex harus memangkas selisih minimal 34 poin dalam dua seri (Motegi + Mandalika). Artinya, Alex mesti meraih kemenangan beruntun dengan poin penuh, sementara Marc gagal meraih poin sama sekali. Situasi seperti ini sangat sulit terjadi mengingat Marc konsisten sepanjang musim.

    Dengan demikian, kemungkinan besar, jika tidak di Motegi, maka Mandalika akan menjadi saksi sejarah penobatan juara dunia MotoGP 2025.

    “Jika itu terjadi, tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Dunia akan melihat Mandalika bukan hanya sebagai sirkuit baru, tetapi juga sebagai panggung sejarah MotoGP,” kata dia.

    (sfn/lua)

  • 4 Alasan Kenapa Mobil Pakai Sirine Rotator Ditolak Masyarakat

    Muncul Imbauan Pasang Stiker ‘Tolak Tot Tot Wuk Wuk’, Begini Wujudnya

    Jakarta

    Sejak beberapa pekan terakhir, muncul gerakan menolak penggunaan strobo dan rotator ilegal di jalan raya. Bahkan, mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Polandia, Peter Gontha sampai membuat stiker khusus untuk menyuarakan kegelisahan tersebut.

    Stiker ‘tolak tut tut wuk wuk’ itu diunggah Peter Gontha di akun Instagram resminya. Dia mengimbau publik untuk mencetak stiker tersebut, kemudian ditempel di kendaraan masing-masing. Gerakan itu dianggap sebagai kampanye menolak strobo-rotator ilegal di jalan raya.

    “Kita rame rame bikin sticker ini ya, yang banyak dan bagi-bagikan kepada siapa saja,” demikian tulis Peter Gontha, dikutip Sabtu (20/9).

    Stiker tolak Strobo Foto: Doc. Peter Gontha

    Stiker yang dikampanyekan Peter Gontha terlihat sederhana, namun punya pesan yang kuat. Stiker tersebut berlatar belakang hitam dan ditulis menggunakan huruf berwarna merah-putih dengan kalimat ‘Hidupmu dari pajak kami. Stop strobo dan sirine!’.

    Hingga tulisan ini dimuat, stiker yang diunggah di media sosial tersebut sudah disukai 2 ribuan akun dan mendapat hampir 2 ratus komentar. Kebanyakan warganet setuju dengan ajakan Gontha dan berniat menempel stiker tersebut di kendaraan masing-masing.

    Diberitakan sebelumnya, Korps Lalu Lintas (Korlantas) telah membekukan pemakaian strobo dan rotator di jalan raya. Namun, pengawalan khusus terhadap pejabat tertentu tetap dilaksanakan.

    “Kami menghentikan sementara penggunaan suara-suara itu, sembari dievaluasi secara menyeluruh. Pengawalan tetap bisa berjalan, hanya saja untuk penggunaan sirene dan strobo sifatnya dievaluasi. Kalau memang tidak prioritas, sebaiknya tidak dibunyikan,” ujar Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho.

    Lebih jauh, Agus menekankan, penggunaan sirene hanya boleh dilakukan pada kondisi tertentu yang benar-benar membutuhkan prioritas. Bukan asal-asalan demi mengejar kecepatan.

    “Kalau pun digunakan, sirene itu untuk hal-hal khusus, tidak sembarangan. Sementara ini sifatnya imbauan agar tidak dipakai bila tidak mendesak,” tegasnya.

    Keputusan bijak tersebut diambil sebagai bentuk respons positif atas aspirasi masyarakat yang merasa terganggu dengan penggunaan sirene dan strobo di jalan raya.

    “Kami berterima kasih atas kepedulian publik. Semua masukan akan kami tindaklanjuti. Untuk sementara, mari bersama-sama menjaga ketertiban lalu lintas,” kata dia.

    (sfn/lth)

  • Jangan Cuma Imbauan, Strobo Ilegal Harusnya Dilarang Keras!

    Jangan Cuma Imbauan, Strobo Ilegal Harusnya Dilarang Keras!

    Jakarta

    Road Safety Association (RSA) menanggapi pernyataan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi soal penggunaan strobo secara bijak dan tak melampaui batas. Menurut mereka, penggunaan perangkat tersebut seharusnya dilarang keras dan ‘diharamkan’ secara nasional.

    Rio selaku Ketua Dewan Pengawas RSA mengatakan, larangan penggunaan strobo ilegal sudah disuarakan sejak 17 tahun lalu. Namun, baru kali ini ada reaksi dari pemerintah dan kepolisian.

    “Baru sekarang negara merespons lebih serius. Itu langkah maju, tapi jangan berhenti di imbauan ‘gunakan bijak’. Harus ada instruksi Presiden dan pelucutan nasional,” ujar Rio melalui rilis resmi yang diterima detikOto, Sabtu (20/9).

    “Pasal 134 UU LLAJ menyebut tujuh kendaraan yang berhak. Pimpinan lembaga negara jelas: Presiden, Wapres, Ketua MPR, DPR, DPD, MA, MK, BPK, dan KY. Daftar ini hirarkis, bukan bebas tafsir,” tambahnya.

    Mobil pakai strobo di jalan raya. Foto: Istimewa/Instagram/tmcpoldametro.

    Menurut RSA, strobo ilegal biasanya dipakai orang-orang yang terjangkit penyakit NPD (Narcissistic Personality Disorder) atau gangguan kepribadian narsistik.

    “Bahkan bisa mengarah ke penyakit NPD, ingin diutamakan dan mengabaikan hak orang lain,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Istana Kepresidenan menanggapi maraknya gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” di media sosial yang memprotes penggunaan sirine dan strobo oleh kendaraan pejabat. Mensesneg Prasetyo Hadi menegaskan pejabat publik harus menjaga kepatutan dan tidak menggunakan fasilitas tersebut secara berlebihan.

    “Jangan digunakan untuk sesuatu yang melampaui batas-batas wajar dan tetap kita harus memperhatikan dan menghormati pengguna jasa yang lain,” kata Prasetyo Hadi.

    Prasetyo menekankan aturan memang memperbolehkan penggunaan sirine dalam kondisi tertentu, namun penerapannya harus menghargai ketertiban umum.

    “Bukan berarti menggunakan fasilitas tersebut semena-mena atau semau-maunya itu,” tegasnya.

    Dia kemudian mencontohkan Presiden Prabowo Subianto yang diklaim kerap memberi teladan dengan tidak selalu memakai sirine saat di jalan raya.

    “Bapak Presiden sering ikut bermacet-macet, kalau pun lampu merah juga berhenti, ketika tidak ada sesuatu yang sangat terburu-buru mencapai tempat tertentu. Semangatnya itu,” kata dia.

    (sfn/lth)